JALAN KAPAS-SAMPANG
DESA KEDATON KECAMATAN KAPAS
KABUPATEN BOJONEGORO
DISUSUN OLEH
NIM 21.22201.1.135
Mengetahui
Yogie dwi kurniawan,ST BELLA LUTFIANI AL ZAKINA , S.T.,M.Eng.
Ketua Program Studi
NIDN. Teknik Sipil
07 010495 01
i
(UNIGORO)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
Program S.1. SK. BAN-PT : Tgl. 21 Desember 2023, No. 347/SK/Lam
Teknik/AS/XII/2023
Kantor Pusat : Kampus Jl. Lettu Suyitno No.2 Telp. (0353) 881984 Bojonegoro
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE JALAN KAPAS-SAMPANG
DESA KEDATON KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO
Oleh :
Dosen Penguji
Mengetahui :
Kaprodi Teknik Sipil
ii
UNIVERSITAS BOJONEGORO (UNIGORO)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
Kantor Pusat : Kampus UNIGORO Jl. Lettu Suyitno No. 2
Desa Kalirejo Kabupaten Bojonegoro
LEMBAR ASISTENSI
Mata kuliah : Praktik Kerja Lapangan
Nama : Eliza Yulia Anjeli Firnanda
NIM : 21.22201.1.135
Dosen Pembimbing : BELLA LUTFIANI AL ZAKINA, ST, M.Eng.
Dosen Pembimbing
iii
UNIVERSITAS BOJONEGORO (UNIGORO)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
Kantor Pusat : Kampus UNIGORO Jl. Lettu Suyitno No. 2 Desa
Kalirejo Kabupaten Bojonegoro
PENILAIAN MAHASISWA
1. Sopan Santun
2. Disiplin Kehadiran
5. Tanggung Jawab
8. Keterampilan
Total :
Rata-rata :
Dosen Pembimbing :
iv
NIDN. 07 010495 01
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Swt. berkat kuasanya, penulis bisa
menyelesaikan kegiatan PKL hingga penyusunan laporannya dengan baik. Tidak
lupa, sholawat beserta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
saw. yang sudah membawa umat manusia ke jalan yang lurus dan terang benderang.
Kelancaran kegiatan PKL ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak berikut:
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini memiliki
banyak sekali kekurangan. Maka dari itu, penulis dengan terbuka menerima kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan di masa
mendatang. Sekali lagi penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi kita semua.
Bojonegoro, 18 Januari 2024
Penyusun
v
DAFTAR ISI
vi
2.7 Data Proyek .....................................................................................................19
2.8 Flow Chart Pelaksanakan PKL .......................................................................20
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................21
3.1 Tahapan Pelaksanaan ......................................................................................21
3.2 Metode Pelaksanaan ........................................................................................22
3.2.1 Pekerjaan Persiapan .....................................................................................22
3.2.2 Mobilisasi Peralatan .....................................................................................22
3.2.3 Pembersihan Lokasi Proyek .........................................................................23
3.2.4 Pekerjaan Bouwplank...................................................................................23
3.2.5 Pemasangan Papan Nama Proyek ................................................................24
3.2.6 Keselamatan Kerja .......................................................................................25
3.2.7 Pekerjaan Tanah ..........................................................................................26
3.2.7.1 Galian Tanah Biasa ...................................................................................26
3.2.8 Pekerjaan Beton dan U ditch ........................................................................26
3.2.8.1 Lantai Kerja ...............................................................................................26
3.2.8.2 Pemasangan U ditch ..................................................................................27
3.2.8.3 Pemasangan Cover U ditch .......................................................................29
3.2.9 Urugan kembali dan pemadatan ...................................................................30
3.2.10 Finishing.....................................................................................................30
3.2.11 Pengeteesan Mutu Beton Pracetak .............................................................31
3.3 Permasalahan dilokasi Pekerjaan ...................................................................32
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................33
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................33
4.2 Saran................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................35
LAMPIRAN ...........................................................................................................36
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
ABSTRAK
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
Indonesia dalam segala bidang. Namun keberadaan air yang mengikuti siklus
hidrologis erat hubungannya dengan kondisi cuaca pada suatu daerah sehingga
menyebabkan ketersediaan air tidak merata dalam setiap waktu dan setiap
wilayah. Hal tersebut menuntut pengelolaan sumber daya air yang utuh dari hulu
sampai ke hilir dengan basis wilayah sungai dalam satu pola pengelolaan sumber
daya air tanpa dipengaruhi oleh batas-batas wilayah administrasi yang dilaluinya.
