Anda di halaman 1dari 54

TUGAS AKHIR

AUDIT TEKNIS PRASARANA SUNGAI PROGO


(Studi Kasus : Tengah – Hilir Sungai Progo)

Disusun guna melengkapi persyaratan untuk mencapai


derajat kesarjanaan Strata-1
Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :
IKA NOVIA ARIANY
20120110147

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
ii

LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR

AUDIT TEKNIS PRASARANA SUNGAI PROGO


(Studi Kasus : Tengah – Hilir Sungai Progo)

Disusun guna melengkapi persyaratan untuk mencapai derajat kesarjanaan


Strata-1
Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh :
IKA NOVIA ARIANY
20120110147

Telah disetujui dan disahkan oleh :


Tim Penguji

Nursetiawan, S.T., M.T., Ph.D. ……………………………


Dosen Pembimbing I Tanggal :
Puji Harsanto, S.T., M.T., Ph.D. ……………………………
Dosen Pembimbing II Tanggal :
Burhan Barid, S.T., M.T. ……………………………
Dosen Penguji Tanggal :
iii

HALAMAN MOTTO

Don’t stop when you’re tired, stop when you’re done!


(I.N)

When you feel like quitting, think about why you started
(-Someone-)

It always seems impossible until it’s done.


(Nelson Mandela)

Jangan mengejar perihal cepat dalam bekerja, kejarlah perihal baik dalam
bekerja. Sebab, orang-orang tak bertanya tentang pekerjaan yang telah selesai,
mereka hanya bertanya soal kualitas pekerjaan.
(Al-Hikam, Ali bin Abi Thalib)

Allah akan Meninggikan Orang-orang yang Beriman di antaramu dan Orang-


orang yang diberi Ilmu Pengetahuan Beberapa Derajat.
(Q.S Al-Mujadalah : 11)

Pastikan orang tuamu bangga denganmu.


(Hanggoro Tri Cahyo)

The most beautiful thing in the world is to see your parents smiling and knowing
that you’re the reason behind that smile.
(-Someone-)

The best way to predict your future is to create it.


(Abraham Lincoln)
iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya....

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu
telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan
cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya Tugas Akhir yang
sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan
Rasulullah Muhammad SAW.

Saya persembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang sangat saya hormati dan
saya sayangi.

∞ Orang tua saya Ibu Fitriana Riany, Bapak Syech Baqir dan Bapak Ahmad Ali Ridha
sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga ika
persembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Bapak yang telah memberikan kasih
sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin
dapat saya balas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan
persembahan. Semoga ini bisa menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Bapak
bahagia karena saya sadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk ibu dan
Bapak yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu
mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik. Terima Kasih Ibu...Terima
Kasih Bapak...
∞ Kedua Adik-adikku Tamara Indriany dan Safira Arlin Saydana, tiada yang paling
mengharukan saat berkumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar namun
hal itu yang selalu menjadi warna yang tak kan bisa tergantikan. Maaf belum bisa
menjadi panutan seutuhnya, tapi kakak akan selalu berusaha untuk menjadi yang
terbaik untuk kalian.
∞ Kakek H. Ishak Riady dan Nenek Hj. Siti Mariyam, sebagai tanda terimakasihku, ika
persembahkan karya sederhana ini untuk kakek dan nenek. Maaf belum bisa menjadi
cucu yang membanggakan buat kakek dan nenek tapi ika berusaha unuk menjadi
yang lebih baik. Terimakasih atas segala bantuan, kepedulian, kesabaran kakek dan
nenek yang telah memberikan ika semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
v

∞ Best Friend’s, buat sahabat-sahabatku dari masa SMP “Rizki Noor Auliani S.T,
Maulida Agustina S.Keb, Wulandari S.T, Eka Maghrisya A.Md.G., Riska Dewi Andini
A.Md.G.,” dan sahabat dari SMA “Meilinda S.E.,” terima kasih atas bantuan, doa,
nasehat, hiburan dan semangat yang kalian berikan selama kita kenal, kalian yang
terbaik. Buat sahabat-sahabat saya selama kuliah “Fandi Reza Syamsu S.T, M.
Arlian Deni S.T, Achmad Khomaini S.T, Nur Rahman Ramdhani, Rizky Eko Astafa
S.T, Salasia Tajunnisa S.T, Iska Istiyaningsih S.T, Andini Paramita S.T, Fauziah
Rofiq, dan Bobby Kevinda Muri” terima kasih atas segala bantuannya, kebersamaan
bersama kalian luar biasa, orang-orang yang tepat untuk saling berbagi, saling
menguatkan dan yang paling mengerti masalah didunia anak teknik, kalian yang
teristimewa. Buat teman-teman “Teknik Sipil Kelas B 2012” dengan kekompakannya
yang turut membantu selama ini, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima
kasih kalian semua adalah keluarga saya semasa kuliah, semoga keakraban antara
“Teknik Sipil Kelas B 2012” tetap terjaga. Semoga sukses “CiVen B 2012”!
∞ Teman-teman Keluarga Besar Teknik Sipil UMY Angkatan 2012.
∞ Dosen Teknik Sipil UMY, terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan
pengalaman yang sangat berarti yang sudah diberikan kepada kami, terkhusus
Bapak Nursetiawan ST.,M.T.,Ph.D. dan Bapak Puji Harsanto S.T.,M.T.,Ph.D. selaku
dosen pembimbing Tugas Akhir saya, terima kasih banyak atas bantuan dan
bimbingannya selama ini.
∞ Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu. Terima Kasih....
vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat-Mu Ya Allah,


atas segala karunia, rahmat dan kasih sayangmu yang senantiasa dicurahkan
kepada hambamu yang lemah ini, dan atas pertolonganmu juga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir, yang berjudul “Assessment Prasarana Sungai Progo”.
Penulis menyadari sepenuhnya akan kekurangan – kekurangan baik teori
dan metedologinya, sehingga Tugas Akhir ini jauh dari sempurna. Disamping itu
penulis juga menyadari, tanpa adanya bekal pengetahuan, bimbingan, dorongan
moril dan materil serta bantuan dari berbagai pihak maka belum tentu Tugas
Akhir ini bisa selesai. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati,
penulis mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya, kepada yang
terhormat:

1. Jaza’ul Ikhsan, S.T., M.T., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Ir. Anita Widianti, M.T. selaku Kepala Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Nursetiawan, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan dan penulisan Tugas
Akhir ini.
4. Puji Harsanto, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan demi selesainya Tugas Akhir ini.
5. Burhan Barid, S.T., M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan
pengarahan dalam terselesaikanya ujian dan terselesaikanya penulisan tugas
akhir ini.
6. Seluruh dosen jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Seluruh staf dan karyawan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UMY atas
bantuannya selama ini.
8. Keluarga, Abi, Ibu, Kakek, Nenek serta Adik-adikku yang selalu senantiasa
memberikan dukungan yang berupa materi maupun imateri.
9. Sahabat-sahabat penulis, Fandi Reza Syamsu, M. Arlian Deni, A. Khomaini
Fauzan, Nur Rahman Ramdani, Riski Eko Astafa, Iska Istiyaningsih, Andini
vii

Paramita, Salasia Tajunnisa Setia Utami, Fauziah Rofiq yang bersedia berbagi
canda tawa, keluh kesah dan motivasinya.
10. Rekan-rekan kerja Tugas Akhir Penulis, Fandi Reza Syamsu, Iska
Istiyaningsih, Aditya Pratama Purba, Ridwan Roihan, dan Sigit Syusanto yang
bersedia saling membantu dalam terselesaikannya Tugas Akhir ini.
11. Teman – teman Teknik Sipil B angkatan 2012 yang telah memberikan
dukungan serta motivasinya.
12. Semua pihak yang tidak tersebutkan dan telah membantu meyelesaikan Tugas
Akhir ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak


kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan penulis, oleh karena itu dengan
segala keterbukaan penulis, akan menerima kritik dan saran yang membangun
demi penyempurnaan dan kebenaraan Tugas Akhir ini dan semoga nantinya
tulisan ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian.
Dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih untuk semua
yang telah memberikan bantuan dan dorongan dan atas banyak salah serta
kekeliruan yang telah diperbuat oleh penulis, maka penulis memohon maaf.

Yogyakarta, November 2016

Penulis
viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
INTISARI ........................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3
E. Batasan Penelitian ................................................................................. 3
F. Keaslian Penelitian ................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4
A. Prasarana................................................................................................. 4
B. Audit Teknis Prasarana Sungai .............................................................. 4
BAB III LANDASAN TEORI .......................................................................... 6
A. Prasarana Sungai .................................................................................... 6
B. Penyebab Kerusakan Prasarana Sungai .................................................. 8
C. Audit Teknis Sungai dan Prasarana Sungai ........................................... 8
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................ 14
A. Lokasi Penelitian ................................................................................. 14
B. Waktu Penelitian ................................................................................. 15
C. Konsep Penelitian ................................................................................ 15
ix

D. Tahapan Penelitian .............................................................................. 15


E. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 16
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 17
A. Kondisi Prasarana Sungai .................................................................. .19
1. Groundsill Ancol ......................................................................... 20
2. Groundsill Kebonagung .............................................................. 21
3. Groundsill Bantar ........................................................................ 22
4. Groundsill Srandakan .................................................................. 23
5. Jembatan Brojonalan ................................................................... 24
6. Jembatan Klangon ....................................................................... 25
7. Jembatan Ancol ........................................................................... 26
8. Jembatan Gantung Duwet ........................................................... 27
9. Jembatan Kreo............................................................................. 28
10. Jembatan Ngapak ........................................................................ 29
11. Jembatan KA Mbeling 1 ............................................................. 30
12. Jembatan KA Mbeling 2 ............................................................. 31
13. Jembatan Bantar Lama ................................................................ 32
14. Jembatan Bantar 1 ....................................................................... 33
15. Jembatan Bantar 2 ....................................................................... 34
16. Jembatan Alt. Sapon ................................................................... 35
17. Jembatan Srandakan 1 ................................................................. 36
18. Jembatan Srandakan 2 ................................................................. 37
19. Bendung Karangtalun ................................................................. 38
20. Bendung Sapon ........................................................................... 39
B. Rekomendasi ...................................................................................... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 44
A. Kesimpulan ........................................................................................ 44
B. Saran.... ............................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Langkah Kegiatan Penatausahaan Prasarana Sungai ......................... 9


Tabel 3.2 Lingkup Kegiatan OP Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan
Sungai .............................................................................................. 10
Tabel 3.3 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dan Dikerjakan Di Dalam
Pemeliharaan Ruang Sungai ............................................................ 11
Tabel 5.1 Prasarana Sungai Progo ................................................................... 17
Tabel 5.2 Rangkuman Kerusakan Prasarana dan Rekomendasi ...................... 40
xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian..................................................................... 14


Gambar 4.2 Tahapan Penelitian.......................................................................... 15
Gambar 5.1 Peta Lokasi Prasarana Sungai Progo ................................................... 19
Gambar 5.2 Kondisi Groundsill Ancol ............................................................... 20
Gambar 5.3 Kondisi Groundsill Kebonagung .................................................... 21
Gambar 5.4 Kondisi Groundsill Bantar .............................................................. 21
Gambar 5.5 Kondisi Groundsill Srandakan ........................................................ 23
Gambar 5.6 Kondisi Jembatan Brojonalan ......................................................... 24
Gambar 5.7 Kondisi Jembatan Klangon ............................................................. 25
Gambar 5.8 Kondisi Jembatan Ancol ................................................................. 26
Gambar 5.9 Kondisi Jembatan Gantung Duwet ................................................. 27
Gambar 5.10 Kondisi Jembatan Kreo................................................................... 28
Gambar 5.11 Kondisi Jembatan Ngapak .............................................................. 29
Gambar 5.12 Kondisi Jembatan KA Mbeling 1 ................................................... 30
Gambar 5.13 Kondisi Jembatan KA Mbeling 2 ................................................... 31
Gambar 5.14 Kondisi Jembatan Bantar Lama ...................................................... 32
Gambar 5.15 Kondisi Jembatan Bantar 1 ............................................................. 33
Gambar 5.16 Kondisi Jembatan Bantar 2 ............................................................. 34
Gambar 5.17 Kondisi Jembatan Alt. Sapon .......................................................... 35
Gambar 5.18 Kondisi Jembatan Srandakan 1 ....................................................... 36
Gambar 5.19 Kondisi Jembatan Srandakan 2 ....................................................... 37
Gambar 5.20 Kondisi Bendung Karangtalun ....................................................... 38
Gambar 5.21 Kondisi Bendung Sapon .................................................................. 39
xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir Survei Jembatan Brojonalan


Lampiran 2. Formulir Survei Jembatan Klangon
Lampiran 3. Formulir Survei Jembatan Ancol
Lampiran 4. Formulir Survei Jembatan Gantung Duwet
Lampiran 5. Formulir Survei Jembatan Kreo
Lampiran 6. Formulir Survei Jembatan Ngapak
Lampiran 7. Formulir Survei Jembatan KA Mbeling 1
Lampiran 8. Formulir Survei Jembatan KA Mbeling 2
Lampiran 9. Formulir Survei Jembatan Bantar Lama
Lampiran 10. Formulir Survei Jembatan Bantar 1
Lampiran 11. Formulir Survei Jembtan Bantar 2
Lampiran 12. Formulir Survei Jembatan Alternatif Bendung Sapon
Lampiran 13. Formulir Survei Jembatan Srandakan 1
Lampiran 14. Formulir Survei Jembatan Srandakan 2
Lampiran 15. Formulir Survei Groundsill Ancol
Lampiran 16. Formulir Survei Groundsill Kebonagung
Lampiran 17. Formulir Survei Groundsill Bantar
Lampiran 18. Formulir Survei Groundsill Srandakan
Lampiran 19. Formulir Survei Bendung Karangtalun
Lampiran 20. Formulir Survei Bendung Sapon
xiii

