Anda di halaman 1dari 18

KARYA ILMIAH

PERKERASAN DAN PEMELIHARAAN JALAN


RAYA
(Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

Disusun Oleh:
Melva Prieta Laura
122130107
1B
Dosen Mata Kuliah:
Jimat Susilo, S.Pd., M.Pd.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNGJATI
CIREBON
2022
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

Abstrak

Perkerasan dan Pemeliharaan Jalan Raya


Oleh: Melva Prieta Laura (122130107)

Perkerasan jalan dipengaruhi oleh kekuatan tanah dasar, karena tanah dasar
merupakan lapisan tanah yang difungsikan sebagai alas perletakkan struktur
perkerasaan. Jika daya dukung tanah dasarnya tinggi, perubahan bentuk pada
perkerasan tidak akan terjadi dan tidak mudah rusak. Sebaliknya, jika daya dukung
tanah dasarnya rendah, perubahan bentuk pada perkerasan akan terjadi dan akan
memburuk dengan mudah. Makalah ini mempunyai tujuan untuk menganalisa
struktur perkerasan jalan dan bagaimana pemeliharaannya agar jalan tidak mudah
rusak.
Terjadinya kerusakan pada struktur jalan raya tidak dapat dihindari
mengingat seringnya terkena beban yang melintas di atasnya secara terus-menerus.
Selain beban yang melintas, kerusakan jalan juga diakibatkan oleh air hujan, panas
matahari, lemahnya bahan/kekuatan perkerasan, serta daya dukung tanah dasar
yang kurang memadai, sehingga jalan raya tidak mampu mengeliminasi tegangan
vertikal dan horizontal yang terjadi pada lapis pondasi sampai ke tanah dasar yang
mengakibatkan tegangan yang terjadi menimbulkan deformasi yang berlebih.

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Perkerasan dan Pemeliharaan Jalan Raya”.

Saya menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk


Bapak Jimat Susilo selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas
Gunung Jati yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada saya guna
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Saya juga berharap dengan
sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan tentang perkerasan jalan.

Saya sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat saya perbaiki dan saya ulang
dengan lebih baik lagi di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi saya
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang
membangun.

Cirebon, 21 Januari 2023

Penulis

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR .........................................................................................3
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………….5
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 6
1.2. Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3. Tujuan Penlitian .................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1. Definisi Perkerasan Jalan ...................................................... 3
2.2. Jenis-jenis Perkerasan Jalan ................................................... 4
2.2.1. Konstruksi Perkerasan Jalan Lentur
(Flexible Pavement) ................................................. 4
2.2.2. Konstruksi Perkerasan Jalan Kaku
(Rigid Pavement) ..................................................... 7
2.3. Penyebab Kerusakan Perkerasan Jalan .................................. 8
2.4. Jenis Pemeliharaan Jalan ....................................................... 9
BAB 3 PENUTUP ...................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan ........................................................................... 11
3.2. Saran .....................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................. 13

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan merupakan prasana yang sangat menunjang bagi kebutuhan
hidup masyarakat, kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi social dan
ekonomi terutama pada sarana transportasi darat. Dampak pada konstruksi
jalan yaitu perubahan bentuk lapisan permukaan jalan berupa lubang
(potholes), bergelombang (rutting), retak-retak dan pelepasan butiran
(ravelling) serta gerusan tepi yang menyebabkan kinerja jalan menjadi
menurun.
Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara
lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan
pelayanan kepada sarana transportasi dimana diharapkan selama masa
pelayanan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Maka dari itu sudah
diwajibkan kita untuk mengetahui mulai dari penyebab kerusakan dan cara
pemeliharaan jalan tersebut. Agar tercipta jalan yang aman, nyaman, dan
memberikan manfaat yang signifikan bagi kesinambungan dan
keberlangsungan hidup masyarakat luas dan menjadi salah satu faktor
menjadikannya peningkatan kehidupan masyarakat dari beberapa aspek-
aspek kehidupan.
Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini,
dalam pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih
mendetail dan teliti baik itu dari perencanaan jalan itu sendiri maupun
pelaksanaan tentunya. Kita sebagai pengguna jalan pastinya menginginkan
jalan yang kita pakai itu aman, nyaman, bersih dan lain-lain. Maka dari itu
kerusakan yang terjadi dijalan tersebut harus ditanggulangi dan diperbaiki.

