APLIKASI KOMPUTER
DISUSUN OLEH :
“KELAS 5.01”
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
kepada saya dapat menyelesaikan tugas besar aplikasi komputer mengenai “Sket
Gambar Portal 2D” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah aplikasi komputer. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang SAP 2000 bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir.Ichwan Hadi Saputa, ST.
MT, selaku Dosen Apikasi komputer yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
portal sesuai SNI 03-2847-2013 untuk perencanaan struktur?
Tujuan apalikasi computer ini adalah agar dapat mengetahui dan memaha mi
dengan baik bagaimana menggunakan SAP2000 untuk menganalisis sebuah struktur
Portal Beton Bertulang, Tujuan dari praktikum aplikasi computer, sebagai berikut :
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
secara tegas menyatakan tidak bertanggung jawab untuk setiap kesalahan yang timbul
dari pemakaian program. Umumnya manual yang melengkapi program cukup lengkap
bahkan terlalu lengkap, sedangkan semakin hari program yang dibuat menjadi semakin
mudah digunakan tanpa harus membaca manual maka mempelajari secara mendalam
materi manual program sering terabaikan. Oleh karena itu dengan disajikannya
pembahasan penyelesaian perhitungan program dan disertai perhitungan manual
pembanding untuk perhitungan baja ringan yang detail tetapi ringkas tentu sangat
berguna.
Kinerja dari SAP 2000 ini adalah membuat model-model struktur atau portal
bangunan. Kemudian diberi beban-beban kerja seperti beban hidup, beban mati, beban
gempa, beban angin dan sebagainya. Output dari program ini adalah momen, gaya
geser, dan gaya normal yang diperlukan untuk keperluan mendesain kebutuhan
tulangan pada elemen struktur. Adapun,
Perbedaan SAP2000 dan ETABS yang utama adalah dalam desain. ETABS
lebih cocok untuk desain struktur gedung tinggi dan struktur beton, sementara SAP2000
lebih cocok untuk desain struktur metal dan kayu. Tidak hanya itu, ETABS memilik i
fitur yang lebih baik untuk analisis non-linier, sementara SAP2000 lebih baik untuk
analisis linier.
Sebagai salah satu software yang digunakan teknik sipil, SAP 2000 bisa
membantu dalam pekerjakan perencanaan struktur bangunan yang diantaranya adalah:
4
pengguna untuk melakukan pemodelan secara menyeluruh dalam waktu singkat namun
hasilnya akurat. Beberapa kemampuan program ini antara lain:
4. Sistem koordinat ganda untuk bentuk geometri struktur yang kompleks dan
5. Model pembebanan yang lebih lengkap baik berupa static loading maup un
dynamic loading.
Portal merupakan struktur rangka utama dari gedung yang terdiri atas
komponen-komponen balok dan kolom yang saling bertemu pada titik-titik simpul
(buhul), dan berfungsi sebagai penahan beban dari gedung. Untuk merencanakan portal
yang berkualitas serta bermutu tinggi maka diperlukan ketelitian dalam penghitunga n.
Merencanakan portal perlu memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku
yang tercantum dalam peraturan gempa maupun peraturan beton baik menggunaka n
peraturan yang berstandar nasional maupun internasional.
Dalam merencankan portal perlu adanya hitungan analisis struktur untuk
mengetahui besarnya gaya dan momen yang terjadi pada portal akibat bebanbeban yang
bekerja. Dari hitungan analisis struktur tersebut dapat ditentukan besarnya dimensi
balok, kolom, sloof, plat lantai, plat atap dan pondasi yang diperlukan akibat beban
5
yang bekerja. Untuk mempermudah hitungan analisis tersebut dapat dihitung
menggunakan alat bantu program komputer berupa SAP 2000 Non Linier, Etabs, San
pro, dan sebagainya.
Pada dasarnya sistem struktur bangunan terdiri 2, yaitu :
Pada dasarnya beton bertulang merupakan gabungan logis dari dua jenis
bahan/ material yaitu beton polos dan tulangan baja. Beton polos merupakan
bahan yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi akan tetapi memiliki kekuatan tarik
yang rendah. Sedangkan tulangan baja akan memberi kekuatan tarik yang besar
sehingga tulangan baja akan memberi kekuatan tarik yang diperlukan. Dengan adanya
kelebihan masing-masing elemen tersebut, maka konfigurasi antara beton dan
tulangan baja diharapkan dapat saling bekerjasama dalam menahan gaya-gaya yang
berkerja dalam struktur tersebut, dimana gaya tekan ditahan oleh beton, dan tarik
ditahan oleh tulangan baja.
Baja dan beton dapat bekerja sama atas dasar beberapa hal :
2. Campuran beton yang memadai yang memberikan sifat anti resap yang
6
cukup dari beton untuk mencegah karat baja.
Beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dicari. Material ini dapat
menciptakan berbagai struktur. Selain untuk bangunan rumah, beton dapat digunakan
dalam pembuatan jalan, saluran air, area parkir kendaraan.
Ragam mutu beton menjadi bahan acuan untuk mengetahui kekuatan, kualitas,
dan karakteristiknya. Mutu beton ini dinyatakan dalam satuan angka dan huruf. Untuk
informasi mutu beton di Indonesia menggunakan huruf K, artinya kuat tekanannya per
cm2. Selain itu, kualitas mutu beton terbagi menjadi beberapa kategori mulai dari K -
100 hingga K-500. Sebagai contoh K-100 mempunyai artian kekuatan minimum adalah
100 kg/cm2.
Mutu beton kelas I merupakan kelas yang paling rendah. Jenis beton ini
penggunaannya di bidang pekerjaan non struktural. Jadi, dalam pelaksanaannya
tidak membutuhkan kemampuan atau keahlian khusus.
Kelas beton ini tidak mengandung unsur struktural berupa besi sebagai
bahan penulangan cor secara langsung. Sehingga dalam pekerjaan konstruksinya
tidak membutuhkan pengawasan penggunaan yang relatif ringan. Pengawasan
hanya berfokus pada kualitas bahan-bahan yang digunakan saja.
7
2.6.2. Mutu Beton Kelas II
Mutu beton paling tertinggi adalah kelas III. Kemudian jenis beton ini
mempunyai campuran utama berupa baja. Sehingga mampu mengatasi
kelemahan dari bahan concrete dengan daya tarik yang rendah, meskipun
kemampuan menahan tekanannya tinggi.
Hal tersebut membuat ragam mutu beton kelas tertinggi ini disebut
beton prategang. Tidak hanya itu saja, sifat baja dengan kekuatan tarik tinggi
dapat menciptakan perpaduan yang kuat secara struktural terhadap beban
tekanan. Bahkan mempunyai sifat bebas tarik
8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
DL = 10 KN DL = 35 KN
4 LL = 20 KN LL = 25KN
L3 16 KN
DL = 30 KN
4 LL = 20 KN
5,3 KN
L2
DL = 10 KN DL = 30 KN
4 LL = 20 KN LL = 40 KN
L1
6 6
6B 6B 6B 6B
Syarat Ketentuan Simbol B, H, X dan Y :
B = 6 M (Jika angka paling belakang NIM anggota Kelompok rata ganjil)
= 5 M (Jika angka paling belakang NIM anggota Kelompok rata genap)
H = 4 M (Jika angka paling belakang NIM anggota Kelompok rata ganjil)
= 5 M (Jika angka paling belakang NIM anggota Kelompok rata genap)
X = (Jumlah angka paling belakang NIM anggota Kelompok )
Y = (Jumlah Rata2 angka paling belakang NIM anggota Kelompok )
9
3.2. Langkah-langkah Pengerjaan
Setelah mendapatkan model struktur portal beton bertulang sesuai dengan soal
yang akan dianalisis. Adapun, Langkah-langkah menganalisis dengan SAP2000 yaitu
sebagai berikut :
1. membuka dan menjalnkan aplikasi SAP2000, berikut tampilan awal dari software
SAP2000.
2. kemudian, akan muncul kotak dialog baru berisi model-model awal (template)
dari struktur dan pilih model “2D Frames”.
10
3. Ganti tumpuan menjadi jepit Klik Assign >> Joint >> Restraint, Pilih tumpuan
jepit (fixed), klik OK
4. Pada tampilan awal, model struktur akan diberi perletakan jepit pada setiap
ujung kolom.
5. Lalu, berkaitan dengan definisi tiap-tiap material. Pada soal didefinisikan material
dengan mutu beton fc’ 20 mpa. Dengan cara klik define > materials > modify/show
material pada 4000psi
11
6. Untuk baja tulangan longitudional Bj57, Klik Add New Material Isi data sesuai
soal
12
7. Untuk baja tulangan geser BJTP-24
• Klik Add copy of material pada BJTD-40 yang telah dibuat
• Isi data sesuai soal
8. Tentukan elemen kolom pada tab Define >> Section Properties >> Frame
Sections
13
9. Tentukan elemen kolom dengan cara klik tab define > section properties > frame
sections dan pilih add new property dan ganti frame section property type ke
concrete, pilih bentuk rectangular dengan tipe sesuai dengan dimensi dari soal.
• Buat type kolom K 800X400
14
• Ulangi langkah yang sama untuk K 1000x400 dengan Klik Add
Copy of Property pada K800x400 yang sebelumnya di buat.
15
10. Tentukan Elemen balok pada tab Define >> Section Propertie Frame Sections
• Ikuti langkah yang sama seperti membuat kolom untuk balok B
300X700dan B 300X400 dengan Klik Add copy Property
16
• Balok 300 x 500
• Ikuti Langkah yang sama seperti membuat kolom untuk balok B 300 X 400
dan balok 200 X 300 dengan klik add copy property.
17
• Balok 200 X 300
18
• Tampilan semua frame property material yang sudah di input.
19
• Ulangi Langkah yang sama sampai semua material terisi sesuai ukurannya
20
21
• Klik tab DEFINE>LOAD PATTERNS
22
DISTRIBUTED dead
23
24
DISTRIBUTED LIVE
25
• Point ( dead )
26
• Point live
27
❖ Lakukan pembebanan untuk beban mati.untuk menampilkan klik tab
Display >> Show object load assigns >> Frame, pilih LIVE
28
• Hasil Load Pattern Dead
29
30
11. BUAT KOMBINASI BEBAN DENGAN KLIK TAB DEFINE>DEFININE
COMBINATIONS>KLIK ADD NEW COMBO, ISIKAN SESUAI SOAL
• 1,2DL+0,5LL+1EL
31
• 1,2DL+0,5LL-1EL
32
12. MEMBUAT KOMBINASI PEMBEBANAN
4. Pada MODAL, action diganti do not run dengan meng-klik run/do not run
case,klik run now
5. Tunggu sebentar lalu klik start animation pada pojok kanan.
33
• Klik display>show forces/stresses>joint. case/combo name rubah ke
1,2DL+1,6LL,apply lalu ok
34
• Ulangi Langkah yang sama lalu pilih shear 2-2
35
• Klik display>show forces/stresses>joint.case/combo name rubah ke
1,2DL+0,5LL+1EL,> ok
36
• Ulangi Langkah yang sama lalu pilih shear 2-2
37
• Klik display>show forces/stresses>joint.case/combo name rubah ke 1,2DL+0,5LL-
1EL,> ok
38
• Ulangi Langkah yang sama lalu pilih shear 2-2
39
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis dari analisis struktur Portal Beton
Bertulang 2D, yaitu :
Demikian kesimpulan dan saran yang didapat selama proses pengerjaan Tugas
Akhir ini. Penulis sadar bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, sehingga koreksi
dan masukan dari pembaca sangat diharapkan.
40
DAFTAR PUSTAKA
41