BANDAR LAMPUNG
Oleh :
Andi Setiawan 1915011001
Elfa Damayanti 1915011004
Amirah Ulfah 1915011015
Aji Saputra 1915011017
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, proyek kerja sama antara pemerintah
Laporan akhir ini mencakup Gambaran Umum, Perencanaan Desain dan Beban
Senju Hotel”.
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ..............................................................................
C. Manfaat ................................................................................................
D. Ruang Lingkup Perencanaan ...............................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berikut makan dan minum. Sebagai suatu industri jasa, usaha perhotelan
Bandar Lampung maka jumlah hotel pun ikut bertambah. Bandar Lampung
merupakan ibu kota dari Provinsi Lampung maka keberadaan hotel di tengah-
hotel yaitu di Jalan Sultan Agung, Way Halim, Kecamatan Sukarame, Kota
Bandar Lampung.
1. Maksud
Penyiapan data tersebut harus berdasarkan data teknik yang akurat pada
hasil akhir yang dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari
2. Tujuan
tahapan pelaksanaan. Oleh karena itu, pekerjaan akan menjadi lebih tertata
pekerjaan.
C. Manfaat
A. Lokasi Proyek
Senju Hotel Bandar Lampung beralamat di Jalan Sultan Agung, Way Halim,
Lokasi tersebut strategis karena langsung dengan jalan raya, dekat dengan
rumah sakit, dekat dengan pusat keolahragaan, dan dekat dengan pusat
4. Nilai Proyek :
suatu proyek. Bangunan Senju Hotel terdiri dari 7 lantai, dengan data
sebagai berikut :
1. Luas Bangunan
Luas bangunan pada proyek Senju Hotel adalah 2800 m 2, dengan luas
tanah sebesar 10.000 m2. Konstruksi yang dibangun terdiri dari 7 lantai.
2. Elevasi Bangunan
a. Lantai 1 : 4 meter
b. Lantai 2 : 8 meter
c. Lantai 3 : 12 meter
d. Lantai 4 : 16 meter
e. Lantai 5 : 20 meter
f. Lantai 6 : 24 meter
g. Lantai 7 : 28 meter
dapat diperhatikan :
a. Kondisi Transportasi
b. Kondisi Jalan
akses keluar masuk Senju Hotel serta pada saat konstruksi sangat
melaksanakan pembangunan.
baik.
f. Kondisi becana alam seperti gempa, tanah longsor dan daerah patahan
pada tanah belum pernah terjadi, namun untuk bencana banjir pada
beberapa titik untuk akses ke lokasi pernah terjadi, namun masih dapat
dilakukan.
4. Kondisi Tapak
a. Kondisi fisik tapak dapat dilihat dari luaasan tapak, bentuk tapak,
b. Kondisi iklim mikro seperti matahari, angina dan hujan yang dapat
sebagainya.
5. Identifikasi Permasalahan
tersebut sehingga dapat disesuaikan dengan lahan yang ada dan anggaran
6. Rencana Kolom
Pada proyek pembangunan Senju Hotel digunakan kolom cor di tempat (in
situ) dengan ukuran kolom 500 x 500 mm dan dengan tulangan D19 Mutu
beton yang digunakan adalah K-300 dan diameter tulangan sengkang Ø10.
7. Rencana Balok
Balok merupakan bagian dari struktur horizontal yang memiliki sifat yang
kaku. Balok berfungsi untuk mentransfer beban yang diterima dari pelat
pondasi. Balok juga dikenal sebagai elemen lentur, yaitu elemen yang
dominan memikul gaya dalam berupa momen lentur dan gaya geser. Jenis
balok yang digunakan dalam pembangunan Senju Hotel adalah balok cor
di tempat (in situ) dengan dimensi 650 x 400 mm dan mutu beton K-300.
8. Rencana Pelat
pada lantai bangunan, atap, jembatan atau jenis struktur lainnya. Pada
9. Mutu Beton
Beton adalah salah satu material konstruksi bangunan yang terbuat dari
agregat kasar, agregat haus, air, semen dan bahan tambah lainnya bila
yaitu beton dengan mutu K-300 dan beton yang digunakan merupakan
10.Mutu Baja
A. Umum
status lokasi, kondisi tanah, fungsional gedung yang akan datang serta
bangunan.
gedung.
dan pendidikan.
