Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN INDIVIDU

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

PENGALAMAN PROBLEM SOLVING

MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT

DI RT 10 RW 25 KELURAHAN MUKTIHARJO KIDUL

KECAMATAN PEDURUNGAN

KOTA SEMARANG

Disusun oleh :

Dhea Safitri (D11.2019.02803)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2021
Lembar Pengesahan

1. Judul Kegiatan : “Pengalaman Problem SolvingMasalah Kesehatan


Masyarakat Di RT 10 RW 25 Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan
Pedurungan Kota Semarang”
2. Anggota Pelaksana : 1 orang
Nama : Dhea Safitri
NIM : D11.2019.02803
3. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Supriyono Asfawi S. E, M. Kes.
b. NPP : 0686.11.1998.150

Semarang, 28 Oktober 2021

Dosen Pembimbing Mahasiswa

(Dr. Supriyono Asfawi S. E, M. Kes) ( Dhea Safitri )

NPP. 0686.11.1198.150 NIM. D11. 2019.02803

Ketua RT Dosen Penguji

(Muhammad Iqbal M.K.M)

NPP.0686.11.2019.792

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta kurnia-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktek Belajar Lapangan (PBL) serta dapat menyelesaikan
laporan Pembelajaran Lapangan yang berjudul “Pengalaman Problem Solving
Masalah Kesehatan Masyarakat Di RT 10 RW 25 Kelurahan Muktiharjo Kidul
Kecamatan Pedurungan Kota Semarang”

Laporan Praktek Belajar Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah
saya lakukan pada saat dilapangan, yang dimulai dari tanggal 24 September 2021
s/d 18 Oktober 2021. Praktek Belajar Lapangan ini merupakan salah satu syarat
wajib yang harus ditempuh dalam Program Studi “Kesehatan Masyarakat”. Selain
untuk menuntaskan program studi yang penulis tempuh pada Praktek Belajar
Lapangan ini ternyata banyak memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi
akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat
berada selama perkuliahan di kelas. Dengan disusunnya laporan ini diharapkan
pembaca dapat menjadikannya sebagai pedoman dan acuan sebelum mengambil
tindakan untuk menangani masalah terkait perilaku masyarakat terhadap
pandemic Covid-19 yang terjadi di lingkungan sekitar.

Dalam penyusunan laporan hasil Praktek Belajar Lapangan ini penulis


banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin
mengungkapkan rasa terimakasi kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M. Kom selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro Semarang
2. Ibu Enny Rachmani, SKM, M. Kom, Ph. D selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
3. Ibu Dr. MG Catur Yuantari, S. KM, M. Kes selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro
4. Bapak Dr. Supriyono Asfawi S. E, M. Kes selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan banyak bimbingan dan membantu serta
mengarahkan penulis Ketika penulis menemukan kesulitan selama
PBL berlangsung
5. Bapak Muhammad Iqbal, SKM., MKM selaku Koordinator Lapangan
PBL 1
6. Bapak Kepala RT 10 Dempel Perak yang telah memberikan
kesempatan kepada mahasiswa Angkatan 2019 S1 Kesehatan
Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro untuk melakukan PBL 1 dan
kami mengucapkan terimakasih kepada warga masyarakat Dempel
Perak yang telah bersedia membantu berperan menyukseskan
kegiatan PBL 1.

iii
7. Keluarga yang telah mendoakan dan mendukung penulis untuk
menyelesaikan PBL 1 serta untuk Nugroho Hayu Fitri Abdurrohman
selaku penyemangat selama menjalankan PBL dan Menyusun laporan
PBL

Kami menyadari masih banyak kekurangan karena pengalaman kami


yang belum terlalu banyak mengenai permasalahan Covid -19, baik dari
segi Teknik penulisan maupun isi materinya. Oleh karena itu, dengan
penuh kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata semoga Laporan Praktek Belajar
Lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Semarang, 20 Oktober 2021

Penulis

iv
Daftar Isi

COVER................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
BAB I ................................................................................................................... 6
Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Pedurungan ........................................ 6
Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Muktiharjo Kidul .................................... 7
Gambaran Umum RT 10 RW 25 Daerah Muktiharjo Kidul ................................ 7
BAB II .................................................................................................................. 8
Identifikasi Masalah dan Penyebab .................................................................. 8
Identifikasi Potensi Wilayah ............................................................................ 41
Gambaran Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ........................................ 41
1. Metode Prioritas Masalah .................................................................... 41
2. PoA (Plan of Action) ............................................................................ 47
3. Implementasi/ Intervensi ...................................................................... 49
4. Evaluasi ............................................................................................... 49
BAB III ............................................................................................................... 50
Kesimpulan .................................................................................................... 50
B. Saran ...................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
LAMPIRAN ........................................................................................................ 53
Tabel Uji SPSS .............................................................................................. 53
Media POA..................................................................................................... 58
Dokumentasi .................................................................................................. 59
LOGBOOK ..................................................................................................... 62

v
BAB I

Gambaran Umum Wilayah

A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Pedurungan


Pedurungan adalah sebuah kecamatan yang ada di Kota Semarang,
Indonesia. Kecamatan Pedurungan memiliki 12 Kelurahan yang meliputi
Kelurahan Gemah, Pedurungan Kidul, Plamongansari, Penggaron Kidul,
Pedurungan Lor, Tlogomulyo, Pedurungan Tengah, Palebon, Kalicari,
Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan.

Kecamatan Pedurungan terletak di wilayah timur Kota Semarang


dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Kecamatan Genuk


- Sebelah Timur : Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak
- Sebelah Selatan : Kecamatan Tembalang
- Sebelah Barat : Kecamatan Gayamsari

Jarak dari pusat pemerinah Kota Semarang ± 8 km, dengan pusat Ibu Kota
Provinsi Jawa Tengah ± 6 km, dengan Kantor Pemerintahan terletak di
Kelurahan Gemah, dan jarak Kelurahan terjauh dengan Kantor Kecamatan
Pedurungan sekitar ± 5 km. luas wilayah Kecamatan Pedurungan adalah 20,72
Km2 yang terbagi ke dalam 12 Kelurahan. Berdasarkan data kependudukan
Kecamatan Pedurungan, jumlah penduduk di Kecamatan Pedurungan pada
tahun 2021 adalah 190.901 Jiwa.

Gambar 1.1 Kecamatan Pedurungan


B. Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Muktiharjo Kidul

Gambar 1.2 Muktiharjo Kidul

Muktiharjo Kidul termasuk dalam Kecamatan Pedurungan yang


memiliki luas wilayah 204,378 ha, dengan batas – batas
kelurahannya adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Selatan adalah Kel Tlogosari Kulon Kec Pedurungan


2. Sebelah Utara adalah Kel Muktiharjo Lor Kec Genuk
3. Sebelah Barat adalah Kel Tlogosari Wetan Kec Pedurungan
4. Sebelah Timur adalah Kel Sawah Besar Kec Gayamsari

Kelurahan Muktiharjo Kidul terdiri atas 25 RW dan 217 RT,


dengan jumlah penduduknya adalah 33.220 jiwa.

C. Gambaran Umum RT 10 RW 25 Daerah Muktiharjo Kidul


1. Muktiharjo Kidul mempunyai 214 RT dan memiliki 25 RW pada RW
25 sendiri terdapat 10 RT. Untuk jumlah rumah di wilayah RT.10
terdiri dari 30 KK yang terdiri dari jumlah penduduk yang berjumlah
120 jiwa
2. Potensi Wilayah
Media social yang digunakan di RT.10 adalah grup whatsapp
dengan nama grup PKK RT.10 yang beranggotakan ibu – ibu
seluruh RT.10 , grup RT yang beranggotakan bapak – bapak, grup
ini bertujuan untuk mempermudah saling memberikan informasi
dan menjalin komunikasi.

