Disusun oleh :
IKA NOVIA ARIANY
20120110147
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
IKA NOVIA ARIANY
20120110147
HALAMAN MOTTO
When you feel like quitting, think about why you started
(-Someone-)
Jangan mengejar perihal cepat dalam bekerja, kejarlah perihal baik dalam
bekerja. Sebab, orang-orang tak bertanya tentang pekerjaan yang telah selesai,
mereka hanya bertanya soal kualitas pekerjaan.
(Al-Hikam, Ali bin Abi Thalib)
The most beautiful thing in the world is to see your parents smiling and knowing
that you’re the reason behind that smile.
(-Someone-)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu
telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan
cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya Tugas Akhir yang
sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan
Rasulullah Muhammad SAW.
Saya persembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang sangat saya hormati dan
saya sayangi.
∞ Orang tua saya Ibu Fitriana Riany, Bapak Syech Baqir dan Bapak Ahmad Ali Ridha
sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga ika
persembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Bapak yang telah memberikan kasih
sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin
dapat saya balas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan
persembahan. Semoga ini bisa menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Bapak
bahagia karena saya sadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk ibu dan
Bapak yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu
mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik. Terima Kasih Ibu...Terima
Kasih Bapak...
∞ Kedua Adik-adikku Tamara Indriany dan Safira Arlin Saydana, tiada yang paling
mengharukan saat berkumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar namun
hal itu yang selalu menjadi warna yang tak kan bisa tergantikan. Maaf belum bisa
menjadi panutan seutuhnya, tapi kakak akan selalu berusaha untuk menjadi yang
terbaik untuk kalian.
∞ Kakek H. Ishak Riady dan Nenek Hj. Siti Mariyam, sebagai tanda terimakasihku, ika
persembahkan karya sederhana ini untuk kakek dan nenek. Maaf belum bisa menjadi
cucu yang membanggakan buat kakek dan nenek tapi ika berusaha unuk menjadi
yang lebih baik. Terimakasih atas segala bantuan, kepedulian, kesabaran kakek dan
nenek yang telah memberikan ika semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
v
∞ Best Friend’s, buat sahabat-sahabatku dari masa SMP “Rizki Noor Auliani S.T,
Maulida Agustina S.Keb, Wulandari S.T, Eka Maghrisya A.Md.G., Riska Dewi Andini
A.Md.G.,” dan sahabat dari SMA “Meilinda S.E.,” terima kasih atas bantuan, doa,
nasehat, hiburan dan semangat yang kalian berikan selama kita kenal, kalian yang
terbaik. Buat sahabat-sahabat saya selama kuliah “Fandi Reza Syamsu S.T, M.
Arlian Deni S.T, Achmad Khomaini S.T, Nur Rahman Ramdhani, Rizky Eko Astafa
S.T, Salasia Tajunnisa S.T, Iska Istiyaningsih S.T, Andini Paramita S.T, Fauziah
Rofiq, dan Bobby Kevinda Muri” terima kasih atas segala bantuannya, kebersamaan
bersama kalian luar biasa, orang-orang yang tepat untuk saling berbagi, saling
menguatkan dan yang paling mengerti masalah didunia anak teknik, kalian yang
teristimewa. Buat teman-teman “Teknik Sipil Kelas B 2012” dengan kekompakannya
yang turut membantu selama ini, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima
kasih kalian semua adalah keluarga saya semasa kuliah, semoga keakraban antara
“Teknik Sipil Kelas B 2012” tetap terjaga. Semoga sukses “CiVen B 2012”!
∞ Teman-teman Keluarga Besar Teknik Sipil UMY Angkatan 2012.
∞ Dosen Teknik Sipil UMY, terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan
pengalaman yang sangat berarti yang sudah diberikan kepada kami, terkhusus
Bapak Nursetiawan ST.,M.T.,Ph.D. dan Bapak Puji Harsanto S.T.,M.T.,Ph.D. selaku
dosen pembimbing Tugas Akhir saya, terima kasih banyak atas bantuan dan
bimbingannya selama ini.
∞ Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu. Terima Kasih....
vi
KATA PENGANTAR
1. Jaza’ul Ikhsan, S.T., M.T., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Ir. Anita Widianti, M.T. selaku Kepala Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Nursetiawan, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan dan penulisan Tugas
Akhir ini.
4. Puji Harsanto, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan demi selesainya Tugas Akhir ini.
5. Burhan Barid, S.T., M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan
pengarahan dalam terselesaikanya ujian dan terselesaikanya penulisan tugas
akhir ini.
6. Seluruh dosen jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Seluruh staf dan karyawan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UMY atas
bantuannya selama ini.
8. Keluarga, Abi, Ibu, Kakek, Nenek serta Adik-adikku yang selalu senantiasa
memberikan dukungan yang berupa materi maupun imateri.
9. Sahabat-sahabat penulis, Fandi Reza Syamsu, M. Arlian Deni, A. Khomaini
Fauzan, Nur Rahman Ramdani, Riski Eko Astafa, Iska Istiyaningsih, Andini
vii
Paramita, Salasia Tajunnisa Setia Utami, Fauziah Rofiq yang bersedia berbagi
canda tawa, keluh kesah dan motivasinya.
10. Rekan-rekan kerja Tugas Akhir Penulis, Fandi Reza Syamsu, Iska
Istiyaningsih, Aditya Pratama Purba, Ridwan Roihan, dan Sigit Syusanto yang
bersedia saling membantu dalam terselesaikannya Tugas Akhir ini.
11. Teman – teman Teknik Sipil B angkatan 2012 yang telah memberikan
dukungan serta motivasinya.
12. Semua pihak yang tidak tersebutkan dan telah membantu meyelesaikan Tugas
Akhir ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
INTISARI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal mula peradaban manusia pada umumnya berada di sepanjang
tepian sungai. Salah satu alasannya adalah karena sungai menyediakan
kemudahan memperoleh air dan sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia. Selain itu sungai juga memberikan kemudahan bagi manusia
untuk bermobilisasi hingga ke pelosok wilayah pedalaman. Tuntutan
kebutuhan sosial dan ekonomi manusia yang kian berkembang telah
mendorong perkembangan teknologi pendayagunaan sungai mulai dari tingkat
yang paling sederhana hingga teknologi yang sangat maju. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pendayagunaan dan perlindungan sungai telah
melahirkan berbagai jenis prasarana sungai yang tersebar, termasuk sungai di
Indonesia.
Tanpa dilakukannya pemeliharaan yang memadai, baik terhadap
prasarana sungai maupun sungainya sendiri tentu akan cepat mengalami
degradasi fisik dan fungsi sehingga efektivitas eksploitasi atau operasi
prasarana sungai akan terganggu, bahkan tindakan operatif pemenuhan
kebutuhan air dan pengendalian aliran air menjadi tidak optimal ataupun dapat
terhenti. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan assesment/audit prasarana sungai
dan pemeliharaan sungai.
Audit teknis sungai adalah teknik pengumpulan data dengan metode
penilaian kondisi fisik prasarana sungai, penilaian dilakukan dengan
menggunakan form catatan inspeksi prasarana sungai dan di sertai dengan foto
kondisi fisik di lapangan.
Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut.
Sungai merupakan torehan di permukaan bumi yang merupakan penampung
dan penyalur alamiah aliran air, material yang dibawanya dari bagian hulu
kebagian hilir suatu daerah pengaliran ketempat yang lebih rendah dan
akhirnya bermuara kelaut. Apabila aliran sungai berasal dari daerah gunung api
biasanya membawa material vulkanik dan kadang-kadang dapat terendap di
sembarang tempat sepanjang alur sungai tergantung kecepatan aliran dan
kemiringan sungai yang curam (Soewarno,1991).
Sungai Progo merupakan sungai yang mengalir di Provinsi Jawa
Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Indonesia. Sungai ini
berhulu di Gunung Sindoro dengan panjang sungai utama sekitar 138 km dan
mempunyai daerah aliran seluas sekitar 243.833,086 hektar. Sungai Progo
merupakan sungai alami yang memiliki salah satu hulu yang bersumber di
Gunung Merapi. Kondisi tersebut mengakibatkan Sungai Progo menerima
dampak dari material yang terbawa oleh lahar dingin. Aliran debris lahar
dingin berpotensi merubah morfologi aliran Sungai Progo secara signifikan.
Tidak hanya aliran sepanjang sungai saja yang menerima dampak banjir lahar
dingin, namun bangunan di sepanjang aliran sungai juga menerimanya.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka rumusan permasalahan, adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kondisi fisik prasarana yang ada di Sungai Progo ?
2. Dari hasil audit prasarana sungai, hal-hal apa yang bisa direkomendasikan
terhadap kondisi fisik prasarana sungai tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari Tugas Akhir ini
adalah :
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
kerusakan fisik yang dapat memberikan gambaran secara umum kondisi fisik
bangunan air terutama bendung, jembatan dan groundsill di Daerah Aliran
Sungai Progo.
2
E. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
F. Keaslian Penelitian
Sejauh penulis ketahui, belum pernah dilakukan penelitian mengenai
“Audit Teknis Prasarana Sungai dibagian tengah-hilir Sungai Progo” terutama
dilingkup Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prasarana
Sejauh pengetahuan penulis belum ada penelitian tentang Audit Teknis
Prasarana Sungai, tetapi ada beberapa penelitian berbagai prasarana sungai
yang bisa dijadikan tinjauan pustaka untuk penelitian ini, yaitu :
1. Yulius Heryant (2014), meliputi tentang Penilaian Pengembangan Kondisi
Fisik Bendungan Untuk Penentuan Penanganan Pemeliharaan Bendungan.
Studi ini dilakukan di Waduk Lodan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Dengan mengacu pada Penilaian Kondisi Fisik Bendungan tersebut, maka
dikembangkanlah menjadi penentuan penaganan pemeliharaan yang sesuai
dengan dana yang sangat terbatas. Metode Analitycal Hierarki Process
yang telah ada dapat digunakan dalam penentuan penanganan
pemeliharaan bendungan. Dengan berbagai macam faktor yang
mempengaruhi dalam penanganan pemeliharaan, maka faktor tersebut
dapat dijadikan sebagai kriteria yang menjadi faktor penentu. Dari hasil
Penilaian Kondisi Fisik Bendungan yang ada sekarang ini ternyata masih
terdapat kekurangan-kekurangan, ketika Penliaian Kondisi tersebut di
terapkan pada suatu lokasi. Kekurangan tersebut terdapat pada komponen
dan sub komponen yang dinilai, ada beberapa komponen di Bendungan
yang belum terdapat di dalam komponen dan sub komponen penilaian.
Dari hasil pengembangan dan perhitungan penilaian kondisi fisik
bendungan yang dilakukan, kondisi fisik bendungan lodan dapat dikatakan
masih bagus dan baik.
2. Novianto Ardian (2012), meliputi tentang Pengaruh Penggalian Pasir dan
Batu Terhadap Kerusakan Kerusakan Fisik Kali Gontok di Desa Keji,
Kecamatan Ungara Barat, Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan lingkungan fisik yang
ditimbulkan serta menentukan arahan pengelolaan kegiatan penambangan
pasir dan batu yang sesuai dan berwawasan lingkungan. Metode yang
digunakan dalam penelitian secara umum adalah metode survei dan
analisis. Penelitian diawali dengan pembuatan peta penambangan (kondisi
topografi) dan pendataan terhadap kondisi galian. Sedangkan metode
analisis yang digunakan yaitu analisis laboratorium untuk mengetahui
besaran TSS dan kekeruhan air sungai serta metode kualitatif-empiris atau
pengharkatan terhadap parameter penentu kerusakan lingkungan fisik
akibat penggalian pasir dan batu. Parameter yang digunakan antara lain :
(1) jarak galian dengan jembatan dan/ atau bangunan sungai, (2) alur
sungai, (3) erosi tebing sungai, (4) bentuk dasar sungai, (5) kualitas air
sungai (TSS dan kekeruhan), (6) kedalaman galian terhadap muka
airtanah, (7) jarak dengan sarana umum dan/ atau permukiman, (8)
kemiringan bidang galian, (9) tinggi dinding galian, serta (10) material
lahan penambangan. Berdasarkan evaluasi hasil penelitian, parameter
kondisi fisik sungai berupa jarak dengan jembatan dan atau bangunan
sungai, alur sungai, erosi tebing dan bentuk dasar sungai mempunyai
kriteria rusak (harkat 3), kualitas air sungai (TSS dan kekeruhan)
mempunyai kriteria sangat buruk (harkat 5), serta kondisi lahan galian
mempunyai kriteria bervariasi dari baik (harkat 1) hingga rusak (harkat 3).
Arahan pengelolaan dilakukan melalui upaya pengendalian pemanfaatan
ruang untuk lokasi penambangan serta upaya reklamasi menggunakan
rekayasa teknis berupa perataan relief dasar galian maupun pembuatan
terasering dan bronjong yang selanjutnya didukung dengan rekayasa biotis
menggunakan tanaman sengon, rumput gajah, dan tanaman pangan
(jagung dan ketela pohon).
5
6
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Prasarana Sungai
Prasarana sungai adalah prasarana yang dibangun untuk keperluan
pengelolaan sungai. Prasarana yang ada terdiri dari :
1. Bendung
Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang
dibangun untuk mengubah karakteristik aliran sungai. Bendung memiliki
fungsi yaitu untuk meninggikan muka air sungai dan mengalirkan sebagian
aliran air sungai yang ada ke arah tepi kanan dan tepi kiri sungai untuk
mengalirkannya ke dalam saluran melalui sebuah bangunan pengambilan
jaringan irigasi.
Faktor utama kerusakan pada bendung adalah :
a. Bencana alam.
b. Sedimen menutupi mulut intake.
c. Bangunan pembilas tidak efektif membilas angkutan sedimen, sehingga
sebagian angkutan masuk ke intake dan ke jaringan irigasi.
d. Bangunan peredam energi bendung tidak efektif, dan kurang berfungsi
akibat terjadinya perubahan morfologi sungai di hilir bendung seperti
perubahan dasar sungai (degradasi dasar sungai), terjadi penggerusan
setempat di hilirnya yang dapat membahayakan bangunan bendung.
e. Bangunan tidak terpelihara sehingga mempercepat proses kerusakan.
2. Jembatan
Jembatan merupakan bangunan yang melintang sungai yang dibuat
untuk menyebrang sungai dari satu sisi ke sisi sungai yang lain, struktur
serupa jembatan antara lain adalah talang air yang juga menggunakan
pangkal jembatan atau pilar bila bentang jembatan cukup panjang (Fatimah
2009).
Kerusakan jembatan dapat dibagi menjadi dua :
a. Kerusakan pada bangunan atas jembatan
Kerusakan pada bagian jembatan dapat terjadi sebagai akibat dari retak
struturak, lendutan, goyangan (angin,dll) kerusakan lantai kendaraan
dan tumpuan/bearing, oleh gaya-gaya yang bekerja pada jembatan
seperti kelebihan beban, kecelakaan (misal kerusakan pada jembatan
Kali Krasak karena terbakarnya tangki bensin yang menyebabkan
luluhnya kerangka baja), karena tumbukan, runtuh akibat gaya gempa
atau angin, korosi, aliran debris, dll.
b. Kerusakan pada bangunan bawah jembatan
Pangkal jembatan dan pilar jembatan rusak karena gerusan yang
ditimbulkan oleh arus, aliran debris atau gerakan fondasi.
3. Groundsill
Groundsill adalah tumpukan batu-batu besar agar tidak dapat
dibawa oleh arus air sungai pada saat banjir, gunanya untuk membuat
kemiringan dasar sungai menjadi kecil sehingga kecepatan air menjadi
kecil dan kedalaman air menjadi besar. Dengan kata lain mencegah gerusan
dasar sungai dengan cara lebih melandaikan kemiringan dasarnya guna
mengurangi gaya tarik alirannya.
Struktur pengendali dasar saluran mencegah terjadinya degradasi
dasar saluran yang berlebihan pada sungai aluvial. Namun sifat erosif air
yang mengalir menyebabkan gerusan lokal hilir yang signifikan yang dapat
merusak struktur ini. Oleh karena itu, pertimbangan desain struktural harus
mencakup upaya perlindungan yang memadai terhadap gerusan lokal hilir
struktur pengendali dasar. Pada gilirannya, tindakan perlindungan yang
tepat hanya dapat dirancang dengan pemahaman penuh mekanisme, lokasi
dan luasnya gerusan hilir.
Ambang dasar merupakan bangunan yang terletak melintang, yang
dapat mengakibatkan perubahan pola aliran. Bangunan seperti ambang
dasar ini selain dapat merubah pola aliran juga dapat menimbulkan
perubahan bentuk dasar saluran seperti penggerusan. Gerusan lokal yang
terjadi pada ambang dasar biasanya terjadi pada bagian hilir. Dampak dari
7
gerusan lokal harus diwaspadai karena berpengaruh pada penurunan
stabilitas keamanan bangunan air (Mulyandari 2010).
8
Tabel 3.1 Langkah kegiatan penatausahaan prasarana sungai
9
Tabel 3.2 Lingkup Kegiatan OP Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai
10
Pemeliharaan sungai bertujuan untuk menjaga eksistensi fisik sungai
dan kelangsungan fungsinya agar sungai senantiasa bermanfaat sebagai
pendukung kehidupan yang sejahtera dan berkelanjutan. Faktor yang perlu
diperhatikan dan dikerjakan oleh unit pelaksana OP sungai dalam
pemeliharaan ruang sungai diuraikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.3 Hal yang perlu diperhatikan dan dikerjakan di dalam pemeliharaan
ruang sungai
11
Tabel 3.3 Lanjutan
12
Tabel 3.3 Lanjutan
13
14
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di bagian tengah sampai hilir Sungai Progo. Di
mulai dari Jl. Jendral Sudirman, Magelang sampai hilir Sungai Progo
(Samudra Hindia atau pantai Laut Selatan) lihat Gambar 4.1 sungai berwarna
biru.
C. Konsep Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik prasarana
sungai pada bagian tengah sampai hilir Sungai Progo. Penelitian ini dilakukan
dengan pengumpulan data primer yaitu dengan cara walking trough
(penulusuran) sungai disertai dengan pengambilan foto dilapangan.
D. Tahapan Penelitian
Mulai
Kajian Pustaka
Pengumpulan Data
Pembahasan
Selesai
15
E. Metode Pengumpulan Data
Data yang dipakai adalah data primer yaitu peninjauan lapangan
dengan metode walking trough (penulusuran) di lapangan dengan dilakukan
pengisian form survei kerusakan aliran sungai serta dokumentasi berupa foto-
foto kerusakan di lapangan.
Dalam mengumpulkan data lapangan dan pengamatan melalui peta
citra satelit, terdapat 20 prasarana sungai yaitu jembatan, groundsil, dan
bendung.
1. Alat.
a. Global Position System (GPS) Garmin 64, digunakan untuk
melakukan penentuan koordinat dari lokasi yang ditinjau.
b. Kamera, digunakan untuk mengambil gambar di lokasi yang ditinjau.
c. ArcGIS Desktop 10.3, digunakan untuk melakukan pemetaan lokasi
penelitian.
d. Microsoft Word 2013, digunakan untuk melakukan membuat formulir
survei, rekapitulasi dan pembuatan laporan.
2. Bahan.
a. Peta Citra Satelit Google 2016, digunakan untuk melakukan pemetaan
lokasi yang ditinjau.
b. Data Jejaring Aliran DAS Progo.
16
17
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
Berikut merupakan peta yang menunjukkan lokasi bangunan air pada
wilayah hilir Sungai Progo dan Peta DAS Progo.
Groundsill Kebonagung
Groundsill Bantar
Bendung Sapon
Groundsill Srandakan
Keterangan :
Groundsill : Jembatan : Bendung :
19
44
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasl survai pada BAB V diperoleh kesimpulan dari hasil
penelitian mengenai audit teknis prasarana Sungai Progo yaitu :
1. Dari hasil survei lapangan terdapat 15% kerusakan pada jembatan di
Sungai Progo, selebihnya Prasarana berfungsi dengan baik.
2. Dari hasil survei prasarana Sungai Pogo sebaiknya dilakukan pemantauan
secara rutin dan pemeliharaan prasarana sungai agar tidak ada kerusakan
yang fatal.
B. Saran
Terdapat beberapa saran terkait dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian mengenai audit teknis prasarana Sungai Progo terutama
bendung, jembatan dan groundsill sebaiknya dilakukan di sungai yang
berbeda, tidak hanya di Sungai Progo saja agar didapatkan informasi
prasarana yang ada di sungai lainnya.
A.Fauzan., Khomaini. 2016.”Analisis Karakteristik Fisik DAS dengan DEM SRTM 1 ARC
SECOND di Sungai Progo”. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
Ardian, Novianto. 2012.”Pengaruh Penggalian Pasir dan Batu Terhadap Kerusakan Fisik Kali
Gontok, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang”. Thesis, Jurusan Teknik
Lingkungan Universitan Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Fatimah., Siti. 2009.”Pengaruh Sungai Pada Kerusakan Jalan dan Jembatan”. Konferensi
Nasional Teknik Sipil 3, Jurusan Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Yogyakarta.
Jayadinata, Djohara, T, 1992. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan
Wilayah. ITB, Bandung.
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. Direktorat Jendral Sumber Daya Air.
Surat Edaran Nomor: 05/SE/D/2016. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Operasi Dan
Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai. 2016.
Nur., Robbi. 2015.”Tinjauan Penambangan Pasir Di Sungai Progo Terhadap Laju Degradasi Agradasi
Elevasi Dasar Sungai Pasca Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010”. Tugas Akhir, Jurusan Teknik
Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Mananoma, Tiny. 2006. “Manajemen Sungai Torrential Guna Pengendalian Kerusakan DAS”.
Prosiding, Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.
Mulyandari, Rita. 2010. “Kajian Gerusan Lokal Pada Ambang Dasar Akibat Variasi Q (Debit), I
(Kemiringan), dan T (Waktu)”. Thesis, Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pallu & Hatta. 2014.”Studi EksperimenAgradasi Dasar Sungai Pada Hulu Bangunan Air”. Tugas Akhir,
Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makasar.
Soewarno, 1991, Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri),
Nova, Bandung.
Jembatan
X : 110,221689 X : 414147.2189
Y: -7,60275 Y : 9159541.184
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,253886 X : 417706,4905
Y: -7,642197 Y : 9155186,228
Panjang/Lebar : P : 24 m L : 12 m
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,267205 X : 419179.7936
Y: -7,664446 Y : 9152728.933
Panjang/Lebar : P : 80 m L:8m
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,2674315 X : 419210.4988
Y: -7,6947413 Y : 9149379.568
Panjang/Lebar : P : 45 m L : 2,5 m
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,2313719 X : 415239.1759
Y: -7,7231224 Y : 9146234.787
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,219476 X : 413933.4445
Y: -7,753558 Y : 9142867.439
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,23367 X : 415511.0673
Y: -7,815425 Y : 9136030.274
Cuaca : Berawan
Jembatan
X : 110,233801 X : 415525.5329
Y: -7,815534 Y : 9136018.25
Cuaca : Berawan
Jembatan
X : 110,233752 X : 415521.5012
Y: -7,822349 Y : 9135264.772
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,233835 X : 415530.6889
Y: -7,82253 Y : 9135244.777
Panjang/Lebar : P : 240 m L : 10 m
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,233835 X : 415530.7312
Y: -7,82274 Y : 9135221.56
Panjang/Lebar : P : 230 m L : 12 m
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,255333 X : 417920.8387
Y: -7,923499 Y : 9124805.906
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,242209 X : 416477.1494
Y: -7,938137 Y : 9122464.906
Cuaca : Cerah
Jembatan
X : 110,242027 X : 416457.3452
Y: -7,939408 Y : 9122324.347
Panjang/Lebar : P : 500 m L : 12 m
Cuaca : Cerah
Groundsill
X : 110,266616 X : 419115.1327
Y: -7,666054 Y : 9152551.044
Cuaca : Cerah
Groundsill
X : 110,241616 X : 413931.3907
Y: -7,941082 Y : 9142604.965
Cuaca : Berawan
Groundsill
X : 110,241616 X : 415429.3011
Y: -7,941082 Y : 9134976.483
Cuaca : Berawan
Groundsill
X : 110,24161 X : 416412.3812
Y: -7,941082 Y : 9122139.186
Cuaca : Cerah
Bendung
X : 110,267278 X : 419188.0693
Y: -7,665634 Y : 9152597.603
Cuaca : Cerah
Bendung
X : 110,2551283 X : 417898.0906
Y: -7,9225687 Y : 9124188.72
Cuaca : Cerah