Anda di halaman 1dari 50

1

D O K U ME N PEM ILIHA N
Pengadaan Langsung
Nomor: 59/DOKLELANG/SMKN-
FISIK/APBD-2021
Tanggal: 18 Mei 2021

Untuk Pengadaan
Fisik Pembangunan Pagar Sekolah SMKN 2 Pulau Punjung Kab. Dharmasraya

Pejabat Pengadaan Pada Dinas Pendidikan


Tahun Anggaran 2021
2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... 2


BAB I. UNDANGAN PENAGDAAN LANGSUNG ............................................................................ 3
BAB II. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)……………………………………….……. .... 4
A. UMUM ………………………………………………………………………………...
4 1. Lingkup Pekerjaan …………………………………………………………….. 4
2. Sumber Dana ………………………………………………………………...… 4
3. Perbuatan Yang Dilarang Dan Sanksi …………………………………… 4
4. Larangan Pertentangan Kepentingan …………………………………… 5
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI …………………………………………………………. 5
5. Persyaratan Kualifikasi Administrasi/ Legalitas Peserta …………… 5
6. Persyaratan Kualifikasi Teknis Peserta …………………………………... 6
C. DOKUMEN PENGADAAN LANGSUNG ………………………………………………. 7
7. Isi Dokumen Pengadaan Langsung ………………………………………. 7
D. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN ……………………………………………….7
8. Dokumen Penawaran Dan Kualifikasi …………………………………… 7
E. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ……………………………………….…. 9
9. Penyampaian Dokumen Penawaran ………………………………………. 9
F. PEMBUKAAN PENAWARAN, EVALUASI, KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI ….……..…. 9
10. Pembukaan Penawaran …………………………………………………….. 9
11. Evaluasi Dan Negosiasi Penawaran ……………………………………... 10
12. Pembuatan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung ………………. 18
G. PENERBITAN SPPBJ …………………….……………………………………………. 18
13. Penerbitan SPPBJ ……………………………………………………………… 18
14. Penandatanganan Spk ……………………………………………………... 18
BAB III. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) ……………………………………………... 20
BAGIAN IKP………………………………………………………………………………… 20
BAB IV. DAFTAR KUANTITAS, SPESIFIKASI TEKNIS DAN/ ATAU GAMBAR …..………. 22
BAB V. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN ……………………………………………. 23
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA …………………………. 23
B. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS ………………………………………. 24
C. DATA PERALATAN …………………………………………………………………. 25
D. DATA PERSONIL MANAJERIAL …………………………………………………….. 25
E. BENTUK SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN …………………………………. 26
BAB VI. PAKTA INTEGRITAS & BENTUK PENYATAAN ….……………………………… 29
A. PAKTA INTEGRITAS ………………………………………………………………. 29
B. PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI ……………………………….. 30
C. SURAT PERNYATAAN ………………………………………………………………. 31
D. SURAT PERNYATAAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA ………….. 32
BAB VII. FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI ……………………………………………….. 33
BAB VIII. BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK)……………………………………… 38
3

BAB I. UNDANGAN
[Kop Instansi Pejabat Pengadaan]

Peserta yang diundang adalah peserta yang terdaftar pada Aplikasi Sistem Informasi
Kinerja Penyedia (SIKaP). Undangan pengadaan langsung disampaikan melalui SPSE
4

BAB II. INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA (IKP)

A UMUM

Pendahuluan - Dokumen Pengadaan Langsung ini disusun berdasarkan


Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, Peraturan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor 7 Tahun 2019.

- Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang


tertulis pada Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan
Instruksi Kepada Peserta (IKP), maka yang digunakan
adalah ketentuan pada Lembar Data Pemilihan
(LDP).
- Dalam dokumen ini digunakan pengertian, istilah
dan singkatan sebagai berikut :
a. Pengadaan Langsung Pekerjaan Konstruksi
adalah: metode pemilihan untuk mendapatkan
penyedia Pekerjaan Konstruksi yang bernilai
paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah).
b. Pekerjaan Konstruksi adalah: keseluruhan atau
sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan,
pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran,
dan pembangunan kembali suatu bangunan.
c. Kerangka Acuan Kerja (KA) adalah uraian
kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain
meliputi latar belakang, maksud dan tujuan,
sumber pendanaan, serta jumlah tenaga dan
peralatan yang diperlukan.
d. Pejabat Pengadaan adalah pejabat
administrasi/pejabat fungsional/personel yang
bertugas melaksanakan Pengadaan Langsung
Pekerjaan Konstruksi.
e. Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Perangkat Daerah.
f. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat
yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian
kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Perangkat Daerah.
g. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat
yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/ atau melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja negara.
h. Pejabat Penandatangan Kontrak adalah
PA/KPA/PPK.
i. Pelaku Usaha adalah adalah setiap orang
5

perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk


badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan keg iatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
j. Penyedia adalah Pelaku Usaha yang
menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.
k. Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PA/
KPA/ PPK dengan Penyedia Barari g/Jasa atau
pelaksana Swakelola .
l. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
adalah Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
kepada penyedia barang/jasa untuk melaksanakan
pekerjaan.
m. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
adalah layanan pengelolaan teknologi informasi
untuk memfasilitasi pelaksanaan Pengadaan jasa
konsultansi konstruksi secara elektronik;
n. Aplikasi SPSE Aplikasi perangkat lunak Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) berbasis web
yang terpasang di server LPSE yang dapat diakses
melalui website LPSE

2 Lingkup Pekerjaan2.1 Peserta menyampaikan penawaran atas paket Pekerjaan


Konstruksi dengan kode Rencana Umum Pengadan
(RUP) sebagaimana tercantum dalam LDP.

2.2 Nama paket pengadaan sebagaimana tercantum


dalam LDP.
2.3 Uraian singkat paket pengadaan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
2.4 Jenis kontrak sebagaimana tercantum dalam LDP.
2.5 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimna tercantum dalam LDP, berdasarkan
Syarat Umum Surat Perintah Kerja (SPK) dengan
mutu sesuai Spesifikasi Teknis dan harga yang
tercantum dalam SPK.
2.6 Nama Satuan Kerja/ Perangkat Daerah sebagaimana
tercantum dalam LDP.
2.7 Nama Pejabat Pengadaan sebagaimana tercantum
dalam LDP.
2.8 Alamat Pejabat Pengadaan sebagaimana tercantum
dalam LDP.
2.9 Website Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana
tercantum dalam LDP.
6

2.10 Website Aplikasi SPSE sebagaimana tercantum


dalamLDP.

3 Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan


sebagaimana tercantum dalam LDP.

4 Perbuatan yang 4.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan
Dilarang dan Sanksi ini berkewajiban untuk mematuhi aturan
pengadaan dengan tidak melakukan tindakan
sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi Pejabat Pengadaan
dalam bentuk dan cara apapun, untuk
memenuhi keinginan Peserta yang
bertentangan dengan Dokumen Pemilihan,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. membuat dan/atau menyampaikan dokumen
dan/atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Pemilihan ini.
c. Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak
dapat diterima oleh Pejabat Pengadaan.
4.2. Peserta yang terbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud pada angka 4.1 dikenakan
sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari
proses pemilihan atau pembatalan penetapan
pemenang; dan/atau
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam.
5 Larangan 5.1. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan
Pertentangan perannya menghindari dan mencegah
Kepentingan pertentangan kepentingan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
5.2. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud
pada klausul 4.1 antara lain meliputi:
a. Pengurus/ manajer koperasi merangkap
sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak/ PPK/
Pejabat Pengadaan pada pelaksanaan
pengadaan di Perangkat Daerah.
b. Pejabat Penandatangan Kontrak/ PPK/ Pejabat
Pengadaan baik langsung maupun tidak
langsung mengendalikan atau menjalankan
badan usaha Peserta.
c. Konsultan perancang/pengawas bertindak
sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
dirancang/diawasinya.
5.3. Peserta dilarang melibatkan pegawai Perangkat
Daerah sebagai pimpinan dan/atau pengurus
7

badan usaha dan/atau tenaga kerja kecuali cuti


diluar tanggungan Negara.

6 Sertifikat 6.1 Setiap personel inti yang akan melaksanakan


Kompetensi Kerja pekerjaan wajib memiliki sertifikat kompetensi
kerja.
6.2. Sertifikat Kompetensi Kerja tidak dibuktikan pada
saat pemilihan.
6.3. Sertifikat Kompetensi Kerja untuk personel inti
Tenaga Ahli dibuktikan selambat-lambatnya
p a d a saat PPK akan menerbitkan SPPBJ.
6.4. Peserta yang tidak dapat membuktikan Sertifikat
Kompetensi Kerja untuk personel inti Tenaga Ahli
yang diusulkan dalam Dokumen Penawaran
sampai dengan saat akan diterbitkannya SPPBJ
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, berupa pembatalan
penetapan pemenang;
b. sanksi daftar hitam sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI

7 Persyaratan Persyaratan kualifikasi administrasi/ legalitas meliputi:


Kualifikasi a. Memiliki izin usaha sebagaimana tercantum
Administrasi/ dalam LDP;
Legalitas Peserta b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha dengan
kualifikasi usaha Kecil (K) dengan Klasifikasi
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. Memiliki bidang pekerjaan sebagaimana
tercantum dalamLDP;
d. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakantahun pajak terakhir (SPT tahunan); e.
Mempunyai atau menguasai tempat usaha/
kantor dengan alamat yang benar dan tetap;
f. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk
mengikatkan diri pada Kontrak yang dibuktikan
dengan:
1) Akta Pendirian Perusahaan dan/atau
perubahannya;
2) Surat Kuasa (apabila dikuasakan); dan
3) Kartu Tanda Penduduk.
g. Pakta Integritas;
h. Surat pernyataan yang ditandatangani Peserta
yang berisi:
1) yang bersangkutan dan manajemennya
tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
8

2) yang bersangkutan berikut pengurus badan


usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar
hitam;
3) yang bertindak untuk dan atas nama badan
usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana;
4) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan
sebagai pegawai Kementerian/ Lembaga/
Perangkat Daerah atau pimpinan dan
pengurus badan usaha sebagai pegawai
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah
yang sedang mengambil cuti diluar
tanggungan Negara;
5) data kualifikasi yang diisikan dan dokumen
penawaran yang disampaikan benar, dan
jika dikemudian hari ditemukan bahwa
data/dokumen yang disampaikan tidak
benar dan ada pemalsuan maka
direktur/pimpinan perusahaan bersedia
dikenakan sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam daftar hitam, gugatan
secara perdata, dan/atau pelaporan secara
pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.

8 Persyaratan Persyaratan kualifikasi teknis meliputi :


Kualifikasi Teknis 1) memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan
Peserta dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik
di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi
pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;
2) Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan
perhitungan: SKP = 5 – P, dimana P adalah Paket
pekerjaan yang sedang dikerjakan;
3) Memiliki paling kurang 1 (satu) tenaga tetap
bersertifikat terampil (SKT) yang sesuai dengan
Klasifikasi SBU yang disyaratkan (untuk Usaha
Kecil).

C DOKUMEN PENGADAAN LANGSUNG

9 Isi Dokumen Dokumen Pengadaan Langsung terdiri dari:


Pengadaan Langsung a. Undangan Pengadaan Langsung;
b. Instruksi Kepada Peserta (IKP);
c. Lembar Data Pemilihan (LDP);
9

d. Daftar Kuantitas dan Harga, Spesifikasi Teknis dan


Gambar;
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
f. Pakta Integritas;
g. Formulir Isian Kualifikasi; dan
h. Bentuk Surat Perintah Kerja (SPK).

D PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

10 Dokumen Penawaran 10.1. Dokumen Penawaran paling kurang terdiri atas:


dan Kualifikasi a. Penawaran Administrasi dan Kualifikasi;
b. Penawaran Teknis; dan
c. Penawaran Harga.
10.2. Dokumen Penawaran meliputi:
a. Dokumen Penawaran Administrasi dan
Kualifikasi terdiri dari:
1) Surat Penawaran (sebagaimana tercantum
dalam SPSE) dan diunggah untuk
mmenuhi ketentuan tanggal, jangka waktu
berlakunya surat penawaran tidak kurang
dari waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP dan total biaya penawaran dalam
angka dan huruf;
2) Peserta berkewajiban untuk mengisi
formulir isian elektronik data kualifikasi
dalam aplikasi SPSE atau mengisi data
penyedia pada aplikasi Sistem Informasi
Kinerja Penyedia (SIKaP).
3) Peserta tidak perlu mengunggah hasil
pemindaian ( scan ) dokumen administrasi
kualifikasi pada fasilitas unggahan
Dokumen Penawaran.
4) Dengan mengirimkan data kualifikasi
melalui SPSE berarti Data Kualifikasi dan
pernyataan yang menjadi bagian
kualifikasi dianggap telah ditandatangani
dan disetujui.
b. Dokumen Penawaran Teknis terdiri atas;
1) Metode pelaksanaan pekerjaan;
2) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
3) Daftar Peralatan Utama beserta:
(a) bukti kepemilikan peralatan (contoh
STNK, BPKB, invoice) untuk peralatan
dengan status milik sendiri;
(b) surat perjanjian sewa untuk peralatan
dengan status sewa;
4) Daftar Personel Manajerial beserta daftar
10

riwayat pengalaman kerja atau referensi


kerja dari pemberi tugas dan surat
pernyataan kepemilikan sertifikat
kompetensi kerja;
5) Pakta Komitme Keselamatan Konstruksi;
6) Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK);
7) Pernyataan Kepemilikan Sertifikat
Kompetensi Kerja.
c. Dokumen Penawaran Harga terdiri atas:
1) Penawaran harga, tercantum dalam Surat
Penawaran.
Total Harga penawaran ditulis dalam
angka dan huruf.
2) Daftar Kuantitas dan Harga.
(a) Peserta mencantumkan harga satuan
dan harga total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
(b) overhead (biaya umum) dan
keuntungan termasuk untuk
penyelenggaraan biaya pengawasan
dan staf lapangan/tenaga ahli
lapangan, administrasi kantor
lapangan, konstruksi dan fasilitas
sementara, transportasi, konsumsi,
keamanan, kontrol kualitas dan
pengujian, serta semua pajak, bea,
retribusi, tenaga kerja, praktik/
magang, dan pungutan lain yang sah
yang harus dibayar oleh penyedia
untuk pelaksanaan paket Pekerjaan
Konstruksi ini telah diperhitungkan
dalam total harga penawaran.
(c) Komponen/ item pekerjaan
penyelenggaraan keamanan dan
kesehatan kerja serta Keselamatan
Konstruksi dimasukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dengan besaran
biaya sesuai dengan kebutuhan.
(d) Perkiraan biaya penyelenggaraan
keamanan dan kesehatan kerja serta
Keselamatan Konstruksi minimal
mencakup penyiapan RKK, sosialisasi
dan promosi K3, alat pelindung
kerja/diri, asuransi dan perijinan,
personel K3, fasilitas prasarana
kesehatan, rambu-rambu yang
11

diperlukan, konsultasi dengan ahli


keselamatan konstruksi, dan lain-lain
terkait pengendalian risiko K3 dan
Keselamatan Konstruks.
3) Analisa Harga Satuan Pekerjaan (Khusus
apabila ada evaluasi kewajaran harga di
bawah 80% HPS, akan dipenuhi pada saat
acara klarifikasi kewajaran harga). Analisa
Harga Satuan Pekerjaan bukan merupakan
bagian dari dokumen kontrak.

10.3. Dukumen Kualifikasi terdiri :


Dokumen kualifikasi terdiri dari Pakta Integritas
dan Formulir Isian Kualifikasi harus diisi lengkap
dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang.

E PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN

11 Penyampaian 11.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran dan


Dokumen Penawaran Daftar Isian Kualifikasi kepada Pejabat Pengadaan
sesuai jadwal yang ditetapkan sebagaimana
tercantum SPSE.
11.2 Jika formulir isian elektronik kualifikasi yang
tersedia pada aplikasi SPSE belum mengakomodir
data kualifikasi yang disyaratkan maka data
kualifikasi tersebut diunggah ( upload ) pada
fasilitas yang tersedia pada SPSE.
11.3 Surat Penawaran dan/atau dokumen lain sebagai
bagian dari Dokumen Penawaran yang diunggah (
upload ) ke dalam aplikasi SPSE dianggap sah
sebagai dokumen elektronik dan dianggap telah
disetujui dan ditandatangani secara elektronik oleh
pemimpin/direktur perusahaan.
11.4 Peserta tidak perlu mengunggah ( upload ) hasil
pemindaian dokumen asli yang bertanda tangan
basah dan berstempel, kecuali surat lain yang
memerlukan tanda tangan basah dari pihak lain.

F PEMBUKAAN PENAWARAN, EVALUASI, KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI

12 Pembukaan 12.1 Dokumen Penawaran dibuka sesuai jadwal dalam


Penawaran SPSE.
12.2. Pejabat Pengadaan melakukan evaluasi Dokumen
Penawaran berdasarkan data yang diunggah
(upload) dalam aplikasi SPSE.
12.3. Data dokumen elektronik yang rusak (sesudah
mendapat klarifikasi dari LPSE) akibat kesalahan
pengiriman dokumen oleh Peserta, yang
mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat
dilakukan evaluasi oleh Pejabat Pengadaan , maka
12

dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak


memenuhi syarat.
12.4 Pejabat Pengadaan memeriksa kelengkapan
Dokumen Penawaran yang meliputi:
a. Surat penawaran;
b. Dokumen penawaran teknis;
d. Dokumen penawaran harga;
e. Pakta Integritas;
f. Surat Pernyatan; dan
g. Formulir Isian Kualifikasi.

13 Evaluasi dan 13.1. Pejabat Pengadaan melakukan evaluasi


Negosiasi penawaran yang meliputi:
Penawaran a. evaluasi administrasi dan kualifikasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga

13.2. Evaluasi Administrasi dan Kualifikasi :


a. evaluasi administrasi meliputi pemeriksaan
kelengkapan dokumen penawaran;
b. Penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pemilihan
terpenuhi, yaitu dengan
dilampirkannya:
a) Surat Penawaran (sebagaimana
tercantum dalam SPSE);
b) Dokumen Penawaran Teknis;
c) Dokumen Penawaran Harga.
2) Surat Penawaran memenuhi ketentuan
yaitu:
a) Tanggal,
b) Jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP
jangka waktu berlakunya
Penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP.
c) Total biaya penawaran dalam angka
dan huruf
3) Pejabat Pengadan dapat melakukan
klarifikasi/ konfirmasi secara tertulis
terhadap hal-hal yang kurang jelas dan
meragukan namun tidak boleh
mengubah substansi.
4) Evaluasi administrasi menghasilkan dua
13

kesimpulan, yaitu memenuhi syarat


administrasi atau tidak memenuhi
syarat administrasi;

c. Evaluasi Kualifikasi dengan ketentuan:


1) Evaluasi Kualifikasi dilakukan bersamaan
dengan tahapan Evaluasi Administrasi.
2) Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan
menggunakan Sistem Gugur.
3) Pejabat Pengadaan melakukan evaluasi
kualifikasi terhadap dokumen kualifikasi
yang disampaikan (diunggah) oleh
peserta melalui form elektronik isian
kualifikasi dalam aplikasi SPSE atau pada
fasilitas upload data lainnya.
4) Data kualifikasi pada form elektronik
isian kualifikasi dalam aplikasi SPSE atau
pada fasilitas upload data kualifikasi
lainnya merupakan bagian yang saling
melengkapi
5) Dalam hal dijumpai perbedaan mengenai
isian data kualifikasi dengan data yang
diunggah ( upload ), maka data yang
dianggap benar adalah data yang
terdapat dalam isian kualifikasi form
elektronik SPSE.
6) Persyaratan Izin Usaha Jasa Konstruksi,
Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat lainnya
(apabila disyaratkan) dengan ketentuan:
a) Pejabat Pengadaan melihat
kesesuaian antara persyaratan pada
LDK dengan Formulir Isian
Kualifikasi yang telah diisi oleh
peserta pada SPSE.
b) Pejabat Pengadaan memeriksa masa
berlaku izin/sertifikat dengan
ketentuan:
1. Izin/sertifikat wajib masih
berlaku berdasarkan masa
berlaku yang tertera/tertulis
pada izin/sertifikat tersebut;
2. Izin/sertifikat yang habis masa
berlakunya sebelum batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran
tidak dapat diterima dan Peserta
dinyatakan gugur;
3. Dalam hal masa berlaku
14

izin/sertifikat habis setelah batas


akhir pemasukan Dokumen
Penawaran, maka Peserta harus
menyampaikan izin/sertifikat
yang sudah diperpanjang kepada
Pejabat Pembuat Komitmen saat
rapat persiapan penunjukan
Penyedia.
4. Khusus untuk SBU, tidak perlu
mengevaluasi registrasi tahunan,
melainkan cukup
memperhatikan masa berlaku
keseluruhan sesuai yang tertera
dalam SBU.
c) Pokja Pemilihan dapat memeriksa
kesesuaian izin/sertifikat dengan
menghubungi penerbit dokumen,
dan/atau mengecek melalui layanan
daring (online) milik penerbit
dokumen yang tersedia.
7) Persyaratan NPWP dan kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir (SPT
Tahunan) dapat dikecualikan untuk
peserta yang secara peraturan perpajakan
belum diwajibkan memiliki laporan
perpajakan tahun terakhir, misalnya baru
berdiri sebelum batas waktu laporan
pajak tahun terakhir.
8) Persyaratan akta pendirian perusahaan
disertai dengan akta perubahan
perusahaan (apabila ada perubahan).
Akta asli/legalisir wajib dibawa pada saat
pembuktian kualifikasi.
9) Pernyataan Tidak masuk dalam Daftar
Hitam, keikutsertaannya tidak
menimbulkan pertentangan kepentingan
pihak yang terkait, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/atau yang bertindak
untuk dan atas nama Badan Usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana,
dan pengurus/pegawai tidak berstatus
Aparatur Sipil Negara, kecuali yang
bersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara, dengan ketentuan: a.
Ketentuan ini berbentuk pernyataan
15

oleh peserta pada aplikasi SPSE. Tidak


perlu dinyatakan dalam surat
pernyataan, kecuali untuk KSO;
b. Apabila suatu saat ditemukan bukti
bahwa peserta mengingkari
pernyataan ini/menyampaikan
informasi yang tidak benar terhadap
pernyataan ini, maka dapat menjadi
dasar untuk pengenaan sanksi daftar
hitam.
10) Evaluasi Persyaratan pengalaman paling
kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir,
dilaksanakan dengan ketentuan:
Pengalaman diambil dari daftar
pengalaman pada isian kualifikasi yang
dibuktikan pada saat pembuktian
kualifikasi dengan membawa Kontrak Asli
dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;
11) Evaluasi Persyaratan Sisa Kemampuan
Paket (SKP) (apabila disyaratkan),
dilaksanakan dengan ketentuan:
a) Rumusan SKP
SKP = KP – jumlah paket yg sedang
dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket
pekerjaan.
KP = 5
b) Peserta wajib mengisi daftar
pekerjaan yang sedang dikerjakan;
c) Apabila ditemukan bukti peserta tidak
mengisi daftar pekerjaan yang sedang
dikerjakan walaupun sebenarnya ada
pekerjaan yang sedang dikerjakan,
maka apabila pekerjaan tersebut
menyebabkan SKP peserta tidak
memenuhi, maka dinyatakan gugur,
dikenakan sanksi daftar hitam, dan
pencairan jaminan penawaran
(apabila ada).
12) Persyaratan Tenaga Tetap, dengan
ketentuan pembuktian Tenaga Tetap
dilakukan pada tahap pembuktian
kualifikasi dengan meminta peserta
membawa:
a. Bukti setor pajak PPh Pasal 21 Form
1721 atau Form 1721-A1.
b. SK, Susunan Organisasi, atau Daftar
Gaji tidak dapat menjadi bukti tenaga
16

kerja tetap.
13) Pejabat Pengadaan memeriksa
membandingkan/mengevaluasi/membuk
tikan antara persyaratan pada Dokumen
Kualifikasi dengan data isian peserta
dalam hal:
1. kelengkapan Dokumen Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi
14) Apabila Peserta tidak memenuhi
persyaratan kualifikasi, Pejabat
Pengadaan menyatakan Pengadaan
Langsung gagal dan mengundang Pelaku
Usaha lain.

13.3. Evaluasi Teknis:


a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi dan
kualifikasi:
b. Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai
dengan yang ditetapkan dalam LDP;
c. Evaluasi teknis dilakukan dengan
menggunakan sistem gugur dengan
ketentuan:
1) Pejabat Pengadaan menilai persyaratan
teknis minimal yang harus dipenuhi
dengan membandingkan pemenuhan
persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP;
2) Penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP apabila:
a) Metode pelaksanaan pekerjaan
memenuhi persyaratan substantif
yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam
menyelesaikan pekerjaan, meliputi:
(1) Tahapan/urutan pekerjaan dari
awal sampai akhir secara garis
besar dan uraian/cara kerja dari
masing-masing jenis pekerjaan
utama;
(2) Kesesuaian antara metode kerja
dengan peralatan utama yang
ditawarkan/diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
(3) Kesesuaian antara metode kerja
17

dengan spesifikasi/ volume


pekerjaan yang disyaratkan;
b) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan tidak melampaui
batas waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP;
c) Peralatan utama yang ditawarkan
sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pemilihan, dengan
ketentuan:
(1) Yang dimaksud dengan
peralatan utama adalah
peralatan yang mendukung
langsung dan sesuai kebutuhan
untuk melaksanakan pekerjaan
pekerjaan utama (major item);
(2) Jenis, kapasitas, dan jumlah yang
disediakan untuk pelaksanaan
pekerjaan;
(3) Kepemilikan peralatan utama
adalah milik sendiri, sewa beli,
dan/atau milik pihak lain
dengan perjanjian Sewa
bersyarat (bukan surat
dukungan.
(4) Dalam hal jenis, kapasitas,
komposisi dan jumlah peralatan
minimal yang ditawarkan
berbeda dengan yang tercantum
dalam Dokumen Pemilihan,
maka Pejabat Pengadaan akan
membandingkan roduktivitas
alat tersebut berdasarkan
metode pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan. Apabila
perbedaan peralatan
menyebabkan metode tidak
dapat dilaksanakan atau
produktivitas yang diinginkan
tidak tercapai sesuai dengan
target serta waktu yang
dibutuhkan,maka dinyatakan
tidak memenuhi persyaratan
dan dapat digugurkan pada
tahap evaluasi teknis
d) Personel manajerial yang ditawarkan
sesuai dengan yang diperlukan
18

dalam pelaksanaan pekerjaan,


dengan ketentuan:
(1) Personel manajerial yang
disyaratkan meliputi jabatan:
Manager Pelaksanaan/ Proyek,
Manager Teknik, Manager
Keuangan, dan/atau Petugas K3
(2) Penilaian personil manajerial
(Hanya mensyaratkan 1 (satu)
sertifikat kompetensi kerja
untuk setiap personel yang
disyaratkan;
(3) Sertifikat Kompetensi Kerja
dibuktikan saat rapat persiapan
penunjukan penyedia
(4) Kompetensi personil manajerial
meliputi tingkat pendidikan dan
pengalaman bekerja sesuai
dengan jenis pekerjaan yang
dinontenderkan.
(5) Pengalaman yang disampaikan
tanpa melampirkan daftar
riwayat hidup atau referensi
maka tidak dapat dihitung
sebagai pengalaman.
(6) Pengalaman kerja yang dihitung
adalah pengalaman sesuai
dengan jenis pekerjaan yang
dittawar (bukan berdasarkan
jabatan yang ditawarkan).

(7) Pengalaman kerja dihitung per


tahun tanpa memperhatikan
lamanyapelaksanaan
konstruksi (dihitung
berdasarkan Tahun Anggaran).
e) Menyampaikan Pakta Komitme
Keselamatan Konstruksi
d. Jika peserta tidak memenuhi persyaratan
teknis, Pejabat Pengadaan menyatakan
Pengadaan Langsung gagal dan mengundang
Pelaku Usaha lain.
13.4. Evaluasi Harga
a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah
hal-hal yang pokok atau penting, dengan
ketentuan:
1) Total harga penawaran terkoreksi
dibandingkan dengan nilai total HPS:
19

apabila total harga penawaran terkoreksi


melebihi nilai total HPS, dinyatakan
gugur.
2) Apabila tidak menyampaikan perkiraan
biaya penyelenggaraan keamanan dan
kesehatan kerja serta Keselamatan
Konstruksi maka dinyatakan gugur.
3) Dalam hal harga satuan penawaran yang
nilainya lebih besar dari 110% (seratus
sepuluh persen) dari harga satuan yang
tercantum dalam HPS dilakukan
klarifikasi dengan ketentuan:
a) apabila setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut
dinyatakan timpang maka harga
satuan timpang hanya berlaku untuk
volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga. Jika terjadi
penambahan volume terhadap
pekerjaan yang harga satuannya
dinyatakan timpang, maka
pembayaran terhadap volume
tersebut berdasarkan harga satuan
hasil negosiasi;
b) apabila setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan/ sesuai
dengan harga pasar maka harga
satuan tersebut dinyatakan tidak
timpang.
4) Apabila terdapat mata pembayaran yang
harganya nol atau tidak ditulis maka
dilakukan klarifikasi, kegiatan tersebut
harus tetap dilaksanakan. Harganya
dianggap termasuk dalam harga
pekerjaan lainnya.

b. Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan


ketentuan sebagai berikut:
1) Klarifikasi/evaluasi kewajaran harga
apabila harga penawaran dibawah 80%
(delapan puluh persen) HPS dengan
ketentuan:
a) Peserta menyampaikan Analisa Harga
Satuan Pekerjaan;
b) Analisa Harga Satuan Pekerjaan
hanya digunakan untuk evaluasi
20

kewajaran harga penawaran dan


tidak dapat digunakan sebagai dasar
pengukuran dan pembayaran
pekerjaan;
c) Meneliti dan menilai kewajaran
harga satuan dasar meliputi harga
upah, bahan, dan peralatan dari
harga satuan penawaran,
sekurangkurangnya pada setiap mata
pembayaran utama;
d) Meneliti dan menilai kewajaran
kuantitas/koefisien dari unsur upah,
bahan, dan peralatan dalam Analisa
Harga Satuan sekurang-kurangnya
pada setiap pekerjaan utama,
sekurang-kurangnya pada setiap
pekerjaan utama;
e) Hasil penelitian butir c) dan butir d)
digunakan untuk menghitung
kewajaran harga tanpa
memperhitungkan keuntungan yang
ditawarkan;
f) Harga dalam Analisa Harga Satuan
Pekerjaan yang dinilai wajar dan
dapat dipertanggung-jawabkan
digunakan untuk menghitung total
harga penawaran;
g) Total harga sebagaimana dimaksud
pada huruf f) dihitung berdasarkan
volume yang ada dalam Daftar
Kuantitas dan Harga;
h) Apabila total harga penawaran lebih
kecil dari hasil evaluasi sebagaimana
huruf g) tersebut, maka harga
penawaran dinyatakan tidak wajar
dan gugur harga;
i) Apabila total harga penawaran lebih
besar dari hasil evaluasi sebagaimana
huruf g) tersebut, maka harga
penawaran dinyatakan wajar;

13.5 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga:


a. Pejabat Pengadaan melakukan klarifikasi dan
negosiasi teknis dan harga.
b. Pejabat Pengadaan bersama dengan peserta
membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan
Negosiasi.
21

c. Apabila klarifikasi dan negosiasi tidak


mencapai kesepakatan, Pejabat Pengadaan
menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan
dilakukan Pengadaan Langsung ulang
dengan mengundang Pelaku Usaha lain.

14 Pembuatan Berita14.1. Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara Hasil


Acara Hasil Pengadaan Langsung.
Pengadaan Langsung
14.2. Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung harus
memuat hal-hal sebagai berikut:
a. tanggal dibuatnya Berita Acara;
b. Nama dan alamat peserta;
c. harga penawaran dan harga hasil negosiasi;
d. unsur-unsur yang dievaluasi (apabila ada);
dan
e. keterangan-keterangan lain yang dianggap
perlu (apabila ada).

G PENERBITAN SPPBJ DAN PENANDATANGANAN SPK

15. Penerbitan SPPBJ15.1. Pejabat Pengadaan menyampaikan laporan hasil Pengadaan


Langsung kepada PPK dengan melampirkan Berita Acara
Hasil Pengadaan Langsung.

15.2. PPK sebelum menerbitkan SPPBJ melakukan review


atas laporan hasil Pengadaan Langsung untuk
memastikan:
a. bahwa proses Pengadaan Langsung sudah
dilaksanakansesuai prosedur; dan
b. keberlakuan data isian kualifikasi
c. Bukti sertifikat kompetensi tenaga ahli (SKA)
d. Perubahan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan
melewati batas tahun anggaran; dan
e. bahwa calon Penyedia memiliki kemampuan
untuk melaksanakan Kontrak.
15.3. Dalam hal PPK menyetujui hasil Pengadaan
Langsung, maka PPK menerbitkan SPPBJ.
15.4. PPK mengirimkan SPPBJ kepada calon Penyedia
dan memasukkan data SPPBJ pada Aplikasi SPSE.
15.5. Dalam hal PPK tidak menyetujui hasil Pengadaan
Langsung,maka PPK menyampaikan penolakan
kepada Pejabat Pengadaandengan disertai alasan
22

dan bukti. Selanjutnya PPK dan Pejabat Pengadaan


melakukan pembahasan bersama terkait
perbedaan pendapat atas hasil Pengadaan
Langsung.
15.6. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, maka
pengambilan keputusan atas hasil pemilihan
diserahkan kepada PA/KPA paling lambat 6
(enam) hari kerja setelah tidak tercapai
kesepakatan.

16 Penandatanganan SPK 16.1. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep SPK
yang meliputi substansi, bahasa, redaksional,
angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada
setiap lembar SPK.
16.2 Banyaknya rangkap SPK dibuat sesuai kebutuhan,
yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) SPK asli, terdiri
dari:
1) SPK asli pertama untuk PPK dibubuhi
meterai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia; dan
2) SPK asli kedua untuk penyedia dibubuhi
meterai pada bagian yang ditandatangani
oleh PPK;
b. rangkap SPK lainnya tanpa dibubuhi meterai
apabila diperlukan.
16.3. Pihak yang berwenang menandatangani SPK atas
nama Penyedia adalah sebagaimana dimaksud
pada klausul 8.2 huruf a butir 4).
23

BAB III. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

Bagian IKP No. Isian Ketentuan


IKP
2. Lingkup 2.1. Kode RUP : 28226932
Pekerjaan Nama paket pengadaan: Fisik Pembangunan Pagar Sekolah SMKN
2 Pulau Punjung Kab. Dharmasraya
2.2. pekerjaan: Melaksanakan pekerjaan Pembangunan
Pagar dalam jangka waktu sebagaimana tercantum
dalam SPK, berdasarkan syarat umum SPK dengan
mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam kontrak.
2.3. Jenis Kontrak yang digunakan: Kontrak Harga Satuan.
2.6. Nama Satuan Kerja/Perangkat Daerah: Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat
2.7. Nama Pejabat Pengadaan: Pejabat Pengadaan Pada Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Bara TA 2021
2.8. Alamat Pejabat Pengadaan:
Dinas Pendidikan Jln. Khatib Sulaiman No.52 Padang.
2.9. Website Satuan Kerja/ Perangkat Daerah:
2.10. Website Aplikasi SPSE:
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:, Tahun
3. Sumber Dana Anggaran 2019
1. Surat Izin Usaha:
a. IUJK : Pelaksana Konstruksi;
7. Persyaratan b. SBU : Kecil, Klasifikasi Bangunan Sipil,
Kualifikasi Subklasifikasi (BG 007 / BG 009 ) Jasa
Administrasi/ Pelaksana
Legalitas Peserta Konstruksi Bangunan Pendidikan /
Bangunan Lainnya

10. Dokumen10.2.a Masa berlaku surat penawaran: 30 (tiga puluh) hari


Penawaran dan kalender.
Kualifikasi 8.2.b
3) Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan:
1. Alat Pertukangan.
24
Keterangan:
Peralatan yang ditawarkan dilengkapi dengan bukti
kepemilikan atau Surat Perjanjian Sewa Peralatan.
Daftar Personil Manajerial yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan:

1) 1. Pelaksana (1 orang): minimal tamatan D3/SMK


sederajat, berpengalaman selama 1 tahun dan
memiliki SKT

2. Logistik (1 orang): minimal tamatan SMK/


Sederajat, berpengalaman 2 tahun dan memiliki
ijazah.
25

BAB IV.
DAFTAR KUANTITAS, SPESIFIKASI TEKNIS DAN/ ATAU GAMBAR

Keterangan

-. Daftar Kuantitas berdasarkan dalam rincian HPS yang ditetapkan oleh PPK.
-. Spesifikasi teknis dan gambar diisi oleh Pokja Pemilihan berdasarkan
spesifikasi teknis dan gambar yang telah ditetapkan oleh PPK.
26

BAB V. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARANPESERTA BADAN USAHA


CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
, 20
Nomor :
Lampiran :

Kepada Yth.:
Pejabat Pengadaan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat
di Tempat.

Perihal : Penawaran Pekerjaan [nama pekerjaan]

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung melalui SPSE dengan ini


kami mengajukan penawaran untuk pengadaan [nama
pekerjaan] sebesar Rp ( ) termasuk PPN.
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan Langsung untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dan
penawaran ini berlaku selama ( ) hari kalender sejak tanggal
surat penawaran ini
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama ( ) hari kalender.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:
1. Dokumen Penawaran teknis, terdiri atas:
a. Metode pelaksanaan pekerjaan;
b. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
c. Daftar isian Peralatan utama beserta bukti/dokumen pendukung;
d. Daftar isian personel manajerial beserta daftar riwayat pengalaman kerja atau
referensi kerja dari pemberi tugas dan Surat pernyataan kepemilikan sertifikat
kompetensi kerja;
e. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK);
2. Dokumen Penawaran Harga terdiri atas: Daftar Kuantitas dan Harga
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup
dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
Langsung.

Penyedia,
CV/Firma/Koperasi

..........................
Nama Lengkap
27

B. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan sesuai dengan ketentuan dalam IKP dan LDP jika diperlukan,
keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/ tambahan]
28

C. DATA PERALATAN

CONTOH

No Jenis Merk Lokasi Kapasitas Jumlah Kepemilikan


dan Tipe /status
1 _ _ _ _ _ _
2 _ _ _ _ _ _
dst _ _ _ _ _ _

D. DATA PERSONIL MANAJERIAL

CONTOH

Tingkat Jabatan dalam Pengalaman Sertifikat


Pendidikan pekerjaan yang Kerja Kompetensi
No Nama
akan dilaksanakan Profesional
/ Ijazah Kerja
(Tahun)
1 _ _ _ _ _
2 _ _ _ _ _
dst _ _ _ _ _
29

E. BENTUK SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN

CONTOH
[ Kop Perusahaan Lessor/ penyedia peralatan ]
SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
No. ……………………….

ANTARA
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
DAN
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan]

Pada hari ini …… tanggal ... bulan….. tahun ….., yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/
penyedia peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/
penerima peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa berupa:

No Peralatan Merk Tipe Spesifikasi Tahun


Pembuatan
1.
2.
dst..

Untuk selanjutnya disebut sebagai PERALATAN. Perjanjian Sewa antara PIHAK


PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini dilangsungkan dan diterima berdasarkan
kesepakatan yang termuat secara tertulis dalam pasal- pasal berikut:
39

Pasal 1
PENERIMAAN PERALATAN
PIHAK KEDUA akan menerima hak guna dari apa yang disewanya dari PIHAK
PERTAMA dalam kondisi baik.

Pasal 2
NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN
Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil negosiasi antara
kedua belah pihak yang akan disepakati bersama setelah PIHAK KEDUA
dinyatakan sebagai Pemenang dalam Paket Pekerjaan ……………[diisi nama
paket]

Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN
Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah selama
berjalannya Paket Pekerjaan ……[diisi nama paket] terhitung setelah PIHAK
KEDUA dinyatakan sebagai pemenang dan telah keluar Surat Perintah Mulai
Kerja dari Pemberi Tugas.
Pasal 4
TANDA TERIMA PEMBAYARAN
1) Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan
diberikan kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2) Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah kwitansi
yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMBATALAN
1) Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK KEDUA
berturut- turut sesuai dengan pasal dalam surat perjanjian ini maka tanpa
memerlukan teguran terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, telah cukup
bukti bahwa PIHAK KEDUA dalam keadaan lalai atau wanprestasi.
2) Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa ini
batal dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari pengadilan negeri
yang berarti kedua belah pihak telah menyetujui untuk melepaskan segala
ketentuan yang telah termuat dalam pasal 1266 Kitab Undang- Undang
Hukum Perdata.
3) Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA
yang atas kuasanya dengan hak substitusi untuk mengambil PERALATAN
milik PIHAK PERTAMA, baik yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau
tempat pihak lain yang mendapati hak daripadanya.
4) Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi apabila
PIHAK KEDUA tidak memenangkan pengadaaan Paket Pekerjaan
……………[diisi nama paket].
31

Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang disewa dalam keadaan siap
operasi dan akan memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan sesuai petunjuk dari
PIHAK KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper
dan mekanik sesuai dengan kebutuhan.
3) PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak
dibenarkan memindahkan atau mengoperasikan PERALATAN tersebut di
tempat lain, selain dari yang tertulis dalam surat perjanjian ini kecuali dalam
keadaan kahar seperti: kebakaran, gempa bumi, dan lainnya.
Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan alat yang disewanya.
2) PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memindahkan atau mengalihkan tanggung
jawab terhadap PERALATAN kepada pihak lain dalam bentuk dan cara
apapun, baik sebagian maupun seluruhnya.
Pasal 8
LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.

Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materi secukupnya
yang berkekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak ditandatangani
oleh kedua pihak
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PT. ……… [diisi nama perusahaan PT. ……… [diisi nama perusahaan
Lessor/ penyedia peralatan] Lessee/ penerima peralatan]
32

BAB VI. PAKTA INTEGRITAS & BENTUK PERNYATAAN

A. PAKTA INTEGRITAS
CONTOH

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha]


PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan :

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi [pilih yang sesuai dan


untuk cantumkan nama]
dan atas nama

dalam rangka pengadaan [isi nama paket] pada [isi sesuai dengan
K/L/P/D] dengan ini menyatakan bahwa:
1. Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2. Akan melaporkan kepada PA/KPA jika mengetahui terjadinya praktik Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme dalam proses pengadaan ini.
3. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
4. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam angka 1., 2. dan 3. maka
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

, 20
CV/Firma/Koperasi
[jabatan]

..........................
(No. KTP
33

B. SURAT PERNYATAAN

CONTOH

[Contoh Surat Pernyataan Badan Usaha]

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini;


Nama :
Jabatan :
Bertindak untuk :
dan Atas Nama
Alamat :
Telepon :
E-Mail :
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa data kualifikasi yang diisikan dan dokumen
penawaran yang disampaikan adalah benar, dan jika dikemudian hari ditemukan bahwa
data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan maka
direktur/pimpinan perusahaan bersedia dikenakan sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam daftar hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara
pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
Demikianlan pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.

, 20
Penyedia,
CV/Firma/Koperasi

..........................
Nama Lengkap
34

C. PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


CONTOH

[Contoh Pakta Komitmen Kesematan Konstruksi Badan Usaha]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………… [ nama wakil sah badan usaha ]
Jabatan : .............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya ………… [ pilih yang
dan atas nama sesuai dan cantumkan nama ]

dalam rangka pengadaan …………… [ isi nama paket ] pada Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat, berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi
terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

_, 20
CV/Firma/Koperasi

..........................
[Nama Lengkap]
35

D. SURAT PERNYATAAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA

CONTOH
[ Kop Surat Badan Usaha]
PERNYATAAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : [ nama wakil sah badan usaha ]


Jabatan :
Alamat :
No. KTP :

Dengan ini menyatakan bahwa Tenaga Ahli/ Terampil yang saya usulkan dalam
Dokumen Penawaran, sudah memiliki SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA sesuai dengan
yang disyaratkan dalam Dokumen Pemilihan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa
tanggung jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang
berbeda dengan surat pernyataan ini, saya tidak akan menuntut dan bersedia
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, berupa pembatalan sebagai penyedia; dan
b. sanksi daftar hitam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

, 20
Yang membuat pernyataan,
[ Nama Penyedia ]

[ tanda tangan ],

[ nama lengkap]
36

BAB VII. FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

CONTOH
FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : [nama wakil sah badan usaha]


No. Identitas :
Jabatan : [diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]
Bertindak : PT/CV/Firma
untuk [pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
dan atas nama
Alamat :
Telepon/Fax :
Email :

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama KSO


berdasarkan [akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian
Kerja Sama Operasi, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran
dasar/surat kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/PD [bagi pegawai K/L/PD yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/PD ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/PD yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L/PD”];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para
pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam;
7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
37

A. Data Administrasi

1. Nama Badan Usaha :

2. Status : Pusat Cabang

Alamat Kantor Pusat :

3. No. Telepon :
No. Fax :
E-Mail :
Alamat Kantor Cabang :

4. No. Telepon :
No. Fax :
E-Mail :

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar


a. Nomor :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :
d. Nomor Pengesahan :
Kementerian Hukum dan
HAM (untuk yang
berbentuk PT)
2. Akta/Anggaran Dasar
Perubahan Terakhir
a. Nomor :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :

C. Direksi / Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan Usaha

D. Izin Usaha

1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi : a. Nomor.……………


b. Tanggal ……………
2. Masa berlaku izin usaha : …………
3. Instansi penerbit : …………
38

E. Sertifikat Badan Usaha

1. Sertifikat Badan Usaha : a. Nomor …………


b. Tanggal …………
2. Masa berlaku : …………
3. Instansi penerbit : …………
4. Kualifikasi : …………
5. Klasifikasi : …………
6. Subklasifikasi : …………

F. Sertifikat Lainnya (apabila disyaratkan)

1. Sertifikat ............ : a. Nomor …………


b. Tanggal …………
2. Masa berlaku : …………
3. Instansi penerbit : …………

1. Sertifikat ............ : c. Nomor …………


d. Tanggal …………
2. Masa berlaku : …………
3. Instansi penerbit : …………

G. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. Identitas Alamat Persentase

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak :

b. Bukti Laporan Pajak Tahun terakhir : No. Tanggal

H. Data Tenaga Tetap (Tenaga ahli/terampil badan usaha)

Tingkat Pengalaman No Bukti Setor


Sertifikat Pajak PPH Pasal
No Nama Pendidikan/nom Jabatan Kerja Kompetensi 1721/1721-I
or dan tahun profesional Kerja atau No BPJS
Ijazah (tahun) Ketenagakerjaan
1 2 4 5 6 7 8
39

I. Data Pengalaman Perusahaan


(nilai paket tertinggi pengalaman sesuai yang disyaratkan dalam kurun waktu 10
tahun terakhir)
Pemberi Tugas / Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat
Kontrak Pekerjaan/PHO
Komitmen/Pejabat
Nama Sub Ringkasan Berdasarkan
Pembuat Komitmen
No. Paket Klasifikasi Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat/ No /
Nama Telepon Tanggal Nilai Kontrak Serah
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


(untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang
baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)
Pemberi Tugas / Tanggal Selesai
Pejabat Pembuat
Nama Ringkasan Kontrak Pekerjaan/PHO
Komitmen/Pejabat
No. Paket Lingkup Lokasi Berdasarkan
Pembuat Komitmen
Pekerjaan Pekerjaan
Nama Alamat/ No / Nilai Kontrak BA Serah
Telepon Tanggal Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan

Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen/Pejabat Kontrak Progres Terakhir
Nama Klasifikasi/Sub Pembuat
No. Paket Klasifikasi Lokasi Komitmen
Pekerjaan Pekerjaan
Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Telepon Tanggal Nilai (rencana) Kerja
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka badan usaha yang saya wakili
bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

[tempat], [tanggal] [bulan] 20__ [tahun]


40

PT/CV/Firma
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-


dan tanda tangan]
(nama lengkap wakil sah badan usaha)

[jabatan pada badan usaha]


BAB VIII. BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

[kop surat K/L/D/I]

SATUAN KERJA : ..............................................


SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
NOMOR DAN TANGGAL SPK : ..............................................

Nama PPK: ..............................................

Nama Penyedia: ..............................................


NOMOR SURAT UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG :
..............................................
PAKET PENGADAAN :
TANGGAL SURAT UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG:
......................................................... ..............................................

NOMOR BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG:


......................................................... ..............................................

TANGGAL BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG:


......................................................... ..............................................

SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DPA


............................................. Tahun An
............................................. ggaran untuk mata anggaran kegiatan
Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar Rp............................
(............................................. rupiah).

Jenis Kontrak : .............................................

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: ........................ (............................................. ) hari kalender


Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama penyedia
.................................
.................................
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk


[tanda tangan dan cap (jika satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka
salinan asli ini untuk rekatkan materai Rp 6.000,- )]
penyedia maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam SPK sebagaimana Daftar Kuantitas dan Harga.

2. HUKUM YANG BERLAKU


Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum
Republik Indonesia.

3. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta
42

pekerjaan yang dilakukan.

4. HARGA SPK
a. Jenis Kontrak yang digunakan adalah Kontrak Harga Satuan.
b. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar
harga SPK.
c. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya
overhead serta biaya asuransi.
d. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam Daftar
Negosiasi Harga.

5. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/ bahan yang terkait langsung atau
disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK.
Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara
optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum
yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK
tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK
pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua
peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat
diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian
yang wajar.

6. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia
secara tertulis atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji
pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung
jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.

7. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.

8. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK


Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau
seluruh pekerjaan. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat
lainnya.

9. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau
pada tanggal yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum
dalam SPMK.
43

c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.


d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan
kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.

10. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal
selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan
pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk
dalam harga SPK.

11. PENANGGUNGAN DAN RISIKO


a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung
tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung
jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta
instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari
hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia, dan
Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau
kematian pihak ketiga;
b. Terhitung sejak Tanggal Surat Perintah Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaaan, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan
merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi
kewajiban penanggungan dalam syarat ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu
dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.

12. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN


PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
44

pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat


memerintahkan kepada Pengawas Pekerjaan untuk melakukan pengawasan dan
pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

13. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban
untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

14. LAPORAN HASIL PEKERJAAN


a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran
hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku
harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan
realisasi pekerjaan harian.
c. Laporan harian berisi:
1) jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
2) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
3) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
4) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
5) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
6) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh
Pengawas Pekerjaan dan disetujui oleh Wakil Sah PPK (PPTK).
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting
yang perlu ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

15. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-
lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan
Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian
penyedia maka penyedia dikenakan denda.
45

c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi


maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi
tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.

16. SERAH TERIMA PEKERJAAN


a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK dapat dibantu oleh PPTK,
Pengawas Pekerjaan dan/atau Tim Teknis.
c. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK.
d. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari
harga SPK, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama
masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari harga SPK dan penyedia harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari harga SPK.
e. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
f. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
g. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan
semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib
melakukan pembayaran sisa harga SPK yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
h. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.

17. JAMINAN PEMELIHARAAN


a. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan
selesai 100% (seratus perseratus).
b. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan
baik sesuai dengan ketentuan SPK.
c. Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal
Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal Serah Terima
Akhir Pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

18. PERUBAHAN SPK


a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. Perubahan SPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh
para pihak dalam SPK sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam SPK;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
46

pekerjaan;
3) perubahan harga SPK akibat adanya perubahan pekerjaan dan/atau
perubahan pelaksanaan pekerjaan.
c. Untuk kepentingan perubahan SPK, PA/KPA dapat membentuk Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

19. PERISTIWA KOMPENSASI


a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai
berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi
sesuai jadwal yang dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat
diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SPK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk
membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
Peristiwa Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa
Kompensasi.

20. PERPANJANGAN WAKTU


a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan
melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal
Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian
harus dilakukan melalui adendum SPK jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa SPK.
b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
47

21. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK


a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
Keadaan Kahar.
b. Dalam hal SPK dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
1) biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini.
Bahan dan perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK,
dan selanjutnya menjadi hak milik PPK;
2) biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi hasil pekerjaan
sementara dan peralatan;
3) biaya langsung demobilisasi personil.
c. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak PPK.
d. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, pemutusan SPK melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan
apabila:
1) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
2) penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai
pelaksanaan pekerjaan;
3) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari
dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa
persetujuan Pengawas Pekerjaan;
4) penyedia berada dalam keadaan pailit;
5) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PPK;
6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia
sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari harga SPK dan PPK menilai
bahwa Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda
pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak
ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;
8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SPK;
9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang;
dan/atau
10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan
benar oleh instansi yang berwenang.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia membayar denda; dan/atau
2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan
prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
48

22. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK,
dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan cara Termin/ bertahap;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan/ material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong uang muka, denda (apabila ada), pajak dan
uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-
hal yang sedang menjadi perselisihan.

23. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai
akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam
SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi
pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual penyedia.

24. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan
secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK
ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan
tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan
melalui alternatif penyelesaian sengketa, dewan sengketa (menggantikan
mediasi/konsiliasi), dan/atau arbitrase.

25. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI


Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja PPK telah atau akan
menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak
langsung dari SPK ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini
merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SPK ini.

Anda mungkin juga menyukai