2. Fungsional gedung
dan pendidikan.
B. Pembebanan
pekerjaan ini menggunakan sturktur komposit dan beton. Pada pekerjaan ini
1. Beban Mati
Beban mati adalah beban yang memiliki nilai dan arah yang konstan tanpa
dipengaruhi oleh waktu. Beban mati terdiri dari berat sendiri dan beban
eksternal sehingga dapat kita tulis menjadi berat sendiri dan beban mati
yang ada pada suatu konstruksi. Berat sendiri suatu elemen bergantung
kepada jenis dan dimensi elemen tersebut. Berat sendiri beton dapat
Beban mati tambahan adalah beban yang ada akibat adanya elemen-
Pada pelat lantai beban mati tambahan yang bekeja sebagai berikut :
Beban hidup yang bekerja pada pelat lantai disesuaikan dengan kegunaan
pelat tersebut, yang dapat dilihat pada peraturan yang telah ditetapkan,
3. Beban Gempa
Beban gempa adalah beban sementara yang terjadi pada selang waktu yang
fatal pada suatu konstruksi bangunan gedung. Beban gempa terjadi akibat
sebagian besar memiliki potensi yang cukup besar akan terjadinya gempa
bumi karena wilayah Indonesia merupakan bagian dari jalur ring of fire
Maka dari itu, dalam mendesain suatu bangunan gedung bertingkat beban
a. Ss = 0,849 g
b. S1 =0,4224 g
d. PGA = 0,3791 g
e. Fa = 0,9
f. Fv = 0,8
g. SDS = 0,5094 g
h. SD1 = 0,2253 g
b. Faktor Keutamaan :1
c. R :8
d. Ω :3
e. Cd : 5,5
4. Kombinasi Pembebanan
a. 1,4D
b. 1,2D + 1,6L
c. 1,336D + 1L + Dx + 0,3Dy
d. 1,336D + 1L + Dx - 0,3Dy
e. 1,336D + 1L - Dx + 0,3Dy
f. 1,336D + 1L - Dx - 0,3Dy
g. 0,764D + Dx + 0,3Dy
h. 0,764D + Dx - 0,3Dy
i. 0,764D - Dx +0,3Dy
j. 0,764D - Dx - 0,3Dy
k. 1,336D + 1L + 0,3Dx + Dy
l. 1,336D + 1L + 0,3Dx - Dy
m. 1,336D + 1L - 0,3Dx + Dy
o. 0,764D + 0,3Dx + Dy
p. 0,764D + 0,3Dx - Dy
q. 0,764D - 0,3Dx + Dy
r. 0,764D - 0,3Dx – Dy
t. 1,2D + 0,5Wy
u. 1,2D – 0,5Wy
z. 0,9D + 1,0Wx
I. DESAIN STRUKTUR
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada
di atas muka tanah. Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok, dan
1. Kolom
Kolom adalah salah stu komponen struktur yang penting dalam suatu
bangunan gedung. Kolom adalah batang tekan vertikal dari suatu struktur
portal gedung yang menahan beban dari balok. Karena balok berfungsi
mentransfer beban dari balok itu sendiri dan pelat menuju pondasi, maka
Untuk perencanaan tipe kolom, digunakan kolom cor di tempat (in situ)
Mu
e=
Pu
eminimum = 15 + 0,03h
Pn
Kn =
fc . Ag
Pn . e e
Rn = = Kn .
fc . Ag h
d−d '
γ=
h
Handbook
2%Ag.
Ast = 0,02 . Ag
sebagai berikut:
a) Propertis Penampang
b = 500 mm
h = 500 mm
Ag = 250000 mm2
Tul. = D19
d = 428,5 mm
b) Pembebanan
Pu = 119,332 kN
Mu = 142.55 kNm
Vu = 86, 914 kN
Mu 142.55
e= =¿ 1000 = 1194,5664 mm
Pu 119,332
eksentrisitas.
Pn
Kn =
fc . Ag
119,332(1 03 )
= = 0,0164
29,05. (25000)
Pn . e e
Rn = = Kn .
fc . Ag h
1194,5664
= 0,0164. = 0,0393
500
'
d−d 428,5−71,5
γ= = = 714
h 500
(
Vc =0,17 . 1+
Pu
14 Ag )
λ √ fc . bw . d
(
=0,17 . 1+
119,332
14(500 x 500) )
1 √ 29,05 . 428,5 . 500
= 203003,3471 N ≈ 203,0033 kN
= 196,3102 kN
203,0033 kN.
Vu – ΦV
Vs =
Φ
pasal C.9.3.2.
terpenuhi:
Vu > ϕ. Vc
terpenuhi:
1
ϕ. Vc < Vu < ϕ. Vc
2
Vu = 86, 914 kN
Vc = 152,2525 kN
1
ϕ. Vc = 76,1262 kN
2
1
Karena nilai ϕ. Vc < Vu < ϕ. Vc maka diperlukan tulangan geser
2
minimum.
persamaan berikut:
1
Av = n . ( . π . d2) , dimana n adalah jumlah kaki pada tulangan
4
sengkang.
1 1
Av = n . ( . π . d2) = 2 . ( .. π . (12)2) = 226,1947 mm2
4 4
berikut:
S2 = 0,5 . d
S3 = 600 mm
dipilih nilai nilai s terkecil yaitu 215,25 mm, maka jarak tulangan
2. Balok (B1)
beban momen, lintang dan geser dari pelat lantai menuju struktur kolom.
Balok dikenal sebagai elemen lentur, yaitu elemen struktur yang dominan
a. Tulangan Tekan
Tulangan tekan adalah tulangan yang berada pada daerah tarik atau
Properties Penampang :
Tulangan = 19
Fc = 29,05 Mpa
Mu = 137,0342
Mu 137034200
Mn = = =¿ 152260222,22 Nmm
Ø 0,9
Mn 152260222,22
Rn = 2= 2 = 1,3628
b.d 400. 528,5
fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc
'
0,85.29,05
ρ perlu =
1
m √
x (1- 1−
2. m . Rn
fy
=
1
11,3395 √
x (1- 1−
2. 11,3395 .1,3628
420
= 0,0033
As 699,0488
n perlu = .= = 2,4655
As 1 tulangan 283,5287
As . fy 699,0488
a perlu = ¿ = 29,7257 mm
0,85 . fc . b 0,85 .29,05 . 400
a 29,7257
c = = = 34,9714 mm
β1 0,85
Ɛt = ( )
d−c
c
× Ɛcu
= ( 528,5−34,9714
34,9714 ) × 0,003 = 0,0423
fy 420
Ɛy = = = 0,0021
Ei 200000
Mn = As pakai × fy × d−( a2 )
(
= 699,0488 × 420 × 528,5−
29,7257
2 )
= 155804122 Nmm = 155,8041 kNm
Φ Mn = 0,9 × 155,8041 = 140,2237 kNm
b. Tulangan Tarik
Mu = 135,6046 knm
Mu 135604600
Mn = = =¿ 150671777,8 Nmm
Ø 0,9
Mn 150671777,8
Rn = 2= 2 = 1,3486
b.d 400.528,5
fy 420
M = = = 11,3395
0,85. fc
'
0,85.29,05
ρ perlu =
1
m
x (1- 1−
√
2. m . Rn
fy
=
1
11,3395
x (1- 1−
√
2. 11,3395 .1,3486
420
= 0,0033
As 699,0488
n perlu = = = 2,4655
As 1 tulangan 283,5287
As . fy 699,0488
a perlu = ¿ = 29,7257 mm
0,85 . fc . b 0,85 .29,05 . 400
a 29,7257
c =
β1
= 0,85
= 34,9714 mm
Ɛt = ( d−c
c )
×Ɛ cu
= ( 528,5−34,9714
34,9714 ) × 0,003 = 0,0423
fy 420
Ɛy = = = 0,0021
Ei 200000
Mn = As pakai × fy × d− ( a2 )
(
= 699,0488 × 420 × 528,5−
29,7257
2 )
= 155804122 Nmm = 155,8041 kNm
Φ Mn = 0,9 × 155,8041 = 140,2237 kNm
c. Tulangan Geser
menahan gaya geser ultimit yang terjadi pada balok. Tulangan geser
Vu = 89,184 kNm
ΦVc = ∅ . 0,17 . λ . √ fc . bw . d
Vc1 = 0,33 . √ fc . bw . d
Vc2 = 0,66 . √ fc . bw . d
Vu – ΦV 89,184 – 174,3289
Vs = = = 94,61 kN
Φ 0,9
S = 0,5 . d = 264,25 mm
S = 600 mm
dipilih nilai nilai s terkecil yaitu 264,25 mm, maka jarak tulangan
250 mm
d. Tulangan Torsi
untuk memikul momen lentur atau gaya geser. Namun pada beberapa
kasus tertentu juga dapat dijumpai pada suatu struktur balok memikul
√( )
2
A cp
Vu ≥ ϕ. 0,083 . λ . fc ..
Pcp
Vu – ΦV 89,184 – 174,3289
Vs = = = 94,61 kN
Φ 0,9
Vmax = 0,66 . √ fc . bw . d
Vs . S
Av = = 0,1689
Fyt . d
Av 0,35 bw
min = 0,062 . √ fc . ≥
s Fyt
Tn = ∅ . 0,33 . λ √ fc .
A 2cp
P cp ( )
Periksa kecukupan penampang dalam menopang beban geser dan
√( )( ) [( ) ]
2 2
Vu Tu . Ph Vc
+ ≥ +0,66 . √ fc ; penampang pejal
bw . d 1,7 . Aoh . t bw . d
( )( ) [ bw . d )+0,66 . √ fc ]
(
2 2
Vu Tu . Ph Vc
+ ≥ ; penampang
bw . d 1,7 . Aoh . t
berlubang
11.5.3.6 yaitu:
2. Ao . At . Fyt .cot θ
Tn = = 3,8181
s
At Fyt
Ai = . Ph cot θ
s fy
Avt At Av
= +
s s 2s
Ph Avt bw
S= atau = 0,35
8 s minimum Fyt
3. Pelat Lantai
beban luar secara langsung. Beban luar tersebut baik berupa beban hidup
a. Properties Penampang
Beton
Selimut = 20 mm
b = 1000 mm
β = 0,85
Ec = 200000 Mpa
b. Pembebanan
c. Analisis
dx = h – selimut – (½ D)
dy = h – selimut – D – (½ D)
fy
0,003+
ρmax = [ Es ] x ρb
0,008
420
0,003+
=[ 200000 ] x 0,0511 = 0,0281
0,008
1,4 1,4
ρmin = = = 0,005
fy 280
As 1 Tulangan = ¼ . π . d2
Mu 11886400
Mn = = =¿ 13207111,11 Nmm
Ø 0,9
Mn 13207111,11
Rn = 2= 2 = 0,8589
b . dx 1000. 124
fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc
'
0,85.29,05
ρ perlu =
1
m
x (1- 1−
√
2. m . Rn
fy
=
1
19,7647
x (1- 1−
√
2. 11,3395 . 0,8589
420
= 0,0031
As = ρ min . b . dx
As
n =
As 1 tulangan
620
= = 5,482 ≈ 6 buah
113,0973
1000 1000
s = = = 166,6667 mm ≈ 150 mm
n 6
As pakai = n × As 1 Tulangan
1 2
=6× x π x 12 = 678,584 mm2
4
As pakai × fy
a = '
0,85× f c × b
678,584 ×280
= =¿7,6948 mm
0,85× 29,05 ×1000
a 7,6948
c =
β1
= 0,85
= 9,0527 mm
Ɛt = ( )
d−c
c
× Ɛcu
= ( 124−9,0527
9,0527 )
× 0,003 = 0,0381
sehingga Φ = 0,9
Mn = As pakai × fy × d− ( a2 )
= 678,584 × 280 × 124− ( 7,6948
2 )
= 22829416,94 Nmm = 22,8294 kNm
Φ Mn = 0,9 × 22,8294 = 20,5465 kNm
Mu 6256000
Mn = = =¿ 6951111,11 Nmm
Ø 0,9
Mn 6951111,11
Rn = = = 0,5541
b . dx 2 1000. 1122
fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc '
0,85.29,05
ρ perlu =
1
m √
x (1- 1−
2. m . Rn
fy
=
1
19,7647
x (1- 1−
√
2. 11,3395 . 0,5541
420
= 0,002
As = ρ min . b . dx
As 560
n = = = 4,9515 ≈ 5 buah
As 1 tulangan 113,0973
1000 1000
s = = = 200mm
n 5
As pakai = n × As 1 Tulangan
1
=5× x π x 122 = 565,4867 mm2
4
As pakai × fy
a =
0,85× f ' c × b
565,4867× 280
= =¿6,4123 mm
0,85× 29,05 ×1000
a 6,4123
c =
β1
= 0,85
= 7,5439 mm
Ɛt = ( )
d−c
c
× Ɛcu
= ( 112−7,5439
7,5439 )
× 0,003 = 0,0451
sehingga Φ = 0,9
Mn = As pakai × fy × d− ( a2 )
= 565,4867 × 280 × 112− ( 6,4123
2 )
= 17,226013,06 Nmm = 17,226 kNm
Φ Mn = 0,9 × 17,226 = 15,5034 kNm
Mu 21114000
Mn = = =¿ 23460000 Nmm
Ø 0,9
Mn 23460000
Rn = = = 1,5258
b . dx 2 1000.124 2
fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc '
0,85.29,05
ρ perlu =
1
m
x (1- 1−
√
2. m . Rn
fy
=
1
19,7647
x (1- 1−
√
2. 11,3395 .1,5258
420
= 0,0056
As = ρ min . b . dx
As 697,9658
n = = = 6,1714 ≈ 7 buah
As 1 tulangan 113,0973
1000 1000
s = = = 142,8571 mm ≈ 125 mm
n 7
As pakai = n × As 1 Tulangan
1
=7× x π x 122 = 791,6813 mm2
4
As pakai × fy
a =
0,85× f ' c × b
791,6813× 280
= =¿8,9773 mm
0,85× 29,05 ×1000
a 8,9773
c =
β1
= 0,85
= 10,5615 mm
Ɛt = ( )
d−c
c
× Ɛcu
= ( 124−10,5615
10,5615 )
× 0,003 = 0,0322
sehingga Φ = 0,9
Mn = As pakai × fy × d− ( a2 )
= 791,6813 × 280 × 124− ( 8,9773
2 )
= 26492172,26 Nmm = 26,4923 kNm
Φ Mn = 0,9 × 26,4923 = 23,843 kNm
Mu 17047600
Mn = = =¿ 18941777,78 Nmm
Ø 0,9
Mn 18941777,78
Rn = 2= 2 = 1,51
b . dx 1000. 112
fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc '
0,85.29,05
ρ perlu =
1
m
x (1- 1−
√
2. m . Rn
fy
=
1
19,7647
x (1- 1−
√
2. 11,3395 .1,51
420
= 0,0056
As = ρ min . b . dx
As 623,7033
n = = = 5,5147 ≈ 6 buah
As 1 tulangan 113,0973
1000 1000
s = = = 166,6667 mm ≈ 150 mm
n 6
As pakai = n × As 1 Tulangan
1 2
=6× x π x 12 = 678,584 mm2
4
As pakai × fy
a =
0,85× f ' c × b
678,584 ×280
= =¿7,6948 mm
0,85× 29,05 ×1000
a 7,6948
c = = = 9,0527 mm
β1 0,85
Ɛt = ( d−c
c )
×Ɛcu
= ( 112−9,0527
9,0527 )
× 0,003 = 0,0341
sehingga Φ = 0,9
Mn = As pakai × fy × d−( a2 )
(
= 678,584 × 280 × 112−
7,6948
2 )
= 20549374,7 Nmm = 20,5494 kNm
Φ Mn = 0,9 × 20,5494 = 18,4944 kNm
3 9 8
47,666666 1,47525036 70,3202
5 52 7 44 4 7
1,34671317 62,9588
6 51 46,75 52,8 1 4
1,24681412 63,4316
7 55,5 50,875 61,6 2 7
1,16628781 64,1458
8 60 55 70,4 7 3
1,09958669 60,4772
9 60 55 79,2 9 7
1,04315953 57,3737
10 60 55 88 6 7
0,99461359 54,7037
11 60 55 96,8 2 5
0,95227001 52,3748
12 60 55 105,6 5 5
33,916666 0,91491143 31,0307
13 37 7 114,4 7 5
12,833333 11,3142
14 14 3 123,2 0,88163072 6
0,85173619
15 24 22 132 5 18,7382
31,166666 0,82469002 25,7028
16 34 7 140,8 4 4
0,80006684
17 37,5 34,375 149,6 2 27,5023
37,583333 0,77752521 29,2219
18 41 3 158,4 2 9
23,833333 0,75678746 18,0367
19 26 3 167,2 9 7
10,083333 0,73762518 7,43772
20 11 3 176 2 1
0,71984846 10,8877
21 16,5 15,125 184,8 9 1
20,166666 0,70329801 14,1831
22 22 7 193,6 6 8
0,68783902 19,8613
23 31,5 28,875 202,4 9 5
37,583333 0,67335658 25,3069
24 41 3 211,2 5 8
46,291666 30,5410
25 50,5 7 220 0,65975202 2
0,64694008
26 60 55 228,8 1 35,5817
0,63484667 34,9165
27 60 55 237,6 7 7
28 60 55 246,4 0,62340706 34,2873
1 9
0,61256437 33,6910
29 60 55 255,2 2 4
0,60226843 33,1247
30 60 55 264 9 6
0,59247480 32,5861
31 60 55 272,8 4 1
0,58314390 32,0729
32 60 55 281,6 9 1
0,57424042 31,5832
33 60 55 290,4 5 2
0,56573268
34 60 55 299,2 9 31,1153
49,958333 0,55759222 27,8563
35 54,5 3 308 6 8
44,916666 24,6948
36 49 7 316,8 0,54979335 8
49,958333 0,54231281 27,0930
37 54,5 3 325,6 9 4
0,53512955 29,4321
38 60 55 334,4 1 3
0,52822436 29,0523
39 60 55 343,2 4 4
0,52157976 28,6868
40 60 55 352 8 9
0 0 0 0 0 0
1 19,5 17,875 8,8 3,29876 58,96534
2 39 35,75 17,6 2,332576 83,38958
3 49,5 45,375 26,4 1,90454 86,4185
4 60 55 35,2 1,64938 90,7159
5 55,5 50,875 44 1,47525 75,05336
6 51 46,75 52,8 1,346713 62,95884
7 55,5 50,875 61,6 1,246814 63,43167
8 60 55 70,4 1,166288 64,14583
9 45,5 41,70833 79,2 1,099587 45,86193
10 31 28,41667 88 1,04316 29,64312
11 40 36,66667 96,8 0,994614 36,46917
12 49 44,91667 105,6 0,95227 42,77279
13 54,5 49,95833 114,4 0,914911 45,70745
14 60 55 123,2 0,881631 48,48969
15 60 55 132 0,851736 46,84549
1
N60 = . Em . Cb. Cs . Cr . Nspt
0,6
Em = 1
Cb = 1
Cs = 1
Cr = 1
Qb = Ab.fb
Qb = 0,1257.1170 = 147,0265 kN
Qs = As.fs
Qs = 12,5664.78,4664 = 985,9356 kN
Qu 1189,5107
Qa = = = 500,8043 kN
SF 2 ,5
P 1786.74
n= = = 3,5677
Qa 500 ,8043
1,7 m
m=2
n=3
Eg = 1−¿ = 0,8964
Qu 1189,5107
Q = m.n. = 2.3. = 2854,82 kN
SF 2,5
1795,691 kN. Nilai Q > P, 1795, 691 kN > 1786,84 kN, AMAN!
S = 1,7 m
m = 2 buah
x = 3 buah
A. Penjelasan Umum
Struktur bangunan diabagi menjadi dua bagian yaitu struktur bangunan atas
meneruskan beban yang disalurkan dari struktur ke dalam lapisan tanah yang
keras yang dapat memikul beban konstruksi tersebut. Pondasi dibagi menjadi
10 m), dan pondasi dalam (kedalaman > 10 m). Jenis pondasi yang digunakan
tanah, besarnya beban yang akan bekerja pada pondasi tersebut, serta biaya dan
akan diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek
biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan atau
sebagai suatu dasar untuk menyusun perhitungan harga perkiraan sendiri (HPS)
atau owner’s estimate (OE) dan harga perkiraan perencana (HPP) atau
nilai total HPS adalah hasil perhitungan seluruh volume pekerjaan dikalikan
dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh beban pajak dan keuntungan
atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010), nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak
Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Komponen biaya langsung terdiri atas upah, bahan dan alat, sedangkan
komponen biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum atau overhead dan
keuntungan.
Harga Satuan Dasar harga komponen dari mata pembayaran dalam satuan
tertentu, misalnya: bahan (m, m², m³, kg, ton, zak, dan sebagainya), peralatan
(unit, jam, hari, dan sebagainya), dan upah tenaga kerja (jam, hari, bulan, dan
Besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen biaya alat yang meliputi
biaya pasti dan biaya tidak pasti atau biaya operasi per satuan waktutertentu,
Besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen tenaga kerja per satuan
tertentu.
Harga Satuan Pekerjaan adalah biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga
satuan suatu pekerjaan,yang terdiri atas biaya langsung (tenaga kerja, bahan,
dan alat), dan biaya tidak langsung (biaya umum atau overhead, dan
a. Koefisien bahan
produk campuran.
3. Kuantitas;
b. Koefisien Alat
Koefisien alat adalah waktu yang diperlukan (dalam satuan jam) oleh suatu
- Jenis alat;
- Kapasitas produksi;
- Waktu siklus;dan
satuan jam orang per satuan pengukuran (m¹, m², m³, ton, dan lain-lain).
VI. KELUARAN
sebagai berikut:
2. Analisis dan desain ketahanan gempa mengacu pada SNI 1726 :2019.
6. Mutu beton yang digunakan dalam perencanaan adalah beton dengan kuat
7. Mutu baja tulangan (fy) yang digunakan baik tulangan utama maupun
2. Analsis dan desain ketahanan gempa mengacu pada SNI 1726-2019 dengan
SNI 2847-2019.
5. Tipe struktur bawah yang direncakan adalah pondasi mini pile dengan
kedalaman 7,5 m.
6. Mutu beton yang digunakan dalam perencanaan adaloh beton dengan kuat
tekan (f’c) sebesar 29,05 Mpa atau setera dengan K-300 MPa.
fy sebesar 420 Mpa dan tulangan sengkang menggunakan fy sebesar 280 Mpa.
9. Dari hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya, total biaya yang diperlukan
2 Pekerjaan Persiapan
3 Pengumpulan Data Sekunder
4 Koordinasi dengan Tim Dosen
B Kegiatan Survey dan Analisis Data
1 Pengumpulan Data Lapangan
2 Analisis Data Topografi Pembuatan Peta
3 Survey dan Analisis Data Hidrologi dan Hidrolika
4 Investigasi Mektan dan Analisis Laboratorium
C Kegiatan Detail Desain
1 Detail Desain Struktur Terpilih
2 Perhitungan Keamanan Struktur
3 Pembuatan Metode Kerja
D Pelaporan
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Konsep Laporan Akhir
4 Laporan Akhir
5 BOQ, RAB, dan AHS
E Pembahasan
1 Pembahasan Laporan Pendahuluan
2 Pembahasan Laporan Antara
3 Pembahasan Konsep Laporan Akhir