Anda di halaman 1dari 15

NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi

Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

BAB II
ANALISIS GEMPA DINAMIK RESPON SPEKTRUM

2.1 Analisis Gempa Dinamik Respon Spektrum


Analisis beban gempa dinamik respons spectrum ditentukan oleh percepatan
gempa rencana dan massa total struktur. Dalam analisis struktur beban gempa,
massa bangunan sangat menentukan besarnya gaya inersia akibat gempa. Maka
massa tambahan yang diinput pada ETABS meliputi massa akibat beban mati
tambahan dan beban hidup yang direduksi.
Perhitungan respons dinamik struktur gedung tidak beraturan terhadap
pembebanan gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana, dapat dilakukan
dengan metode analisis ragam spectrum respons dengan memakai spectrum
respons gempa rencana yang nilai ordinatnya dikalikan faktor koreksi I/R, dimana
I adalah faktor keutamaan, sedangkan R adalah faktor reduksi gempa
representative dari struktur gedung yang bersangkutan. Bila spektrum respons
desain diperlukan dan prosedut gerak tanah dari spesifik situs tidak digunakan,
maka kurva spektrum respons desain harus dikembangkan dengan mengacu pada
gambar 2.1 dan mengikuti ketentuan di bawah ini :
1. Untuk perioda yang lebih kecil dari T0, spektrum respons percepatan desain
Sa harus diambil dari persamaan;
𝑇
Sa = SDS (0,4 + 0,6 )
𝑇0
2. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil dari
atau sama dengan TS, spektrum respons percepatan desain Sa sama dengan
SDS
3. Untuk perioda lebih besar dari TS spektrum respons percepatan desain Sa
diambil berdasarkan persamaan :
𝑆𝐷1
Sa =
𝑇
Keterangan:

5
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

SDS : parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek


SD1: parameter respons spektral percepatan desain pada perioda 1 detik
T : perioda getar fundamental struktur
𝑆𝐷1
𝑇0 = 0,2
𝑆𝐷𝑆
𝑆𝐷1
𝑇𝑠 =
𝑆𝐷𝑆

Gambar 2.1 Spektrum Respon Desain


Sumber : SNI 1726-2012

2.2 Periode Fundamental Struktur (T)


Perioda fundamental struktur, T dalam arah yang ditinjau harus diperoleh
menggunakan properti struktur dan karakteristik deformasi elemen penahan dalam
analisis yang teruji. Perioda fundamental struktur T, tidak boleh melebihi hasil
koefisien untuk batasan atas pada perioda yang dihitung (Cu) dari Tabel 2.1 dan
perioda fundamental pendekatan Ta, yang ditentukan dari persamaan berikut :
𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 . ℎ𝑛𝑥
Keterangan :
hn : ketinggian struktur, dalam m, di atas dasar sampai tingkat tertinggi
struktur, dan koefisien Ct dan x ditentukan dari tabel 2.2

6
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

Tabel 2.1 Koefisien Untuk Batas Atas Pada Perioda yang Dihitung

Parameter percepatan respons Koefisien Cu


≥ 0,4 1,4
0,3 1,4
0,2 1,5
0,15 1,6
≤ 0,1 1,7

Tabel 2.2 Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x

Tipe Struktur Ct X
Sistem rangka pemikul momen di mana rangka
memikul 100 persen gaya gempa yang disyaratkan
dan tidak dilingkupi atau dihubungkan dengan
komponen yang lebih kaku dan akan mencegah
rangka dari defleksi jika dikenai gaya gempa.
Rangka baja pemikul momen 0,0724a 0,8
Rangka beton pemikul momen 0,0466a 0,9
Rangka baja dengan bresing eksentris 0,0731a 0,75
Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap
0,0731a 0,75
tekuk
Semua sistem struktur lainnya 0,0488a 0,75

2.3 Penentuan dan Batasan Simpangan Antar Lantai


Penentuan simpangan antar lantai tingkat desain (∆) harus dihitung sebagai
perbedaan defleksi pada pusat massa tingkat teratas dan terbawah yang ditinjau.
Defleksi pusat massa di tingkat x (δx) harus ditentukan sesuai dengan persamaan
berikut :
𝐶𝑑 . 𝑑𝑥𝑒
𝑑𝑥 =
𝐼𝑒
Keterangan :
Cd : faktor pembesaran defleksi
Δxe : defleksi pada lokasi yang disyarakatkan yang ditentukan dengan
analisis elastik

7
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

Ie : faktor keutamaan gempa


Simpangan antar lantai tingkat desain (∆) tidak boleh melebihi simpangan antar
lantai tingkat ijin (∆a) seperti didapatkan dari tabel 2.3 untuk semua tingkat.
Tabel 2.3 Simpangan Antar Lantai Ijin (∆a)

Kategori Resiko
Struktur
I atau II III IV
Struktur selain dari struktur dinding
geser batu bata, 4 tingkat atau kuang
dengan dinding geser interior, partisi,
langit-langit dan sistem dinding 0,025hsx 0,020hsx 0,015hsx
eksterior yang telah didesain untuk
mengakomodasi simpangan antar
lantai tingkat.
Struktur dinding geser kantilever batu
0,010hsx 0,010hsx 0,010hsx
bata
Struktur dinding geser batu bata
0,007hsx 0,007hsx 0,007hsx
lainnya
Semua struktur lainnya 0,020hsx 0,015hsx 0,010hsx

2.4 Kategori Desain Seismik (KDS)


Semua struktur lainnya harus ditetapkan kategori desain seismiknya berdasarkan
kategori resikonya dan parameter respons spektral percepatan desainnya, SDS dan
SD1. Masing-masing bangunan dan struktur harus ditetapkan ke dalam kategori
desain seismik yang lebih parah dengan mengacu pada tabel :
Tabel 2.4 Kategori Risiko (SDS)

Kategori Resiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS < 0,33 B C
0,33 ≤ SDS < 0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D

Tabel 2.5 Kategori Risiko (SD1)

8
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

Kategori Resiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,067 A A
0,067 ≤ SD1 < 0,133 B C
0,133 ≤ SD1 < 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D

2.5 Arah Pembebanan Seismik


Arah penerapan beban gempa yang digunakan dalam desain harus merupakan
arah yang akan menghasilkan pengaruh beban paling kritis. Arah penerapan gaya
gempa diijinkan untuk memenuhi persyaratan sebagi berikut :
a. Kategori Desain Seismik B
Untuk struktur bangunan yang dirancang untuk kategori desain seismik
B, gaya gempa desain diijinkan untuk diterapkan secara terpisah dalam
masing-masing arah dari dua arah ortogonal dan pengaruh interaksi
ortogonal diijinkan untuk diabaikan.
b. Kategori Desain Seismik C
Pembebanan yang diterapkan pada struktur bangunan yang dirancang
utnuk kategori desain seismik C harus, minimum, sesuai dengan
persyaratan untuk kategori desain seismik B dan persyaratan pasal ini.
Struktur yang mempunyai ketidakberaturan struktur horisontal Tipe 5 harus
menggunakan salah satu dari prosedur berikut :
1. Prosedur Kombinasi Ortogonal
Prosedur harus dianalisis menggunakan prosedur analisis gaya
lateral ekivalen, prosedur analisis spektrum respons ragam, atau
prosedur riwayat respons linier, dengan pembebanan yang diterapkan
secara terpisah dalam semua dua arah ortogonal pengaruh beban paling
kritis akibat arah penerapan gaya gempa pada struktur dianggap
terpenuhi jika komponen dan fondasinya didesain untuk memikul
kombinasi beban-beban yang ditetapkan berikut : 100% gaya untuk satu

9
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

arah ditambah 30% gaya untuk arah tegak lurus, kombinasi yang
mensyaratkan kekuatan komponen maksimum harus digunakan.
2. Penerapan Serentak Gerak Tanah Ortogonal
Struktur harus dianalisis menggunakan proseur riwayat respons
linier atau prosedur riwayat respons nonlinier, dengan pasangan
ortogonal riwayat percepatan gerak tanah yang diterapkan secara
serentak.
c. Kategori Desain Seismik D Sampai F
Struktur yang dirancang untuk kategori D, E, atau F harus minimum
sesuai dengan persyaratan kategori desain seismik C. Sebagai tambahan,
semua kolom atau dinding yang membentuk bagian dari dua atau lebih
sistem penahan gaya gempa yang berpotongan dan dikenai beban aksial
akibat gaya gempa yang bekerja sepanjang baik sumbu denah utama sama
atau melebihi 20 persen kuat desain aksial kolom atau dinding harus
didesain untuk pengaruh beban paling kritis akibat penerapan gaya gempa
dalam semua arah.

2.6 Respon Spektrum Gempa Rencana


2.6.1 Perhitungan Pembebanan Gempa Respon Spektrum Tanah Lunak
Menurut SNI 1726-2012
a. Data Perencanaan
Fungsi Bangunan : Pertokoan (Grosir)
Lokasi : Jl. Puncak Borobudur, Kec. Lowokwaru,
Kota Malang Jawa Timur
(65142)
Koordinat : 7˚56’01”LS-112˚37’16”BT

10
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

Gambar Lokasi :

Gambar 2.2 Gambar Lokasi Bangunan


Jumlah Lantai : 7 Lantai
Metode anaisis : Analisa Dinamis Respon Spectrum
b. Perhitungan
1. Menentukan Kategori Resiko dan Faktor Keutamaan (Ie)
Berdasarkan (SNI 1726:2012) gedung toko (grosir) termasuk jenis
pemanfaatan sebagai gedung pusat perbelanjaan/ mall dengan :
Kategori Resiko = II
Faktor Keutamaan =1

2. Menentukan Spektra Percepatan Gempa (Ss an S1)

11
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

Kota Malang, dari Peta Respon Spektra Percepatan Periode 0,2


Detik didapatkan Spektra Percepatan Gempa (Buku Peta dan
Sumber Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017) :

Gambar 2.3 Peta Percepatan Spektrum Respons 0,2 Detik Dengan


Nisbah Redaman 5% Di Batuan Dasar (SB) Untuk Probabilitas
Terlampaui 2% Dalam 50 Tahun
Sehingga :
Ss (Percepatan Gempa Di Batuan Dasar Pada Perioda Pendek)
Ss = 0,783 g

12
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

Gambar 2.4 Peta Percepatan Puncak Di Batuan Dasar (SB) Untuk


Probabilitas Terlampaui 2% Dalam 50 Tahun
Sehingga :
S1 (Percepatan Gempa Di Batuan Dasar Pada Perioda 1 Detik)
S1 = 0,331 g

3. Menentukan Klasifikasi Situs

13
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

Hasil Penyelidikan Tanah di Jl.Puncak Borobudur diketahui nilai N-


SPT sebagai berikut :

Gambar 2.5 Data Tanah Uji N-SPT

Tabel 2.6 Rekab Data Tanah Uji N-SPT

Data Tanah
Lapisan Tebal Deskripsi
Nilai Nilai
ke Lapisan Tanah
N-SPT N-SPT
(m)
1 4 Brown 0
dominant 3 2,33
silt clay 4
2 8 25
Greys
36 41,83
dominant
40

14
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

silt and 50
gravel 50
50
3 13 60
Black 60
dominant 60
60
sand hard 60
60
60

Perhitungan Hasil Nilai N-SPT :

Tabel 2.7 Tabel Hasil di/Ni

Lapisan ke Di Ni di/Ni
1 4,00 2,33 1,71
2 8,00 41,83 0,19
3 13,00 60,00 0,22
Total 25,00 104,17 2,12

di = tebal setiap lapisan tanah


Ni = tahanan penetrasi standar energi yang terukur di lapangan
∑𝑛𝑖=1 𝑑𝑖 25,00
̅=
𝑁𝑖𝑎𝑙𝑖 𝑁 = = 11,78 ≈ 12
𝑛 𝑑𝑖 2,12
∑𝑖=1
𝑁𝑖
̅ ≈ 12 < 15
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑁 − 𝑆𝑃𝑇 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ ∶ 𝑁

15
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

Maka berdasarkan Klasifikasi Tanah pada Tabel 3, klasifikasi


situs pada lokasi ini termasuk Kelas Situs SE (Tanah Lunak)
4. Menentukan Faktor Amplifikasi Gempa

Faktor amplifikasi gempa pada perioda pendek :


Fa = 1,170

Faktor amplifikasi gempa pada perioda 1 detik :


Fv = 2,680
5. Menentukan Spektral Percepatan Maksimum
Spektral percepatan maksimum pada perioda pendek (SMs) dan
perioda 1 detik (SM1):
SMs = Fa. Ss = 1,170 x 0,783 = 0,916 g
SM1 = Fv. S1 = 2,680 x 0,331 = 0,887 g

16
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

6. Menentukan Kategori Risiko


Tanah lunak dengan SDS > 0,5 sebagai berikut :

Tanah lunak dengan SD1 > 0,2 sebagai berikut :

Kesimpulan, Kategori Desain Seismik (KDS) untuk Kota Malang


untuk semua jenis pemanfaatan, semua kategori resiko diperoleh :
Kategori Desain Seismik = D
7. Menentukan Spektral Percepatan Desain
Percepatan spektral desain untuk perioda pendek, SDS dan perioda
1 detik, SD1 adalah :
SDS = 2/3 SMs = (2 x 0,916 g)/3 = 0,611 g
SD1 = 2/3 SM1 = (2 x 0,887 g)/3 = 0,591 g
8. Diagram Spektrum Respons Desain
SD1
T0 = 0,2 SDS = 0,194 detik
SD1
Ts = SDS = 0,968detik

T (0,194 ) < T0 (0,969)


Untuk T < T0 spektrum respons desain :
T T
Sa = SDS (0,4 + 0,60,2 ) = 0,611 (0,4 + 0,60,2 )

Untuk T ≧ dan nilai T ≦ Ts , spektrum respons desain :


Sa = SDS = 0,611
Untuk ≧ Ts , spektrum respons desain :

17
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

Sa = SD1 /T = 0,591/T

Tabel 2.8 Tabel Perhitungan Spektrum Respon Desain

T Ts + 0,42 5,2 0,1137


T (detik) Sa (g)
(detik) Ts + 0,44 5,4 0,1095
0 0 0,2443 Ts + 0,46 5,6 0,1056
T0 0,2 0,6107 Ts + 0,48 5,8 0,1020
Ts 1 0,6107 Ts + 0,50 6 0,0986
Ts + 0,2 1,2 0,4928 Ts + 0,52 6,2 0,0954
Ts + 0,4 1,4 0,4224 Ts + 0,54 6,4 0,0924
Ts + 0,6 1,6 0,3696 Ts + 0,56 6,6 0,0896
Ts + 0,8 1,8 0,3285 Ts + 0,58 6,8 0,0870
Ts + 0,10 2 0,2957 Ts + 0,60 7 0,0845
Ts + 0,12 2,2 0,2688 Ts + 0,62 7,2 0,0821
Ts + 0,14 2,4 0,2464 Ts + 0,64 7,4 0,0799
Ts + 0,16 2,6 0,2275 Ts + 0,66 7,6 0,0778
Ts + 0,18 2,8 0,2112 Ts + 0,68 7,8 0,0758
Ts + 0,20 3 0,1971 Ts + 0,70 8 0,0739
Ts + 0,22 3,2 0,1848 Ts + 0,72 8,2 0,0721
Ts + 0,24 3,4 0,1739 Ts + 0,74 8,4 0,0704
Ts + 0,26 3,6 0,1643 Ts + 0,76 8,6 0,0688
Ts + 0,28 3,8 0,1556 Ts + 0,78 8,8 0,0672
Ts + 0,30 4 0,1478 Ts + 0,80 9 0,0657
Ts + 0,32 4,2 0,1408 Ts + 0,82 9,2 0,0643
Ts + 0,34 4,4 0,1344 Ts + 0,84 9,4 0,0629
Ts + 0,36 4,6 0,1286 Ts + 0,86 9,6 0,0616
Ts + 0,38 4,8 0,1232 Ts + 0,88 9,8 0,0603
Ts + 0,40 5 0,1183 Ts + 0,90 10 0,0591

18
NTSI6041 Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi
Gedung Pertokoan (Grosir) 7 Lantai

9. Grafik Respon Spectrum Design


Grafik 2.1 Grafik Respon Spektrum Design
0,7000

Percepatan respon spektra Sa, (g)


0,6000

0,5000

0,4000

0,3000

0,2000

0,1000

0,0000
0 2 4 6 8 10 12
Periode, T (detik)

19

Anda mungkin juga menyukai