Dikerjakan oleh :
Kelompok 4
Anggota Kelompok :
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................8
4.2 Saran.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9
LAMPIRAN............................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Jalan tol atau yang sering disebut sebagai jalan bebas hambatan merupakan
suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan bersumbu dua atau lebih dan bertujuan
untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain. Saat ini
pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah Indonesia terlihat begitu signifikan
dari tahun ke tahun. Pembangunan ruas jalan tol dirasa mampu menjadi sarana bergeraknya
perekonomian bangsa ini. Namun, dibalik pembangunan yang digenjot oleh pemerintah
tersebut terdapat permasalahan yang terus terjadi. Sejak September 2017 kecelakaan
proyek infrastruktur terus terjadi. Tercatat ada 11 kejadian hingga 20 Februari 2018 atau
dalam kurun lima bulan. Jika dirata-rata, saban bulan ada dua kejadian kecelakaan.
Yang paling disoroti akhir-akhir ini adalah kecelakaan konstruksi berulang kali terjadi
di proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT). BUMN
konstruksi yang telah berdiri sejak 1961 tersebut setidaknya sudah lebih dari lima kali
mengalami kecelakaan konstruksi pada proyek-proyeknya. Anehnya, kecelakaan
konstruksi yang terjadi kejadian dalam rentang waktu yang tidak lama alias singkat. Untuk
proyek jalan tol saja, jika dihitung sejak proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada
tanggal 22 September 2017 lalu, Waskita telah melakukan kecelakaan konstruksi sebanyak
lima kali untuk pekerjaan proyek jalan tol.
Salah satunya adalah proyek Tol Becakayu di Jakarta Timur, proyek Jalan Tol
Becakayu merupakan proyek strategis Nasional yang dikerjakan oleh Waskita Karya mulai
2014 dengan nilai kontrak Rp 7,23 triliun. Tiang girder proyek Tol Becakayu di Jakarta
Timur ambruk dan mengakibatkan tujuh orang luka parah.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
Ada beberapa penjelasan mengenai penyabab ambruknya tiang girder Tol Becakayu
tersebut. PT Waskita Karya selaku kontraktor pembangunan Tol Becakayu mengakui adanya
kelalaian dalam pemasangan girder proyek Tol Becakayu. Untuk Direktur Utama PT Waskita
Toll Road Herwidiakto mengatakan bagian konstruksi yang ambruk adalah pier head, bukan
box girder. Robohnya tiang penyangga tersebut yaitu karena pierhead yang merosot pada saat
dilakukan pengecoran beton. Pada proses pengecoran terdapat perancah yang tidak kuat,
sehingga perancah roboh. Sedangkan Direktur operasional II PT Waskita Karya Nyoman
Wirya, mengakui meskipun sudah bekerjaa berdasarkan standar operasional prosedur (SOP),
namun masih ada kelalaian dalam pengerjaan dalam pengerjaan girder dengan tidak
memperhitungkan kecepatan angin. Padahal girder yang dipasang dalam pengerjaab proyek
Tol Becakayu merupakan girder berukuran non-standart dengan bentuk yang lebih ramping,
yaitu tinggi 2,3 meter, lebar 75 cm, dan dengan panjang 50 meter. Sementara untuk ukuran
girder standar memiliki panjang dibawah 40 meter.
3
2.2 Faktor Penyebab Kasus dan Penanganan
Tim Ahli Struktur dan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR), Priyo Susilo mengatakan bahwa insiden ambruknya tiang girder Tol Becakayu
terjadi karena kecelakaan kerja pada proyek, kecelakaan kerja terjadi karena sistem jam kerja
yang diterapkan kepada para pekerjanya. Hal tersebut perlu diperhatikan karena insiden
tersebut terjadi pada dini hari. Kontraktor proyek harus memiliki beberapa ahli yang
dipekerjakan untuk memberlakukan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3).
Kontraktor tidak bekerja sendirian, dan tidak mungkin melakukan suatu proyek jika tidak
mempunyai K3. Material tiang proyek Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di
Jalan D.I. Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambruk pada dinihari tadi, Selasa, 20
Februari 2018, saat pekerja mengecor bagian dalam tiang. Material yang ambruk tersebut
merupakan timber bracket beserta semen coran.
Berdasarkan pantauan Tempo, lokasi kecelakaan, yang tepat berada di depan kampus
IBN, telah dipasang police line. Polisi berjaga-jaga di sekitar tiang Tol Becakayu yang ambruk
itu untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas.
Lebih lanjut, Hani menjelaskan, bekisting besi baja yang bewarna biru, merupakan
formwork atau penyanggah dari kontruksi. Lalu besi ulir yang menahan formwork itu patah
sehingga tidak kuat menahan beban hingga akhirnya ambruk. Seharusnya besi ulir formwork
ditambah lagi supaya aman. (Di proyek ini) Hanya ada 4 besi ulir yang menyangga formwork
Ketua K3 Syarif Burhanuddin menyampaikan dua poin dari hasil evaluasi yang telah
dilakukan selama sembilan hari ini, yakni temuan penyebab terjadinya kecelakaan dan
rekomendasi.
Syarif selaku Kementerian PUPR menyatakan bahwa penyebab kecelakaan konstruksi
lebih banyak terjadi karena subkon (subkontraktor). Hubungan mainkon (kontraktor utama)
dan subkon harus jadi satu dan tidak dilepas. Syarif berujar, seluruh Direktur Operasi BUMN
Karya harus mengundang subkontraktor-subkontraktornya untuk melakukan komitmen K3,
baik terkait peralatan, material, dan tenaga kerja.
Namun dari hasil pemeriksaan K3, personel yang bekerja di subkontraktor tidak
melewati proses screening kompetensi oleh kontraktor utama, misalnya terkait Surat Izin
Operator (SIO). Personel juga belum tentu mendapatkan pelatihan keahlian. Komitmen-
komitmen yang sudah tertuang akan dilakukan pengecekan ke lapangan, bagaimana penyedia
mempertanggungjawabkan apa yang sudah dipaparkan. Temuan penyebab kecelakaan
konstruksi selanjutnya yakni terkait dengan pengawasan. Syarif mengatakan pengawasan
4
sedianya tidak hanya dilakukan oleh konsultan pengawas, tetapi menyeluruh oleh pengguna
jasa/investor dan bahkan kontraktor.
Adapun penyelidikan kepolisian menemukan bahwa konsultan tidak memberikan
persetujuan (approval) sebelum pekerjaan dilaksanakan..Dari evaluasi dan temuan tersebut,
K3 merekomendasikan agar dilakukan pelatihan pengawas melalui subkontraktor.
Subkontraktor, kata Syarif, diminta melaporkan jika ada pengawas yang dirasa kurang
kompeten. Selain itu, pengguna jasa atau investor juga diminta ikut mengawasi agar turut
bertanggung jawab terhadap segala peristiwa yang terjadi kemudian. K3 juga
merekomendasikan agar kontraktor lebih memperhatikan kondisi pekerja, baik dari segi fisik
maupun kesejahteraan. Syarif menuturkan, hal tersebut tidak dapat diabaikan dalam percepatan
pembangunan infrastruktur saat ini.
Menurut Syarif para pekerja bekerja overtime dan kesejahteraan pekerja juga harus
diperhitungkan. Direktur Operasi para perusahaan BUMN karya harus memperhatikan
kesejahteraan pekerjanya. K3 merekomendasikan dilanjutkannya pembangunan 36 proyek
konstruksi layang (elevated) yang sebelumnya diberhentikan sementara. Syarif mengatakan
rekomendasi tersebut keluar setelah dilakukan evaluasi terhadap dokumen administrasi dan
pengecekan lapangan (site visit).
Pemeriksaan telah dilakukan sejak 20 Februari 2018 dengan evaluasi yang berlangsung
setiap hari. K3 sebelumnya menjanjikan evaluasi tak akan berlangsung lebih dari dua pekan.
Formwork atau penyanggah dari kontruksi tersebut adalah besi ulir yang menahan formwork
itu patah sehingga tidak kuat menahan beban hingga akhirnya ambruk karena Hanya ada 4 besi
ulir yang menyangga formwork. Harusnya besi ulir formwork ditambah lagi supaya aman. Di
proyek ini.
5
BAB III
Sebagai salah satu bagian dalam pengawasan kualitas pekerjaan, Quality Control
Process, guna memastikan pekerjaan pembangunan Proyek Jalan Tol Bekasi Cawang
Kampung Melayu, atau dikenal dengan sebutan; Jalan Tol Becakayu, agar sesuai dengan
gambar rencana, maka PT Hesa dipercaya untuk melakukan pekerjaan rebar scanning dan
covermeter test.
Rebar Scanning atau kadang disebut juga covermeter test dilakukan dengan HILTI
PS200 untuk mendapatkan visualisasi arangement tulangan di dalam pelat beton fly over,
sekaligus dengan software PS200 dianalisis dimensi, jarak antar dan kedalaman tulangan dari
permukaan beton (selimut beton).
6
3.2 Penyelidikan Bahan dan Alat
Puslabfor Mabes Polri kembali mendatangi lokasi ambruknya beton bekisting pierhead
Tol Becakayu di Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Seperti ditayangkan Liputan6
SCTV, Rabu (21/2/2018), mereka mulai mengumpulkan barang bukti berupa thread bar yang
diduga sebagai penyebab ambruknya tiang Tol Becakayu. Insiden kecelakaan kerja dalam
pembangunan proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau dikenal dengan Tol
Becakayu diduga terjadi karena faktor kelalaian. Dugaan ini masih diselidiki Polres Jakarta
Timur bersama Puslabfor Mabes Polri dan Dinas Bina Marga Kementerian PUPR. Evaluasi
akan dilakukan, terutama terkait masalah jam kerja pekerja.. Pihak Kepolisian juga
menambahkan, penanggung jawab dan manajer proyek akan dimintai keterangan sebagai saksi.
Hal ini guna mencari tahu apakah ada kelalaian yang terjadi.
7
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Perlunya pengawasan yang ketat terhadap penyelanggara konstruksi terlibih
pengawasan oleh pihak K3 maupun konsultan pengawas, sehingga dapat memonitori
keberlangsungan pekerjaan proyek. Mempertegas untuk setiap kontraktor maupun
subkontraktor menaati aturan yang berlaku sehingga memenuhi SOP dalam pelaksaan
8
DAFTAR PUSTAKA
1. http://m.liputan6.com/news/read/3306070/pt-waskita-ungkap-penyebab-ambruknya-beton-
tol-becakayu
2. http://m.liputan6.com/news/read/3313079/cor-tol-becakayu-ambruk-pt-waskita-karya-
akui-ada-kelalaian
3. http://m.liputan6.com/news/read/3317881/kemenpupr-insiden-becakayu-bukan-gagal-
konstruksi-tapi-kecelakaan-
kerja?utm_source=Mobile&utm_medium=whatsapp&utm_campaign=Share_Top
4. http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&a
ct=view&typ=html&buku_id=102283&obyek_id=4
5. https://hesa.co.id/scan-tulangan-tol-becakayu/
6. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/02/20/p4fd3v335-
ini-penyebab-tiang-girder-tol-becakayu-ambruk
9
LAMPIRAN
10
11