7
BAB II

Tahapan Pemecahan Masalah

A. Identifikasi Masalah dan Penyebab


1. Identifikasi Penyebab Masalah Kualitatif
Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi
Covid-19. Penyakit Corona virus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus
2 (SARS-CoV-2). COVID-19 ini merupakan masalah kesehatan yang
perlu diperhatikan oleh masyarakat karena jumlah kasusnya yang terus
meningkat dari hari ke hari. Dalam melakukan pencegahan COVID-19,
hal yang perlu diperhatikan adalah diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan.
Warga RT 10 RW 25 Kelurahan Muktiharjo Kidul cenderung terbuka
dari lingkungan sekitar sehingga sering terjadi interaksi antar tetangga
di lingkungan ini. Selain itu, para warga juga banyak melakukan
kegiatan social seperti peringatan hari besar agama, perkumpulan
bapak – bapak, arisan pkk ibu- ibu serta kerja bakti, yang menyebabkan
mereka sering berinteraksi. Kegiatan – kegiatan ini dapat menjadikan
resiko bertambahnya kasus Covid-19 karena banyak warga yang tidak
menjalani peraturan pemerintah seperti stay at home serta menjalani
karantina setelah berpergian ke tempat yang dapat beresiko terkena
Covid-19. Dominan dari warga sekitar juga masih lebih memilih
mengikuti kegiatan – kegiatan rutin tersebut. Tetapi sebagian besar
warga juga tetap patuh terhadap protocol Kesehatan seperti
menggunakan masker medis, mencuci tangan secara rutin dan
menjaga jarak antar warga. Walaupun kegiatan tersebut masih ada
tetapi sekarang juga cukup berkurang aktivitas nya karena adanya
pandemic yang membuat para warga mulai sadar untuk mengurangi
kegiatan social bila sifatnya tidak mendesak.
Lingkungan RT 10 RW 25 Desa Kelurahan Muktiharjo Kidul
termasuk lingkungan yang bersih dan tidak terlalu padat penduduk.
Warga di RT 10 ini juga menjaga lingkungan dengan baik dan tidak
mengotori lingkungan sekitar. Sehingga dari segi lingkungan tidak ada
masalah yang perlu dikhawatirkan.
2. Identifikasi Penyebab Masalah Kuantitatif
Dilakukan dengan cara membagikan kuesioner yang berbasis link/
online yang disebarkan melalui media social seperti whatsapp yang
kemudian diisi melalui aplikasi yang telah disiapkan oleh pelaksana.
a. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo dalam Yuliana (2017), pengetahuan
adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga,

8
dan sebagainya). Jadi pengetahuan adalah berbagai macam hal
yang diperoleh oleh seseorang melalui panca indera. Apabila
seseorang memiliki pengetahuan yang baik makai akan dapat dan
mudah untuk menilai suatu hal serta mengambil keputusan yang
menurutnya baik. Maka dari itu, tingkat pengetahuan yang baik
mengenai Covid-19 sangat diperlukan guna menjaga diri sendiri
dan orang – orang sekitar agar dapat terhindar dari penyakit Covid-
19.
Hasil survey terhadap 20 responden diperoleh hasil sebagai
berikut:
1) Pengetahuan

No Pengetahuan Ya Tidak
f % f %
1. Cara berpindahnya virus corona 20 100
adalah melalui kontak fisik
dengan penderita
2. Cara berpindahnya virus corona 18 90 2 10
adalah dengan menyentuh
permukaan benda yang
mengandung cairan tubuh
seseorang yang sudah terinfeksi
3. Gejala Covid-19 menyerupai flu 19 95 1 5
biasa
4. Tidak semua penderita Covid- 19 95 1 5
19 akan berkembang menjadi
kasus yang parah
5. Mereka yang sudah lanjut usia, 19 95 1 5
memiliki penyakit kronis,dan
Obesitas kemungkinan besar
akan menjadi kasus yang parah
6. Virus COVID-19 menular 19 95 1 5
melalui percikan ludah penderita
COVID-19
7. Untuk mencegah penularan 20 100
virus covid-19 Masyarakat bisa
memakai masker medis
8. Untuk mencegah penularan 20 100
COVID-19, seseorang harus
menghindari pergi ke tempat-
tempat keramaian seperti
stasiun kereta dan menghindari
menggunakan transportasi
umum.

9
9. Social distancing (jaga jarak) 7 35 13 65
tidak efektif mencegah
penularan COVID-19
10. Orang yang melakukan kontak 20 100
fisik dengan penderita COVID-
19 harus segera diisolasi
selama 14 hari
11. Virus corona dapat berpindah 2 10 18 90
melalui gigitan nyamuk
12. Berbeda dengan flu biasa, 14 70 6 30
hidung tersumbat, pilek, dan
bersin lebih jarang terjadi pada
orang yang terinfeksi virus
COVID-19.
13. Makan atau bersentuhan 2 10 18 90
dengan hewan liar akan
menyebabkan penularan oleh
virus COVID-19
14. Orang dengan COVID-2019 3 15 17 85
tidak dapat menularkan virus ke
orang lain ketika demam tidak
ada.
15. Anak-anak dan remaja tidak 9 45 11 55
perlu mengambil tindakan untuk
mencegah penularan oleh virus
COVID-19.
Tabel 1.1 Quesioner Pengetahuan

Dari 15 pertanyaan mengenai pengetahuan Covid-19 yang


dilakukan pada 20 responden dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar warga telah mengetahui cara berpindahnya virus corona
adalah melalui kontak fisik dengan penderita. Tetapi masih terdapat
dua angka yang sama jumlahnya dengan jawaban yang kurang
tepat yaitu terdapat pada pertanyaan nomor 11 dan 13 sebanyak 2
responden (10%) sehingga masih terdapat warga yang memiliki
pengetahuan bahwa Virus corona dapat berpindah melalui gigitan
nyamuk, dan Makan atau bersentuhan dengan hewan liar akan
menyebabkan penularan oleh virus COVID-19.

Tabel Tingkat Pengetahuan

10
Tingkat f %
Pengetahuan
Baik 13 65%
Kurang Baik 7 35%
Total 20 100%

Tabel 1.2 Tingkat Pengetahuan

Tingkat Pengetahuan

35% Baik

65% Kurang Baik

Gambar 1.3 Tingkat Pengetahuan

Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20


responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan jumlah
p value (significan) adalah 0,122 yaitu lebih dari 0,05 sehingga
dapat diketahui bahwa untuk data tingkat pengetahuan
terdistribusi normal maka saya pada saat menyusun kategori
data menggunakan mean. Dari 20 responden terdapat 13
responden dengan presentase 65% yang memiliki tingkat
pengetahuan baik dan terdapat 7 responden dengan
presentase 35% yang memiliki tingkat pengetahuan kurang
baik.

2) Persepsi
a. Persepsi Covid-19

No Persepsi Sangat Khawatir Kurang Sangat


Khawati Khawa Tidak
r tir Khawa
tir
f % f % f % f %
1. Seberapa 10 50 10 50
khawatir
anda
terkena

11
virus
corona?

2. Seberapa 12 60 8 40
khawatir
anda
mengenai
keluarga
anda bisa
terkena
virus
corona ?
3. Seberapa 8 40 12 60
khawatir
anda
menganai
orang
disekitar
anda bisa
terkena
virus
corona ?
4. Seberapa 9 45 11 55
khawatir
anda akan
kehilanga
n
pendapata
n akibat
penutupan
tempat
kerja atau
penguran
gan jam
kerja
karena
virus
corona ?

12
5. Seberapa 12 60 8 40
khawatir
anda
terkena
virus
corona
akibat
tidak bisa
meninggal
kan
pekerjaan
atau
aktifitas
diluar
rumah ?
6. Apakah 10 50 10 50
anda
khawatir
akan
meninggal
jika
tertular
virus
corona ?
Tabel 1.3 Quesioner Persepsi

Dari 6 pertanyaan mengenai persepsi warga


terhadap Covid-19 yang dilakukan pada 20 responden
dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar warga di sekitar
dempel perak mengkhawatirkan akan terjadinya covid-19.
Karena berdasarkan tabel quesioner persepsi diantara
tingkat kekhawatiran sangat khawatir dan khawatir memiliki
perbedaan yang tidak jauh berbeda. Pada quesioner
persepsi jumlah jawaban tertinggi dengan 12 responden
yang memilih di kategori sangat khawatir terdapat pada 2
pertanyaan yaitu tingkat khawatir warga terkena virus
corona akibat tidak dapat meninggalkan pekerjaan dan
pada pertanyaan tingkat khawatir mengenai keluarga yang
bisa terkena virus corona. Sedangkan pada kategori
khawatir terdapat pada satu pertanyaan dengan 12
responden yang memilih yaitu tingkat khawatir warga
menganai orang disekitarnya yang bisa terkena virus
corona.

Tabel Tingkat Persepsi

13
Tingkat F %
Persepsi
Baik 13 65%
Kurang Baik 7 35%
Total 20 100%

Tabel 1.4 Tingkat Persepsi

Tingkat Persepsi

35% Baik
Kurang Baik
65%

Gambar 1.4 Tingkat Persepsi

Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20


responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan
jumlah p value (significan) adalah 0,003 yaitu kurang dari
0,05 sehingga dapat diketahui bahwa untuk data tingkat
persepsi terdistribusi tidak normal maka saya pada saat
menyusun kategori data menggunakan median.
Berdasarkan table dan diagram tingkat persepsi warga
dempel perak memiliki tingkat kekhawatiran yang baik
sebanyak 13 responden (65%) dan tingkat kekhawatirang
yang kurang terdapat 7 responden (35%). Sehingga masih
terdapat sebagian warga yang menganggap bahwa kasus
Covid-19 hanya cukup di khawatirkan biasa selayaknya
penyakit pada umumnya, tetapi juga Sebagian besar warga
menganggap sangat khawatir akan adanya kasus Covid-19
di lingkungan sekitar khususnya.

b. Persepsi seputar keefektifan pencegahan penularan Covid-


19
No Persepsi Sangat Cukup Kurang Sang
Efektif Efektif Efektif at
Tidak
Efekt
if

14
f % f % f % f %
1. Menurut anda, 4 20 16 80
seberapa
efektif
menjaga jarak
dalam
mengurangi
penyebaran
virus corona ?
2. Menurut anda, 4 20 14 70 2 10
seberapa
efektif
penutupan
restaurant dan
tempat umum
lainnya dalam
menguarangi
penyebaran
virus corona ?
3. Menurut anda, 5 25 15 75
seberapa
efektif tetap
dirumah saja
dalam
mengurangi
penyebaran
virus corona ?
4. Menurut anda, 4 20 15 75 1 5
seberapa
efektif
penutupan
kampus dan
sekolah dalam
mengurangi
penyebaran
virus corona ?
Tabel 1.5 Quesioner Persepsi Keefektifan Pencegahan
Penularan Covid-19

Dari 4 pertanyaan mengenai persepsi keefektifan


masyarakat mengenai pencegahan penularan terhadap
Covid-19 yang dilakukan pada 20 responden sehingga
dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar masyarakat di
sekitar dempel perak menganggap pencegahan penularan

15
Covid-19 di lingkungan sekitar cukup efektif. Pada kategori
cukup efektif sendiri terdapat jawaban terbanyak dengan
jumlah 16 responden yang dapat disimpulkan bahwa
masyarakat menganggap menjaga jarak cukup efektif
dalam mengurangi penyebaran virus corona. Tetapi
terdapat juga warga yang menganggap pencegahan
penularan dengan kategori yang sangat efektif pada
kategori ini jawaban terbanyak dengan 5 responden. Dan
dapat disimpulkan bahwa warga menganggap tetap
dirumah saja dalam mengurangi penyebaran virus corona
merupakan cara pencegahan yang sangat efektif.

Tabel tingkat persepsi keefektifan pencegahan penularan


Covid-19
Tingkat F %
Persepsi
Baik 19 95%
Kurang Baik 1 35%
Total 20 100%
Tabel 1.6 Persepsi Keefektifan Pencegahan Penularan
Covid-19

Keefektifan Pencegahan Penularan


Covid-19

5%

Baik
Kurang Baik

95%

Gambar 1.5 Persepsi Kefektifan Pencegahan Penularan


Covid-19

Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20


responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan
jumlah p value (significan) adalah 0,000 yaitu kurang dari
0,05 sehingga dapat diketahui bahwa untuk data tingkat
persepsi terdistribusi tidak normal maka saya pada saat
menyusun kategori data menggunakan median.
Berdasarkan table dan diagram tingkat persepsi keefektifan

16
pencegahan penularan Covid-19 warga dempel perak
memiliki tingkat kekhawatiran yang baik sebanyak 19
responden (95%) dan tingkat kekhawatiran yang kurang
terdapat 1 responden (5%). Bahkan sebagian besar warga
juga sudah menerapkan beberapa cara pencegahan Covid-
19, Sehingga sebagian besar warga juga menganggap
bahwa pencegahan penularan Covid -19 dilingkungan
sekitar tempat cukup efektif.

c. Pertanyaan mengenai persepsi kerentanan

No. Pertanyaan Persepsi mengenai Ya Tidak


kerentanan
1. Menurut anda, apakah anda dan 10 10
keluarga anda termasuk golongan
beresiko tinggi terkena virus corona
?
Tabel 1.7 Quesioner Mengenai Persepsi Kerentanan

Dari 1 pertanyaan mengenai persepsi kerentanan


warga terhadap Covid-19 yang dilakukan pada 20
responden sehingga dapat disimpulkan bahwa warga
memiliki jawaban yang seimbang antara jawaban ya dengan
10 responden yang memiliki resiko tinggi terkena Covid-19
dan jawaban tidak sebanyak 10 responden untuk
kerentanan terkena Covid-19. Dari jawaban yang dipilih
responden dapat disimpulkan bahwa setengah responden
menganggap bahwa dia dan keluarganya resiko tinggi untuk
terkena Covid-19 dan setengah responden juga
menganggap bahwa dia dan keluarga nya tidak merasa
rentan terkena Covid-19.

Tabel Tingkat Persepsi Kerentanan Terkena Covid-19

Tingkat F %
Persepsi
Rentan 10 50%
Tidak Rentan 10 50%
Total 20 100%
Tabel 1.8 Tingkat Persepsi Kerentanan

17
Tingkat Persepsi Kerentanan

Rentan
50% 50%
Tidak Rentan

Gambar 1.6 Tingkat Persepsi Kerentanan


Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20
responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan
jumlah p value (significan) adalah 0,000 yaitu kurang dari
0,05 sehingga dapat diketahui bahwa untuk data tingkat
persepsi terdistribusi tidak normal maka saya pada saat
menyusun kategori data menggunakan median.
Berdasarkan table dan diagram tingkat persepsi kerentanan
terhadap resiko responden dengan keluarga nya memiliki
tingkat persepsi yang seimbang yaitu 50% : 50%. Sehingga
sebagian responden terdapat dalam kategori yang rentan
dan sebagian responden menganggap tidak terlalu rentan
dalam resiko terkenanya Covid-19.
3) Sikap
No Sikap Sangat Setuju Tidak Sanga
Masyarakat Setuju Setuju t
Terhadap Tidak
Wabah Setuju
Covid-19
f % f % f % f %
1. Saya 2 10 17 85 1 5
mendukung
pemerintah
yang
memberlaku
kan
larangan
perjalanan/b
epergian
luar
kota/travelin
g

18
2. Orang- 1 5 14 70 4 2 1 5
orang harus 0
membeli
bahan
makanan
sebanyak
mungkin
3. Saya 1 5 19 95
bersedia
menjadi
sukarelawa
n untuk
membantu
orang yang
sudah tua
usianya
(mis.,
Membeli
bahan
makanan
untuk
mereka)
4. Saya 1 5 19 95
bersedia
menjadi
sukarelawa
n untuk
membantu
orang-orang
yang
sedang
dikarantina
(misalnya,
membeli
bahan
makanan
untuk
mereka)
5. Saya puas 1 5 19 95
dengan
ketanggapa
n
pemerintah
pusat di

19
negara
tempat
tinggal saya
saat ini
dalam
menangangi
COVID-19
6. Saya puas 1 5 19 95
dengan
ketanggapa
n
pemerintah
daerah di
tempat
tinggal saya
saat ini
dalam
menangangi
COVID-19
Tabel 1.9 Quesioner Sikap Masyarakat Terhadap Covid-

Dari 6 pertanyaan mengenai sikap warga terhadap


Covid-19 yang dilakukan pada 20 responden sehingga
dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar warga di sekitar
dempel perak mendukung dengan program – program yang
telah di buat dan di terapkan oleh pemerintah ke
masyarakat, untuk jumlah warga yang mendukung sendiri
dari quesioner terdapat 15 reponden (75%) dan terdapat
juga warga yang tidak mendukung program – program
tersebut dengan jumlah 5 responden (25%). Dari jawaban
quesioner diatas terdapat 2 pertanyaan dengan jawaban
yang bersifat kepedulian antar sesama paling banyak 19
responden (95%) yang mendukung yaitu bersedianya
warga menjadi sukarelawan untuk membantu orang yang
sudah tua usianya (mis., Membeli bahan makanan untuk
mereka) dan bersedianya warga menjadi sukarelawan
untuk membantu orang-orang yang sedang dikarantina
(misalnya, membeli bahan makanan untuk mereka). Dari
pertanyaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dominan
warga peduli antar tetangga tanpa melihat stigma bahwa
orang yang terkena Covid-19 harus dijauhi agar tidak
tertular dan dapat dilihat juga bahwa warga juga
mengutamakan kepedulian terhadap warga yang lansia.

Tabel Tingkat Sikap Masyarakat Terhadap Wabah Covid-19

20
Tingkat F %
Sikap
Masyarakat
Mendukung 15 75%
Tidak 5 25%
Mendukung
Total 20 100%
Tabel 1.10 Tingkat Sikap Masyarakat Terhadap Covid-19

Tingkat Sikap Masyarakat


Terhadap Covid-19

25%
Mendukung
Tidak Mendukung
75%

Gambar 2.6 Tingkat Sikap Masyarakat Terhadap Covid-


19

Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20


responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan
jumlah p value (significan) adalah 0,000 yaitu kurang dari
0,05 sehingga dapat diketahui bahwa untuk data tingkat
sikap masyarakat terdistribusi tidak normal maka saya pada
saat menyusun kategori data menggunakan median.
Berdasarkan table dan diagram tingkat sikap masyarakat
terhadap Covid-19 sebagian besar 15 responden (75%)
mendukung dan 5 responden (25%) tidak mendukung.
Sehingga sebagian besar warga memiliki respon sikap yang
cukup baik terhadap program-program yang telah
diterapkan dan kepedulian terhadap sesama manusia.

4) Kesiapan
No Kesiapan Sangat Siap Tidak Sanga
Siap Siap t
Tidak
Siap
f % f % f % f %

21
1. Menurut 3 15 16 80 1 5
anda,
seberapa
siapkah
Indonesia
menghadapi
pandemi
Covid-19 ?
2. Menurut 4 20 15 75 1 5
anda,
seberapa
siapkah anda
dalam
mencegah
penyakit
Covid-19?
3. Menurut 2 10 18 90
anda,
seberapa
siapkah
keluarga
anda dalam
mencegah
penyakit
Covid-19?
Tabel 1.11 Quesiner Kesiapan Terhadap Covid-19

Dari 3 pertanyaan mengenai sikap warga terhadap Covid-


19 yang dilakukan pada 20 responden sehingga dapat disimpulkan
bahwa Sebagian besar warga di sekitar dempel perak siap
terhadap pandemic Covid-19. Dari jawaban quesioner diatas
terdapat 1 pertanyaan dengan jawaban yang paling banyak 18
responden (90%) yaitu siapnya masyarakat terhadap keluarga
dalam melakukan pencegahan penyakit Covid-19. Tetapi pada
kategori kesiapan juga masih terdapat warga yang tidak siap
terhadap Covid-19 yaitu pada diri pribadi dalam melakukan
pencegahan Covid-19 dan masih terdapat warga yang menjawab
bahwa Indonesia termasuk belum siap dalam menghadapi
pandemic Covid-19.

Tabel Tingkat Kesiapan Masyarakat Terhadap Covid-19

22
Tingkat F %
Kesiapan
Masyarakat
Siap 18 90%
Tidak Siap 2 10%
Total 20 100%
Tabel 1.12 Tingkat Kesiapan Terhadap Covid-19

Tingkat Kesiapan Masyarakat

10%

Siap
Tidak Siap

90%

Gambar 2.7 Tingkat Kesiapan Terhadap Covid-19

Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20


responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan
jumlah p value (significan) adalah 0,000 yaitu kurang dari
0,05 sehingga dapat diketahui bahwa untuk data tingkat
kesiapan terdistribusi tidak normal maka saya pada saat
menyusun kategori data menggunakan median.
Berdasarkan table dan diagram tingkat kesiapan
masyarakat terhadap Covid-19 sebagian besar 18
responden (90%) siap dan 2 responden (10%) tidak siap.
Sehingga sebagian besar warga siap terhadap kasus Covid-
19 baik menganggap siap dari segi pandang pribadi untuk
diri sendiri, untuk keluarga bahkan untuk tingkat nasional.

5) Faktor Pendukung (Sarana dan Prasarana)


No Sarana dan Sangat Mudah Sulit Sangat
Prasarana Mudah Sulit
f % f % f % f %
1. Menemukan 7 35 13 65
masker wajah
disekitar

23
tempat tinggal
saya
2. Menemukan 7 35 13 65
hand sanitizer
disekitar
tempat tinggal
saya
3. Membeli 5 25 15 75
masker wajah
disekitar
tempat tinggal
saya
4. Membeli hand 6 30 14 70
sanitizer di
sekitar tempat
tinggal saya
5. saya mudah 3 15 16 80 1 5
menemukan
tempat
mencuci
tangan di
tempat umum
yang ada di
sekitar tempat
tinggal saya
6. Disekitar 2 10 18 90
tempat tinggal
saya, mudah
untuk
menemukan
bahan
makanan
7. Menjumpai 1 5 19 95
media
informasi
tentang
COVID-19 di
sekitar tempat
tinggal saya
8. Mengakses 3 15 17 85
informasi
tentang
COVID-19 di

24
sekitar tempat
tinggal saya
9. Media 1 5 19 95
informasi
tentang
COVID-19
yang saya
jumpai mudah
untuk
dipahami
10. Aturan atau 1 5 19 95
kebijakan
yang
dikeluarkan
pemerintah
dalam
mencegah
penyebaran
COVID-19
mudah
dipahami
11. Selama masa 2 10 16 80 2 10%
pandemi
COVID-19
saya mudah
mengakses
layanan
kesehatan
(Puskesmas,
Klinik, Rumah
Sakit dan
Lainnya
Tabel 1.13 Quesioner Sarana dan Prasarana
Dari 11 pertanyaan mengenai sikap warga terhadap
Covid-19 yang dilakukan pada 20 responden sehingga
dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasana selama
pandemic Covid-19 mudah untuk didapatkan karena
sebagian besar dari jawaban responden tidak mengalami
kesulitan dalam menemukan atau membeli barang yang
digunakan selama pandemic, dan sebagian besar warga
juga tidak merasa kesulitan dalam mengakses sarana
Kesehatan selama pandemic Covid-19 berlangsung. Tetapi
juga masi terdapat warga yang sulit untuk mendapatkan
tempat cuci tangan di sekitar lingkungan rumah, serta masih

25
juga sebagian warga yang masih sulit untuk mengakses
layanan Kesehatan.
Tabel Tingkat Sarana dan Prasarana

Tingkat F %
Sarana dan
Prasarana
Sulit 1 5%
Mudah 19 95%
Total 20 100%
Tabel 1.14 Tingkat Sarana dan Prasarana

Tingkat Sarana dan Prasarana

5%

Mudah
Sulit

95%

Gambar 2.8 Tingkat Sarana dan Prasarana

Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah


20 responden sehingga menggunakan shapiro-wilk
dengan jumlah p value (significan) adalah 0,000 yaitu
kurang dari 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa untuk
data kemudahan sarana dan prasarana di lingkungan
dempel perak mudah untuk didapatkan serta diakses
dengan jumlah 19 responden (95) dan 1 responden
(5%) yang menganggap sulit untuk mengakses sarana
dan prasarana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
warga sebagian besar tidak merasa mengalami
kesulitan dalam hal sarana dan prasarana selama
pandemic Covid-19.

6) Faktor Pendorong
1. Dukungan Keluarga
No Sarana Sangat Sering Jarang Sangat
dan Sering Sulit

26
Prasar
ana
f % f % f % f %
1. Keluarg 2 10 18 90
a
menjela
skan
kepada
saya
tentang
penting
nya
menjag
a
kesehat
annya
2. Keluarg 1 5 17 85 2 10
a
menjela
skan
kepada
saya
akan
dampa
k
COVID-
19
3. Keluarg 2 10 17 85 1 5
a
menjela
skan
kepada
saya
akan
penceg
ahan
COVID-
19
4. Keluarg 1 5 18 90 1 5
a
menjela
skan
kepada

27
saya
akan
cara
penyeb
aran
COVID-
19
5. Keluarg 2 10 15 75 3 15
a saya
ikut
mengin
gatkan
saya
mengg
unakan
masker
wajah
dan
mencuc
i tangan
dengan
sabun
jika
bepergi
an
keluar
rumah
6. Keluarg 2 10 16 80 2 10
a saya
mereko
menda
sikan
kepada
saya
untuk
tetap
diruma
h jika
tidak
ada
keperlu
an
mende
sak

28
7. Keluarg 2 10 16 80 2 10
a % % %
menjela
skan
kepada
saya
penting
nya
mening
katkan
imunita
s tubuh
8. Keluarg 1 5% 17 85 2 10
a % %
mengg
unakan
bahasa
yang
halus
saat
menjela
skan
dan
mengin
gatkan
saya
9. Keluarg 1 5% 17 85 2 10
a % %
menunj
ukkan
wajah
menye
nangka
n saat
menjela
skan
dan
mengin
gatkan
saya
10. Keluarg 1 5% 14 70 5 25
a % %
menan
yakan

29
apakah
saya
mengal
ami
demam
, flu
atau
gejala
COVID-
19 yang
lain
Tabel 1.15 Quesioer Dukungan Keluarga
Dari 10 pertanyaan mengenai dukungan keluarga
dalam masa pandemi Covid-19 yang dilakukan pada 20
responden sehingga dapat disimpulkan bahwa peran
keluarga dalam masa ini penting untuk saling
mengingatkan, menjaga, serta merawat.

Tingkat F %
Dukungan
Keluarga
Baik 14 70%
Tidak Baik 6 30%
Total 20 100%
Tabel Tingkat Dukungan Keluarga

Tabel 1.16 Tingkat Dukungan Keluarga

Tingkat Dukungan Keluarga

30%
Baik
Tidak baik
70%

Gambar 2.9 Tingkat Dukungan Keluarga

30
Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20
responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan
jumlah p value (significan) adalah 0,000 yaitu kurang dari
0,05 sehingga dapat diketahui bahwa untuk data tingkat
kesiapan terdistribusi tidak normal maka saya pada saat
menyusun kategori data menggunakan median. Sedangkan
untuk data mengenai dukungan keluarga pada lingkungan
RT 10 sebagian besar keluarga memiliki peran yang penting
dan sebagian besar juga keluarga sudah menerapkaannya
terutama orang tua kepada anak – anaknya. Berdasarkan
tingkat dukungan keluarga terdapat 14 responden (70%)
yang menjawab dan masuk dalam kategori baik serta 6
responden (30%) yang menjawab dan masuk dalam
kategori tidak baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dukungan keluarga dilingkungan RT 10 sudah termasuk
dalam kategori yang baik.

2. Dukungan Tokoh Masyarakat


No Dukungan Sangat Sering Jarang Sangat
Tokoh Sering Jarang
Masyaraka
t
f % f % f % F %
1. Saya 1 5 14 70 5 25
mendapatk
an
penjelasan
tentang
pentingnya
menjaga
kesehatan
dari tokoh
masyarakat
2. Saya 2 10 17 85 1 5
mendapatk
an
penjelasan
tentang
dampak
COVID-19
dari tokoh
masyarakat
3. Saya 1 5 17 85 2 10
mendapatk

31
an
penjelasan
tentang
pencegaha
n COVID-
19 dari
tokoh
masyarakat
4. Saya 1 5 13 65 6 30
mendapatk
an
penjelasan
tentang
cara
penyebara
n COVID-
19 dari
masyarakat
5. Tokoh 2 10 14 70 4 20
masyarakat
di sekitar
tempat
tinggal
saya
mengingatk
an untuk
mengguna
kan masker
wajah jika
bepergian
keluar
rumah
6. Tokoh 2 10 13 65 5 25
masyarakat
di sekitar
tempat
tinggal
saya
mengingatk
an untuk
mencuci
tangan
dengan
sabun

32
secara
berkala jika
bepergian
keluar
rumah
7. Tokoh 3 15 14 70 3 15
masayarak
at di sekitar
tempat
tinggal
saya
menghimb
au
masyarakat
untuk tetap
dirumah
jika tidak
ada
keperluan
mendesak
8. Saya 1 5 15 75 4 20
mendapatk
an
penjelasan
tentang
meningkatk
an imun
tubuh dari
tokoh
masyarakat
9. Tokoh 1 5 16 80 3 15
masyarakat
mengguna
kan bahasa
yang halus
saat
menjelaska
n dan
mengingatk
an kepada
masyarakat
10. Tokoh 1 5 14 70 5 25
masyarakat
menunjukk

33
an wajah
menyenan
gkan saat
menjelaska
n dan
mengingatk
an
masyarakat
11. Tokoh 2 10 12 60 6 30
masyarakat
menghimb
au untuk
warga yang
baru pulang
dari luar
kota untuk
melapor
dan
melakukan
isolasi
mandiri
Tabel 1.17 Quesioner Dukungan Tokoh Masyarakat

Dari 11 pertanyaan mengenai dukungan tokoh


masyarakat terhadap Covid-19 yang dilakukan pada 20
responden sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan
tokoh masyarakat selama pandemic Covid-19 cukup baik
karena peran partisipasi dari ketua RT untuk memberikan
edukasi mengenai Covid-19 cukup penting serta
stakeholder yang mengingatkan warganya juga penting
untuk informasi mengenai Covid-19.

Tabel Tingkat Dukungan Tokoh Masyarakat

Tingkat F %
Dukungan
Tokoh
Masyarakat
Baik 12 60%
Tidak Baik 8 40%
Total 20 100%
Tabel 1.18 Tingkat Dukungan Tokoh Masyarakat

34
Tingkat Dukungan Tokoh
Masyarakat

40% Baik

60% Kurang Baik

Gambar 3.0 Tingkat Dukungan Tokoh Masyarakat

Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20


responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan
jumlah p value (significan) adalah 0,03 yaitu kurang dari
0,05 sehingga dapat diketahui bahwa untuk data tingkat
dukungan tokoh masyarakat terdistribusi tidak normal maka
saya pada saat menyusun kategori data menggunakan
median. Sedangkan untuk data mengenai dukungan tokoh
masyarakat pada lingkungan RT 10 sebagian besar
stakeholder terutama ketua RT memiliki peran yang penting.
Berdasarkan tingkat dukungan tokoh masyarakat terdapat 8
responden (40%) yang menjawab dan masuk dalam
kategori kurang baik serta 12 responden (60%) yang
menjawab dan masuk dalam kategori baik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa stakeholder di daerah lingkungan RT 10
sudah cukup perhatian terhadap warganya.

7) Perilaku

35
No Peril Setiap Sering Hampir Sangat Tidak
aku Saat Setiap Jarang Pernah
Masy Saat
araka
t
f % f % f % F % f %
1. Meng 7 35 10 50 1 5 2 10
guna
kan
Mask
er
2. Meng 4 20 5 30 8 40 1 5 1 5
guna
kan
pemb
ersih
tanga
n
3. Menc 2 10 4 20 8 40 6 30
uci
tanga
n
lebih
serin
g
4. Tingg 1 5 1 5 10 50 8 40
al di
ruma
h
(men
guran
gi
intera
ksi
social
)
5. Meng 6 30 10 50 4 20
ikuti/
meng
hadiri
perte
muan
(cont

36
oh:ko
ndan
gan,
arisa
n dll)
6. Menc 3 15 7 35 9 45 1 5
oba
berhe
nti
meny
entuh
wajah
7. Mem 2 10 4 20 12 60 2 10
bersi
hkan
objek
yang
serin
g
disent
uh
8. Menj 3 15 12 60 5 25
aga
jarak
kelua
rga
9. Menj 1 5 1 5 6 30 12 60
aga
jarak
terha
dap
tema
n
10. Mem 3 15 15 75 1 5 1 5
beli
dan
meng
konsu
msi
maka
nan di
luar
ruma

37
h
(cont
oh:
restor
an,
waru
ng
maka
n,dll)
Tabel 1. 19 Quesioner Perilaku Masyarakat

Dari 10 pertanyaan mengenai perilaku warga


terhadap Covid-19 yang dilakukan pada 20 responden
sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku warga selama
pandemic Covid-19 kurang taat pada prokes, dan terdapat
satu masalah yang masi cukup ditemui dan mempunyai
tingkat resiko penularan yang tinggi terutama pada hal
menjaga jarak dengan keluarga.

Tabel Tingkat Perilaku


Tingkat F %
Perilaku
Baik 9 45%
Tidak Baik 11 55%
Total 20 100%
Tabel 1.20 Tingkat Perilaku Masyarakat

Tingkat Perilaku

Baik
45%
55% Tidak Baik

Gambar 3.1 Tingkat Perilaku Masyarakat

Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20


responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan
jumlah p value (significan) adalah 0,801 yaitu lebih dari 0,05

38
sehingga dapat diketahui bahwa untuk data tingkat
dukungan tokoh masyarakat terdistribusi normal maka saya
pada saat menyusun kategori data menggunakan mean.
Sedangkan untuk data mengenai perilaku masyarakat pada
lingkungan RT 10 memiliki perbandingan yang tidak
seimbang jika dilihat dari hasil survei yang telah dilakukan
yaitu memiliki persentase baik 45 % dan tidak baik 55%.
Dapat disimpulkan bahwa warga yang tidak taat dengan
prokes juga berbanding berbeda sedikit dengan warga yang
taat mematuhi prokes yang telah ditetapkan.

8) Dampak Akibat Covid-19


No Dampak Akibat Covid-19 Ya Tidak
f % f %
1. Selama masa pandemi COVID-19 7 35 13 65
Penghasilan menurun
2. Berpindah ke pekerjaan lain 2 10 18 90
selama masa pandemi COVID-19
3. Dikeluarkan dari tempat kerja 20 100
sebagai dampak pandemi COVID-
19
4. Susah mencari pekerjaan selama 14 70 6 30
masa pandemi COVID-19
5. Merasa cemas selama masa 11 55 9 45
pandemi COVID-19
6. Merasa stress atau tertekan 6 30 14 70
selama masa pandemi COVID-19
7. Susah untuk beristirahat Selama 4 20 16 80
masa pandemi COVID-19
8. Merasa kurang produktif selama 10 50 10 50
masa pandemi COVID-19
9. Memiliki banyak waktu 13 65 7 35
luangSelama masa pandemi
COVID-19
10. Merasa tidak tau apa yang harus 7 35 13 65
saya lakukan selama masa
pandemi COVID-19
11. Merasa tidak bersemangat dalam 3 15 17 85
menjalani hidup selama masa
pandemi COVID-19

39
12. Kesulitan untuk mendapatkan 2 10 18 90
bahan makanan selama masa
pandemi COVID-19
13. Harga kebutuhan pokok meningkat 7 35 13 65
selama masa pandemi COVID-19
Tabel 1.21 Quesioner Dampak Covid-19
Dari 13 pertanyaan mengenai dampak warga
terhadap Covid-19 yang dilakukan pada 20 responden
sehingga dapat disimpulkan bahwa Covid-19 cukup
berdampak terhadap warga yang disekita lingkungan RT 10
terutama pada bidang pekerjaaan dan pendapatan warga
yang berpengaruh cukup besar.

Tingkat Dampak Covid-19


Tingkat F %
Dampak
Baik 10 50%
Tidak Baik 10 50%
Total 20 100%
Tabel 1.22 Tingkat Dampak Covid-19

Tingkat Dampak Covid-19


Terhadap Masyarakat

Baik
50% 50%
Tidak Baik

Gambar 3.3 Tingkat Dampak Covid-19

Setelah melakukan uji normalitas dengan jumlah 20


responden sehingga menggunakan shapiro-wilk dengan
jumlah p value (significan) adalah 0,012 yaitu kurang dari
0,05 sehingga dapat diketahui bahwa untuk data tingkat
dampak Covid-19 terhadap masyarakat terdistribusi tidak
normal maka saya pada saat menyusun kategori data
menggunakan median. Sedangkan untuk data mengenai
dampak Covid-19 terhadap masyarakat sendiri memiliki
tingkat yang sama perbandingannya yaitu 50% warga

40
memiliki dampak yang tidak baik dan 50% warga tidak
terkena dampaknya.

B. Identifikasi Potensi Wilayah


Potensi warga RT 10 adalah memiliki jiwa social cukup tinggi
sehingga sebagian besar warga tidak mengalami kesulitan untuk saling
mengingatkan dalam hal pencegahan penularan Covid-19. Warga juga
sering mengadakan kegiatan social yang berupa kerja bakti, serta
kegiatan pengajian sehingga mudah untuk menyampaikan informasi
mengenai Covid-19. Lingkungan sekitar juga memiliki suasana yang
kondusif dan terjaga factor lingkungan tidak akan menimbulkan masalah.
Dekat wilayah RT 10 didominasi oleh tambak yang statusnya adalah milik
pemerintah yang setiap tahunnya pasti intensitas airnya naik sampai
mengakibatkan banjir yang dikarenakan aliran airnya didaerah RT 10
kurang lancar.

C. Gambaran Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

1. Metode Prioritas Masalah

a. Penentuan Prioritas Masalah


Dalam menentukan prioritas masalah, metode yang
digunakan adalah Delbeq. Setelah dipaparkan hasil survey yang
telah dilakukan, maka penulis bersama Bapak RT 10 melakukan
penentuan prioritas masalah. Menurut Bapak Slamet selaku ketua
RT 10, terdapat beberapa variabel yang berpengaruh pada
masyarakat RT 10 adalah Dampak Dari Covid-19, Perilaku
Masyarakat Terhadap Covid-19, dan Persepsi Kerentanan. Maka
dari itu kemudian kami melakukan prioritas masalah dari RT 10.
Penentuan Prioritas Penyebab Masalah RT 10

Masala Besar Kegawa Biaya Kemud Total Pri


h Masalah tan ahan orit
as
8 8 6 7
Pengeta 6 x 8 =48 7 x 8=56 6 x 6=35 5 x 7=35 174 III
hauan
Persepsi 6 x 8 =48 6 x 8=48 5 x 6=30 3 x 7=21 147 VII
Kekhaw
atiran
Persepsi 2 x 8 =16 5 x 8=40 5 x 6=30 3 x 7=21 107 XI
Keefektif
an

41
Persepsi 8 x 8 =64 5 x 8=40 4 x 6=24 3 x 7=21 149 VI
Kerenta
nan
Sikap 4 x 8 =32 7 x 8=56 5 x 6=30 6 x 7=42 160 V
Kesiapa 3 x 8 =24 7 x 8=56 3 x 6=18 3 x 7=21 119 IX
n
Sarana 2 x 8 =16 6 x 8=48 3 x 6=18 5 x 7=35 117 X
dan
Prasara
na
Dukung 5 x 8 =40 8 x 8=64 6 x 6=36 4 x 7=28 168 IV
an
Keluarg
a
Dukung 7 x 8 =56 5 x 8=40 3 x 6=18 4 x 7=28 142 VIII
an
Tokoh
Masyara
kat
Perilaku 8 x 8 =64 8 x 8=64 5 x 6=30 6 x 7=42 200 I
Dampak 8 x 8 =64 6 x 8=48 4 x 6=24 6 x 7=42 178 II
Tabel 1.23 Penentuan Prioritas Masalah
Berdasarkan metode Delbeq diatas, dapat disimpulkan
bahwa perilaku masyarakat terhadap COVID-19 merupakan
masalah terbesar dengan skor 200. Diikuti dengan Dampak
Terhadap Masyarakat Mengenai Covid-19 dengan skor sebesar
178, kemudian yang ketiga ada Pengetahuan 174, yang keempat
Dukungan Keluarga dengan skor 168, yang kelima Sikap
Masyarakat Terhadap Covid-19 dengan skor 160, yang keenam
Persepsi Kerentanan Terkena Covid – 19 dengan skor 149, yang
ketujuh Persepsi Kekhawatiran Terhadap Covid-19 dengan skor
147, yang kedelapan Dukungan Tokoh Masyarakat dengan skor
142, yang kesembilan Kesiapan dengan skor 119, yang ke sepuluh
Sarana dan Prasarana dengan skor 117 dan yang terakhir atau
yang kesebelas adaPersepsi Keefektifan dengan skor 107.
Menurut para responden yang telah melihat dan mengisi hasil
survey, Perilaku masyarakat terhadap COVID-19 memang
memiliki pengaruh yang cukup besar karena sebagian besar
masyarakat yang taat dengan prokes saja masih dapat terkena
Covid-19, apalagi masyarakat yang tidak taat dengan prokes.
Perilaku masyarakat yang tidak patuh dengan prokes ini
mengakibatkan angka kasus Covid-19 yang selalu meningkat.
Seperti halnya perilaku masyarakat yang tidak taat prokes yaitu
menjaga jarak dengan keluarga yang sulit dilakukan dan menjaga

42
jarak dengan teman jika bertemu. Masyarakat lebih sering tidak
menjaga jarak dan bahkan tidak menggunakan masker saat
bertemu dengan orang terdekat.
b. Penentuan Akar Penyebab Masalah
Penentuan akar penyebab masalah dilakukan Bersama warga RT
10 Dempel dengan diskusi melalui grup whatsapp dan chat pribadi.
Setelah melakukan diskusi kemudian diperoleh akar penyebab
masalah sebagai berikut.

43
Gambar 3.4 Fishbone Akar Penyebab Masalah

Money
Machine
Penghasilan masyarakat RT 10 Method
Kurangnya peralatan dan fasilitas yang
menurun sehingga saving money
ada di RT 10 seperti, penyediaan Usaha masyarakat RT 10 yang masih
menurun sedangkan kebutuhan
tempat cuci tangan, alat penyemprotan kurang konsisten pada menggunakan
sehari hari harus selalu terpenuhi
desinfektan yang masih terbatas masker jika keluar rumah
dan kebutuhan untuk menerapkan
sekitar RT 10
pencegahan Covid-19.

PERILAKU

Masyarakat yang
kurang tanggap
dalam
menghadapi
Kasus Covid – 19

Enviroment Man

Masyarakat membuat kegiatan yang melibatkan Masyarakat RT 10 kurang mengenali potensi penularan
banyak orang. Seperti arisan PKK, Kerja Bakti Covid-19 dari lingkungan sekitar dan masyarakat
44
dan Pengajian cenderung cuek dengan kondisi lingkungan sekitar
Berdasarkan penentuan penyebab masalah melalui diagram tulang ikan
diatas, didapatkan penyebab masalah Perilaku Masyarakat Terhadap Covid -
19 di RT 10 adalah sebagai berikut :

1) Kurangnya peralatan dan fasilitas yang ada di RT 10 seperti, penyediaan


tempat cuci tangan, alat penyemprotan desinfektan yang masih terbatas
sekitar RT 10
2) Penghasilan masyarakat RT 10 menurun sehingga saving money menurun
sedangkan kebutuhan masyarakat tetap sama dan harus tetap terpenuhi.
Penghasilan yang menurun mengakibatkan tabungan atau simpanan uang
atau saving money menurun atau bahkan tidak ada saving money
sehingga menimbulkan kecemasan jika sewaktu-waktu ada kebutuhan
tidak terduga.
3) Usaha masyarakat RT 10 yang masih kurang konsisten pada
menggunakan masker jika keluar rumah.
4) Masyarakat RT 10 kurang mengenali potensi penularan Covid-19 dari
lingkungan sekitar sehingga masyarakat cenderung cuek dengan kondisi
lingkungan sekitar.
5) Peraturan PPKM mengurangi mobilitass RT 10 dengan adanya peraturan
pemerintah berupa permberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
maka mobilitas masyarakat terbatas sehingga akan sangat berdampak
kepada penghasilan masyarakat yang tidak pasti, mencari pekerjaan yang
agak susah dan menjadikan masyarakat bekerja apa adanya yang
terpenting dapat memenuhi kebutuhan seperti wiraswasta, pedagang, dll.
c. Penentuan Prioritas Akar Masalah

Berdasarkan Haasil Musyawarah (MMD) dengan masyarakat RT 10


maka ditetapkan prioritas akar penyebab masalah sebagai berikut.

45
Tabel Penentuan Akar Penyebab Masalah

Masalah Besar Kegawa Biaya Kemuda Total Prior


Masalah tan han itas

8 8 6 7
Masyarakat RT 10 kurang mengenali potensi penularan 4 x 8=32 4 x 8=32 5 x 6=30 5 x 7=35 129 IV
Covid-19 dari lingkungan sekitar dan masyarakat
cenderung cuek dengan kondisi lingkungan sekitar.
Masyarakat membuat kegiatan yang melibatkan banyak 5 x 8=40 5 x 8=40 3x6=18 5 x 7=35 133 III
orang. Seperti arisan PKK, Kerja Bakti dan Pengajian
Usaha masyarakat RT 10 yang masih kurang konsisten 6 x 8=48 5 x 8=40 4 x 6=24 6 x 7=42 154 I
pada menggunakan masker jika keluar rumah
Penghasilan masyarakat RT 10 menurun sehingga saving 6 x 8=48 5 x 8=40 3 x 6=18 4 x 7= 28 134 II
money menurun sedangkan kebutuhan sehari hari harus
selalu terpenuhi dan kebutuhan untuk menerapkan
pencegahan Covid-19.
Kurangnya peralatan dan fasilitas yang ada di RT 10 4 x 8=32 4 x 8=32 4 x 6=24 5 x 7=35 123 V
seperti, penyediaan tempat cuci tangan, alat
penyemprotan desinfektan yang masih terbatas sekitar
RT 10
Tabel 1.24 Penentuan Akar Penyebab Masalah

46
Berdasarkan perhitungan metode Delbeq diatas, didapatkan hasil
bahwa prioritas masalah pandemic Covid-19 berupa Perilaku Masyarakat
terhadap Covid-19 RT 10 adalah karena metode atau usaha yang
digunakan masyarakat untuk menanggulangi agar menurunnya angka
kasus Covid – 19 kurang maksimal sehingga juga berimbas pada tingkat
Kesehatan masyarakat.

1. PoA (Plan of Action)


Berdasarkan prioritas masalah akar penyebab masalah yang telah
ditentukan, maka penulis Bersama responden berdiskusi untuk
menentukan kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi penyebab
masalah. Kegiatan yang akan dilakukan adalah :

47
Kegiatan Tujuan Sasaran Biaya Waktu dan Penanggung Keterangan
Tempat Jawab
Perancangan pembuatan Untuk media edukasi - - Sabtu, 2 Dhea Safitri Dibuat poster yang
poster mengenai perilaku masyarakat mengenai Oktober (Penulis) mencakup perilaku
yang harus dilakukan tindakan yang harus 2021 yang harus
selama masa Pandemi dilakukan selama masa diterapkan selama
Covid-19 pandemic pandemi Covid-19

Penyusunan dan editing Untuk membuat desain - - Sabtu, 2 Dhea Safitri Poster disusun
Poster yang akan menarik sehingga Oktober (Penulis) dengan konsep
dibagikan ke masyarakat Ketika hasil jadi tidak 2021 yang telah di
membosankan tentukan
Pembagian Poster via Untuk membantu Seluruh Rp.80.000 Minggu – Dhea Safitri Seluruh reponden
whatsapp dan pembagian responden agar lebih Masyarakat RT Senin, 3 – 4 (Penulis) dan yang berada di
minuman serbuk instan paham mengenai apa 10 melalui Oktober responden grup whatsapp
jahe, handsanitaizer, saja ang harus responden 2021 melalui melihat, membaca
vitamin C, Masker kepada dilakukan selama sebanyak 20 grup dan memahami isi
responden pandemi responden whatsapp poster tersebut,
Paling sedikit 40%
responden yang
melanjutkan
menyebarkan
poster tersebut via
status whatsapp
Tabel 1.25 POA

48
2. Implementasi/ Intervensi

Implementasi atau intervensi Pengalaman Belajar


Lapangan (PBL 1) di RT 10 RW 25 Kelurahan Muktiharjo
Kidul dilakukan berdasarkan prioritas penyebab masalah
yaitu metode atau cara yang dilakukan masyarakat untuk
menanggulangi Perilaku Masyarakat terhadap Covid- 19
yang kurang baik. Kegiatannya berupa pembagian poster
mengenai perilaku yang perlu diterapkan dalam sehari hari,
kemudian membagikan minuman serbuk ekstrak jahe yang
bermanfaat untuk menjaga imun tubuh masyarakan,
membagikan masker, handsanitaizer dan vitamin C kepada
masyarakat sekitar yang bertujuan untuk contoh itulah yang
harus ada dan di terapkan dalam kehidupan sehari – hari
selama pandemic. Serta melakukan tanya jawab via grup
whatsapp Bersama responden mengenai isi poster yang
telah dibagikan kepada responden pada tanggal 3-4
Oktober 2021. Meskipun tidak semua responden langsung
merespon karena kesibukan yang dimiliki namun responden
masih menerima dengan baik informasi yang telah
diberikan. Kegiatan ini bertujuan agar responden dapat
paham dalam menjaga Kesehatan di masa pandemi, dapat
mengisi waktu luang dengan membuat minuman herbal.
Selain itu, karena poster tersebut dibagikan secara digital
melalui whatsapp, responden dapat menyebarkannya ke
social media masing masing.

3. Evaluasi

Proses evaluasi dilakukan agar dapat mengetahui


apakah proses PoA yang dilakukan telah menghasilkan
output yang diinginkan atau belum maksimal. Dalam hal ini
saya memilih membuat poster edukasi karena ingin
mempermudah masyarakat untuk memahami dan agar
tidak cepat bosen. Respon responden juga pada antusias
mengenai poster yang saya bagikan karena dengan begitu
mereka merasa lebih dapat memahami mengapa saya
harus menerapkan perilaku tersebut pada masa pandemic.

49
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil kegiatan problem solving di RT 10 RW 25 Kelurahan
Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan Kota Semarang adalah
sebagai berikut :
a. Penyebab masalah utama mengenai Covid-19 di lingkungan RT
10 RW 25 Kelurahan Muktiharjo Kidul adalah perilaku masyarakat
terhadap Covid – 19, sedangkan akar penyebab masalah utama
dariperilaku masyarakat adalah kurangnya usaha masyarakat RT
10 yang dilakukan untuk pencegahan penularan Covid – 19 seperti
menggunakan masker jika keluar rumah dengan jarak jauh, tetapi
jikahanya di depan rumah tidak menggunakan masker, dan pada
saat berinteraksi dengan orang terdekat seperti keluarga.
Sehingga juga berimbas pada tingkat Kesehatan masyarakat.
b. Kegiatan PoA
a) Pembagian poster mengenai perilaku yang harus diterapkan
oleh masyarakat selama pandemic Covid – 19. Pembagian
dilakukan melalui media grup whatsapp yangbertujuan untuk
membantu responden agar lebih mudah mengatasi perilaku
yang kurang sesuai dengan prokes. Seluruh responden
terlibat dalam grup dan memberikan tanggapan mengenai
poster tersebut. Selain itu, beberapa dari responden juga
memutuskan untuk menyebarkan poster tersebut di social
media mereka baik membuat status ataupun dibagikan di grup
whatsapp lainnya.
b) Tanya jawab mengenai poster perilaku yang harus diterapkan
masyarakat selama pandemic Covid -19. Dilakukan untuk
mengetahui apakah pembagian poster memiliki manfaat untuk
menambah informasi responden atau tidak. Namun sebagian
responden malah sudah mengetahui mengenai informasi
dasar pencegahan dengan menerapkan prokes. Sehingga
hasil dari tanya jawab tidak memiliki perbedaan yang terlalu
jauh mengenai pemahan responden terkait perilaku yang
harus diterapkan selama pandemic Covid-19.
c) Pembagian Minuman Ekstrak Jahe, Handsanitaizer, Masker,
dan vitamin C kepada responden. Pembagian dilakukan
dengan datang ke satu per satu rumah responden hal ini
bertujuan untuk membantu responden mengenai apa saja
yang harus disiapkan dan di lakukan selama pandemic Covid
-19 .

50
B. Saran

1. Saya berharap masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi


dan mengambil langkah untuk solusi dimasa pandemic, sehingga
nantinya masyarakat akan lebih terkontrol emosinya dan cenderung
tidak mudah stress.
2. Masyarakat lebih bisa memanfaatkan waktu luang untuk membuat
minuman yang dapat meningkatkan imun tubuh sehingga
masyarakat tidak mudah terkena penyakit selama masa pandemic
3. Masyarakat dapat lebih bisa menerapkan perilaku kebiasaan dalam
menghadapi pandemic Covid – 19 sesuai prokes agar angka kasus
pandemic tidak mudah naik .
4. Stakeholder terkait seperti Bapak Ketua RT diharapkan dapat lebih
memperhatikan masyarakatnya dan membantu memberikan solusi
agar masyarakat tetap stay dirumah tetapi tidak merasa bosan,
mengingatkan masyarakat jika ada yang tidak sesuai prokes.

51
DAFTAR PUSTAKA

1. Profil Kelurahan Muktiharjo Kidul → Geografis dan Penduduk [internet].


Available from:
http://muktiharjokidul.semarangkota.go.id/geografisdanpenduduk
2. Profil Kecamatan → Geografis dan Penduduk [internet]. Profil Kecamatan
Pedurungan Tahun 2021. Available from :
https://kecpedurungan.semarangkota.go.id/geografis-dan-penduduk
3. Statistik badan pusat. Kecamatan Dalam Angka 2021 [internet]. Badan Pusat
Statistik Kota Semarang. Available From :
https://semarangkota.bps.go.id/publication/2020/08/12/6ab56aa117fd367365
74e076/profil-kesehatan-kota-semarang-2019.html
4. Rosidin U, Rahayuwati L, Herawati E. Perilaku dan Peran Tokoh Masyarakat
dalam Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Covid -19 di Desa
Jayaraga, Kabupaten Garut. Vol. 5, Umbara. 2020. p. 42.
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Arti kata perilaku - Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online [Internet]. Available from:
https://kbbi.web.id/perilaku
6. World Health Organization. WHO Stress Management Guide [Internet]. 2020.
Available from: https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/new-
infographics/who-stress-management-guide

52
LAMPIRAN

Tabel Uji SPSS

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Skor_Pengetahuan .207 20 .024 .925 20 .122
Skor_persepsi_covi .243 20 .003 .831 20 .003
d19
Skor_Persepsi_keef .370 20 .000 .715 20 .000
ektifanCovid19

Skor_persepsi_keren .335 20 .000 .641 20 .000


tanan
Skor_sikap .400 20 .000 .613 20 .000
Skor_kesiapan .426 20 .000 .675 20 .000
Skor_saranadanpras .362 20 .000 .702 20 .000
arana
Skor_dukkel .371 20 .000 .734 20 .000
Skor_dutoma .206 20 .026 .874 20 0.14
Skor_perilaku .105 20 .200 .972 20 .801
Skor_dampak .151 20 .200 .879 20 .017
a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives
Statistic Std. Error
Skor_Pengetahuan Mean 12.85 .233

95% Confidence Interval Lower Bound 12.36


for Mean Upper Bound 13.34

5% Trimmed Mean 12.83

Median 13.00

Variance 1.082

Std. Deviation 1.040

Minimum 11

Maximum 15

Range 4

53
Interquartile Range 2

Skewness .016 .512

Kurtosis -.180 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
Skor_persepsi_covid19 Mean 14.85 .519

95% Confidence Interval Lower Bound 13.76


for Mean Upper Bound 15.94

5% Trimmed Mean 14.83

Median 14.00

Variance 5.397

Std. Deviation 2.323

Minimum 12

Maximum 18

Range 6

Interquartile Range 5

Skewness .425 .512

Kurtosis -1.457 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
Skor_Persepsi_Keefektif Mean 8.70 .356
anCovid19 95% Confidence Interval Lower Bound 7.95
for Mean Upper Bound 9.45

5% Trimmed Mean 8.67

Median 8.00

Variance 2.537

Std. Deviation 1.593

Minimum 6

Maximum 12

Range 6

Interquartile Range 1

Skewness 1.244 .512

54
Kurtosis 1.118 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
Skor_kerentanan Mean .50 .115
95% Confidence Interval Lower Bound .26
for Mean Upper Bound .74
5% Trimmed Mean .50
Median .50
Variance .263
Std. Deviation .513
Minimum 0
Maximum 1
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness .000 .512
Kurtosis -2.235 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
Skor_Sikap Mean 18.00 .363
95% Confidence Interval for Lower Bound 17.24
Mean Upper Bound 18.76
5% Trimmed Mean 17.83
Median 18.00
Variance 2.632
Std. Deviation 1.622
Minimum 15
Maximum 24
Range 9
Interquartile Range 1
Skewness 2.548 .512
Kurtosis 10.877 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
skor_perilaku Mean 17.55 1.001

55
95% Confidence Interval for Lower Bound 15.45
Mean Upper Bound 19.65
5% Trimmed Mean 17.61
Median 18.00
Variance 20.050
Std. Deviation 4.478
Minimum 8
Maximum 26
Range 18
Interquartile Range 6
Skewness -.412 .512
Kurtosis .119 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
skor_saranadanprasaran Mean 34.75 .699
a 95% Confidence Interval Lower Bound 33.29
for Mean Upper Bound 36.21
5% Trimmed Mean 34.39

Median 33.00

Variance 9.776

Std. Deviation 3.127

Minimum 32

Maximum 44

Range 12

Interquartile Range 4

Skewness 1.819 .512

Kurtosis 2.982 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
Skor_Dukkel Mean 19.75 .757
95% Confidence Interval for Lower Bound 18.17
Mean Upper Bound 21.33
5% Trimmed Mean 19.67
Median 20.00
Variance 11.461

56
Std. Deviation 3.385
Minimum 11
Maximum 30
Range 19
Interquartile Range 2
Skewness .673 .512
Kurtosis 5.982 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
Skor_Dutoma Mean 19.05 1.006
95% Confidence Interval for Lower Bound 16.94
Mean Upper Bound 21.16
5% Trimmed Mean 18.72
Median 18.50
Variance 20.261
Std. Deviation 4.501
Minimum 11
Maximum 33
Range 22
Interquartile Range 6
Skewness 1.329 .512
Kurtosis 4.093 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
Skor_dampak Mean 3.60 .731
95% Confidence Interval for Lower Bound 2.07
Mean Upper Bound 5.13
5% Trimmed Mean 3.50
Median 3.50
Variance 10.674
Std. Deviation 3.267
Minimum 0
Maximum 9
Range 9
Interquartile Range 6

57
Skewness .518 .512
Kurtosis -1.043 .992

Descriptives
Statistic Std. Error
skor_kesiapan Mean 9.35 .244
95% Confidence Interval for Lower Bound 8.84
Mean Upper Bound 9.86
5% Trimmed Mean 9.28
Median 9.00
Variance 1.187
Std. Deviation 1.089
Minimum 8
Maximum 12
Range 4
Interquartile Range 0
Skewness 1.649 .512
Kurtosis 2.260 .992

Media POA
Pembagian Handsanitizer, Masker, Vitamin C, Minuman Ekstrak Jahe

Poster mengenai perilaku yang harus diterapkan oleh masyarakat selama


pandemi

58
Dokumentasi

59
60
61
LOGBOOK
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)
PERUMAHAN DEMPEL PERAK RT 10 RW 25
KELURAHAN MUKTIHARJO KIDUL

Nama : Dhea Safitri

NIM : D11.2019.02803

62
Tanggal Kegiatan Paraf Key Person
24 September 2021 Permintaan Izin kepada
Ketua RT untuk
menyebar kuesioner
kepada masyarakat RT
10

25 – 28 September Penyebaran Kuesioner


2021 kepada masyarakat
melalui grup whatsapp
dan contact person di
whatsapp

29 September 2021 Pengolahan Data


Kuesioner di SPSS

30 September 2021 Penyusunan Sebagian


laporan PBL (Cover,
Lembar Pengesahan,
Kata Pengantar,
Gambaran Umum
Wilayah)

1 Oktober 2021 Diskusi Tahapan


Pemecahan Masalah
bersama stakeholder
(Identifikasi Masalah
dan Penyebab,
Identifikasi Potensi
Wilayah, melakukan
MMD, dan penyusunan
POA)
2 Oktober 2021 Pembuatan Poster

3 – 4 Oktober 2021 Pembagian Poster via


whatsapp dan
pembagian minuman
serbuk instan jahe,
handsanitaizer, vitamin
C, Masker kepada
responden

63
5 – 15 Oktober 2021 Penyusunan Laporan
PBL (Tahapan
Pemecahan Masalah,
Implementasi, Evaluasi,
Kesimpulan dan saran,
Daftar Pustaka, dan
Daftar Isi

64

Anda mungkin juga menyukai