Anda di halaman 1dari 13

RISIKO KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TEMBILAHAN

Mata Kuliah : Manajemen Proyek Konstruksi

Dosen Pengampu : Drs. Hasan Dani, M. T

Puguh Novi Prasetyono, S. Pd, M. T

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Gama Nurhickmah (20051417074)

2. Berlian Astrid Dara Jelita (20091417064)

3. Zein Awaludin Musthofa (20091417067)

4. Abu Sofyan (21091417080)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS VOKASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK SIPIL
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini adalah “Risiko Keterlambatan pada Proyek Konstruksi Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) Tembilahan”.
Makalah ini dibuat agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek
Konstruksi. Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Drs.
Hasan Dani, M.T, dan Puguh Novi Prasetyono, S. Pd, MT selaku dosen mata kuliah
Manajemen Proyeksi. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa penulis harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Surabaya, 9 September 2022


Tertanda

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................1
D. Manfaat Penelitian...................................................................................1
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Proyek Konstruksi................................................................2
B. Pengertian Manajemen Proyek..............................................................2
C. Keterlambatan Proyek Konstruksi......................................................... 2
D. Pengertian Risiko dan Analisis Risiko...................................................3
E. Identifikasi Risiko..................................................................................3
F. Manajemen Risiko.................................................................................3
G. Mitigasi Risiko dan Kontrol...................................................................3
H. Dampak Keterlambatan Proyek.............................................................3
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian....................................................................................4
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Perhitungan Durasi Proyek.......................................................................6
B. Identifikasi Risiko (Risk Identification)...................................................6
C. Analisa Risiko (Risk Analysis) Waktu Pelaksanaan................................6
D. Mitigasi dan Risiko Kontrol (Risk Mitigation and Control)....................7

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketidaksesuaian antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan pastinya
sering terjadi saat pelaksanaan proyek konstruksi, termasuk juga yang terjadi pada
Proyek PLTU Tembilahan. Bisa dilihat durasi pelaksaan proyek telah dikerjakan
selama 4 tahun terhitung dari Agustus 2011 sampai perJuli 2015. Sedangkan Progress
Overall (yang terdiri dari Engineering Procurement Construction) sampai Juli 2015
yaitu 65% dan item konstruksi pekerjaan sipil sampai Juli 2015 sekitar 48%.
Item pekerjaan sipil (struktur dan pondasi) pada proyek PLTU Tembilahan
mengalami keterlambatan yang belum dapat diatasi, oleh karena itu perlu dilakukan
analisis dan evaluasi risiko pada item pekerjaan ini karena pekerjaan ini terletak pada
jalur kritis serta agar dapat mengurangi dampak negatif dari keterlambatan (delay)
dan peningkatan biaya pelaksanaan (cost overruns).

B. Rumusan Masalah
1. Risiko-risiko apa saja yang menjadi penyebab keterlambatan pada proyek PLTU
Tembilahan?
2. Mitigasi risiko dan kontrol apa saja yang bisa dilakukan akibat keterlambata
proyek PLTU Tembilahan?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi risiko-risiko yang menjadi penyebab keterlambatan pada proyek
PLTU Tembilahan.
2. Menganalisis risiko yang terjadi pada masa konstruksi pada proyek PLTU
Tembilahan (berdasarkan probabilitas).
3. Melakukan mitigasi risiko dan kontrol yang bisa dilakukan akibat keterlambatan
proyek PLTU Tembilahan.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai proyek konstruksi.
2. Pengantisipasian terhadap keterlambatan proyek konstruksi.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Proyek Konstruksi


Proyek adalah proses yang membutuhkan sumber daya untuk menghasilkan
produk, memiliki siklus hidup, dan memiliki titik awal dan akhir yang jelas.
Menurut Suharto, (1995) Proyek adalah kegiatan sementara yang
berlangsunguntuk jangka waktu terbatas dengan pembagian sumber daya tertentu dan
durancang untuk menyelesaikan tugas-tugas serta memiliki tujuan yang jelas.
Menurut Ervianto (2002) Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya bernjangka waktu pendek.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, melibatkan banyak pihak – pihak terkait, baik
secara langsung atau secara tidak langsung.

B. Pengertian Manajemen Proyek


Menurut Ervianto (2002) Manajemen konstruksi merupakan semua
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal
(gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin proyek secara tepat waktu,
tepat iaya, dan tepat mutu.

C. Keterlambatan Proyek Konstruksi


Menurut Callahan (1992), Keterlambatan (delay) adalah apabila suatu aktifitas
atau kegiatan proyek konstruksi mengalami penambahan waktu, atau tidak
diselelnggarakan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Keterlambatan proyek
dapat diidentifikasi dengan jelas melalui schedule.
Menurut Alifen et al. (2000) keterlambatan proyek sering menjadi akar dari
perselisihan dantutuan antara pemilik (owner) maupun oleh penyedia jasa(kontraktor,
sehingga akan mengakibatkan penambahan biaya yang sangat mahal baik ditinjau dari
sisi penyedia jasa(kontraktor) maupun pemilik. Juga kontraktor dapat dikenakan
penalti atau denda yang sesuai dengan isi dari kesepakatan dalam kontrak, disamping
itu kontraktor juga dikenakan biaya penambahan atau kelebihan (overhead budget)
selama proyek tersebut masih berjalan.
Manajemen konstruksi merupakan semua perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya
proyek untuk menjamin proyek secara tepat waktu, tepat iaya, dan tepat mutu.
Beberapa faktor potensial yang mempengaruhi waktu pelaksanaan pada suatu
kontruksi, yaitu sebagai berikut
1. Tenaga Kerja (labors)
2. Bahan (material)
3. Peralatan (equipment)
4. Karakteristik Tempat (site characteristic)
5. Manajerial (manajerial)
6. Keuangan (finacial)
7. Faktor-faktor lainya

5
D. Pengertian Risiko dan Analisis Risiko
Risiko adalah kombinasi probabilitas suatu kejadian dengan konsekuensi atau
akibatnya (Siahaan, 2007). Analisis risiko adalah sebuah metode untuk
mengidentifikasi dan mengukur risiko, pengembangan, seleksi dan program
manajemen untuk menghadapi risiko tersebut secara terorganisir.

E. Identifikasi Risiko
Risiko memiliki dua efek. Risiko biasanya diambil dengan mengacu pada
konsekuensi negatif. Karena beberapa risiko juga dapat memiliki efek positif jika
dibandingkan. Misalnya, mengurangi jumlah karyawan dapat meningkatkan
efektivitas biaya dan efisiensi administrasi. (Indrayadi, 2015).

F. Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah proses sistematik dari perencanaan, identifikasi,
analisis, pemberian respon, dan pengawasan dari risiko-risiko proyek. Manajemen
risiko melibatkan proses-proses, alat-alat, dan teknikteknik yang akan membantu
manajer memaksimalkan kemungkinan dan konsekuensi dari kejadian-kejadian positif
dan meminimalkan kemungkinan dan konsekuensi dari kejadian-kejadian negatif
(Ronald, 2003).

G. Mitigasi Risiko dan Kontrol


Mitigasi risiko meliputi berbagai tindakan seperti rencana untuk menghindari,
mengurangi dan pemindahan risiko (Smith, 1995). Untuk menghindari risiko,
penyelenggara proyek harus menyediakan rencana darurat. Mitigasi risiko mencakup
berbagai tindakan seperti mengelola, mengurangi atau menghilangkan risiko yang
teridentifikasi.

H. Dampak Keterlambatan Proyek


Proses pelaksanaan pada proyek konstruksi terdapat banyak hal yang dapat membuat
proyek mengalami gangguan, sehingga berakibat terjadi keterlambatan waktu
penyelesaian. (Ervianto, 2004). Penyebab umum dari ket erlambatan proyekadalah
perubahan kondisi lokasi, perubahan desain, efek cuaca, kendala kebutuhan tenaga
kerja atau material, efek keterlibatan pemilik proyek, dan kesalahan desain.

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian makalah ini bisa dilihat dari bagan alir berikut ini.

Mulai

Mengidentifikasi masalah

Pengumpulan data

Data Data Primer Data Pustaka


Sekunder
(Wawancara)

1.Shop 1.Buku
Drawing Refensi
2. RAB 2.Jurnal
Wawancara
3. Time kepada 3.Peraturan
Schedule Supervisor perundang
Sipil undangan
4. Layout
Pekerjaan

Progress penyelesaian Membandingkan


pekerjaan fondasi dan Schedule dan rencana
struktur Realisasi

Analisa keterlambatan
proyek

Identifikasi Risiko dan


Mitigasi Risiko

Hasil dan pembahasan


Analisa menggunakan
sofware

Kesimpulan

7
Saran

Selesai

8
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Perhitungan Durasi Proyek


Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tembirahan.
terdiri dari empat pekerjaan utama: Steam Turbine Building & Foundation, Steam
Generator (Boiler) Foundation, Cooling Waterway dan Balance Of Plant. Proyek
direncanakan akan dikerjakan selama 209 hari namun realisasi di lapangan sampai
395 hari.

B. Identifikasi Risiko (Risk Identification)


Terdapat 4 (empat) risiko yang signifikan penyebab keterlambatan 42 waktu
pelaksanaan pada Proyek 14 Konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Tembilahan.
1. Perubahan Disain dan Spesifikasi\
Karena adanya masalah terkait pembebasan tanah, maka parit 22
dipindahkan ke parit 23, dan kedalaman tumpukan diubah menjadi 30m
karena relokasi. Namun pada kenyataannya kedalaman air 66-76 m bahkan
di lokasi baru, sehingga pondasi perlu untuk didesain ulang.
2. Faktor Alam
Segi topografi untuk kondisi area proyek berada di tepi sungai indragiri
hilir sehingga dari faktor alam di sini terjadi pasang surut yang
mengakibatkan proses penimbunan menjadi terhambat dikarenakan untuk
mobilisasi material timbunannya sendiri menggunakan ponton yang hanya
bisa merapat jika kondisi air pasang. Sehingga produktivitas pekerjaan pun
menjadi minim.
3. Jumlah Pekerja
Jumlah pekerja yang dibutuhkan tidak sesuai dengan rencana, selain itu
sebagian asal pekerja tidak dari wilayah Riau melainkan ada yang berasal
dari Jawa maupun Sumatra Utara sehingga ada beberapa rombongan
pekerja yang tidak memperpanjang kontrak dengan alasan jarak dan lokasi
yang jauh.
4. Kondisi Peralatan
Sejumlah alat berat seperti bulldozer, excavator, dan post crane juga
mengalami kerusakan sehingga otomatis menghambat pekerjaan di lokasi.

C. Analisa Risiko (Risk Analysis) Waktu Pelaksanaan


Analisis risiko yang teridentifikasi diproses dengan mencari aktivitas yang
menjadi penyebab utama keterlambatan proyek konstruksi. Analisis risiko dapat
dilakukan dengan perangkat lunak @Risk for Project. Sementara 26 item
pekerjaan dalam proyek pembangunan PLTU Tenbilahan merupakan operasi
tertunda, tujuh item pekerjaan di jalur kritis memiliki dampak terbesar terhadap
keterlambatan proyek secara keseluruhan. Kita dapat melihat bahwa seorang
kontraktor (dengan rekam jejak yang terbukti) memiliki peluang 0% untuk
menyelesaikan proyek 209 hari. Ada kemungkinan 100% proyek akan selesai
dalam 395 hari, yang berarti terlambat 186 hari (dari yang direncanakan 209 hari).

9
Ada kemungkinan 80% proyek akan selesai dalam 290 hari dengan penundaan 81
hari.
Keterlambatan waktu pekerjaan konstruksi selama 81 hari dapat menyebabkan
keterlambatan pekerjaan lain seperti Pekerjaan Mesin, Elektrical dan Mekanikal,
yang pada gilirannya dapat menyebabkan pembengkakan biaya untuk proyek
tersebut. waktu pelaksanaan proyek, selain itu juga dapat menimbulkan
pembengkakan biaya proyek, oleh sebab itu untuk mengantisipasi dampak-
dampak negatif akibat keterlambatan ini perlu dilakukan Risk Mitigation and
Control agar keterlambatan waktu pelaksanaan proyek dapat dikurangi.

D. Mitigasi dan Risiko Kontrol (Risk Mitigation and Control)


1) Mitigasi Risiko
Ada beberapa hal yang harus dilakukan kontraktor untuk mengurangi
keterlambatan pada Proyek Konstruksi PLTU Tembilhan ini yaitu:
a) Koordinasi Perencanaan
Risiko perubahan desain dapat dihindari dengan memaksimalkan upaya
perizinan pengadaan tanah dengan partisipasi pemerintah daerah dan
masyarakat dalam proses pengadaan tanah ini, sehingga mengurangi
dampak masa depan pada proses pelaksanaan proyek pembangunan PLTU
Tembilhan.
b) Ketepatan dalam Pemilihan Supplier
Risiko terhadap keterlambatan material dapat diminimalkan dengan
mempercepat pemesanan material proyek kepada supplier yang tepat.
Supplier yang tepat adalah supplier yang besar, terpercaya (bias
direkomendasi dari Asosiasi Jasa Konstruksi), tangguh (sudah berdiri
cukup lama), jelas (lokasi dan kantornya), mempunyai kemampuan
manajemen dan finansial cukup kuat yang ditunjukkan dengan bukti data
informasi yang tepat dan akurat. Reputasi realisasi proses pengurusan
mudah, wajar, lancar dan sesuai dengan perjanjian kontrak pembelian
(order).
c) Persiapan dalam Menghadapi Faktor Alam
Risiko terhadap faktor alam seperti pasang surut menghambat proses
penimbunan. Kondisi ini sulit diminimalisir oleh kontraktor dan dapat
digolongkan force majeure. Namun keterlambatan waktu konstruksi akibat
pasang surut air laut dapat diantisipasi oleh kontraktor dengan melakukan
pengaturan seperti memaksimalkan pekerjaan dalam kondisi pasang surut
untuk mengurangi keterlambatan yang terjadi.
d) Penambahan Jumlah Pekerja
Risiko terhadap produktivitas pekerja dapat diminimalkan dengan
meningkatkan jumlah pekerja dan meningkatkan pengawasan terhadap
pelaksanaan proyek. Dengan menambah jumlah pekerja waktu
keterlambatan dapat dikurangi karena jumlah pekerja sesuai dengan yang
direncanakan, kemudian melakukan evaluasi kemajuan setiap pekerjaan
perminggu, sehingga cepat diketahui kemajuan dan keterlambatan yang
telah dicapai dan dilakukan antisipasi.
e) Pengecekan dan Perawatan Alat Berat

10
Alat berat di lapangan harus selalu diperiksa kondisinya untuk memastikan
bahwa alat berat di lapangan dalam kondisi baik dan tidak mengganggu
jalannya proyek.
2) Kontrol Risiko (Risk Control) Waktu Pelaksanaan dengan Software @Risk for
Project
Kontrol kembali risiko menggunakan software @Risk for Project dilakukan
setelah faktor-faktor penyebab keterlambatan telah diidentifikasi Setelah
menganalisa waktu eksekusi menggunakan software @Risk for Project, maka
dapat disimpulkan bahwa grafik probabilitas sebelum mitigasi risiko untuk
batas waktu proyek adalah 209 hari, probabilitas 0%, dan probabilitas 80%.
Kontraktor membutuhkan 290 hari untuk implementasi. Jadi pelaksanaannya
mengalami keterlambatan selama 81 hari. Setelah identifikasi risiko, analisis
risiko dan mitigasi risiko dilakukan, kurva probabilitas mitigasi pasca risiko
pada batas waktu implementasi adalah 209 hari, probabilitas tetap pada 0%,
dan 80% dari waktu, kontraktor memerlukan waktu pelaksanaan selama 241
hari, berarti terjadi keterlambatan selama 32 hari.

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis keterlambatan pada Proyek Konstruksi PLTU
Tembilahan dapat ditarik kesimpulan :
1. Keterlambatan waktu pelaksanaan (delay) selama 186 hari merugikan berbagai
pihak, baik kontraktor maupun pemilik, karena semakin lama proyek ditunda maka
semakin banyak biaya yang dikeluarkan.
2. Berdasarkan hasil evaluasi di lapangan, teridentifikasi empat risiko yang paling
banyak menyebabkan keterlambatan waktu pelaksanaan yaitu :Perubahan desain,
kekurangan pekerja, faktor alam dan kondisi alat berat.
3. Upaya mitigasi risiko potensial untuk mengurangi keterlambatan proyek
pembangunan PLTU Tembalihan adalah koordinasi rencana, ketepatan pemilihan
pemasok, persiapan menghadapi faktor alam, peningkatan jumlah pekerja,
pemeriksaan dan pemeliharaan alat berat.
4. Berdasarkan simulasi risiko menggunakan @Risk for Project untuk probabilitas
80% diperkirakan aka mengalami keterlambatan 81 hari dalam waktu implementasi
mengingat kondisi lapangan saat itu. Namun, penerapan mitigasi dan pengendalian
risiko pada probabilitas 80% mempersingkat penundaan implementasi hingga 32
hari.

B. Saran
1. Dalam studi ini, penulis mengasumsikan probabilitas hanya 80%. Beberapa
perbandingan nilai probabilitas dapat dilakukan untuk studi lebih lanjut.
2. Disarankan untuk mengalokasikan alat secara efisien untuk memastikan realisasi
lokasi konstruksi berjalan sesuai jadwal.
3. Pemilihan peralatan kerja harus memastikan peralatan kerja dalam kondisi baik
(tidak rusak) untuk menghindari keterlambatan pekerjaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai