Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya, Makalah


Kegagalan Konstruksi Tol Becakayu yang diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan dapat terselesaikan.
Dalam proses penyusunan makalah ini, saya mendapat bimbingan dan
dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Dr. Rina Marina Masri, MP., selaku dosen mata kuliah Rekayasa Lingkungan.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan.

Bandung, Maret 2018

Ikhsan Jati Kertapernata

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
1.4 Metode Penulisan............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
2.1 Tol Becakayu ................................................................................................................... 3
2.2 Penyebab dan Kronologis Kegagalan Konstruksi Tol Becakayu..................................... 4
2.2.1 Penyebab Kegagalan Konstruksi Tol Becakayu ................................................................... 4
2.2.2 Kronologis Kegagalan Konstruksi Tol Becakayu ................................................................ 5
2.3 Pelaksanaan Metode Konstruksi yang Tepat ................................................................... 6
2.4 Pencegahan Kegagalan Konstruksi dan Kecelakaan Kerja .............................................. 7
BAB III PENUTUP........................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tol Becakayu............................................................................................


Gambar 2. Kegagalan Konstruksi Tol Becakayu .......................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian
maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia.
Salah satu contohnya kegagalan konstruksi adalah kegagalan konstruksi
Becakayu. Pada hari selasa tanggal 20 Februari 2018, terjadi kecelakaan kerja pada
Tol Becakayu. Kecelakaan itu terjadi pada saat para pekerja akan melakukan
pengecoran pada penyangga tiang Tol Becakayu. Akibat kecelakaan kerja tersebut,
tujuh orang pekerja mengalami luka-luka.
Selain menimbukan korban, dengan adanya kecelakaan kerja ini juga
menghambat pengerjaan proyek Tol Becakayu.Padahal, jika pada pelaksanaan
proyek diterapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan baik maka dapat
mengurangi korban akibat kecelakaan kerja bahkan kecelakaan kerja tersebut dapat
dihindari.Walaupun tidak dapat dipungkiri juga terkadang ada faktor lain yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan kegagalan konstruksi.
Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas mengenai penyebab
kegagalan konstruksi pada Tol Becakayu, pelaksanaan metode konstruksi yang
tepat serta solusi untuk mengatasi penyebab kegagalan konstruksi pada proyek
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa penyebab terjadinya kegagalan konstruksi Tol Becakayu ?
2. Bagaimana Pelaksanaan Metode Konstruksi yang tepat pada konstruksi Tol
Becakayu ?
3. Bagaimana solusi untuk mencegah dan mengatasi penyebab kegagalan
konstruksi Tol Becakayu?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan konstruksi Tol Becakayu.
2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Metode Konstruksi yang tepat pada
konstruksi Tol Becakayu.
3. Untuk mengetahui solusi untuk mencegah dan mengatasi penyebab
kegagalan konstruksi Tol Becakayu.

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan yang dilakukan adalah studi pustaka dan
menginterpretasikannya dengan pengetahuan pembaca, dan juga penulis ambil
dari browsing internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tol Becakayu


Becakayu atau Bekasi-Cawang-Kampung Melayu adalah jalan tol
berkonstruksi layang yang dibangun di atas sungai Kalimalang di kota Jakarta
Timur dan Bekasi untuk mengurai kemacetan di sekitar Kalimalang. Jalan tol ini
dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra
Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter yang melanda.
Tol yang rencananya akan membentang sepanjang 21,04 KM dari Kawasan
Metropolitan Mal (MM) di Bekasi Barat hingga ke Kampung Melayu di Jakarta
Timur ini menyimpan banyak manfaat.Manfaat tersebut diantaranya adalah
menambah kapasitas jalan, menambah pilihan pengguna jalan, dan membuat jarak
tempuh perjalanan menjadi jauh lebih cepat.
Kehadiran Tol Becakayu juga akan meningkatkan kelancaran lalu lintas
kendaraan logistik yang menuju Karawang, Cibitung dan Bandung sebagai akibat
terpecahnya arus lalu lintas sehingga mengurangi volume lalu lintas di Tol Jakarta-
Cikampek.

Gambar 1. Tol Becakayu

3
2.2 Penyebab dan Kronologis Kegagalan Konstruksi Tol Becakayu
2.2.1 Penyebab Kegagalan Konstruksi Tol Becakayu
Menurut Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra konstruksi Tol
Becakayu mengalami kegagalan konstruksi disebabkan oleh selama pengecoran
terdapat bracket (siku) yang berfungsi sebagai penyangga saat pengecoran. Dugaan
sementara ambruknya tiang itu disebabkan karena bracket kurang kuat.Kemudian
saat pekerja melakukan pengecoran ke dalam tiang, penyangga terlepas hingga
material cor jatuh.
Selanjutnya berdasarkan penyelidikan tim Forensik Puslabfor Mabes Polri,
bekisting pier head bukan ambruk atau jatuh.Namun bekisting pier head itu melorot
atau longsor berikut material cor beton sehingga menimpa para pekerja.
Jika bekisting pier head roboh maka tiang ikut roboh, tapi tiang masih
berdiri. Bekisting pier head itu sendiri adalah cetakan sementara untuk menahan
beton kepala pilar (pile cap) selama cor beton dituang dan dibentuk sesuai bentuk
yang diperlukan. Semakin berat bekisting maka semakin berat beban yang dipikul.

Gambar 2. Kegagalan Konstruksi Tol Becakayu

Sementara menurut Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Syarif


Burhanuddin penyebab kegagalan konstruksi Tol Becakayu disebabkan juga oleh
kurangnya pengawasan.

4
Hasil investigasi Komite Keselamatan Konstruksi menemukan bahwa
konsultan pengawas tidak memiliki peran dan apapun rekomendasinya tidak
didengar oleh subkontraktor di lapangan. Adapun penyelidikan kepolisian
menemukan bahwa konsultan tidak memberikan persetujuan (approval) sebelum
pekerjaan dilaksanakan.
2.2.2 Kronologis Kegagalan Konstruksi Tol Becakayu
Selasa, 20 Februari 2018
Pukul 03.40 WIB
Kecelakaan kerja terjadi di proyek Tol Becakayu. Kecelakaan itu terjadi saat
para pekerja akan melakukan pengecoran pada penyangga tiang Tol Becakayu. Di
mana tiang tersebut itu ada bracket tember yang fungsinya penyangga plat yang
akan dicor.
Namun pada saat pekerja memasukkan cor ke dalam tiang pancang tersebut,
tiang bracket terlepas dan jatuh sehingga seluruh material cor dan bracket tember
jatuh ke bawah dan tujuh orang tertimpa serpihan material cor, termasuk bracket
tember.

Pukul 04.45 WIB


Tujuh orang pekerja yang tertimpa tiang girder proyek Tol Becakayu yang
ambruk dievakuasi. Para korban mengalami luka-luka. Enam dirawat di RS UKI
dan 1 orang dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pukul 06.53 WIB
Kapolres Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra tiba mengecek
lokasi dan memberikan keterangan terkait ambruknya tiang girder proyek Tol
Becakayu yang ambruk. Polisi menduga tiang tersebut ambruk karena diduga
bracket tember kurang kuat.

i
2.3 Pelaksanaan Metode Konstruksi yang Tepat
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kegagalan konstruksi Tol Becakayu
disebabkan oleh melorotnya bekisting pier head akibat bracket atau penyangga
yang kurang kuat.Berikut ini merupakan langkah-langkah pelaksanaan metode
bekisting yang tepat :
1. Persyaratan umum dalam mendisain suatu struktur, baik struktur permanen
maupun sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu:
a) Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting tidak patah ketika
menerima beban yang bekerja.
b) Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami
perubahan bentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur
sia-sia.
c) Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah
tidak runtuh tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
2. Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok.
3. Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton.
4. Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm.
5. Pasangkan begisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor.
6. Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah
disiapkan.
7. Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada pembegistingan pada pelat
beton.
8. Pasangkan Hori beam dengan jarak per 40 cm.
9. Pasangkan begisting dengan plywood dengan ketebalan 15 mm.
10. Lakukan pemasangan pembesian pelat.
11. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
seperti yang disyaratkan pada gambar.
12. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang
diakibatkan oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya.
13. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk
yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan.

6
14. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan,
kemudahan pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
15. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat
pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton.
16. Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol elevasi begisting.

2.4 Pencegahan Kegagalan Konstruksi dan Kecelakaan Kerja


Kegagalan konstruksi baik sebagian ataupun seluruhnya sangat
perlu dicegah sebab pada akhirnya pemilik dan pengguna yang paling dirugikan
beserta lingkungannya. Dari sisi tahapan pembangunan maka yang perlu dicermati
untuk pencegahannya meliputi sebagai berikut :
1. Tahap perencanaan, dapat dilakukan optimasi perencanaan.
2. Tahap pelaksanaan, dilakukan pengawasan yang ketat dan kajian awal desain
serta pengendalian procurement dan construction di pelaksanaan per bagiannya
dengan landasan profesionalisme dan etika profesi.
3. Tahap pemeliharaan, dilakukan check, recheck dan cross check, disertai uji coba
dengan benar dan proses administrasi teknik diikut sertakan.
Sementara untuk mencegah kecelakaan kerja dapat dilakukan beberapa hal
berikut yaitu
1. Menugaskan kepada personil khusus yang bertanggung jawab memanajemen
kecelakaan, kesehatan serta kebersihan lingkungan kerja (K3)
2. Memasang rambu-rambu peringatan semisal bas benda jatuh, awas listrik, awas
lubang Void, serta rambu proyek yang lainnya.
3. Menggunakan alat keselamatan kerja sebagai perlindungan diri semisal Sepatu
Safety (Safety Shoes), sabuk pengaman, Helm proyek atau Safety Helmet
(Helm Safety) serta penutup kuping sebagai pelindung diri terhadap suara
bising mesin.
4. Memberikan penyuluhan sesering mungkin dengan mengumpulkan seluruh
pekerja sehingga bisa mengarahkan serta mengingatkan mengenai bahaya
kecelakaan proyek serta himbauan supaya untuk berhati-hati dalam bekerja.

i
5. Menutup lubang Void serta memberi Ralling sementara di pinggirnya,
pemasangan Ralling pun dipasang di area tepi struktur gedung supaya pekerja
aman dari bahaya jatuh dari ketinggian.
6. Mewajibkan serta menugaskan personel khusus guna mengontrol pekerja
apakah sudah mengenakan alat pengaman diri (APD) atau belum.
7. Membersihkan area kerja sesering mungkin, sebab selain menimbulkan
suasana kerja yang menyenangkan juga akan terhindar dari risiko terkena
benda berserakan yang bisa membahayakan kaki.
8. Pada pekerjaan bidang pengecoran beton mesti dilakukan pemeriksaan terlebih
dahulu apakah bekisting telah terpasang kuat atau belum serta sambungan besi
ruangan sudah terpasang dengan benar atau belum.
9. Menyediakan area khusus untuk merokok supaya pekerja tidak merokok di
sembarang tempat yang bisa mengakibatkan kebakaran.
10. Memasang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada area proyek yang
dianggap menimbulkan terjadinya kebakaran.
11. Menaruh semua perlengkapan serta peralatan proyek dengan rapi serta aman
dan tidak berserakan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja pada proyek pembangunan Tol
Becakayu disebabkan oleh kurang kuatnya bracket yang berfungsi untuk menahan
bekisting saat pengecoran sehingga membuat bekisting pier head melorot atau
longsor dengan material cor beton sehingga menimpa para pekerja.
Selain itu, Kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja ini juga disebabkan
kurang nya pengawasan.Dimana pada proyek ini, konsultan pengawas tidak
memiliki peran dan apapun rekomendasinya tidak didengar oleh subkontraktor di
lapangan.
Kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja pada proyek pembangunan Tol
Becakayu sebenarnya dapat dicegah apabila metode pelaksanaan konstruksi dan
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sudah dilakukan dengan baik.
Kemudian pencegahan terjadinya kegagalan konstruksi dan kecelakaan
kerja harus dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan.

3.2 Saran
Kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja pada setiap proyek konstruksi
disebabkan oleh berbagai macam faktor yang berbeda-beda pada masing-masing
proyek konstruksi.Walaupun demikian, metode pelaksanaan konstruksi dan
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dilakukan dengan baik dapat
mencegah terjadinya kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja atau setidaknya
dapat meminimalisasi kerugian yang terjadi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kristiyani, F. & Hermanto, E.(2006). Kegagalan Bangunan Dari Sisi Industri


Konstruksi. Media Komunikasi Teknik Sipil, 14 (1), hlm.48-55.
Maharani, T.(2018). Kronologi Tiang Proyek Tol Becakayu
Ambruk.[Online].Diakses dari https://news.detik.com/berita/d-
3875407/kronologi-tiang-proyek-tol-becakayu-ambruk
Prahananda, R.(2018). Polisi Temukan Penyebab Kecelakaan Kerja di Tol
Becakayu.[Online].Diaksesadariahttps://www.indopos.co.id/index.php/r
ead/2018/02/21/128291/polisi-temukan-penyebab-kecelakaan-kerja-di-
tol-becakayu
Simorangkir, E.(2018). Beroperasi Bulan Depan, Ini Manfaat Tol
Becakayu.[Online].Diaksesadariahttps://finance.detik.com/infrastruktur/
3697356/beroperasi-bulan-depan-ini-manfaat-tol-becakayu
Vei, A.(2015). Cara Mencegah Kecelakaan Proyek
Konstruksi.[Online].Diaksesadariahttps://news.ralali.com/cara-
mencegah-kecelakaan-proyek-konstruksi/
Yanuar, Y.(2018).Kecelakaan Kerja Becakayu, Ini Hasil Evaluasi Komite
Konstruksi.[Online].Diaksesadariahttps://bisnis.tempo.co/read/1065399
/kecelakaan-kerja-becakayu-ini-hasil-evaluasi-komite-konstruksi

10

Anda mungkin juga menyukai