Anda di halaman 1dari 52

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SENJU HOTEL

BANDAR LAMPUNG

Oleh :
Andi Setiawan 1915011001
Elfa Damayanti 1915011004
Amirah Ulfah 1915011015
Aji Saputra 1915011017

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
LAPORAN ANTARA
Pembangunan Senju Hotel

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, proyek kerja sama antara pemerintah

Bandar Lampung dan PT. Hashirama Senju mengenai “Pembangunan Senju

Hotel” dapat disusun. Proyek pembangunan “Senju Hotel” ini berdasarkan

Kontrak Nomor : SK.01.10/PAUL/AN/08/2022 Tanggal 26 Agustus 2022

Laporan akhir ini mencakup Gambaran Umum, Perencanaan Desain dan Beban

Izin, Desain Struktur, dan Rencana Anggaran Biaya “Perencanaan Struktur

Senju Hotel”.

Laporan Akhir ini dapat memenuhi maksud dan tujuan penyusunannya.

Bandar Lampung, Desember 2022

PT. Hashirama Senju

PT. Hashirama Senju Kata Pengantar


LAPORAN ANTARA
Pembangunan Senju Hotel

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ..............................................................................
C. Manfaat ................................................................................................
D. Ruang Lingkup Perencanaan ...............................................................

II. GAMBARAN UMUM PROYEK


A. Lokasi Proyek.......................................................................................
B. Data Umum Proyek ..............................................................................
C. Data Struktur Proyek.............................................................................

III.PERENCANAAN DESAIN DAN IZIN


A. Umum ..................................................................................................
B. Pembebanan .........................................................................................

IV. DESAIN STRUKTUR


A. Perencanaan Struktur Atas (Upper Structure)......................................
B. Perencanaan Struktur Bawah (Lower Structure).................................
C. Kriteria Dasar Perancangan .................................................................

V. RENCANA ANGGARAN BIAYA


A. Penjelasan Umum ................................................................................
B. Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) ...........................................
C. Harga Satuan Dasar (HSD)...................................................................
D. Harga Satuan Pekerjaan (HSP).............................................................
E. Koefisien, Alat dan Tenaga Kerja ........................................................

VI. KELUARAN .............................................................................................

PT. Hashirama Senju Daftar isi


LAPORAN ANTARA
Pembangunan Senju Hotel

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,

disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan

berikut makan dan minum. Sebagai suatu industri jasa, usaha perhotelan

dalam menyelenggarakan pelayanannya harus didukung oleh sarana dan

fasilitas yang memadai, sehingga usaha perhotelan benar - benar menjadi

usaha komersial yang mampu mendapatkan keuntungan yang sebesar -

besarnya, sekaligus menunjang pembangunan negara dimana hotel itu berada.

Mengingat naiknya pertumbuhan pariwisata di Lampung terutama Kota

Bandar Lampung maka jumlah hotel pun ikut bertambah. Bandar Lampung

merupakan ibu kota dari Provinsi Lampung maka keberadaan hotel di tengah-

tengah masyarakat sangat penting karena dibutuhkan bagi yang

membutuhkan menginap dalam berbagai keperluan. Lokasi akan didirikannya

hotel yaitu di Jalan Sultan Agung, Way Halim, Kecamatan Sukarame, Kota

Bandar Lampung.

PT. Hashirama Senju BAB I - 2


LAPORAN ANTARA
Pembangunan Senju Hotel

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Maksud dari kegiatan perencanaan ini adalah sebagai petunjuk bagi

konsultan perencanaan dalam menyiapkan Detail Engineering Design

(DED), membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Pelaksanaan Bangunan

(RKS), membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan sebagainya.

Penyiapan data tersebut harus berdasarkan data teknik yang akurat pada

lokasi kegiatan, sehingga seluruh pihak yang terlibat dapat melaksanakan

tanggung jawabnya dengan baik. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan

hasil akhir yang dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari

segi mutu dan biaya.

2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan perencanaan ini adalah tersedianya dokumen

perencanaan (detailed design) yang dapat dijadikan pedoman dalam

tahapan pelaksanaan. Oleh karena itu, pekerjaan akan menjadi lebih tertata

sehingga memudahkan kontrol dan evaluasi pada masing-masing tahapan

pekerjaan.

C. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dengan adanya pembangunan Senju Hotel adalah

sebagai pedoman teknis aplikatif dan menjalankan program pembangunan

bagi pemerintah di tingkat pariwisata, dengan membangun tempat penginapan

yang memiliki konsep menyatu dengan lingkungan sekitar sehingga para

wisatawan mendapatkan kesan terhadap budaya setempat.

PT. Hashirama Senju BAB I - 2


LAPORAN ANTARA
Pembangunan Senju Hotel

D. Ruang Lingkup Perencanaan

Secara umum lingkup perencanaan mencakup 5 hal pokok yaitu :

1. Membuat konsep perencanaan

2. Menggambar denah, tampak, potongan, detail-detail struktur

3. Menghitung Rencana Anggara Biaya (RAB)

4. Membuat Laporan Perencanaan

PT. Hashirama Senju BAB I - 2


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

II. GAMBARAN UMUM PROYEK

A. Lokasi Proyek

Senju Hotel Bandar Lampung beralamat di Jalan Sultan Agung, Way Halim,

Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung. Dengan batas-batas

wilayah pada Senju Hotel Bandar Lampung sebagai berikut:

Sebelah Utara : Jalan Soekarno Hatta

Sebelah Selatan : Pemukiman Warga

Sebelah Timur : Jalan Sultan Agung

Sebalah Barat : PKOR Way Halim

Lokasi tersebut strategis karena langsung dengan jalan raya, dekat dengan

rumah sakit, dekat dengan pusat keolahragaan, dan dekat dengan pusat

perbelanjaan. Oleh karena itu maka kami memilih untuk melakukan

perencanaan pembangunan di lokasi tersebut

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

B. Data Umum Proyek

Data umum proyek pembangunan Senju Hotel sebagai berikut :

1. Nama proyek : Pembangunan Senju Hotel

2. Lokasi : Jalan Sultan Agung, Way Halim, Kecamatan

Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung

3. Konsultan Perencana : PT. Hashirama Senju

4. Nilai Proyek :

C. Data Struktur Proyek

Data struktur proyek adalah data yang berhubungan dengan pelaksanaan

suatu proyek. Bangunan Senju Hotel terdiri dari 7 lantai, dengan data

sebagai berikut :

1. Luas Bangunan

Luas bangunan pada proyek Senju Hotel adalah 2800 m 2, dengan luas

tanah sebesar 10.000 m2. Konstruksi yang dibangun terdiri dari 7 lantai.

2. Elevasi Bangunan

Ketinggian bangunan adalah sebagai berikut :

a. Lantai 1 : 4 meter

b. Lantai 2 : 8 meter

c. Lantai 3 : 12 meter

d. Lantai 4 : 16 meter

e. Lantai 5 : 20 meter

f. Lantai 6 : 24 meter

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

g. Lantai 7 : 28 meter

3. Kondisi Lingkungan dan Sarana-Prasarana

Kondisi ini merupakan informasi lingkungan untuk memperlihatkan

kualitas lingkungan bangunan, lingkungan alam dan kondisi fasilitas

sarana-prasarana yang ada. Informasi tersebut sangat penting untuk

menemukan masalah yang akan timbul apabila dilakukan perencanaan

bangunan gedung pada lokasi tersebut, berikut beberapa kondisi yang

dapat diperhatikan :

a. Kondisi Transportasi

Pada lokasi pembangunan kondisi transportasi dapat dikatakan ramai

lancar, sehingga untuk pemilihan lokasi sangat strategis.

b. Kondisi Jalan

Kondisi jalan tempat lokasi tergolong lebar dan strategis karena

langsung dengan jalan raya Lintas Sumatra yang dapat memudahkan

akses keluar masuk Senju Hotel serta pada saat konstruksi sangat

membantu dalam penyaluran material yang akan digunakan untuk

melaksanakan pembangunan.

c. Kondisi Drainase Lingkungan

Kondisi drainase di lingkungan proyek pembangunan saat ini cukup

baik.

d. Kondisi Lingkungan Bangunan

Kondisi lingkungan bangunan sangat strategis dikarenakan dekat

dengan rumah sakit, dekat dengan pusat keolahragaan, dan dekat

dengan pusat perbelanjaan.

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

e. Kondisi penyediaan air minum yang berpengaruh terhadap strategi

perencanaan air minum dalam bangunan yang direncanakan.

f. Kondisi becana alam seperti gempa, tanah longsor dan daerah patahan

pada tanah belum pernah terjadi, namun untuk bencana banjir pada

beberapa titik untuk akses ke lokasi pernah terjadi, namun masih dapat

dikategorikan sebagai banjir ringan yang diakibatkan curah hujan yang

tinggi kerap terjadi sebelum optimalisasi saluran drainase yang telah

dilakukan.

4. Kondisi Tapak

Kondisi tapak merupakan kondisi yang sangat penting untuk dipahami

agar dapat mengetahui permasalahan yang akan timbul apabila melakukan

proyek pada lokasi tersebut. Masalah tersebut biasanya berpengaruh

terhadap penataan ruangan dan massa bangunan, yang meliputi :

a. Kondisi fisik tapak dapat dilihat dari luaasan tapak, bentuk tapak,

topografi dan vegetasi yang dapat berpengaruh pada jumlah lantai

bangunan, bentuk massa bangunan, penyediaan sarana parkir.

b. Kondisi iklim mikro seperti matahari, angina dan hujan yang dapat

menentukan orientasi massa bangunan, wajah bangunan, dan

sebagainya.

c. Kegunaan bangunan yang berpengaruh terhadap penataan ruangan dan

kebutuhan jumlah ruangan serta luas ruangan.

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

5. Identifikasi Permasalahan

Tahap selanjutnya setelah mendapatkan data-data makan data tersebut

akan dianalisa untuk melanjutkan ke tahap pembuatan perencanaan layout

pembangunan Senju Hotel yang berupa peta situasi dan denah.

Perencanaan layout ini sangat penting untuk mengetahui letak-letak

bangunan yang direncanakan serta fasilitas pendukung yang dibutuhkan

pada perencanaan proyek pembangunan Senju Hotel. Proses selanjutnya

adalah merencanakan dimensi dan ukuran serta bentuk dari bangunan

tersebut sehingga dapat disesuaikan dengan lahan yang ada dan anggaran

biaya yang tersedia.

6. Rencana Kolom

Kolom merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu bangunan

karena memiliki fungsi untuk mentransfer beban dari balok menuju

pondasi, sehingga kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

keruntuhan (collapse) lantai dan keruntuhan struktur total (total collapse).

Pada proyek pembangunan Senju Hotel digunakan kolom cor di tempat (in

situ) dengan ukuran kolom 500 x 500 mm dan dengan tulangan D19 Mutu

beton yang digunakan adalah K-300 dan diameter tulangan sengkang Ø10.

7. Rencana Balok

Balok merupakan bagian dari struktur horizontal yang memiliki sifat yang

kaku. Balok berfungsi untuk mentransfer beban yang diterima dari pelat

lantai ke kolom yang menopang balok tersebut, kemudian diteruskan ke

pondasi. Balok juga dikenal sebagai elemen lentur, yaitu elemen yang

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

dominan memikul gaya dalam berupa momen lentur dan gaya geser. Jenis

balok yang digunakan dalam pembangunan Senju Hotel adalah balok cor

di tempat (in situ) dengan dimensi 650 x 400 mm dan mutu beton K-300.

8. Rencana Pelat

Pelat beton dibuat untuk menyediakan permukaan horizontal yang rata

pada lantai bangunan, atap, jembatan atau jenis struktur lainnya. Pada

struktur balok-pelat, umumnya balok dan pelat dicor secara bersamaan

sehingga menghasilkan suatu kesatuan struktur yang monolit (Setiawan,

2016). Tebal pelat yang direncanakan pada proyek pembangunan Senju

Hotel adalah 120 mm.

9. Mutu Beton

Beton adalah salah satu material konstruksi bangunan yang terbuat dari

agregat kasar, agregat haus, air, semen dan bahan tambah lainnya bila

diperlukan. Pada proyek pembangunan Senju Hotel beton yang digunakan

yaitu beton dengan mutu K-300 dan beton yang digunakan merupakan

beton ready mix.

10.Mutu Baja

Dalam pembangunan Senju Hotel digunakan struktur baja tulangan dengan

menggunakan mutu baja 420 mpa dan 280 mpa

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

III. PERENCANAAN DESAIN DAN BEBAN IZIN

A. Umum

Tujuan Perencanaan Desain yang diterapkan dalam perencanaan Senju Hotel

ini adalah membuat desain gedung secara utuh dengan mempertimbangkan

status lokasi, kondisi tanah, fungsional gedung yang akan datang serta

dampak positip maupun negatif dari pembangunan Senju Hotel tersebut

terhadap lingkungan sekitar. Dengan data–data tersebut maka dapat

ditentukan baik tipe struktur, kualitas material dan dimensi elemen-elemen

struktural yang direncanakan:

Beberapa hal yang mempengaruhi Perencanaan Desain adalah :

1. Kondisi eksisting yang akan di desain sesuai hasil pengukuran topografi.

2. Fungsional gedung yang berkaitan dengan pembebanan.

3. Kondisi lingkungan yang berkaitan dengan fenomena alam seperti gempa

bumi dan tekanan angin.

4. Data hasil penyelidikan tanah di lokasi gedung untuk mendukung desain

bangunan.

5. Ketersediaan bahan bangunan yang dipakai dalam pelaksanaan konstruksi

gedung.

6. Akses jalan masuk menuju atau keluar lokasi konstruksi.

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

7. Ketersediaan dana perencanaan.

8. Dampak pembangunan Senju Hotel dari segi lingkungan, sosial, ekonomi

dan pendidikan.

Dimensi Senju Hotel yang akan didesain tergantung dari :

1. Hasil survei topografi lokasi gedung.

2. Fungsional gedung

3. Data survei geoteknik

4. Dampak pembangunan Senju Hotel dari segi lingkungan, sosial, ekonomi

dan pendidikan.

5. Sistem dan kombinasi pembebanan yang diterapkan dalam perencanaan.

B. Pembebanan

Dalam menganalisis diperlukan data pembebanan pada struktur, pada

pekerjaan ini menggunakan sturktur komposit dan beton. Pada pekerjaan ini

terdapat 3 jenis beban yang diperhitungkan yaitu sebagai berikut :

1. Beban Mati

Beban mati adalah beban yang memiliki nilai dan arah yang konstan tanpa

dipengaruhi oleh waktu. Beban mati terdiri dari berat sendiri dan beban

eksternal sehingga dapat kita tulis menjadi berat sendiri dan beban mati

tambahan (Super Dead).

a. Beban mati sendiri (Dead)

Berat sendiri adalah berat yang timbul akibat elemen-elemen structural

yang ada pada suatu konstruksi. Berat sendiri suatu elemen bergantung

kepada jenis dan dimensi elemen tersebut. Berat sendiri beton dapat

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

dihitung dengan mengkalikan luas penampang dengan massa jenis

beton yaitu 24 kN/m3.

b. Beban mati tambahan (Super Dead) (PPPURG 1987 Tabel 1)

Beban mati tambahan adalah beban yang ada akibat adanya elemen-

elemen tambahan dalam suatu struktur. Elemen tersebut seperti

keramik, dinding bata, plafond dan sebagainya.

- Berat sendiri dinding (Pas. Setengah Bata) = 2,5 kN/m2

Pada pelat lantai beban mati tambahan yang bekeja sebagai berikut :

- Berat plafond & rangka = 0,18 kN/m2

- Berat plumbing = 0,30 kN/m2

- Berat mekanikal & elektrikal = 0,40 kN/m2

- Berat spasi (t = 2 cm) = 2 . 0,21 = 0,42 kN/m2

- Berat keramik (t = 1 cm) = 1 . 0,24 = 0,24 kN/m2


+
Total = 1,54 kN/m2

2. Beban Hidup (Live) (SNI 1727-2020 Tabel 4.3-1)

Beban hidup yang bekerja pada pelat lantai disesuaikan dengan kegunaan

pelat tersebut, yang dapat dilihat pada peraturan yang telah ditetapkan,

sehingga diperoleh beban hidup sebagai berikut :

- Ruang publik = 4,79 kN/m2

Dalam analisis pada software SAP2000 V20, beban-beban diatas bekerja

pada pelat lantai dan terdistribusi sebagai beban area.

3. Beban Gempa

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Beban gempa adalah beban sementara yang terjadi pada selang waktu yang

relatif singkat namun dapat menimbulkan dampak kerusakan yang cukup

fatal pada suatu konstruksi bangunan gedung. Beban gempa terjadi akibat

fenomena alam berupa bergeraknya lapisan dasar tanah akibat fenomena

tektonik, vulkanik maupun fenomena lainnya. Wilayah Indonesia

sebagian besar memiliki potensi yang cukup besar akan terjadinya gempa

bumi karena wilayah Indonesia merupakan bagian dari jalur ring of fire

dan merupakan pertemuan antar lempeng Eurasi dan Indo-Australia.

Maka dari itu, dalam mendesain suatu bangunan gedung bertingkat beban

gempa perlu dimasukan dalam perhitungan analisis dan desain. Pada

pekerjaan ini beban gempa diperoleh dari perhitungan analisis dinamis

dengan menggunakan data yang tersedia pada aplikasi RSA2019 dengan

acuan SNI 1726:2019. Beban gempa kemudian di-input kedalam

kombinasi pembebanan dalamsoftware SAP2000. Data-data yang

diperoleh dari RSA2019 adalah sebagai berikut :

a. Ss = 0,849 g

b. S1 =0,4224 g

c. Kelas tanah = Tanah batuan

d. PGA = 0,3791 g

e. Fa = 0,9

f. Fv = 0,8

g. SDS = 0,5094 g

h. SD1 = 0,2253 g

Berdasarkan ketentuan untuk SNI 1726 : 2019

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

a. Kategori Resiko : II (Rumah Tinggal)

b. Faktor Keutamaan :1

c. R :8

d. Ω :3

e. Cd : 5,5

Sehingga diperoleh grafik respon spektrum sebagai berikut :

Gambar 4. Grafik respon spektrum gempa.

4. Kombinasi Pembebanan

Dalam praktiknya di lapangan beban-beban diatas dapat bekerja pada

waktu yang bersamaan. Oleh karena itu diperlukan kombinasi

pembebanan yang tepat untuk memprediksi besarnya beban yang mungkin

dapat terjadi. Berikut adalah kombinasi pembebanan yang ada :

a. 1,4D

b. 1,2D + 1,6L

c. 1,336D + 1L + Dx + 0,3Dy

d. 1,336D + 1L + Dx - 0,3Dy

e. 1,336D + 1L - Dx + 0,3Dy

f. 1,336D + 1L - Dx - 0,3Dy

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

g. 0,764D + Dx + 0,3Dy

h. 0,764D + Dx - 0,3Dy

i. 0,764D - Dx +0,3Dy

j. 0,764D - Dx - 0,3Dy

k. 1,336D + 1L + 0,3Dx + Dy

l. 1,336D + 1L + 0,3Dx - Dy

m. 1,336D + 1L - 0,3Dx + Dy

n. 1,336D + 1L - 0,3Dx - 1Dy

o. 0,764D + 0,3Dx + Dy

p. 0,764D + 0,3Dx - Dy

q. 0,764D - 0,3Dx + Dy

r. 0,764D - 0,3Dx – Dy

s. 1,2D + 0,5 Wx1,2D – 0,5Wx

t. 1,2D + 0,5Wy

u. 1,2D – 0,5Wy

v. 1,2D + 1,0L + 1,0Wx

w. 1,2D + 1,0L - 1,0Wx

x. 1,2D + 1,0L + 1,0Wy

y. 1,2D + 1,0L - 1,0Wy

z. 0,9D + 1,0Wx

aa. 0,9D - 1,0Wx

bb. 0,9D + 1,0Wy

cc. 0,9D - 1,0Wy

PT. Hashirama Senju BAB III - 9


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

I. DESAIN STRUKTUR

A. Perencanaan Struktur Atas (Upper Structure)

Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada

di atas muka tanah. Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok, dan

tangga yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting.

1. Kolom

Kolom adalah salah stu komponen struktur yang penting dalam suatu

bangunan gedung. Kolom adalah batang tekan vertikal dari suatu struktur

portal gedung yang menahan beban dari balok. Karena balok berfungsi

mentransfer beban dari balok itu sendiri dan pelat menuju pondasi, maka

kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan keruntuhan

(collapse) lantai dan keruntuhan struktur total (total collapse).

a. Perencanaan Kolom (K1)

Untuk perencanaan tipe kolom, digunakan kolom cor di tempat (in situ)

dengan diketahui data-data sebagai berikut :

1) Menentukan nilai eksentrisitas

Mu
e=
Pu

2) Cek syarat eksentrisitas maksimum

eminimum = 15 + 0,03h

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

3) Desain awal penampang

Pn
Kn =
fc . Ag

Pn . e e
Rn = = Kn .
fc . Ag h

d−d '
γ=
h

Maka digunakan diagram Interaction Diagram dari ACI Design

Handbook

Dengan memplot nilai Kn dan Pn yang diperoleh pada perhitungan

sebelumnya, maka didapat nilai ρ rencana sebesar 0,02 atau sebesar

2%Ag.

Ast = 0,02 . Ag

Untuk perencanaan tipe Kolom K-1, dengan diketahui data-data

sebagai berikut:

a) Propertis Penampang

b = 500 mm

h = 500 mm

f’c = 29,05 MPa

Ag = 250000 mm2

Tul. = D19

d = 428,5 mm

b) Pembebanan

Pu = 119,332 kN

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Mu = 142.55 kNm

Vu = 86, 914 kN

c) Menentukan Nilai Eksentrisitas

Mu 142.55
e= =¿ 1000 = 1194,5664 mm
Pu 119,332

d) Cek Syarat Eksentrisitas Maksimum

eminimum = 15 + 0,03h = 15 + 0,03 (500) = 30 mm

Maka eminimum > e , sehingga terjadi pembesaran momen akibat

eksentrisitas.

e) Desain awal penampang

Pn
Kn =
fc . Ag

119,332(1 03 )
= = 0,0164
29,05. (25000)

Pn . e e
Rn = = Kn .
fc . Ag h

1194,5664
= 0,0164. = 0,0393
500
'
d−d 428,5−71,5
γ= = = 714
h 500

Maka digunakan diagram Interaction Diagram R4-60.8 dari

ACI Design Handbook

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Dengan memplot nilai Kn dan Pn yang diperoleh pada

perhitungan sebelumnya, maka didapat nilai ρ rencana sebesar

0,02 atau sebesar 2%Ag.

𝐴𝑠𝑡 = 0,02 . 𝐴𝑔 = 0,02 . 250000

⟹ 𝐴𝑠𝑡 = 5000 𝑚𝑚2

Sehingga apat digunakan tulangan sebanyak 17D19. Berikut

adalah perhitungan tulangan geser pada kolom K-1, dengan beban

Pu = 119,332 kN. Sehingga perhitungan tulangan gesernya adalah:

f) Menentukan Kapasitas Geser Beton (Vc)

(
Vc =0,17 . 1+
Pu
14 Ag )
λ √ fc . bw . d

(
=0,17 . 1+
119,332
14(500 x 500) )
1 √ 29,05 . 428,5 . 500

= 203003,3471 N ≈ 203,0033 kN

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Vc max =0,17 . λ √ fc. bw . d

= 0,17 . 1 √ 29,05 . 428,5 . 500 = 196310,1796 N

= 196,3102 kN

Karena nilai Vc > Vc maksimum, maka dipakai nilai Vc yaitu sebesar

203,0033 kN.

g) Menentukan kapasitas penampang terhadap

Vu – ΦV
Vs =
Φ

Nilai 𝜙 diambil sebesar 0,75 karena kolom merupakan struktur

yang terkendali tekan, hal tersebut diatur dalam SNI 2847:2019

pasal C.9.3.2.

86 , 914 – (0,9 203,0033)


VS = = -106,4322 kN
0,9

Nilai Vs yang diambil tidak boleh melebih nilai Vs maksimum yaitu Vs

tidak boleh diambil lebih besar dari 0,66 . √ fc bw. D

= 0,66 . √ 29,05. 428,5 . 500 = 762145,4031 N = 762,1454 kN

Karena nilai Vs perlu < Vs maksimum, maka ukuran penampang

mencukupi untuk menahan gaya geser yang ada.

h) Menentukan Keperluan Tulangan Geser

Keperluan tulangan geser suatu kolom dibedakan menjadi 2

bagian yaitu tulangan geser desain dan tulangan geser minimum

yang keduanya memilik batasan-batasan sebagai berikut:

Tulangan geser desain, diperlukan apabila syarat berikut

terpenuhi:

Vu > ϕ. Vc

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Tulangan geser minimum, diperlukan apabila syarat berikut

terpenuhi:

1
ϕ. Vc < Vu < ϕ. Vc
2

Dari perhitungan sebelumnya diperoleh nilai-nilai sebagai berikut

Vu = 86, 914 kN

Vc = 152,2525 kN

1
ϕ. Vc = 76,1262 kN
2

1
Karena nilai ϕ. Vc < Vu < ϕ. Vc maka diperlukan tulangan geser
2

minimum.

i) Desain Tulangan Geser Minimum

Untuk menentukan luas tulangan geser rencana digunakan

persamaan berikut:

1
Av = n . ( . π . d2) , dimana n adalah jumlah kaki pada tulangan
4

sengkang.

Karena desain ukuran tulangan sengkang yang digunakan pada

setiap kolom adalah sama, maka nilai Av yang digunakan yaitu:

1 1
Av = n . ( . π . d2) = 2 . ( .. π . (12)2) = 226,1947 mm2
4 4

untuk menentukan jarak tulangan sengkang yang diapaki adalah

dengan dipilih nilai terkecil dari syarat jarak sengkang sebagai

berikut:

S2 = 0,5 . d

S2 = 0,5 . 428,5 = 214,25 mm

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

S3 = 600 mm

dipilih nilai nilai s terkecil yaitu 215,25 mm, maka jarak tulangan

sengkang minimum yang digunakan adalah sejarak 215,25 mm ≈

200 mm , sehingga tulangan sengkang untuk kolom K-1

adalah D12 – 200 mm

2. Balok (B1)

Struktur balok beton adalah elemen struktur yang berperan mentransfer

beban momen, lintang dan geser dari pelat lantai menuju struktur kolom.

Balok dikenal sebagai elemen lentur, yaitu elemen struktur yang dominan

memikul gaya dalam berupa momen lentur dan gaya geser.

a. Tulangan Tekan

Tulangan tekan adalah tulangan yang berada pada daerah tarik atau

dibawah garis netral suatu balok. Persamaan-persamaan yang

digunakan untuk merencanakan tulangan tarik adalah:

Properties Penampang :

BxH = 400 x 650 mm

Tulangan = 19

Fc = 29,05 Mpa

Mu = 137,0342

Mu 137034200
Mn = = =¿ 152260222,22 Nmm
Ø 0,9

Mn 152260222,22
Rn = 2= 2 = 1,3628
b.d 400. 528,5

fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc
'
0,85.29,05

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

ρ perlu =
1
m √
x (1- 1−
2. m . Rn
fy

=
1
11,3395 √
x (1- 1−
2. 11,3395 .1,3628
420
= 0,0033

As perlu = ρ . b . d = 0,0033 . 400 . 528,5 = 699,0488 mm2

As 699,0488
n perlu = .= = 2,4655
As 1 tulangan 283,5287

As . fy 699,0488
a perlu = ¿ = 29,7257 mm
0,85 . fc . b 0,85 .29,05 . 400

a 29,7257
c = = = 34,9714 mm
β1 0,85

Ɛt = ( )
d−c
c
× Ɛcu

= ( 528,5−34,9714
34,9714 ) × 0,003 = 0,0423
fy 420
Ɛy = = = 0,0021
Ei 200000

Karena nilai Ɛt = 0,0423 > Ɛy = 0,0021 OK ….

Mn = As pakai × fy × d−( a2 )
(
= 699,0488 × 420 × 528,5−
29,7257
2 )
= 155804122 Nmm = 155,8041 kNm
Φ Mn = 0,9 × 155,8041 = 140,2237 kNm

Karena nilai Φ Mn = 140,2237 kNm > Mu = 137,0342 kNm, maka

Desain Penulangan Pelat Aman.

b. Tulangan Tarik

Tulangan tekan adalah tulangan momen yang berfungsi memberikan

tambahan kapasitas momen apabila tulangan tarik masih belum cukup

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

untuk menahan beban momen ultimit yang ada. Tulangan tekan

dipasang pada sistem penulangan balok rangkap, berikut adalah

persamaan yang digunakan untuk mendesain tulangan tekan:

Mu = 135,6046 knm

Mu 135604600
Mn = = =¿ 150671777,8 Nmm
Ø 0,9

Mn 150671777,8
Rn = 2= 2 = 1,3486
b.d 400.528,5

fy 420
M = = = 11,3395
0,85. fc
'
0,85.29,05

ρ perlu =
1
m
x (1- 1−

2. m . Rn
fy

=
1
11,3395
x (1- 1−

2. 11,3395 .1,3486
420
= 0,0033

As perlu = ρ . b . d = 0,0033 . 400 . 528,5 = 699,0488 mm2

As 699,0488
n perlu = = = 2,4655
As 1 tulangan 283,5287

As . fy 699,0488
a perlu = ¿ = 29,7257 mm
0,85 . fc . b 0,85 .29,05 . 400

a 29,7257
c =
β1
= 0,85
= 34,9714 mm

Ɛt = ( d−c
c )
×Ɛ cu

= ( 528,5−34,9714
34,9714 ) × 0,003 = 0,0423
fy 420
Ɛy = = = 0,0021
Ei 200000

Karena nilai Ɛt = 0,0423 > Ɛy = 0,0021 OK ….

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Mn = As pakai × fy × d− ( a2 )
(
= 699,0488 × 420 × 528,5−
29,7257
2 )
= 155804122 Nmm = 155,8041 kNm
Φ Mn = 0,9 × 155,8041 = 140,2237 kNm

Karena nilai Φ Mn = 140,2237 kNm > Mu = 135,6046 kNm, maka

Desain Penulangan Pelat Aman.

c. Tulangan Geser

Tulangan geser adalah tulangan vertikal yang berfungsi untuk

menahan gaya geser ultimit yang terjadi pada balok. Tulangan geser

pada balok biasanya disebut tulangan sengkang dengan diameter D12.

Kebutuan tulangan sengkang pada umumnya digunakan ukuran yang

seragam namun jarak pemasangannya dibedakan berdasarkan

kebutuhan. Perhitungan tulangan sengkang pada balok dapat digunakan

dengan menggunakan persamaan berikut:

Vu = 89,184 kNm

ΦVc = ∅ . 0,17 . λ . √ fc . bw . d

= 0,9 . 0,17 . 1 . √ 29,05 . 400 . 528,5 = 174,3289 kN

Vc1 = 0,33 . √ fc . bw . d

= 0,33 . √ 29,05 . 400 . 528,5 = 376,0036 kN

Vc2 = 0,66 . √ fc . bw . d

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

= 0,66 . √ 29,05 . 400 . 528,5 = 752,0072 kN

Vu – ΦV 89,184 – 174,3289
Vs = = = 94,61 kN
Φ 0,9

Jarak pemasangan tulangan sengkang pada balok dipilih dengan

menentukan nilai terkecil dari hasil-hasil persamaan berikut:

S = 0,5 . d = 264,25 mm

S = 600 mm

dipilih nilai nilai s terkecil yaitu 264,25 mm, maka jarak tulangan

sengkang minimum yang digunakan adalah sejarak 264,25 mm ≈ 250

mm , sehingga tulangan sengkang untuk kolom K-1 adalah D12 –

250 mm

d. Tulangan Torsi

Komponen struktur balok beton bertulang pada umumnya didesain

untuk memikul momen lentur atau gaya geser. Namun pada beberapa

kasus tertentu juga dapat dijumpai pada suatu struktur balok memikul

momen torsi yang cenderung memuntir balok dalam arah sumbu

memanjang. Perkembangan metode analisis dan desain struktur yang

ada saat ini sudah menjadikan pengaruh torsi ikut dipertimbangkan

dalam mendesain komponen suatu komponen struktur. Berikut adalah

ringkasan prosedur perencanaan balok beton bertulang pemikul beban

geser dan torsi.

1) Menentukan gaya geser ultimit, Vu dan momen torsi ultimit, Tu

dengan anaslisa struktur gedung.

2) Memeriksa kebutuhan tulangan geser dan kebutuhan tulangan torsi

Tulangan geser dibutuhkan apabila syarat berikut terpenuhi:

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Vu > ϕ. Vc dengan nilai Vc = 0,17. λ. √ fc .. bw . d

Tulangan torsi dibutuhkan apabila syarat berikut terpenuhi:

√( )
2
A cp
Vu ≥ ϕ. 0,083 . λ . fc ..
Pcp

3) Desain Tulangan Geser

Vu – ΦV 89,184 – 174,3289
Vs = = = 94,61 kN
Φ 0,9

Vmax = 0,66 . √ fc . bw . d

= 0,66 . √ 29,05 . 400 . 528,5 = 752,0072 kN

Vs . S
Av = = 0,1689
Fyt . d

Av 0,35 bw
min = 0,062 . √ fc . ≥
s Fyt

4) Desain Tulangan Torsi

Tn = ∅ . 0,33 . λ √ fc .
A 2cp
P cp ( )
Periksa kecukupan penampang dalam menopang beban geser dan

beban torsi ultimit secara bersamaan.

√( )( ) [( ) ]
2 2
Vu Tu . Ph Vc
+ ≥ +0,66 . √ fc ; penampang pejal
bw . d 1,7 . Aoh . t bw . d

( )( ) [ bw . d )+0,66 . √ fc ]
(
2 2
Vu Tu . Ph Vc
+ ≥ ; penampang
bw . d 1,7 . Aoh . t

berlubang

Perhitungan tulangan torsi dihtiung berdasakan SNI 2847:2019 pasal

11.5.3.6 yaitu:

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

2. Ao . At . Fyt .cot θ
Tn = = 3,8181
s

Kebutuhan penulangan memanjang

At Fyt
Ai = . Ph cot θ
s fy

Al minimum = ( 0,42 √fyfc Acp )− Ats Ph Fytfy


Menentukan luas total sengkang tertutup, Avt

Avt At Av
= +
s s 2s

Jarak pemasangan sengkang pada balok geser-torsi ditentukan

dengan memilih nilai terkecil dari persamaan-persamaan berikut:

Ph Avt bw
S= atau = 0,35
8 s minimum Fyt

3. Pelat Lantai

Pelat lantai adalah komponen struktur horizontal yang berfungsi menerima

beban luar secara langsung. Beban luar tersebut baik berupa beban hidup

ataupun beban yang berasal bukan dari bangunan melainkan beban

tambahan seperti mekanikal elektrikal, furniture, dan sebagainya. Salah

satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunan pelat

lantai adalah ketebalan pelat lantai. Untuk perencanaan pelat lantai,

digunakan beton bertulang dengan diketahui data sebagai berikut :

a. Properties Penampang

Beton

Tebal pelat (h) = 120 mm

Selimut = 20 mm

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

b = 1000 mm

f’c = 29,05 Mpa

β = 0,85

Ec = 200000 Mpa

b. Pembebanan

Mlx = 11,8864 kNm

Mly = 6,2560 kNm

Mtx = 21,1140 kNm

Mty = 17,0476 kNm

c. Analisis

dx = h – selimut – (½ D)

= 150 – 20 – (½ x 12) = 124 mm

dy = h – selimut – D – (½ D)

= 150 – 20 -12 – (½ x 12) = 112 mm


'
0,85 . f c 600
ρb = xβx
fy 600+f y

0,85 .29,05 600


= xβx = 0,0511
420 600+420

fy
0,003+
ρmax = [ Es ] x ρb
0,008

420
0,003+
=[ 200000 ] x 0,0511 = 0,0281
0,008

0,0018 x 420 0,0018 x 420


ρmin = = = 0,0027
fy 280

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

1,4 1,4
ρmin = = = 0,005
fy 280

As 1 Tulangan = ¼ . π . d2

= ¼ x π x 122 = 113,0973 mm2

1) Penulangan lapangan arah x

Mu 11886400
Mn = = =¿ 13207111,11 Nmm
Ø 0,9

Mn 13207111,11
Rn = 2= 2 = 0,8589
b . dx 1000. 124

fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc
'
0,85.29,05

ρ perlu =
1
m
x (1- 1−

2. m . Rn
fy

=
1
19,7647
x (1- 1−

2. 11,3395 . 0,8589
420
= 0,0031

Dikarenakan nilai ρ perlu < ρ min maka dipakai nilai ρ min

As = ρ min . b . dx

= 0,005 x 1000 x 124 = 620 mm2

As
n =
As 1 tulangan

620
= = 5,482 ≈ 6 buah
113,0973

1000 1000
s = = = 166,6667 mm ≈ 150 mm
n 6

Berdasarkan perhitungan desain penulangan pelat, maka digunakan

tulangan lapangan arah x adalah Ø12 – 150 mm.

Cek Kapasitas Penampang

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

As pakai = n × As 1 Tulangan

1 2
=6× x π x 12 = 678,584 mm2
4

As pakai × fy
a = '
0,85× f c × b

678,584 ×280
= =¿7,6948 mm
0,85× 29,05 ×1000
a 7,6948
c =
β1
= 0,85
= 9,0527 mm

Ɛt = ( )
d−c
c
× Ɛcu

= ( 124−9,0527
9,0527 )
× 0,003 = 0,0381

Karena nilai Ɛt = 0,0381 > 0,005 , maka tulangan terkendali tarik

sehingga Φ = 0,9

Mn = As pakai × fy × d− ( a2 )
= 678,584 × 280 × 124− ( 7,6948
2 )
= 22829416,94 Nmm = 22,8294 kNm
Φ Mn = 0,9 × 22,8294 = 20,5465 kNm

Karena nilai Φ Mn = 20,5465 kNm > Mu =11,8864 kNm, maka

Desain Penulangan Pelat Aman.

2) Penulangan lapangan arah y

Mu 6256000
Mn = = =¿ 6951111,11 Nmm
Ø 0,9

Mn 6951111,11
Rn = = = 0,5541
b . dx 2 1000. 1122

fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc '
0,85.29,05

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

ρ perlu =
1
m √
x (1- 1−
2. m . Rn
fy

=
1
19,7647
x (1- 1−

2. 11,3395 . 0,5541
420
= 0,002

Dikarenakan nilai ρ perlu < ρ min maka dipakai nilai ρ min

As = ρ min . b . dx

= 0,005 x 1000 x 112 = 560 mm2

As 560
n = = = 4,9515 ≈ 5 buah
As 1 tulangan 113,0973

1000 1000
s = = = 200mm
n 5

Berdasarkan perhitungan desain penulangan pelat, maka digunakan

tulangan lapangan arah y adalah Ø12 – 200 mm.

Cek Kapasitas Penampang

As pakai = n × As 1 Tulangan

1
=5× x π x 122 = 565,4867 mm2
4

As pakai × fy
a =
0,85× f ' c × b

565,4867× 280
= =¿6,4123 mm
0,85× 29,05 ×1000
a 6,4123
c =
β1
= 0,85
= 7,5439 mm

Ɛt = ( )
d−c
c
× Ɛcu

= ( 112−7,5439
7,5439 )
× 0,003 = 0,0451

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Karena nilai Ɛt = 0,0451 > 0,005 , maka tulangan terkendali tarik

sehingga Φ = 0,9

Mn = As pakai × fy × d− ( a2 )
= 565,4867 × 280 × 112− ( 6,4123
2 )
= 17,226013,06 Nmm = 17,226 kNm
Φ Mn = 0,9 × 17,226 = 15,5034 kNm

Karena nilai Φ Mn = 15,5034 kNm > Mu =6,256 kNm, maka Desain

Penulangan Pelat Aman.

3) Penulangan tumpuan arah x

Mu 21114000
Mn = = =¿ 23460000 Nmm
Ø 0,9

Mn 23460000
Rn = = = 1,5258
b . dx 2 1000.124 2

fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc '
0,85.29,05

ρ perlu =
1
m
x (1- 1−

2. m . Rn
fy

=
1
19,7647
x (1- 1−

2. 11,3395 .1,5258
420
= 0,0056

Dikarenakan nilai ρ perlu > ρ min maka dipakai nilai ρ min

As = ρ min . b . dx

= 0,0056 x 1000 x 124 = 697,9658 mm2

As 697,9658
n = = = 6,1714 ≈ 7 buah
As 1 tulangan 113,0973

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

1000 1000
s = = = 142,8571 mm ≈ 125 mm
n 7

Berdasarkan perhitungan desain penulangan pelat, maka digunakan

tulangan tumpuan arah x adalah Ø12 – 125 mm.

Cek Kapasitas Penampang

As pakai = n × As 1 Tulangan

1
=7× x π x 122 = 791,6813 mm2
4

As pakai × fy
a =
0,85× f ' c × b

791,6813× 280
= =¿8,9773 mm
0,85× 29,05 ×1000
a 8,9773
c =
β1
= 0,85
= 10,5615 mm

Ɛt = ( )
d−c
c
× Ɛcu

= ( 124−10,5615
10,5615 )
× 0,003 = 0,0322

Karena nilai Ɛt = 0,0322 > 0,005 , maka tulangan terkendali tarik

sehingga Φ = 0,9

Mn = As pakai × fy × d− ( a2 )
= 791,6813 × 280 × 124− ( 8,9773
2 )
= 26492172,26 Nmm = 26,4923 kNm
Φ Mn = 0,9 × 26,4923 = 23,843 kNm

Karena nilai Φ Mn = 23,843 kNm > Mu =21,114 kNm, maka Desain

Penulangan Pelat Aman.

4) Penulangan tumpuan arah y

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Mu 17047600
Mn = = =¿ 18941777,78 Nmm
Ø 0,9
Mn 18941777,78
Rn = 2= 2 = 1,51
b . dx 1000. 112

fy 420
m = = = 11,3395
0,85. fc '
0,85.29,05

ρ perlu =
1
m
x (1- 1−

2. m . Rn
fy

=
1
19,7647
x (1- 1−

2. 11,3395 .1,51
420
= 0,0056

Dikarenakan nilai ρ perlu > ρ min maka dipakai nilai ρ min

As = ρ min . b . dx

= 0,0056 x 1000 x 112 = 623,7033 mm2

As 623,7033
n = = = 5,5147 ≈ 6 buah
As 1 tulangan 113,0973

1000 1000
s = = = 166,6667 mm ≈ 150 mm
n 6

Berdasarkan perhitungan desain penulangan pelat, maka digunakan

tulangan tumouan arah y adalah Ø12 – 150 mm.

Cek Kapasitas Penampang

As pakai = n × As 1 Tulangan

1 2
=6× x π x 12 = 678,584 mm2
4

As pakai × fy
a =
0,85× f ' c × b

678,584 ×280
= =¿7,6948 mm
0,85× 29,05 ×1000
a 7,6948
c = = = 9,0527 mm
β1 0,85

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Ɛt = ( d−c
c )
×Ɛcu

= ( 112−9,0527
9,0527 )
× 0,003 = 0,0341

Karena nilai Ɛt = 0,0341 > 0,005 , maka tulangan terkendali tarik

sehingga Φ = 0,9

Mn = As pakai × fy × d−( a2 )
(
= 678,584 × 280 × 112−
7,6948
2 )
= 20549374,7 Nmm = 20,5494 kNm
Φ Mn = 0,9 × 20,5494 = 18,4944 kNm

Karena nilai Φ Mn = 18,4944 kNm > Mu = 17,0476 kNm, maka

Desain Penulangan Pelat Aman.

B. Perencanaan Struktur Bawah (Lower Structure)

1) Pondasi Mini Bor Pile (P1)

Diameter bore pile = 0,4 m

Tebal pile cap =2m

L tiang bore pile = 10 m

Tabel 1. Data BH-1


Depth
N N60 Po' CN N60'
(m)
0 0 0 0 0 0
18,791666 3,29876009
1 20,5 7 8,8 8 61,9892
37,583333 2,33257563 87,6659
2 41 3 17,6 5 7
43,083333 82,0539
3 47 3 26,4 1,90454003 3
4 53 48,583333 35,2 1,64938004 80,1323

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

3 9 8
47,666666 1,47525036 70,3202
5 52 7 44 4 7
1,34671317 62,9588
6 51 46,75 52,8 1 4
1,24681412 63,4316
7 55,5 50,875 61,6 2 7
1,16628781 64,1458
8 60 55 70,4 7 3
1,09958669 60,4772
9 60 55 79,2 9 7
1,04315953 57,3737
10 60 55 88 6 7
0,99461359 54,7037
11 60 55 96,8 2 5
0,95227001 52,3748
12 60 55 105,6 5 5
33,916666 0,91491143 31,0307
13 37 7 114,4 7 5
12,833333 11,3142
14 14 3 123,2 0,88163072 6
0,85173619
15 24 22 132 5 18,7382
31,166666 0,82469002 25,7028
16 34 7 140,8 4 4
0,80006684
17 37,5 34,375 149,6 2 27,5023
37,583333 0,77752521 29,2219
18 41 3 158,4 2 9
23,833333 0,75678746 18,0367
19 26 3 167,2 9 7
10,083333 0,73762518 7,43772
20 11 3 176 2 1
0,71984846 10,8877
21 16,5 15,125 184,8 9 1
20,166666 0,70329801 14,1831
22 22 7 193,6 6 8
0,68783902 19,8613
23 31,5 28,875 202,4 9 5
37,583333 0,67335658 25,3069
24 41 3 211,2 5 8
46,291666 30,5410
25 50,5 7 220 0,65975202 2
0,64694008
26 60 55 228,8 1 35,5817
0,63484667 34,9165
27 60 55 237,6 7 7
28 60 55 246,4 0,62340706 34,2873

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

1 9
0,61256437 33,6910
29 60 55 255,2 2 4
0,60226843 33,1247
30 60 55 264 9 6
0,59247480 32,5861
31 60 55 272,8 4 1
0,58314390 32,0729
32 60 55 281,6 9 1
0,57424042 31,5832
33 60 55 290,4 5 2
0,56573268
34 60 55 299,2 9 31,1153
49,958333 0,55759222 27,8563
35 54,5 3 308 6 8
44,916666 24,6948
36 49 7 316,8 0,54979335 8
49,958333 0,54231281 27,0930
37 54,5 3 325,6 9 4
0,53512955 29,4321
38 60 55 334,4 1 3
0,52822436 29,0523
39 60 55 343,2 4 4
0,52157976 28,6868
40 60 55 352 8 9

Tabel 2. Data BH-2


Depth
(m) N N60 Po' CN N60'

0 0 0 0 0 0
1 19,5 17,875 8,8 3,29876 58,96534
2 39 35,75 17,6 2,332576 83,38958
3 49,5 45,375 26,4 1,90454 86,4185
4 60 55 35,2 1,64938 90,7159
5 55,5 50,875 44 1,47525 75,05336
6 51 46,75 52,8 1,346713 62,95884
7 55,5 50,875 61,6 1,246814 63,43167
8 60 55 70,4 1,166288 64,14583
9 45,5 41,70833 79,2 1,099587 45,86193
10 31 28,41667 88 1,04316 29,64312
11 40 36,66667 96,8 0,994614 36,46917
12 49 44,91667 105,6 0,95227 42,77279
13 54,5 49,95833 114,4 0,914911 45,70745
14 60 55 123,2 0,881631 48,48969
15 60 55 132 0,851736 46,84549

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

16 60 55 140,8 0,82469 45,35795


17 40,5 37,125 149,6 0,800067 29,70248
18 21 19,25 158,4 0,777525 14,96736
19 27 24,75 167,2 0,756787 18,73049
20 33 30,25 176 0,737625 22,31316
21 46,5 42,625 184,8 0,719848 30,68354
22 60 55 193,6 0,703298 38,68139
23 50,5 46,29167 202,4 0,687839 31,84122
24 41 37,58333 211,2 0,673357 25,30698
25 39 35,75 220 0,659752 23,58613
26 37 33,91667 228,8 0,64694 21,94205
27 48,5 44,45833 237,6 0,634847 28,22423
28 60 55 246,4 0,623407 34,28739
29 60 55 255,2 0,612564 33,69104
30 60 55 264 0,602268 33,12476
31 60 55 272,8 0,592475 32,58611
32 60 55 281,6 0,583144 32,07291
33 60 55 290,4 0,57424 31,58322
34 60 55 299,2 0,565733 31,1153
35 60 55 308 0,557592 30,66757
36 60 55 316,8 0,549793 30,23863
37 60 55 325,6 0,542313 29,82721
38 60 55 334,4 0,53513 29,43213
39 60 55 343,2 0,528224 29,05234
40 60 55 352 0,52158 28,68689

a) Pengolahan Data NSPT

Uji SPT dilakukan pada 2 titik berbeda.

1
N60 = . Em . Cb. Cs . Cr . Nspt
0,6

Em = 1

Cb = 1

Cs = 1

Cr = 1

b) Tekanan Ujung Tiang (Qb)

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

Qb = Ab.fb

Ab = ¼.π.D2 = ¼.π.0,42 = 0,1257 m2

fb = μ.cb.Nc = 0,6.100. 19,5 = 1170 kN/m2

Qb = 0,1257.1170 = 147,0265 kN

c) Tahanan Geser Ultimit (Qs)

Qs = As.fs

As = πD.L = π.0,4.10 = 12,5664 m2

Fs = α.Cu = 0,9522 (82,4) = 78,4583 kN/m2

Qs = 12,5664.78,4664 = 985,9356 kN

d) Kapasitas Dukung Ultimit Neto (Qu)

Wp = Ab.L.γbeton = 0,1257.10.24 = 30,1592 kN

Qu = Qb + Qs – Wp = 147,0265 + 985,9356 – 30,1592 = 1189,5107kN

e) Kapasitas Dukung Ijin (Qa)

Qu 1189,5107
Qa = = = 500,8043 kN
SF 2 ,5

f) Jumlah Tiang Bor (n)

P 1786.74
n= = = 3,5677
Qa 500 ,8043

Digunakan n = 4 buah tiang bore pile

Catatan = Nilai P diambil dari nilai F3 pada reaksi di joint/perletakan

g) Efisiensi Tiang Tunggal (Eg)

S = 2,5D+0,02L = (2,5.0,6) + (0,02.6,5) = 1,63 m, dibulatkan menjadi

1,7 m

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

m=2

n=3

θ = arctan ( DS ) = arctan( 0,4


1,7 )
= 13,24 o

Eg = 1−¿ = 0,8964

Q = Eg.n.Qa = 0,8964.4. 500,8043 = 1795,691 kN

h) Kapasitas Dukung Kelompok Tiang (Q)

Qu 1189,5107
Q = m.n. = 2.3. = 2854,82 kN
SF 2,5

Diambil nilai Q terkecil antara 1795,691 kN dan 2854,82 kN, yaitu

1795,691 kN. Nilai Q > P, 1795, 691 kN > 1786,84 kN, AMAN!

i) Desain pile cap

S = 1,7 m

m = 2 buah

x = 3 buah

Maka, ukuran pile cap adalah sebagai berikut

Arah x = 0,3 + ½ D + 2S + ½ D + 0,3

= 0,3 + ½ .0,4 + 2.1,7 + ½ .0,4 + 0,3

= 4,4 m ~ dibulatkan menjadi 5 m

Arah y = 0,3 + ½ D + S + ½ D + 0,3

= 2,9 m ~ dibulatkan menjadi 3 m

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

II. RENCANA ANGGARAN BIAYA

A. Penjelasan Umum

Struktur bangunan diabagi menjadi dua bagian yaitu struktur bangunan atas

dan struktur bangunan bawaha atau pondasi. Pondasi berfungsi untuk

meneruskan beban yang disalurkan dari struktur ke dalam lapisan tanah yang

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

keras yang dapat memikul beban konstruksi tersebut. Pondasi dibagi menjadi

pondasi dangkal (kedalaman 0,6-2,0 m), pondasi sumuran/kaison (kedalaam 2-

10 m), dan pondasi dalam (kedalaman > 10 m). Jenis pondasi yang digunakan

pada bangunan dipilih berdasarkan banyak faktor seperti hasil penyelidikan

tanah, besarnya beban yang akan bekerja pada pondasi tersebut, serta biaya dan

kemudahan pelaksanaan di lapangan.

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek merupakan perkiraan biaya yang

diperlukan untuk setiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi sehingga

akan diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek

(Sugeng Djojowirono, 1984).

B. Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)

Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) merupakan perhitungan kebutuhan

biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan atau

PT. Hashirama Senju BAB V - 45


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

satu jenis pekerjaan tertentu (Permen PUPR28-2016). Analisis ini digunakan

sebagai suatu dasar untuk menyusun perhitungan harga perkiraan sendiri (HPS)

atau owner’s estimate (OE) dan harga perkiraan perencana (HPP) atau

engineering’s estimate (EE) yang dituangkan sebagai kumpulan harga satuan

pekerjaan seluruh mata pembayaran. Analisis harga satuan dapat diproses

secara manual atau menggunakan perangkat lunak. Yang dimaksud dengan

nilai total HPS adalah hasil perhitungan seluruh volume pekerjaan dikalikan

dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh beban pajak dan keuntungan

(Permen PU Nomor 07/PRT/M/2011). Untuk pengadaan barang/jasa

pemerintah sesuai dengan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 (perubahan kedua

atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010), nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak

rahasia (Perpres Nomor 70 Tahun 2012, pasal 66, Ayat 3).

Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Komponen biaya langsung terdiri atas upah, bahan dan alat, sedangkan

komponen biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum atau overhead dan

keuntungan.

C. Harga Satuan Dasar (HSD)

Harga Satuan Dasar harga komponen dari mata pembayaran dalam satuan

tertentu, misalnya: bahan (m, m², m³, kg, ton, zak, dan sebagainya), peralatan

(unit, jam, hari, dan sebagainya), dan upah tenaga kerja (jam, hari, bulan, dan

sebagainya) yang terdiri dari :

PT. Hashirama Senju BAB V - 46


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

a. Harga Satuan Dasar Alat

Besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen biaya alat yang meliputi

biaya pasti dan biaya tidak pasti atau biaya operasi per satuan waktutertentu,

untuk memproduksi satu satuan pengukuran pekerjaan tertentu.

b. Harga Satuan Dasar Bahan

Besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen bahan untuk

memproduksi satu satuan pengukuran pekerjaan tertentu.

c. Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja

Besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen tenaga kerja per satuan

waktu tertentu, untuk memproduksi satu satuan pengukuran pekerjaan

tertentu.

D. Harga Satuan Pekerjaan (HSP)

Harga Satuan Pekerjaan adalah biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga

satuan suatu pekerjaan,yang terdiri atas biaya langsung (tenaga kerja, bahan,

dan alat), dan biaya tidak langsung (biaya umum atau overhead, dan

keuntungan) sebagai mata pembayaran suatu jenis pekerjaan tertentu, belum

termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

E. Koefisien, Alat, dan Tenaga Kerja

a. Koefisien bahan

Bahan yang dimaksud adalah bahan/material yang memenuhi

ketentuan/persyaratan yang tercantum dalam dokumen atau spesifikasi, baik

PT. Hashirama Senju BAB V - 47


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

mengenai jenis, kuantitas maupun komposisinya bila merupakan suatu

produk campuran.

Perhitungan dilakukan antara lain berdasarkan:

1. Faktor kembang dan susut;

2. Faktor kehilangan bahan;

3. Kuantitas;

4. Harga satuan dasar bahan.

b. Koefisien Alat

Koefisien alat adalah waktu yang diperlukan (dalam satuan jam) oleh suatu

alat untukmenyelesaikan atau menghasilkan produksi sebesar satu satuan

volume jenis pekerjaan. Data utama yang diperlukan untuk perhitungan

efisiensi alat ini adalah:

- Jenis alat;

- Kapasitas produksi;

- Faktor efisiensi alat;

- Waktu siklus;dan

- Kapasitas produksi alat.

c. Koefisien Tenaga Kerja

Penggunaan tenaga kerja untuk mendapatkan koefisien tenaga kerja dalam

satuan jam orang per satuan pengukuran (m¹, m², m³, ton, dan lain-lain).

PT. Hashirama Senju BAB V - 48


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

VI. KELUARAN

Kesimpulan dalam laporan akhir perencanaan pembangunan Senju Hotel adalah

sebagai berikut:

1. Hotel dirancang dengan menggunakan struktur cor di tempat (In Situ)

sehingga elemen strukturnya disusun dari beton bertulang.

2. Analisis dan desain ketahanan gempa mengacu pada SNI 1726 :2019.

3. Pembebanan struktur mengacu pada SNI 1727 : 2020.

4. Analisis dan desain elemen-elemen struktur yang direncanakan berdasarkan

SNI 2847 : 2019.

5. Tipe struktur bawah yang direncanakan adalah pondasi bore pile.

6. Mutu beton yang digunakan dalam perencanaan adalah beton dengan kuat

tekan (f’c) sebesar 29,05 Mpa

7. Mutu baja tulangan (fy) yang digunakan baik tulangan utama maupun

tulangan sengkang adalah sebesar 420 MPa.

1. Gedung yang direncanakana adalah berupa gedung menggunakan beton

bertulang cor ditempat (in situ)

2. Analsis dan desain ketahanan gempa mengacu pada SNI 1726-2019 dengan

metode Respon Spektrum yang diolah datanya menggunakan SAP2000 v20.

3. Pembebanan struktur mengacu pada SNI 1727-2020 dan PPPURG 1987.


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

4. Analisis dan desain elemen-elemen struktur yang direncanakan berdasarkan

SNI 2847-2019.

5. Tipe struktur bawah yang direncakan adalah pondasi mini pile dengan

kedalaman 7,5 m.

6. Mutu beton yang digunakan dalam perencanaan adaloh beton dengan kuat

tekan (f’c) sebesar 29,05 Mpa atau setera dengan K-300 MPa.

7. Tipe struktur bawah yang direncakana adalah pondasi bore pile

8. Mutu baja yang digunakan dalam perencanaan tulangan utama

fy sebesar 420 Mpa dan tulangan sengkang menggunakan fy sebesar 280 Mpa.

9. Dari hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya, total biaya yang diperlukan

untuk konstruksi Senju Hotel adalah sebesar Rp


LAPORAN AKHIR
Pembangunan Senju Hotel

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN (BAR CHART)


Nama Pekerjaan : Proyek Pembangunan Senju Hotel
Nama Penggunaan Jasa : Program Studi Teknik Sipil
Nama Konsultan : PT. Hashirama Senju
No. Kontrak, Tanggal Kontrak :
Waktu Pelaksanaan : 112 (Seratus Dua Belas) Hari Kalender

No Kegiatan Agustus-September September - Oktober Oktober-November November-Desember


22 - 28 29 - 04 05 - 11 12 - 18 19 - 25 26 - 02 03 - 09 10 - 16 17 - 23 24 - 30 31 - 06 07 - 13 14 - 20 21 - 27 27 - 04 05 - 11
1 2 3 4
A Kegiatan Pendahuluan
1 Administrasi Kantor

2 Pekerjaan Persiapan
3 Pengumpulan Data Sekunder
4 Koordinasi dengan Tim Dosen
B Kegiatan Survey dan Analisis Data
1 Pengumpulan Data Lapangan
2 Analisis Data Topografi Pembuatan Peta
3 Survey dan Analisis Data Hidrologi dan Hidrolika
4 Investigasi Mektan dan Analisis Laboratorium
C Kegiatan Detail Desain
1 Detail Desain Struktur Terpilih
2 Perhitungan Keamanan Struktur
3 Pembuatan Metode Kerja
D Pelaporan
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Konsep Laporan Akhir
4 Laporan Akhir
5 BOQ, RAB, dan AHS
E Pembahasan
1 Pembahasan Laporan Pendahuluan
2 Pembahasan Laporan Antara
3 Pembahasan Konsep Laporan Akhir

Anda mungkin juga menyukai