DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................2
SYARAT – SYARAT UMUM.....................................................................................................................2
UMUM...............................................................................................................................................2
1.1 PEMBERI TUGAS................................................................................................................2
1.2 PERENCANA, PENGAWAS DAN PEMBORONG/ KONTRAKTOR...........................................2
1.3 LELANG / TENDER..............................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................8
SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI..........................................................................................................8
UMUM...............................................................................................................................................8
2.1 PEKERJAAN........................................................................................................................8
2.2 BATASAN/PERATURAN......................................................................................................8
2.3 DOKUMEN KONTRAK.........................................................................................................9
LINGKUP PEKERJAAN.......................................................................................................................11
2.4 KETERANGAN UMUM......................................................................................................11
2.5 SARANA DAN CARA KERJA...............................................................................................11
2.6 PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN.............................................................13
2.7 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN......................................................................14
SITUASI DAN PERSIAPAN PEKERJAAN..............................................................................................16
2.8 SITUASI/LOKASI................................................................................................................16
2.9 AIR DAN DAYA..................................................................................................................16
2.10 SALURAN PEMBUANGAN.................................................................................................17
2.11 KANTOR KONTRAKTOR, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAIN.......17
2.12 KANTOR PENGAWAS (DIREKSI KEET)...............................................................................18
2.13 PAPAN NAMA PROYEK.....................................................................................................18
2.14 PEMBERSIHAN HALAMAN................................................................................................18
2.15 PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK).................................................................................19
BAB III..................................................................................................................................................20
SPESIFIKASI TEKNIS..............................................................................................................................20
3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN....................................................................................................20
3.2 PEKERJAAN STRUKTUR.....................................................................................................27
3.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR..................................................................................................39
3.4 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL, DAN SANITASI.......................................................50
3.5 PEKERJAAN LAIN – LAIN...................................................................................................57
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 2
BAB I
SYARAT – SYARAT UMUM
UMUM
Pemilik proyek atau pengguna jasa adalah Pemerintah Kabupaten Sigi yang
melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Sigi yang memiliki
proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada
pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Hak pemilik
proyek:
1.2.3 KONTRAKTOR
BAB II
SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI
UMUM
2.1 PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini adalah meliputi Pekerjaan PEMBANGUNAN KANTOR
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN SIGI
PROVINSI SULAWESI TENGAH, Tahun Anggaran 2023.
2.2 BATASAN/PERATURAN
Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :
2. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran
dengan angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan
angka tersebut yang jelas akan menyebabkan
ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas/MK lebih dahulu.
LINGKUP PEKERJAAN
b. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap
dan memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak
akan mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat atau tidak terampil
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 12
Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari
kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri
atas:
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim
disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran
sebagian terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm
yang lazim dipasarkan disebut pasir pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya
mendapat rekomendasi dari laboratorium.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 16
BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS
kerja dan perlatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuai
pengangkutan.
lalu-lintas.
peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi
persyaratan.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 21
untuk bekerja pada waktu hari hujan, perancah (scafolding) pada sisi luar
3.1.3 PENGUKURAN
termasuk penyediaan Back Mark atau Line Offset Mark, pada masing-
masing bangunan.
keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 22
b. Air yang dimaksud adalah bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber
air, serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi
perlu.
b. Los kerja merupakan bangunan dengan luas yang cukup untuk tempat
bekerja bagi tukang/pekerja pemborong dan mempunyai kondisi yang
cukup baik, terlindung dari pengaruh cuaca yang dapat menghambat
kelancaran pekerjaan.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 23
pemborong.
c. emborong harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang ada
beban muatan.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 24
d. Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh pekerjaan
b. Penerapan SMK3
Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan
kerja dan perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan
personil yang kompeten dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi
sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh Pengawas pekerjaan.
Pelaksanaan:
a) Fasilitas Pencucian
b) Fasilitas Sanitasi
- Menyediakan toilet yang memadai baik toilet khusus pria maupun toilet
khusus wanita yang diperkerjakan di dalam atau di sekitar tempat kerja.
- Menyediakan pasokan air minum yang layak dan memadai bagi seluruh
pekerja.