INTISARI

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendayagunaan dan


perlindungan sungai telah melahirkan berbagai jenis prasarana sungai yang tersebar,
termasuk sungai di Indonesia. Tanpa dilakukannya pemeliharaan yang memadai, baik
terhadap prasarana sungai maupun sungainya sendiri tentu akan cepat mengalami
degradasi fisik dan fungsi sehingga efektivitas eksploitasi atau operasi prasarana sungai
akan terganggu, bahkan tindakan operatif pemenuhan kebutuhan air dan pengendalian
aliran air menjadi tidak optimal ataupun dapat terhenti. Untuk itu perlu dilakukan
kegiatan assessment/audit teknis prasarana sungai dan pemeliharaan sungai. Audit
teknis sungai adalah teknik pengumpulan data dengan metode penilaian kondisi fisik
prasarana sungai, penilaian dilakukan dengan menggunakan form catatan inspeksi
prasarana sungai dan di sertai dengan foto kondisi fisik di lapangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kondisi fisik prasarana Sungai
Progo dan memberikan rekomendasi terhadap hasil penilaian kondisi fisik prasarana
Sungai Progo. Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Surat Edaran
Nomor: 05/SE/D/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Operasi Dan
Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sekitar 15%
prasarana Sungai Progo sudah tidak berfungsi dikarenakan kerusakan pada struktur
bangunannya, untuk kesuluran prasarana yang masih digunakan sampai sekarang tidak
terlihat kerusakan yang parah. Adapun prasarana Sungai Progo yang mengalami
kerusakan parah yaitu pada Jembatan Brojonalan, 1 jembatan tidak berfungsi karena
pilarnya mengalami degradasi, dan Jembatan Srandakan Lama yang sudah tidak
berfungsi dikarenakan pilar mengalami degradasi yang mengakibatkan jembatan
amblas. Direkomendasikan agar dilakukan pemantauan secara rutin dan pemeliharaan
prasarana sungai agar tidak ada kerusakan yang fatal.

Kata Kunci : Prasarana sungai, Sungai Progo, Assessment, Audit Teknis.


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awal mula peradaban manusia pada umumnya berada di sepanjang
tepian sungai. Salah satu alasannya adalah karena sungai menyediakan
kemudahan memperoleh air dan sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia. Selain itu sungai juga memberikan kemudahan bagi manusia
untuk bermobilisasi hingga ke pelosok wilayah pedalaman. Tuntutan
kebutuhan sosial dan ekonomi manusia yang kian berkembang telah
mendorong perkembangan teknologi pendayagunaan sungai mulai dari tingkat
yang paling sederhana hingga teknologi yang sangat maju. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pendayagunaan dan perlindungan sungai telah
melahirkan berbagai jenis prasarana sungai yang tersebar, termasuk sungai di
Indonesia.
Tanpa dilakukannya pemeliharaan yang memadai, baik terhadap
prasarana sungai maupun sungainya sendiri tentu akan cepat mengalami
degradasi fisik dan fungsi sehingga efektivitas eksploitasi atau operasi
prasarana sungai akan terganggu, bahkan tindakan operatif pemenuhan
kebutuhan air dan pengendalian aliran air menjadi tidak optimal ataupun dapat
terhenti. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan assesment/audit prasarana sungai
dan pemeliharaan sungai.
Audit teknis sungai adalah teknik pengumpulan data dengan metode
penilaian kondisi fisik prasarana sungai, penilaian dilakukan dengan
menggunakan form catatan inspeksi prasarana sungai dan di sertai dengan foto
kondisi fisik di lapangan.
Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut.
Sungai merupakan torehan di permukaan bumi yang merupakan penampung
dan penyalur alamiah aliran air, material yang dibawanya dari bagian hulu
kebagian hilir suatu daerah pengaliran ketempat yang lebih rendah dan
akhirnya bermuara kelaut. Apabila aliran sungai berasal dari daerah gunung api
biasanya membawa material vulkanik dan kadang-kadang dapat terendap di
sembarang tempat sepanjang alur sungai tergantung kecepatan aliran dan
kemiringan sungai yang curam (Soewarno,1991).
Sungai Progo merupakan sungai yang mengalir di Provinsi Jawa
Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Indonesia. Sungai ini
berhulu di Gunung Sindoro dengan panjang sungai utama sekitar 138 km dan
mempunyai daerah aliran seluas sekitar 243.833,086 hektar. Sungai Progo
merupakan sungai alami yang memiliki salah satu hulu yang bersumber di
Gunung Merapi. Kondisi tersebut mengakibatkan Sungai Progo menerima
dampak dari material yang terbawa oleh lahar dingin. Aliran debris lahar
dingin berpotensi merubah morfologi aliran Sungai Progo secara signifikan.
Tidak hanya aliran sepanjang sungai saja yang menerima dampak banjir lahar
dingin, namun bangunan di sepanjang aliran sungai juga menerimanya.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka rumusan permasalahan, adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kondisi fisik prasarana yang ada di Sungai Progo ?
2. Dari hasil audit prasarana sungai, hal-hal apa yang bisa direkomendasikan
terhadap kondisi fisik prasarana sungai tersebut ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari Tugas Akhir ini
adalah :

1. Melakukan penilaian kondisi fisik prasarana Sungai Progo.

2. Memberikan rekomendasi terhadap hasil penilaian kondisi fisik prasarana


Sungai Progo.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
kerusakan fisik yang dapat memberikan gambaran secara umum kondisi fisik
bangunan air terutama bendung, jembatan dan groundsill di Daerah Aliran
Sungai Progo.

2
E. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini di lakukan di bagian tengah sampai hilir Sungai Progo.

2. Penelitian ini tidak mengkaji mengenai sosial ekonomi masyarakat yang


terkena dampak dari erupsi gunung merapi.

3. Penelitian ini tidak melakukan perhitungan hidrolik pada Sungai Progo.

4. Penelitian ini hanya menilai kondisi fisik prasarana Sungai Progo


diantaranya bendung, jembatan dan groundsill, studi kasus bagian tengah
sampai hilir Sungai Progo.

5. Penelitian ini tidak menghitung biaya operasi dan pemeliharaan prasarana


sungai yang ditinjau.

F. Keaslian Penelitian
Sejauh penulis ketahui, belum pernah dilakukan penelitian mengenai
“Audit Teknis Prasarana Sungai dibagian tengah-hilir Sungai Progo” terutama
dilingkup Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Prasarana
Sejauh pengetahuan penulis belum ada penelitian tentang Audit Teknis
Prasarana Sungai, tetapi ada beberapa penelitian berbagai prasarana sungai
yang bisa dijadikan tinjauan pustaka untuk penelitian ini, yaitu :
1. Yulius Heryant (2014), meliputi tentang Penilaian Pengembangan Kondisi
Fisik Bendungan Untuk Penentuan Penanganan Pemeliharaan Bendungan.
Studi ini dilakukan di Waduk Lodan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Dengan mengacu pada Penilaian Kondisi Fisik Bendungan tersebut, maka
dikembangkanlah menjadi penentuan penaganan pemeliharaan yang sesuai
dengan dana yang sangat terbatas. Metode Analitycal Hierarki Process
yang telah ada dapat digunakan dalam penentuan penanganan
pemeliharaan bendungan. Dengan berbagai macam faktor yang
mempengaruhi dalam penanganan pemeliharaan, maka faktor tersebut
dapat dijadikan sebagai kriteria yang menjadi faktor penentu. Dari hasil
Penilaian Kondisi Fisik Bendungan yang ada sekarang ini ternyata masih
terdapat kekurangan-kekurangan, ketika Penliaian Kondisi tersebut di
terapkan pada suatu lokasi. Kekurangan tersebut terdapat pada komponen
dan sub komponen yang dinilai, ada beberapa komponen di Bendungan
yang belum terdapat di dalam komponen dan sub komponen penilaian.
Dari hasil pengembangan dan perhitungan penilaian kondisi fisik
bendungan yang dilakukan, kondisi fisik bendungan lodan dapat dikatakan
masih bagus dan baik.
2. Novianto Ardian (2012), meliputi tentang Pengaruh Penggalian Pasir dan
Batu Terhadap Kerusakan Kerusakan Fisik Kali Gontok di Desa Keji,
Kecamatan Ungara Barat, Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan lingkungan fisik yang
ditimbulkan serta menentukan arahan pengelolaan kegiatan penambangan
pasir dan batu yang sesuai dan berwawasan lingkungan. Metode yang
digunakan dalam penelitian secara umum adalah metode survei dan
analisis. Penelitian diawali dengan pembuatan peta penambangan (kondisi
topografi) dan pendataan terhadap kondisi galian. Sedangkan metode
analisis yang digunakan yaitu analisis laboratorium untuk mengetahui
besaran TSS dan kekeruhan air sungai serta metode kualitatif-empiris atau
pengharkatan terhadap parameter penentu kerusakan lingkungan fisik
akibat penggalian pasir dan batu. Parameter yang digunakan antara lain :
(1) jarak galian dengan jembatan dan/ atau bangunan sungai, (2) alur
sungai, (3) erosi tebing sungai, (4) bentuk dasar sungai, (5) kualitas air
sungai (TSS dan kekeruhan), (6) kedalaman galian terhadap muka
airtanah, (7) jarak dengan sarana umum dan/ atau permukiman, (8)
kemiringan bidang galian, (9) tinggi dinding galian, serta (10) material
lahan penambangan. Berdasarkan evaluasi hasil penelitian, parameter
kondisi fisik sungai berupa jarak dengan jembatan dan atau bangunan
sungai, alur sungai, erosi tebing dan bentuk dasar sungai mempunyai
kriteria rusak (harkat 3), kualitas air sungai (TSS dan kekeruhan)
mempunyai kriteria sangat buruk (harkat 5), serta kondisi lahan galian
mempunyai kriteria bervariasi dari baik (harkat 1) hingga rusak (harkat 3).
Arahan pengelolaan dilakukan melalui upaya pengendalian pemanfaatan
ruang untuk lokasi penambangan serta upaya reklamasi menggunakan
rekayasa teknis berupa perataan relief dasar galian maupun pembuatan
terasering dan bronjong yang selanjutnya didukung dengan rekayasa biotis
menggunakan tanaman sengon, rumput gajah, dan tanaman pangan
(jagung dan ketela pohon).

B. Audit Teknis Prasarana Sungai


Audit teknis prasarana sungai merupakan metode pemelihara prasarana
sungai dengan cara mengevaluasi kondisi fisik prasarana sungai. Tanpa
dilakukan pemeliharaan yang memadai, baik terhadap prasarana sungai
maupun sungainya sendiri tentu akan cepat mengalami degradasi fisik dan
fungsi sehingga efektivitas eksploitasi atau operasi prasarana sungai akan
terganggu, bahkan tindakan operatif pemenuhan kebutuhan air dan
pengendalian aliran air menjadi tidak optimal ataupun dapat terhenti
(Pedoman OP Prasarana Sungai dan Pemeliharaan Sungai).

5
6

BAB III
LANDASAN TEORI

A. Prasarana Sungai
Prasarana sungai adalah prasarana yang dibangun untuk keperluan
pengelolaan sungai. Prasarana yang ada terdiri dari :

1. Bendung
Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang
dibangun untuk mengubah karakteristik aliran sungai. Bendung memiliki
fungsi yaitu untuk meninggikan muka air sungai dan mengalirkan sebagian
aliran air sungai yang ada ke arah tepi kanan dan tepi kiri sungai untuk
mengalirkannya ke dalam saluran melalui sebuah bangunan pengambilan
jaringan irigasi.
Faktor utama kerusakan pada bendung adalah :
a. Bencana alam.
b. Sedimen menutupi mulut intake.
c. Bangunan pembilas tidak efektif membilas angkutan sedimen, sehingga
sebagian angkutan masuk ke intake dan ke jaringan irigasi.
d. Bangunan peredam energi bendung tidak efektif, dan kurang berfungsi
akibat terjadinya perubahan morfologi sungai di hilir bendung seperti
perubahan dasar sungai (degradasi dasar sungai), terjadi penggerusan
setempat di hilirnya yang dapat membahayakan bangunan bendung.
e. Bangunan tidak terpelihara sehingga mempercepat proses kerusakan.

2. Jembatan
Jembatan merupakan bangunan yang melintang sungai yang dibuat
untuk menyebrang sungai dari satu sisi ke sisi sungai yang lain, struktur
serupa jembatan antara lain adalah talang air yang juga menggunakan
pangkal jembatan atau pilar bila bentang jembatan cukup panjang (Fatimah
2009).
Kerusakan jembatan dapat dibagi menjadi dua :
a. Kerusakan pada bangunan atas jembatan
Kerusakan pada bagian jembatan dapat terjadi sebagai akibat dari retak
struturak, lendutan, goyangan (angin,dll) kerusakan lantai kendaraan
dan tumpuan/bearing, oleh gaya-gaya yang bekerja pada jembatan
seperti kelebihan beban, kecelakaan (misal kerusakan pada jembatan
Kali Krasak karena terbakarnya tangki bensin yang menyebabkan
luluhnya kerangka baja), karena tumbukan, runtuh akibat gaya gempa
atau angin, korosi, aliran debris, dll.
b. Kerusakan pada bangunan bawah jembatan
Pangkal jembatan dan pilar jembatan rusak karena gerusan yang
ditimbulkan oleh arus, aliran debris atau gerakan fondasi.

3. Groundsill
Groundsill adalah tumpukan batu-batu besar agar tidak dapat
dibawa oleh arus air sungai pada saat banjir, gunanya untuk membuat
kemiringan dasar sungai menjadi kecil sehingga kecepatan air menjadi
kecil dan kedalaman air menjadi besar. Dengan kata lain mencegah gerusan
dasar sungai dengan cara lebih melandaikan kemiringan dasarnya guna
mengurangi gaya tarik alirannya.
Struktur pengendali dasar saluran mencegah terjadinya degradasi
dasar saluran yang berlebihan pada sungai aluvial. Namun sifat erosif air
yang mengalir menyebabkan gerusan lokal hilir yang signifikan yang dapat
merusak struktur ini. Oleh karena itu, pertimbangan desain struktural harus
mencakup upaya perlindungan yang memadai terhadap gerusan lokal hilir
struktur pengendali dasar. Pada gilirannya, tindakan perlindungan yang
tepat hanya dapat dirancang dengan pemahaman penuh mekanisme, lokasi
dan luasnya gerusan hilir.
Ambang dasar merupakan bangunan yang terletak melintang, yang
dapat mengakibatkan perubahan pola aliran. Bangunan seperti ambang
dasar ini selain dapat merubah pola aliran juga dapat menimbulkan
perubahan bentuk dasar saluran seperti penggerusan. Gerusan lokal yang
terjadi pada ambang dasar biasanya terjadi pada bagian hilir. Dampak dari

7
gerusan lokal harus diwaspadai karena berpengaruh pada penurunan
stabilitas keamanan bangunan air (Mulyandari 2010).

B. Penyebab Kerusakan Prasarana Sungai


Sungai Progo yang mengalir melintasi daerah Jawa Tengah dan DIY.
Secara morfologis sungai Progo sangat dipengaruhi oleh pasokan sedimen
hasil letusan gunung Merapi. Ketidakseimbangan antara pasokan sedimen dari
hulu dengan pengambilan sedimen di daerah hilir telah mengakibatkan
agradasi maupun degradasi dasar sungai yang sangat intensif. Hal ini
menyebabkan kerusakan pada struktur prasarana sungai yang ada di Sungai
Progo (Mananoma 2006).
Degradasi adalah penurunan lapisan fluvial akibat proses erosi. Fluvial
adalah proses terkait keberadaan arus sungai, tanah, dan endapan hasil erosi.
Agradasi adalah penumpukan bahan-bahan yang terjadi oleh karena
gaya angkut berhenti, misalkan karena dasar sungai tempat berlangsungnya
pengangkutan tidak lagi berlanjut melainkan berubah menjadi datar. Proses
terjadinya agradasi dasar sungai pada hulu akibat adanya pemasangan
bangunan air. Selain itu degradasi juga dipengaruhi oleh debit, waktu
pengaliran dan angkutan sedimen (Pallu & Hatta 2014).

C. Audit Teknis Sungai dan Prasarana Sungai


Audit teknis sungai dan prasarana sungai adalah teknik pengumpulan
data dengan metode penilaian kondisi fisik prasarana sungai, penilaian
dilakukan dengan menggunakan form catatan inspeksi prasarana sungai dan di
sertai dengan foto kondisi fisik di lapangan.
Penatausahaan bangunan sungai merupakan kegiatan inventarisasi
atau pencatatan bangunan sungai dan pemberian nomor kode atau kodefikasi.
Penatausahaan bangunan sungai bertujuan untuk mengamankan eksistensi
bangunan sungai secara administratif sesuai dengan kaidah pengelolaan barang
milik negara atau daerah.
Langkah langkah dalam penatausahaan sungai meliputi kegiatan
sebagaimana diuraikan dalam tabel sebagai berikut :

8
Tabel 3.1 Langkah kegiatan penatausahaan prasarana sungai

No Uraian Kegiatan Output Data Keterangan

1. Mengumpulkan data  Nilai perolehan bangunan


dan informasi  Tahun perolehan, dan
mengenal bangunan  Sumber dana
sungai yang ada.  Kapasitas/fungsi bangunan Data Statis
 Gambar terbangun (as built
drawing)

2. Melakukan  Posisi koordinat geografis


pengecekan dan bangunan Data Statis
kondisi di lapangan  Kondisi bangunan
 Taksiran nilai bangunan, dan Data Dinamis
 Keterangan lain yang
dianggap perlu
3. Melakukan  Nomor kode bangunan Membuat informasi
pencatatan dalam  Laporan inventarisasi dan sebagaimana
buku register register bangunan sungai dihasilkan dalam
bangunan kegiatan 1) dan 2).

Sumber : Pedoman OP Prasarana Sungai dan Pemeliharaan Tahun 2016

Operasi dan pemeliharaan (OP) prasarana sungai dan pemeliharaan


sungai membahas tentang tata cara operasi pemeliharaan prasarana dan sungai.
Operasi prasarana sungai adalah kegiatan yang meliputi pengaturan dan
pengalokasian air sungai guna menjamin kelestarian fungsi dan manfaat
bangunan untuk keperluan pengelolaan sungai. Pemeliharaan prasarana sungai
adalah upaya untuk mencegah kerusakan dan/atau penurunan fungsi prasarana
sungai serta perbaikan terhadap kerusakan prasarana sungai.
Operasi prasarana sungai mencakup tiga fungsi yaitu: (i) pengaturan,
(ii) pengalokasian serta (iii) penyediaan air dan ruang sungai. Operasi
prasarana sungai bertujuan untuk mengoptimalkan kemanfaatan sungai dan
prasarananya.

9
Tabel 3.2 Lingkup Kegiatan OP Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai

Jenis Lingkup Prasarana OP


Kegiatan
Sungai Prasarana Sungai

Operasi 1) Pengoperasian bangunan


pengatur atau pengendali
debit dan arah aliran air
sungai
2) Pengoperasian bangunan
atau pos pemantau kondisi
hidrologi,
hidroklimatologi, dan
kualitas air sungai
3) Pengoperasian prasarana
penunjang atau pendukung
kegiatan OP (peralatan dan
kendaraan, perahu,
telekomunikasi)
Pemeliharaan 1) Penatausahaan sungai 1) Penatausahaan
2) Pemeliharaan ruang sungai bangunan sungai
dan pengendalian 2) Pemeliharaan bangunan
pemanfaatan ruang sungai sungai
3) Pemeliharaan dataran banjir 3) Pemeliharaan
dan pengendalian bangunan/pos pemantau
pemanfaatan dataran banjir kondisi hidrologi,
4) Restorasi sungai hidroklimatologi, dan
kualitas air sungai
4) Pemeliharaan prasarana
penunjang dan pendukung
kegiatan OP baik berupa
gedung, peralatan
berat,serta peralatan
transportasi dan
telekomunikasi
Sumber : Pedoman OP Prasarana Sungai dan Pemeliharaan Tahun 2016

10
Pemeliharaan sungai bertujuan untuk menjaga eksistensi fisik sungai
dan kelangsungan fungsinya agar sungai senantiasa bermanfaat sebagai
pendukung kehidupan yang sejahtera dan berkelanjutan. Faktor yang perlu
diperhatikan dan dikerjakan oleh unit pelaksana OP sungai dalam
pemeliharaan ruang sungai diuraikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3 Hal yang perlu diperhatikan dan dikerjakan di dalam pemeliharaan
ruang sungai

No Faktor yang perlu Fokus Uraian kegiatan


diperhatikan Perhatian Pemeliharaan sungai
1 Struktur dan 1. Fitur alami bebatuan pada 1. Melaksanakan inspeksi
formasi dasar dasar sungai dan pengawasan rutin
sungai 2. Pepohonan dan rumpun 2. Mencegah pengambilan
tetumbuhan di tepi sungai bebatuan dasar sungai
3. Degradasi dan agradasi 3. Mencegah pembabatan
dasar sungai terhadap pepohonan di
tepian sungai
4. Merawat rumpun
tetumbuhan di tepi
sungai
5. Memasang rambu
peringatan/Larangan

11
Tabel 3.3 Lanjutan

2 Dimensi palung 1. Perubahan dimensi palung 1. Memberikan


Sungai sungai pertimbangan teknis
2. Perubahan arah aliran air terhadap kegiatan
3. Sampah mengambang atau pengerukan
menumpuk disungai 2. Melaksanakan
4. Serasah tanaman yang pembersihan rutin
hanyut atau menyangkut terhadap sampah di
di sungai sungai
3. Menyingkirkan ranting
dan batang pohon
tumbang yang
mengganggu kelancaran
aliran sungai
4. Melakukan pemantauan
dan evaluasi periodik 2
tahunan terhadap
perubahan dimensi
palung.
5. Menjaga kestabilan
tebing sungai

3 Kemiringan dasar 1. Kemiringan dasar 1. Melakukan inspeksi


sungai sungai dan pengawasan
2. Lebar dan kedalaman alur rutin.
2. Melaksanakan
pengawasan Terhadap
aktivitas pengerukan
sungai dan pengambilan
batuan sungai
3. Melaksanakan
pengerukan periodik
paling lama 2 tahunan
pada ruas yang
mengalami
pendangkalan
4. Melakukan pemantauan
dan evaluasi periodik 2
tahunan terhadap
perubahan kemiringan
dasar sungai

12
Tabel 3.3 Lanjutan

4 Dinamika meander 1. Dinamika perubahan 1. Melakukan pemantauan


lateral meander dan evaluasi periodik 2
2. Potensi bahaya longsor tahunan terhadap
atau keruntuhan tebing dinamika perubahan
sungai pada tikungan luar meander
meander
3. Penggerowongan (local 2. Melaksanakan
scouring) pada pencegahan terhadap
bagiandasar/pondasibangu penggerusan dan
nan di sungai. pengikisan tebing
4. Stabilitas lereng sungai 3. Melaksanakan
pemeliharaan korektif
terhadap tebing yang
tidak stabil dan
membahayakan
lingkungan dan
prasarana yang ada
didekatnya

5 Eksistensi 1. Potensi pelanggaran 1. Memasang patok


sempadan terhadap ketentuan batas batas sempadan
sungai sempadan sungai sungai
2. Memasang rambu
2. Dinamika penggunaan peringatan dan larangan
ruang di dalam sempadan 3. Melaksanakan
sungai pengawasan periodik
satu bulan sekali
terhadap penggunaan
ruang di dalam
sempadan sungai
4. Menjaga ketertiban
penggunaan ruang di
dalam sempadan sungai

Sumber : Pedoman OP Prasarana Sungai dan Pemeliharaan Tahun 2016

13
14

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di bagian tengah sampai hilir Sungai Progo. Di
mulai dari Jl. Jendral Sudirman, Magelang sampai hilir Sungai Progo
(Samudra Hindia atau pantai Laut Selatan) lihat Gambar 4.1 sungai berwarna
biru.

Gambar 4.1. Peta DAS Progo (Lokasi Penelitian)


B. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada awal bulan Agustus 2016 pada saat musim
panas, dikarenakan pada saat cuaca panas tidak menghalangi jalannya
penelitian di lapangan.

C. Konsep Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik prasarana
sungai pada bagian tengah sampai hilir Sungai Progo. Penelitian ini dilakukan
dengan pengumpulan data primer yaitu dengan cara walking trough
(penulusuran) sungai disertai dengan pengambilan foto dilapangan.

D. Tahapan Penelitian

Mulai

Kajian Pustaka

Persiapan Alat dan Bahan


1. GPS
2. Kamera
3. Form Survei

Pengumpulan Data

Data Primer : Data Sekunder:


1. Foto Kondisi Prasarana 1. Peta Citra Satelit Google
2. Koordinat Lokasi Prasarana

Penentuan Wilayah Tinjauan


dan Rekapitulasi Data

Pembahasan

Selesai

Gambar 4.2 Tahapan Penelitian

15
E. Metode Pengumpulan Data
Data yang dipakai adalah data primer yaitu peninjauan lapangan
dengan metode walking trough (penulusuran) di lapangan dengan dilakukan
pengisian form survei kerusakan aliran sungai serta dokumentasi berupa foto-
foto kerusakan di lapangan.
Dalam mengumpulkan data lapangan dan pengamatan melalui peta
citra satelit, terdapat 20 prasarana sungai yaitu jembatan, groundsil, dan
bendung.

1. Alat.
a. Global Position System (GPS) Garmin 64, digunakan untuk
melakukan penentuan koordinat dari lokasi yang ditinjau.
b. Kamera, digunakan untuk mengambil gambar di lokasi yang ditinjau.
c. ArcGIS Desktop 10.3, digunakan untuk melakukan pemetaan lokasi
penelitian.
d. Microsoft Word 2013, digunakan untuk melakukan membuat formulir
survei, rekapitulasi dan pembuatan laporan.
2. Bahan.
a. Peta Citra Satelit Google 2016, digunakan untuk melakukan pemetaan
lokasi yang ditinjau.
b. Data Jejaring Aliran DAS Progo.

Waktu pengumpulan data yang dilakukan selama 2 hari pada hari


pertama dimulai dari Jembatan Bronjonalan di Jl Jendral Sudirman pada pukul
15.30 WIB berakhir di Jembatan Kreo di Jalan Raya Banjararum pada pukul
17.20 WIB. Hari kedua dimulai dari Bendung Sapon – Jl. Alternatif Bendo
Sapon pada pukul 13.35 WIB dilanjudkan sampai hilir Sungai Progo
(Samudra Hindia) pada pukul 15.00 WIB, selanjutnya survei dilakukan di
Jembatan Ngapak yang berada di Jalan Godean pukul 16.00 WIB dan berakhir
di Groundsil Bantar. Formulir survei dilampirkan.

16
17

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Prasarana Sungai


Berdasarkan peta lokasi studi secara keseluruhan (lihat gambar 4.3)
terdapat 20 prasarana yang ada di Sungai Progo yaitu jembatan, groundsill,
dan bendung. kemudian daerah tinjauan digambarkan melalui peta citra satelit.
Sedangkan untuk kondisi prasarana sungai dijelaskan dalam formulir survei
disertai gambar citra satelit lokasi tinjauan dan foto lapangan hasil survei.
Berikut merupakan tabel prasarana sungai yang ada di Sungai Progo.

Tabel 5.1 Prasarana Sungai Progo


Kode Nama Decimal
No UTM
Prasarana Prasarana Degree
1. G1 Groundsill Ancol X : 110,266616 X : 419115.1327
Y : -7,666054 Y : 9152551.044
2. G2 Groundsill Kebonagung X : 110,241616 X : 413931.3907
Y : -7,941082 Y : 9142604.965
3. G3 Groundsill Bantar X : 110,232911 X : 415429.3011
Y : -7,824955 Y : 9134976.483
4. G4 Groundsill Srandakan X : 110,24161 X : 416412.3812
Y : -7,941082 Y : 9122139.186
5. J1 Jembatan Brojonalan X : 110,221689 X : 414147.2184
Y : -7,60275 Y : 9159541.184
6. J2 Jembatan Klangon X : 110,253886 X : 417706.4905
Y : -7,642197 Y : 9155186.228
7. J3 Jembatan Ancol X : 110,267205 X : 419179.7936
Y : -7,664446 Y : 9152728.933
8. J4 Jembatan Gantung X : 110,2674315 X : 419210.4988
Duwet Y : -7,6947413 Y : 9149379.568
9. J5 Jembatan Kreo X : 110,2313719 X : 415239.1759
Y : -7,7231224 Y : 9146234.787
10. J6 Jembatan Ngapak X : 110,219476 X : 413933.4445
Y : -7,753558 Y : 9142867.439
11. J7 Jembatan KA Mbeling 1 X : 110,23367 X : 415511.0673
Y : -7,815425 Y : 9136030.274
12. J8 Jembatan KA Mbeling 2 X : 110,233801 X : 415525.5329
Y : -7,815534 Y : 9136018.25
Tabel 5.1 Lanjutan

13. J9 Jembatan Bantar Lama X : 110,233752 X : 415521.5012


Y : -7,822349 Y : 9135264.772
14. J10 Jembatan Bantar 1 X : 110,233835 X : 415530.6889
Y : -7,82253 Y : 9135244.777
15. J11 Jembatan Bantar 2 X : 110,233835 X : 415530.7312
Y : -7,82274 Y : 9135221.56
16. J12 Jembatan Alt Bendung X : 110 255333 X : 417920.8387
Sapon Y : -7,923499 Y : 9124085.906
17. J13 Jembatan Srandakan 1 X : 110,242209 X : 416477.1494
Y : -7,938137 Y : 9122464.906
18. J14 Jembatan Srandakan 2 X : 110,242027 X : 416457.3452
Y : -7,939408 Y : 9122324.347
19. B1 Bendung Karangtalun X : 110,267278 X : 419188.0693
Y : -7,665634 Y : 9152597.603
20. B2 Bendung Sapon X : 110,2551283 X : 417898.0906
Y : -7,9225687 Y : 9124188.72

18
Berikut merupakan peta yang menunjukkan lokasi bangunan air pada
wilayah hilir Sungai Progo dan Peta DAS Progo.

Groundsill Ancol Bendung Karangtalun

Groundsill Kebonagung

Groundsill Bantar

Bendung Sapon

Groundsill Srandakan

Gambar 5.1 Peta Lokasi Prasarana Sungai Progo

Keterangan :
Groundsill : Jembatan : Bendung :

19
44

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasl survai pada BAB V diperoleh kesimpulan dari hasil
penelitian mengenai audit teknis prasarana Sungai Progo yaitu :
1. Dari hasil survei lapangan terdapat 15% kerusakan pada jembatan di
Sungai Progo, selebihnya Prasarana berfungsi dengan baik.
2. Dari hasil survei prasarana Sungai Pogo sebaiknya dilakukan pemantauan
secara rutin dan pemeliharaan prasarana sungai agar tidak ada kerusakan
yang fatal.

B. Saran
Terdapat beberapa saran terkait dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian mengenai audit teknis prasarana Sungai Progo terutama
bendung, jembatan dan groundsill sebaiknya dilakukan di sungai yang
berbeda, tidak hanya di Sungai Progo saja agar didapatkan informasi
prasarana yang ada di sungai lainnya.

2. Pada penelitian selanjutnya diusulkan sebaiknya setelah melakukan survai


lapangan dengan menggunakan metode Walking Trough (penelusuran)
selanjutnya dilakukan metode perhitungan aknop sungai untuk mengetahui
biaya pemeiharaan prasarana sungai.
DAFTAR PUSTAKA

A.Fauzan., Khomaini. 2016.”Analisis Karakteristik Fisik DAS dengan DEM SRTM 1 ARC
SECOND di Sungai Progo”. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

Ardian, Novianto. 2012.”Pengaruh Penggalian Pasir dan Batu Terhadap Kerusakan Fisik Kali
Gontok, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang”. Thesis, Jurusan Teknik
Lingkungan Universitan Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

Fatimah., Siti. 2009.”Pengaruh Sungai Pada Kerusakan Jalan dan Jembatan”. Konferensi
Nasional Teknik Sipil 3, Jurusan Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Yogyakarta.

Heryant, Yulius. 2014.”Pengembangan Penilaian Kondisi Fisik Bendungan Untuk Penentuan


Penanganan Pemeliharaan Bendungan.”. Thesis, Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas
Maret Surakarta.

Jayadinata, Djohara, T, 1992. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan
Wilayah. ITB, Bandung.

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. Direktorat Jendral Sumber Daya Air.
Surat Edaran Nomor: 05/SE/D/2016. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Operasi Dan
Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai. 2016.

Nur., Robbi. 2015.”Tinjauan Penambangan Pasir Di Sungai Progo Terhadap Laju Degradasi Agradasi
Elevasi Dasar Sungai Pasca Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010”. Tugas Akhir, Jurusan Teknik
Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Mananoma, Tiny. 2006. “Manajemen Sungai Torrential Guna Pengendalian Kerusakan DAS”.
Prosiding, Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.

Mulyandari, Rita. 2010. “Kajian Gerusan Lokal Pada Ambang Dasar Akibat Variasi Q (Debit), I
(Kemiringan), dan T (Waktu)”. Thesis, Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pallu & Hatta. 2014.”Studi EksperimenAgradasi Dasar Sungai Pada Hulu Bangunan Air”. Tugas Akhir,
Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makasar.

Takdir Pusing, Pengertian Bendung, Bendungan dan Waduk. 2015.


http://takdirpusing.blogspot.co.id/2015/04/pengertianbendungan-bendungan-yang. Diakses pada
tanggal 14 September 2016.

Soewarno, 1991, Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri),
Nova, Bandung.

Sondang P Siagan, Prasarana dan Sarana (Infrastruktur). 2009. http://meandyou-


uniques.blogspot.co.id/2009/05/prasarana-dan-sarana-infrastruktur.html. Diakses pada
tanggal 16 November 2016.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Brojonalan

Lokasi : Jalan Jendral Sudirman

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,221689 X : 414147.2189

Y: -7,60275 Y : 9159541.184

Panjang/Lebar : P : 75 m (berfungsi), 70 m (tidak berfungsi)

L : 8 m (berfungsi), 6 m (tidak berfungsi)

Tanggal Suervei : 10 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Jembatan selatan tidak berfungsi, jembatan di utara


masih baik

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Brojonalan Jembatan Brojonalan bagian
utara sudah tidak difungsikan
untuk umum lagi, dilihat dari
survai lapangan pilar jembatan
mengalami degradasi dan tidak
ada bangunan groundsill di
hulu jembatan. Terdapat
agradasi disekitar pilar
jembatan yang berupa material
Gunung Merapi dan sampah
dedaunan
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Klangon

Lokasi : Jalan Nanggulan Mendut, Blongkeng, Ngluwar,


Magelang, Jawa Tengah
Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,253886 X : 417706,4905

Y: -7,642197 Y : 9155186,228

Panjang/Lebar : P : 24 m L : 12 m

Tanggal Suervei : 10 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Klangon Jembatan masih berfungsi
dengan baik, pilar berada pada
dinding sungai. Hanya saja
diskitar abutment banyak
ditumbuhi tanaman liar.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Ancol

Lokasi : Banjaroyo, Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo,


DIY
Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,267205 X : 419179.7936

Y: -7,664446 Y : 9152728.933

Panjang/Lebar : P : 80 m L:8m

Tanggal Suervei : 10 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Ancol Jembatan masih berfungsi
dengan baik, di pilar jembatan
tidak terlihat degradasi.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Gantung Duwet

Lokasi : Bligo, Ngluwer, Magelang, Jawa Tengah

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,2674315 X : 419210.4988

Y: -7,6947413 Y : 9149379.568

Panjang/Lebar : P : 45 m L : 2,5 m

Tanggal Suervei : 10 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi, hanya di lalui pengendara


roda 2

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Gantung Duwet Jembatan masih baik, hanya di
lintasi kendaraan roda 2 dan
maksimal 5 kendaraan yang
melintasi jembatan tersebut.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Kreo

Lokasi : Jl. Raya Banjararum, DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,2313719 X : 415239.1759

Y: -7,7231224 Y : 9146234.787

Panjang/Lebar : P : 125 m L:8m

Tanggal Suervei : 10 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Kreo Jembatan masih berfungsi
dengan baik, tidak ada gerusan
di sekitar pilar, hanya banyak
bebatuan dan pasir di sekitar
jembatan.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Ngapak

Lokasi : Jl. Godean, DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,219476 X : 413933.4445

Y: -7,753558 Y : 9142867.439

Panjang/Lebar : P : 125 m L:8m

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Ngapak Jembatan masih berfungsi, di
pilar mengalami degradasi dan
ada puing – puing groundsill
yang hancur disekitar
jembatan.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan KA Mbeling 1

Lokasi : Sentolo, Kabupaten Kulon Progo

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,23367 X : 415511.0673

Y: -7,815425 Y : 9136030.274

Panjang/Lebar : P : 125 m L:6m

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Berawan

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan KA Mbeling 1 Jembatan masih berfungsi
dengan baik.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan KA Mbeling 2

Lokasi : Sentolo, Kabupaten Kulon Progo

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,233801 X : 415525.5329

Y: -7,815534 Y : 9136018.25

Panjang/Lebar : P : 150 m L:6m

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Berawan

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan KA Mbeling 2 Jembatan Kereta Api Mbeling
2 yang mempunyai pilar, tidak
ada gerusan di sekitar pilar,
hanya saja sering ada sampah
yang tersangkut di pilar
jembatan.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Bantar Lama

Lokasi : Jl. Jembatan Bantar Lama, Kabupaten Kulon


Progo, DIY
Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,233752 X : 415521.5012

Y: -7,822349 Y : 9135264.772

Panjang/Lebar : P : 225 m L:6m

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Jembatan tidak berfungsi, perkerasan tipis dan


rapuh, sepanjang jembatan mengalami keretakan

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Bantar Lama Jembatan Bantar Lama sudah
tidak berfungsi lagi karena
banyak baja yang sudah
berkarat
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Bantar 1

Lokasi : Jl. Wates-Yogyakarta

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,233835 X : 415530.6889

Y: -7,82253 Y : 9135244.777

Panjang/Lebar : P : 240 m L : 10 m

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Bantar 1 Masih berfungsi dengan
baik, tidak ada kerusakan
fatal yang terlihat
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Bantar 2

Lokasi : Jl. Wates-Yogyakarta

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,233835 X : 415530.7312

Y: -7,82274 Y : 9135221.56

Panjang/Lebar : P : 230 m L : 12 m

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Bantar 2 Masih berfungsi dengan
baik, tidak ada kerusakan
fatal yang terlihat
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Alternatif Bendung Sapon

Lokasi : Jl. Alternatif Bendo Sapon, DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,255333 X : 417920.8387

Y: -7,923499 Y : 9124805.906

Panjang/Lebar : P : 150 m L:2m

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi, hanya di lalui pengendara


roda 2

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Alt. Bendung Jembatan masih berfungsi
Sapon dengan baik, hanya saja banyak
sampah yang tersangkut. , di
bagian hilir bendung terdapat
aktifitas penambangan pasir.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Srandakan 1

Lokasi : Jl. Blimbing, DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,242209 X : 416477.1494

Y: -7,938137 Y : 9122464.906

Panjang/Lebar : P : 475 m L:7m

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Tidak Berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Srandakan 1 Jembatan Srandakan 1 sudah
tidak berfungsi lagi
dikarenakan 2 pilar yang
terletak di tengah jembatan
mengalami degradasi akibatnya
bagian tengah jembatan yang
ditopang 2 pilar tersebut
amblas.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Jembatan

Nama Jembatan : Jembatan Srandakan 2

Lokasi : Jl. Jembatan Srandakan, Kabupaten Kulon Progo,


DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,242027 X : 416457.3452

Y: -7,939408 Y : 9122324.347

Panjang/Lebar : P : 500 m L : 12 m

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Jembatan Srandakan 2 Jembatan Srandakan 2
berfungsi dengan baik, tidak
ada degradasi yang terlihat di
sekitar pilar jembatan.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Groundsill

Nama Groundsill : Groundsill Ancol

Lokasi : Banjaroyo, Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo,


DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,266616 X : 419115.1327

Y: -7,666054 Y : 9152551.044

Tanggal Suervei : 10 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Groundsill Ancol Groundsill masih berfungsi,
akan tetapi di bagian pangkal
kiri/kanan dan hulu groundsill
banyak bebatuan yang
menghambat aliran air,
groundsill tidak memiliki
Stiling Basin (Kolam Olak).
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Groundsill

Nama Groundsill : Groundsill Kebonagung

Lokasi : Sumberarum, Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,241616 X : 413931.3907

Y: -7,941082 Y : 9142604.965

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Berawan

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Groundsill Kebonagung Groundsill yang baru masih
berfungsi dengan baik, hanya
saja di hulu groundsill banyak
agradasi berasal dari material
Guung Merapi berupa bebatuan
dan pasir yang menghambat
aliran sungai.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Groundsill

Nama Groundsill : Groundsill Bantar

Lokasi : Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,241616 X : 415429.3011

Y: -7,941082 Y : 9134976.483

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Berawan

Kondisi : Baik, masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Groundsill Bantar Groundsill masih berfungsi
dengan baik, bangunan
groundsill yang di survai
lengkap dan tidak ada
kerusakan yang terlihat di
sekitar groundsill.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Groundsill

Nama Groundsill : Groundsill Srandakan

Lokasi : Srandakan, Bantul, DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,24161 X : 416412.3812

Y: -7,941082 Y : 9122139.186

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Groundsill Srandakan Groundsill masih berfungsi
akan tetapi tubuh groundsill
dibagian hilir hancur akibatnya
banyak bronjong yang yang
bercampur dengan material
Gunung Merapi tersebar dan
hampir menutupi aliran sungai.
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Bendung

Nama Bendung : Bendung Karangtalun

Lokasi : Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,267278 X : 419188.0693

Y: -7,665634 Y : 9152597.603

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, Masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Bendung Karangtalun Bendung masih berfungsi
dengan baik..
AUDIT TEKNIS PRASARANA

Bendung

Nama Bendung : Bendung Sapon

Lokasi : Jl. Sinden, Sidorejo, Pandak, Bantul, DIY

Koordinat : Decimal Degree UTM

X : 110,2551283 X : 417898.0906

Y: -7,9225687 Y : 9124188.72

Tanggal Suervei : 11 Agustus 2016

Cuaca : Cerah

Kondisi : Baik, Masih berfungsi

No Prasarana Kondisi Umum


1. Bendung Sapon Bendung masih berfungsi
dengan baik.. Tidak ada
kerusakan yang fatal. Banyak
penambangan pasir ilegal
disekitar bendung.

Anda mungkin juga menyukai