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penelitian ini terdapat permasalahan penting, yaitu:
1. Apa sajakah jenis perkerasan jalan?
2. Apa sajakah penyebab dari kerusakan jalan tersebut?
3. Bagaimana alternatif penanganan dan pemeliharaan kerusakan
jalan yang yang terjadi pada perkerasan jalan?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan makalah ini, yaitu:
1. Untuk menjelaskan jenis-jenis perkerasan jalan yang terjadi.
2. Untuk mengetahui penyebab kerusakan jalan.
3. Untuk mengetahui penanganan dan pemeliharaan kerusakan pada
perkerasan jalan.

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perkerasan Jalan

Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan


pengikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang
dipakai adalah batuan pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya.
Bahan ikat yang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat. Apapun
jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat memfasilitasi sejumlah
pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan lalu lintas, berupa
jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa seluruh
komoditas yang diijinkan untuk berlalu lalang disitu. Dengan
beragam jenis kendaraan dengan angkutan barangnya, akan memberikan
variasi beban ringan, sedang sampai berat. Jenis kendaraan penumpang
akan memberikan pula sejumlah variasi. Dan hal itu harus didukung oleh
perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan menentukan
kelas jalan yang bersangkutan, misalnya jalan kelas 1 akan menerima
beban besar dibanding jalan kelas 2. Maka dilihat dari mutu perkerasan
jalan sudah jelas berbeda. Persyaratan umum dari suatu jalan adalah
dapatnya menyediakan lapisan permukaan yang selalu rata dan kuat,
serta menjamin keamanan yang tinggi untuk masa hidup yang cukup
lama, dan yang memerlukan pemeliharaan yang sekecil-kecilnya dalam
berbagai cuaca. Tingkatan sampai dimana kita akan memenuhi
persyaratan tersebut tergantung dari imbangan antara tingkat kebutuhan
lalu lintas, keadaan tanah serta iklim yang bersangkutan. Sebagaimana
telah dipahami bahwa yang dimaksud dengan perkerasan adalah lapisan
atas dari badan jalan yang dibuat dari bahan-bahan khusus yang bersifat
baik/konstruktif dari badan jalannya sendiri. Berdasarkan bahan pengikat 4

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

yang menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas beberapa


jenis antara lain:
a. Konstruksi perkerasan lentur
(Flexible pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan aspal
sebagai bahan pengikat mana lapisan-lapisan perkerasannya bersifat
memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
b. Konstruksi perkerasan kaku
(Rigid pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan semen
(portland cement) sebagai bahan pengikat dimana pelat beton dengan
atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa
lapis pondasi bawah sehingga beban lalu lintas sebagian besar
dipikul oleh pelat beton.
c. Konstruksi perkerasan komposit.
(Composite pavement), yaitu perkerasan kaku yang dikombinasikan
dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas
perkerasan kaku, atau perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.

2.2 Jenis-jenis Perkerasan Jalan


Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan
perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut :
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course)
Terdapat beberapa jenis / tipe perkerasan terdiri :
a. Flexible pavement (perkerasan lentur).
b. Rigid pavement (perkerasan kaku).
c. Composite pavement (gabungan rigid dan flexible pavement).

2.2.1. Konstruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

Yang dimaksud perkerasan lentur {flexible pavement) adalah


perkerasan yang umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis
permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di bawahnya. Sehingga lapisan

perkerasan tersebut mempunyai flexibilitas/kelenturan yang dapat menciptakan


kenyaman kendaraan dalam melintas diatasnya. Perlu dilakuan kajian yang lebih
intensif dalam penerapannya dan harus juga memperhitungkan secara ekonomis,
sesuai dengan kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan
syarat teknis lainnya, sehingga konstruksi jalan yang direncanakan itu adalah yang
optimal.
A. Komponen Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) terdiri atas:
1. Tanah Dasar (sub grade)
Tanah Dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau
permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar
untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-
sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah
dasar adalah sebagai berikut:

a. Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu


akibat beban lalu lintas.
b. Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar
air.
c. Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada
daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya,
atau akibat pelaksanaan.

2. Lapis Pondasi Bawah (sub base course)


Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi
dan tanah dasar.
Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:

a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan


menyebarkan beban roda.

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

b. Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-


lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
c. Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
d. Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.

Hal ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap
roda-roda alat-alat besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera
menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca.
Bermacam-macam tipe tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih
baik dari tanah dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran-
campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal
sangat dianjurkan, agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi
perkerasan.
3. Lapis Pondasi (base course)
Lapis Pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan
dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis
pondasi bawah).
Fungsi lapis pondasi antara lain:

a. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,


b. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.

Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet sehingga
dapat menahan beban-beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk
digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan dan
pertimbangan sebaik-baiknya sehubungan dengan persyaratan teknik.
Bermacam-macam bahan alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat
digunakan sebagai bahan lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan
stabilisasi tanah dengan semen atau kapur.
4. Lapis Permukaan (surface course)
Lapis Permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis
permukaan antara lain:

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

a. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda


b. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat
cuaca.
c. Sebagai lapisan aus (wearing course).

Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis
pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan

2.2.2. Konstruksi Perkerasan Lentur (Rigid Pavement)


RIGID PAVEMENT atau Perkerasan Kaku adalah suatu susunan konstruksi
perkerasan di mana sebagai lapisan atas digunakan pelat beton yang terletak di atas
pondasi atau di atas tanah dasar pondasi atau langsung di atas tanah dasar
(subgrade).

Berdasarkan adanya sambungan dan tulangan plat beton perkerasan kaku,


perkerasan beton semen dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis sebagai berikut :

• Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan tanpa tulangan untuk


kendali retak.
• Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan dengan tulangan plat
untuk kendali retak. Untuk kendali retak digunakan wire mesh diantara siar dan
penggunaannya independen terhadap adanya tulangan dowel.
• Perkerasan beton bertulang menerus (tanpa sambungan). Tulangan beton
terdiri dari baja tulangan dengan prosentasi besi yang relatif cukup banyak (0,02 %
dari luas penampang beton).

Pada saat ini, jenis perkerasan beton semen yang populer dan banyak
digunakan di negara-negara maju adalah jenis perkerasan beton bertulang menerus.

Dalam konstruksinya, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena
dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton pada bagian atasnya yang
berfungsi sebagai lapis permukaan.

Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi,
mendistribusikan beban dari atas menuju ke bidang tanah dasar yang cukup luas

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat
beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan
perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis
permukaan.

Karena yang paling penting adalah mengetahui kapasitas struktur yang


menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal
perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanya beragam
kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadap
kapasitas struktural perkerasannya.
Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa
pertimbangan, yaitu antara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali
terhadap sistem drainasi, kendali terhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah
dasar dan untuk menyediakan lantai kerja (working platform) untuk pekerjaan
konstruksi.

Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasi bawah adalah :


1. Menyediakan lapisan yang seragam, stabil dan permanen.
2.         Menaikkan harga modulus reaksi tanah dasar (modulus of sub-grade
reaction = k), menjadi modulus reaksi gabungan (modulus of composite reaction).

3.         Mengurangi kemungkinan terjadinya retak-retak pada plat beton.


4.         Menyediakan lantai kerja bagi alat-alat berat selama masa konstruksi.
5.         Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah
bersama air pada daerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan,
akibat lendutan atau gerakan vertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah
adanya air bebas terakumulasi di bawah pelat.

2.3 Penyebab Kerusakan Perkerasan Jalan


Kerusakan pada konstruksi perkerasan lentur dapat disebabkan
oleh:
1. Lalu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban, dan repetisi

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

beban.
2. Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang
tidak baik dan naiknya air akibat kapilaritas.
3. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat
material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem pengolahan bahan yang
tidak baik.

4. Iklim, Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan
umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan.

5. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Kemungkinan disebabkan oleh


system pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh sifat tanah
dasarnya yang memang kurang bagus.

6. Proses pemadatan lapisan di atas tanah dasar yang kurang baik. Umumnya
kerusakan-kerusakan yang timbul itu tidak disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi
dapat merupakan gabungan penyebab yang saling berkaitan. Sebagai contoh, retak
pinggir, pada awalnya dapat diakibatkan oleh tidak baiknya sokongan dari
samping. Dengan terjadinya retak pinggir, memungkinkan air meresap masuk ke
lapis dibawahnya yang melemahkan ikatan antara aspal dengan agregat, hal ini
dapat menimbulkan lubang-lubang di samping dan melemahkan daya dukung
lapisan di bawahnya.

2.4 Jenis Pemeliharaan Jalan


Pemeliharaan jalan adalah penanganan jalan yang meliputi perawatan,
rehabilitasi, penunjangan, dan peningkatan. Adapun jenis pemeliharaan jalan
ditinjau dari waktu pelaksanaannya adalah :

1. Pemeliharaan rutin adalah penanganan yang diberikan hanya pada

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

lapis permukaan yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas berkendara


(Riding Quality), tanpa meningkatkan kekuatan struktural, dan dilakukan
sepanjang tahun.

2. Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan terhadap


jalan pada waktu-waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dan
sifatnya meningkatkan kekuatan struktural.

3. Peningkatan jalan adalah penanganan jalan guna memperbaiki pelayanan


jalan yang berupa peningkatan struktural dan atau geometriknya guna mencapai
tingkat pelayanan yang direncanakan.

BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dari uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat dua
jenis perkerasan jalan, yaitu perkerasan jalan lentur dan perkerasan jalan kaku.
Tanpa pemeliharaan dan perbaikan jalan secara memadai, baik rutin maupun
berkala, akan dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada jalan,
sehingga jalan akan lebih cepat kehilangan fungsinya baik perkerasan jalan lentur
maupun perkerasan jalan kaku. Tetapi sekali jalan itu mulai rusak dan dibiarkan
begitu saja tanpa perbaikan, maka kerusakan yang lebih parah akan berlangsung
sangat cepat.

Adapun penyebab-penyebab kerusakan perkerasan jalan bisa di

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

simpulkan pula sebagai berikut :

a. Lalu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban, dan repetisi


beban.
b. Air, yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang
tidak baik dan naiknya air akibat kapilaritas.
c. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan
oleh sifat material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem
pengolahan bahan yang tidak baik.
d. Iklim, Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan
umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan jalan.
e. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Kemungkinan disebabkan
oleh system pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh
sifat tanah dasarnya yang memang kurang bagus.
f. Proses pemadatan lapisan di atas tanah dasar yang kurang baik. Untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan dapat dilakukan penanganan
jalan yang meliputi perawatan, rehabilitasi, penunjangan, dan peningkatan.

Adapun jenis pemeliharaan jalan


ditinjau dari waktu pelaksanaannya adalah :

1. Pemeliharaan rutin adalah penanganan yang diberikan hanya pada


lapis permukaan yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas berkendara
(Riding Quality), tanpa meningkatkan kekuatan struktural, dan dilakukan
sepanjang tahun.

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

2. Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan terhadap jalan


pada waktu-waktu tertentu (tidak menerus sepanjang tahun) dan sifatnya
meningkatkan kekuatan struktural.

3. Peningkatan jalan adalah penanganan jalan guna memperbaiki pelayanan


jalan yang berupa peningkatan struktural dan atau geometriknya guna mencapai
tingkat pelayanan yang direncanakan.

3.2 Saran

a. Untuk meminimalisir masalah kerusakan jalan yang terjadi, maka rancangan


pemeliharaannya perlu dilakukan survey yang lebih akurat dengan melibatkan
sejumlah instansi terkait.

b. Agar kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah, maka
perlu segera dilakukan tindakan perbaikan pada bagian-bagian yang rusak,
sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

c. Pekerjaan jalan harus menggunakan spesifikasi yang ditetapkan.

d. Perlunya pengawasan yang objektif tanpa adanya KKN oleh dinas atau
instansi terkait agar kualitas jalan menjadi lebih bermutu.

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

Daftar Pustaka
Perkerasan Jalan , Universitas Sumatera Utara, 22 Jan 23
<http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25672/Chapter%20
II.pdf;jsessionid=BCFE836A819C5D488E89B2DBFA8E4FBA?sequence=
3>

Makalah perkerasan jalan, Catatan Nduwir, 22 Jan 23


<http://coretannduwir.blogspot.com/2016/05/makalah-perkerasan
jalan.html>

Cahyono, 3 Mei 2013, Perkerasan Jalan, Keteknik-Sipilan, 22 Jan 23


<http://keteknik-sipilan.blogspot.com/2011/05/perkerasan-jalan.html>

Sandra Jhonson, Perkerasan Jalan , Darawa19, 22 Jan 23 <


http://darawa19.blogspot.com/2015/11/tugas-makalah-perkerasan
jalan.html>

2
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
Sekretariat : Jl. Pemuda No.32 Tlp. 0231 246664 Cirebon 45132
Website : ft.unswagati.ac.id

Anda mungkin juga menyukai