Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS STATIK

EKIVALEN
SNI 03-1726-2019
WIDYA APRIANI, S.T.,M.T.
KATEGORI DESAIN SESIMIK
Kategori desain sesimik dibagimenjadi enam yaitu
kategori desain seismik A, B, C, D, E dan F. Kategori
desain seismik ditentukan oleh kategori resiko
struktur yang ditinjau (I-IV) dan nilai paramater
gempa dari situs dimana struktur atau bangunan
tersebut akan dibangun (SDS dan SD1). Kategori desain
seismik ini akan menentukan tipe struktur apa yang
dapat digunakan yang nantinya berpengaruh pada
nilai R (Koefision Modifikasi Respon) dan pendetailan
dari desain struktur tersebut.
2. Menentukan Kategori Desain Seismik
Tabel. Kategori Desain Seismik Tabel. Kategori Desain Seismik berdasarkan nilai
berdasarkan nilai SDS SD1
JENIS ANALISIS STRUKTUR
1. Analisis Statik

 ANALISIS BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN

 STATIC PUSHOVER ANALYSIS

2. Analisis DInamik

 ANALISIS RAGAM SPEKTRUM RESPONS

 ANALISIS RESPON DINAMIK RIWAYAT WAKTU LINIER

 ANALISIS RESPON DINAMIK WAKTU NON LINIER


ANALISIS STATIK EKIVALEN

 KARENA SIFAT STRUKTUR GEDUNG BERATURAN YANG PRAKTIS BERPERILAKU SEBAGAI


STRUKTUR 2 DIMENSI, RESPON DINAMIKNYA PRAKTIS HANYA DITENTUKAN OLEH
RESPON REGAM PERTAMA DAN DAPAT DITAMPILKAN SEBAGAI AKIBAT DARI BEBAN
GEMPA STATIK EKIVALEN

 ANALISIS 3 DIMENSI LINIER DENGAN MENINJAU BEBAN-BEBAN GEMPA STATIK


EKIVALEN
 Merupakan metode penyederhanaan dari analisis dinamik.
 Beban gempa yang bekerja diasumsikan sebagai beban titik yang bekerja pada tiap
lantai.
1. Menetapkan kategori
risiko bangunan

Tabel 2 Kategori Risiko Bangunan (SNI Tabel 1)


Kategori risiko bangunan berkaitan dengan tingkat
risiko yang diperbolehkan pada bangunan yang
direncanakan sesuai peruntukannya.
Penentuannya dapat dilihat pada Tabel 2.
2. Menentukan faktor keutamaan gempa, Ie

Nilai Ie didapat berdasarkan kategori risiko bangunan seperti pada Tabel 3.

Tabel 3 Faktor Keutamaan Gempa (SNI Tabel 2)


3. Menentukan Parameter Percepatan Gempa Terpetakan (Ss dan S1)
Parameter percepatan gempa yang digunakan adalah percepatan batuan dasar pada perioda pendek (Ss)
pada 0.2 detik dan percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik (S1) dengan probabilitas terlampaui
2% dalam 50 tahun (gempa 2500 tahun). Penggunaan percepatan 0.2 detik dan 1 detik dikarenakan pada
interval 0,2 detik sampai 1 detik mengandung energi gempa terbesar.

http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011
4. Menentukan
klasifikasi situs

Tabel 4 Klasifikasi Situs (SNI Tabel 3)


Klasifikasi situs dapat ditetapkan dengan tiga
parameter, yaitu :

a) Kecepatan rata-rata gelombang geser


b Tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata,
atau tahanan penetrasi standar rata-rata
untuk lapisan tanah non kohesif
c) Kuat geser niralir rata-rata

Ketentuan mengenai penggunaan parameter di


atas dijelaskan dalam SNI pasal 5.3 dan 5.4. Dari
parameter-parameter ini dapat diketahui
kalsifikasi situs sesuai dengan Tabel 4.
5. Menentukan koefisien situs
Koefisien situs Fa dan Fv didapat dari Tabel 5 Koefisien Situs Fa (SNI Tabel 4)
Tabel 5 dan Tabel 6

Tabel 6 Koefisien Situs Fv (SNI Tabel 5)


6. Menghitung parameter
percepatan spektral desain
Parameter percepatan spektral desain SDS dan SD1 dihitung dengan Persamaan (i) dan
(ii) (SNI pasal 6.3) dengan nilai SMS dan SM1 dihitung dengan Persamaan (iii) dan (iv)
(SNI pasal 6.2).
Menentukan Kategori Desain Seismik
Tabel. Kategori Desain Seismik Tabel. Kategori Desain Seismik berdasarkan nilai
berdasarkan nilai SDS SD1
7. Menentukan koefisien
modifikasi respons
Koefisien modifikasi respons, R, berkaitan dengan daktilitas rencana struktur. Nilainya
bergantung pada sistem struktur yang digunakan. Nilai R ini dapat ditetapkan dari SNI Tabel
12 atau Tabel 20 untuk bangunan menyerupai gedung, dan SNI Tabel 21 untuk bangunan
yang tidak menyerupai gedung.
8. Menghitung koefisien respons seismik
Perhitungan koefisien respons seismic, Cs , menurut SNI 03-1726-2019 pasal 7.8.1.1
adalah :
m
i
n
i
m
u
m
Namun tidak boleh lebih kecil dari:

Keterangan :
Sebagai tambahan untuk struktur yang berlokasi di daerah
SDS = parameter percepatan respons spektrum
dimana S1 sama dengan atau lebih besar dari 0.6g , maka Cs desain dalam rentang periode pendek
R = factor modifikasi respon
harus tidak kurang dari : 0.5𝑆1 Ie = factor keutamaan hunian (Tabel 2.3)
𝐶𝑠 =
𝑅 Sd1= parameter percepatan respons spektrum
𝐼 desain pada periode 1 detik
9. Menghitung periode fundamental
perkiraan (periode struktur)
Periode adalah besarnya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu getaran.
Periode alami suatu struktur perlu diketahui agar resonansi pada struktur dapat dihindari.
Berdasarkan SNI 03-1726-2012 pasal 7.8.2 terdapat nilai batas untuk periode bangunan,
yaitu nilai minimum (Ta minimum) dan nilai maksimum (Ta maksimum).
Nilai minimum periode bangunan (Ta minimum ) ditentukan oleh rumus:

Keterangan :
Ta minimum adalah nilai batas bawah periode bangunan.
Hn adalah ketinggian struktur dalam meter di atas sampai tingkat tertinggi struktur.
Cx dan x adalah ditentukan dari tabel 2.2
Nilai maksimum periode bangunan (Ta maksimum) ditentukan oleh rumus:
Ta maksimum = Cu.Ta minimum
Dimana Cu ditentukan dari tabel 2.1
Periode Alami Struktur
Periode adalah besarnya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
satu getaran. Periode alami struktur perlu diketahui agar resonansi
pada struktur dapat dihindari. Resonansi struktur adalah keadaan
dimana frekuensi alami pada struktur sama dengan frekuensi beban
luar yang bekerja sehingga dapat menyebabkan keruntuhan pada
struktur.
Periode Alami Fundamental
Sebagaimana didefinisikan dalam pasal 7.8.1.1 dan SD1 adalah parameter
percepatan spektrum desain pada periode sebesar 1,0 detik, seperti
ditentukan dari pasal 6.9.4. T adalah periode fundamental struktur (detik)
yang ditentukan dalam pasal 7.8.2. S1 adalah parameter percepatan spektrum
respons maksmum yang dipetakan yang ditentukan sesuai dengan pasal
6.9.4.
9. Menghitung periode fundamental
perkiraan (periode struktur)
Periode adalah besarnya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu getaran. Periode alami
suatu struktur perlu diketahui agar resonansi pada struktur dapat dihindari. Berdasarkan SNI 03-
1726-2012 pasal 7.8.2 terdapat nilai batas untuk periode bangunan, yaitu nilai minimum (Ta
minimum) dan nilai maksimum (Ta maksimum).
Nilai minimum periode bangunan (Ta minimum ) ditentukan oleh rumus:

Ta minimum adalah nilai batas bawah periode bangunan.


Hn adalah ketinggian struktur dalam meter di atas sampai tingkat tertinggi struktur.
Cx dan x adalah ditentukan dari tabel 2.2
Nilai maksimum periode bangunan (Ta maksimum) ditentukan oleh rumus:
Ta maksimum = Cu.Ta minimum
Dimana Cu ditentukan dari tabel 2.1
Tabel 2. 2 Nilai Parameter periode Ct dan x
Beban gempa respons spektrum ditentukan bersadarkan SNI 03- Sumber: SNI 03-1726-2012
Tipe Struktur Ct x
1726-2012 dengan menentukan hal berikut ini:
Suatu rangka pemikul
Tabel 2. 1 Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung momen dimana rangka
Sumber: SNI 03-1726-2012 memikul 100 persen
gaya gempa yang
Parameter percepatan respons spektral desain Koefisien , Cu disyaratkan dan tifak
dilingkuppi atau
pada 2 detik , SD1
dihubungkan dengan
komponen yang lebih
≥ 0,4 1,4
kaku dan akan
0,3 1,4 mencegah rangka dari
defleksi jika dikenai
0,2 1,5 gaya gempa
0,15 1,6 Rangka baja pemikul 0,0724 x 0,8
momen
<0,1 1,7 Rangka beton pemikul 0,0466 x 0,9
momen
Rangka baja dengan 0,0731 x 0,75
bresing eksentris
"syarat penentuan periode struktur = Rangka baja dengan 0,0731 x 0,75
a. Tc> CuTa → gunakan T=CuTa bresing terkekang
terhadap tekuk
b. Ta<Tc<CuTa → gunakan T=Tc Semua struktur lainnya 0,0488 x 0,75
c. Tc<Ta → gunakan T=Ta
11. Menghitung gaya geser dasar

Gaya geser dasar seismik V, dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai
dengan persamaan berikut ini:

V= Cs. W
Keterangan :
Cs adalah koefisien respons seismik yang ditentukan oleh pasal 7.8.1.1
W adalah berat sesimik efektif /berat total bangunan (menurut pasal 7.7.2)
12. Gaya lateral tiap lantai
Berdasarkan pasal 6.1.3 gempa vertikal berdasarkan persamaan berikut ini
𝑤𝑖𝑧𝑖𝑘
Fi = σ𝑛 𝑘 v
𝑖=1 𝑤𝑖𝑧𝑖
Dimana:
Wi = berat lantai tingkat ke-i termasuk beban hidup yang sesuai
z = ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan
n = nomor tingkat lantai paling atas
V = gaya geser desain total
k = suatu eksponen yang berhubungan dengan periode getar struktur (yang mempertimbangkan higher mode effects), bernilai
1,0 jika periode getar ≤ 0,5 detik (yang berarti distribusinya berupa bentuk segitiga, umumnya pada bangunan rendah), dan
bernilai 2,0 jika periode getar ≥ 2,5 detik (yang berarti distribusinya berupa bentuk parabolik, umumnya pada bangunan tinggi).
Untuk periode getar diantaranya dapat dilakukan interpolasi.

Distribusi horizontal gaya gempa


Vx = σ𝑛𝑖=1 𝑓𝑖
Dimana :
Fi = bagian dari geser dasar seismik (v) (kN) yang timbul ditingkat ke-i

Anda mungkin juga menyukai