- Di tempat kerja harus selalu terdapat pekerja yang sudah terlatih dan/atau
bertanggung jawab dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
e) Penyediaan Penerangan
f) Pemeliharaan Fasilitas
pengurugan, ijin trayek dan pemakaian jalan, ijin penggunaan bangunan serta
setempat.
3.2.1.2 BAHAN
a. Tanah, pasir dan Batu Belah
f. Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal
digolongkan dalam klasifikasi A-2-7 (Pasir lanauan atau lempungan,
AASHTO).
g. Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam
klasifikasi A-1-b (Fragmen batuan kerikil dan pasir, AASHTO)
h. Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam-
garaman yang berlebihan
i. Batu kali atau batu belah sebagai bahan utama pondasi batu kali
b. Semen
1) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen
Portland tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004
tentang Semen Portland.
2) Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA
(Semen Portland tipe II dengan air entraining agent), IIIA (Semen
Porgtland tipe III dengan air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan
Cement), dan PCC (Portland Composite Cement) dapat digunakan
apabila diizinkan oleh Direksi Pekerjaaan. Apabila hal tersebut
diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan
campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 29
c. Besi Beton
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
- Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI
2847:2013 dan Peraturan Baja tulangan beton SNI07-2052-2002.
- Dari jenis Besi Ulir Uk. Dia. 16 mm untuk struktur tulangan utama
Pondasi Footplat dan untuk kolom Pedestalnya Besi Ulir Uk. Dia. 16
mm, menggunakan beugel Menggunakan Besi Polos Uk. Dia. 10 mm.
Bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-
ketentuan sesuai SNI (mengacu ke point pertama). Mempunyai
penampang yang sama rata. Ukuran disesuaikan dengan gambar-
gambar.
- Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak
diperkenan-kan untuk mencampur-adukan bermacam-macam sumber
besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi. Setiap pengiriman ke
site harus disertakan dengan Mill Certificate.
interval setiap 1 truk=1 buah benda uji atau tiap10 ton=1 buah test
besi. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bila
mana dipandang perlu oleh Konsultan MK/Pengawas.
d. AIR
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik. Air harus diuji sesuai dengan; dan harus
memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002 tentang Metode pengujian
mutu air untuk digunakan dalam beton.
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan.
tetapi atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi
ketentuan gradasi tersebut masih dapat digunakan apabila memenuhi sifat-
sifat campuran yang disyaratkan yang dibuktikan oleh hasil campuran
percobaan. Kerikil untuk campuran adukan beton pada lantai kerja dan
pengecoran beton pondasi.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 31
Dalam pekerjaan galian tanah tentu tidak ada material yang dibutuhkan karena
outputnya adalah lubang atau galian pada tanah dengan ukuran yang sudah sesuai
dengan gambar atau teknis yang dibutuhkan. Untuk itu peralatan yang dibutuhkan
biasanya berupa :
- Sekop
Sekop banyak digunakan pada pekerjaan penggalian, membuat adukan semen,
dan untuk memuat bahan material seperti tanah dan pasir kedalam gerobak
dorong atau ke wadah lainnya.
- Cangkul
Cangkul digunakan untuk pekerjaan galian biasa dengan kedalaman yang tidak
begitu dalam.
- Linggis
Sama halnya dengan ganco, linggis juga dapat digunakan untuk menggali
permukaan berbatu. Namun dengan lubang galian yang kecil dan tidak terlalu
dalam. Kira kira hanya sekitar 50 cm.
- PEKERJA / TUKANG
Pekerja atau tukang yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu 15 sampai 20 orang
dengan bidang yang sesuai keahlian masing – masing.
3.2.1.6 URAIAN
a. Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan
atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat.
b. Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan beton
tanpa tulangan sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau
sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
- Ember
Ember digunakan untuk mengambil air atau untuk mengangkut campuran
beton.
- Sekop
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 33
b. Besi Beton
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
- Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI
2847:2013 dan Peraturan Baja tulangan beton SNI07-2052-2002.
- Dari jenis Besi Polos Uk. Dia. 12 mm untuk struktur tulangan utama
dan untuk beugel Menggunakan Besi Polos Uk. Dia. 10 mm. Untuk
atap dak beton Menggunakan besi Uk. Dia. 10 mm. Dan untuk beton
tulangan non struktural menggunakan besi Dia. 10 mm untuk
tulangan utama dan untuk beugel Menggunakan Besi Polos Uk. Dia.
8 mm. Bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-
ketentuan sesuai SNI (mengacu ke point pertama). Mempunyai
penampang yang sama rata. Ukuran disesuaikan dengan gambar-
gambar.
- Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak
diperkenan-kan untuk mencampur-adukan bermacam-macam sumber
besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi. Setiap pengiriman ke
site harus disertakan dengan Mill Certificate.
lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua besi
beton harus dipasang pada posisi yang tepat.
B. Plafond
- Jarak maksimum antara sekrup tidak boleh lebih dari 200 mm pada sisi
papan dan tidak lebih dari 300 mm pada bagian tengah papan.
Gunting potong baja terbagi menjadi dua jenis, yaitu gunting baja untuk
memotong baja tulangan dan gunting untuk memotong baja yang
berbentuk lembaran. Misalnya untuk bahan penutup atap seperti seng
atau genteng metal.
APD atau alat pelindung diri seperti helm, rompi, sepatu, dan peralatan
lainnya yang berfungsi untuk melindungi pekerja dari resiko kecelakaan
kerja juga termasuk bagian dari alat bantu.
- PEKERJA
- Pek. Pasangan Dinding Bata Merah, Tebal ½ Batu Campuran 1SP : 4PP
- Pek. Pasangan Dinding Bata Merah Utk. Lapisan Kolom K1, Tebal ½ Batu
Campuran 1SP : 4PP
- Pek. Plesteran Dinding, 1SP : 4PP tebal 15 mm
- Pek. Plesteran Dinding Bata Merah Utk. Lapisan Kolom K1, 1SP : 4PP tebal
15 mm
- Pek. Plesteran Beton, 1SP : 4PP tebal 15 mm
- Pek. Acian Dinding
- Pek. Acian Pondasi
- Pek. Pasangan Dinding Batu Alam Andesit
a. SEMEN
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland
tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen
Portland.
Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 41
a. AIR
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik. Air harus diuji sesuai dengan; dan harus
memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002 tentang Metode pengujian
mutu air untuk digunakan dalam beton.
b. Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan.
tetapi atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi
ketentuan gradasi tersebut masih dapat digunakan apabila memenuhi sifat-
sifat campuran yang disyaratkan yang dibuktikan oleh hasil campuran
percobaan.
c. Batu Bata
- Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam negeri
eks daerah setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran minimal 5 x 9 x
20 cm yang dibakar dengan baik, warna merah merata, keras dan tidak
mudah patah, bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung
kotoran. Meskipun ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin
tidak sama dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya ukuran
bata yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang.
- Roskam
- Kereta Dorong
- Cetok
APD atau alat pelindung diri seperti helm, rompi, sepatu, dan peralatan lainnya
yang berfungsi untuk melindungi pekerja dari resiko kecelakaan kerja juga
termasuk bagian dari alat bantu.
- PEKERJA
Jumlah pekerja atau tukang yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah 10
sampai 15 orang
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 43
- Ubin keramik yang dipasang adalah yang telah melalui proses seleksi
dengan bentuk dan ukuran yang sama, tidak ada bagian yang retak dan
pecah, dan mendapat persetujuan tertulis dari direksi lapangan.
- Bahan keramik yang digunakan adalah bahan keramik jenis IKAD ( setara )
dan sesuai dengan jenis atau merek keramik pada bangunan yang sudah
ada.
- Sudut keramik harus siku, panjang dan lebar sesuai dengan ukuran nilai yang
diizinkan ±
- 0,4 % .
- Apabila merk / jenis dan type bahan yang disebut diatas tidak ada boleh
dipakai bahan yang sekwalitas.
- Sebelum pekerjaan pemasangan lantai keramik dipasang pasir urug dibawah
lantai harus padat dan rata.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 44
- Waterpass
- Palu Karet
- Cetok
- Ember
- Pekerja
Jumlah pekerja atau tukang yang dipakai dalam pekerjaan ini yaitu 3 sampai 5
orang
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 45
- Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil
test, minimum 100 kg/m2.
Alat yang dipakai dalam pekerjaan Kusen, Pintu, Ventilasi, dan Papan
Nama antara lain:
- Palu
- Ampelas
- Pekerja
Jumlah pekerja atau tukang yang dipakai dalam pekerjaan ini yaitu 3
sampai 5 orang
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 48
- Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat
aluminium/fiber berukuran 3x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal
ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.
- Obeng
- Tang
- Pekerja
- Sebelum dinding dan plafond yang akan di cat telah diperiksa dan
disetujui oleh pengawas.
- Apabila dinding atau bagian yang akan di cat ternyata masih basah,
lembab atau berdebu.
Ketiga alat ini diperlukan untuk mengaplikasikan cat dasar maupun cat
akhir pada bidang kerja. Kuas dan roller dapat digunakan secara
bergantian sesuai kebutuhan. Meskipun bisa saja hanya menggunakan
kuas, tetapi untuk bidang luas mengecat dengan roller cenderung lebih
efektif. Jika hendak memakai kuas untuk mengecat bidang luas, pilihlah
kuas ukuran 3-5 inci. Gunakan kuas kecil untuk bidang sempit, seperti
bagian tepi, sudut, list atau profil.
- Ember
Ember atau wadah sejenis digunakan untuk mencampur cat. Memang
idealnya pengenceran cat tidak dilakukan langsung pada kaleng cat.
Jika cat yang telah diencerkan nantinya tersisa akan berisiko rusak jika
disimpan lama. Alat pengaduk dapat berupa batang kayu atau logam
yang bersih dan tidak mudah mengelupas. Di pasaran juga tersedia
pengaduk cat elektrik. Sedangkan baki dipakai untuk menampung cat
yang sudah diencerkan dan siap diaplikasikan. Selama proses
pengerjaan, cat dituang secukupnya dari ember ke baki.
- Plester Kertas
Plester kertas (paper tape) atau masking tape digunakan untuk menutup
sementara bagian-bagian yang tidak atau belum dicat. Bisa juga
digunakan bila ada dua bidang yang akan dicat dengan warna berbeda.
Tujuannya agar cat tidak menodai bagian yang tidak diinginkan, juga
supaya didapatkan hasil pengecatan yang lurus dan rapi.
- Ampelas
Kertas pasir (ampelas) terutama digunakan untuk meratakan dan
menghaluskan bagian bidang kerja (permukaan dinding, kusen, furnitur,
dsb.) yang masih bergelombang atau kasar.
- Sikat dan Lap bersih
Lap bersih (yang sedikit lembap) digunakan untuk membersihkan
minyak, debu dan segala kotoran yang menempel pada dinding atau
permukaan lain yang hendak dicat. Penggunaan sikat lembut juga efektif
untuk membersihkan sisa pengerokan atau pengampelasan, sebelum
kemudian diusap dengan lap.
- Perlengkapan K3
Demi kesehatan, pakailah masker untuk mengantisipasi terhirupnya
aroma atau bahan cat yang berbahaya. Kenakan juga pakaian kerja
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 51
yang tepat, seperti overall atau apron, sarung tangan, sepatu bot, dan
helm kerja.
- Pekerja
Jumlah tukang atau pekerja yang digunakan yaitu 4 sampai 6 orang
3.4 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL, DAN SANITASI
b. Pada dasarnya semua bahan dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan
yang tertera pada peraturan-peraturan seperti :
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
Peraturan Instalasi Listrik (PIL)
Syarat-Syarat Penyambungan Listrik (SPLN)
Standard Lain : AVE Belanda, VDE/DIN Jerman, IEC Standard, JIS
Jepang, NFC Perancis, NEMA USA.
Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan
Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang,
seperti TELKOM, Dit.Jen.Bina Lindung, PLN dan Pemerintah Daerah
setempat.
- TESPEN
Tespen (Testpen) merupakan alat kerja teknisi listrik yang digunakan untuk
mendeteksi adanya tegangan listrik pada suatu peralatan listrik. Tespen
menyerupai obeng hanya saja bentuknya kecil dan sering digunakan untuk
mengencangkan / mengendurkan baut kecil.
- TANG
Tang (Pillers) merupakan suatu alat yang memiliki dua tuas, terbuat dari
bahan logam dan dilapisi bahan karet pada pegangannya. Tang termasuk
peralatan kerja yang umum digunakan tapi khusus untuk instalasi listri maka
Tang harus memiliki pegangan berbahan isolasi (seperti karet) yang tidak
menghantarkan listrik. Berikut ini merupakan jenis-jenis Tang yang digunakan
untuk instalasi listrik
- OBENG
terbuat dari benda logam yang dilapisi bahan isolasi dibagian pegangannya.
Berikut ini merupakan jenis-jenis obeng yang sering digunakan pada saat
instalasi listrik.
- PENGUPAS KABEL
- ISOLASI LISTRIK
Isolasi (Insulation Tape) merupakan suatu alat / bahan yang digunakan untuk
membungkus kawat penghatar terutama pada sambungan penghantar / kabel
saat melakukan instalasi listrik. Pastikan untuk menggunakan isolasi listrik
sebab dipasaran terdapat beberapa jenis isolasi dengan peruntukan yang
berbeda
- TANG AMPERE
Tang Ampere merupakan salah satu alat ukur listrik yang digunakan untuk
mengukur arus listrik. Penggunaan Tang Ampere memudahkan para instalatir
dalam mengukur arus listrik sebab hanya dengan mengalungkan kabel maka
arusnya dapat diketahui.
- PEKERJA
Jumlah pekerja atau tukang yang dipakai dalam pekerjaan Listrik ini adalah 3
sampai 5 orang.
- Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi yang lain
3) Wastafel Keramik
Bahan : Porselen
Ukuran : Fabrikasi
Tukang pipa dulu dikenal untuk membawa kunci pas pipa yang dibutuhkan
untuk hampir setiap pekerjaan. Dan sementara kunci pipa masih digunakan
untuk pipa baja dan besi, sebagai alat serba guna telah secara efektif diganti
dengan tang lidah dan alur.
- KUNCI PIPA
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 57
Kunci pipa, meskipun tidak separah dulu, masih perlu alat plambing. Kunci
pipa sangat berguna ketika berhubungan dengan sesuatu yang berulir,
seperti besi atau pipa baja galvanis dan fitting. Banyak fitting, seperti puting
pemanas air, hidran halaman , atau pengatur tekanan , memerlukan
penggunaan kunci pipa atau dua untuk memberikan daya ungkit yang cukup
untuk melepasnya. Dalam banyak kasus, penting untuk memiliki dua kunci
pas pipa untuk mencegah tekanan pada instalasi; satu kunci pas memegang
pipa atau pas mantap, sementara kunci lain memutar pipa atau fitting lainnya.
- GERGAJI BESI
Pipa tidak selalu mudah lepas, dan gergaji besi yang bagus pasti akan
berguna ketika memotong semua jenis pipa, baut yang membandel, mur, atau
sekrup. Dengan gergaji besi Anda dapat melepas bilah, membungkus salah
satu ujung dengan kain, dan memasukkannya ke tempat-tempat yang sulit
dijangkau. Anda juga dapat membeli gergaji besi kompak, atau satu tangan,
yang pada dasarnya merupakan pegangan untuk memegang salah satu
ujung pisau gergaji besi standar. Ini bagus untuk ruang sempit, tetapi panjang
pisau yang dapat digunakan cukup pendek sehingga tidak efisien untuk tugas
pemotongan reguler.
- Pekerja
Jumlah pekerja atau tukang yang dipakai dalam pekerjaan ini yaitu 4 sampai
6 orang.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 58
3.5.2 ANALISA JOB MIX DESIGN & JOB MIX FORMULA KUAT TEKAN BETON
Pembuatan carnpuran beton dilakukan melaui dua tahap, yaitu melalui JMD
(Job Mix Design dan JMF ( Job Mix Formula). Tahap pertama JMD untuk
menentukan layak atau tidaknya rencana campuran tersebut digunakan. Tahap
kedua JMF proses pembuatan campuran dengan menggunakan hasil dari
JMD. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari dengan benda
uji berbentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.
gambar sesuai dengan apa yang akan dan yang telah dilaksanakan SOP
Drawing dan As Built Drawing yang jelas akan memperlihatkan perbedaan
antara gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan.