PORTAL
Gedung Pendidikan 12 Lt
Kategori Resiko = IV
1. Menentukan faktor koefisien situs (Fa, Fv) dan menghitung parameter spektrum
respons percepatan yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs.
Tabel 6 – koefisien situs, Fa (SNI 1726 - 2019 hal. 34)
SF SS(a)
SE 0,7 D
SE 0,7 D
Masuk SRPMK (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus), dimensi kecil, detail
Penyelesaian:
Hitung T0
𝑆𝐷1 0,678
T0 = 0,20 x 𝑆𝐷𝑆 = 0,20 x 0,703 = 0,193
Hitung Ts
𝑆𝐷1 0,678
Ts = 𝑆𝐷𝑆 = 0,703 = 0,964
1. Kondisi T < T0
= 0,2812
0,678
= = 0,678
1
Sa = SDS
= 0,703
Maka,
𝑇𝐿 𝑥 𝑆𝐷1
Sa =
𝑇2
20 𝑥 0,678
=
212
= 0,0307
Setelah dilakukan
didapat hasil :
0,8
T Sa Respon Spektrum
0 0,281 0,6
0,193 0,703
Sa
0,4
0,964 0,703
0,2
1 0,678
2 0,339 0
0 1 2 3 4 5 6
3 0,226
4 0,170
5 0,136 T
6 0,113
Metode analisis yang dapat digunakan untuk memperhitungkan pengaruh beban gempa
statis, pada prinsipnya adalah menggantikan gaya-gaya horizontal yang bekerja pada
struktur akibat pergerakan tanah dengan gaya-gaya statis yang ekivalen, dengan
1. Zonasi gempa
3. Koefisen seismic
4. Faktor keutamaan
Pada metode ini diasumsikan bahwa gaya horizontal akibat gempa yang bekerja pada
suatu elemen struktur, besarnya ditentukan berdasarkan hasil perkalian antara suatu
Beban geser dasar nominal satatik ekivalen V ( base shear ) yang terjadi di tingkat
dasar. Beban geser dasar nominal V tersebut harus dibagikan sepanjang tinggi
struktur gedung menjadi beban-beban nominal statik ekuivalen Fi pada pusat massa
Analisis dinamis untuk perancangan struktur tahan gempa dilakukan jika diperlukan
evaluasi yang lebih akurat dari gaya-gaya gempa yang bekerja pada struktur, serta
untuk mengetahui perilaku dari struktur akibat pengaruh gempa. Pada struktur
bangunan tingkat tinggi atau struktur dengan bentuk atau konfigurasi yang tidak
teratur.
Analisis dinamis dapat dilakukan dengan cara elastis maupun inelastis. Pada cara
elastis dibedakan Analisis Ragam Riwayat Waktu (Time History Modal Analysis),
dimana pada cara ini diperlukan rekaman percepatan gempa dan Analisis Ragam
Spektrum Respons (Response Spectrum Modal Analysis), dimana pada cara ini
respons maksimum dari tiap ragam getar yang terjadi didapat dari Spektrum Respons
untuk mendapatkan respons struktur akibat pengaruh gempa yang sangat kuat dengan
Analisis dinamik linier riwayat waktu (time history) sangat cocok digunakan untuk
analisis struktur yang tidak beraturan terhadap pengaruh gempa rencana. Mengingat
gerakan tanah akibat gempa di suatu lokasi sulit diperkirakan dengan tepat, maka
sebagai input gempa dapat didekati dengan gerakan tanah yang disimulasikan.
Dalam analisis ini digunakan hasil rekaman akselerogram gempa sebagai input data
percepatan gerakan tanah akibat gempa. Rekaman gerakan tanah akibat gempa
diambil dari akselerogram gempa El-Centro N-S yang direkam pada tanggal 15 Mei
1940. Dalam analisis ini redaman struktur yang harus diperhitungkan dapat dianggap
Spesifikasi Gedung :
Beban – beban :
Berat sendiri struktur (DL) dihitung secara manual dan ETABS berdasarkan input
Dinding batu bata (tinggi x 20,4 : g) = 9,18 kN/m2 (SNI 1727-2020 hal. 283)
1) Lantai 1 – 11
2) Atap
= 0,75 kN/m2
1) Kolom
= 202176 Kg
b) Lantai 2 (kolom menerima beban ½ kolom lt. 2 dan ½ kolom lt. 11)
= 124416 Kg
= 62208 Kg
2) Balok
= 29030,4 Kg
= 11827,2 Kg
= 4569,6 Kg
= 15595,2 Kg
= 78596 Kg
= 2220 Kg
3) Pelat
= 20736 Kg
= 207,36 Kn
= 34560 Kg
= 345,60 Kn
= 44100 kg
= (Luas bangunan) x LL
= 44100 kg
1) Berat lantai 1
= (Berat k.lt + berat B.lt + Berat pelat) + Beban mati tambahan tiap lantai + LL
= 422646 Kg
= 4226,46 Kn
= (Berat k.lt + berat B.lt + Berat pelat) + Beban mati tambahan tiap lantai + LL
= 344886 kg
= 3448,86 kN
= (Berat k.lt + berat B.lt + Berat pelat) + Beban mati tambahan tiap lantai + LL
= 228941 kg
= 2289,41 Kn
Persentase = 3,80 %
Untuk Kategori D termasuk risiko gempa tinggi, Sehingga harus memakai system SRPMM
atau SDSB/K.
Gravitasi x Ie
Sf =
R
9,8 𝑋 1,5
=
8
= 1,839
h : 48,5 m
Ta = Ct hx
Tamin = Ct hx
= 0,0466 x 48,50,9
= 1,533 s
Berdasarkan Tabel 17 - Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung, bisa
Tamax = Cu.Tamin
= 1,4 x 1,533
= 2,146 s
Periode struktur hasil analisis modal ETABS dengan penampang utuh sebagai berikut :
T Cracked
Periode struktur hasil analisis modal ETABS dengan penampang retak sebagai berikut :
Ta-x(min) = 1,533 s
Ta,min Ta,max Ta,crack
1,533 2,146 3,246
Ta-x(max) = 2,146 s
CS-X,PAKAI = 0,059
k Arah X dan Y
T-x, pakai = 2,146 detik, maka termasuk 0,5 ≥ T ≤ 2,5 sehingga dilakukan interpolasi linier
2,146 − 0,5
k = 1 + (( ) x (2-1)) = 1,823
2,5 − 0,5
V arah X dan Y
Wt : 41004,47 kN
Cs : 0,059
V = Wt . Cs
= 41004,47 x 0,059
= 2429,028 kN
F = Cvx . V
𝑤𝑥.ℎ𝑥 𝑘
Cvx =
∑𝑛
𝑖=1 𝑤𝑖.ℎ𝑖
𝑘
wi dan wx : Bagian berat seismik efektif total struktur (W) yang ditempatkan atau
= 0,1105
Fx = Vx x Cvx
= 2429,027 x 0,1105
= 268,465
k = 1,823
Tabel 4.5 Tabel perhitungan distribusi vertikal dari gaya lateral Arah X
Berat
Tinggi Wx.(hx^k) Fx Vx
Lantai Lantai hx^k Cvx Vx (kN)
Hx (m) (kNm) (kN) (kN)
Wx (kN)
12 48.5 2289.41 1,183.334 2,709,136.693 0.1484 2,429.028 360.468 360.468
11 44.5 3448.86 1,011.487 3,488,477.055 0.1911 2,429.028 464.187 464.187
10 40.5 3448.86 851.904 2,938,097.629 0.1609 2,429.028 390.831 390.831
9 36.5 3448.86 704.790 2,430,722.039 0.1331 2,429.028 323.304 323.304
8 32.5 3448.86 570.379 1,967,157.318 0.1077 2,429.028 261.606 261.606
7 28.5 3448.86 448.934 1,548,310.515 0.0848 2,429.028 205.982 205.982
6 24.5 3448.86 340.761 1,175,236.982 0.0644 2,429.028 156.429 156.429
5 20.5 3448.86 246.222 849,185.207 0.0465 2,429.028 112.950 112.950
4 16.5 3448.86 165.758 571,676.136 0.0313 2,429.028 76.029 76.029
3 12.5 3448.86 99.923 344,620.438 0.0189 2,429.028 45.909 45.909
2 8.5 3448.86 49.469 170,611.655 0.0093 2,429.028 22.590 68.499
1 4.5 4226.46 15.517 65,581.980 0.0036 2,429.028 8.745 77.244
Jumlah 41,004.470 18,258,813.647 0.0318 77.244
F = Cvy . V
𝑤𝑦.ℎ𝑦 𝑘
Cvy =
∑𝑛
𝑖=1 𝑤𝑖.ℎ𝑖
𝑘
wi dan wx : Bagian berat seismik efektif total struktur (W) yang ditempatkan atau
= (2,709,136.693) / (14270114221)
= 0.1484
Fx = Vx x Cvx
= 2,429.028x 0,1105
= 360.468
k = 1,823
Tabel 4.6 Tabel perhitungan distribusi vertikal dari gaya lateral Arah Y
Berat
Tinggi Wx.(hx^k) Fx Vx
Lantai Lantai hx^k Cvx Vx (kN)
Hx (m) (kNm) (kN) (kN)
Wx (kN)
12 48.5 2289.41 1,183.334 2,709,136.693 0.1484 2,429.028 360.468 360.468
11 44.5 3448.86 1,011.487 3,488,477.055 0.1911 2,429.028 464.187 464.187
10 40.5 3448.86 851.904 2,938,097.629 0.1609 2,429.028 390.831 390.831
9 36.5 3448.86 704.790 2,430,722.039 0.1331 2,429.028 323.304 323.304
8 32.5 3448.86 570.379 1,967,157.318 0.1077 2,429.028 261.606 261.606
7 28.5 3448.86 448.934 1,548,310.515 0.0848 2,429.028 205.982 205.982
6 24.5 3448.86 340.761 1,175,236.982 0.0644 2,429.028 156.429 156.429
5 20.5 3448.86 246.222 849,185.207 0.0465 2,429.028 112.950 112.950
4 16.5 3448.86 165.758 571,676.136 0.0313 2,429.028 76.029 76.029
3 12.5 3448.86 99.923 344,620.438 0.0189 2,429.028 45.909 45.909
2 8.5 3448.86 49.469 170,611.655 0.0093 2,429.028 22.590 68.499
1 4.5 4226.46 15.517 65,581.980 0.0036 2,429.028 8.745 77.244
Jumlah 41,004.470 18,258,813.647 0.0318 77.244
Gempa Dinamik
kategori IV dengan nilai faktor keutamaan gempa I = 1,5 berdasarkan sistem penahan
gaya seismik pada gedung yaitu rangka baja pemikul momen khusus, makan didapat nilai
R = 8, Cd = 5% dan Ω0 = 3
= 9806,65 x (1,5/8)
= 1838,747
U1 = FS
U1 = 1838,747
U2 = 30% x U1
U2 = 30% x 1838,747
U2 = 551,624
b. Arah y
U1 = U2 arah x = 551,624
U2 = U1 arah y = 1838,747
a. Untuk arah x
Vstatik = 77,244 kN
Vdinamik = 1663,004 kN
SFx = 84,5824
U1 = 84,5824
U2 = 30% x U1
U2 = 30% x 84,5824
U2 = 25,375
b. Untuk arah y
Vstatik = 77,244 kN
Vdinamik = 1663,004 kN
SFx = 84,5824
U1 = SFx
U1 = 84,5824
U2 = 30% x U1
U2 = 30% x 84,5824
U2 = 25,375
ETABS.
Vy desain = 85,665 kN
Analisis gaya geser ETABS Dari hasil analisis ETABS, didapat hasil gaya geser tiap
a. Gempa statik
50,0
40,0
Elevasi (m)
30,0 V Statik
20,0 V Dinamik
V Desain
10,0
0,0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
V (kN)
50,0
40,0
Elevasi (m)
30,0 V Statik
V Dinamik
20,0
V Desain
10,0
0,0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
V (kN)
Untuk struktur yang dirancang dengan kategori desain seismik D, E atau F, ρ harus sama
dengan 1,3.
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas layan struktur bangunan gedung, dalam segala
hal simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur tidak boleh melampaui
c. Berdasarkan tabel diatas maka simpangan antar lantai ijin diambil pada semua struktur
(∆).
Cd =8
Ie = 1,5
= 21,567 – 20,839
= 0,728 mm
Cd∆3x
∆3 =
𝐼𝑒
5 x 0,728
=
1,5
= 2,427 mm
∆3
Drift ratio =
ℎ3
2,427
=
48500
= 0,005% < 2% …O
Simpangan Arah X
60000
50000
40000
Elevasi (mm)
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Simpangan (mm)
50000
40000
Elevasi (mm)
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Simpangan (mm)
P DELTA
Beban gravitasi (P) yang memiliki pengaruh terhadap perpindahan horizontal (∆)
dikenal dengan sebutan P-Delta Effect. Pengaruh P-delta pada geser dan momen tingkat,
gaya dan momen elemen struktur yang dihasilkan, dan simpangan antar lantai tingkat
yang timbul oleh pengaruh ini tidak disyaratkan untuk diperhitungkan bila koefisien
stabilitas (θ) sama dengan atau kurang dari 0,10.
Px Δ Ie
θ=
Vx h Cd
Keterangan :
Px = beban desain vertikal total pada dan diatas tingkat-x (kN)
Δ = simpangan antar tingkat desain
Ie = faktor keutamaan gempa
Vx = gaya geser seismik yang bekerja antara tingkat
h = tinggi antar tingkat yang ditinjau
Cd = faktor pembesaran defleksi
Contoh perhitungan diambil pada atap (arah x)
Px Δ Ie
θ =
Vx h Cd
= 1,67917E-05
= 0,1
Karena θ ≤ θmax (0,000016 ≤ 0,1), maka pengaruh P-delta dapat diabaikan.
= 1,629 m
Faktor pembesaran torsi (Ax) tidak disyaratkan melebihi 3. Pembebanan yang lebih
parah untuk masing-masing elemen harus ditinjau untuk desain.
Cek persyaratan torsi
δmax < 1,2δavg = no irregularity
1,2δavg ≤ δmax ≤ 1,4δavg = irregularity
δmax > 1,4δavg = extreme irregularity
= 2,612 m
Faktor pembesaran torsi (Ax) tidak disyaratkan melebihi 3. Pembebanan yang lebih
parah untuk masing-masing elemen harus ditinjau untuk desain.
Cek persyaratan torsi
δmax < 1,2δavg = no irregularity
1,2δavg ≤ δmax ≤ 1,4δavg = irregularity
δmax > 1,4δavg = extreme irregularity
Cek persyaratan :
δmax = 0,00640 m
1,2δavg = 0,004 m
1,4δavg = 0,0046
Dari ketiga persyaratan diatas, didapat persamaan yang memenuhi yaitu :
δmax > 1,4δavg
0,00640 > 0,0046 = extreme irregularity