OLEH:
LUH KOMANG ARI TRISNA JAYANTI (18031001)
DENYCHER AMANDO DEORLEANS PEREIRA (18031004)
I GUSTI AYU ANJALI DIAH PRAMESWARI (18031011)
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
2.1 Assessment...............................................................................................6
2.3 Planning....................................................................................................15
2.4 Intervensi.................................................................................................16
2.5 Evaluasi...................................................................................................17
2.6 Clinical Reasoning..................................................................................26
BAB III HOME PROGRAM................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
CTS disebabkan oleh penyempitan bekas patah tulang radius distal yang
mengakibatkan kompresi n.medianus dibawah retinakulum volar. Kebanyakan sindrom ini
bersifat idiopatik . Penderita mengeluh kelemahan atau kekakuan tangan, terutama
melakukan pekerjaan menggunakan jari (De jong, 2012).
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan CTS antara lain (Megerian dkk, 2007):
1. Trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan, misalnya colles
fracture dan edema akibat trauma tersebut
2. Posisi pergelangan tangan, misalnya fleksi akut saat tidur, imobilisasi pada posisi fleksi
dan devisiasi ulnar yang cukup besar
3. Osteofit sendi karpal akibat proses degenerasi
4. Edema akibat kelainan endokrin seperti: arthritis rheumatoid, polimialgia reumatika,
scleroderma, lupuseritematosus sistemik
5. Tumor atau benjolan yang menekan carpal tunnel seperti kista ganglion, lipoma,
xanthoma, infiltrasi metastase dan myeloma
6. Penyakit kolagen vaskuler seperti: arthritis rheumatoid, polimialgia reumatika,
scleroderma, lupus eritematosus sistemik
7. Trauma akibat gerakan fleksiekstensi berulang pergelangan tangan dengan kekuatan
yang cukup pada pekerjaan tertentu yang banyak memerlukan gerakan pergelangan
tangan seperti kasir, penata rambut, pemain music, penjahit, petani dan sebagainya
Kelemahan pada tangan juga sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan
yang penderita sewaktu menggenggam. Pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot
thenar (oppones pollicis dan abductor pollicis brevis). dan otot-otot lainya yang
diinervasi oleh nervus medianus (Bahrudin, 2011).
Pada umumnya CTS terjadi secara kronis karena faktor mekanik dan faktor
vaskuler. Faktor mekanik berupa gerakan berulang dengan kontraksi yang kuat
menimbulkan pembekakan sarung tendon dalam terowongan karpal kemudian
menimbulkan tekanan pada nervus medianus.
Sedangkan faktor vaskuler berupa tekanan yang kuat, lama, dan berulang-ulang
yang akan menyebabkan peninggian tekanan intravaskuler sehingga aliran darah
intravaskuler melambat dan merusak endotel menyebabkan nyeri lokal.
Carpal tunnel syndrome (CTS) terjadi bila saraf medianus mengalami kompresi
dalam struktur anatomis terowongan karpal. Kompresi dapat disebabkan oleh
meningkatnya volume dalam terowongan karpal, pembesaran saraf medianus, atau
berkurangnya area crosssectional dalam terowongan karpal. Dari ketiga penyebab ini,
yang menjadi penyebab terbanyak adalah meningkatnya volume terowongan karpal,
namun apa yang menjadi penyebab peningkatan volume ini masih belum jelas hingga saat
ini. Diduga salah satu penyebab adalah tenosinovitis akibat trauma berulang. Gerakan
flexi-extensi berulang dan terus menerus pada pergelangan tangan dan jari-jari akan
meningkatkan tekanan pada tendon yang mengakibatkan terjadinya tenosinovitis dan
selanjutnya menyebabkan kompresi pada saraf medianus. (Megerian dkk, 2007; Wiqcek
dkk, 2007).
