Pengawasan
JEMBATAN
Di susun oleh
FATONI HENDRIAN
NIM: 19.22201.1.132
Di Susun Oleh:
FATONI HENDRIAN
(19.22201.1.132)
Mengetahui
Kaprodi Teknik Sipil
Fatoni hendrian
i
19.22201.1.132
LEMBAR ASISTENSI
NIM :19.22201.1.132
Dosen Pembimbing
Fatoni hendrian
i
19.22201.1.132
UNIVERSITAS BOJONEGORO
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
PENILAIAN MAHASISWA
NIM : 19.22201.1.132
1. Sopan Santun
2. Disiplin Kehadiran
5. Tanggung Jawab
8. Keterampilan
Total :
Rata-rata :
Dosen Pembimbing :
Fatoni hendrian
i
19.22201.1.132
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada ALLAH SWT atas segala rahmatnya
sehingga dengan ini saya dapat menyusun laporan hasil kerja praktek lapangan yang
merupakan syarat kurikulum pada studi di Fakultas Teknik Sipil di Universitas
Bojonegoro.
Kerja praktek dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa dapat menegetahui
secara langsung proses pelakasanaan pekerjaan konstruksi, termasuk di dalamnya usaha
untuk mengatasi kendala yang sering terjadi di lapangan. Serta diharapakan mahasiswa
memperoleh pengetahuan praktis guna melengkapi pengetahuan teoritis yang selama ini
di peroleh di bangku kuliah dan buku-buku studi yang berhubungan dengan pekerjaan
tersebut.
Penyusun menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna,
hal ini dikarenakan terbatasnya waktu dan kemampuan, pengetahuan, serta pengalaman
yang dimiliki.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat diharapkan untuk perbaikan
seperlunya.
Penyusun mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan,
Kepada Yang Terhormat :
1. Bapak HARJONO, ST, M.Si. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil Universitas
Bojonegoro.
2. Bapak HERTA NOVIANTO, ST, SH, M.Si. selaku Ketua Prodi Fakultas Teknik
Sipil Universitas Bojonegoro.
3. Bapak BELLA LUTFIANI AL-ZAKINA,ST,M.Eng. Selaku Dosen Pembimbing
Fakultas Teknik Sipil Universitas Bojonegoro.
4. Bapak RIDLWANI FADLLAN selaku Direktur CV. AULIA
5. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kerja praktek dan tersusunnya
laporan ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Fatoni hendrian
i
19.22201.1.132
Akhir kata penyusun mengharapakan laporan kerja praktek ini dapat diterima
untuk memenuhi tugas studu tingkat akhir pada Fakultas Teknik Sipil Universitas
Bojonegoro jurusan teknik dan semoga bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya terutama bagi penyusun sendiri.
Penyusun
FATONI HENDRIAN
Fatoni hendrian
i
19.22201.1.132
Daftar Isi
Penilaian Mahasiswa........................................................................................iii
Abstrak ............................................................................................................. vi
BAB 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ........................................................................................ 1
BAB 2
GAMBARAN UMUM ....................................................................................... 4
2.1 Sejarah jembatan ..................................................................................... 4
2.2 Struktur organisasi .................................................................................. 5
Fatoni hendrian
i
19.22201.1.132
2.2.1 Uraian umum ............................................................................... 6
2.2.2 Gambaran Proyek ........................................................................ 6
2.2.3 Pemilik proyek ........................................................................... 8
2.2.4 Konsultan perencanaan ............................................................... 8
2.2.5 Pelaksanaan proyek (Kontaktor) ................................................. 9
2.3 Ruang lingkup ......................................................................................... 9
2.3.1 Ruang lingkup ............................................................................ 9
2.3.2 Pekerjaan yang diikuti ............................................................... 10
2.3.3 Lokasi praktek ........................................................................... 10
2.4 Pengawasan kontruksi ........................................................................... 10
BAB 3
PEMBAHASAN ............................................................................................... 12
3.1 Uraian umum ......................................................................................... 12
3.2 Sasaran .................................................................................................. 12
3.3 Waktu Pelaksanaan .............................................................................. 12
3.4 Menegemen Kontruksi (MK) ................................................................ 12
3.5 Mobilisasi Pekerjaan Relokasi Utilitas ................................................. 13
3.6 Pekerjaan Tanah dan Geosintetik .......................................................... 14
3.6.1 Galian Biasa (Manual) ............................................................... 14
3.6.2 Timbunan Biasa Dari Galian dan Timbunan Pilihan ................ 14
3.7 Perkerasan Berbutir ............................................................................... 15
3.7.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A ................................................. 15
3.7.2 Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus (B0) ................................... 15
Fatoni hendrian
i
19.22201.1.132
3.8 Struktur........................................................................................................ 16
3.8.1 Beton Mutu ........................................................................................... 16
3.9 Pengecatan................................................................................................... 19
LAMPIRAN ...................................................................................................... 25
Fatoni hendrian
i
19.22201.1.132
ABSTRAK
Fatoni hendrian
i
19.22201.1.132
BAB 1
PENDAHULUAN
Dengan adanya pembangunan Jembatan ini merupakan peluang bagi mahasiswa untuk
melakakukan pengamatan dengan kata lain Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang sudah di
programkan oleh jurusan di Universitas Bojonegoro, khususnya Teknik Sipil. Penepatan
mahasiswa pada suatu proyek kontruksi tersebut dimaksudkan untuk meningkatakan
wawasan pola pikir dan pengetahuan di lapangan lebih luas.
