Anda di halaman 1dari 59

SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 1

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................2
SYARAT – SYARAT UMUM.....................................................................................................................2
UMUM...............................................................................................................................................2
1.1 PEMBERI TUGAS................................................................................................................2
1.2 PERENCANA, PENGAWAS DAN PEMBORONG/ KONTRAKTOR...........................................2
1.3 LELANG / TENDER..............................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................8
SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI..........................................................................................................8
UMUM...............................................................................................................................................8
2.1 PEKERJAAN........................................................................................................................8
2.2 BATASAN/PERATURAN......................................................................................................8
2.3 DOKUMEN KONTRAK.........................................................................................................9
LINGKUP PEKERJAAN.......................................................................................................................11
2.4 KETERANGAN UMUM......................................................................................................11
2.5 SARANA DAN CARA KERJA...............................................................................................11
2.6 PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN.............................................................13
2.7 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN......................................................................14
SITUASI DAN PERSIAPAN PEKERJAAN..............................................................................................16
2.8 SITUASI/LOKASI................................................................................................................16
2.9 AIR DAN DAYA..................................................................................................................16
2.10 SALURAN PEMBUANGAN.................................................................................................17
2.11 KANTOR KONTRAKTOR, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAIN.......17
2.12 KANTOR PENGAWAS (DIREKSI KEET)...............................................................................18
2.13 PAPAN NAMA PROYEK.....................................................................................................18
2.14 PEMBERSIHAN HALAMAN................................................................................................18
2.15 PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK).................................................................................19
BAB III..................................................................................................................................................20
SPESIFIKASI TEKNIS..............................................................................................................................20
3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN....................................................................................................20
3.2 PEKERJAAN STRUKTUR.....................................................................................................27
3.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR..................................................................................................39
3.4 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL, DAN SANITASI.......................................................50
3.5 PEKERJAAN LAIN – LAIN...................................................................................................57
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 2

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB I
SYARAT – SYARAT UMUM
UMUM

1.1 PEMBERI TUGAS

Pemilik proyek atau pengguna jasa adalah Pemerintah Kabupaten Sigi yang
melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Sigi yang memiliki
proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada
pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Hak  pemilik
proyek:

 Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).


 Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
telah dilakukan oleh penyedia jasa.
 Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan
jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak
atas nama pemilik.

1.2 PERENCANA, PENGAWAS DAN PEMBORONG/ KONTRAKTOR.

1.2.1 KONSULTAN PERENCANA

Konsultan Perencana adalah pihak yang membuat perencanaan


bangunan secara lengkap dan mendetail. Konsultan perencana dapat
dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan spesialisasi
pekerjaannya. 
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 3

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Hak dan kewajiban Konsultan Perencana :

 Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar


rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, dan
rencana anggaran biaya.
 Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan
pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
 Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
 Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

1.2.2 KONSULTAN PENGAWAS

Konsultan ini adalah konsultan yang melakukan pengawasan terhadap


pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor. “Pengawas Konstruksi
adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang
dinyatakan ahli di bidang pengawasan jasa konstruksi yang mampu
melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan
pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserah terimakan.”
Konsultan pengawas bertanggung jawab penuh untuk mengawasi
pelaksanaan kerja kontraktor serta mengusulkan, menyetujui, dan
menolak pekerjaan yang diusulkan oleh kontraktor.

Hak dan kewajiban Konsultan Pengawas antara lain:

 Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah


ditetapkan.
 Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik
dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan penghitungan prestasi pekerjaan.
 Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta
aliran informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan
pekerjaan berjalan lancar.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 4

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

 Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta


menghindari pembengkakan biaya.
 Mengatasi dan memberikan solusi terhadap persoalan yang timbul
di lapangan agar dicapai hasil akhir sesuai dengan yang
diharapkan dengan kualitas, kuantitas, serta waktu pelaksanaan
yang telah ditetapkan.
 Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan
kontraktor.
 Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku.
 Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (mingguan, bulanan).
 Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan bertambah
atau berkurangnya pekerjaan.

1.2.3 KONTRAKTOR

Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima pekerjaan


dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai
dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan gambar
rencana dan peraturan serta syarat-syarat. Kontraktor dipilih setelah
melalui proses tender yang diadakan oleh pihak pemilik proyek untuk
menjalankan proyek. Kontraktor bertanggung jawab langsung kepada
pemilik proyek, dan selama melaksanakan tugasnya diawasi langsung
oleh konsultan MK.

Hak dan kewajiban kontraktor antara lain:

 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana,


peraturan, dan syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing) dan syarat-syarat tambahan yang telah ditetapkan
oleh pengguna jasa.
 Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh
konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 5

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

 Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam


peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.
 Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan,
dan bulanan.
 Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikannya sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

1.3 LELANG / TENDER

1.3.1 LINGKUP PEKERJAAN

a. Pengguna Jasa sesuai ketentuan dalam data lelang, mengundang


Penyedia Jasa untuk melaksanakan pekerjaan. Nama paket pekerjaan
ditentukan dalam data lelang.
b. Pemenang lelang wajib menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
yang ditentukan dalam data lelang dan syarat-syarat khusus kontrak
dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak.

1.3.2 PERSYARATAN PESERTA LELANG

a. Pelelangan ini dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa pelaksana


konstruksi yang memenuhi persyaratan pelelangan umum.
b. Peserta lelang harus menyerahkan dokumen penawaran sesuai
bentuk-bentuk yang ditentukan dalam bentuk surat penawaran dan
lampiran.
c. Penyedia Jasa yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa untuk
melaksanakan layanan jasa konsultansi dalam perencanaan atau
yang akan mengawasi pelaksanaan pekerjaan atau yang berafiliasi
dengan peserta lelang tidak diperkenankan menjadi peserta lelang.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 6

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

1.3.3 KUALIFIKASI PESERTA LELANG


Persyaratan kualifikasi peserta lelang tercantum dalam dokumen
kualifikasi.

1.3.4 SATU PENAWARAN TIAP PESERTA LELANG

a. Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai anggota


kemitraan hanya boleh menyerahkan satu penawaran untuk satu paket
pelelangan pekerjaan.
b. Peserta lelang yang menyerahkan lebih dari satu penawaran untuk
satu paketpelelangan pekerjaan, selain penawaran alternatif (bila
diminta) akan digugurkan.

1.3.5 BIAYA PENAWARAN

Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk mengikuti


pelelangan menjadi beban Penyedia Jasa dan tidak mendapat
penggantian dari Pengguna Jasa.

1.3.6 PENJELASAN DOKUMEN LELANG


a. Panitia pengadaan memberikan penjelasan mengenai dokumen
lelang pada waktu dan tempat sesuai ketentuan dalam data
lelang.
b. Dalam acara penjelasan lelang, dijelaskan mengenai:

 Metode penyelenggaraan pelelangan;


 Cara penyampaian penawaran (satu sampul atau dua
sampul, satu tahap atau dua tahap);

 Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran;


 Acara pembukaan dokumen penawaran;
 Metoda evalua
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 7

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

 Hal-hal yang menggugurkan penawaran;


 Jenis kontrak yang akan digunakan;
 Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi
harga atas penggunaan produksi dalam negeri;

 Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan


kepada usaha kecil termasuk koperasi kecil;

 Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat


mengeluarkan jaminan penawaran

1.3.7 PENINJAUAN LAPANGAN

a. Bila dipandang perlu, panitia pengadaan dapat memberikan


penjelasan lanjutan dengan melakukan peninjauan lapangan.

b. Peserta lelang dengan resiko dan biaya sendiri dianjurkan untuk


meninjau lapangan pekerjaan dengan seksama untuk
memperoleh data dan informasi yang diperlukan guna
menyiapkan penawaran.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 8

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB II
SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI
UMUM
2.1 PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini adalah meliputi Pekerjaan PEMBANGUNAN KANTOR
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN SIGI
PROVINSI SULAWESI TENGAH, Tahun Anggaran 2023.

b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga


ahli, tukang, buruh dan lainnya), bahan bangunan dan
peralatan/perlengkapan serta perijinan-perijinan yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut.

c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam Spesifikasi


Teknis, Gambar-gambar Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan serta Addendum yang disampaikan selama pelaksanaan.

d. Metode Pembayaran mengacu pada kontrak unit price (harga satuan)


yaitu kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang
pasti dan tetap, untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat sementara,
pembayarannya didasarkan Pada hasil pengukuran bersama atas volume
Pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa.

2.2 BATASAN/PERATURAN
Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :

a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa


Konstruksi
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 9

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang


Bangunan Gedung
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Konsultasi No.
07/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor :
28/Prt/M/2016 Tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum.
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
f. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
g. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
h. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
i. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
j. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
k. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
l. Algemenee Voorwarden (AV)
m. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-
1729-2002

2.3 DOKUMEN KONTRAK


a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :
 Surat Perjanjian Pekerjaan
 Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran
 Gambar-gambar Kerja/Pelaksanaan
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 Addendum yang disampaikan oleh Pengawas Lapangan selama
masa pelaksanaan

b. Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, Spesifikasi Teknis dan


dokumen kontrak lainnya yang berhubungan. Apabila terdapat
perbedaan/ketidak-sesuaian antara Spesifikasi Teknis dan gambar-
gambar pelaksanaan, atau antara gambar satu dengan lainnya,
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 10

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Kontraktor wajib untuk memberitahukan/melaporkannya kepada


Pengawas Lapangan.

Persyaratan teknik pada gambar dan Spesifikasi Teknis yang harus


diikuti adalah :

1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar


detail, maka gambar detail yang diikuti.

2. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran
dengan angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan
angka tersebut yang jelas akan menyebabkan
ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas/MK lebih dahulu.

3. Bila terdapat perbedaan antara Spesifikasi Teknis dan gambar, maka


Spesifikasi Teknis yang diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi karena
kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan
Konsultan Pengawas/MK.

4. Spesifikasi Teknis dan gambar saling melengkapi bila di dalam


gambar menyebutkan lengkap sedang Spesifikasi Teknis tidak, maka
gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.

5. Yang dimaksud dengan Spesifikasi Teknis dan gambar di atas adalah


Spesifikasi Teknis dan gambar setelah mendapatkan
perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan
pekerjaan.

6. Bill of Quantity (BoQ) adalah hanya merupakan guiden/acuan


kontraktor dalam mengajukan penawaran item dan volume yang
mengikat adalah mengikuti gambar, Spesifikasi Teknis dan
pelaksanaan di lapangan.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 11

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

c. Bila akibat kekurang telitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan


pelaksanan pekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau
kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah
dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya kembali
setelah memperoleh keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi
apapun dari pihak-pihak lain.

LINGKUP PEKERJAAN

2.4 KETERANGAN UMUM


1. Pekerjaan PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI
TENGAH Tahun 2023 tersebut secara umum meliputi pekerjaan standar
maupun non standar.
2. Secara teknis, pekerjaan ini mencakup keseluruhan proses Pengadaan
pembangunan dari persiapan sampai dengan pembersihan/pemberesan
halaman dan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan seperti yang
ditentukan, mencakup :

A. PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT DESA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI
TENGAH yang berlokasi di Kompleks Perkantoran Kabupaten Sigi.

2.5 SARANA DAN CARA KERJA

a. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau


tempat pekerjaan, melakukan pengukuran-pengukuran dan
mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk
penyelesaian dan kelengkapan dari proyek.

b. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap
dan memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak
akan mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat atau tidak terampil
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 12

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

untuk jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Kontraktor harus


selalu menjaga disiplin dan aturan yang baik diantara
pekerja/karyawannya.

c. Kontraktor harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan seperti


beton molen, pompa air, timbris, waterpas, alat-alat pengangkut dan
peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan
perlengkapan itu harus dalam kondisi baik.
d. Kontraktor wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian
penuh dan menggunakan kemampuan terbaiknya. Kontraktor
bertanggung jawab penuh atas seluruh cara pelaksanaan, metode,
teknik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan semua bagian
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Kontraktor sebelum suatu
komponen konstruksi dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Kontraktor Pelaksana sudah
harus menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
 Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan
dalam pelaksanaannya.
 Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa
gambar-gambar perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah
memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan
pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan
bangunan merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada
saat penyerahan kesatu, kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan
pekerjaan kesatu tidak dapat dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Kontraktor, bila
:
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 13

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

 Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa


pemeliharaan mengalami kerusakan atau dijumpai
kekurangsempurnaan pelaksanaan.
 Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan
diluar pekerjaan pokoknya yang mengalami kerusakan akibat
pelaksanaan konstruksi (misalnya jalan, halaman, dan lain
sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-
bahan sisa-sisa pelaksanaan termasuk bowkeet dan direksikeet harus
dilaksanakan sebelum masa kontrak berakhir, kecuali akan dipergunakan
kembali pada tahap selanjutnya.
l. Konsultan Pengawas berhak menolak hasil pekerjaan dan bahan yang
diajukan apabila tidak sesuai dengan spesifikasi dan dokumen kontrak
lainnya.

2.6 PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN


a. Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadwal
pelaksanaan dalam bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik
prestasi (curva “ S “) yang direncanakan berdasarkan butir-butir
komponen pekerjaan sesuai dengan penawaran.
b. Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh
Kontraktor Pelaksana selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya
pelaksanaan di lapangan pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud ini
sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas.
c. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor
Pelaksana belum menyelesaikan pembuatan jadwal pelaksanaan, maka
Kontraktor Pelaksana harus dapat menyajikan jadwal pelaksanaan
sementara minimal untuk 2 minggu pertama dan 2 minggu kedua dari
pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Kontraktor
Pelaksana harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 14

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

rencana pelaksanaan mingguan yang harus dibuat pada saat dimulai


pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas / MK.

2.7 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN


a. Kontraktor harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan
kualitas yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.
Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam Spesifikasi Teknis ini dan
Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-bahan yang dipergunakan
maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum dalam AV-41 dan PUBI-1982 serta ketentuan lainnya yang
berlaku di Indonesia.
b. Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Kontraktor harus
mengajukan contoh bahan yang akan digunakan kepada Konsultan
Pengawas yang akan diajukan ke User dan Konsultan Perencana untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi ketentuan
seperti disyaratkan atau yang dinyatakan ditolak oleh Pengawas
Lapangan tidak boleh digunakan dan harus segera dikeluarkan dari
halaman pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
c. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas Lapangan ternyata
masih dipergunakan oleh Kontraktor, maka Pengawas Lapangan
memerintahkan untuk membongkar kembali bagian pekerjaan yang
menggunakan bahan tersebut. Semua kerugian akibat pembongkaran
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai,
Pengawas Lapangan berhak meminta kepada Kontraktor untuk
memeriksakan bahan itu ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan yang
resmi dengan biaya Kontraktor. Sebelum ada kepastian hasil
pemeriksaan dari Laboratorium, Kontraktor tidak diizinkan untuk
melanjutkan bagian-bagian pekerjaan yang menggunakan bahan
tersebut.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 15

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

e. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian


rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan
terhindarnya bahan-bahan dari kerusakan.
f. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di
bawah ini, sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan
disini akan diisyaratkan langsung di dalam pasal-pasal mengenai
persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi di belakang.
 Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran,
beton dan penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak
mengandung minyak, garam, asam dan zat organik lainnya yang telah
dikatakan memenuhi syarat, sebagai air untuk keperluan pelaksanaan
konstruksi oleh laboratorium tidak lagi diperlukan rekomendasi
laboratorium.

 Semen Portland (PC)


Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu merek
untuk penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan komponen
bengunan, belum mengeras sebagai atau keseluruhannya.
Penyimpanannya harus dilakukan dengan cara dan didalam tempat
yang memenuhi syarat sebagai air untuk menjamin kebutuhan kondisi
sesuai persyaratan di atas.

 Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari
kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri
atas:

1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim
disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran
sebagian terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm
yang lazim dipasarkan disebut pasir pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya
mendapat rekomendasi dari laboratorium.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 16

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

 Batu Pecah (Split)


Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali pecah, bersih
dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai
dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

SITUASI DAN PERSIAPAN PEKERJAAN


2.8 SITUASI/LOKASI
a. Lokasi pekerjaan adalah di lahan Area Konpleks Perkantoran Kabupaten
Sigi. Lokasi pekerjaan akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana
keadaannya waktu penjelasan/Aanwijzing, Kontraktor hendaknya
mengadakan penelitian dengan seksama mengenai kondisi struktur dan
atap gedung tersebut.
b. Kekurang-telitian atau kelalaian dalam mengevaluasi keadaan lapangan,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan klaim/tuntutan.
c. Kontraktor harus mengkondisikan lingkungan kerjanya sedemikian rupa
sehingga kegiatannya tidak mengganggu pelayanan kesehatan yang
sedang berlangsung.

2.9 AIR DAN DAYA


a. Kontraktor harus menyediakan air yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan ini, yaitu :
 Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi
persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala
macam kotoran dan zat-zat seperti minyak, asam, garam, dan
sebagainya yang dapat merusak atau mengurangi kekuatan
konstruksi.
 Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air
dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk
keperluan tersebut harus cukup terjamin.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 17

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

b. Kontraktor harus menyediakan daya listrik sendiri sementara yang


dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan lainnya
dalam melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara
ini harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Kontraktor harus
mengatur dan menjaga agar jaringan dan peralatan listrik tidak
membahayakan para pekerja di lapangan. Apabila memungkinkan dan
mendapatkan ijin dari pengguna jasa kontraktor bisa menggunakan daya
eksisting yang ada dengan mentaati ketentuan-ketentuan yang disepakati
bersama.

2.10 SALURAN PEMBUANGAN


Kontraktor harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga
agar daerah bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang
air hujan atau air buangan. Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang
terdekat atau menurut petunjuk Pengawas.

2.11 KANTOR KONTRAKTOR, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN


FASILITAS LAIN
Kontraktor harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang
dan halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Kontraktor harus juga
menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan
peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air.

Kontraktor harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana


konstruksi fasilitas-fasilitas tersebut serta mengajukan ke Konsultan
Pengawas untuk persetujuannya. Kontraktor harus menjamin agar seluruh
fasilitas itu tetap bersih dan terhindar dari kerusakan.

Dengan seijin Pimpinan Pelaksana Kegiatan, Kontraktor dapat menggunakan


kembali kantor, los kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 18

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

2.12 KANTOR PENGAWAS (DIREKSI KEET)


Kontraktor perlu menyediakan untuk Direksi di tempat pekerjaan ruang kantor
sementara beserta seperangkat furniture termasuk kursi-kursi, meja dan
lemari.

Kontraktor harus selalu membersihkan dan menjaga keamanan kantor


tersebut beserta peralatannya.

Dengan seijin Pemimpin Pelaksana Kegiatan, Kontraktor dapat menggunakan


Direksi Keet yang sudah ada dengan diadakan penyempurnaan dan
perlengkapan peralatan.

2.13 PAPAN NAMA PROYEK


Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian
depan halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi
papan nama tersebut 200 x 100 cm ditopang dengan tiang setinggi 200 cm
atau sesuai dengan petunjuk Pemerintah Daerah setempat. Kontraktor tidak
diijinkan menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di
halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.

2.14 PEMBERSIHAN HALAMAN


a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya
pekerjaan seperti adanya pepohonan, batu-batuan atau puing-puing
bekas bangunan harus dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari
tanah bangunan kecuali barang-barang yang ditentukan harus dilindungi
agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya
untuk menghindarkan bangunan yang berdekatan dari kerusakan.
c. Pembongkaran Gedung Lama dilakukan oleh para pekerja dan apabila
diperlukan dapat menggunakan alat berat.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 19

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

2.15 PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)


a. Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan kelas IV) ukuran
minimum 3/20 cm yang utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan
tiang-tiang dari kayu sejenis ukuran 5/7 cm dan dipasang pada setiap
jarak satu meter. Papan harus lurus dan diketam halus pada bagian
atasnya.
b. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpas) dan tegak lurus.
Pengukuran harus memakai alat ukur yang disetujui Pengawas
Lapangan. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian  0.00 dan as
kolom/dinding. Letak dan ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga
dan dipelihara agar tidak berubah
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 20

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS

3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1.1 LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pendayagunaan tenaga kerja, bahan-


bahan, peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pembangunan pada proyek ini.

b. Bagian ini meliputi pembersihan lokasi, pemasangan bowplank,


penyediaan air kerja dan penerangan kerja, serta mobilisasi dan
demobilisasi.

3.1.2 PEEMBERSIHAN LOKASI


a. Pemborong harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan-peralatan

kerja dan perlatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuai

dengan lingkup pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya

pengangkutan.

b. Pemborong harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan

alat-alat berat yang menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu

lalu-lintas.

c. Pengawas atau pemberi tugas berhak memerintahkan untuk menambah

peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi

persyaratan.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 21

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

d. Bila pekerjaan telah selesai, pemborong diwajibkan untuk segera

menyingkirkan alat-alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang

diakibatkannya dan membersihkan bekas-bekasnya.

e. Disamping untuk menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti

dimaksudkan pada Poin a & b, pemborong harus menyediakan alat-alat

bantu sehingga dapat bekerja pada kondisi apapun, seperti :  tenda-tenda

untuk bekerja pada waktu hari hujan, perancah (scafolding) pada sisi luar

bangunan atau tempat lain yang memerlukan, serta peralatan lainnya.

3.1.3 PENGUKURAN

a Pemborong harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran dan

penelitian ukuran tata letak atau ketinggian bangunan (Bouwplank),

termasuk penyediaan Back Mark atau Line Offset Mark, pada masing-

masing bangunan.

b Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada pengawas agar dapat ditentukan

sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.

3.1.4 SARANA AIR KERJA DAN PENERANGAN

a. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung,

pemborong harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna

keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 22

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

b. Air yang dimaksud adalah bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber

air, serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi

keperluan pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan direksi keet, kantor

pemborong, kamar mandi/WC atau tempat-tempat lain yang dianggap

perlu.

c. Pemborong juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan

pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan direksi keet dan penerangan proyek pada

malam hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung selama 24 jam

penuh dalam sehari.

d. Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan

pengadaan Generator Set, dan semua perijinan untuk pekerjaan tersebut

menjadi tanggung jawab pemborong. Pengadaan fasilitas penerangan

tersebut termasuk pengadaan dan pemasangan instalasi dan armatur, stop

kontak serta saklar/panel.

3.1.5 PEMBUATAN LOS KERJA DAN BANGUNAN ISTIRAHAT

a. Pemborong harus membuat los kerja dan bangunan tempat untuk


istirahat dan tempat Ibadah bagi pekerja.

b. Los kerja merupakan bangunan dengan luas yang cukup untuk tempat
bekerja bagi tukang/pekerja pemborong dan mempunyai kondisi yang
cukup baik, terlindung dari pengaruh cuaca yang dapat menghambat
kelancaran pekerjaan.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 23

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.1.6 KEAMANAN PROYEK


a. Pemborong harus menjamin keamanan proyek baik untuk barang-barang

milik pemborong, pengawas atau pengelola proyek, serta menjaga

keutuhan bangunan-bangunan yang ada dari gangguan para pekerja

pemborong ataupun kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan.

3.1.7 KANTOR PROYEK

a. Pemborong harus menyediakan kantor pengelola yang dibutuhkan untuk


pelaksanaan proyek sebagai berikut.

b. Direksi keet/kantor pengeloa proyek, kantor dan gudang pemborong,


pompa air kerja adalah merupakan sarana penunjang dalam pelaksanaan
proyek dan merupakan yang dipakai habis pada saat selesai pekerjaan.

3.1.8 JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA


a. Apabila dianggap perlu, sesuai dengan kondisi dan situasi lokasi, pemborong

harus sudah memperhitungkan pembuatan jalan masuk sementara dan/atau

jembatan kerja sementara yang disetujui oleh pengawas.

b. Pembuatan jalan masuk sementara harus mengikuti peraturan dan semua

perijinan sehubungan dengan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab

pemborong.

c. emborong harus menghindari kerusakan pada fasilitas jalan masuk yang ada

dengan mengatur trayek kenderaan yang digunakan serta membatasi/membagi

beban muatan.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 24

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

d. Kerusakan pada jalan atau benda-benda lain yang diakibatkan oleh pekerjaan

pemborong, mobilisasi peralatan serta pemasukan bahan akan menjadi

tanggung jawab pemborong dan harus segera diperbaiki.

3.1.9 KESELAMATAN KERJA


a. Pemborong harus menjamin keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan yang

ditentukan dalam peraturan perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan

untuk setiap bidang pekerjaan.

b. Penerapan SMK3
Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan
kerja dan perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan
personil yang kompeten dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi
sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh Pengawas pekerjaan.

Sistem Manajemen K3 Konstruksi Membuat, menerapkan dan memelihara


prosedur untuk identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya
secara berkesinambungan sesuai dengan Rencana K3 Kontrak (RK3K)
yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

Pelaksanaan:

1. Rapat Persiapan Keselamatan Kerja


2. Membuat Rencana Manajemen dan keselamtan Kerja (RMKK)
berdasarkan tahapan-tahapan
3. dan metode pelaksanaan, sesuai ketentuan dan panduan Direktorat
Jendral Bina Marga.
4. Sosialisasi dan Promosi K3
5. Penyediaan Alat-alat Pelindung diri (APD) beserta berlengkapan
keselamatan kerja selama
6. periode konstruksi sesuai dengan ketentuan di dalam kontrak
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 25

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

7. Penyediaan personil dan fasilitas serta sarana K3


8. Menyediakan, memasang dan memelihara perlengkapan K3 

Melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3 Konstruksi untuk


seluruh tahapan pekerjaan.Mempresentasikan RK3K pada rapat
persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk disahkan dan ditanda
tangani oleh Wakil Pengguna Jasa sesuai ketentuan Permen PUPR
No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada) tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum. Melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada paket
pekerjaan dengan potensi risikotinggi dan harus melibatkan Petugas K3
Konstruksi pada paket pekerjaan dengan potensi bahaya rendah.
Identifikasi dan potemsi bahaya K3 ditetapkan oleh Wakil Pengguna Jasa.

Ahli K3 adalah seseorang yang mempunyai sertifikat dari yang


berwenang dan sudah berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
dalam pelaksanaan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang
dibuktikan dengan referensi pengalaman kerja. Petugas K3 adalah
petugas di dalam organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti
pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Aplikasi ahli
K3 atau petugas K3 akan merujuk Permen PUPR No.02/PRT/M/2018 atau
perubahannya (jika ada).
P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah badan pembantu di perusahaan
dan tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha
dan tenaga kerja untuk mengembangkan kerja sama saling pengertian
dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Unsur P2K3 terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Ketua P2K3
adalah pimpinan puncak organisasi Penyedia Jasa dan Sekretaris P2K3
adalah Ahli K3 Konstruksi.

K3 Kantor Lapangan dan Fasilitasnya terdiri :


SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 26

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

a) Fasilitas Pencucian

- Menyediakan fasilitas pencucian yang memadai dan sesuai dengan


pekerjaan yang dilakukan untuk seluruh pekerja konstruksi. Fasilitas
pencucian termasuk penyediaan air panas dan zat pembersih.

b) Fasilitas Sanitasi

- Menyediakan toilet yang memadai baik toilet khusus pria maupun toilet
khusus wanita yang diperkerjakan di dalam atau di sekitar tempat kerja.

- Toilet harus mudah diakses, mempunyai penerangan dan ventilasi yang


cukup, dan terlindung dari cuaca. Jika toilet berada di luar, harus disediakan
jalur jalan kaki yang baik dengan penerangan yang memadai di sepanjang
jalur tersebut. Toilet harus dibuat dan ditempatkan sedemikian rupa sehinga
dapat menjaga privasi orang yang menggunakannya dan terbuat dari bahan
yang mudah dibersihkan.

c) Penyediaan Air Minum

- Menyediakan pasokan air minum yang layak dan memadai bagi seluruh
pekerja.

d) Penyediaan Fasilitas Pertolongan Pertama pada Kecelakaan(P3K)

- Peralatan P3K harus tersedia dalam seluruh kendaraan konstruksi dan di


tempat kerja.

- Di tempat kerja harus selalu terdapat pekerja yang sudah terlatih dan/atau
bertanggung jawab dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

e) Penyediaan Penerangan

- Penerangan harus disediakan di seluruh tempat kerja, termasuk di ruangan,


jalan, jalan penghubung, tangga dan gang. Semua penerangan harus dapat
dinyalakan ketika setiap orang melewati atau menggunakannya.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 27

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- Penerangan tambahan harus disediakan untuk pekerjaan detil, proses


berbahaya, atau jika menggunakan mesin. Penerangan darurat yang
memadai juga harus disediakan.

f) Pemeliharaan Fasilitas

- Penyedia Jasa harus menjamin terlaksananya pemeliharaan fasilitas-


fasilitas yang disediakan dalam kondisi bersih dan higienis, serta dapat
diakses secara nyaman oleh pekerja.

3.1.10 IJIN – IJIN

a. Pemborong harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk membuat ijin-

ijin yang diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara

lain:  ijin penerangan, ijin pengambilan material, ijin pembuangan, ijin

pengurugan, ijin trayek dan pemakaian jalan, ijin penggunaan bangunan serta

ijin-ijin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan daerah

setempat.

b.  Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal tersebut

tanggung jawab pemborong.

3.2 PEKERJAAN STRUKTUR

3.2.1 LINGKUP PEKERJAAN TANAH, GALIAN DAN PONDASI

3.2.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meluputi :

- Pek. Galian Tanah Penambahan Pondasi Menerus Batu Kali


- Pek. Galian Tanah Penambahan Pondasi Foot Plat
- Pek. Urugan Tanah Bekas Galian
- Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi Tambahan
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 28

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- Pek. Penambahan Pasangan Batu Kosong (anstamping) Tambahan


- Pek. Penambahan Pasangan Pondasi batu kali 1SP : 4PP
- Pek. Kaki Pondasi Footplat, Mutu Beton K-200
- Pek. Kaki Pondasi Footplat 130/130 T : 40 Cm, Beton Mutu fc’ = 24,0
MPa (K-275)
- Pek. Kolom Pedestal 40/40 Pondasi Footplat Beton Bertulang, Mutu fc’
= 24,0 MPa (K-275)
- Pek. Perbaikan dan Pembongkaran Pasangan Pondasi Batu kali

3.2.1.2 BAHAN
a. Tanah, pasir dan Batu Belah
f. Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal
digolongkan dalam klasifikasi A-2-7 (Pasir lanauan atau lempungan,
AASHTO).
g. Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam
klasifikasi A-1-b (Fragmen batuan kerikil dan pasir, AASHTO)
h. Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam-
garaman yang berlebihan
i. Batu kali atau batu belah sebagai bahan utama pondasi batu kali

b. Semen
1) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen
Portland tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004
tentang Semen Portland.
2) Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA
(Semen Portland tipe II dengan air entraining agent), IIIA (Semen
Porgtland tipe III dengan air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan
Cement), dan PCC (Portland Composite Cement) dapat digunakan
apabila diizinkan oleh Direksi Pekerjaaan. Apabila hal tersebut
diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan
campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 29

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3) Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen,


kecuali jika diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut
diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan
campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.

c. Besi Beton
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
- Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI
2847:2013 dan Peraturan Baja tulangan beton SNI07-2052-2002.

- Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak-minyak, karat dan tidak


cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya).

- Dari jenis Besi Ulir Uk. Dia. 16 mm untuk struktur tulangan utama
Pondasi Footplat dan untuk kolom Pedestalnya Besi Ulir Uk. Dia. 16
mm, menggunakan beugel Menggunakan Besi Polos Uk. Dia. 10 mm.
Bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-
ketentuan sesuai SNI (mengacu ke point pertama). Mempunyai
penampang yang sama rata. Ukuran disesuaikan dengan gambar-
gambar.

- Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-


ketentuan diatas, harus mendapat persetujuan Konsultan
MK/Pengawas.

- Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak
diperkenan-kan untuk mencampur-adukan bermacam-macam sumber
besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi. Setiap pengiriman ke
site harus disertakan dengan Mill Certificate.

- Kontraktor bila mana diminta harus mengadakan pengujian mutu besi


beton yangakan dipakai, sesuai dengan petunjuk Konsultan
MK/Pengawas. Batang percobaan diambil dibawah kesaksian
Konsultan Konsultan MK/Pengawas. Jumlah test besi beton dengan
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 30

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

interval setiap 1 truk=1 buah benda uji atau tiap10 ton=1 buah test
besi. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bila
mana dipandang perlu oleh Konsultan MK/Pengawas.

- Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar


atau mendapat persetujuan Konsultan MK/Pengawas. Hubungan
antara besi beton satu dengan yang lainnya harus menggunakan
kawat beton, diikat dengan teguh, tidak bergeser selama pengecoran
beton dan tidakmenyentuh lantai kerja atau papan acuan. Sebelum
beton dicor, besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karet
lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua besi
beton harus dipasang pada posisi yang tepat.
- Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya
tidak sesuai dengan spesifikasi (R.K.S.) diatas,harus segera
dikeluarkan dari site setelah menerima instruksi tertulis dari Konsultan
MK/Pengawas, dalam waktu2 x24 jam.

d. AIR
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik. Air harus diuji sesuai dengan; dan harus
memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002 tentang Metode pengujian
mutu air untuk digunakan dalam beton.

e. Ketentuan Gradasi Agregat

Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan.
tetapi atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi
ketentuan gradasi tersebut masih dapat digunakan apabila memenuhi sifat-
sifat campuran yang disyaratkan yang dibuktikan oleh hasil campuran
percobaan. Kerikil untuk campuran adukan beton pada lantai kerja dan
pengecoran beton pondasi.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 31

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.2.1.3 JUMLAH PEKERJA DAN ALAT YANG DIPAKAI

Dalam pekerjaan galian tanah tentu tidak ada material yang dibutuhkan karena
outputnya adalah lubang atau galian pada tanah dengan ukuran yang sudah sesuai
dengan gambar atau teknis yang dibutuhkan. Untuk itu peralatan yang dibutuhkan
biasanya berupa :

- Sekop
Sekop banyak digunakan pada pekerjaan penggalian, membuat adukan semen,
dan untuk memuat bahan material seperti tanah dan pasir kedalam gerobak
dorong atau ke wadah lainnya.
- Cangkul
Cangkul digunakan untuk pekerjaan galian biasa dengan kedalaman yang tidak
begitu dalam.
- Linggis
Sama halnya dengan ganco, linggis juga dapat digunakan untuk menggali
permukaan berbatu. Namun dengan lubang galian yang kecil dan tidak terlalu
dalam. Kira kira hanya sekitar 50 cm. 
- PEKERJA / TUKANG
Pekerja atau tukang yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu 15 sampai 20 orang
dengan bidang yang sesuai keahlian masing – masing.

3.2.1.4 BENDA – BENDA YANG DITEMUKAN


a. Semua benda-benda yang ditemukan selama pekerjaan tanah berlangsung,
penggalian tanah, menjadi milik proyek.
LINGKUP PEKERJAAN BETON

3.2.1.5 Pekerjaan yang dimaksud meluputi :


- Pek. Sloof (S1) 20/25 Beton Bertulang, Penambahan
- Pek. Ringbalk (RB1) 25/35 Beton Bertulang
- Pek. Ringbalk (B2) 30/40 Beton Bertulang
- Pek. Kolom (K1) Dia. 50 Cm, Beton Bertulang
- Pek. Kolom (K2) 40/40 Beton Bertulang
- Pek. Kolom (K3) 30/30 Beton Bertulang
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 32

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- Pek. Beton Penyangga Pintu Tempered


- Pek. Kolom Praktis Beton (KP)
- Pek. Balok Latei (B1) Beton 10/15, Campuran 1 SP : 2 PP : 3 Kr
- Pek. Screed Lantai Beton T : 5 Cm, Campuran 1 SP : 2 PP : 3 Kr
- Pek. Profil Kolom Beton
- Pek. Profil Beton Motif Tai Ganja

3.2.1.6 URAIAN
a. Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau
semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan
atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat.

b. Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan beton
tanpa tulangan sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau
sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

c. Mutu beton yang digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan


dalam kontrak harus seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

3.2.1.7 JUMLAH PEKERJA DAN ALAT YANG DIPAKAI

Alat yang digunakan dalam pekerjaan beton antara lain:

- Ember
Ember digunakan untuk mengambil air atau untuk mengangkut campuran
beton.
- Sekop
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 33

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Sekop banyak digunakan pada pekerjaan penggalian, membuat adukan


semen,  dan untuk memuat bahan material seperti tanah dan pasir kedalam
gerobak dorong atau ke wadah lainnya.
- PEKERJA
Jumlah pekerja atau tukang yang dipakai dalam pekerjaan ini yaitu 10 sampai
15 orang.

2.2.2.3 PERSYARATAN BAHAN


a. Semen
1) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen
Portland tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004
tentang Semen Portland.
2) Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA
(Semen Portland tipe II dengan air entraining agent), IIIA (Semen
Porgtland tipe III dengan air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan
Cement), dan PCC (Portland Composite Cement) dapat digunakan
apabila diizinkan oleh Direksi Pekerjaaan. Apabila hal tersebut
diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan
campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.

3) Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen,


kecuali jika diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut
diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan
campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.

b. Besi Beton
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat:
- Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI
2847:2013 dan Peraturan Baja tulangan beton SNI07-2052-2002.

- Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak-minyak, karat dan tidak


cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 34

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- Dari jenis Besi Polos Uk. Dia. 12 mm untuk struktur tulangan utama
dan untuk beugel Menggunakan Besi Polos Uk. Dia. 10 mm. Untuk
atap dak beton Menggunakan besi Uk. Dia. 10 mm. Dan untuk beton
tulangan non struktural menggunakan besi Dia. 10 mm untuk
tulangan utama dan untuk beugel Menggunakan Besi Polos Uk. Dia.
8 mm. Bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-
ketentuan sesuai SNI (mengacu ke point pertama). Mempunyai
penampang yang sama rata. Ukuran disesuaikan dengan gambar-
gambar.

- Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-


ketentuan diatas, harus mendapat persetujuan Konsultan
MK/Pengawas.

- Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak
diperkenan-kan untuk mencampur-adukan bermacam-macam sumber
besi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi. Setiap pengiriman ke
site harus disertakan dengan Mill Certificate.

- Kontraktor bila mana diminta harus mengadakan pengujian mutu besi


beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk Konsultan
MK/Pengawas. Batang percobaan diambil dibawah kesaksian
Konsultan Konsultan MK/Pengawas. Jumlah test besi beton dengan
interval setiap 1 truk=1 buah benda uji atau tiap10 ton=1 buah test
besi. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bila
mana dipandang perlu oleh Konsultan MK/Pengawas.

- Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar


atau mendapat persetujuan Konsultan MK/Pengawas. Hubungan
antara besi beton satu dengan yang lainnya harus menggunakan
kawat beton, diikat dengan teguh, tidak bergeser selama pengecoran
beton dan tidakmenyentuh lantai kerja atau papan acuan. Sebelum
beton dicor, besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karet
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 35

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua besi
beton harus dipasang pada posisi yang tepat.

- Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya


tidak sesuai dengan spesifikasi (R.K.S.) diatas,harus segera
dikeluarkan dari site setelah menerima instruksi tertulis dari Konsultan
MK/Pengawas, dalam waktu2 x24 jam.
c. Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik. Air harus diuji sesuai dengan; dan harus
memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002 tentang Metode pengujian
mutu air untuk digunakan dalam beton.

d. Ketentuan Gradasi Agregat


Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan.
tetapi atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi
ketentuan gradasi tersebut masih dapat digunakan apabila memenuhi sifat-
sifat campuran yang disyaratkan yang dibuktikan oleh hasil campuran
percobaan.

3.3 Spesifikasi beton yang dipakai


Mutu beton yang digunakan adalah : Struktur (Kolom Utama, Sloof,dan
Ringbalk) : Mutu Beton K150 , Pengecoran Lantai dan kolom non struktur:
Mutu Beton B0 Atau K 100, dengan ketentutan lain mengikuti PBI 1971

3.2.3 LINGKUP PEKERJAAN ATAP, KAP & PLAFOND

3.2.3.1 Pekerjaan yang dimaksud meluputi :

- Pek. Kuda-Kuda dan Rangka Atap Baja Ringan C. 75


- Pek. Atap Genteng Metal
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 36

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- Pek. Pemasangan Nok & Jurai Genteng Metal


- Pek. Lisplank GRC uk. 4 mm x 20 cm
- Pek. Rangka Plafond Besi Hollow
- Pek. Pas. Plafond Gypsum 9 mm
- Pek. List Plafond Gypsum

3.2.3.2 Persyaratan Bahan :


B. Rangka Kuda – Kuda Atap

Dibawah ini merupakan persyaratan material struktur rangka atap. Properti


mekanikal baja (Steel mechanical properties).

- Baja Ringan Zincalume 75/100


- Tegangan Maksimum 550 Mpa.
- Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa.
- Modulus geser 80.000 Mpa.
- Modulus Elastisitas 200.000 Mpa.
- Main Trustl C75-0,75, Top Chord 32 0,40-0,45, drill dan dynabolt

a. Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate)


mempunyai fungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart
teknisnya adalah sebagai berikut:
- alvabond Z275
- Yield Strength 250 MPa
- Design Tensile Strength 150 MPa

Brace System (bracing)

b. Bottom Chord Bracing, merupakan pengaku/ikatan pada batang tarik


bawah (bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan.
a. Lateral Tie Bracing, merupakan pengaku/bracing antara web pada
kuda-kuda baja ringan, sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk
lokal (buckling) pada batang tekan (web), standar teknis mengacu
pada desain struktur kuda-kuda tersebut.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 37

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

b. Diagona Web Bracing (Ikatan Angin), merupakan pengaku/bracing


diagonal antara web pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang
sama dan mempunyai letak berdampingan.
c. Strap Brace (Pita Baja), yaitu pengaku/ikatan pada top chord dan
bottom chord kuda-kuda baja ringan, untuk kebutuhan strap brace
disesuaikan berdasarkan perhitungan desain struktur.
d. Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat
sambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi
dan instalasi, untuk spesifikasi screw bisa dilihat dibawah ini:
e. Panjang (termasuk kepala baut) 16mm.
f. Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2.
g. Kepadatan Alur 16 alur/inci.
h. Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm.
i. Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm.

Peraturan dan Syarat – Syarat

- Peraturan yang digunakan adalah peraturan Kontruksi dan standar pabrik.


- Jenis bahan yang disebutkan diatas harus dipakai bahan – bahan yang
sekwalitas.
- Bahan rangka baja ringan yang digunakan untuk rangka kuda dan gording
adalah Jenis baja ringan standar pabrik yang telah mempunyai Lesensi SII
dan telah mempunyai sertifikat produksi.
- Semua sambungan harus menggunakan baut.

B. Atap Genteng Metal


SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 38

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lembaran bitumen bergelombang monolayer yang terbuat dari serat


organik, diberi warna dengan pigmen mineral dan resin thermosetting
pada kedua sisi (atas dan bawah).
- Terbuat dari bahan dasar : Genteng Metal 0.35
- Dimensi / ukuran : Disesuaikan
- Korugasi / gelombang : Disesuaikan
- Warna : Sesuai Warna Pada Gambar Rencana

Peraturan dan Syarat – Syarat

- Peraturan yang dipedomani adalah brosur atau standar dari pabrik.


- Apabila jenis, merk dan type belum yang disebutkan diatas tidak ada
maka dapat dipakai bahan yang sekwalitas.
- Bahan utama pekerjaan ini adalah jenis atap genteng metal dengan
ketentuan:
- Ringan, namun kuat tidak membebani konstruksi
- Anti karat, terbuat dari bahan pilihan dan lapisan pelindung mencegah
karat.
- Anti bocor, bahan dan konstruksi pemasangannya menutup
kemungkinan adanya kebocoran, bahkan rembesan air sedikitpun.
- Teknologi pengecatan yang tinggi pada dua bahagian sehingga warna
tidak pudar dan tetap awet.

B. Plafond

- Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 mm dengan ukuran


panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. Merek yang dipakai Albasia.
- Material plafond adalah hasil produksi pabrik dengan kualitas terbaik dan
harus mempunyai Merk Dagang.
- Pada setiap lembaran GYPSUM BOARD harus dicantumkan merk
dagang, ukuran lembar dan ketebalan lembaran.
- Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui
oleh Konsultan PENGAWAS.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 39

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- Material plafond yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam


keadaan cacat dan rusak.
- Alat Sambung Plafond untuk rangka plafond dari Metal atau Baja Ringan
adalah Paku Sekrup dengan lapisan anti karat atau galvanis. 2.

- Jarak maksimum antara sekrup tidak boleh lebih dari 200 mm pada sisi
papan dan tidak lebih dari 300 mm pada bagian tengah papan.

- Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui


oleh Konsultan PENGAWAS.

3.2.3.3 JUMLAH PEKERJA DAN ALAT YANG DIPAKAI

Alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan Atap antara lain:


- Palu

Palu merupakan salah satu peralatan tukang kayu yang paling


mendasar. 

- Mesin Bor dan mesin potong

- Gunting Potong Baja

Gunting potong baja terbagi menjadi dua jenis, yaitu gunting baja untuk
memotong baja tulangan dan gunting untuk memotong baja yang
berbentuk lembaran. Misalnya untuk bahan penutup atap seperti seng
atau genteng metal.

- APD atau Alat Pelindung Diri

APD atau alat pelindung diri seperti helm, rompi, sepatu, dan peralatan
lainnya yang berfungsi untuk melindungi pekerja dari resiko kecelakaan
kerja juga termasuk bagian dari alat bantu.

- PEKERJA

Pekerja atau tukang yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah 6


sampai 10 orang
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 40

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR

3.3.1 LINGKUP PEKERJAN PASANGAN DAN PLESTERAN

3.3.1.1 Pekerjaan yang dimaksud meluputi :

- Pek. Pasangan Dinding Bata Merah, Tebal ½ Batu Campuran 1SP : 4PP
- Pek. Pasangan Dinding Bata Merah Utk. Lapisan Kolom K1, Tebal ½ Batu
Campuran 1SP : 4PP
- Pek. Plesteran Dinding, 1SP : 4PP tebal 15 mm
- Pek. Plesteran Dinding Bata Merah Utk. Lapisan Kolom K1, 1SP : 4PP tebal
15 mm
- Pek. Plesteran Beton, 1SP : 4PP tebal 15 mm
- Pek. Acian Dinding
- Pek. Acian Pondasi
- Pek. Pasangan Dinding Batu Alam Andesit

3.3.1.2 PERSYARATAN BAHAN.

a. SEMEN
 Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland
tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen
Portland.

 Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA


(Semen Portland tipe II dengan air entraining agent), IIIA (Semen Porgtland
tipe III dengan air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan Cement), dan
PCC (Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh
Direksi Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus
mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek
semen yang digunakan.

 Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 41

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai


dengan merek semen yang digunakan.

a. AIR
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik. Air harus diuji sesuai dengan; dan harus
memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002 tentang Metode pengujian
mutu air untuk digunakan dalam beton.

b. Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan.
tetapi atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi
ketentuan gradasi tersebut masih dapat digunakan apabila memenuhi sifat-
sifat campuran yang disyaratkan yang dibuktikan oleh hasil campuran
percobaan.

c. Batu Bata
- Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam negeri
eks daerah setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran minimal 5 x 9 x
20 cm yang dibakar dengan baik, warna merah merata, keras dan tidak
mudah patah, bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung
kotoran. Meskipun ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin
tidak sama dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya ukuran
bata yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang.

- Apabila bahan-bahan yang datang dianggaptidak memenuhi syarat atau tidak


sesuai dengan contoh yang disetujui oleh Perencana / Manajemen Konstruksi
/ Pemberi Tugas, maka Perencana / Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas
berhak menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib untuk segera
mengeluarkan dari lokasi pembangunan dan menggantinya dengan bahan-
bahan yang telah disetujui.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 42

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.3.1.3 JUMLAH PEKER DAN ALAT YANG DIPAKAI


Alat yang dipakai dalam pekerjaan pasangan dan plesteran adalah:

- Roskam

Roskam merupakan alat bantu untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran,


pekerjaan acian, meratakan permukaan beton, dan juga pekerjaan lainnya

- Kereta Dorong

Berfungsi untuk mengangkut dan memindahkan bahan material.

- Cetok

Cetok digunakan untuk mengambil dan menempelkan campuran mortar.


Misalnya pada pekerjaan pasangan batu, pemasangan dinding bata, plesteran
dan lainnya.

- APD atau Alat Pelindung Diri

APD atau alat pelindung diri seperti helm, rompi, sepatu, dan peralatan lainnya
yang berfungsi untuk melindungi pekerja dari resiko kecelakaan kerja juga
termasuk bagian dari alat bantu.

- PEKERJA

Jumlah pekerja atau tukang yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah 10
sampai 15 orang
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 43

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.3.2 LINGKUP PEKERJAN LANTAI

3.3.2.1 Pekerjaan yang dimaksud meluputi :

- Pek. Pas. Lantai Tegel Keramik Putih, 40 cm x 40 cm (Standar)


- Pek. Pas. Lantai Tegel Keramik Putih, 30 cm x 30 cm Utk. Lantai WC
(Standar)
- Pek. Pas. Dinding Tegel Keramik Putih, 20 cm x 20 cm Utk. Dinding WC
(Standar)

3.3.2.2 PERSYARATAN BAHAN

- Untuk lantai digunakan ubin keramik ukuran 40 x 40 cm putih polos

- Sedangkan untuk Lantai Wc keramik digunakan Ubin keramik ukuran 20 x


20 cm sedangkan untuk dinding WC Digunakan Ukuran yang lebih kecil
yaitu ubin keramik 10 x 20.

- Ubin keramik yang dipasang adalah yang telah melalui proses seleksi
dengan bentuk dan ukuran yang sama, tidak ada bagian yang retak dan
pecah, dan mendapat persetujuan tertulis dari direksi lapangan.

Peraturan dan Syarat – Syarat

- Bahan keramik yang digunakan adalah bahan keramik jenis IKAD ( setara )
dan sesuai dengan jenis atau merek keramik pada bangunan yang sudah
ada.
- Sudut keramik harus siku, panjang dan lebar sesuai dengan ukuran nilai yang
diizinkan ±
- 0,4 % .
- Apabila merk / jenis dan type bahan yang disebut diatas tidak ada boleh
dipakai bahan yang sekwalitas.
- Sebelum pekerjaan pemasangan lantai keramik dipasang pasir urug dibawah
lantai harus padat dan rata.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 44

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- Pemasangan lantai keramik harus rata, sambungan antara keramik harus


lurus dengan jarak yang diizinkan maksimum 2 mm, celah tersebut diisi dengan
semen putih yang warnanya di sesuaikan dengan warna keramik.
- Untuk sambungan permukaan keramik yang tidak sama tinggi digunakan bon
– bon keramik.

3.3.2.3 JUMLAH PEKERJA DAN ALAT YANG DIPAKAI

Alat yang dipakai dalam pekerjaan Lantai antara lain:

- Alat pemotong keramik

- Waterpass

- Palu Karet

- Papan atau Balok perata Spesi

- Alat ukur, Meteran 5 – 15 m

- Cetok

Cetok digunakan untuk mengambil dan menempelkan campuran mortar.


Misalnya pada pekerjaan pasangan batu, pemasangan dinding bata, plesteran
dan lainnya.

- Ember

Ember digunakan untuk mengambil air atau untuk mengangkut campuran


beton.

- Pekerja

Jumlah pekerja atau tukang yang dipakai dalam pekerjaan ini yaitu 3 sampai 5
orang
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 45

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.3.3 LINGKUP PEKERJAN KUSEN, PINTU, VENTILASI, PAPAN NAMA

3.3.3.1 LINGKUP PEKERJAAN

- Pek. Pas. Kusen Aluminium


- Pek. Pintu Kaca Tempered, Dua Daun (P1)
- Pek. Pintu Kaca Panel Alluminium, Dua Daun (P2)
- Pek. Pintu Kaca Bingkai Kayu, Panel Multipleks Lapis HPL, Satu Daun (P4)
- Pek. Pintu Panel Alluminium Utk. WC, Satu Daun (P5)
- Pek. Daun Jendela Kaca Bingkai Aluminium (J1)
- Pek. Dinding Kaca Curten Wall, Kaca Riben Hitam 5 mm
- Pek. Pas. Rangka Profil Aluminium Utk. Dinding Kaca

3.3.3.2 PERSYARATAN BAHAN

Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam:


- The Aluminium Association (AA)
- Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
- American Standards For Testing Material (ASTM)
1) Kusen Pintu dan Bukaan
Bahan : Dari bahan aluminium framing system.
Ukuran : Ukuran Profil 40x100x1.35 mm digunakan untuk
semua kusen
Produk : Merek Kusen dan Profil aluminium yang digunakan
yaitu merek Alexindo
Nilai Deformasi : 0 (Artinya tidak diijinkan adanya celah atau
kemiringan.)
Powder Coating : Ketebalan lapisan di seluruh permukaan aluminium
adalah 60
mikron dengan warna white atau ditentukan lain oleh
Pengawas.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 46

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-


syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.

- Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil
test, minimum 100 kg/m2.

- Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap


tekanan air 15 kg/m2 yang harus disertai hasil test

- Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi


warna, profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada
waktu fabrikasi unit-unit pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi
lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk, bukaan dan
pintu.

2) Pintu Panel Aluminium


- Dari bahan aluminium framing system dan Bentuk dan ukuran pintu
disesuaikan gambar perencanaan atau disesuaikan dengan spesifikasi
fabrikasi, kaca pintu aluminium menggunakan kaca Polos Clear 5 mm.

- Lapisan powder coating minimal 18 micron. Tebal bahan minimal 1.35


mm.

- Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-


syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.

- Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti


yang ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 47

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.3.3.3 JUMLAH PEKERJA DAN ALAT YANG DIPAKAI

Alat yang dipakai dalam pekerjaan Kusen, Pintu, Ventilasi, dan Papan
Nama antara lain:

- Palu

Palu merupakan salah satu peralatan tukang kayu yang paling


mendasar. 

- Ampelas

Ampelas berfungsi untuk menghaluskan permukaan. Seperti


permukaan kayu yang dipotong atau lainnya.

- Mesin Bor dan Mesin Pemotong

- Pekerja

Jumlah pekerja atau tukang yang dipakai dalam pekerjaan ini yaitu 3
sampai 5 orang
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 48

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.3.5 PEKERJAAN PENGANTUNGAN & KUNCI

3.3.4.1 LINGKUP PEKERJAN

a. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


- Pek. Pasang Kunci Pintu dan Handle satu dan Dua Daun
- Pek. Pasang Engsel Pintu
- Pek. Pasang Engsel Jendela
- Pek. Pasang Hak Angin Lipat Jendela J1
- Pek. Rambuncis (Kunci Jendela) Jendela J1

3.3.4.2 PERSYARATAN BAHAN


- Semua 'hardware' yang digunakanharus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian'hardware'akibat dari pemilihan merek, Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut kepada Owner untuk mendapatkan persetujuan.

- Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat
aluminium/fiber berukuran 3x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal
ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.

3.3.4.3 JUMLAH PEKERJA DAN ALAT YANG DIPAKAI

- Obeng

- Tang

- Pekerja

Jumlah pekerja yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu 2


sampai 4 orang
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 49

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.3.6 PEKERJAAN PENGECATAN

3.3.6.1 LINGKUP PEKERJAN


- Pek. Pengecatan Dinding dan Beton Interior
- Pek. Pengecatan Dinding dan Beton Eksterior
- Pek. Pengecatan Plafond
- Pek. Pengecatan Pondasi

3.3.6.2 PERSYARATAN BAHAN

 Cat tembok menggunakan cat exterior dengan merek Dulux.

a) Pengecatan dilakukan minimal 2 kali sampai diperoleh warna yang


merata.

b) Warna cat sesuai dengan petunjuk Pejabat Pelaksana Teknis


Kegiatan/Direksi.

 Semua warna dipilih arsitek perencana dan pemberi tugas, pemborong


harus mengadakan contoh-contoh warna yang disetujui.

 Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :

- Sebelum dinding dan plafond yang akan di cat telah diperiksa dan
disetujui oleh pengawas.

- Sebelum bagian-bagian yang retak, pecah atau kotoran-kotoran


dibersihkan.

- Apabila dinding atau bagian yang akan di cat ternyata masih basah,
lembab atau berdebu.

- Sebelumnya didahului membuat percobaan pengecatan pada dinding


atau bagian-bagian yang akan di cat.

3.3.6.3 JUMLAH PEKERJAAN DAN ALAT YANG DIPAKAI


- Kuas, roller, dan alat semprot
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 50

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ketiga alat ini diperlukan untuk mengaplikasikan cat dasar maupun cat
akhir pada bidang kerja. Kuas dan roller dapat digunakan secara
bergantian sesuai kebutuhan. Meskipun bisa saja hanya menggunakan
kuas, tetapi untuk bidang luas mengecat dengan roller cenderung lebih
efektif. Jika hendak memakai kuas untuk mengecat bidang luas, pilihlah
kuas ukuran 3-5 inci. Gunakan kuas kecil untuk bidang sempit, seperti
bagian tepi, sudut, list atau profil.
- Ember
Ember atau wadah sejenis digunakan untuk mencampur cat. Memang
idealnya pengenceran cat tidak dilakukan langsung pada kaleng cat.
Jika cat yang telah diencerkan nantinya tersisa akan berisiko rusak jika
disimpan lama. Alat pengaduk dapat berupa batang kayu atau logam
yang bersih dan tidak mudah mengelupas. Di pasaran juga tersedia
pengaduk cat elektrik. Sedangkan baki dipakai untuk menampung cat
yang sudah diencerkan dan siap diaplikasikan. Selama proses
pengerjaan, cat dituang secukupnya dari ember ke baki.  
- Plester Kertas
Plester kertas (paper tape) atau masking tape digunakan untuk menutup
sementara bagian-bagian yang tidak atau belum dicat. Bisa juga
digunakan bila ada dua bidang yang akan dicat dengan warna berbeda.
Tujuannya agar cat tidak menodai bagian yang tidak diinginkan, juga
supaya didapatkan hasil pengecatan yang lurus dan rapi. 
- Ampelas
Kertas pasir (ampelas) terutama digunakan untuk meratakan dan
menghaluskan bagian bidang kerja (permukaan dinding, kusen, furnitur,
dsb.) yang masih bergelombang atau kasar. 
- Sikat dan Lap bersih
Lap bersih (yang sedikit lembap) digunakan untuk membersihkan
minyak, debu dan segala kotoran yang menempel pada dinding atau
permukaan lain yang hendak dicat. Penggunaan sikat lembut juga efektif
untuk membersihkan sisa pengerokan atau pengampelasan, sebelum
kemudian diusap dengan lap.
- Perlengkapan K3
Demi kesehatan, pakailah masker untuk mengantisipasi terhirupnya
aroma atau bahan cat yang berbahaya. Kenakan juga pakaian kerja
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 51

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

yang tepat, seperti overall atau apron, sarung tangan, sepatu bot, dan
helm kerja.
- Pekerja
Jumlah tukang atau pekerja yang digunakan yaitu 4 sampai 6 orang
3.4 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL, DAN SANITASI

3.4.1 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

3.4.1.1 LINGKUP PEKERJAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

- Pek. Pemasangan instalasi titik lampu

- Lampu Tanam Donwlight 15 Watt

- Led Ceiling Lighting Neutral White Cool Warm 18 Watt

- Lampu LED Bulb 12 Watt

- Pek. Exhaust Fan Plafond Utk. WC/Toilet

- Pek. Pasang MCB + Box

3.4.1.2 PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN ELEKTRIKAL

a. Pemborong harus menawar seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik


dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara
spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipakai dengan spesifikasi yang
dipakai pada BAB ini, merupakan kewajiban Pemborong untuk mengganti
bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada BAB
ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 52

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

b. Pada dasarnya semua bahan dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan
yang tertera pada peraturan-peraturan seperti :
 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
 Peraturan Instalasi Listrik (PIL)
 Syarat-Syarat Penyambungan Listrik (SPLN)
 Standard Lain : AVE Belanda, VDE/DIN Jerman, IEC Standard, JIS
Jepang, NFC Perancis, NEMA USA.
 Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan
 Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang,
seperti TELKOM, Dit.Jen.Bina Lindung, PLN dan Pemerintah Daerah
setempat.

3.4.1.3 JUMLAH PEKERJA DAN ALAT YANG DIPAKAI

- TESPEN

Tespen (Testpen) merupakan alat kerja teknisi listrik yang digunakan untuk
mendeteksi adanya tegangan listrik pada suatu peralatan listrik. Tespen
menyerupai obeng hanya saja bentuknya kecil dan sering digunakan untuk
mengencangkan / mengendurkan baut kecil.

- TANG

Tang (Pillers) merupakan suatu alat yang memiliki dua tuas, terbuat dari
bahan logam dan dilapisi bahan karet pada pegangannya. Tang termasuk
peralatan kerja yang umum digunakan tapi khusus untuk instalasi listri maka
Tang harus memiliki pegangan berbahan isolasi (seperti karet) yang tidak
menghantarkan listrik. Berikut ini merupakan jenis-jenis Tang yang digunakan
untuk instalasi listrik

- OBENG

Obeng (Screw-Drivers) merupakan suatu alat kerja teknisi listrik yang


berfungsi untuk mengencangkan atau mengendurkan baut / sekrup. Obeng
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 53

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

terbuat dari benda logam yang dilapisi bahan isolasi dibagian pegangannya.
Berikut ini merupakan jenis-jenis obeng yang sering digunakan pada saat
instalasi listrik.

- PENGUPAS KABEL

Pengupas kabel merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan untuk


mengupas isolasi kabel dengan mudah. Sebelum adanya alat ini para
instalatir hanya menggunakan pisau cutter untuk mengupas kabel yang bisa
saja membahayakan dirinya.

- ISOLASI LISTRIK

Isolasi (Insulation Tape) merupakan suatu alat / bahan yang digunakan untuk
membungkus kawat penghatar terutama pada sambungan penghantar / kabel
saat melakukan instalasi listrik. Pastikan untuk menggunakan isolasi listrik
sebab dipasaran terdapat beberapa jenis isolasi dengan peruntukan yang
berbeda

- TANG AMPERE

Tang Ampere merupakan salah satu alat ukur listrik yang digunakan untuk
mengukur arus listrik. Penggunaan Tang Ampere memudahkan para instalatir
dalam mengukur arus listrik sebab hanya dengan mengalungkan kabel maka
arusnya dapat diketahui.

- PEKERJA

Jumlah pekerja atau tukang yang dipakai dalam pekerjaan Listrik ini adalah 3
sampai 5 orang.

3.4.1.4 PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL


SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 54

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

- Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini


merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama
mengikatnya.

- Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar


kerja dan detail kepada Konsultan Pengawas untuk dapat diperiksa
dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar
tersebut, Pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari
instalasi yang berhubungan dengan instalasi ini.

- Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi


terpasang yang disertai dengan dokumen asli operating and
Maintenance Instruction, technical instruction, spare part instruction
dan harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas pada saat
penyerahaan pertama dalam rangkap 5 (lima). (Construction detail,
electrical wiring diagram, control diagram dll).

- Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi yang lain

- Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain,


maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab pemborong
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 55

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.4.2 PEKERJAAN PLUMBING

3.4.2.1 LINGKUP PEKERJAN

a. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :


- Pek. Pemasangan Closet Duduk Porselen
- Pek. Pemasangan Shower Spray Utk. Closet Duduk
- Pek. Pemasangan Wastafel Porselen
- Pek. Pemasangan Buah Kran Air Bersih Wastafel diameter 1/2”
- Pek. Pemasangan buah floor drain
- Pek. Pipa Air Bersih, PVC AW diameter 1/2”
- Pek. Pipa Air Kotor, PVC AW diameter 3”
- Pek. Pipa Air Kotor Drainase, PVC AW diameter 4”

Yang dimaksud dengan pekerjaan plumbing disini adalah penyediaan dan


pengadaan bahan-bahan, tenaga serta pemasangan peralatan-peralatan,
bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya sesuai dengan
gambar rencana dan/atau seperti yang dispesifikasikan disini, sehingga
diperoleh instalasi plumbing yang lengkap dan bekerja baik siap untuk
dipergunakan. Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan
pekerjaan plumbing, sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar rencana.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 56

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.4.2.2 PERSYARATAN BAHAN


1) Saluran Air Bersih
Bahan : Pipa PVC AW
Ukuran : Dia 1/2 Inci Panjang 6 m/Batang

2) Saluran pembuangan air kotor dan Pembuangan Tinja


Bahan : Pipa PVC AW
Ukuran : Dia. 3 & 4 Inci, Panjang 6 m/Batang

3) Wastafel Keramik
Bahan : Porselen
Ukuran : Fabrikasi

4) floor drain Shower Spray Utk. Closet Duduk


Bahan : Porselen
Ukuran : Fabrikasi

5) Kran Air Angsa


Ukuran : Lubang Pipa Fabrikasi ½ “

3.4.2.3 JUMLAH PEKERJA DAN ALAT YANG DIPAKAI

- TANG LIDAH DAN ALUR

Tukang pipa dulu dikenal untuk membawa kunci pas pipa yang dibutuhkan
untuk hampir setiap pekerjaan. Dan sementara kunci pipa masih digunakan
untuk pipa baja dan besi, sebagai alat serba guna telah secara efektif diganti
dengan tang lidah dan alur.

- KUNCI PIPA
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 57

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Kunci pipa, meskipun tidak separah dulu, masih perlu alat plambing. Kunci
pipa sangat berguna ketika berhubungan dengan sesuatu yang berulir,
seperti besi atau pipa baja galvanis dan fitting. Banyak fitting, seperti puting
pemanas air, hidran halaman , atau pengatur tekanan , memerlukan
penggunaan kunci pipa atau dua untuk memberikan daya ungkit yang cukup
untuk melepasnya. Dalam banyak kasus, penting untuk memiliki dua kunci
pas pipa untuk mencegah tekanan pada instalasi; satu kunci pas memegang
pipa atau pas mantap, sementara kunci lain memutar pipa atau fitting lainnya.

- GERGAJI BESI

Pipa tidak selalu mudah lepas, dan gergaji besi yang bagus pasti akan
berguna ketika memotong semua jenis pipa, baut yang membandel, mur, atau
sekrup. Dengan gergaji besi Anda dapat melepas bilah, membungkus salah
satu ujung dengan kain, dan memasukkannya ke tempat-tempat yang sulit
dijangkau. Anda juga dapat membeli gergaji besi kompak, atau satu tangan,
yang pada dasarnya merupakan pegangan untuk memegang salah satu
ujung pisau gergaji besi standar. Ini bagus untuk ruang sempit, tetapi panjang
pisau yang dapat digunakan cukup pendek sehingga tidak efisien untuk tugas
pemotongan reguler.

- Pekerja

Jumlah pekerja atau tukang yang dipakai dalam pekerjaan ini yaitu 4 sampai
6 orang.
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 58

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

3.5 PEKERJAAN LAIN – LAIN

3.5.1 Pekerjaan Pembersihan

Semua daerah di sekitar lokasi yang perlu dibersihkan seperti yang


ditentukan oleh pengawas harus dibersihkan dari segala bongkaran, sampah
dan bahan-bahan lain yang mengganggu itu harus dibuang.

3.5.2 ANALISA JOB MIX DESIGN & JOB MIX FORMULA KUAT TEKAN BETON

Pembuatan carnpuran beton dilakukan melaui dua tahap, yaitu melalui JMD
(Job Mix Design dan JMF ( Job Mix Formula). Tahap pertama JMD untuk
menentukan layak atau tidaknya rencana campuran tersebut digunakan. Tahap
kedua JMF proses pembuatan campuran dengan menggunakan hasil dari
JMD. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari dengan benda
uji berbentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.

3.5.3 Pembuatan Laporan Dan Dokumentasi

Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,


seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan

3.5.4 As Built Drawing

Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat gambar-gambar baik


penyimpangan maupun pergeseran karena pekerjaan tidak dapat dilaksanakan
atas perintah pemberi tugas atau tidak, kontraktor pelaksana harus membuat
SPESIFIKASI TEKNIS Halaman : - 59

PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

gambar sesuai dengan apa yang akan dan yang telah dilaksanakan SOP
Drawing dan As Built Drawing yang jelas akan memperlihatkan perbedaan
antara gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan.

Rekanan harus menyiapkan 1 rangkap gambar kontrak lengkap termasuk


rencana kerja dan syarat-syarat, berita acara aanwijzing, time schedule dan
uitzet dalam keadaan baik termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam
masalah pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai