Anda di halaman 1dari 6

Studi Kasus

Penurunan nyeri pada pasien post tiroidektomi menggunakan terapi musik


suara alam

Marsella Eka Wardani1, Edy Soesanto1


1 Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Nyeri bersifat subjektif dan merupakan sensasi rasa yang tidak nyaman,
• Submit 16 September dampak yang yang akan terjadi pada pasien setelah melakukan tindakan
2021 pembedahan berupa nyeri. Upaya untuk menurunkan nyeri menggunakan
• Diterima 29 Maret 2022 terapi non farmakologi musik suara alam. Studi kasus ini bertujuan untuk
• Diterbitkan 29 April 2022 mengurangi tingkat nyeri, memperbaiki kondisi fisik, emosional, dan
kesehatan spiritual pasien. Desain studi kasus yang digunakan adalah
Kata kunci: deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan, subjek studi
musik suara alam; nyeri; kasus ini adalah pasien post tiroidektomi yang melakukan rawat inap yang
operasi berjumlah 2 orang. Pengambilan data nyeri dilakukan sebelum dan sesudah
penerapan terapi musik suara alam, penerapan dilakukan 5 hari dengan
durasi 30 menit. Setelah dilakukan terapi musik suara alam terdapat
penurunan tingkat nyeri dari nyeri sedang kenyeri ringan pada kedua pasien
dengan rata-rata 3. Musik suara alam terbukti mampu menurunkan nyeri
post tiroidektomi.

PENDAHULUAN viseral (Apriansyah, Romadoni, &


Andrianovita, 2015).
Nyeri merupakan keadaan yang
mengganggu kenyamanan, baik nyeri Nyeri dapat diatasi dengan manajemen
ringan, nyeri sedang dan berat. Menurut nyeri pasca bedah dengan cara memberikan
International Association for Study of Pain terapi non farmakologi yang berupa
(IASP), nyeri bersifat subjektif karena intervensi perilaku kognitif seperti terapi
perasaan nyeri setiap individunya berbeda musik suara alam yang merupakan
dan hanya orang tersebut yang paling perkembangan teknologi, musik klasik dan
mengetahui tingkat nyerinya (Tamsuri, kombinasi suara yang dihasilkan kejadian
2015). Salah satu ketakutan pasien terbesar alam seperti, smilir angin, air yang mengalir
ketika akan menjalani tindakan di sungai, rintikan hujan, suara burung,
pembedahan adalah nyeri. Tindakan gelombang laut. Komposisi yang dihasilkan
pembedahan atau operasi ini merupakan terdapat tempo yang mirip dan irama yang
suatu pengobatan dengan cara invasive lambat atau nada yang tidak tinggi tanpa
dengan tindakan membuka atau membuang adanya lirik (Wijayanti, Johan, & Rochana,
jaringan tubuh dan diakhiri dengan 2016). Nyeri pasca bedah adalah satu dari
penutupan serta penjahitan luka. Nyeri beberapa masalah yang dikeluhkan pasien
yang timbul ketika post operasi paling sering di rumah sakit sebagai
dikontribusi oleh nyeri neuropati dan dampak dari pembedahan yang tidak dapat

Corresponding author:
Edy Soesanto
edysoes@unimus.ac.id
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.6280
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 18-23 19
Edy Soesanto - Penurunan nyeri pada pasien post tiroidektomi menggunakan terapi musik suara alam

dihindari. Sebanyak 77% pasien pasca dan ekslusi. Kriteria inklusi : pasien yang
bedah mendapatkan pengobatan nyeri yang bersedia diberikan terapi musik suara alam;
tidak adekuat dengan 71% masih jenis kelamin wanita; usia dewasa; pasien
mengalami nyeri setelah diberi obat dan post tiroidektomi hari ke 2; pasien
80%-nya mendeskripsikan masih perawatan luka pasca operasi; pasien
mengalami nyeri tingkat sedang hingga dengan jenis luka operasi sedang. Kriteria
berat (Katz, 2005). ekslusi : pasien yang menolak untuk
diberikan terapi musik suara alam; pasien
Nyeri sesudah tindakan pembedah yang yang bukan pasca oprasi.
lama hilang akan berdampak negatif
terhadap fisiologis dan psikologi (Black & Studi kasus ini dilakukan selama 5 hari dari
Hawks, 2014). Nyeri yang dirasakan akan tanggal 17 Februari 2020 – 21 Februari
membuat seseorang terfokus dengan rasa 2020 di ruang Nakula 1 Rumah Sakit KRMT
nyerinya tanpa memperdulikan orang Wonsonegoro Semarang. Peneliti
disekitarnya sehingga sulit untuk melakukan asuhan keperawatan kepada
berkomunikasi dengan orang lain serta pasien selama 3 hari, dengan menerapkan
mengalami gangguan tidur, sehingga nyeri terapi musik suara alam sebanyak 3 kali
harus cepat diatasi karena jika tidak akan pertemuan dan setiap sesi dilakukan selama
memperlambat proses penyembuhan dan 30 menit.
membuat pasien rawat inap lebih lama. Hal
ini dapat dibantu oleh terapi non Instrumen NRS (Numeric Rating Scale)
farmakologi dengan terapi musik yang serta mp3 musik suara alam dan headset.
dapat mengurangi kecemasan dan depresi Pengambilan data nyeri sebelum dan
karena efek relaksasi yang dihasilkan sesudah dilakukan terapi. Pemberian terapi
digunakan untuk gangguan tidur akibat musik suara alam dilakukan 1,5 jam
nyeri (Andarmoyo, 2013). Berdasarkan dari sebelum diberikan obat nyeri.
hasil studi tersebut, peneliti tertarik
melakukan studi kasus tentang penerapan Pasien dijelaskan terkait tujuan dan
terapi musik suara alam karena terapi manfaat terapi musik suara alam. Pasien
tersebut dapat mengurangi tingkat nyeri, diberikan kebebasan untuk menjadi subjek
memperbaiki kondisi fisik, emosional, dan studi kasus dengan mengisi lembar
kesehatan spiritual pasien. persetujuan. Peneliti tidak menampilkan
identitas subjek studi kasus di dalam
METODE laporan maupun naskah publikasi.
Pengelolaan data studi kasus yang
Desain studi kasus yang digunakan adalah diperoleh dipresentasikan dan dianalisis
deskriptif dengan pendekatan proses untuk mengetahui penurunan nyeri setelah
asuhan keperawatan. Stusi kasus ini dilakukan terapi musik suara alam.
mengukur penurunan nyeri pada pasien
post tiroidektomi. Pengukuran penurunan HASIL
nyeri dilakukan sebelum dan sesudah terapi
musik suara alam sebanyak 3 kali Hasil pengkajian menunjukan, subjek studi
pertemuan selama 3 hari, setiap sesi kasus beragama islam dan memasuki usia
dilakukan 30 menit. 38 tahun dan 34 tahun. Subjek studi kasus
memiliki jenis kelamin perempuan. Subjek
Subjek studi kasus ini adalah pasien dengan studi kasus memiliki riwayat benjolan pada
post tiroidektomi yang menjalani rawat leher depan selama 5 tahun dan 3 tahun
inap. Subjek studi kasus ini berjumlah 2 yang lalu. Subjek studi kasus tidak memiliki
pasien yang didapatkan secara purposive penyakit penyerta seperti TBC, DM,
sampling berdasarkan karakteristik inklusi hipertensi dan lain-lain. Subjek studi kasus

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 18-23 20
Edy Soesanto - Penurunan nyeri pada pasien post tiroidektomi menggunakan terapi musik suara alam

mengalami stres berupa kecemasan Implementasi keperawatan subjek


situasional ketika dilakukan pengkajian studi kasus ini menerapkan terapi musik
berupa sulit tidur dan mengeluh nyeri. suara alam 1,5 jam sebelum diberikan
terapi farmakologi obat nyeri. Terapi musik
Hasil pengkajian dari 2 pasien didapatkan suara alam ini dilakukan sehari 1 kali
pasien 1 (Ny. L) : pasien mengatakan selama 3 hari asuhan keperawatan dan
mengatakan terasa nyeri pada leher kanan setiap sesi dilakukan selama 30 menit.
bekas operasi teroidektomi, nyeri terasa Proses pelaksanaan terapi mendapat
seperti tercabik-cabik, nyeri dirasakan di dukungan keluarga dan respon pasien
bagian bekas operasi dan tidak menyebar, sangat kooperatif. Pemasangan instrumen
skala nyeri 6, nyeri yang dirasakan hilang dibantu keluarga pasien ketika penerapan
timbul selama 7 menit. Pasien 2 (Ny. Y) : implementasi. Respon setelah dilakukan
pasien mengatakan pada luka bekas operasi kombinasi terapi musik suara alam pada
tiroidektomi terasa nyeri, nyeri seperti pasien menunjukan rileks dan keluhan
diiris – iris, nyeri dirasakan di bagian bekas nyeri berkurang.
operasi, skala nyeri 5, nyeri hilang dan Hasil evaluasi studi kasus diperoleh
timbul selama 5 menit. setelah melakukan asuhan keperawatan
menggunakan evindence based nursing
Diagnosis keperawatan utama studi kasus practice menggunakan terapi musik suara
ini yaitu nyeri akut berhubungan dengan alam pada evaluasi hari pertama diketahui
agen pencedera fisik (post tiroidektomi). hasil skala nyeri 6 dan pasien kedua skala
Diagnosa tersebut didukung oleh data nyeri 5 lalu dilakukan perencanaan
mayor yang ditunjukan pada subjek pemberian terapi non farmakologis kepada
mengeluh nyeri, data mayor objektif kedua pasien yaitu terapi musik suara alam
tampak meringis, bersikap protektif, dengan durasi waktu 30 menit menunjukan
gelisah. Berdasarkan hal tersebut nyeri akut hasil yang sama pada hari pertama, dihari
diambil peneliti menjadi diagnosis kedua dilakukan kembali terapi musik
keperawatan utama. suara alam dengan durasi waktu 30 menit,
setelah di evaluasi skala nyeri pada pasien
Intervensi keperawatan subjek studi kasus pertama menjadi 5 dan skala nyeri pada
yaitu manajemen nyeri. Manajemen nyeri pasien kedua menjadi 4 dan setelah
yang direncanakan yaitu observasi diberikan tindakan kedua pasien merasa
(Identifikasi lokasi, durasi, frekuensi, lebih tenang dan rileks, dihari ketiga
kualitas, intensitas nyeri), terapeutik dilakukan kembali terapi musik suara alam
(Kontrol lingkungan yang memperberat dengan durasi waktu 30 menit dan
rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan, dilakukan kembali evaluasi skala nyeri pada
kebisingan), edukasi (anjurkan teknik pasien pertama menjadi 3 dan skala nyeri
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa pada pasien ke dua menjadi 2. Setelah
nyeri), kolaborasi (kolaborasi pemberian dilakukan evaluasi selama 5 hari pada
analgetik, jika perlu) (Tim Pokja DPP PPNI, kedua pasien mengalami penurunan nyeri
2018). Intervensi keperawatan pada kedua yang signifikan karena berdasarkan teori
studi kasus terdapat penambahan terapi musik suara alam berpengaruh
spesifikasi pada pengelolaan hipertensi terhadap penurunan nyeri dan kecemasan
yaitu diberikan kombinasi terapi musik pasien. Evaluasi nyeri pada kedua pasien
suara alam untuk menurunkan tingkat nyeri (Ny. L, Ny. Y) dapat dilihat pada Grafik 1.
(PPNI, 2018).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 18-23 21
Edy Soesanto - Penurunan nyeri pada pasien post tiroidektomi menggunakan terapi musik suara alam

2
Sebelum Sesudah
0
Ny.L
Ny.Y

Grafik 1. Hasil Evaluasi Tingkat Nyeri

PEMBAHASAN kemudian menstimulasi hipotalamus pada


batang otak agar tidak bereaksi terlalu kuat
Hasil studi kasus ini menunjukan bahwa terhadap stressor yang diterimanya, dalam
bahwa terapi musik suara alam mampu hal ini stressor nyeri. Hal ini terjadi karena
menurunkan skala nyeri secara signifikan musik merangsang merangsang hipofisis
pada pasien post operasi tiroidektomi. Hasil untuk melepaskan endorphin. Endorphin
studi ini sama dengan hasil studi lain yang adalah neurohormone yang berkaitan
dilakukan oleh setyawan, dkk (2013) pada dengan sensasi yang menyenangkan. Saat
studinya dijelaskan bahwa terapi musik endorphin dikeluarkan oleh otak maka akan
suara alam tersebut mampu menurunkan mengurangi nyeri dengan mengaktifkan
itensitas nyeri. Pernyataan tersebut sistem parasimpatik untuk relaksasi tubuh
didukung juga oleh penelitian Rahmatiqa dan menurunkan tekanan darah, respirasi
(2018) didapatkan bahwa terapi musik dan nadi. Proses relaksasi akan
mampu menurunkan dan merileksasi memberikan pesan ke hipotalamus untuk
terhadap nyeri post operasi pasien sectio mengurangi sekresi neuropeptida sehingga
caesar. Hasil studi kasus ini sejalan dengan merangsang sistem saraf simpatis yang
penelitian Erwin dan Antoro (2015) pada akan menghasilkan suatu kondisi yang
studinya didapatkan bahwa terapi musik nyaman. Pengurangan sekresi neuropeptida
tradisional mampu menurunkan tingkat juga menurunkan pelepasan ketekolamin
nyeri pada pasien post fraktur. Hasil studi sehingga terjadi penurunan frekuensi
ini juga sesuai dengan penelitian yang denyut jantung, tekanan darah, hambatan
dilakukan oleh Karendehi, (2015) pada pembuluh darah. Sehingga relaksasi akan
penelitiannya didapatkan bahwa terapi memberikan pengaruh terhadap aspek
musik mampu menurunkan skala nyeri dari psikologis dan fisiologis (Smeltzer & Bare,
perawatan luka bedah pada pasien sesudah 2002).
operasi. Hasil studi ini sejalan dengan studi
Rahayu, (2020) pada studinya didapatkan Secara fisiologis didalam tubuh, musik
bahwa terapi musik mampu mengurangi relaksasi, suara alam dan kombinasi
nyeri persalinan kala 1. keduanya juga dapat menstimulus akson-
akson serabut saraf ascendens ke neuoron-
Pemberian terapi musik mampu menekan neuron RAS (Reticular Activating System).
sensasi nyeri dengan memberikan efek Stimulus ditransmisikan ke area korteks
nyaman dan rileksasi tubuh dimana musik serbral, sistem limbik dan korpus
masuk melalui organ pendengaran kalosum melalui area saraf otonom dan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 18-23 22
Edy Soesanto - Penurunan nyeri pada pasien post tiroidektomi menggunakan terapi musik suara alam

sistem nueroendokrin. Ketika musik-musik dan bantuan fasilitas yang diberikan selama
tersebut diputar, sistem limbik akan penelitian.
terstimulus menghasilkan sekresi
feniletilamin, yang merupakan suatu REFERENSI
neuroamin yang bertanggung jawab pada
mood seseorang. Pada saraf otonom, Alison, & dkk. (2010). Using Music to Reduce Noise
stimulus suara musik tersebut Stress for Patients in the Emergency
Department. A Pilot Study Music and
mengakibatkan sistem saraf parasimpatis Medicine 2 .
berada diatas sistem saraf simpatis dan
Andarmoyo, S. (2013). Konsep & proses keperawatan
merangsang gelombang otak alfa yang
nyeri. Yogyakarta: ar-ruzzmedia.
menghasilkan kondisi nyaman (Darliana,
2008). Apriansyah, A., Romadoni, S., & Andrianovita, D.
(2015). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan
Pre-Operasi dengan Derajat Nyeri Pada
Pada teori Widyatuti (2008) didapatkan Pasien Post Sectio Caesarea Di Rumah Sakit
bahwa terapi musik idealnya dilakukan Muhammadiyah Palembang. Jurnal
selama kurang lebih 30 menit sampai satu Keperawatan Sriwijaya .
jam setiap hari, tetapi jika tidak mempunyai Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Medical-surgical
waktu terapi ini bisa dilakukan 10 menit, nursing clinical management for positive
karena selama waktu 10 menit sudah outcomes (Ed. 7). St. Louis : Elsevier Saunders.
membantu pikiran responden beristirahat. Darliana, D. (2008). Pengaruh Terapi Musik terhadap
Nilssson (2008) menyatakan bahwa waktu Respon Stres Psikofisiologis Pasien yang
mendengarkan musik pada sebagian besar Menjalani Coronary Angiography di
Pelayanan Jantung Terpadu Rumah Sakit
studi adalah 15-30 menit. Pada evindence Cipto Mangunkusumo Jakarta. FIK UI press .
based nursing practice menggunakan terapi
musik suara alam yang sudah dilakukan Djohan. (2010). Terapi musik teori dan aplikasi.
Yogyakarta: Galang Press.
selama di lahan praktik selama 3 hari ada
penurunan skala nyeri terhadap pasien post Erwin, T., & Antoro, B. (2019). Pengaruh Terapi
Musik Tradisional Terhadap Respon Nyeri
tiroidektomi setelah diberikan terapi Pada Pasien Paska Operasi Di Rumah Sakit
nonfarmakologi terapi musik suara alam Imanuel Bandar Lampung. Holistik Jurnal
dan menganjurkan keluarga dan pasien Kesehatan, Vol 13, No 2 .
untuk tetap melanjutkan terapi musik jika Karendehi, D. S., J Kompas, S. S., & Bidjuni, H. (2015).
nyeri tiba-tiba datang dan apabila Pengaruh Pemberian Musik Terhadap
mengalami gangguan tidur, serta Skala Nyeri Akibat Perawatan Luka Bedah
mengajarkan kepada responden mengenai Pada Pasien Pasca operasi Di Ruang
prosedur terapi musik. Perawatan Bedah Flamboyan Rumah Sakit
Mongisidi Manado. ejournal keperawatan (e-
kp) Volume 3 Nomor 2 .
SIMPULAN
Katz, A. (2005). Cyclooxigenase-2-selctive inhibitors
in the management of acute and perioperative
Terapi musik suara alam mampu pain. Cleveland Clinic Journal in Medicine .
menurunkan tingkat nyeri pasien post
KEMENKES, R. (2018). WHO: Masalah Kesehatan
tiroidektomi dan terbukti efektif, terapi Masyarakat Indonesia Tahun.
tersebut dapat digunakan sebagai tindakan
Purwanto, S. (2008). Mengatasi Insomnia Dengan
mandiri perawat dalam manajemen nyeri.
Terapi relaksasi . Jurnal Kesehatan. Vol 1 No2.
UNAIR .
UCAPAN TERIMAKASIH
Rahayu, N. A., & Kurnniawati, H. F. (2020). Efektifitas
Music Therapy terhadap Pengurangan
Disampaikan kepada tempat penelitian Nyeri Persalinan: Systematic Review. Jurnal
Ruang Nakula kelas 3 RSUD KRMT Kesehatan Vokasional, Vol. 5 No 2 .
Wongsonegoro Semarang atas dukungan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 18-23 23
Edy Soesanto - Penurunan nyeri pada pasien post tiroidektomi menggunakan terapi musik suara alam