secara alami akan semakin berkurang. Permukaan tanah tertutup oleh beton dan
aspal, hal ini akan menambah kelebihan air yang tidak terbuang. Kelebihan air ini
saluran drainase harus memperhatikan tata guna lahan daerah tangkapan air
saluran drainase yang bertujuan menjaga ruas jalan tetap kering walaupun terjadi
kelebihan air, sehingga air permukaan tetap terkontrol dan tidak mengganggu
pengguna jalan.
dilengkapi dengan tulangan atau wiremesh dan dicor menggunakan beton mutu
tinggi. Dimensi dari U-Ditch dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan
1
debit air yang harus dialirkan. U-Ditch dapat dipasang baik dengan maupun tanpa
tutup. Jenis tutup U-Ditch dibedakan menjadi heavy duty (biasanya digunakan
pada area yang kerap dilewati kendaraan berat) dan light duty (dipasang pada sisi
jalan, trotoar, atau untuk pejalan kaki). Selanjutnya alasan Pembangunan Saluran
air sehingga sering terjadi banjir yang berdampak pada kemancetan arus lalu
lintas.
2
2. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung Metode pelaksanaan
1.5 Manfaat
Lapangan ini juga dapat bermanfaat untuk sebagai bekal mahasiswa nanti
di dunia kerja.
3
2. Praktek Kerja Lapangan ini juga dapat memberikan manfaat kepada
Lapangan, dan perguruan tinggi juga dapat menjalin hubungan kerja sama.
jasa seseorang atau badan atau usaha yang memiliki keahlian profesional di
sampai selesai dan harus disesuaikan dengan bestek. Metode yang dipakai
dalam penulisan laporan ini adalah menggunakan studi analisis (literatur) dan
4
1.7.2 Pengertian Drainase
air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Drainase merupakan salah satu cara
pembuangan kelebihan air yang tidak di inginkan pada suatu daerah, serta cara-
cara penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Dari
sudut pandang yang lain, Drainase adalah salah satu unsur dari prasarana
umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota
Saat ini Drainase sudah menjadi salah satu infrastruktur perkotaan yang
sangat penting. Kualitas manajemen suatu kota dilihat dari kualitas sistem
Drainase yang ada. Sistem Drainase yang baik dapat membebaskan kota dari
genangan air. Genangan air menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan jorok,
digunakan untuk menyalurkan massa air berlebih dari sebuah kawasan seperti
5
genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negative berupa kerusakan
1. Drainase Alami
sekitarnya.Saluran ini dibentuk karena adanya gerusan oleh air yang memiliki
gerakan disebabkan oleh gaya grafitasi bumi, yang lama kelamaan akan
membentuk saluran air sehingga ukuran dan bentuknya dapat berubah ubah.
2. Drainase Buatan
yang dibuat karena memiliki tujuan dan maksud khusus untuk pembangunannya,
6
b . Klasifikasi Drainase Berdasarkan Letak Saluran
terdapat pada permukaan tanah dan memiliki fungsi mengalirkan air pada
permukaan tanah.
limpasan air yang terdapat pada kedalaman tanah menggunakan pipa. Tipe
pada permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran pada permukaan
fungsi mengalirkan air hujan maupun limbah buangan air kotor domestik. Pada
daerah tertentu, saluran terbuka tidak memerlukan lining atau lapisan pelindung.
Namun pada saluran terbuka di daerah perkotaan atau daerah padat penduduk,
7
2. Sistem Saluran Drainase Tertutup
untuk mengalirkan air kotor atau limbah yang dapat menyebabkan gangguan
kesehatan. Sistem saluran Drainase tertutup seperti ini sangatlah cocok untuk
Drainase, yaitu :
1. Bentuk Trapesium
Pada umumnya saluran terbentuk trapesium terbuat dari tanah akan tetapi
tidak menutup kemungkinan dibuat dari pasangan batu dan beton. Berfungsi
untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang besar.
2. Bentuk Persegi
Saat ini pembuatan saluran air sistem Drainase sering menggunakan beton
berbentuk persegi. Saluran berbentuk persegi ini biasa terbuat dari pasangan batu
dan beton. Menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang
besar menjadi fungsi utama dari saluran air bentuk persegi ini.
8
3. Bentuk Segitiga
Memiliki bentuk yang cukup aneh dimana hanya memiliki 2 sisi saja yang
digunakan. Saluran bentuk segitiga hanya digunakan pada kondisi tertentu saja
dimana hanya berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan
pada sistem Drainase lokal. Dimana Drainase lokal hanya digunakan untuk
saluran air penduduk atau pada sisi jalan perumahan padat penduduk. Karena
bentuk saluran ini hanya berfungsi untuk menyalurkan limbah air hujan yang
1.7.5 U ditch
U-Ditch beton bertulang merupakan salah satu inovasi dari beton pracetak
yang diperuntukan sebagai saluran, baik untuk saluran drainase maupun saluran
di lapangan atau elevasi saluran yang diinginkan. Suatu Beton pracetak yang
9
konstruksi untuk drainase. Standar yang baku telah dikembangkan untuk
menjamin kualitas produk dan konstruksi. Dengan adanya standar baku, maka
tertentu yang telah memiliki standar seperti untuk struktur gedung. Beberapa
(Putraalamsari,2020).
U-Ditch juga menggunakan standar tertentu hingga ada jaminan mutu dan
lokal. Untuk tahu standar produksinya, maka pertama kita akan mengenal bahan
dan material untuk produksi precast U- Ditch yang umum dipersiapkan di pabrik
atau factory :
1. Semen
Semen yang dipakai untuk produksi precast U-Ditch alah semen dengan
mutu yang standar SNI 15-7064-2004, yaitu semen Portland komposit atau PCC.
Jenis semen ini memiliki panas hidrasi yang rendah yang menyebabkan
pengerjaan lebih mudah. Hasilnya ialah permukaan beton lebih rapat serta lebih
halus.
10
2. Agregat
Untuk standart precast U-Ditch, maka agregat yang sesuai standart ialah
yang memiliki ukuran 12,5 mm. Sedangkan agregat halusnya harus memenuhi
standar tertentu juga yaitu berdasarkan SNI 03-2461-1991. Bahkan lama proses
penyaringan pun juga ditetapkan, yaitu hingga 20 menit dengan pencucian yang
3. Air
Seperti halnya pembuatan beton konstruksi, air yangdipakai harus air bersih
tanpa unsur yang bisa merusak beton U- Ditch. Hal ini pun sudah di atur dan
4. Baja Tulangan
terdapat struktur baja di dalamnya untuk membuat beton makin kokoh. Tulangan
yang dipakai ialah yang jenisnya polos, berdiameter 8mm. Bisa juga dengan
tulangan ulir dengan diameter 10mm sesuai dengan aturan SNI 2052:2014.
164 cm, berjumlah 6 buah (untuk D10). Sedangkan untuk diameter 8mm, maka
Hal ini tentu tergantung dari teknologi yang ada serta kecekatan SDM yang
tulangan. Caranya bisa dengan manual, antara lain dengan kunci pembengkok
11
baja. Untuk penyambungan baja sendiri menggunakan metode las yang diatur
5. Superplasticizer
superplasticizer, dimana jenis yang paling banyak dipakai ialah Sika Viscocrete
3115. Dosis yang dibutuhkan ialah 1% dari total berat semen yang digunakan
dalam produksi
1.7.6 Saluran
superplasticizer, dimana jenis yang paling banyak dipakai ialah Sika Viscocrete
3115. Dosis yang dibutuhkan ialah 1% dari total berat semen yang digunakan
dalam produksi.
