Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBEBANAN

2.1 Beban Vertikal


Beban vertical pada struktur terdiri dari beban mati (dead load) dan beban hidup (live
load) dengan rincian sebagai berikut :
1. Beban mati
 Beban mati dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu berat sendiri struktur dan
beban mati tambahan. Berat sendiri struktur seperti berat balok, kolom, dan pelat
lantai dihitung secara otomatis dengan software dengan mengasumsikan berat
material beton adalah 2.400 kg/m3 dan material baja adalah 7.850 kg/m3. Beban
mati tambahan diinput pada model sebagai beban merata pada pelat lantai dan pelat
atap yang mengacu pada SKBI- 1. 3. 53. 1987. Besaran beban mati tambahan yang
akan digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1 Rekap Beban Pelat.
2. Beban hidup
 Bangunan yang dihitung merupakan bangunan asrama. Berdasarkan SNI 1727 :
2013 maka besar beban hidup pada struktur dapat dilihat pada Tabel 2.1 Rekap
Beban Pelat.

3.  Beban dinding
 Beban dinding pada struktur diasumsikan sebagai beban merata pada balok sesuai
dengan lokasi dinding pada denah bangunan. Beban dinding mengacu pada SKBI-
1.3.53.1987 dimana beban dinding yang digunakan adalah 56 kg/m2 (dinding
pasangan bata ringan)

2.2 Beban Lateral


Beban gempa yang dikerjakan pada model struktur adalah beban gempa berupa respon
spektrum. Berikut ini adalah tahapan perhitungan beban gempa respons spektrum :
1. Lokasi Bangunan
Bangunan berlokasi di Denpasar Selatan. Berdasarkan situs
http://puskim.pu.go.id/, nilai spectral percepatan dipermukaan pada lokasi
tersebut adalah :
Ss : 0,98 g (periode 0,2 detik)
S1 : 0,35 g (periode 1 detik)

2. Pemanfaatan Bangunan
Bangunan yang direncanakan akan dimanfaatkan sebagai asrama. Berdasarkan
SNI 1726 : 2012, maka :
Kategori resiko bangunan : II (Tabel 1, SNi 1726 : 2012)
Faktor keutamaan (Ie) : 1,0 (Tabel 2, SNi 1726 : 2012)

3. Koefisien Situs
Bangunan diasumsikan dibangun diatas tanah sedang (SD), maka koefisien situs
pada lokasi tersebut adalah sebagai berikut :
Koefisien situs periode pendek (Fa) : 1,007 (SNI 1726 : 2012)
Koefisien situs periode panjang (Fv) : 1,452 (SNI 1726 : 2012)

4. Parameter Spektrum Respon Percepatan


Pada periode pendek (0,2 detik)
SMS = Fa. Ss
= 1,007 x 0,98
=0,990 g

Pada periode panjang (1 detik)


SM1 = Fv. S1
= 1,452 x 0,35
=0,505 g
5. Parameter Percepatan Respon Spektral
Pada periode pendek (0,2 detik)
SDS = 2/3. SMs
= 2/3 x 0,990
=0,660 g
Pada periode panjang (1 detik)
SD1 = 2/3. SM1
= 2/3 x 0,505
=0,337 g

6. Kategori Desain Seismik (KDS)


Katagori desain seismik berdasarkan nilai SDS (SNI 1726 : 2012)
SDS = 0,660 g > 0,50 g, maka KDS = D
Katagori desain seismik berdasarkan nilai SD1 (SNI 1726 : 2012)
SD1 = 0,337 g > 0,20 g, maka KDS = D
Jadi lokasi bangunan/ struktur termasuk ke dalam katagori desain seismic (KDS)
D.

7. Respon Spektrum Desain


Perhitungan periode getar
T0 = 0,2 . SD1/SDS
=0,2 x 0,337/0,660
= 0,102 detik
TS = SD1/SDS
=0,337/0,660
= 0,510 detik

Perhitungan spektrum respon desain (Sa)


Untuk T < T0
Sa = SDS .(0,4 + 0,6 . T/T0), jika T = 0 detik, maka :
Sa = 0,4 . SDS
= 0,4 x 0,660
= 0,264 g

Untuk T0 < T < TS


Sa = SDS
T = T0 = 0,102 detik, maka:
Sa = 0,660 g
T = TS = 0,510 detik
Sa = 0,660 g

Untuk T ≥TS
Sa = SD1 /T, jika T = $ detik, maka :
Sa = 0,337/4
= 0,084 g
Grafik respon spektrum hasil perhitungan ditunjukkan pada gambar 2.1

2.3 Kombinasi Pembebanan


Perhitungan struktur atas dilakukan dengan menggunakan beban ultimit yang
dihasilkan dari beberapa kombinasi berikut :

Kombinasi pembebanan akibat pengaruh beban seismic horizontal dan


vertical adalah sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai