KONTRAK
LUMPSUM
TAHUN
2024
1. Ruang Lingkup
Standar Operasional Prosedur ini ditetapkan sebagai petunjuk tata cara penetapan
kontrak dengan sistem pembayaran lump sum jasa konsultansi di Direktorat Jenderal
Bina Marga.
3. Acuan
a. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
tentang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 107;
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 24).
b. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Sebagaimana Telah Diubah dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33; Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 63).
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2018
Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1121).
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 483).
e. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Melalui Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 593).
5. Ketentuan Umum
a. Kontrak Lump sum digunakan dalam hal kontrak yang didasarkan atas
produk/keluaran (output based), ruang lingkup kemungkinan kecil berubah, dan KAK
lengkap dan akurat disertai dengan kebutuhan minimal tenaga ahli.
b. Cara pembayaran hasil pekerjaan untuk Kontrak lump sum dilakukan berdasarkan
tercapainya tahapan produk/keluaran yang dicantumkan dalam Kontrak tanpa rincian
biaya personel dan biaya nonpersonel.
c. Kontrak Lump sum merupakan Kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah
harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia.
2) Berorientasi pada keluaran.
3) Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan Kontrak.
4) Jumlah Harga Satuan pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian
harga (Price/Adjustment).
d. Pengadaan Jasa Konsultansi yang dapat dilaksanakan dengan Kontrak Lump sum,
antara Iain:
1) Studi: Pra Studi Kelayakan, Studi Kelayakan, Baseline Study, Sistem informasi,
Studi Lingkungan/Kawasan, AMDAL, Identifikasi Program, Studi/Kajian/Telaah,
Evaluasi, Produk Hukum, Pedoman, Petunjuk, Sertifikasi dan lainnya.
2) Perencanaan Umum dan Perencanaan Teknis: Master Plan, Pra Design, Basic
Design, Concept Design, Design Development, Detail Engineering Design, Final
Engineering Design, Review Design.
3) Survei: Pemetaan/Foto udara, Pengukuran Topografi, Bathymetri, Hidrologi, Soil
Investigation/Geoteknik, Sosial Ekonomi, Survei Lalulintas dan O-D, Survei
Kondisi Jalan/Jembatan, Leger Jalan, Survei Lainnya.
e. PPK menetapkan jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dalam rancangan kontrak.
f. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Kerangka Acuan Kerja Kontrak Lump Sum
adalah:
1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) harus jelas tujuan/spesifikasi yang ingin dicapai.
2) Jumlah tenaga ahli tidak harus dicantumkan dalam KAK.
3) Jenis dan kualifikasi Tenaga Ahli harus dicantumkan dalam KAK.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Uraian Pendahuluan
Check List
No. Uraian Acuan Tidak Keterangan
Ada
Ada
1 Analisis jenis
kegiatan
2 Reviu KAK
3 Penetapan KAK
4 Penetapan RPP
PERSENTASE KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
18.11 15.03 12.39 10.23 9.28 7.81 6.83 4.88 3.29 2.08
PERENCANAAN KONSTRUKSI
1 18.11 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 1.80
(dalam % )
15.03 12.39 10.23 9.28 7.81 6.83 4.88 3.29 2.08 1.80
10.59 9.15 7.72 6.47 5.41 4.49 4.03 3.63 2.48 1.59
PENGAWASAN KONSTRUKSI
2 10.59 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 1.49
(dalam % )
9.15 7.72 6.47 5.41 4.49 4.03 3.63 2.48 1.59 1.49
14.00 10.00 6.75 4.20 2.85 1.90 1.20 0.80 0.54 0.36
PENGELOLAAN KEGIATAN
3 14.00 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 0.25
(dalam % )
10.00 6.75 4.20 2.85 1.90 1.20 0.80 0.54 0.36 0.25
TABEL 2
PROSENTASE KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNAN
BANGUNAN KLASIFIKASI TIDAK SEDERHANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
19.80 16.61 13.97 11.81 10.83 9.33 8.28 6.04 4.02 2.55
PERENCANAAN KONSTRUKSI
1 19.80 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 2.32
(dalam % )
16.61 13.97 11.81 10.83 9.33 8.28 6.04 4.02 2.55 2.32
28.57 24.43 20.69 17.73 14.97 10.47 7.34 4.89 3.25 2.03
MANAJEMEN KONSTRUKSI
2 28.57 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 1.36
(dalam % ) atau
24.43 20.69 17.73 14.97 10.47 7.34 4.89 3.25 2.03 1.36
21.08 18.20 15.37 12.88 10.76 7.62 5.13 3.50 2.39 1.50
PENGAWASAN KONSTRUKSI
3 21.08 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 1.10
(dalam % )
18.20 15.37 12.88 10.76 7.62 5.13 3.50 2.39 1.50 1.10
16.00 11.25 7.75 5.10 3.36 2.24 1.42 0.95 0.64 0.40
PENGELOLAAN KEGIATAN
4 16.00 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 0.28
(dalam % )
11.25 7.75 5.10 3.36 2.24 1.42 0.95 0.64 0.40 0.28
TABEL 3
PROSENTASE KOMPONEN BIAYA PEMBANGUNAN
BANGUNAN KLASIFIKASI KHUSUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
21.45 18.04 15.16 12.87 11.90 10.35 9.32 6.90 4.60 2.96
PERENCANAAN KONSTRUKSI
1 21.45 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 2.75
(dalam % )
18.04 15.16 12.87 11.90 10.35 9.32 6.90 4.60 2.96 2.75
15.74 13.23 11.29 9.64 8.71 7.56 6.82 4.60 3.14 2.90
MANAJEMEN KONSTRUKSI
2 15.74 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 2.73
(dalam % )
13.23 11.29 9.64 8.71 7.56 6.82 4.60 3.14 2.90 2.73
16.00 11.25 7.75 5.10 3.35 2.22 1.42 0.95 0.64 0.41
PENGELOLAAN KEGIATAN
3 16.00 sd sd sd sd sd sd sd sd sd sd 0.28
(dalam % )
11.25 7.75 5.10 3.35 2.22 1.42 0.95 0.64 0.41 0.28
D. Contoh Pehitungan
Biaya konstruksi fisik gedung : Rp. 1.516.000.000,
Biaya Perencanaan untuk nilai fisik konstruksi antara 1 M - 2.5 M adalah
5,63% - 4,65%, misal ambil 5% , maka :
Biaya perencanaan : 5% x Rp. 1.516.000.000 = Rp. 75.800.000,
Biaya Pengawasan untuk nilai fisik konstruksi antara 1 M - 2.5 M adalah
3,90% s.d. 3,27%, misal ambil 3,5% , maka :
Biaya pengawasan : 3,5% x Rp. 1.516.000.000 = Rp. 53.060.000,-
Biaya Pengelolaan Kegiatan untuk nilai fisik konstruksi antara 1 M - 2.5 M
adalah 6,75% s.d. 4,20%, misal ambil 4,2% , maka :
Biaya pengelolaan kegiatan : 4,2% x Rp. 1.516.000.000 = Rp. 63.672.000,-
Contoh Perhitungan Biaya Kontrak Lumpsum
DAFTAR PUSTAKA