Anda di halaman 1dari 13

Parameter Gempa Rencana

Pada perancangan ini akan dibuat gedung kampus 12 lantai yang


diasumsikan berlokasi di kota Makassar dan berdiri di atas tanah lunak.
Parameter gempa sesuai dengan peraturan gempa terbaru SNI 1726 – 2012 bisa kita
dapatkan di website berikut ini :
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/

Gambar 3.4 Desain Spektra Indonesia


49
Pada bagian Jenis Input pilih Nama Kota, kemudian ketik Makassar lalu
klik kotak Hitung dan klik Lihat Hasil.

Gambar 3.5 Parameter kelas situs SE (Tanah Lunak)

Penentuan klasifikasi jenis tanah diatur pada SNI 1726 – 2012 Pasal 5.3.
klasifikasi kelas situs tanah dibagi menjadi 5, yaitu SA (batuan keras), SB (batuan),
SC (tanah keras), SD (tanah sedang), SE (tanah lunak), dan SF (tanah khusus) yang
didapat berdasarkan perhitungan 3 parameter yaitu kecepatan rata-rata gelombang
geser, tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata dan tahanan penetrasi standar
rata-rata untuk lapisan tanah non-kohesif, serta kuat geser niralir rata-rata. Pada
perancangan ini diasumsikan gedung berdiri di atas tanah lunak di wilayah kota
Makassar.

50
Parameter spektral tanah lunak Kota Makassar berdasarkan web Desain
Spektra Indonesia adalah :

Tabel 3.3 Parameter Spektral Tanah Lunak Kota Makassar

variabel nilai
PGA (g) 0,120

SS (g) 0,317
S1 (g) 0,142
C
RS 1,122
C
R1 1,030
F
PGA 2,342
FA 2,287
F
V 3,374
PSA (g) 0,280
SMS (g) 0,724
SM1 (g) 0,479
SDS (g) 0,483
SD1 (g) 0,320
T0 (detik) 0,132

TS (detik) 0,662

Dengan menggunakan web tersebut kita langsung secara otomatis


mendapatkan data lengkap dari parameter spektral yang dibutuhkan untuk
perencanaan gempa. Untuk perhitungan manual, penentuan parameter desain
spektral dijelaskan dalam SNI 1726 – 2012 Pasal 6.1 – Pasal 6.3.

3.4 Pembebanan Gempa Statik Manual


Pembebanan gempa mengacu pada peraturan SNI 1726 – 2012 dengan
rincian sebagai berikut (keterangan tabel dalam pembahasan ini disesuaikan dengan
nomor tabel pada SNI 1726-2012) :

51
3.4.1 Kategori Risiko Bangunan (Risk Category)
Berdasarkan Pasal 4.1.2, Gedung Perkantoran masuk kedalam kategori
risiko II dengan nilai faktor keutamaan gempa, Ie = 1,0 (Tabel 2-Faktor Keutamaan
Gempa).

3.4.2 Kategori Desain Seismik (SDC = Seismic Design Category)


Kategori Desain Seismik akan menentukan tingkat keparahan suatu
wilayah gempa. Terdapat 6 jenis kateori desain seismik, yaitu Kategori Desain
Seismik A, B tergolong dalam tingkat risiko kegempaan yang rendah, Kategori
Desain Seismik C tergolong dalam tingkat risiko kegempaan menengah, dan
Kategori Desain Seismik D, E, F tergolong dalam tingkat risiko kegempaan yang
tinggi.
Berdasarkan Pasal 6.5 penentuan tingkat keparahan daerah gempa atau
kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan SDS dan SD1.
Nilai SDS = 0,483 dengan kategori risiko II maka sesuai Tabel 6 masuk dalam
Kategori Desain Seismik D. Nilai SD1 = 0,320 dengan kategori risiko II maka
sesuai Tabel 7 masuk dalam Kategori Desain Seismik D. Maka Kategori Desain
Seismik yang digunakan dalam perancangan adalah KDS D, jika didapat 2 jenis
KDS dari hasil analisa diatas maka yang dipilih adalah KDS dengan risiko terparah.

3.4.3 Sistem Struktur dan Parameternya


Pemilihan sistem struktur berhubungan dengan elemen penahan beban
lateral dan juga Kategori Desain Seismik yang direncanakan. Pada perancangan ini
akan digunakan sistem ganda sebagai penahan beban lateral.
Asumsi pemilihan sistem struktur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya
berhubungan dengan ketinggian bangunan, untuk bangunan rendah sampai
menengah dibawah 10 lantai biasanya digunakan sistem rangka pemikul momen.
Pada bangunan tinggi untuk mengantisipasi perilaku gempa secara dinamik
biasanya sistem ganda yang merupakan gabungan antara dinding geser dengan
rangka pemikul momen banyak digunakan. Selain dari ketinggian bangunan,
wilayah dimana gedung berdiri juga dapat menjadi pertimbangan. Pada daerah yang
52
terletak di zona rawan gempa harus memiliki elemen penahan beban lateral yang
lebih baik dibandingkan dengan daerah yang bukan rawan gempa.

Tabel 3.4 Parameter Sistem Struktur

Pada tabel diatas, terdapat 2 jenis sistem ganda, yaitu sistem ganda yang
menggunakan rangka pemikul momen khusus (point D) dan rangka pemikul
momen menengah (point E). Untuk Kategori Desain Seismik D penggunaan sistem
ganda dengan rangka pemikul momen menengah dan dinding geser beton bertulang
khusus dibatasi sampai 48 m (gedung rencana memiliki tinggi 60 m) sedangkan
penggunaan sistem ganda dengan rangka pemikul momen khusus dan dinding geser
beton bertulang khusus Tidak diBatasi (TB), bila menggunakan dinding geser beton
bertulang biasa Tidak diIzinkan (TI). Maka dalam perancangan ini sistem struktur
untuk kedua arah orthogonal X dan Y menggunakan Sistem Ganda dengan
Rangka Pemikul Momen Khusus yang mampu menahan paling sedikit 25%
gaya gempa yang ditetapkan dan Dinding Geser Beton Bertulang Khusus.
Berdasarkan sistem struktur yang akan digunakan, maka parameter
faktor gempa yang digunakan adalah :
- Koefisien Modifikasi Respons, R = 6,5
- Faktor Kuat Lebih Sistem, Ω0 = 2,5
- Faktor Pembesaran Defleksi, Cd = 5
3.4.4 Penentuan Perioda Desain
Waktu Getar atau Perioda alami fundamental struktur merupakan waktu
yang dibutuhkan struktur untuk menempuh satu siklus gerakan yang nilainya
dipengaruhi oleh fungsi massa dan kekakuan. Nilai perioda desain akan digunakan
untuk mendapatkan beban gempa rencana.
Penentuan perioda desain dalam SNI 1726 – 2012 berbeda dengan SNI
1726 – 2002 sebagai peraturan terdahulunya, dalam SNI 1726 – 2002
perioda/waktu getar suatu struktur dibatasi oleh nilai hasil perkalian antara suatu
koefisien berdasarkan zona gempa dengan jumlah lantai tingkatnya. Pada SNI 1726
– 2012 nilai perioda struktur dibatasi oleh batas bawah perioda (perioda
fundamental pendekatan) dengan batas atas perioda (perioda maksimum).
Penentuan perioda diatur dalam pasal 7.8.2.
Perioda Fundamental pendekatan atau batas perioda minimum adalah :

x
T a = C th n

Keterangan :
hn adalah ketinggian struktur (m) dari taraf penjepitan lateral/lantai dasar sampai
tingkat tertinggi struktur dan koefisien Ct dan x ditentukan dari tabel berikut ini :

54
3.4.5 Penentuan Koefisien Respons Seismik

Tabel 3.5 Nilai Parameter Perioda Pendekatan

Tipe struktur yang digunakan adalah “Semua Sistem Struktur Lainnya”


karena menggunakan sistem ganda dan ketinggian total dari dasar = 60 m.
x
Ta = Cthn
0,75
Ta = 0,0488 x 60
Ta = 1,052 detik . ………. Batas bawah
Jika tidak digunakan analisis struktur dengan bantuan program untuk
mendapatkan waktu getar alami struktur yang akurat, maka nilai perioda
pendekatan diatas dapat digunakan untuk menghitung beban gempa statik rencana.
Jika telah dilakukan analisis struktur dengan program dan mendapatkan waktu getar
yang akurat sesuai massa dan kekakuan struktur, maka harus dilakukan pengecekan
terhadap batas atas perioda, yaitu :
T = CuTa, dengan nilai Cu berdasarkan tabel berikut ini :

Tabel 3.6 Koefisisen Batas Atas Perioda

SD1 = 0,320

55
T = 1,4 x 1,052 detik
T = 1,4728 detik. ………. Batas atas

Berdasarkan program ETABS, didapat nilai perioda berdasarkan mode


untuk masing-masing arah adalah sebagai berikut :
Tx = 2,057 detik (mode – 2)
Ty = 2,233 detik (mode – 1)

Maka perioda desain yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan


berikut ini :
Jika Tc < Ta, T = Ta,
Jika Ta < Tc < CuTa, T = Tc,
Jika Tc > CuTa, T = CuTa

Keterangan :
T : Perioda Desain
Tc : Perioda hasil analisa komputer/ETABS
Ta : Batas Bawah/Minimum
Perioda : Batas Atas/Maksimum Perioda CuTa

Jadi Perioda Desain yang akan digunakan adalah :


Tx = 2,057 detik > 1,4728 detik…… Tx = 1,4728 detik
Ty = 2,233 detik > 1,4728 detik…… Ty = 1,4728 detik

Perhitungan koefisien respon seismik diatur dalam pasal 7.8.1.1 dengan


perincian sebagai berikut :
SDS(g) = 0,483
SD1(g) = 0,320

56
Karena perioda desain arah x = arah y, maka hanya dilakukan 1 kali
penghitungan Cs, namun jika diperoleh perioda desain yang berbeda maka dapat
dilakukan perhitungan secara terpisah antara arah x dan arah y.
s
DS 0,483
CS    0,111 ,
R  6,5 
   
 
I
 e   1,5 
nilai Cs yang dihitung tidak perlu melebihi daripada nilai Cs berikut ini :
s
D1 0,320
CS    0,062
R  6,5 
T  1,192 
 
I
 e   1,5 
, nilai Cs harus tidak kurang dari :
CS min = 0,044 SDS Ie ≥ 0,01
CS min = 0,044 × 0,483 × 1,5 ≥ 0,01
CS min = 0,044SDSIe ≥ 0,01
CS min = 0,032 ≥ 0,01
Jadi : CSx = CSy = 0,062 (koefisien gaya geser untuk arah x dan y)

Cat : Perbedaan dari SNI 1726 – 2002 sebelumnya dengan SNI 1726 – 2012 yang
digunakan sekarang adalah dengan adanya penetapan gaya geser dasar minimum,
peraturan sebelumnya tidak menetapkan nilai gaya geser minimum suatu bangunan
sehingga gedung-gedung dengan perioda panjang dapat memiliki gaya geser dasar
yang kecil, namun tidak pada SNI 1726 – 2012 yang menetapkan gaya geser dasar
minimum suatu gedung yang memiliki perioda panjang, sehingga perlu ada “koreksi
darurat” tentang desain gaya geser gedung-gedung tinggi dengan peraturan
terdahulu jika dibandingkan dengan peraturan sekarang.

Batasan perioda untuk penggunaan nilai gaya geser minimum dapat diturunkan
dengan persamaan berikut ini :
s
D1
   0,044 SDS Ie
R
T 
 
 Ie 
57
s
D1

I  0,044 S I
e
TR DS e
s
D1  0,044 S
DS
TR
s s
T D1
 TS , dengan T  D1
s
S
0,044 SDS R 0,044 R DS

3.4.6 Berat Seismik Efektif


Berat Sesimik Efektif merupakan berat total desain hasil penjumlahan dari beban
mati struktur + beban mati tambahan + beban hidup yang tereduksi. Berat
Seismik per-lantai dapat langsung kita peroleh melalui program ETABS

Tabel 3.7 Berat Struktur Tiap Lantai

Story Diaphragm Mass X Mass Y XCM YCM Cumulative X Cumulative Y XCCM YCCM
kg kg m m kg kg m m
Story12 D1 835859 835859 19 8 835859 835859 19 8
Story11 D1 1114458 1114458 19 8 1950317,3 1950317,3 19 8
Story10 D1 1114458 1114458 19 8 3064775,61 3064775,61 19 8
Story9 D1 1114458 1114458 19 8 4179233,91 4179233,91 19 8
Story8 D1 1114458 1114458 19 8 5293692,21 5293692,21 19 8
Story7 D1 1114458 1114458 19 8 6408150,52 6408150,52 19 8
Story6 D1 1114458 1114458 19 8 7522608,82 7522608,82 19 8
Story5 D1 1114458 1114458 19 8 8637067,13 8637067,13 19 8
Story4 D1 1114458 1114458 19 8 9751525,43 9751525,43 19 8
Story3 D1 1114458 1114458 19 8 10865983,74 10865983,74 19 8
Story2 D1 1114458 1114458 19 8 11980442,04 11980442,04 19 8
Story1 D1 1114458 1114458 19 8 13094900,34 13094900,34 19 8

Pada tabel hasil output ETABS di atas, didapat data berat total per-lantai
dari mass source yang sudah dimasukkan sebelumnya. Berat keseluruhan struktur
juga dapat dilihat pada kolom Cumulative. Jadi total berat seismik efektif untuk
desain adalah :

WTOTAL = 13094900,34 kg
3.4.7 Gaya Geser Dasar (Base Shear)
V = CsW, dimana :
V = Geser dasar seismic
Cs = Koefisien respons seismik desain
W = Berat seismik efektif total

Vx = 0,062 x 13094900,34 Kg = 811543,069 Kgf


Vy = 0,062 x 13094900,34 Kg = 811543,069 Kgf

Gaya Geser Statik

3.4.8 Distribusi Gaya Gempa Statik Tiap Lantai


Distribusi gaya gempa lateral (F) pada setiap lantai diatur dalam Pasal
7.8.3 dengan rumus seperti dibawah ini :
F  Cv  V
whk

Cv ni  i

 w i hi k

Interpolasi nilai k untuk nilai perioda desain pada rentang 0,5 < T < 2,5
adalah :
k = 0,5 T + 0,75
k  0,5 1,192 
0,75 k  1,3458

Tabel 3.8 Distribusi Gaya Gempa Statik Ekivalen Tiap Lantai

wihik Fx=Fy
Story hi (m) wi (kg) K Cv
(kgf-m) (kgf)
Story12 42 835859 127842489,5 0,140 113271,2
Story11 38,5 1114458 151618011,2 0,166 134336,8
Story10 35 1114458 133366023 0,146 118165,1
Story9 31,5 1114458 115735214,9 0,126 102543,9
Story8 28 1114458 98770055,8 0,108 87512,38
Story7 24,5 1114458 82524079,87 0,090 73118,1

Story6 21 1114458 1,3457836 67063281,83 0,073 59419,5


Story5 17,5 1114458 52471560,92 0,057 46490,93
Story4 14 1114458 38860115,07 0,042 34430,89
Story3 10,5 1114458 26385394,11 0,029 23378,02
Story2 7 1114458 15289133,24 0,017 13546,5

Story1 3,5 1114458 6015360,344 0,007 5329,738

JUMLAH 13094900 915940719,8 1 811543,1


3.4.9 Gaya Geser Statik Tiap Lantai
Gaya geser tiap lantai akibat beban gempa desain dapat dihitung sesuai pasal
7.8.4 dengan menggunakan persamaan :
n
v x  Σ Fi , gaya geser merupakan kumulatif dari penjumlahan gaya gempa
ix

statik ekivalen tiap lantai.

Tabel 3.9 Gaya Geser Statik Tiap Lantai

Fx Vx Fy Vy
Story
(Kgf) (Kgf) (Kgf) (Kgf)
Story12 113271,2 113271,18 113271,1802 113271,1802
Story11 88959,27 202230,45 88959,26547 202230,4457
Story10 78250,22 280480,67 78250,22472 280480,6704
Story9 67905,65 348386,32 67905,65071 348386,3211
Story8 57951,63 406337,96 57951,63481 406337,9559
Story7 48419,59 454757,54 48419,5873 454757,5432
Story6 39348,23 494105,77 39348,22944 494105,7727
Story5 30786,79 524892,56 30786,78768 524892,5603
Story4 22800,51 547693,07 22800,50546 547693,0658
Story3 15481,18 563174,24 15481,17708 563174,2429
Story2 8970,636 572144,88 8970,636482 572144,8794
Story1 3529,409 575674,29 3529,409425 575674,2888

Contoh perhitungan :
Gaya geser Story 15, V15 = F15 = 113271,2 Kgf
Gaya geser Story 14, V14 = V15 + F14 = 202230,45 Kgf
Gaya geser Story 13, V13 = V14 + F13 = 280480,67 Kgf
Dst.

Gaya Geser Story 1, V1 = V2 + F1 = 575674,29 Kgf = V BASE SHEAR

Anda mungkin juga menyukai