Praktik Kerja Lapangan yang biasa disebut PKL ini adalah salah satu bentuk
emplimentasi secara sistematis dan sinkronis antara program pembelajaran di kampus
dengan program penguasaan yang di peroleh melalui kegiatan kerja secara langsung. Pada
Praktik Kerja Lapangan (PKL) kami sebagai mahasiswa teknik sipil harus bisa
memahami dan mengetahui proses pelaksanaan pengeerjaan yang sesungguhnya sebagai
pengaplikasian ilmu yang di peroleh ketika berada di kampus, sehingga ilmu yang sudah
di dapatkan bisa berguna setelah lulus dari Universitas Bojonegoro.
Dalam pengawasan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan kurang lebih 60 hari
mendapatkan beberapa pengalaman diantaranya ikut menemani pendamping lapangan
chek-lap beton di Dinas Pekerjaan Umum, Melihat sistem Perngecoran pondasi
Fatoni Hendrian 1
19.22201.1.132
Jembatan, Melihat serta ikut Praktek Merangkai besi, dan juga mengawasi pada saat
penge-catan.
Dari latar belakang diatas dapat di rumuskan menjadi suatu pokok masalah
sebagai berikut:
1.3 Tujuan
Fatoni Hendrian 2
19.22201.1.132
1. penulis membahas tahap pelaksanaan Rehabilasti Jembatan.
1.5 Manfaat
Penyedia jasa seseorang atau badan atau usaha yag memiliki keahlian
profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi dari awal pelaksanaan
pekerjaan konstruksi sampai selesai dan harus disesuaikan dengan bestek.
Metode yang dipakai dalam penulisan laporan ini adalah menggunakan studi
analisis (literatur) dan praktek yang disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
Fatoni Hendrian 3
19.22201.1.132
BAB I : Pendahuluan,meliputi latar belakang, maksud dan tujuan,
ruang lingkup dan lokasi praktek, data proyek dan pembahasan
laporan.
BAB IV : Penutup
penghubung dua ujung jalan yang terputus oleh sungai, saluran, lembah, dan
selat atau laut, jalan raya dan jalan kereta api (SK SNI T-15-1993-03). Dari sisi
melalui suatu rintangan yang berguna untuk menaikkan elevasi jalan dari elevasi
rintangan yang berada lebih rendah. Elevasi seringkali tergantung dari seberapa
infrastruktur jembatan ini harus tetap dijaga kinerjanya agar dapat memenuhi
(1997) jembatan adalah suatu bangunan yang menghubungkan daerah atau jalan
yang terpisah oleh sungai, danau, laut, lembah dan keadaan terpisah lainnya agar
mudah dilalui oleh kendaraan maupun pengguna lainnya. Secara umum bentuk
dan bagian-bagian suatu struktur jembatan dibagi dalam 4 bagian utama, yaitu
Fatoni Hendrian 4
19.22201.1.132
struktur atas, struktur bawah, bangunan pelengkap dan pengaman jembatan
serta trotoar.
empat bagian,yakni :
paku keling;
2) Jembatan komposit
Fatoni Hendrian 5
19.22201.1.132
Jembatan gelagar Baja yaitu jembatan yang bangunan atasnya
slab akan lebih efisien bila digunakan untuk bentang pendek. Hal ini
disebabkan berat slab yang tidak ekonomis lagi untuk bentang yang
lebih panjang lagi. Struktur slab lebih sesuai untuk bentang ± 10m,akan
Fatoni Hendrian 6
19.22201.1.132
bertulang lebih ekonomis antara ± 18-30 m dan biasanya didesain
raya, tersusun dari slab beton yang didukung secara integral dengan
7) Gorong-gorong,
dibedakan atas :
a. Gorong-gorong persegi;
b. Gorong-gorong pipa;
c. Gorong-gorong pelengkap.
Yaitu Jembatan yang menggunakan sistim cable stayed terbuat dari baja
Fatoni Hendrian 8
19.22201.1.132
a. Bangunan Atas ( upper structure )
harus lebih kecil atau sama dengan peraturan yang berlaku. Bangunan
harus lebih kecil atau sama sesuai peraturan yang berlaku, lantai
Fatoni Hendrian 9
19.22201.1.132
Gelagar melintang adalah gelagar yang dipasang melintang
gelagar induk.
4) Trotoar Trotoar
kaki. Dengan lebar berkisar antara 0.5 meter sampai dengan 1.5
meter.
5) Tiang sandaran
jembatan.
mengakibatkan kecelakaan.
7) Expantion joint
Fatoni Hendrian 10
19.22201.1.132
Expantion joint (bidang pertemuan antara bangunan atas
8) Perlengkapan lain
kabel listrik.
untuk memikul beban mati dan beban hidup serta beban-beban lain
yang antara lain berasal dari bangunan atas serta beban dari berat
2) Pier (pilar)
Fatoni Hendrian 11
19.22201.1.132
Pier yakni elemen yang berfungsi untuk memikul beban mati,
beban hidup, gaya gesekan, gaya aliran atau benda hanyutan, gaya
4) Pondasi
Fatoni Hendrian 12
19.22201.1.132
pondasi yang mekanisme pelimpahan beban dan gaya-gaya
bawah.
ditumbuk.
d. Pondasi tiang bor ( Bored piles ), adalah bagian dari struktur jembatan
Fatoni Hendrian 13
19.22201.1.132
1.7.4. Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan
erection tersebut.
lain:
Fatoni Hendrian 14
19.22201.1.132
• Kondisi medan,
• Tipe material dan struktur jembatan yang digunakan, apakah baja atau
beton.
• Sistem Perancah
A. Sistem Perancah
Fatoni Hendrian 15
19.22201.1.132
• Minimnya alat angkat berat (service crane atau gantry) yang
berat, khususnya bila tipe ini telah dimiliki (heavy duty shoring)
• Menurut tipe tanah yang harus baik, dan bila tanah yang ada untuk
Fatoni Hendrian 16
19.22201.1.132
B. Sistem Servis Crane
relative mahal.
crane.
Fatoni Hendrian 17
19.22201.1.132
C. Sistem Launching Truss
tinggi.
crane, dimana perlu waktu extra untuk erection truss dan sistem
Fatoni Hendrian 18
19.22201.1.132
D. Sistem Penggunaan Counter Weight dan Link Set
dilakukan.
Fatoni Hendrian 19
19.22201.1.132
E. Sistem Launching Gantry
Untuk konstruksi jembatan dimana lantai jembatannya
berupa struktur beton precast segmental-box, maka penggunaan
alat launching gantry umumnya dapat digunakan, dimana sistem
ini mempunyai kecepatan erection tinggi yang didukung sistem
feeding segmental dari sisi belakang alat (tidak dari bawah karena
pertimbangan lalu lintas, misalnya) menggunaka kantilever pada
konstruksinya.
Fatoni Hendrian 20
19.22201.1.132
F. Sistem Traveller atau Heavy Gantry
beton cor ditempat. Bila pada tipe jembatan tipe ini menggunakan
harus digunakan.
place) atau heavy gantry (bila beton adalah precast) akan maju ke
segmen berikutnya.
Fatoni Hendrian 21
19.22201.1.132
BAB II
GAMBARAN UMUM
Jembatan dapat dikatakan sebagai salah satu, peralatan yang tertua didalam
peradaban manusia. Pada zaman dahulu, jembatan mula-mula dibuat untuk
menyeberangi sungai kecil dengan menggunakan balok-balok kayu atau batang-
batang pohon yang cukup besar dan kuat.
Menurut Degrand, jembatan yang pertama sekali tercatat pernah dibangun di
sungai Nil oleh Raja Manes dari Mesir pada tahun 2650 SM,
tetapi deatil lanjut tidak diketahui.
Jembatan terapung, rangkaian perahu-perahu untuk menyeberangkan tentara pada
masa-rnasa perang pernah dibangun oleh Raja Alexander dan Cyprus pada tahun
556 SM. Jembatan kayu telah digunakan cukup lama, disebabkan karena
materialnya cukup banyak, dan pelaksanaannya mudah. Pengenalan akan jembatan
pelengkung merupakan peristiwa penting dalam pembangunan jembatan, karena
memungkinkan pemakaian material pasir, batuan dan pasangan batu.
jembatan-jembatan primitip mulai dikembangkan oleh bangsa Indian,
Yunani, Romawi dan China. Perkembangan jembatan semakin maju, antara lain
dikarenakan penemuan-penemuan material yang baru antara lain kayu atau batu
digabung dengan besi.
Jembatan pelengkung beton yang pertama dibangun pada tahun 1776 melintas
sungai Severn di Inggris. Belakangan pada tahun 1824 jembatan gelegar baja
dibangun pada jalan kereta api Dublin Drogheda.
Jembatan beton hanya digunakan untuk bentuk pelengkung, karen a tidak
kuat menahan tegangan tarik. Dengan penemuan baja pada tahun 1829, masa
pembangunan jembatan modern dimulai. Pembangunan Jembatan Kareta api, jalan
raya, dengan bentang yang besar,mulai dibangun dengan material baja. Kemudian,
lambatan kabel yang menggunakan kabel baja popular digunakan untuk bentang
± 200 m.
Pada masa kini, Jembatan-jembatan dengan bentang > 600 m dibuat dari type
"suspension bridge" sebagai suatu type yang paling menguntungkan. Pada tahun
1964, dibangun suatu jembatan yang terpanjang didunia Jembatan Verazano di
New York-USA, dengan bentang total 2038m,bentang utama 1298 m. Dibanyak
Negara jembatan-jembatan umumnya dibuat dari beton bertulang, walaupun
sedikit demi sedikit kedudukannya mulai diganti oleh beton pratekan.
Fatoni Hendrian 22
19.22201.1.132
2.2 Struktur Organisasi
Fatoni Hendrian 23
19.22201.1.132
2.2.2 Gambaran Proyek
Pelaksanaan pekerjaan proyek perlu diatur dengan teliti agar dapat tercipta
pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang
ditentukan. Pada dasarnya, pelaksanaan seluruh pekerjaan konstruksi
bangunan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah dituangkan dalam
gambar dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Adapun data umum
proyek pelaksanaan Rehab Ruang Tunggu Pengujian Kendaraan Bermotor di
Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kabupaten Bojonegoro ini yaitu :
(Sumberrejo-Kanor) Kecamatan
Fatoni Hendrian 24
19.22201.1.132
8. Pelaksana : CV AULIA
Pekerjaan Utama :
1. Pekerjaan pembesian
2. Pekerjaan beton
3. Pekerjaan begesting
4. Plesteran
Fatoni Hendrian 25
19.22201.1.132
b. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek
tersebut.
b. Membuat pra-rencana
Fatoni Hendrian 26
19.22201.1.132
d. Membuat anggaran biaya
Fatoni Hendrian 27
19.22201.1.132
saluran ini di lakukan pembongkaran dan pembangunan supaya pekerja
atau karyawan bisa lebih efisiensi dalam bekerja.
Pekerjaan Utama :
1. Pekerjaan Galian
3. Pekerjaan Beton
4. Pekerjaan Bekisting
5. Pekerjaan beton
6. Urugan tanah
Fatoni Hendrian 28
19.22201.1.132
2.3.3 Lokasi Praktek :
Posisi pengawas terletak antara dua pihak yang berbeda kepentingannya, yaitu
pihak pemilik (Owner) dan pihak pelaksana/kontraktor. Tidak jarang dijumpai
perbedaan pandangan dalam usaha memecahkan permasalahan di lapangan antara
pihak pemilik dan pihak kontraktor sebagai mitra kerja (organisasi), dalam
keadaan seperti di atas kunci penyelesaiannya terletak pada pemahaman peran
seorang pengawas dalam menjalankan satu peran manajemen, karena peranan
pengawas dalam sistem manajemen proyek secara keseluruhan adalah merupakan
“baji pengunci” yaitu pada peran pengendali (controlling) menurut teori dasar
manajemen.
Fatoni Hendrian 29
19.22201.1.132
2.4.3 Manajemen Pengawasan Lapangan
Keberhasilan suatu pekerjaan akan sangat tergantung pada unsur manusia, karena
teori dasar manajemen sebagai alat untuk keberhasilan suatu kerja pada
hakekatnya adalah pengaturan unsur manusia.
Dalam teori dasar manajemen, ada 4 (empat) unsur yang merupakan alat
pembantu dalam mencapai suatu tujuan, yaitu:
1) Perencanaan (Planning)
2) Pengorganisasian (Organizing)
3) Pelaksanaan (Actuating)
4) Pengendalian (Controlling)
Fatoni Hendrian 30
19.22201.1.132
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Sasaran
Sasaran Praktek Kerja Lapangan ini adalah Rehabilitasi Jembatan Beton Plat
Tejo (Sumberrejo-Kanor) Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Fatoni Hendrian 31
19.22201.1.132
3.4 Manajemen Kostruksi (MK)
4) Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dicapai
dengan opname (laporan) harian,mingguan, dan bulanan. Mengambil
keputuasan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan. = Selama
proyek berjalan kendala di lapangan bisa terkendali.
. Mulai
. Persiapan
. Mobilisasi Personil
Fatoni Hendrian 32
19.22201.1.132
. Mendatangkan Alat Berat
. Selesai
Persiapan
Mobilisasi Personil
2. Personil Inti
Fatoni Hendrian 33
19.22201.1.132
4. Memobilisasi Alat Berat Harus Sesuai Dengan Kebutuan yg Diatur Dalam
Kontrak.
Fatoni Hendrian 34
19.22201.1.132
3.6.2 Timbunan Biasa dan Timbunan Pilihan.
Fatoni Hendrian 35
19.22201.1.132
3.7 Perkerasan Berbutir
3.8 Struktur
a. Persiapan
Fatoni Hendrian 36
19.22201.1.132
-Aprovval Material yg digunakan.
b. Pengukuran
Fatoni Hendrian 37
19.22201.1.132
3.8.4 Pondasi Strauss
Fatoni Hendrian 38
19.22201.1.132
3.9 Pengecatkan
Dalam hal ini pengecat menggunakan 3 warna yaitu : Putih, Abu-Abu, dan Hijau.
Permukaan yg akan di cat diratakan menggunakan amplas supaya menghasilkan
warna yg sempurna rata dan halus. Pengecatkan pertama didasari warna putih pada
seluruh bagian jembatan setelah itu baru silver dan hijau untuk membuat pola yg
lebih menarik.
Fatoni Hendrian 39
19.22201.1.132
3.10 Flow Cart Pelaksanaan PKL
Mulai
Persiapan
Setting tulangan besi
Pemasangan Decking
Pengecekan Evaluasi
Pengecoran
Pemberian calbond
Perhamparan Beton
Pemadatan
Pengecekan Evaluasi
Selesai
Fatoni Hendrian 40
19.22201.1.132
BAB 1V
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini banyak hal-hal yang bermanfaat
dapat diperoleh serta sangat banyak pengalaman dan pengetahuan yang saya
dapatkan untuk melengkapi dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh
dibangku kuliah dan kegiatan Praktek Kerja Lapangan(PKL) ini juga bisa menjadi
sebuah proses pematangan atau pemantapan untuk membantu dalam meningkatkan
potensi yang profesional ketika sudah berkecimpung dalam dunia kerja . Hal
tersebut terutama mengenai pelaksanaan dan pengawasan Rehabilitasi Rehabilitasi
Jembatan Beton Plat Tejo (Sumberrejo-Kanor) Kecamatan Kanor, Kabupaten
Bojonegoro. yang merupakan satu kesatuan untuk mencapai hasil akhir yakni suatu
pekerjaan yang optimal.
Fatoni Hendrian 41
19.22201.1.132
2. Dalam pengerjaan Pembangunan Rehabilitasi Rehabilitasi Jembatan
Beton Plat Tejo (Sumberrejo-Kanor) Kecamatan Kanor, Kabupaten
Bojonegoro. ini berjalan kurang tepat waktu karena kendala dari dana
yang mengakibatkan pekerjaan tersendat dan proyek ini, kurang
menerapkan dalam pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) yang sebagaimana mestinya dilaksanakan.
Saran
Fatoni Hendrian 42
19.22201.1.132
KAPITULASI BILL OF QUANTITY
DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN BOJONEGORO
Kegiatan : Penyelenggaraan Jembatan
Rehabilitasi Jembatan Beton Plat Tejo (Sumberrejo-Kanor) Kec.Kanor (Sesuai dengan SK No.
Pekerjaan : 188/246/KEP/412.013/2017; Ruas No. 10)
( A ) Jumlah Rp 414.380.540,65
( D ) DIBULATKAN Rp 455.818.000,00
Terbilang : Empat Ratus Lima Puluh Lima Juta Delapan Ratus Delapan Belas Ribu Rupiah
Fatoni Hendrian 43
19.22201.1.132
RENCANA ANGGARAN BIAYA
DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN BOJONEGORO
Nama Program : Penyelengaraan Jalan
Nama Paket : Rehabilitasi Jembatan Beton Plat Tejo (Sumberrejo-Kanor) Kec.Kanor (Sesuai dengan SK No. 188/246/KEP/412.013/2017; Ruas No. 10)
DIV. N0. Uraian Spesifikasi Kuantitas Satuan Harga satuan Total Harga
a b e g h i j=gxi
DIV.I UMUM
1.2.4 - Mobilisasi 1,000 ls Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00
1.18 Pekerjaan Relokasi Utilitas 1,000 ls Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
1.19 - Manajemen dan Keselamatan Kerja 1,000 ls Rp 8.275.000,00 Rp 8.275.000,00
Beton Mutu K-175 atau fc' = 14,5 Mpa Slump (12±2) cm, w/c
7.1 (8)a - 27,681 m3 Rp 943.430,00 Rp 26.115.085,83
=0,66(Menggunakan Molen) (parapet, tolo, trotoar, barrier)
7.1 (10) - Beton untuk lantai kerja (bedding) fc' = 7,4 Mpa atau K-100 (menggunakan
Molen) 2,698 m3 Rp 804.280,00 Rp 2.169.947,44
7.1.(11) Kayu Bekisting Triplek 8 mm (Untuk Plat ) 1x Pakai 34,800 M2 Rp 83.416,30 Rp 2.902.887,24
7.1.(12) Kayu Bekisting Triplek 8 mm (Untuk Dinding ) 2x Pakai 105,229 M2 Rp 80.460,00 Rp 8.466.725,34
7.3.(1.a) - Baja Tulangan Polos 3909,777 Kg Rp 13.930,00 Rp 54.463.193,61
7.3.(1.b) Baja Tulangan (Ulir) 2571,167 Kg Rp 14.280,00 Rp 36.716.264,76
7.4 (1).c1 Penyediaan dan Pemasangan Baja Struktur BJ41(Titik Leleh 250 MPa) Manual 4744,625 Kg Rp 19.850,00 Rp 94.180.806,25
7.6 (19).a - Pondasi Strouss Ø30 cm Tul Utama 6Ø11,6 Begel Ø7,6-150 44,000 M1 Rp 166.910,00 Rp 7.344.040,00
7.7 (1) Pemasangan Buis Beton untuk Dinding Sumuran dia 80 16,000 M1 Rp 320.810,00 Rp 5.132.960,00
7.9 (1) Pasangan Batu 10,800 M3 Rp 639.420,00 Rp 6.905.736,00
7.11 (6.a) Pengadaan dan pemasangan besi shear connector 240,000 Titik Rp 27.900,00 Rp 6.696.000,00
7.12 (2) Pengadaan dan pemasangan Elastomer Ukuran 300x300x50 12,000 Buah Rp 976.620,00 Rp 11.719.440,00
7.13.(1) Sandaran (Railing dan Drainase) 24,000 m Rp 238.470,00 Rp 5.723.280,00
7.14.(1) - Papan Nama Jembatan 2,000 buah Rp 653.160,00 Rp 1.306.320,00
7.15 (1) - Pembongkaran Pasangan Batu 3,540 m3 Rp 174.130,00 Rp 616.420,20
7.15 (2) - Pembongkaran Beton 0,320 m3 Rp 202.600,00 Rp 64.832,00
Fatoni Hendrian 44
19.22201.1.132
Fatoni Hendrian 45
19.22201.1.132