Daftar Isi................................................................................................................i
Daftar Tabel...........................................................................................................ii
Daftar Gambar.......................................................................................................iii
Daftar Grafik..........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
PENDAHULUAN
yang lain.
Suatu lingkup proyek memiliki berbagai proses yang menjadikan suatu proyek tersebut
terbentuk, adapun lingkup-lingkup yang memiliki andil besar dalam menjalankan suatu
proyek agar proyek dapat dinilai layak sebagaimana mestinya. Dari sisi lingkup perencanaan
proyek dan pelaksanaan proyek yang terkadang terjadi perbedaan antar keduanya, apabila
perbedaan tersebut tidak jauh dari perencanaan yang dibuat maka proyek tersebut masih
dapat dikendalikan, tetapi apabila perbedaan tersebut jauh dari aturan perencanaan maka
akan mengakibatkan kerugian, baik dari pihak pemberi proyek maupun yang melaksanakan
proyek tersebut. Bertitik tolak dari hal tersebut, suatu proyek yang dijalankan dapat dilihat
pada pelaksanaannya, pada saat proyek tersebut selesai. Suatu proyek tergantung dari
banyak faktor seperti modal, peralatan, tenaga kerja, waktu, dan faktor-faktor lainnya.
Di dalam pelaksanaan pembangunan rumah mewah 2 lantai type 500/2500 oleh PT. 2 DUA
KALI SATU dilakukan berdasarkan pada rincian biaya yang akan dikeluarkan tanpa membuat
terlebih rencana kegiatan yang seharusnya. Pelaksanaan pembangunan rumah mewah ini
mulai berjalan ketika dana proyek tahap pertama mulai diterima oleh pelaksana proyek.
Apabila dana proyek tahap pertama terlambat turun, maka pelaksanaan pembangunan
akan terlambat yang mengakibatkan waktu penyelesaian proyek lebih lama.
STRUKTUR ORGANISASI
KELOMPOK V
2. Herni
A. Pemilik (Owner)
Pemilik proyek (Owner) adalah orang atau badan hukum yang memberikan pekerjaan
untuk membuat suatu bangunan dan menyediakan dana atau biaya bagi pembangunan
tersebut.
B. Konsultan perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan, perncana dapat berupa perorangan atau badan
usaha baik swasta maupun pemerintah.
C. Kontraktor
Kontraktor adalah perorangan atau badan hukum yang disewa oleh pemilik proyek
untuk melaksanakan pekerjaa. Sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah disepakati
kedua belah pihak, proyek dibatasi oleh item pekerjaan yang dilaksanakan, biaya, serta
waktu penyelesaian.
D. Konsultan Pengawas
Konsultas pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan.
2.2 Tugas dan Wewenang
A. Owner/Pemilik
6. Pemilik (owner) bertugas memperlancar jalannya pekerjaan agar proyek dapat selesai
tepat pada waktunya tanpa adanya keterlambatan dengan meningkatkan kemudahan
pekerjaan dan menyediakan fasilitas pekerjaan
a. Menolak atau menerima laporan-laporan dari pengawas baik laporan yang isidentil
maupun laporan yang dibuat secara periodic
B. Konsultan Perencana
1. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak - pihak pelaksanaan bangunan yang
melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
2. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pembangunan.
3. Membuat rencana kerja dan syarat pelaksanaan bangunan ( RKS)) sebagai pedoman
pelaksanaan.
4. Membuat rancangan anggaran biaya bangunan.
C. Kontraktor
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan dan alat
pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah
ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya, kualitas, dan keamanan pekerjaan .
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal (time schedule) yang telah disepakati.
5. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan yang
diakibatkan oleh kendaraan proyek yang mengangkut peralatan dan material ke tempat
kerja.
7. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu pelaksanaan
pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Adapaun tugas dari Kontraktor dalam proyek ini adalah :
2. Memberikan laporan kemajuan proyek yang meliputi laporan harian, mingguan, serta
bulanan kepada pemilik proyek yang memuat antara lain :
a. Pelaksanaan pekerjaan
D. Konsultan Pengawas
6. Mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak
kerja yang telah disepakati sebelumnya.
Adapaun tugas dari Konsultan Pengawas dalam proyek ini adalah :
3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik
proyek.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar soft drawing yang diajukan kontraktor sebagai
pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merk yang diusulkan oleh
kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan
kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.