BAB II
2.1 Assessment
I. Anamnesis
Data pasien :
a. Nama : Ny. A
b. Umur : 43 th
c. Jenis kelamin: Perempuan
d. Agama : Hindu
e. Alamat : Jln. Tunjung Biru No. 15
f. Pekerjaan : Akuntan
g. Hobby : Menulis novel
II. Pemeriksaan Subjektif
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan nyeri dan kebas pada pergelangan tangan kirinya sampai
ketiga jarinya yaitu telunjuk , jari tengah dan kesemutan menjalar sampai ke
lengan.
Pada awalnya Ny. A mengeluhkan nyeri pada telunjuk, jari tengah dan jari
manis bagian kirinya terasa kebas sejak satu bulan yang lalu. Rasa kebas
bersifat hilang timbul, dan dirasakan terutama malam hari. Kebas dirasakan
hanya pada jari kiri saja. Pasien juga mengeluh tangannya seperti kesetrum dan
menjalar hingga ke lengan. Awalnya pasien memeriksakan keluhan tersebut di
klinik namun tidak terdapat perubahan yang signifikan. Pasien masih tetap
merasa mengeluhkan nyeri pada telunjuk, jari tengah dan jari manis bagian
kirinya dan akhirnya kesulitan dalam melakukan aktivitas terutama aktivitas
yang harus menggunakan jarinya seperti mengetik. Karena pasien sudah tidak
mampu menahan keluhannya, pasien lalu dibawa kerumah sakit A. Dokter
mendiagnosa pasien mengalami Carpal Tunnel Syndrome dan saat dilakukan
pemeriksaan oleh dokter pasien mengaku sering melakukan aktivitas seperti
mengetik karena pasien bekerja sebagai akuntan dan disisi lain hobby pasien
adalah menulis novel. Setelah itu, dokter merujuk pasien ke poli fisioterapi
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Tidak ada
Tidak ada
Absolut Tambahan*
HR : 80x/Min SpO2 : 96%
RR : 18x/Min TB : 170 cm
BP : 120/80mmHg BB : 60 kg
Suhu : 370C Kesadaran: Compos mentis
b. Pemeriksaan Per-Kompetensi
Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
a) Inspeksi Statis
- Pasien terlihat menahan rasa sakit
- Pasien datang dengan memegang tangan yang sakit
- Wajah pasien tampak pucat
- Tidak ada deformitas pada tangan kiri
- Tidak ada atropi.
b) Inspeksi Dinamis
- Pasien merasakan nyaman apabila tangannya di gerakan
- Pasien masih mampu mengambil atau memegang benda dengan
tangan kirinya
- Pola pernapasan pasien tampak normal
2) Palpasi
- Terdapat nyeri saat di tekan pada area carpal tunnel sinistra
- Tidak ada oedema
- suhu lokal normal
3) Perkusi : Tidak dilakukan
4) Auskultasi : Tidak dilakukan
Diagnosis Banding
Cervical Root Tanda dan gejala dari CRS meliputi nyeri leher
Syndrome (CRS) yang terasa hingga bahu, lengan atas, biasanya
menjalar sampai jari-jari tangan, paresthesia, dan
kelemahan otot tergantung akar saraf yang terkena
(Jackson, 2010)
Pengukuran
Pengukuran Alat Ukur Hasil
1. P
Interpretasi :
Pengukuran nyeri berdasarkan jenis
nyeri yang dibagi menjadi Nyeri diam,
nyeri tekan dan nyeri gerak.
Skala nyeri 0 : Tidak Nyeri
Skala nyeri 1-3 : Nyeri Ringan
Skala nyeri 4-7 : Nyeri Sedang
Skala nyeri 8-10 : Nyeri Berat
Dari hasil pengukuran didapatkan nyeri
diam 1/10, nyeri tekan 3/10, nyeri gerak
2/10.
2. Tinnel sign
Posisi pasien duduk, sudut elbow 00 -300 Pada kedua test tersebut
dan supinasi wrist. Lalu mengetukkan diperoleh hasil positif (+)
jari terapis ke pergelangan tangan pasein
sebanyak 6 kali dari distal hingga
proksimal pada ligament transverses
wrist. Hasil positif jika pasien merasa
seperti tersengat dan kesemutan yang
terasa sampai jari-jari tangan, negatif jika
pasien tidak merasakan apa-apa
(Georgiew, 2007)
Nerve and Nerve and tendon gliding exercise F : 3-5x Essence of Scientific
Tendon adalah program latihan mobilisasi /seminggu Medical Journal (2019),
Gliding sendi dan tendon yang dapat Volume 17, Number 2:34-
Exercise diterapkan dengan melakukan I : 10x 39
beberapa gerakan pada tangan dan repetisi
pergelangan tangan. Program latihan NERVE AND TENDON
T : 5 set GLIDING EXERCISE
ini berlangsung 3-4 minggu atau
dapat berubah sesuai hasil perbaikan SEBAGAI INTERVENSI
gejala. Latihan ini bertujuan NONMEDIKAMENTOSA
mengurangi tekanan pada nervus PADA CARPAL TUNNEL
medianus di pergelangan tangan SYNDROME
sehingga gejala yang diakibatkan
dapat berangsur membaik. Latihan ini Pertiwi Permata Putri
juga dapat meningkatkan range of
motion pada sendi dan
mengoptimalkan fungsi tangan
penderita.
Tercantum yaitu:
Hold Relax Merupakan teknik dari PNF yaitu F : 2x/sehari KARYA TULIS ILMIAH
Exercise metode mempercepat respon dari
mekanisme neuro muskular melalui I : 8x repetisi PENATALAKSANAAN
FISIOTERAPI PADA
rangsangan pada propioseptor dalam T : 5 menit.
KONDISI CARPAL
pelakasanaan hold relaxed sebelum TUNNEL SYNDOME
otot antagonis di lakukan penguluran, ( CTS ) DEXTRA DI RSUD
otot antagonis di kontraksikan secara PANEMBAHAN
isometrik melawan tahanan dari SENOPATI BANTUL
terapis kerah agonis kemudian
rileksasi dari otot - otot tersebut IIN MARYANI
(Wahyono, 2002), hold relaxed
berfungsi untuk merileksasikan otot-
otot ,menambah LGS dan dapat
mengurangi nyeri.
2.5 Evaluasi
Pengukuran Alat Ukur Hasil
Interpretasi :
Pengukuran nyeri berdasarkan jenis nyeri
yang dibagi menjadi Nyeri diam, nyeri
tekan dan nyeri gerak.
Skala nyeri 0 : Tidak Nyeri
Skala nyeri 1-3 : Nyeri Ringan
Skala nyeri 4-7 : Nyeri Sedang
Skala nyeri 8-10 : Nyeri Berat
Dari hasil pengukuran didapatkan nyeri
diam 0/10, nyeri tekan 2/10, nyeri gerak
1/10.
Contextual factor
Functional Disability
Internal factor Eksternal factor
HOME PROGRAM
Full Grip
Finger Grip
Didik Purnomo, Akhmad Alfajri Amin,Redita Cahyani Ardiningsih. 2017. Ultrasound and
Exercise Therapy Effect in Carpal Tunnel SYndrome. Akademi Fisioterapi Widya Husada
Semarang: Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No. 2, ISSN 2548-8716
Saifudin Zuhri, Hadi Miharjanto, Bambang Trisnowiyanto. 2012. Latihan Neural Stretching dan
Penurunan Nyeri Penderita Carpal Tunnel Syndrome. Kementerian Kesehatan Politeknik
Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi : Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 1, hlm. 1-
132
Ayu Permata, Ismaningsih. 2020. Aplikasi Neuromuscular Taping Pada Kondisi Carpal Tunnel
Syndrom Untuk Mengurangi Nyeri. Program Studi D-III Fisioterapi Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab: Jurnal Ilmiah Fisioterapi (JIF) Volume 03
Susan L. Michlovitz, PT, PhD, CHT. 2004. Conservative Interventions for Carpal Tunnel
Syndrome. Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy