Anda di halaman 1dari 7

CONTOH KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KONSULTANT

PROGRAM : ......................................................
KEGIATAN : ......................................................
PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS
DINAS/INSTANSI : ......................................................
LOKASI : ......................................................
TAHUN ANGGARAN : 2015
I. PENDAHULUAN
1.1. U M U M
Pada pengadaan barang/jasa negara, setiap prosesnya dilaksanakan secara bertahap yaitu
melalui :
Tahap persiapan
Tahap perencanaan
Tahap Pengadaan (Pelelangan, Seleksi Langsung dan Seleksi Langsung)
Tahap Pelaksanaan konstruksi Fisik.
Tahapan pembuatan perencanaan sangat diperlukan sekali dalam proses tersebut yang dalam
pelaksanaannya diserahkan/ditugaskan kepada pihak ketiga yaitu Konsultan Perencana.
Konsultan perencana akan merencanakan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam DASK dari
suatu Kerja, dalam bentuk Gambar, serta uraian pekerjaan yang nantinya akan dipakai sebagai
pedoman dasar dalam rangka Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sesuai dengan
prediksi dimasa mendatang.
Secara kontraktual konsultan perencana bertanggung jawab kepada Pelaksana Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran. Dalam kegiatan Operasionalnya konsultan perencana akan
berkoordinasi dalam menentukan arah pekerjaan perencanaan dari Pengelola Proyek yang
terdiri dari Pengelola Administrasi dan Pengelola Teknis yang ditunjuk dan bertanggung jawab
kepada Pengguna Anggaran.
Dalam hal Kegiatan menggunakan Konsultan Manajemen Konstruksi, maka arah pekerjaan
perencanaan dapat pula diberikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi tersebut.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Kerangka Acuan Kerja/Pengarahan Penugasan ini dimaksud sebagai petunjuk bagi Konsultan
Perencana yang memuat masukan, azas kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau
diperhatikan dan diinterpretasikan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang dimaksud.
1.3. LATAR BELAKANG
a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Perencanaan :
1. …………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………..
3. …………………………………………………………………………..
4. …………………………………………………………………………..
5. …………………………………………………………………………..
b. Pemegang Mata Anggaran
adalah ...................................................... ...................................................... yang dalam hal ini
adalah Sekretariat Daerah .......................................................
c. Untuk menyelenggarakan Kegiatan dimaksud dibentuk suatu Pengelola Kegiatan dengan
penangung jawab sebagai berikut :
1. Pejabat Pembuat Komitmen : ………………………………
1.4. LINGKUP KEGIATAN, PEKERJAAN DAN LINGKUP TUGAS
Lingkup kegiatan yang dimaksud adalah Perencanaan
Kegiatan ......................................................
Pada ...................................................... ...................................................... dengan Pekerjaan :
1. …………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………..
3. …………………………………………………………………………..
4. …………………………………………………………………………..
1.5. PEMBIAYAAN DAN SUMBER DANA
Pembiayaan dari Lingkup kegiatan yang dimaksud adalah bersumber dari dana Dana Alokasi
Khusus (DAK) ...................................................... Tahun Anggaran 2015, yang dituangkan dalam
Daftar Anggaran Satuan Kerja (DASK) dengan ketentuan besarnya biaya kegiatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku antara lain :
A. Biaya Perencanaan
Besarnya biaya perencanaan mengikuti ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007, tanggal 27 Desember 2007, tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
B. Sumber Dana
Sumber dana dari kegiatan pekerjaan ini dibebankan pada Dokumen Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA SKPD) Nomor : ……………………………………………………
adalah ...................................................... ...................................................... Tahun Anggaran
2015.
1.6. DASAR PELAKSANAAN
Dasar dan pedoman pelaksanaan adalah Pepres Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 atas
perubahan kedua dari Pepres Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang pedoman
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dan ketentuan lain yang dimuat dalam
dokumen Kontrak; beserta petunjuk teknisnya.
II. KELUARAN
Tahapan dan keluaran yang dihasilkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini adalah dibedakan
menjadi dua tahap yaitu :
2.1. TAHAP PENGADAAN KONSULTAN
A. U MU M
Metode Pemilihan/Pengadaan Jasa Konsultan untuk Pekerjaan Perencanaan Teknis
Pada ...................................................... ...................................................... ini adalah dengan
metode Seleksi Penunjukan Langsung, rekanan yang mengikuti proses Seleksi Penunjukan
Langsung adalah rekanan yang telah lulus seleksi Kualifikasi.
Jadwal Penjelasan Pekerjaan :
Hari / Tanggal : ……………………………………………………………..
Tempat : Ruang Rapat ...................................................... Kab. Bima
Waktu : 08.30 Wita
Dokumen Usulan Penawaran terdiri dari :
a. Dokumen Usulan Administrasi
b. Dokumen Usulan Teknis
c. Dokumen Usulan Biaya
Dengan metode Seleksi Penunjukan Langsung dokumen usulan tersebut diatas dimasukkan
dalam satu sampul
1. Dokumen Usulan Administrasi
Dokumen Usulan Adminstrasi terdiri dari :
a. Surat Pengantar Usulan Administrasi bermaterai Rp.6000
b. Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan Perencanaan dan Tunduk Kepada
Pepres Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 atas perubahan kedua dari Pepres Republik
Indonesia Nomor 54 tahun 2010 berkop perusahaan dan bermaterai Rp. 6000
c. Copy Sertifikat Badan Usaha “sesuai kualifikasi sub bidang”
d. Copy Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi “SIUJK”
e. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak “NPWP”
f. Copy KTA PERKINDO
g. Copy Akte Pendirian dan “Perubahan Perusahaan (bila ada)”
h. Daftar Pengurus Perusahaan
i. Daftar Pemilik Modal
Untuk persyaratan yang sudah diminta pada saat prakualifikasi tidak perlu dilampirkan
kembali.
2. Dokumen Usulan Teknis
Dokumen Usulan Teknis terdiri dari :
a. Surat Pengantar Usulan Teknis bermaterai Rp.6000
b. Pendekatan dan Metodelogi Perencanaan/ Konsep Perencanaan
c. Daftar Usulan Personil Untuk Pekerjaan ini
d. Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Schedule)
e. Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
f. Daftar Usulan Peralatan
g. Daftar Pengalaman Perusahaan
Daftar Personil / Tenaga Ahli dan Pendukung pada “point b“ tersebut diatas untuk pekerjaan ini
terdiri dari :
No Tenaga Ahli / Pendukung Pengalaman
Minimal Jumlah
Orang Sertifkat
Keahlian
1 Team Leader (S1 - T.Sipil) 4 Tahun 1 -
2 Ahli Arsitek (S1 – Arsitektur) 4 Tahun 1 -
3 Ahli Sumber Daya Air (S1) 4 Tahun 1 -
4 Estimator (S1 – T. Sipil) 4 Tahun 1 -
5 Surveyor ( STM – Bangunan) 7 Tahun 1 -
6 Drafter (STM – Bangunan) 2 Tahun 2 -
3. Dokumen Usulan Biaya
Dokumen Usulan Biaya terdiri dari :
a. Surat Penawaran Biaya yang mencantumkan, dibuat diatas kertas ber-kop perusahaan
bermaterai Rp. 6000,- (Enam ribu rupiah), ditanda tangani oleh pemimpin perusahaan / kuasa
usaha.
b. Daftar Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
c. Rencana Anggaran Biaya
Usulan biaya dihitung berdasarkan ketentuan Surat Edaran Bersama Bappenas dan Menteri
Keuangan RI Nomor , tanggal 17 Maret 2000.
Beban Biaya Jasa Konsultansi, terdiri dari :
a. Biaya Langsung Personil yaitu :
Biaya Tenaga Ahli
Biaya Tenaga Pendukung
b. Biaya Langsung Non Personil
Biaya Peralatan
Bahan Habis Terpakai
Biaya Opersional Kantor
Biaya Pengadaan Dokumen
Biaya Lain - Lain
A. KRITERIA EVALUASI
Sistem evaluasi adalah menggunakan sistem gugur dengan Metode Evaluasi Biaya Terendah,
dengan ketentuan :
1. Kriteria Evaluasi Administrasi :
Pemenuhan Kelengkapan dan kebenaran / keabsahan kelengkapan pemenuhan persyaratan
administrasi.
a. Penilaian Teknis dengan passing grade 60.
b. Bagi penawar dengan nilai teknis sama atau melebihi passing grade 60, maka dinyatakan
lulus Teknis dan diundang untuk mengikuti pembukaan biaya.
c. Usulan biaya terendah dari penawar setelah dilakukan koreksi aritmatik yang nilainya
dibawah pagu anggaran dinyatakan sebagai urutan rangking pemenang.
2. Kriteria Evaluasi Teknis :
Evaluasi teknis dinilai berdasarkan ketentuan usulan teknis yang diajukan dengan kebutuhan
pekerjaan ini.
3. Evaluasi Biaya :
Telah lulus dalam evaluasi Teknis dan Administrasi
Jika penawaran yang diajukan oleh rekanan melebihi harga wajar maka panitia akan
mengadakan negosiasi.
4. Harga Wajar dan Harga Kesepakatan :
Pejabat Pengadaan Barang dan jasa akan menentukan Harga Wajar yaitu harga terendah
diantara penawaran rekanan dan HPS/OE untuk dijadikan sebagai patokan untuk negosiasi.
Apabila penawaran rekanan masih lebih tinggi dari harga wajar tersebut maka panitia akan
mengadakan negosiasi.
Pejabat Pengadaan Barang dan jasa akan mengusulkan calon konsultan yang telah sanggup
dan bersedia menurunkan harga penawaranya sesuai dengan harga hasil negosiasi dengan
membuat Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan harga
kesepakatan.
2.2. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian yang meliputi :
A. Tahap Konsep Rencana Teknis
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim
perencana, metode pelaksanaan dan tanggung jawab perancanaan.
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang dll.
3. Laporan data dan informasi lapangan.
B. Tahap Rencana Detail
1. Gambar rencana Kerja dan Detail lengkap.
2. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS).
3. Rencana Kegiatan dan Volume pekerjaan (BQ)
4. Rencana Anggaran Biaya
Jumlah Dokumen Lelang yang harus diserahkan oleh konsultan adalah sebagai berikut :
a. Gambar Kerja dan Detail senbenyak 3 (Enam) Buku
b. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) sebanyak 3 (Enam) Buku
c. Rencana Anggaran Biaya (RKB) sebanyak 3 (enam) Buku
C. Tahap Pengadaan Penyedia Jasa Konstruksi Fisik / Kontraktor
Membantu Pejabat Pengadaan Barang dan jasa dalam pengadaan penyedia jasa konstruksi
fisik dari penjelasan pekerjaan sampai dengan penunjukan
D. Tahap Pengawasan Berkala
Melakukan pengawasan berkala terhadap pekerjaan fisik dilapangan sesuai dengan gambar
rencana serta bekerja sama dengan konsultan pengawas dalam menyelesaikan permasalahan
– permasalahan yang terjadi
III. KRITERIA
3.1. KRITERIA UMUM
Dalam merencanakan Sarana dan prasarana produksi pertanian, yang dimaksud dengan
penugasan ini adalah Konsultan Perencana Harus memperhatikan kriteria umum bangunan
yaitu :
A. Persyaratan keandalan yang ditinjau dari segi :
Ketahanan konstruksi bendung kecil dan dam parit menerima beban, baik yang berasal dari
manusia maupun kekuatan alam.
Ketahanan terhadap keluruhan konstruksi, baik karena penggunaan bangunan, sifat bahan
maupun cuaca.
Keselamatan pengguna / masyarakat pada saat penggunaan fasilitas yang direncakan pada
waktu terjadi bencana, baik karena ulah manusia, maupun pencemaran kesehatan.
B. Persyaratan guna yaitu bahwa konstruksi bendung kecil dan dam parit dapat menampung
kegiatan secara efisien sesuai dengan fungsinya.
Selain kriteria diatas, berlaku pula ketentuan-ketentuan dari peraturan-peraturan administrasi,
teknis yang tercantum dalam Standar, pedoman dan peraturan-peraturan yang berlaku, antara
lain :
Peraturan bangunan yang berlaku didaerah setempat
Normalisasi teknis yang berlaku (SNI, SKSNI, SKBI, dll)
3.2. KRITERIA KHUSUS
A. Sejauh tidak bertentangan dengan syarat-syarat khusus dan syarat-syarat umum pada
bagian yang akan disusun, harus diusahakan penggunaan potensi alami (system irigasi yang
memadai) sesuai dengan perencanaan untuk daerah tropis.
B. Pengelompokan fungsi dalam konstruksi hendaknya dilakukan sesuai dengan sifat dan
hirarkinya dan standar penggunaan lahan yang ada, namun masih merupakan kesatuan yang
utuh.
C. Jaringan sirkulasi manusia atau barang baik vertikal maupun horizontal hendaknya disusun
seefisien mungkin, dan tidak mengganggu fungsi dalam penggunaan kostruksi yang
direncanakan.
IV. AZAS - AZAS
Selain kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas dan konsep dasar sebagai berikut :
4.1. Konstruksi bendung kecil dan dam parit hendaknya fungsional, efisien menarik dan tidak
berlebihan.
4.2. Kreatifitas design hendaknya tidak ditekankan kepada kemewahan materi, tetapi pada
kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial pada
pemanfaatannya oleh masyarakan pertanian
4.3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan
konstruksi yang direncanakan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin
4.4. Gambar Rencana kerja dan detail hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan
dapat dilaksanakan dalam waktu pendek dan bisa dimanfaatkan secepatnya
4.5. Bangunan bendung kecil dan dam parit hendaknya ikut meningkatkan kualitas lingkungan
disekitarnya
V. PROSES PERENCANAAN
5.1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pemberi Tugas dan
Team Teknis.DFSDF
5.2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk antara pokok yang harus dihasilkan
Konsultan, terutama sesuai dengan pengarahan Pemberi Tugas dan Team Teknis berdasarkan
Standar Hasil Perencanaan.
5.3. Dalam pelaksanaan tugas, Konsultan harus selalu memperhitungkan waktu pelaksanaan
pekerjaan adalah mengikat.
5.4. Hasil karya dalam bentuk dokumen Seleksi Penunjukan Langsung yang akan diselesaikan
dalam waktu 60 (Enam pulu) hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
Pekerjaan Perencanaan.
VI. MASUKAN
6.1. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan Pemberi Tugas dan Pengarahan Penugasan ini.
6.2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya baik berasal dari Pemberi Tugas maupun yang dicari sendiri, kesalahan
Perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan
perencana.
6.3. Dalam hal ini informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan memuat hal-hal sebagai
berikut :
A. Informasi tentang tanah meliputi :
1. Lokasi
2. Luas
3. Batas-batas
4. Topografi
5. Kondisi Tanah (Hasil Soil Test) bila diperlukan
6. Keadaan Air Tanah
7. Peruntukan Tanah (Tata Guna Tanah)
8. Koefisien Dasar konstruksi
9. Perincian Penggunaan Lahan, Kekerasan, Penghijauan Bangunan dll.
B. Pemakai sumber air pada bendung kecil dan dam parit.
1. Struktur pemanfaatan lahan oleh kelompok tani
2. Jumlah kelompok pertanian sekarang dan Bagian Proyeksi pengembangan untuk tahun
mendatang.
3. Kegiatan utama, penunjang dan pelengkap
4. Perlengkapan-perlengkapan : jenis, berat, dimensi.
C. Kebutuhan Konstruksi :
1. Program pemanfaatan kebutuhan irigasi sesuai dengan standar
2. Keinginan-Keinginan Organisasi kelompok masyakat pertanian
D. Keinginan tentang aliran irigasi-irigasi saluran tertentu, baik yang berhubungan dengan
pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam jumlah yang direncakan tersebut.
E. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi penggunaan lahan
VII. PROGRAM KERJA
Konsultan harus segera menyusun Program Kerja yang menyangkut :
7.1. Jadwal Kegiatan secara terperinci
7.2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya) tenaga-tenaga yang diusulkan
konsultan perencana harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
7.3. Program kerja tersebut harus mendapat persetujuan bersama untuk dapat dipergunakan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan pengawasan dari pekerjaan perancangan yang
dimaksud dalam pengarahan penugasan ini.
VIII. PENUTUP
8.1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
8.2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, konsultan menyusun program kerja sebagai bahan
diskusi untuk menghasilkan Pedoman Penugasan.
8.3. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini,
konsultan agar segera membuat Usulan Teknis, dan Biaya sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini, dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan dengan jadwal dan ketentuan
sebagai terlampir
Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pengadaan Barang/Jasa
PA/KPA/PPK
DINAS/INSTANSI
Tahun Anggaran 2015
………………………………
NIP.

Anda mungkin juga menyukai