SIDAKARYA
DENPASAR-BALI
LAPORAN
PERHITUNGAN STRUKTUR
IPLT SUWUNG
September 2019
KATA PENGANTAR
maka dibuatlah laporan perencanaan struktur sebagai dasar membuat gambar struktur
Indonesia seperti :
Demikian laporan ini dibuat sebagai acuan pada penyelesaian proyek ini, dan
DAFTAR ISI
1. Uraian Proyek
2. Ketentuan Perancangan
2.1 Umum
2.2 Umum
5. Analisis Struktur
LAMPIRAN
Analisis Struktur
Gambar Struktur
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
IPLT SUWUNG
1. URAIAN PROYEK
menggunakan Boring.
Berdasarkan hasil tes boring dapat disimpulkan bahwa dari kedalaman 0.00
meter sampai dengan kedalaman rata-rata 3.00 meter dari muka tanah setempat
kedalaman 3.00 meter sampai dengan 11.00 meter berupa lanau kelempungan
kerikil dank oral lepas. Kemudian dari kedalaman 15.00 meter sampai dengan
karang lepas. Kemudian dari kedalaman 25.00 meter sampai dengan 27.00 meter
sampai dengan 30.00 meter berupa limestone/ karang putih kecoklatan. Muka air
tanah berada pada kedalaman -2.00 meter dari muka tanah setempat. Sedangkan
berdasarkan tes SPT didapat bahwa dari kedalaman 1.00 meter sampai dengan 25
Kemudian dari kedalaman 27.00 meter sampai 30.00 meter besarnya nilai N SPT
Gedung dan Non Gedung) dan Perancangan elemen struktur mengikuti Peraturan
2. KETENTUAN PERANCANGAN
2.1. Umum
Secara umum Proyek IPLT Suwung terletak di jalan by pass Ngurah Rai No
69, Sidakarya, Denpasar Selatan, Bali. Bangunan IPLT Suwung terdiri dari
1. Office
3. Foundation of Tank
MPa. Pada proyek ini semua beton yang dipakai adalah beton biasa yang
Baja Tulangan yang dipakai adalah: Baja Tulangan Ulir (Notasi D) BJTD-
Rumah dan Gedung tahun 1987 dan SNI 1727 - 2013. Beban – beban yang
(percepatan batuan dasar pada perioda 0.20 detik) dan S1 (percepatan batuan
dasar pada perioda 1.0 detik), Untuk wilayah Sidakarya yang berada pada
didasarkan atas nilai SDS dan nilai SD1. Sehingga Untuk Sidakarya
hasil laporan soil investigation, kondisi tanah termasuk golongan tanah lunak.
Sesuai dengan SNI 1727 – 2013 Pasal 2.3, Kombinasi beban batas yang
diperhitungkan adalah:
1. 1.4D
5. 0.9D +1.0W
6. 1.2D+1.0E+L+0.2S
7. 0.9D+1.0E
Dimana:
E = Seismic Load
Perkecualian :
Faktor beban untuk L pada kombinasi 3,4 dan 6 boleh diambil sama dengan
0.5 kecuali untuk ruangan garasi. Ruangan pertemuan dan semua ruangan
yang nilai beban hidupnya lebih besar dari pada 4.79 KN/m2. Pada kombinasi
2,4 dan 6 beban pendamping S harus diambil sebagai salah satu beban atap
0,2
Persamaan 1.2D+1.0E+L+0.2S menjadi (1,2 0,2
Dimana 0.604 dan 1,3 (sesuai dengan pasal 7.3.4.2 SNI 1726-
2012 bahwa faktor redudansi ( ) untuk kategori seismik D harus sama dengan
6. 1,32 1,3
Berdasarkan hasil tes boring dapat disimpulkan bahwa dari kedalaman 0.00
meter sampai dengan kedalaman rata-rata 3.00 meter dari muka tanah setempat
kedalaman 3.00 meter sampai dengan 11.00 meter berupa lanau kelempungan
kerikil dank oral lepas. Kemudian dari kedalaman 15.00 meter sampai dengan
karang lepas. Kemudian dari kedalaman 25.00 meter sampai dengan 27.00 meter
tanah berada pada kedalaman -2.00 meter dari muka tanah setempat. Sedangkan
berdasarkan tes SPT didapat bahwa dari kedalaman 1.00 meter sampai dengan 25
Kemudian dari kedalaman 27.00 meter sampai 30.00 meter besarnya nilai N SPT
atas, maka bangunan IPLT Suwung dirancang mengunakan Pondasi Telapak dan
serta modifikasi terhadap kekakuan lentur sesuai dengan SNI 03 – 2847 – 2013.
Analisis dilakukan secara 3 dimensi dengan penjepitan lateral diambil pada lantai
Dasar. Hasil analisa dinamik yang diperoleh dengan bantuan program SAP 2000
v.15.01, beserta penulangan elemen struktur seperti balok, kolom disajikan dalam
lampiran.
OFFICE
Pasal 7.9.4 SNI 03 – 1726 – 2012, menyatakan bahwa Nilai akhir respons dinamik
struktur Gedung terhadap pembebanan gempa nominal akibat pengaruh Gempa
Rencana dalam suatu arah tertentu, tidak boleh diambil kurang dari 85% nilai respons
ragam yang pertama. Bila respons dinamik struktur gedung dinyatakan dalam gaya
geser dasar nominal V.
Periode Maksimum
∗
1.4 ∗ 0.35 0.490
Setelah dilakukan perhitungan, maka nilai T yang digunakan untuk arah X maupun Y
adalah menggunakan T maksimum sebesar :
T arah X = 0.49
T arah Y = 0.49
0.044 ∗ ∗ 0.01
0.044 ∗ 0.604 ∗ 1 0.027 0.01 .. ok
0.616
0.157
8
0.49
1
0.604
0.0755
8
1
Cs arah x 0.157
Cs minimum 0.027
Cs maksimum 0.0755
Cs yang dipakai 0.0755
Cs arah y 0.157
Cs minimum 0.027
Cs maksimum 0.0755
Cs yang dipakai 0.0755
Dimana Wt = 81.101,86kg
0.85 ∗ 1 5170,24
Hasil perhitungan dinamik dengan SAP 2000 menghasilkan V Base Shear sebagai
berikut:
Vx = 8536,79 kg
Vy = 8906,78 kg, karena kedua nilai ini sudah lebih besar dari 0,85 V1 (5170,24)
seperti yang disyaratkan oleh pasal 7.9.4.1 SNI 1726-2012. Maka dari itu nilai gaya
geser tingkat nominal akibat pengaruh Gempa Rencana hasil analisis di atas tidak
perlu dikalikan dengan faktor skala.
Dalam perencaan IPLT Suwung spesifikasi material beton yang digunakan. Berat
jenis beton = 2400 kg/m3 ; fc’ = 20 MPa ; Ec = 21020 MPa ; poisson ratio 0,2.
b. Spesifikasi Material Baja Tulangan Longitudinal
Dalam perencaan gedung IPLT Suwung, isi spesifikasi material baja tulangan
transversal yang digunakan. Berat jenis baja = 7850 kg/m3 ; fy = 400 MPa ; Es =
200000 MPa ; poisson ratio 0,3.
d. Penampang Balok
e. Penampang Kolom
f. Pelat
g. Respon Spectrum
periode Acceleration
0 0.242
0.2 0.604
1.02 0.604
1.12 0.505
1.22 0.467
1.32 0.434
1.42 0.405
1.52 0.38
1.62 0.358
1.72 0.339
1.82 0.321
1.92 0.305
2.02 0.291
2.12 0.278
2.22 0.266
2.32 0.255
2.42 0.245
2.52 0.235
2.62 0.227
2.72 0.219
2.82 0.211
2.92 0.204
3.02 0.198
3.12 0.191
3.22 0.186
3.32 0.18
3.42 0.175
3.52 0.17
3.62 0.166
3.72 0.161
3.82 0.157
4 0.154
h. Kombinasi Pembebanan
i. Mesh Area plat
perbedaan defleksi pada pusat massa di tingkat yang ditinjau. Apabila pusat massa
tidak terletak segaris dalam arah vertikal dari pusat massa tingkat di atasnya. Jika
desain tegangan ijin digunakan, ∆ harus dihitung menggunakan gaya gempa tingkat
kekuatan yang ditetapkan dalam 7.8 tanpa reduksi untuk desain tegangan ijin.
Bagi struktur yang dirancang untuk kategori desain seismic C,D,E atau F yang
memiliki ketidak beraturan horizontal tipe 1a atau 1b pada table 10, simpangan antar
lantai desain, ∆, harus dihitung sebagai selisih terbesar dari defleksi titi-titik di atas
dan dibawah tingkat yang diperhatikan yang letaknya segaris secara vertikal, di
Defleksi pusat massa tingkat x (ᵹx) (mm) harus ditentukan sesuai dengan
persamaan berikut;
C ᵹᵪ
δᵪ
l
Keterangan :
δ = Defleksi pada lokasi yang diisyaratkan pada pasal ini yang ditentukan dengan
analisis elastic
I atau II III IV
Simpangan antar lantai yang terjadi saat penampang retak tidak diijinkan
melebihi dari batasan yang telah diatur. Selisih simpangan antar lantai tersebut sudah
harus dikalikan dengan faktor Cd yang didapat dari pemilihan jenis struktur. Untuk
struktur jenis SRPMK, ditetapkan Cd senilai 5,5. Berikut perhitungan batasan
antar lantai harus dilakukan dengan menggunakan gaya gempa desain 7.8.
∆ 0.015 3,2
0.03692 3,692
1.3
4 1.285, 4 7.0675, 4
3 0.807, 3 4.4385, 3
Lantai
Simpangan Elastis
2 0.239, 21.3145, 2
Simpangan yang
1 0, 1 diperbesar
0
0 2 4 6 8
Simpangan (cm)
4 1.699, 4 9.3445, 4
3 1.137, 3 6.2535, 3
Lantai
Simpangan Elastis
2 0.313, 21.7215, 2
Simpangan yang
diperbesar
1 0, 1
0
0 2 4 6 8 10
Simpangan (cm)
Simpangan
Hi Kinerja Batas Ultimate(δx)
LANTAI Elastis(δxe) Keterangan
(m) (cm) (cm)
3 3.2 1.285 7.0675 ok
2 3.2 0.807 4.4385 ok
1 2 0.239 1.3145 ok
0 0 0 0 ok
Simpangan Batas Ultimate Arah X
5
4 1.285, 4 7.0675, 4
3 0.807, 3 4.4385, 3
Lantai
Simpangan Elastis
2 0.239, 21.3145, 2
Simpangan Batas
1 0, 1 Ultimate
0
0 2 4 6 8
Simpangan (cm)
Simpangan
Hi Kinerja Batas Ultimate(δx)
LANTAI Elastis(δxe) Keterangan
(m) (cm) (cm)
3 3.2 1.699 9.3445 ok
2 3.2 1.137 6.2535 ok
1 2 0.313 1.7215 ok
0 0 0 0 ok
4 1.699, 4 9.3445, 4
3 1.137, 3 6.2535, 3
Lantai
Simpangan Elastis
2 0.313, 21.7215, 2
Simpangan Batas
Ultimate
1 0, 1
0
0 2 4 6 8 10
Simpangan (cm)
5.1.4 PERENCANAAN PENULANGAN BETON BERTULANG
struktur yaitu Pelat, Balok dan Kolom, dengan mempertimbangkan faktor Reduksi
Pada bangunan utama sistem lantai adalah pelat dan balok. Perhitungan gaya-
gaya dalam pelat ditentukan secara langsung dan otomatis oleh Program SAP
2000.
Data Perhitungan
Concrete Compression Strength fc’ = 20 MPa
Bending Reinforcement Yield Stress (fy) = 4000 kg/cm2
Shear Reinforcement Yield Stress (fys) = 4000 kg/cm2
Analisis Dan Desain Plat Lantai tebal 120 mm tipe A (5,0 m x 3,75 m)
a. Data Bahan Struktur
Kuat tekan beton, fc’ = 20 MPa
Tegangan leleh baja untuk tulangan, fy = 400 MPa
b. Data Pelat Lantai
Panjang bentang plat arah x, Lx = 5,0 m
Panjang bentang plat arah y, Ly = 3,75 m
Tebal plat lantai, h = 120 mm
Koefisien momen plat untuk Ly/Lx, = 1.33 < 2(plat 2 arah)
Lapangan x, CIx = 31.9
Lapangan y, CIy = 18.7
Tumpuan x, Ctx = 70.2
Tumpuan y, Cty = 57
Diameter tulangan yang digunakan, = 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm
e. Penulangan Pelat
∗ 10 / ∗ = 0.55 MPa
= 23.53
, ∗
= 0.0425
2∗ ∗ = 0.064
1 2∗ ∗ = 0.935
∗ 1 1 2∗ ∗ = 0.001
,
= 0,0035
∗ ∗ = 332.5 mm2
= 150 mm
∗ 10 / ∗ = 0.422 MPa
= 23.53
, ∗
= 0.0425
2∗ ∗ = 0.049
1 2∗ ∗ = 0.9502
∗ 1 1 2∗ ∗ = 0.001
,
= 0,0035
∗ ∗ = 297.5 mm2
= 150 mm
Luas tulangan terpasang,
0.25 ∗ 3.14 ∗ 10 ∗ = 523.33 mm2
∗ 10 / ∗ = 1.21MPa
= 23.53
, ∗
= 0.0425
2∗ ∗ = 0.142
1 2∗ ∗ = 0.857
∗ 1 1 2∗ ∗ = 0.003
,
= 0,0035
∗ ∗ = 332.5 mm2
= 150 mm
∗ 10 / ∗ = 1.288 MPa
= 23.53
, ∗
= 0.0425
2∗ ∗ = 0.151
1 2∗ ∗ = 0.848
∗ 1 1 2∗ ∗ = 0.0033
,
= 0,0035
∗ ∗ = 297.5 mm2
= 150 mm
Luas tulangan terpasang,
0.25 ∗ 3.14 ∗ 10 ∗ = 523.33 mm2
Jadi tulangan diambil 10-150 mm tulangan arah x dan 10-150 mm tulangan arah
y.
2. PERENCANAAN TANGGA
2.1. Umum
Analisa Momen pada tangga dilakukan dengan bantuan SAP2000. Beban yang
diperhitungkan yaitu beban mati akibat berat sendiri dan beban hidup orang untuk
lantai perkantoran. Beban mati dihitung langsung oleh SAP2000 dengan memasukkan
nilai 1 untuk self weight multipler pada saat pembebanan(load case). Kombinasi
Dimana
D = beban mati
L = beban hidup
2.1 Tangga
- Data Perencanaan Tangga :
2. . = 61~65
2. . 38,66 = 61~65
1,6 = 61~65
2,6 = 65
= 25 cm
25. 32 = 16 cm
Digunakan h = 12 cm = 0,12 m
23
. cos 12 . cos 31 24,75 0,2475
2 2
D = 315 kg/m2
= 3150 N/m2
L = 300 kg/m2
= 3000 N/m2
D = 66 kg/m2
= 660 N/m2
2. Beban Hidup (L) untuk lantai perkantoran
L = 300 kg/m2
= 3000 N/m2
program SAP2000 sedangkan tebal pelat akan dihitung otomatis oleh komputer
dengan memasukkan faktor pengali 1 untuk self weigth multiplier pada saat
Analisa gaya dalam (khusunya momen) pada pelat tangga dan pelat bordes
dilakukan seperti halnya analisa pelat seperti sebelumnya. Analisa momen pada pelat
tangga dan pelat bordes dilakukan menggunakan finite element method dengan
Tinjauan momen maksimum pada joint area yang ditinjau dianggap mewakili
sepanjang sumbu joint tersebut, sehingga tinjauan tidak dilakukan per mesh area .
Mmax(M11) Mmax(M22)
Jenis
Areas Mtump Areas Mlap Areas Mtump Areas Mlap
Pelat
Text (KN.m) Text (KN.m) Text (KN.m) Text (KN.m)
P. Tangga 8 -8,57 8 5,19 8 -13,26 8 12,35
P. Bordes 6 -20,4 6 6,55 6 -38,47 6 12,59
2.4. Perhitungan Penulangan Pelat Tangga
1. Penulangan Tangga.
tul x
h = 120 mm deking = 25 mm
Dx = 13 mm Ф = 0.8 (lentur)
jarak
fc' = 20 Mpa sengkang = 150 mm
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 13.26 KNm sap)
As = 884.43 mm2
dx = 88.5 mm
a = 20.8102 mm
Mn = 27.6279 KNm
ФMn = 22.1023 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
tul y
h = 120 mm deking = 25 mm
Dx = 10 mm Ф = 0.8 (lentur)
jarak
fc' = 20 Mpa sengkang = 150 mm
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 8.57 KNm sap)
As = 523.33 mm2
dx = 80 mm
a = 12.3137 mm
Mn = 15.4578 KNm
ФMn = 12.3663 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
tul x
h = 150 mm deking = 25 mm
Dx = 13 mm Ф = 0.8 (lentur)
fc' = 20 Mpa jarak = 100 mm
sengkang
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 38.47 KNm sap)
As = 1326.65 mm2
dx = 118.5 mm
a = 31.2153 mm
Mn = 54.6009 KNm
ФMn = 43.6807 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
tul y
h = 150 mm deking = 25 mm
Dx = 13 mm Ф = 0.8 (lentur)
jarak
fc' = 20 Mpa sengkang = 100 mm
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 20.4 KNm sap)
As = 1326.65 mm2
dx = 118.5 mm
a = 31.2153 mm
Mn = 54.6009 KNm
ФMn = 43.6807 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
Jadi untuk tulangan tangga tebal 12 cm diambil 13-150 mm tulangan arah x dan
Dengan :
Cover (t) = 40 mm
D. tul Lentur = 19 mm
Fy = 400 MPa
Dengan SAP didapat gaya- gaya dalam pada frame 57 sebagai berikut :
Tabel momen
arah
kondisi lokasi goyangan Mu(Knm)
1 Tump Kanan kanan -77.05
2 Tump Kiri kiri -63.93
3 Tump Kiri kanan 0
4 Tump Kanan kiri 0
kanan &
5 Lapangan kiri 31.06
3.1 Cek Syarat Komponen Sstruktur Penahan Gempa (SRPMK)
. ′ 250 . 500 . 20
250
10 10
Dari hasil analisis di atas didapatkan gaya aksial tekan terbesar bernilai 13.16 KN
2. Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari 4 kali tinggi efektifnya.
. . /2
19
500 40 10 440.5
2
4 1762
0,5 0,3(OKE!)
. . /2
19
500 40 10 440.5
2
0,086 10
1.76 /
. 250 . 440.5
400
23.53
0,85. 0,85.20
1,4 1,4
0,0035
400
0,85 ∗ . 600
0,75 ∗ .
600
77.05 77.05 10
77.05 10
0,086 10
0,9
1 2 . 1 2 ∗ 23.53 ∗ 1.76
1 1 1 1
23.53 400
0,0046
63.93 63.93 10
63.93 10
0,071 10
0,9
0,071 10
1.46 /
. 250 . 440.5
1 2 . 1 2 ∗ 23.53 ∗ 1.46
1 1 1 1
23.53 400
0,0038
2. 2. .
1
93 25 (OKE!)
. 1416.93.400
133.36
0,85. . 0,85.20.250
. .
2
133.36
1416.93.400. 440.5
2
211.87 10 (OKE!)
.
0,3 0,375 0,319(OKE!)
.
3. Kondisi 3 ( Momen Positif Tumpuan Kiri-Goyangan Ke Kanan)
Menurut SNI 2847-2013 pasal 21.5.2.2, kuat lentur positif komponen struktur
lentur pada muka kolom tidak boleh lebih kecil dari setengah kuat lentur negative
31.97 10
35.52 10
0,9
35.52 10
0.73 /
. 250 . 440.5
1 2 . 1 2 ∗ 23.53 ∗ 0.73
1 1 1 1
23.53 400
0,0018
38.525 10
42.81 10
0,9
42.81 10
0.88 /
. 250 . 440.5
1 2 . 1 2 ∗ 23.53 ∗ 0.88
1 1 1 1
23.53 400
0,0022
2. 2. .
1
93 25 (OKE!)
. 850.16.400
80.01
0,85. . 0,85.20.250
. .
2
80.01
850.16.400. 440.5
2
136.19 10 (OKE!)
.
0,18 0,375 0,319(OKE!)
.
Menurut SNI 2847-2013 pasal 21.5.2.2, baik kuat lentur negatif ataupun positif
pada setiap penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang dari ¼ kuat lentur
31.06 10
34.51 10
0,9
34.51 10
0.71 /
. 250 . 440.5
1 2 . 1 2 ∗ 23.53 ∗ 0.71
1 1 1 1
23.53 400
0,0018
2. 2. .
1
93 25 (OKE!)
. 850.16.400
80.01
0,85. . 0,85.20.400
. .
2
80.01
850.16.400. 440.5
2
136.19 10 (OKE!)
.
0,18 0,375 0,319(OKE!)
.
Untuk tulangan tekan daerah lapangan mengacu pada pasal 21.5.2.1 SNI
2847-2013 bahwa mengharuskan ada dua tulangan yang dibuat menerus pada
Geser rencana pada daerah ujung-ujung balok diasumsikan terjadi sendi plastis
.
1,25. . . 1,25 ∗ 1416 ∗ 400. 440.5
253.03
1,25. . 1,25.850.16.400
100.02
0,85. . 0,85.20.250
100.02
1,25. . . 1.25 ∗ 850.16 ∗ 400 ∗ 440.5
2 2
165.99
b. Mpr akibat struktur bergoyang ke kiri
166.7
1,25. . . 1,25 ∗ 1416.93 ∗ 400 ∗ 440.5
2 2
253.03
1,25. . 1,25.850.16.400
100.02
0,85. . 0,85.20.250
100.02
1,25. . . 1.25 ∗ 850.16 ∗ 400 ∗ 440.5
2 2
165.99
a. Reaksi geser di ujung kanan dan kiri balok akibat gaya gravitasi (Vg)
menggunakan rumus :
2 2 ∗ 53.67 ∗ 100
2308. 39 /
4.650
b. Reaksi geser di ujung kanan dan kiri balok akibat gaya gempa (Vsway)
253.03 165.99
90.11
4.65
253.03 165.99
90.11
4.65
Sesuai SNI 2847-2013 pasal 21.5.4.2, kontribusi beton dalam menahan gaya
Gaya geser Vsway akibat sendi plastis di ujung-ujung balok melebihi kuat geser
Vu maks 58.97kN
1
maks 29.49kN
2Vu
Gaya aksial tekan terfaktor akibat pembebanan gempa harus kurang dari
Ag.fc’/20.
karena Vc = 0, maka
58.97
Vs 0 78.63
∅ 0,75
2
. . .
3
2
∗ √20 ∗ 250 ∗ 440.5
3
328.33
Dipakai 100
Berdasarkan SNI 2847-2013 pasal 21.5.3.2, syarat spasi tulangan transversal harus
6 6 ∗ 19 114
Menurut SNI 2847-2013 pasal 21.5.3.1 dan 21.5.3.2, sengkang harus dipasang
gaya geser maksimum di ujung zona sendi plastis yaitu 2h = 2. 500mm = 1000 mm
adalah
2 ∗
1
. . .
6
1
∗ √20 ∗ 250 ∗ 440.5 8208.2
6
Maka,
3588.61
Vs 8208.2
∅ 0,75
Vs 3423.39 → 32833
Dipakai 100
Berdasarkan SNI 2847-2013 pasal 21.5.3.2, syarat spasi tulangan transversal harus
6 6 ∗ 19 114
9.89
65.78
Sesuai SNI 2847-2013 pasal 21.5.4.2, pengaruh puntir dapat diabaikan jika :
, dimana
∅. 0,083. . .
Keterangan :
∅. 0,083. . .
125000
0,75.0,083.1. √20.
1500
2899900 2.89
Menurut SNI 2847-2013 pasal 11.5.2.2, untuk nilai torsi dapat direduksi sebesar
∅. 0,33. . .
125000
0,75.0,33.1. √20.
1500
11529725 11.53
kecukupannya, kayni :
.
∅ 0,66
. 1,7. .
Keterangan :
2 .
2 .
1 1
. . . ∗ √20 ∗ 250 ∗ 440.5
6 6
82082.3 82.08
.
∅ 0,66
. 1,7. .
. .
. , sehingga
∅ ∅ . .
,
/
∗ ∗ ∗
34233.9
0.19
. 400.440.5
2 ∗ 0,25 ∗ 3.14 ∗ 10
1.57 /
100
Maka, (OKE!)
34233.9
0.19
. 400.440.5
2 ∗ 0,25 ∗ 3.14 ∗ 10
1.57 /
100
Maka, (OKE!)
1140
Cek syarat spasi tulangan torsi di tumpuan dan lapangan : 142.5
8
. . .
400
. ∗ ∗ ∗1 214.32
400
214.32
53.58
4 4
disepanjang bentang.
Struktur kolom yang didesain merupakan kolom yang memiliki gaya aksial terbesar
dari analisis penggunakan SAP2000 v15. Kolom yang ditinjau adalah kolom dengan
D.tul lentur = 19 mm
D.tul geser = 10 mm
1 = 0,85
Didapatkan hasil analisis gaya dalam yang terjadi pada kolom dengan kombinasi
1. Sesuai SNI 2847-2013 pasal 21.6.1, gaya aksial terfaktor maksimum yang bekerja
. ′ 350 . 350 . 20
245000
10 10
2. Sesuai SNI 2847-2013 pasal 21.6.1.1, sisi penampang terpendek tidak kurang dari
300 mm.
3. Sesuai SNI 2847-2013 pasal 21.6.1.2, ratio penampang tidak boleh kurang dari
0,4
350
1 0,4 !
350
tidak boleh kurang dari 0,01 Ag dan tidak boleh lebih dari 0,06 Ag. Untuk
Cek, p min < p < p maks → 0,01 < 0,0278 < 0,06 (OKE!)
1,2
Keterangan :
c. Menentukan nilai ∑
. 1416.93 ∗ 400
133.35
0,85. . 0.85 ∗ 20 ∗ 250
. . .
2
133.35
0,9 ∗ 1416.93 ∗ 400 ∗ 440.5
2
211.87
. 850.16 ∗ 400
80.01
0,85. . 0.85 ∗ 20 ∗ 250
. . .
2
80.01
0,9 ∗ 850.16 ∗ 400 ∗ 440.5
2
136.19
211.87 136.19 348.06
1,2 417.672
d. Menentukan nilai ∑
dengan kolom bawah yang telah didesain dengan bantuan program pcaColumn.
Gambar 6.3 output pcaColumn untuk kolom element 105(2) dan 104(1)
Sehingga, nilai Mnc kolom atas dan kolom yang didesain adalah :
1,2
- Nilai s0
350
0 100
3
350 114.43
0 100 178.52
3
0 100 → 100
Sesuai SNI 2847-2013 pasal 21.6.4.4, luas penampang hoops tidak boleh lebih
. . , . . .
0,3 1 dan
Keterangan :
1 1
. . 3200 500 450
6 6
- 450 mm
Maka, 450
Pada SNI 2847-2013 pasal 21.6.4.5, disebutkan sepanjang sisa tinggi kolom
- 150 mm
- 6db = 6 x 19 = 114 mm
Sesuai SNI 2847-2013, gaya geser desain tidak perlu lebih besar dari Vsway dan
. .
Keterangan :
- DF = faktor distribusi momen di bagian atas dan bawah kolom yang didesain.
Karena kolom di lantai atas dan bawah mempunyai kekakuan yang sama, DF atas
= DF bawah = 0,5
Nilai dari Mpr top dan Mpr bot merupakan penjumlahan dari balok di lantai atas
419.02 419.02
310.38
2.7
maka 310.38
b. Pengecekan konstribusi beton menahan gaya geser (Vc) sesuai SNI 2847-2013
5. Perhitungan Pondasi
DATA TANAH
Kedalaman fondasi, Df = 3.00 m
Berat volume tanah, = 16.00 kN/m3
Sudut gesek dalam, = 4.40 °
Kohesi, c= 1.4 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 66 kg/cm2
DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi arah x, Bx = 2 m
Lebar fondasi arah y, By = 2 m
Tebal fondasi, h= 0,3 m
Lebar kolom arah x, bx = 0,35 m
Lebar kolom arah y, by = 0,35 m
∗ ∗ . ∗ ∗ ∗ . ∗ ∗ ∗ . ∗
∗ = 0,0733038 rad
∗ ∗
= 1,19
3∗ 45° ∗ 33° = 12,28
∗ / 2∗ 45 1 = 7,113
/ 2∗ 45 ∗ tan 1 = 1,547
∗ tan ∗ 1 = 0,437
∗ ∗ . ∗ ∗ ∗ . ∗ ∗ ∗ . ∗
=87.57 KN/m2
Kapasitas dukung tanah, = 29.19 /
o Menurut Mayerhof(1956)
Kapasitas daya dukung tanah menurut mayerhof :
∗ . / ∗ (dalam kg/cm2)
149.76 /
149.76 /
∗ = 149.76 KN/m2
Gaya geserarah x,
∗ ∗ = 141.59 KN
1 2/ ∗ ′∗ ∗ ∗ 10 = 1006.23KN
∗ 2 ∗ ′∗ ∗ ∗ 10 = 1090.08KN
1/3 ∗ ′∗ ∗ ∗ 10 = 670.82KN
Diambil, kuat geser foot plat = 670.82 KN
Faktor reduksi kekuatan geser, = 0,75
Kuat geser foot plat ∗ = 503.11 KN
Syarat yang harusdipenuhi,
∗
503.11 KN 141.59 KN ……ok!
∗ = 149.76 KN/m2
Gaya geserarah y,
∗ ∗ = 142.58 KN
∗ 2 ∗ ′∗ ∗ ∗ 10 = 1009.58 KN
1/3 ∗ ′∗ ∗ ∗ 10 = 641.01 KN
Diambil, kuat geser foot plat = 641.01 KN
Faktor reduksi kekuatan geser, = 0,75
Kuat geser foot plat ∗ = 480.75 KN
Syarat yang harus dipenuhi,
∗
480.75 KN 142.58 KN ……ok!
∗ ∗ ∗ = 365.73 KN
∗ =149.76 KN/m2
/ = 84.53 KNm
∗ 10 / ∗ = 0,834
……ok!
Rasio tulangan yang diperlukan,
∗ = 149.76 KN/m2
∗ ∗ ∗ = 67.63 KNm
/ = 84.54 KNm
∗ 10 / ∗ = 0,91
……ok!
Rasio tulangan yang diperlukan,
o Tulangan Susut
Jaraktulangansusutmaksimumarah x, = 200 mm
Jaraktulangansusutarah x yang digunakan, = 200 mm
Jaraktulangansusutarah y, ∗ϕ ∗ / = 441 mm
Jaraktulangansusutmaksimumarah y, = 200
Jaraktulangansusutarah y yang digunakan, = 200 mm
Digunakantulangansusutarah x, ϕ13 200
Digunakantulangansusutarah y, ϕ13 200
PRE TREATMENT TANK
1. Permodelan Struktur
1. Pembebanan Struktur
Pada struktur ini menggunakan tebal dinding 20 cm dengan tinggi dinding 4,5 meter,
dan pelat lantai tebal 30 cm. Beban yang diperhitungkan pada struktur adalah beban
tanah pada dinding sebesar 984 kg/m2, beban air pada plat, dan beban air tanah pada
plat.
1.1 Dinding Struktur
Pada struktur ini menggunakan pelat lantai tebal 30 cm. Beban yang diperhitungkan
pada struktur adalah beban air tanah sebesar 1500 kg/m2, beban air pada plat lantai
sebesar 5850 kg/m2, dan berat sendiri plat lantai sebesar 150 kg/m2.
8. Plan lantai
Analisa gaya dalam (khusunya momen) pada pelat dilakukan seperti halnya
analisa pelat seperti sebelumnya. Analisa momen pada pelat lantai dilakukan
Tinjauan momen maksimum pada joint area yang ditinjau dianggap mewakili
sepanjang sumbu joint tersebut, sehingga tinjauan tidak dilakukan per mesh area .
Tabel 4.1 Momen pelat lantai
Mmax(M11) Mmax(M22)
Jenis
Areas Mtump Areas Mlap Areas Mtump Areas Mlap
Pelat
Text (KN.m) Text (KN.m) Text (KN.m) Text (KN.m)
8 -87.5 8 80.25 8 -36.5 8 12,35
1. Penulangan pelat
tul x
h = 300 mm deking = 25 mm
Dx = 13 mm Ф = 0.8 (lentur)
jarak
fc' = 20 Mpa sengkang = 100 mm
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 87.5 KNm sap)
As = 1326.65 mm2
dx = 268.5 mm
a = 31.22 mm
Mn = 134.2 KNm
ФMn = 107.36 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
tul y
h = 300 mm deking = 25 mm
Dx = 13 mm Ф = 0.8 (lentur)
jarak
fc' = 20 Mpa sengkang = 100 mm
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 36.5 KNm sap)
As = 1326.65 mm2
dx = 255.5 mm
a = 31.22 mm
Mn = 127.30 KNm
ФMn = 101.84 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
Jadi untuk tulangan lantai tebal 30 cm diambil 13-100 mm tulangan arah x dan
2. Perhitungan Pondasi
DATA BEBAN
FONDASI
Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 463.22 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 0.07 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 0.04 kNm
Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 0 kN`
Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 0 kN
Tahanan aksial tiang pancang, ∅ * Pn = 1130 kN
Tahanan lateral tiang pancang, ∅ * Hn = 39.56 kN
DATA SUSUNAN TIANG
PANCANG
Susunan tiang pancang arah x : Susunan tiang pancang arah y :
No. Jumlah x n * x2 No. Jumlah y n * y2
n (m) (m2) n (m) (m2)
1 1 0.60 0.36 1 1 0.00 0.00
2 1 -0.6 0.36 2 1 0 0
n= 2 = 0.72 n= 2 ∑ y2 = 0.00
Lebar pilecap arah x, Lx = 2.40
Lebar pilecap arah y, Ly = 1.20
Xmax = 0.60 m
Xmin = -0.60 m
∗ ∑
398.59 KN
∗ ∑
398.48 KN
1252.19 KN
∅ 0,75
∅
939.15 317.45 KN…..aman ( ok)
1400 KN
∅ 0,75
\
4. Pembesian pilecap
Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap Cx = (Lx – bx)/2 = 1.05
2∗ ∗ ∗ ∗ 294.83
∗ 0,85 ∗ ∗ 0,021
368.54
∅
∗ 0.627
∗
….aman (ok)
. ∗
∗ 1 1 2∗ / 0.85 ∗ 0,0016
0,0025
Dipakai
∗ ∗ 2100 mm2
Dipakai D16
∗ ∗ 115 mm
∗ ∗ 2412.74 mm2
b. Tulangan lentur arah y
Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap Cy = (Ly – by)/2 = 1.05
2∗ ∗ ∗ ∗ 294.83
∗ 0,85 ∗ ∗ 0,021
368.54
∅
∗ 0.627
∗
….aman (ok)
. ∗
∗ 1 1 2∗ / 0.85 ∗ 0,0016
0,0025
Dipakai
∗ ∗ 2100 mm2
Dipakai D16
∗ ∗ 115 mm
Dipakai s = 100 mm
∗ ∗ 2412.74 mm2
5. Tulangan susut
Rasio tulangan susut minimum,
Luas tulangan susut, ∗ ∗ 1176 mm2
1. Permodelan Struktur
1. Pembebanan Struktur
Pada struktur ini menggunakan tebal dinding 20 cm dengan tinggi dinding 4,5 meter,
dan pelat lantai tebal 30 cm. Beban yang diperhitungkan pada struktur adalah beban
tanah pada dinding sebesar 984 kg/m2, beban air pada plat, dan beban air tanah pada
plat.
1.1 Dinding Struktur
Pada struktur ini menggunakan pelat lantai tebal 30 cm. Beban yang diperhitungkan
pada struktur adalah beban air tanah sebesar 1500 kg/m2, beban air pada plat lantai
sebesar 5850 kg/m2, dan berat sendiri plat lantai sebesar 150 kg/m2.
8. Plan lantai
Analisa gaya dalam (khusunya momen) pada pelat dilakukan seperti halnya
analisa pelat seperti sebelumnya. Analisa momen pada pelat lantai dilakukan
Tinjauan momen maksimum pada joint area yang ditinjau dianggap mewakili
sepanjang sumbu joint tersebut, sehingga tinjauan tidak dilakukan per mesh area .
Tabel 4.1 Momen pelat lantai
Mmax(M11) Mmax(M22)
Jenis
Areas Mtump Areas Mlap Areas Mtump Areas Mlap
Pelat
Text (KN.m) Text (KN.m) Text (KN.m) Text (KN.m)
8 -87.5 8 80.25 8 -36.5 8 12,35
1. Penulangan pelat
tul x
h = 300 mm deking = 25 mm
Dx = 13 mm Ф = 0.8 (lentur)
jarak
fc' = 20 Mpa sengkang = 100 mm
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 87.5 KNm sap)
As = 1326.65 mm2
dx = 268.5 mm
a = 31.22 mm
Mn = 134.2 KNm
ФMn = 107.36 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
tul y
h = 300 mm deking = 25 mm
Dx = 13 mm Ф = 0.8 (lentur)
jarak
fc' = 20 Mpa sengkang = 100 mm
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 36.5 KNm sap)
As = 1326.65 mm2
dx = 255.5 mm
a = 31.22 mm
Mn = 127.30 KNm
ФMn = 101.84 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
Jadi untuk tulangan lantai tebal 30 cm diambil 13-100 mm tulangan arah x dan
2. Perhitungan Pondasi
DATA BEBAN
FONDASI
Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 463.22 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 0.07 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 0.04 kNm
Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor, Hux = 0 kN`
Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor, Huy = 0 kN
Tahanan aksial tiang pancang, ∅ * Pn = 1130 kN
Tahanan lateral tiang pancang, ∅ * Hn = 39.56 kN
DATA SUSUNAN TIANG
PANCANG
Susunan tiang pancang arah x : Susunan tiang pancang arah y :
No. Jumlah x n * x2 No. Jumlah y n * y2
n (m) (m2) n (m) (m2)
1 1 0.60 0.36 1 1 0.00 0.00
2 1 -0.6 0.36 2 1 0 0
n= 2 = 0.72 n= 2 ∑ y2 = 0.00
Lebar pilecap arah x, Lx = 2.40
Lebar pilecap arah y, Ly = 1.20
Xmax = 0.60 m
Xmin = -0.60 m
∗ ∑
398.59 KN
∗ ∑
398.48 KN
1252.19 KN
∅ 0,75
∅
939.15 317.45 KN…..aman ( ok)
1400 KN
∅ 0,75
\
4. Pembesian pilecap
Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap Cx = (Lx – bx)/2 = 1.05
2∗ ∗ ∗ ∗ 294.83
∗ 0,85 ∗ ∗ 0,021
368.54
∅
∗ 0.627
∗
….aman (ok)
. ∗
∗ 1 1 2∗ / 0.85 ∗ 0,0016
0,0025
Dipakai
∗ ∗ 2100 mm2
Dipakai D16
∗ ∗ 115 mm
∗ ∗ 2412.74 mm2
b. Tulangan lentur arah y
Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap Cy = (Ly – by)/2 = 1.05
2∗ ∗ ∗ ∗ 294.83
∗ 0,85 ∗ ∗ 0,021
368.54
∅
∗ 0.627
∗
….aman (ok)
. ∗
∗ 1 1 2∗ / 0.85 ∗ 0,0016
0,0025
Dipakai
∗ ∗ 2100 mm2
Dipakai D16
∗ ∗ 115 mm
Dipakai s = 100 mm
∗ ∗ 2412.74 mm2
5. Tulangan susut
Rasio tulangan susut minimum,
Luas tulangan susut, ∗ ∗ 1176 mm2
1. Permodelan Struktur
1. Pembebanan Struktur
Pada struktur ini menggunakan pelat lantai tebal 40 cm. Beban yang diperhitungkan
pada struktur adalah beban air pada plat, dan beban air tanah pada plat.
1.1 Lantai Struktur
Pada struktur ini menggunakan pelat lantai tebal 40 cm. Beban yang diperhitungkan
pada struktur adalah beban air tanah sebesar 1500 kg/m2, beban air pada plat lantai
sebesar 6600 kg/m2, dan berat sendiri plat lantai sebesar 86 kg/m2.
5. Plan lantai
Analisa gaya dalam (khusunya momen) pada pelat dilakukan seperti halnya
analisa pelat seperti sebelumnya. Analisa momen pada pelat lantai dilakukan
Tinjauan momen maksimum pada joint area yang ditinjau dianggap mewakili
sepanjang sumbu joint tersebut, sehingga tinjauan tidak dilakukan per mesh area .
Tabel 4.1 Momen pelat lantai
Mmax(M11) Mmax(M22)
Jenis
Areas Mtump Areas Mlap Areas Mtump Areas Mlap
Pelat
Text (KN.m) Text (KN.m) Text (KN.m) Text (KN.m)
14 -119.5 14 56.25 14 -119.8 14 60.47
1. Penulangan pelat
tul x
h = 400 mm deking = 25 mm
Dx = 16 mm Ф = 0.8 (lentur)
jarak
fc' = 25 Mpa sengkang = 100 mm
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 119.5 KNm sap)
As = 2009.6 mm2
dx = 367 mm
a = 37.83 mm
Mn = 279.81 KNm
ФMn = 223.84 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
tul y
h = 400 mm deking = 25 mm
Dy = 16 mm Ф = 0.8 (lentur)
jarak
fc' = 25 Mpa sengkang = 100 mm
fy = 400 MPa
(dari hasil
Mu = 119.8 KNm sap)
As = 2009.6 mm2
dy = 351 mm
a = 37.83 mm
Mn = 266.94 KNm
ФMn = 213.56 KNm
ФMn ≥ Mu aman(ok)
Jadi untuk tulangan lantai tebal 40 cm diambil 16-100 mm tulangan arah x dan
2. Perhitungan Pondasi
n= 2 = 0.72 n= 2 ∑ y2 = 0.00
Lebar pilecap arah x, Lx = 2.40
Lebar pilecap arah y, Ly = 1.20
Xmax = 0.60 m
Xmin = -0.60 m
∗ ∑
1239.37 KN
∗ ∑
1239.37 KN
1400 KN
∅ 0,75
∅
1050 1006 KN…..aman ( ok)
1400 KN
∅ 0,75
\
4. Pembesian pilecap
Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap Cx = (Lx – bx)/2 = 1.0
2∗ ∗ ∗ ∗ 933.53
∗ 0,85 ∗ ∗ 0,027
1166.9
∅
∗ 1.98
∗
….aman (ok)
. ∗
∗ 1 1 2∗ / 0.85 ∗ 0,0052
0,0025
Dipakai
∗ ∗ 4382.78 mm2
Dipakai D22
∗ ∗ 104 mm
∗ ∗ 4561.59 mm2
b. Tulangan lentur arah y
Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap Cy = (Ly – by)/2 = 1.0
2∗ ∗ ∗ ∗ 933.53
∗ 0,85 ∗ ∗ 0,021
1166.92
∅
∗ 1.98
∗
….aman (ok)
. ∗
∗ 1 1 2∗ / 0.85 ∗ 0,0052
0,0025
Dipakai
∗ ∗ 4382.78 mm2
Dipakai D22
∗ ∗ 104 mm
Dipakai s = 100 mm
∗ ∗ 4561.59 mm2
5. Tulangan susut
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Shear Force 2-2 Diagram (ENVELOPES) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 11:47:06
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Shear Force 2-2 Diagram (ENVELOPES) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 11:46:56
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Shear Force 2-2 Diagram (ENVELOPES) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 11:46:44
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Shear Force 2-2 Diagram (ENVELOPES) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 11:46:31
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Shear Force 2-2 Diagram (ENVELOPES) - Kgf, m, C Units
GAYA MOMEN
SAP2000 8/29/19 11:45:08
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/29/19 11:48:53
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/29/19 11:49:02
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
LUAS TULANGAN
PORTAL
SAP2000 8/29/19 11:49:16
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/29/19 11:49:27
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/29/19 11:49:39
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/29/19 11:49:47
SAP2000 v15.0.1 - File:OFFICEv15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
REAKSI JOINT
SAP2000 8/29/19 11:50:15
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Shear Force 2-2 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 17:12:32
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Shear Force 2-2 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 17:13:15
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Shear Force 2-2 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 17:13:41
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Shear Force 2-2 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 17:17:47
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Shear Force 2-2 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
GAYA MOMEN
SAP2000 8/29/19 17:06:36
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Moment 3-3 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 17:10:35
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Moment 3-3 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 17:11:01
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Moment 3-3 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
SAP2000 8/29/19 17:11:25
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Moment 3-3 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
LUAS TULANGAN
TULANGAN
LONGITUDINAL
LUAS TULANGAN
BALOK
SAP2000 8/30/19 9:50:45
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/30/19 9:52:46
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/30/19 9:58:50
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
LUAS TULANGAN
PORTAL
SAP2000 8/30/19 9:59:52
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/30/19 10:00:11
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/30/19 10:00:31
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/30/19 10:00:45
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 8/30/19 10:01:03
SAP2000 v15.0.1 - File:PRETREATMENT TANK_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
REAKSI JOINT
SAP2000 8/29/19 17:23:26
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - 3-D View - KN, m, C Units
DISPLACEMENT
SAP2000 9/2/19 14:53:03
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Deformed Shape (DEAD) - KN, m, C Units
GAYA – GAYA DALAM
GAYA LINTANG
SAP2000 9/2/19 15:06:05
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Shear Force 2-2 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
GAYA MOMEN
SAP2000 9/2/19 15:07:19
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Moment 3-3 Diagram (COMB2) - Kgf, m, C Units
LUAS TULANGAN
TULANGAN
LONGITUDINAL
LUAS TULANGAN
BALOK
SAP2000 9/2/19 15:09:50
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 9/2/19 15:12:03
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 9/2/19 15:12:38
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 9/2/19 15:13:13
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 9/2/19 15:13:56
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
SAP2000 9/2/19 15:14:30
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Longitudinal Reinforcing Area (ACI 318-02) - Kgf, mm, C Units
REAKSI JOINT
SAP2000 9/2/19 15:15:48
SAP2000 v15.0.1 - File:PONDASI TANK BULAT tanpa kolom_V15 - Joint Reactions (COMB3) - Kgf, mm, C Units