Rahmatiqa, C., & Arifatmi, L. (2018). Pengaruh Tamsuri, A. (2015). Konsep dan penatalaksanaan
Pemberian Terapi Musik Terhadap Nyeri Post nyeri. Jakarta: EGC, 1-63.
Operasi Pasien Sectio Caesarea Di Rumah
Untari, S., & Pangestika, S. I. (2018). Pengaruh
Sakit Abdoel Madjid Batoe Muara Bulian.
Pemberian Terapi Musik Suara Alam Untuk
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UMS.
Menurunkan Intensitas Rasa Nyeri Persalinan
Setiadarma, M. P. (2004). Cerdas dengan musik. Kala 1 Fase Aktif Di Puskesmas Toroh 1.
Jakarta: Puspa Swarna. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi
Kebidanan An-Nur, Vol 3, No 2 .
Setyawan, D. (2013). Intervensi Terapi Musik
Relaksasi Dan Suara Alam (NATURE SOUND) Waruwu, N. I., & dkk. (2019). Pengaruh Terapi Musik
Terhadap Tingkat Nyeri dan Kecemasan Suara Alam Terhadap Kualitas Tidur Pasien
Pasien:LITERATURE REVIEW. Jurnal Kritis Di Ruang ICU Royal Prima Medan. Jurnal
Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol 1. No Ilmiah Keperawatan Imelda .
8.
Widyastuti. (2008). Terapi Komplementer dalam
Setyawan, D., Susilaningsih, F. S., & Emaliyawati, E. Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia
(2013). Intervensi Terapi Musik Relaksasi Volume 12, no 1.
dan Suara Alam terhadap Tingkat Nyeri dan
Wijayanti, K., Johan, A., & Rochana, N. (2016). Musik
Kecemasan Pasien. J. Keperawatan dan
Suara Alam Terhadap Peningkatan Kualitas
Kebidanan. vol 1 no 8 .
Tidur Pada Pasien Kritis . Nurscope.
Smeltzer, & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Semarang : UNDIP. Jurnal Keperawatan dan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Pemikiran Ilmiah. , 1-10.
Volume 1. Jakarta: EGC.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai