Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUTORIAL

BLOK MUSKULOSKELETAL
MODUL NYERI PADA EKSTREMITAS

OLEH:
KELOMPOK III
MIRAWATI AHO : K1A113087
MIFTAKHUL ZANNA : K1A113034
PIPIT LAYAKHARISMA : K1A113046
NUR AISYA SINAN SARI M : K1A114060
SITTI NURCHAFIZAH : K1A116020
VENNA MARLINDA : K1A116022
WA ODE DIAN RAHMANITA : K1A116023
WIDDIA WATI : K1A116024
ZAINUL MUHLISIN : K1A116025
LUTHFI ASYIFA HARSA : K1A116026
MUH. AKBAR SYUKUR AFA : K1A116027
YELSI BEATRICE PATANDIANAN : K1A116028
DEWI FORTUNA : K1A116029
WA ODE RISKI AMELIA : K1A116030
ZULKARNAIN SYABAN : K1A116031

TUTOR:
dr. ASHAERYANTO,M.Med Ed

PROGRAM STUDI PEN DIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2017
SKENARIO 1 :

Seorang perempuan pekerja, 38 tahun, dating ke poliklinik dengan keluhan nyeri


dan kelemahan pada ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan kanan, dialamai sejak
3 bulan yang lalu, dirasakan makin lama makin berat. Keluhan ini disertai dengan
rasa kram, pada jari-jari tersebut terutama pada malam hari, tidak ada riwayat
trauma dan infeksi.

A. KATA SULIT
1) Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial
atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakannya tersebut.
2) Kram adalah perasaan sakit atau perasaan menyimpang seperti rasa
kesemutan, terbakar dan lain lain.
3) Trauma adalah luka atau cedera baik secara fisik maupun psikis.
4) Infeksi adalah multiplikasi organism atau parasit dalam tubuh.

B. KALIMAT KUNCI
1. Perempuan pekerja, 38 tahun
2. Nyeri dan kelemahan pada ibu jari dan telunjuk tangan kanan
3. Gejala dialami sejak 3 bulan yang lalu dan semakin berat.
4. Rasa kram pada jari-jari, terutama pada malam hari
5. Tidak ada riwayat trauma atau infeksi

C. PERTANYAAN
1. Bagaimana mekanisme dari nyeri ?
2. Apa penyebab terjadinya nyeri dan kelemahan pada scenario ?
3. Apa hubungan jenis kelamin dan pekerjaan terhadap penyakit pada
scenario ?
4. Penyakit apa saja yang bisa menyebabkan nyeri pada ekstremitas ?
5. Jelaskan mekanisme jari kram pada malam hari !
6. Apa factor resiko dari kemungkinan penyakit ?
7. Bagaimana penatalaksanaan yang bisa dilakukan terhadap penyakit pada
scenario ?
8. Bagaimana gejala klinis penyakit pada scenario ?
9. Apa pemeriksaan penunjang dari kemungkinan penyakit ?
10. Bagaimana topografi inervasi ekstremitas superior ?
11. Mengapa kelemahannya terjadi pada ibu jari dan telunjuk tangan ?
12. Mengapa nyerinya semakin lama semakin berat ?
13. Jelaskan langkah-langkah diagnosis !
14. Apakah ada hubungan usia dengan gejala yang diderita?
15. Bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan dari kemungkinan penyakit
yang diderita ?
16. Bagaimana prognosis dan komplikasi dari kemungkinan penyakit ?

D. PEMBAHASAN

1. Mekanisme nyeri
Proses nyeri mulai stimulasi nociceptor oleh stimulus noxious sampai
terjadinya pengalaman subyektif nyeri adalah suatu seri kejadian elektrik dan
kimia yang bisa dikelompokkan menjadi 4 proses, yaitu : transduksi,
transmisi, modulasi dan persepsi.
Secara singkat mekanisme nyeri dimulai dari stimulasi nociceptor oleh
stimulus noxious pada jaringan, yang kemudian akan mengakibatkan stimulasi
nosiseptor dimana disini stimulus noxious tersebut akan dirubah menjadi
potensial aksi. Proses ini disebut transduksi atau aktivasi reseptor. Selanjutnya
potensial aksi tersebut akan ditransmisikan menuju neuron susunan saraf pusat
yang berhubungan dengan nyeri. Tahap pertama transmisi adalah konduksi
impuls dari neuron aferen primer ke kornu dorsalis medulla spinalis, pada
kornu dorsalis ini neuron aferen primer bersinap dengan neuron susunan saraf
pusat. Dari sini jaringan neuron tersebut akan naik keatas di medulla spinalis
menuju batang otak dan thalamus. Selanjutnya terjadi hubungan timbal balik
antara thalamus dan pusat-pusat yang lebih tinggi diotak yang mengurusi
respons persepsi dan afektif yang berhubungan dengan nyeri. Tetapi
rangasangan nosiseptiptif tidak selalu menimbulkan perspsi nyeri dan
sebaliknya persepsi nyeri bisa terjadi tanpa stimulasi nosiseptiptif. Terdapat
proses modulasi sinyal yang mampu mempengaruhi proses nyeri tersebut,
tempat modulasi sinyal yang paling diketahui adalah pada kornu medulla
spinalis. Proses terakhir adalah persepsi, dimana pesan nyeri di relai menuju
ke otak dan menghasilkan pengalaman yang tidak menyenangkan.

3. Hubungan Jenis Kelamin Dan Pekerjaan Terhadap Penyakit Pada Scenario


Pada skenario di atas, penyakit yang bisa diderita oleh pasien yaitu
carpal tunnel syndrome (CTS) yaitu suatu sindrom yang terjadi akibat N
Medianus tetekan atau terhimpit di dalam Carpal Tunnel ( terowongan
karpal) di pergelangan tangan yang membengkak atau menyempit,
sewaktu nervus melewati terowongan tersebut dari lengan bawah ke
tangan sehingga mempengaruhi indera sentuhan dan juga gerakan tangan.
Berdasarkan epidemiologi dari CTS prevalensi kasusnya lebih banyak
pada wanita dari pada pria yakni populasinya 5% pada wanita dan 0,6%
pada pria. Hal ini bisa disebabkan karena pada jenis kelamin wanita
memiliki lorong karpal lebih kecil dari pada pria, sehingga lebih sering
pada wanita.
Pada CTS bisa disebabkan juga dengan pekerjaan atau aktifitas
yang melibatkan tangan. Pada pekerja peningkatan resiko CTS bisa
dikaitkan dengan gerakan berulang dengan kekuatan, tekanan pada otot,
getaran, suhu, postur kerja yang tidak ergonomic dan lain-lain. Adapun
pekerjaan yang beresiko seperti pekerja yang terpapar getaran, perakitan,
pekerja pengolahan makanan dan buruh pabrik makanan baku, pekerja
Toko, pekerja Industri, pekerja tekstil, pengguna computer. Dan beberapa
pekerja tersebut kebanyakan pada perempuan sehingga resiko lebih tinggi.

4. Penyakit yang dapat mengakibatkan nyeri ekstremitas


Carpal Tunnel Syndrome ( CTS )
Merupakan neuropati kompresi yang paling sering di dapatkan
akibat kompressi nervus medianus di terowongan karpal. Kompressi di
nervus medianus dapat menyebabkan nyeri neuropatik yang dipergelangan
tangan yang dapat menjalar ke lengan dan 3 jari tangan sebelah lateral
serta kelemahan otot-otot tenar. Selain itu juga bisa menyebabkan
gangguan sensoris ibu jari tangan, telujuk , jari tengah dan bagian radial
jari IV tangan .
Seringkali penyebab primernya tidak di ketahui .Penyebab
sekunder antara lain arthritis rheumatoid, kehamilan, akromegali,
miksudema, mielma multiple, amilodosis, ataupasca trauma pergelangan
tangan.

Ulnar Tunnel Compression


Ulnar tunnel compression, disebabkan oleh kompressi nervus
ulnaris di pergelangan tangan sehingga menyebabkan nyeri dan parestesi
tangan di daerah ulnar dan kelemahan otot-otot kecil tangan penyebab
yang tersering adalah kompressi oleh ganglion dan dapat juga akibat
arthritis reumataoid
Ulnar Nerve Compression Di Siku
Kelainan ini disebabkan oleh fibrosus arch fleksor karpi ulnaris,
atau fraktur kondilus atau ganglion atau arthritis pada daerah siku.
Sindrom Pronator
Kelainan ini disebabkan kompressi nervus medianus oleh pronator
teres atau fibrosh arch pada origo fleksor digitorum sublimis, Gejala klinis
kelainan ini sama dengan CTS dengan gambaran dengan gambaran
kelambatan di level lengan bawah dan elektro diagnosis Keluhan sering
terjadi pada lengan yang dominan terutama setelah melakukan pronasi
yang berulang . Pada malam hari tidak didapatkan perburukan keluhan
Kompresi Nervus Interoseus Posterior
Nervus interoseus merupakan percabangan nervus radialis.
Kompresi terjadi pada origo ekstensor carpi radialis atau diantara kedua
kaput supinator. Kelainan ini menyebabkan nyeri pada kondilus lateralis
seperti keluhan pada tennis elbow
Kompressi Nervus Interosseus anterior adalah cabang dari nervus
medianus. Kompresi terjadi pada pronator kuadratus, fleksor polisis
longus dan fleksor digitorum profundus jari tengah. Pasien akan mengeluh
nyeri pada daerah siku dan lengan bawah serta kelemahan otot-otot yang
dipersarafi.
Kompresi Nervus Skapularis Dorsalis
N. skapularis medianus dorsalis berfungsi mempersarafi otot
ronmboideus yang berperan menstabilkan scapula pada dinding toraks.
Kompresi saraf ini terjadi oleh otot skalenus medius yang mengakibatkan
kelemahan dan atrofi otot reboideus sehingga terjadi winging scapula dan
dapat menjara ke permukaan lateral lengan atas dan lengan bawah.
Thoracic outlet syndrome
Berkas neuro vaskulat yang keluar dari dasar servical dan daerah thoraks
ke lengan dapat cedera akibat berbagai defek anatomis. Sangat tepikal,
pasien akan mengeluh nyeri dan kesemutan pada lengan keatas kepala,
seperti menyisir rambut atau membersihkan langit langit rumah. Denyut
nadi radialis juga dapat menghilang bila sendi bahu digerakan kebagian
belakang atau lengan digerakan keatas.

5. Mekanisme Jari Kram Pada Malam Hari


Akibat kompresi nervus medianus di terowongan karpal akan
menimbulkan nyeri neuropatik di pergelangan tangan yang dapat menjalar ke
lengan dan 3 jari tangan di sebelah lateral serta kelemahan dan atrofi otot-otot
tenar. selain itu juga dapat menyebabkan kelainan sensoris pada ibu jari
tangan. Abduksi dan aposisi ibu jari tangan juga dapar terganggu.
Flexi tangan yang tidak di sengaja saat tidur menyebabkan jepitan serta
terhambatnya aliran darah menuju daerah manus sehingga otot-otot di
sekitarnya kekurangan oksigen akibatnya terjadi keram.
6. Factor resiko terhadap kemungkinan penyakit yang di derita yaitu
Pekerja yang terpapar getaran
Pekerja perakitan
Pengolahan makanan dan buruh pabrik makanan baku
Pekerja took
Pekerja industry
Pengguna computer

Factor penyebabnya yaitu


1. Herediter
Neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy, misalnya
HMSN (Hereditary Motor and Sensory Neurophaties) tipe III
2. Trauma
Dislokasi, fraktur, atau hematom pada lengan bawah, pergelangan
tangan, dan tangan. Sprain pergelangan tangan. Trauma langsung
terhadap pergelangan tangan
3. Pekerjaan
Gerakan mengetuk fleksi atau ekstensi pergelangan tangan yang
berulang-ulang. Seorang sekretaris yang sering mengeti, pekerja kasar
yang sering mengangkat beban berat dan pemain musik terutama
pemain piano dan pemain gitar yang banyak menggunakan tangannya
juga merupakan etiologi dari CTS
4. Infeksi
Tenosinovitis, tuberculosis, sarkoidosis
5. Metabolic
Amiloidosis, gout, hipotiroid-neuropati fokal tekan, khususnya
syndrome carpal tunel juga terjadi karena penebalan

7. Penatalaksanaan Yang Bisa Dilakukan Terhadap Penyakit

Pembebatan pergelangan tangan. Prosedur ini bertujuan untuk


menempatkan pergelangan tangan selalu pada posisi netral. Pembebatan yang
dilakukan biasanya tidak akan membebani lorong karpal. Pergelangan yang
membengkok dapat menambah tekanan pada saraf median. Apabila
pergelangan dibalut dan tidak banyak bergerak, tekanan pada saraf akan
berkurang. Akibatnya, gejala akan cepat berkurang.

Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS). Tidak ada bukti yang jelas bahwa
OAINS seperti ibuprofen, bisa membantu mengobati CTS.Meski demikian,
obat ini bisa membantu meredakan rasa nyeri yang muncul untuk jangka
pendek.

Kortikosteroid. Obat ini mengandung senyawa kimia yang kuat untuk


mencegah inflamasi. Obat ini bisa berbentuk tablet, tapi khususnya untuk
pengobatan CTS, Anda akan diberikan suntikan kortikosteroid di pergelangan
tangan.

Operasi. Prosedur ini dilakukan apabila teknik pengobatan lainnya tidak


berhasil. Operasi untuk CTS lebih dikenal dengan nama dekompresi lorong
karpal atau operasi pelepasan lorong karpal. Ada beberapa pilihan prosedur
operasi yang bisa dilakukan, Anda bisa membicarakan dengan dokter bedah
untuk mengetahui cara yang paling tepat untuk kondisi Anda.

8. Gejala Klinis
Carpal tangen sindrom.
- Kompresi nervus medianus akan menimbulkan nyeri neuropatik di
pergelangan tangan yang menjalar di pergelangan tangan yang dapat
menjalar ke lengan dan 3 jari tengan sebelah lateral serta kelemhan dan
atrofi otot-otot tenar.
- Gangguan sensoris ibu jari tangan telunjuk, jari tengah dan bagian
radial jari IV tangan.
- Abdisi ibu jari terganggu dan posisi ibu jari tangah terganggu.
Ulnar tunnel compression
- Di sebabkan oleh kompresi nervus ulnaris pergelangan tanagn
sehingga menyebabkan nyeri dan persestensi tangan di daerah ulnar
dan kelemahan otot otot kecil tangan.
- Penyebab tersering akibat atritis rheumatoid.
Ulnar nerve compression di siku.
- Sama seoerti gambaran klinis ulnar tunnel compression. Dan nyeri
pada lengan bawah.
Sindrom pronator
- Kelainan disebabkan kompresi nervus medianus oleh protator teres
atau pada origo fleksor digitorums ublimis.
- Gejala klinis sama dengan CTS yaitu nyeri neuropatik di pergelangan
tangan yang menjalar di pergelangan tangan yang dapat menjalar ke
lengan dan 3 jari tengan sebelah lateral serta kelemhan dan atrofi otot-
otot tenar.
- Gangguan sensoris ibu jari tangan telunjuk, jari tengah dan bagian
radial jari IV tangan.
- Abdisi ibu jari terganggu dan posisi ibu jari tangah terganggu.
- Keluhan sering terjadi pada lengan yang dominan, terutama saat
melakukan pronasi berulang ulang.
- Pada malam hari tidak dapat memperburuk keadaan.
Kompresi nervus interosus posterior.
- Nervus interoseus posterior merupakan cabang motoric nervus radialis.
- Kompresi terjadi di origo ekstensor karpi brevis atau diantara kedua
caput supinator.
- Kelaianan ini menimbulakan nyeri pada kodilus lateralis seperti
keluhan pada tennis elbow.
Kompresi nervus interoseus anterior
- Kompresi terjadi pada pronator kuadratus, fleksor polisis longus dan
fleksor digitorum profundus jari tengah.
- Pasien akan mengekuh nyeri pada daerah siku dan bawah serta
kelemahan otot pada otot yang di persarafi.

9. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis.


Pemeriksaan fisik
Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan
perhatian khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan.
Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu
menegakkan diagnosa STK adalah :
a) Flick's sign. Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau
menggerak-gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau
menghilang akan menyokong diagnosa STK. Harus diingat bahwa
tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud.
b) Phalen's test. Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila
dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong
diagnosa. Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif
untuk menegakkan diagnosa STK.
c) Torniquet test. Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan
tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik.
Bila dalam 1 menit timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong
diagnosa.
d) Tinel's sign. Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau
nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi
pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.

10. Topografi Inervasi Ekstremitas Superior


Rami anteriorer N.n. spinals C5-Th1 mengeluarkan Plexu Brachialis. Pada
region coli Posterior sampai ke fossa axillaris komponen plexus brachialis.
C5 & C6 => truncus superior
C7 => truncus medius
C8-T1 => truncur inferior
Fasciculus lateralis ( r. vental, truncuc sup + medius )
Fasciculus medialis ( r. ventral, + r. inferior)
Fasciculus posterior ( r. dorsal + r. sup + med + inf)
Cabang terminal plexus brachialis :
N. Musculocutaneus ( C5,6,7)
N. Medianus ( D5,6,7,8 - Th1)
N. Ulnaris (C8-Th1)
N. Radialis ( C5,6,7,8-Th1)
N. Axillaris (C5,6,7)

N. Medianus

Berjalan berdampingan dengan A. brachialis. Didaerah brachium nervus ini


tidak member percabangan. Di daerah antebrachium N.Medianus berada di
antara kedua caput M. pronator teres.

Memberikan rami musculares untuk :

o M. Pronator teres
o M. Palmaris longus
o M.Flexor carpi radialis
o M. Flexor digitorum superficial

Pada daerah pergelangan tangan N. medianus berada di sebelah profunda,


berjalan di antara tendo m. flexor digitorum superficialis atau tendo
M.flexor carpi radialis. Kemudian berjalan di dalam canalis carpi,
melekat pada facies profunda ligamentum carpi transversum.

N. medianus mempercabangkan suatu ramus muscularis untuk


mempersarafi M. abductor policis brevis, M. opponent pollicis & M.
flexor policis brevis. N. medianus berakhir dengan membentuk 3 buah
nervi diginaler Palmaris comunis.

I => sisi ibu jari & sisi lateral jari II


II => sisi medial jari 2 & sisi lateral jari III
III => medial jari 3 & lateral jari 4

11. Mengapa kelemahannya terjadi pada ibu jari dan jari telunjuk ?
Kelemahan pada ibu jari dan jari telunjuk dapat disebabkan karena tangan
yang dominan digunakan saat aktif bekerja dan digunakan terus menerus
lama kelamaan dapat menyebabkan penebalan pada retinakulum muskulorum
fleksorum sehingga terjadi tekanan pada nervus dan pembuluh darah
disekitarnya. Tekanan yang berulang-ulang mengakibatkan penipisan nutrisi
dan oksigen kesaraf yang perlahan-lahan menyebabkan kehilangan
kemampuannya untuk mengirim impuls ke saraf terjadilah kelemahan.

12. Nyeri dan kelemahan dirasakan makin lama makin berat


Pada scenario ini nyeri dan kelemahan pada ibu jari dan jari telunjuk
tangan kanan semakin lama semakin berat. Dimana yang mengalami kelainan
yaitu pada nervus medianus. Dimana terjadi penekanan terhadap nervus
medianus. Sehingga jika terjadi tekanan yang berulang-ulang dan lama pada
nervus medianus akan menyebabkan peninggian tekanan intravasikuler
sehingga aliran darah vena intravasikuler melambat. Secara langsung, hal ini
berpengaruh terhadap penyediaan nutrisi sehingga terjadilah iskemia dan
rusaklah dinding endotel. Kerusakan endotel akan diikuti dengan kebocoran
protein. Bila kondisi ini terus berlanjut, maka akan terjadi fibrosis epineural
yang merusak saraf. Hal ini berpengaruh terhadap timbulnya rasa nyeri dan
kelemahan pada ibu jari dan jari telunjuk tangan dan ini akan menyebabkan
semakin lama semakin berat.

13. Langkah-langkah diagnosis


a) Carpal Tunnel Syndrom (CTS)

Anamnesis

o Identitas Pasien

o Keluhan Utama

o Riwayat penyakit sekarang

o Riwayat penyakit terdahulu

o Riwayat penyakit keluarga

o Aspek sosial dan lingkungan


Pemeriksaan Fisik

- Phalen Test

Pasien melakukan fleksi tangan secara maksimal bila dalam


60 detik terdapat gejala CTS maka positif CTS

- Tourniquet Test

Melakukan pemasangan tourniquet dengan menggunakan


tensimeter diatas siku dengan tekanan diatas tekanan sistolik ,
bila lebih dari 1 menit terdapat gejala maka positif CTS

- Tinel Sign

Melakukan perkusi pada terowongan kapal dengan tangan


sedikit dorso fleksi jika terdapat gejala pada darah medianus
maka positif CTS

- Flick Sign

Pasien mengibas-ngibaskan dan menggerakkan tangannya jika


nyeri berkurang maka positif CTS

- Thenar Wastin

Inspeksi dan palpasi pada daerah thenar jika terdapat gejala


maka positif CTS

- Wrist Extention Test

Melakukan ekstensi kedua tangan secara maksimal jika


terdapat gejala maka positif CTS

- Pressure Test

Nervus medianus ditekan dengan ibu jari bila 120 menit


terdapat gejala maka positif CTS
Pemeriksaan Neurologis

o Fibrilasi

o Polifasik

o Berkurangnya fungsi sensoris pada otot thenar

Pemeriksaan Radiologis

Pemeriksaan sinar x pada pergelangan tangan untuk


mengetahui penyebab lain misalnya fraktur

USG untuk mengukur luas penampang nervus medianus

Pemeriksaan Laboratorium

Bila etiologi belum jelas maka dapat dilakukan pengukuran kadar


gula darah dan hormon tiroid .

b) Tendinitis de quarvain

Anamnesis

1) Identitas pasien

2) Keluhan utama

3) Riwayat penyakit sekarang

4) Riwayat penyakit terdahulu

5) Riwayat penyakit keluarga

6) Aspek sosial dan lingkungan

Pemeriksaan fisik

o Melakukan palpasi di proc.styloideus radii terdapat rasa nyeri


o Melakukan palpasi apakah terdapat nodul pada pembungkus
fibrosa

o Tes finklestein positif

Pemeriksaan Laboratorium

Mengetahui faktor rheumatoid

Pemeriksaan radiologi

Ultra sonografi dengan 13 MHz resolusi tinggi menunjukkan


adanya penebalan dan edema pada tendon sheath

c) Radial Tunnel Syndrom

Anamnesis

1) Identitas pasien

2) Keluhan utama

3) Riwayat penyakit sekarang

4) Riwayat penyakit terdahulu

5) Riwayat penyakit keluarga

6) Aspek sosial dan lingkungan

Pemeriksan EMG untuk melihat fungsi otot-otot antebrachium

Kecepatan konduksi saraf jika lambat maka terdapat saraf yang


terjepit.

14. Hubungan usia dengan gejala yang diderita


Penyakit CTS ini biasanya timbul pada usia pertengahn (30 tahun keatas).
Wanita lebih banyakmenderita penyakit ini daripada pria. Umunya pada
keadaan awalbersifat unilateral tetapi kemudia bisa juga bilateral. Biasanya
lebih berat pada tangan yang domina. Pada beberapa keadaan tertentu,
misalnya pada kehamilan, prevalensinya sedikit bertambah.

15. Pencegahan yang dapat dilakukan dari kemungkinan penyakit yang diderita
Mengurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan

repetitif, getaran peralatan tangan pada saat bekerja.

Desain peralatan kerja supaya tangan dalam posisi natural saat kerja.

Modifikasi tata ruang kerja untuk memudahkan variasi gerakan.

Mengubah metode kerja untuk sesekali istirahat pendek serta

mengupayakan rotasi kerja.

Meningkatkan pengetahuan pekerja tentang gejala-gejala dini

CTS sehingga pekerja dapat mengenali gejala-gejala CTS lebih dini.

16. Komplikasi dan prognosis dari kemungkinan penyakit


Komplikasi dari CTS yaitu :
a. Atrofi otot-otot thenar
b. Kelemahan otot-otot thenar
c. Ketidakmampuan tangan untuk melakukan aktivitas

Prognosis dari kemungkinan penyakit yaitu:


Pada kasus CTS ringan, dengan terapi konservatif umunnya prognosa
baik. Bila keadaan tidak membaik pada terapi konservatif maka tindakan
operasi harus dilakukan. Secara umum prognosa operasi jga baik, tetapi
karena operasi hanya dilakukan pada penderita yang sudah lama terkena
CTS penyembuhan post operatifnya bertahap
Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan
maka dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut
1. Kesalahan menegakkan diagnose mungkin jebakan atau tekanan
terhadap nervus medianus terletak ditempat yang lebih proksimal
2. Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus
3. Terjadi CTS yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti
akibat edema, perlengketan, infeksi, hematoma atau jaringan parut
hipertrofik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Bachrodin, Moch. Carpal Tunnel Syndrome. Malang: FK UMM. 2011. Vol.7 No.
14.
2. Huldani. 2013. Referat Carpal Tunnel Syndrome. Banjarmasin: Universitas
Lambung Mangkurat Fakultas Kedokteran, Hal 3-10.
3. Setiati, Sitti, dkk.2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI Jilid III. Jakarta:
Interna Puishbling

Anda mungkin juga menyukai