12
BAB II
GAMBARAN UMUM
dan kerja keras yang disertai oleh pemikiran segar, kreatif dan bertanggung
jawab. Oleh karena itu, tepat bila dalam upaya mewujudkan gagasan tersebut
dihadirkan konsultan yang selalu siap berperan serta dengan ide-ide, saran,
13
Sumber : Google (2023)
Gambar 2.2 Kantor CV. NAWASENA KARYA KONSULTAN
bergerak dalam bidang usaha jasa konsultasi kontruksi, bidang pekerjaan jasa
baru yang beralamat di Jl. Puspa Indah No 26 RT. 06 RW. 03 Ledok Kulon
Kabupaten Bojonegoro.
pembagian tugas serta wewenang pada setiap item pekerjaan proyek yang hendak
proyek tersebut dapat berjalan dengan maksimal sesuai dengan mutu, waktu, serta
14
Struktur organisasi CV. NAWASENA KARYA KONSULTAN sebagai berikut :
1.YOGIE DWI K, ST
2. MOCH NADI
KOMANDITER
PERENCANA : ADMINISTRATOR :
DHIYA AYU MOENICA
- ANGGA ROMADHONI, ST -
SARI, S.A.P
PENGAWAS :
- TOMMY SUJATMIKO, ST
15
2.4 Lingkup Pelayanan
Badan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi. Sesuai dengan yang tertera dalam
Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK), perusahaan ini melayani kegiatan usaha jasa
d. Jasa pelaksanaan untuk konstruksi jalan raya (kecuali jalan layang), rel
dengan teliti agar dapat tercipta pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan efisien
16
Pada dasarnya, pelaksanaan seluruh pekerjaan konstruksi bangunan
Drainase Jalan Kapas-Sampang Kec. Kapas Kab. Bojonegoro, saat ini sedang
tersebut.
direncanakan.
pengawas atau MK
8. (SPK).
17
2.6 Tugas dan Wewenang Konsultan Perencana
Secara garis besar tugas dan wewenang konsultan adalah sebagai berikut:
18
2.7 Data Proyek
Bojonegoro
b. Pekerjaan Tanah
Lima Juta Delapan Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Seratus Rupiah)
19
2.8 Flow Chart Pelaksanaan PKL
MULAI
Mengajukan
Judul
Mengisi DaftarHadir
Mulai Melakukan
pengamatan
Mulai Melakukan
pengamatan
Metode Yang Digunakan Metode Metode
Observasi Pustaka
Penyusunan
Laporan
Dosen
Pembimbing Asistensi
Kaprodi
ACC SELESAI
Fakultas
20
BAB III
PEMBAHASAN
Bab pembahasan pada laporan Praktek Kerja Lapangan ini akan membahas
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tanah
Galian Tanah
Urugan Kembali
Finishing
21
3.2 Metode Pelaksanaan
secara teknis.
proyek konstruksi. Bahkan pekerjan ini harus telah disiapkan pada saat
tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran tender dari proyek
tersebut.
22
b. Perlengkapan-perlengkapan penerangan untuk pekerjaan lembur
Bowplank dipasang dengan kayu balok ukuran 2x3 cm, paku 4cm dengan lebar 50 cm,
tinggi papan atas 40cm, dan papan bawah setinggi 10cm dari permukaan tanah yang
telah disesuaikan dari lubang Box Culvert, sampai rata membentuk sudut siku-
23
siku. Selanjutnya pemsangan titik tengah pada papan atas dan bawah dengan
tengah Bowplank setelah itu ditandai menggunakan paku yang berfungsi untuk
yang berisikan data proyek dengan lebar 80 cm dan panjang 120 cm, menulis
pada papan dengan tulisan warna hitam, teks sesuai dengan isi data proyek.
Pemasangan Papan nama dilengkap tiang – tiang penyangga dari kayu usuk
dengan panjang 100 cm dan pondasiyang cukup stabil, papan nama dipasang
24
Sumber : Data Pribadi (2023)
Gambar 3.4 Pemasangan Papan Nama Proyek
25
3.2.7 Pekerjaan Tanah
dilakukan setiap 100 Meter dan tinggi galian 1 Meter serta lebar galian yaitu 1 Meter,
dengan volume 100 m3. Pekerjaan galian dilakukan menggunakan excavator PC-200
agar lebih cepat dalam proses penggalian tanah, kemudian tanah hasil galian
ditempatkan bagian luar hasil galian yang telah disetujui oleh direksi.
26
kualitas beton K – 350 umur 28 hari. Fungsi permulaan lantai kerja disini ialah
dengan baik.
urugan pasir dan lantai kerja agar U-Ditch berada pada posisi yang stabil.
U dith adalah sejenis saluran air yang terbuat dari beton dan memiliki bentuk
27
Tahapan pekerjaan :
U ditch adalah merupakan produk saluran air atau drainase beton precast
Tulangan u ditch ini kemudian di tuangkan beton segar dan kemudian di cetak
28
3.2.8.3 Pemasangan Cover U ditch
material dari beton pracetak yang digunakan sebagai penutup dari produk
Ditch adalah campuran antara semen, pasir, dan juga air. Proses pembuatan dan
proses produksi dari tutup U-Ditch ini bisa dilakukan di lokasi konstruksi
Tahapan pekerjaan :
tanah asli.
29
3.2.9 Urugan Kembali dan Pemadatan
Apabila u ditch sudah terpasang dengan posisi yang sesuai, tahap terakhir
yang harus dilakukan adalah melakukan pemadatan tanah dan urugan kembali.
Selain itu pengurukan tanah juga diperlukan untuk setiap sisi-sisi u ditch dengan
sampai kedalaman yang lebih besar dari retak – retak tanah yang ada paling tidak
3.2.10 Finishing
Tahap akhir dari metode pekerjaan ini adalah finising. Finishing yang
halus dan rata sehingga menambah estetika dan langsung dapat dimanfaatkan
30
Sumber : Data Pribadi (2023)
Gambar 3.11 Finishing
lokasi pekerjaan setelah pemasangan u ditch dan di cek setiap sta 50m sisi kiri
dan kanan sebanyak 10 tembakan untuk mengetahui rata rata kekuatan mutu
31
3.3 Permasalahan / Kendala dilokasi Pekerjaan
1. Permasalahan timbul saat tempat galian tanah untuk urugan dipinggir jalan
pekerja.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
tahap Finishing.
selesai tepat waktu sesuai jadwal dan mahasiswa PKL mendapatkan ilmu
terdapat kendala yaitu hujan sehingga digalian tanah terjadi genangan air
bantuan diesel.
4.2 Saran
Adapun beberapa saran dari penulis setelah pelaksanaan Praktik Kerja
33
Lapangan dengan pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Desa Kedaton
secara maksimal.
34
DAFTAR PUSTAKA
Hajia, M. C., Adha, N., Ode, L., Abdila, S., & Kunci, K. (2022. REVITALISASI
JALAN RABAT BETON DESA LAMANINGGARA KEC. SIOMPU
BARAT KAB. BUTON SELATAN. Penerbit Jurnal Abdimas
Indonesia.https://dmi-journals.org/jai, diakses pada 16 Januari 2024 pukul
13.20 WIB
Dr. Ir Suripin, M. Eng (2004), Funsi Drainase. Penerbit Jurnal dpu.kulon progo,
https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/644/mengenal-jenis-jenis-drainase
diakses pada 10 Januari 2024 pukul 11.40 WIB
35
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
(0%,50%, dan 100%)
36