Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
Nya, sehingga penulis dpaat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Bangunan Komersial”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Manajemen Konstruksi. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang konstruksi Bangunan Beton bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Dalam proses penyusunan hingga terselesaikannya makalah ini, penulis
mendapatkan bimbingan dan petunjuk. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Bagus Soebandono, S.T., M.Eng.. selaku Dosen Teori
Manajemen Konstruksi. Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini banyak kekurangan, baik dari segi tata Bahasa, susunan
kalimat, maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima segala kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk
penulis.
Penulis
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I LINGKUP PROYEK...................................................................................1
2.1 Deskripsi Proyek.......................................................................................1
2.1 Deskripsi Bangunan..................................................................................2
2.1 Lokasi Proyek............................................................................................4
2.1 Data Umum Proyek...................................................................................4
2.1 Data Teknis Proyek....................................................................................5
2.1 Project Chartered.......................................................................................7
BAB II....................................................................................................................10
LINGKUP PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN STRUKTUR ORGANISASI...10
2.1 Work Breakdown Structure (WBS).........................................................10
2.2 Deskripsi Work Breakdown Structure (WBS)........................................12
2.3 KURVA S Pekerjaan................................................................................32
2.4 Organization Breakdown Structure (OBS)..............................................33
2.5 Job Description........................................................................................35
iii
BAB I
LINGKUP PROYEK
1
dipecah atau tidak dipecah dengan berat 2200–2500
kg/m3.
2
3
Gambar 1.2 Denah Lantai Basement Gambar 1.3 Denah Lantai bawah
4
Gambar 1.4 Denah Lantai Dasar Gambar 1.5 Denah Lantai Satu
Gambar 1.6 Denah Lantai Enam Gambar 1.7 Denah Lantai Tujuh
5
Gambar 1.8 Peta Lokasi Pembangunan Gedung Hotel City One Semarang
Kontraktor Pelaksana
Pondasi : PT. NIKIPENI ABADI
Struktur : PT. NIKIPENI ABADI
Konsultan MK : PT. CITY ONE
Sumber Dana : PT. CITY ONE
Mulai Pelaksanaan :1 Agustus 2014 (pekerjaan struktur)
Akhir Pelaksanaan : 25 April 2015 (pekerjaan finishing)
j) Atap : 417,6m2
Fungsi : Sebagai dak beton
3. Jumlah Lantai : 8 Lantai
4. Elevasi Lantai Bangunan
Lantai basement : -6,40 m
Lantai basement : - 3,20 m
Lantai 1 : ± 0,00 m
Lantai 2 : +5,00 m
Lantai 3 : +8,12 m
Lantai 4 : +11,24 m
Lantai 5 : +14,36 m
Lantai 6 : +17,48 m
Lantai 7 : +20,60 m
Lantai 8 : +27,20 m
5. Jenis Pondasi : Bore Pile
6. Struktur Beton : Beton Bertulang
7. Mutu Beton :
a) Bor Pile : K300
b) Pile Cap : K350
c) Tie Beam : K350
d) Kolom Lt 1-7 : K350
e) Balok dan Plat : K350
8
Date 27/08/2014 Project No. 05/S2/2014 Project Name Gedung Hotel City One
Business Needs
Gedung Hotel City One direncanakan di daerah Semarang, Jawa Tengah. Lokasi dibangunnya Banguanan ini merupakan lokasi
ditengah perkotaan Semarang. Gedung Hotel City One dibangun sebagai perhotelan yang dikembangkan oleh CITY ONE
Pembangunan Hotel City One juga memiliki fungsi yang lain, yaitu :
1) Fungsi Ekonomi
Pembangunan Hotel City One berfungsi sebagai penginapan dan daya tarik pariwisataan sebagai tempat penginapan sementara
2) Fungsi Lapangan Kerja
Pembangunan Hotel City One memberikan peluang yang luas bagi masyarakat sekitar semarang untuk membuka lapangan kerja
Proyek ini Merupakan bagian dari proyek pembangunan Hotel City One wilayah Kota Semarang. Sumber dana untuk pembangunan
Hotel City One tersebut berasal dari Dana Perusahaan CITY ONE
9
Project Scope
1. Pekerjaan pembagian penulangan D13 dan D16
2. Pekerjaan Bor Pile K500
3. Pekerjaan pondasi pile cap K350
4. Pekerjaan kolom, balok dan plat lantai K350
5. Pekerjaan atap sebagai dak beton K350
6. Pekerjaan pemasangan shear wall
7. Pekerjaan pembersihan lahan konstruksi
Unit Head
Nama GH atau Direktur
Subiyanto S.T., M.T Business Sponsor CITY ONE
Ir. Bagus Nugroho, S.T
BAB II
LINGKUP PEKERJAAN KONSTRUKSI
DAN STRUKTUR ORGANISASI
PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH PEKERJAAN STRUKTUR ATAS PEKERJAAN MEP PEKERJAAN ARSITEKTUR
BAWAH
PEKERJAAN PERENCANAAN
SRUTTING BAJA BALOK
PEKERJAAN
PEKERJAAN SHEAR WALL
PELATFORM BAJA
PEMBONGKARAN
PEKERJAAN TANGGA
STRUTTING
PERENCANAAN &
PELAKSANAAN PENGECORAN
f) Barak Pekerja
Barak pekerja dibuat untuk tempat istirahat pekerja, juga untuk
tempat tidur pekerja. Dalam proyek Pembangunan Hotel City
terdapat 2 barak pekerja yang berbentuk rumah kayu.
c. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan di badan jalan dilakukan agar terhindar dari semak
– semak, akar – akar pohon yang melintang pada badan jalan.
2) Kebutuhan Material
Pasir: Sebagai bahan campuran untuk membuat mortar dan
beton
PC (Portland Cement) MU-380 : Sebagai bahan pengikat untuk
membuat pasta, mortar dan beton.
Truck Beton Readymix : Membuat beton bagian struktur
Air: Sebagai pengemulsi untuk campuran pasta, mortar dan
beton .
Kayu dan multipleks : Untuk membuat bowplank,rangka
direksi keet, aeuan dan perancah, dll.
Bata Merah dan Bata Ringan : untuk bahan adonan yang terdiri
dari pasir, semen, kapur, gypsum,air, dan aluminium pasta
sebagai bahan pengembang. Batu Bata memiliki ukuran:
panjang 17 - 23 cm, lebar 7 - 11 cm, tebal 3 - 5 cm. (tergantung
merek dan daerah asal pembuatannya), Berat rata-rata 3
kg/biji. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau
1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir
yang sudah diayak).
Besi Tulangan : Bahan dasar untuk beton bertulang.
Kawat Pengikat (Bendrat) : Untuk mengikat besi tulangan.
2. Pekerjaan Tanah
a. Penyelidikan Tanah
Penyelidikan tanah di lapangan diperlukan untuk data perancangan
pondasi bangunan kontruksi seperti Gedung, dinding penahan tanah,
bedungan, jalan, dermaga dan bangunan kontruksi lainnya. Dari data
penyelidikan tanah diperoleh sifat-sifat Teknik dari tanah dan
kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisa
kapasitas dukung dan penurunan.
17
b. Pekerjaan Bowplank
Penentuan dan pengukuran titik STA dan membuat patok – patok
dengan memberi tanda merah dan jarak antara patok dengan patok
lainnya 50 m, hal ini untuk memudahkan opname pekerjaan.
c. Capping beam
Capping beam adalah balok penutup pada konstruksi bangunan bawah
tanah (seperti secant pile). Fungsi lain dari capping beam yaitu sebagai
pengunci pada konstruksi secant pile yang terdapat di Proyek Hotel
City One. Capping beam lama pengerjaan 60 hari kalender. Capping
beam ini mengelilingi seluruh secant pile yang sudah tertanam di
bawah tanah. Capping beam seperti balok yang terdapat di bagian
19
d. Pekerjaan Dewatering
Dewatering adalah suatu pekerjaan yang berfungsi untuk meniadakan
air pada proses pembuatan basement ataupun pekerjaan lainnya yang
berhubungan dengan pekerjaan bawah tanah. Dalam proses pekerjaan
bawah tanah pengaruh air tanah sangatlah dipertimbangkan karena
dapat mengakibatkan permasalahan yang besar. Dalam pelaksanaan
Proyek ini sering ditemui bahwa masalah air tanah yang tidak
diharapkan pada awal pelaksanan proyek berlangsung dapat
mengakibatkan terlambatnya proyek atau dapat mengakibatkan
perubahan yang besar.
Pada dasarnya 2 hal yang perlu diketahui mengenai air tanah yaitu:
a) Bagaimana air dapat bergerak di dalam tanah
b) Bagaimana pengaruh air tanah terhadap lingkungan sekitar.
Jadi tujuan utama dari dewatering yaitu untuk meniadakan air tanah
agar tidak menggangu berjalannya Proyek.
e. Strutting Baja
Pekerjaan Strutting Baja adalah pekerjaan perkuatan dinding penahan
tanah pada Proyek ini menggunakan secant pile sebagai dinding
penahan tanahnya agar tidak runtuh dalam pekerjaan penggalian tanah.
Pada Proyek ini pemasangan strutting berada di elevasi ˗4,1 meter,
˗7,1 meter, 10,1 meter, dan ˗13,1 meter. Pada Proyek strutting yang
digunakan adalah baja H – Beam dengan ukuran 400.400.13.21 sesuai
dengan standarisasi dari konsultan perencana. Pada strutting ini akan
ditopang oleh king post yang berdiameter 88 cm.
sudah tertanam pada awal pelaksanaan proyek. Pada Proyek hotel city
one pekerjaan pile cap dikerjakan setelah pekerjaan galian dan sudah
terpasangnya strutting.
i. Pembongkaran Strutting
Untuk pemasangan strutting yang terdapat di proyek ini hanyalah
bersifat sementara. Strutting yang sudah tidak digunakan perlahan
dibongkar dan menyesuaikan area, akan tetapi tidak semua nya di
bongkar karena peran penting strutting adalah untuk menyangga beton
yang sudah ter cor serta juga menopang pondasi agar tanah tidak turun
karena terlepasnya strutting.
b. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian adalah pembuatan rangka baja tulangan pada
suatu konstruksi beton bertulang. Perhitungan pekerjaan ini dilakukan
dengan cermat dan teliti selia diusahakan pemakaian bahan yang
seefisien mungkin. Mengenai jumlah, panjang dan diameter tulangan
harus benar-benar diperhatikan karena bila terjadi kesalahan akan sulit
memperbaikinya.
Untuk semua pelaksanaan pembesian harus disesuaikan dengan
spesifikasi yang telah ditentukan baik jenis, mutu maupun dimensi
tulangannya. Dalam pekerjaan pembesian diatur sedemikian rupa
sehingga tebal selimut yang diperlukan serta jarak bersih antar
tulangan dalam beton sesuai dengan perencanaan. Peralatan yang
digunakan untuk pekerjaan pembesian yaitu :
1) Alat pemotong tulangan ( Bar cutter),
2) alat pembengkok tulangan (Bar bender),
3) Alat pendukung lain.
semen dan tiga bagian pasir serta air (campuran 1:3). Campuran ini
dituangkan yang tiap bagiannya berukuran kurang lebih diameter 8 em
dan tebal disesuaikan dengan tinggi selimut yaitu 2,5 em. Pada tiap
bagian ini dimasukkan kawat baja lunak yang dibengkokkan keatas
yang fungsinya untuk mengikat beton decking pada tulangan.
Pemasangan beton decking ini dilakukan setelah selesai pembesian dan
sebelum dilakukan pengeeoran.
d. Perencanaan Kolom
Kolom merupakan struktur utama dari bangunan portal yang berfungsi
untuk memikul beban vertikal, beban horizontal, maupun beban
momen, baik yang berasal dari beban atap maupun beban sementara.
a) Pekerjaan Bekisting Kolom
Bekisting adalah suatu eetakan yang dibuat untuk membentuk
beton agar sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bekisting
digunakan sebagai eetakan agar struktur beton sesuai dimensi,
bentuk rupa ataupun posisi. Bekisting harus mampu berfungsi
sebagai struktur sementara yang bias memikul berat sendiri, beton
basah selama beton itu belum kuat menahan berat sendiri, beban
hidup dan beban peralatan keIja selama pekerjaan pengeeoran
berlangsung. Pereneanaan dan pembuatan bekisting harus
mempertimbangkan kemudahan pemasangan dan pembongkaran,
kekuatan dan kekokohan, tidak mudah berubah bentuk, dan
memenuhi persyaratan pennukaan serta tidak bocor.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bekisting antara
lain:
Struktur bekisting dibuat memenuhi syarat kekuatan dengan
material minimal,
Rencana penggunaan ulang yang maksimal, makin banyak
pemakaian ulang tersebut maka biaya bekisting tersebut akan
semakin rendah
Struktur bekisting yang ekonomis tetapi memenuhi syarat
23
Jadwal pengecoran
Jadwal pemasangan dan pembongkaran bekisting
Kapasitas peralatan yang dipakai dalam pemasangan dan
pembongkaran bekisting
Jumlah danjenis bahan bekisting sejenis yang tersedia
Dimensi kolom diraneang bervariasi menurut beban yang diterimanya.
1) Kolom Lantai Basement:
KI berbentuk persegi panjang dengan ukuran 50 x 20 cm, SK D10-
100
K2 berbentuk persegi panjang bersudut, ukuran 80 x 50 cm, SK D
10-100
2) Kolom Lantai Lower Ground:
KI berbentuk persegi panjang dengan ukuran 50 x 20 cm, SK D10-
I00
K2 berbentuk persegi panjang bersudut, ukuran 50 x 80 cm, SK
D10-100
3) Lantai Satu:
K3 berbentuk persegi panjang bersudut, ukuran 40 x 70 em, SK
D10-100
4) Lantai Dua:
K3 berbentuk persegi panjang bersudut, ukuran 40 x 70 em, SK
D10-100
5) Lantai Tiga:
K3 berbentuk persegi panjang bersudut, ukuran 40 x 70 em, SK D1
0-100
6) Lantai Empat: K3 berbentuk persegi panjang bersudut, ukuran 40 x
70 em, SKD 10-100
7) Lantai Lima: K3 berbentuk persegi panjang bersudut, ukuran 40 x
70 em, SKD10-100.
8) Lantai Enam: K3 berbentuk persegi panjang bersudut, ukuran 40 x
70 em, SK D10-100
9) Lantai Tujuh (Atap):
24
2) Pemeriksaan pembesian
Sebelum pengeeoran semua pekerjaan pembesian pada lokasi
yang akan dilaksanakan pengeeoran harus sudah selesai dan
diperiksa. Pemeriksaan pemasangan tulangan dimaksudkan
untuk mengetahui ukuran, ketepatan letak dan jumlah tulangan,
sehingga akan terbentuk konstruksi beton yang sesuai
spesifikasi. Pemeriksaan ini berkaitan dengan :
Pemeriksaanjumlah dan ukuran tulang utama,
Pemeriksaan jwnlah sengkang dan posisinya,
Pemeriksaan tulangan sambungan lewatan (overlap),
Pemeriksaan panjang penyaluran tulangan,
Pemasangan tulangan tangga yang menyambung pada
lantai,
Pemeriksaan kekuatan ikatan bendrat.
3) Pembersian lokasi
Tempat-tempat yang akan diisi dengan adukan beton (yang
akan dieor) beserta tulangan yang terpasang harns dibersihkan
dulu dari potongan kawat, serbuk gergajian, potongan-
potongan kayu dan bahan-bahan lainnya yang tidak terpakai.
Cara pembersihan dengan menggunakan semprotan udara yang
berasal dari kompresor dan menggunakan tongkat yang
ujungnya diberi magnet. Bidang bidang beton lama yang akan
berhubungan dengan beton baru harus dikasarkan dan disiram
terlebih dahulu dengan air semen sebagai perekat beton baru,
sebelum beton baru dicor.
5. Pekerjaan MEP
a. Pekerjaan Elektrikal
Pekerjaan elektrikal merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan
instalasi listrik, seperti:
1) Pekerjaan titik-titik instalasi listrik
32
c. Pekerjaan Sanitary
berhubungan dengan kebersihan serta kesehatan. Seperti yang
disinggung sebelumnya, keberadaan dari alat alat ini akan membantu
anda menjaga kebersihan di lingkungan rumah dari limbah rumah
tangga. Contohnya seperti, pekerjaan closet duduk, pekerjaan wall
shower, pekerjaan urinior, pekerjaan wastafel dan lain sebagainya.
6. Pekerjaan Arsitektur
a. Pekerjaan Atap dan Plafond
Plafond atau plafon atau langit – langit atap adalah adalah bagian dari
konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penutup atap sebuah
bangunan. Pada dasarnya fungsi utama plafon adalah untuk mencegah
cuaca panas atau cuaca dingin agar tidak langsung masuk ke dalam
rumah setelah menembus atap. Contohnya seperti :
1) Pekerjaan rangka atap
2) Pekerjaan papan plafond
3) Pekerjaan list plafond
b. Pekerjaan Lantai
Lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi
dinding-dinding sebagai tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan
fungsi bangunan. Pada gedung bertingkat, lantai memisahkan
33
c. Pekerjaan dinding
Pekerjaan dinding memainkan peran penting dalam konstruksi dan
pemeliharaan bangunan, baik dari segi estetika maupun fungsi.
Pekerjaan dinding meliputi :
1) Pekerjaan dinding batu ringan
2) Pekerjaan plasteran
3) Pekerjaan pengecetan
4) Pekerjaan kramik dinding
PROJECT
MANAGER
ARCHITECTURAL
CIVIL WORK PEKERJAAN MEP
WORK
2. Site Manager
Mengimplementasikan hasil perencanaan proyek di lapangan
Merencanakan pelaksanaan proyek agar proyek dapat selesai tepat
waktu
Mengontrol semua pekerjaan proyek hingga selesai dan menjaga
serta mengantisipasi agar proyek berjalan sesuai rencana
Melakukan inovasi untuk merespon peluang dan ancaman yang tak
terduga
Membina hubungan kooperatif dengan para pihak yang terlibat baik
dalamstruktur horizontal maupun vertical
Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani
41
7. Surveyor
44
8. Logistic
Melakukan schedule material yang dibuat oleh manager proyek dan
mengawasinya agar tidak terjadi penumpukan material dilapangan
Mengawasi material yang akan masuk ke lapangan agar sesuai
dengan jumlah dan spesifikasi yang diminta
Mengatur penggunaan alat sebagai operasional produksi perusahaan
Mengatur penggunaan alat sebagai operasional harian perusahaan
Mempertanggungjawabkan kondisi seluruh peralatan perusahaan
Fajri, H. H., Intan, S. K., & Reza, M. (2022). Rencana Biaya Dan Waktu Pelaksanaan
Menggunakan Aplikasi Microsoft Project Pada Pekerjaan Peningkatan Jalan Sp.
Teritit–Totor Lah. Jurnal Sipil Sains Terapan, Volume 05, 1–80.
Maddeppungeng, A., Suryani, I., & Iskandar, M. (2015). Analisis Pengendalian
Penjadwalan Pembangunan Gedung Administrasi Universitas Pendidikan
Indonesia (Upi) Kampus Serang Menggunakan Metode Work Breakdown
Structure (Wbs) Dan Kurva-S. Jurnal Fondasi, 88-98
Rizki Ridlotillah, F., & Susanto, R. (2021). Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya
Manusia Proyek Di Pt. Dataquest Laverage Indonesia Project Human Resource
Management Information Systems In Pt. Dataquest Laverage Indonesia. In
JUPITER : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Dan Ilmu Komputer (Vol. 1,
Issue 1).
Yasin, R. A. (2015). Lembar Pengesahan Praktik Kerja Proyek Pembangunan Gedung
Hotel City One.
iv