Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

MANAJEMEN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

( HSKB 527 )

Dosen Pembimbing :
Eliatun S.T, M.T

NIP. 19750525 200501 2 004

Disusun Oleh:

Muhammad Fachrully Azhar 1710811310024

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

BANJARMASIN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan makalah Metode Konstruksi Sistem Beton Pra-tegang sebagai tugas Mata

Kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eliatun, MT

sebagai dosen pembimbing pada mata kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi, juga

kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Penulis juga menyadari akan adanya keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki,

namun penulis juga berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata dengan segala kekurangan dan kerendahan hati penulis mengharapkan

makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan........................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................Error! Bookmark not defined.

PEMBAHASAN ..................................................................................Error! Bookmark not defined.

2.1 Pengertian .....................................................................Error! Bookmark not defined.


2.2 Metode Pelaksanaan .....................................................Error! Bookmark not defined.
PENUTUP .......................................................................................................................................... 3

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 3

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jembatan merupakan infrastruktur yang sangat vital khususnya daerah
terpencil untuk berbagai kepentingan. Jembatan digunakan untuk pejalan kaki
sebagai infrastruktur utama penghubung aktivitas sehari-hari seperti berdagang,
berkebun, berladang, bersekolah bagi para pelajar dan lain-lain. Namun, banyak
daerah-daerah terpencil di Indonesia yang jembatannya sudah tidak layak pakai.
Kerusakan yang terjadi pada jembatan di daerah-daerah diperkirakan karena
cuaca, usia jembatan, serta penggunaan material yang masih belum mengikuti
teknologi zaman sekarang. Sehingga aktivitas masyarakat setempat menjadi
terhambat.

Pada saat ini mulai dikenal jembatan yang menggunakan beton prategang
pada strukturnya. Penggunaan sistem beton prategang untuk struktur jembatan
biasanya diterapkan pada jembatan bentang menengah, bentang panjang dan
jembatan jalan layang. Jembatan beton prategang terbagi menjadi tiga bagian
yaitu struktur atas (superstructures), struktur bawah (substructures) dan pondasi.
Struktur atas jembatan juga terdiri dari beberapa bagian yaitu trotoar, slab lantai
kerja, girder, balok diafragma, ikatan pengaku dan tumpuan.

Metode balance cantilever merupakan metode pembangunan jembatan


dengan memanfaatkan efek kantilever seimbangnya maka struktur dapat berdiri
sendiri, mendukung berat sendirinya tanpa bantuan sokongan lain
(perancah/falsework). Metode ini dilakukan dari atas struktur sehingga tidak
diperlukan sokongan di bawahnya yang mungkin dapat mengganggu aktivitas di
bawah jembatan. Setelah segmen ujung mulai berdiri maka dilanjutkan
pemasangan segmen selanjutnya dengan mengandalkan kekuatan tarikan kabel
sehingga seluruh bagian segmen pelengkung bertemu di tengah-tengah setelah itu
dilanjutkan untuk pemasangan batang penggantung dan gelagar lantai.

1
1.2 Rumusan masalah

Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:


1. Bagaimana penjelasan tentang metode pelaksanaan pemasangan balok
prategang khusus metode penegangan setelah pengecoran (post tension)?
2. Bagaimana penjelasan tentang metode pelaksanaan pekerjaan balance
cantilever pada proyek pembangunan jembatan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Menguasai dan menjelaskan tentang metode / proses pelaksanaan pekerjaan
pemasangan girder pada proyek pembangunan jembatan.
b. Menjelaskan tahapan pelaksanaan metode konstruksi balance cantilever
pada pembangunan jembatan.

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan yang digunakan dalam membuat makalah ini dengan
metode studi pustaka. Tidak hanya itu makalah ini didapatkan dari mencari bahan
dan sumber – sumber yang membahas mengenai metode pelaksanaan konstruksi
balance cantilever pada pembangunan jembatan dari berbagai sumber di internet
dan ibooks yg tersedia.

2
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
sistem beton pra-tegang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan
tegangan-tegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa
hingga tegangan-tegangan akibat beton-beton dapat dinetralkan sampai suatu
taraf yang diinginkan. Salah satu pengaplikasiannya adalah PCI-Girder. Untuk
pemasangan PCI-Girder menggunakan beton pra-tegang dibutuhkan manajemen
konstruksi yang menjabarkan langkah-langkah pemasangannya dan alat-alat yang
diperlukannya untuk keperluan konstruksi perakitan PCI-Girder tersebut. Yang
mana melalui beberapa tahapan pekerjaan. Pekerjaan ini terdiri dari fabrikasi
struktur beton pratekan pracetak. Pekerjaan ini mencakup pembuatan,
pengangkutan dan penyimpanan balok dan elemen struktur dari beton pracetak,
yang dibuat dengan cara pre-tension (penegangan sebelum pengecoran) maupun
post-tension (penegangan setelah pengecoran). Pekerjaan ini juga termasuk
pemasangan semua elemen pratekan pracetak.

DAFTAR PUSTAKA

3
Farhan. 2016. Metode Pelaksanaan Beton Prategang Pekerjaan Erection PC-I Girder
Proyek Pembangunan Flyover, Pegangsaan Dua Kelapa Gadung, Jakarta Utara
(PT.WASKITA KARYA). Bandung : Politeknik Negeri Bandung Jurusan Teknik
Sipil.

https://asiacon.co.id/blog/pengertian-beton-prategang-adalah

diakses pada tanggal : 21 November 2019 Pukul 20.00 WITA

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/beton-prategang-definisi-konsep-prinsip-dan-
cara-kerja-82
Diakses pada tanggal : 21 November 2019 Pukul 21.00 WITA.

http://insinyursipil.blogspot.com/2015/01/apa-itu-beton-prategang.html
Diakses pada tanggal : 21 November 2019 Pukul 21.10 WITA.

Anda mungkin juga menyukai