Hubungan antara satu pihak dengan pihak yang lain dalam satu bagan organisasi dapat
terdiri dari 2 hubungan kerja yaitu :
1. Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan sesuai fungsi masing – masing pihak yang
terlibat dalam proyek, seperti hubungan antara konsultan perencana dan kontraktor.
Misalnya ada tahap disain dimana konsultan perencana berfungsi sebagai perencana,
kontraktor belum berfungsi. Demikian pula sebaliknya pada saat kontraktor berfungsi
sebagai pelaksana konstruksi konsultan perencana sudah tidak berfungsi. Bila pada saat
pelaksanaan
konstruksi terdapat masalah yang berkaitan dengan perencanaan, penyelesaian masalah
tergantung hubungan kerjasama (kontrak) antara pemilik dengan konsultan perencana dan
kontraktor.
2. Hubungan Kontrak
ADMINISTRASI PROYEK
BAB III
PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
Bagian Kelima
ULP/Pejabat Pengadaan
Pasal 17
Jasa konsultan
• Metode satu sampul
o Keseluruhan dokumen penawaran baik administrasi, teknis,
maupun harga dimasukkan ke dalam satu sampul.
o Metoda ini lebih tepat digunakan untuk pekerjaan pengadaan
barang/jasa lainnya yg sederhana dan spesifikasi teknisnya
jelas atau pekerjaan yg standar harganya sudah ditetapkan
pemerintah
o Barang/jasa pemborongan/jasa lainnya
1. Sistem Gugur (pascakualifikasi)
– Evaluasi penilaian, dengan urutan :
a) penilaian persyaratan Administrasi
b) persyaratan Teknis
c) kewajaran Harga.
– Terhadap penyedia barang/jasa yang tidak
lulus penilaian pada setiap tahapan dinyatakan
gugur.
o Jasa konsultan
– Metode evaluasi penunjukan langsung
Evaluasi terhadap hanya satu penawaran jasa
konsultansi berdasarkan kualitas teknis yang
dapat dipertanggungjawabkan dan biaya yang
wajar setelah dilakukan klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya
BAB IV
(Lampiran 4)
BAB V
Penjadwalan/Schedule Proyek
• Waktu = 10 Bulan
• Biaya = Rp 10.500.000.000
• Alat = a. 1 excavaator,
b. 3 compactor
c. 3 Dumptruck
d. 5 Concreate Pum
e. 2 Hot Mix
f. 1 Motor Grader
g. Wheel Loader
Pada umumnya ada dua alat monitoring yang biasa digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan yaitu: Jaringan Kerja (network planning).
Program Evaluation and Review Technique (PERT) yang cocok untuk proyek yang kegiatan-
kegiatannya belum pernah dilakukan (non-repetitif) atau proyek riset, sedangkan Critical
Path Method (CPM) cocok untuk proyek yang kegiatan-kegiatannya sudah pernah dilakukan
sehingga sifat dari kegiatan itu sudah diketahui dengan pasti.
1. Waktu.
2. Kegiatan.(Activity)
3. Sarana (mesin-mesin, tenaga kerja, alat-alat dsb)
4. Biaya (material, tenaga kerja, spare parts, bahan-bahan pembantu,dsb)
5. Manajemen Proyek.
CPM sebagai alat pengendali dan pengawasan, ternyata secara serentak dapat mengelola
waktu kegiatan, sarana dan biaya dalam suatu perencanaan yang terpadu (intergrated
planning). Jaringan kerja menggambarkan keseluruhan kegiatan-kegiatan Pengendalian
Proyek proyek kedalam simbol-simbol jaringan kegiatan, oleh karenanya teknik ini juga
disebut perencanaan jaringan kerja (network planning).
Dengan adanya perencanaan ini maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:
1. Pada setiap saat diketahui kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilaksanakan,berapa
dana yang harus disediakan, berapa tenaga kerja yang harus ada dan dengan keahlian apa,
jenis-jenis mesin dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Apakah mungkin dilakukan perataan penggunaan tenaga kerja, peralatan atau biaya.
3. Kegiatan-kegiatan apa saja yang harus diawasi secara intensif supaya proyek dapat selesai
tepat pada waktunya.
4. Kegiatan-kegiatan mana saja yang harus dipercepat, kalau proyek akan diselesaikan lebih
cepat dari rencana semula, sekaligus berapa biaya percepatannya, demikian pula bila
proyek akan diperpanjang waktunya.
5. Dapat pula diketahui waktu yang diizinkan untuk suatu kegiatan tertentu yang
boleh terlambat atau tertunda, (float time activity) tanpa memperlambat selesainya proyek.
Agar manfaat teknik CPM ini dapat maksimal maka proyek harus bersifat sebagai berikut:
5.2. Biaya
1. Pembayaran Tahap Pertama sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Nilai kontrak
apabila Fisik pekerjaan telah mencapai 40% (empat puluh persen)
2. Pembayaran Tahap Kedua sebesar 30%(tiga puluh persen) dari Nilai
kontrak dilakukan apabila Fisik pekerjaan telah mencapai 70% (tujuh puluh persen)
3. Pembayaran Tahap Ketiga sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari Nilai kontrak
dilakukan apabila Fisik pekerjaan telah mencapai 100% (seratus persen) dan setelah
Serah Terima Pekerjaan yang Pertama Kali
4. Pembayaran Tahap Keempat sebesar 5% (lima persen) dari Nilai kontrak dilakukan
setelah Masa Pemeliharaan Tahap I berakhir dan Serah Terima Pekerjaan yang
Kedua.
a) Jenis Kontrak
Seperti kita ketahui bahwa setiap kontrak selalu dicantumkan jenis kontrak pelaksanaan
pekerjaan sebagai bahan pengendalian biaya. Contoh jenis kontrak yang sering digunakan
saat ini adalah :
ii. Kontrak Unit Price merupakan kontrak dimana volume pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur kembali sesuai dengan yang
dilaksanakan
Ada 5 faktor yang perlu diperhatikan dalam memngendalikan biaya proyek, terutama dalam
hal pelaksanaan proyek yaitu:
5.3. Alat
Semakin besar, tinggi dan rumit desain pembangunan sebuah bangunan, maka semakin
banyak juga peralatan yang dibutuhkan. Sehingga pembangunan bisa dilakukan lebih
mudah, cepat dan aman. Berbagai alat berat akan dimanfaatkan dalam pembangunan
proyek bangunan. Setiap jenis alat berat itu memiliki fungsinya tersendiri, sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan.
Back Hoe atau Excavator
Alat berat ini dimanfaatkan dalam proyek bangunan gedung bertingkat tinggi. Fungsi dari
excavator adalah untuk mendukung penggalian dan sekaligus pengerukan tanah. Setiap
proyek pembangunan yang berkaitan dengan tanah akan membutuhkan penggunaan dari
alat berat ini. Sebagai contoh dalam pembangunan lantai basement gedung tinggi,
pembangunan sungai, cutting fill jalan raya dan berbagai proyek besar dan sulit lainnya.
Dump Truck
Kendaraan bermotor ini pada dasarnya memiliki bentuk seperti mobil pada umumnya. Tapi
bentuknya didesain sangat besar dan dilengkapi bak di sisi belakangnya. Dengan begitu bisa
dimanfaatkan untuk mengangkut bahan bangunan. Bahan bangunan ini biasanya diangkut
dari pabrik menuju ke lokasi dari proyek bangunan dan juga untuk keperluan sebaliknya.
Dalam proyek yang skalanya besar, akan lebih banyak dijumpai keberadaan dump truck.
Pemakaian kendaraan ini paling banyak terjadi di pengerjaan galian tanah. Kalau lokasi
proyek terdapat di kawasan perkotaan, maka harus memperhatikan berkaitan dengan
peraturan lalu lintas dan kebersihan areal jalan raya. Sebagai contoh kalau proyek itu
dikerjakan di kawasan Jakarta, dump truck hanya boleh dioperasikan ketika malam hari saja.
Oleh karenanya dalam proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi di kawasan tengah
kota, seperti melakukan pengerjaan galian tanah, para pekerja akan terlihat lebih sibuk
ketika malam hari. Tapi terlihat tidak ada aktivitas pekerjaan di siang hari. Termasuk
sebelum meningggalkan kawasan proyek sangat penting untuk membersihkan kendaraan
itu dengan baik.
Di kawasan proyek harus disediakan tempat khusus untuk mencuci ban dari dump truck.
Kalau tidak melakukan tahapan ini, maka biasanya pihak pemerintah akan memanggil pihak
yang bertanggung jawab dalam kontraktor tersebut. Biasanya dinas pertamanan dari
pemerintah setempat yang akan sangat memperhatikan kawasan sekitar pengerjaan
proyek.
Sebenarnya masih banyak lagi berbagai alat berat lain yang bisa mendukung dan
mempermudah saat pembangunan gedung bertingkat tinggi dan berbagai proyek
pembangunan atau renovasi lainnya. Sebelum menggunakan berbagai alat berat itu
tentunya harus diperhitungkan mengenai fungsi dan kapasitas dari setiap alat yang
digunakan. Sehingga bisa ditentukan jumlah peralatan sesuai dengan kebutuhan.
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek karena
pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan
proyek. Namun perlu diperhatikan juga bahwa manusia merupakan sumber daya yang
komplek dan sulit diprediksi sehingga diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih
mendalam dalam pengelolaan tenaga kerja. Dalam manajemen tenaga kerja terdapat
proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan:
Dalam hal ini tenaga kerja yaitu semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek,
baik dari yang ahli/ profesional sampai tenaga kerja pemborong/ buruh. Penempatan
tenaga kerja harus disesuaikan antara keahlian tertentu sehingga pekerjaan yang dihasilkan
manjadi efisien dan efektif. Dalam pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja dibagi beberapa
bagian sebagai berikut.
1. Tenaga kerja ahli, adalah pegawai yang ditempatkan dalam pekerjaan proyek yang
sedang berlangsung. Jenis tenaga kerja ini memegang peranan yang penting
terhadap sistem koordinasi dan sistem manajemen dengan tenaga kerja lainnya
untuk menghasilkan prestasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaan. Meliputi
tenaga pelaksana yang tingkat pendidikannya sarjana, sarjana muda dan memiliki
pengalaman dibidang masing-masing.
1. Mandor, dituntut untuk memiliki pengetahuan teknis dalam taraf tertentu, misalnya:
dapat membaca gambar konstruksi, dapat membuat perhitungan ringan, dapat
membedakan kualitas bahan bangunan yang akan digunakan, menangani pekerjaan
acuan, pembesian, pengecoran, dan mengawasi pekerjaan tenaga kerja
bawahannya.
2. Tenaga tukang, harus ahli dalam bidangnya berdasarkan pengalaman dan cara kerja
yang sederhana. Tukang dalam proyek ’tempat penulis kerja praktek’ dibagi menjadi
lima bagian yaitu tukang besi (rebarman), tukang batu (mason), tukang kayu
(carpenter), tukang las, dan tukang listrik (ME). Tukang besi mengurusi segala
macam kegiatan yang berhubungan degan pembesian/pemasangan tulangan,
tukang batu bertugas dalam pengecoran dan pembuatan lantai kerja, tukang kayu
bertugas untuk mengurusi segala macam pekerjaan yang berhubungan dengan kayu
baik bekesting hingga servis lainnya.
3. Tenaga kasar, memerlukan kondisi yang kuat dan sehat untuk pengangkutan bahan,
alat, dan lain – lain.
4. Tenaga keamanan (security), bertugas menjaga keamanan lokasi proyek, prosedur
penerimaan tamu serta membuka dan menutup pintu jika ada concrete mixer truck,
concrete pump truck maupun truk bahan bangunan yang akan masuk ke lokasi
proyek.
BAB VI
KESIMPULAN
Hubungan kontrak antar anggota tim dimaksudkan untuk menekan seminimal mungkin
adanya pertentangan dan menumbuhkan daya tanggap dalam lingkungan tim itu sendiri.
Dari seluruh uraian manajemen proyek pada Bab ini, dapat diberikan suatu konklusi terpadu
yang memberikan informasi struktur area manajemen proyek berupa langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan , proses, objek dan area manajemen proyek serta indikator kinerja
yang diharapkan sebagai sasaran dan tujuan proyek.
http://e-journal.uajy.ac.id/6285/2/TS113744.pdf
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/105/jbptunikompp-gdl-s1-2007-heryakhmad-5223-bab-
i.pdf
http://repository.maranatha.edu/14410/3/0652305_Chapter1.pdf
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2011-2-01142-AR%20Bab1001.pdf
http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/07/hubungan-kerja-antara-pemilik-proyek.html
https://rrayarra.wordpress.com/2015/10/10/perbedaan-hubungan-fungsional-dan-
hubungan-kontrak/
https://id.wikipedia.org/wiki/Penunjukan_langsung_(pengadaan)
http://kampuzsipil.blogspot.co.id/2012/02/pengendalian-proyek.html
http://aureliasanjaya.blogspot.co.id/2012/12/tenaga-kerja-proyek-bangunan.html
https://nikifour.co.id/beragam-alat-berat-untuk-mendirikan-bangunan/