Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

Teknologi Bahan
Konstruksi
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan
Sejarah Penggunaan dan Perkembangan
Bahan Konstruksi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Fakultas Teknik Sipil MK11009 Retna Kristiana, ST, MM
Teknik

Abstract Kompetensi
Matakuliah Teknologi Bahan Mahasiswa dapat menjelaskan jenis
Konstruksi mengenai spesifikasi bahan bahan-bahan bangunan beserta
material yang berbeda-beda, sesuai kelebihan dan kekurangannya secara
dengan kebutuhannya serta teknologi keseluruhan sebelum memutuskan
konstruksi yang mendukungnya.
untuk memilih atau menggunakannya
dalam proses konstruksi, dan juga
teknologi konstruksi yang
mendukungnya.
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
A. LATAR BELAKANG

Indikator ekonomi makro Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang


menggembirakan. Dengan mulai pulihnya perekonomian nasional diharapkan pada tahun-
tahun mendatang pembangunan infrastruktur dan dunia industri konstruksi pada umumnya
dapat bergairah kembali. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kebutuhan teknologi untuk
mendukung penyelenggaraan industri konstruksi tersebut dapat berjalan dengan baik
sehingga produknya dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat penggunanya sesuai
dengan standar yang berlaku.
Pemilihan teknologi konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan tidaklah sederhana.
Teknologi terkait dengan berbagai dimensi alam dan kehidupan manusia. Lingkup
penerapan dan pemanfaatannya pun sangat luas, dari yang sangat sederhana sampai
dengan impian masa depan. Departemen Pekerjaan Umum sangat beruntung karena sejak
deklarasi kemerdekaan, khususnya sejak dicanangkannya pembangunan lima tahun, telah
diberi kesempatan untuk menerapkan berbagai teknologi dengan tingkat kerumitan yang
bervariasi.
Produk penerapan teknologi, termasuk di dunia konstruksi, sangat tergantung pada
kualitas SDM yang melaksanakannya. Konsistensi produktivitas SDM tergantung pada
banyak variabel baik internal maupun eksternal. Salah satu variabel eksternal yang sangat
diperlukan adalah tersedianya norma, standar, pedoman, dan manual untuk mendukung
penerapan teknologi tersebut sejak tahap perencanaan sampai dengan operasi dan
pemeliharaannya.
Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan teknologi pada bidang konstruksi di
Indonesia dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Apabila dilihat dari sisi manfaat
teknologi bagi penyelenggaraan konstruksi dalam proses pembangunan, permasalahan
sekurang-kurangnya dapat dikelompokkan 8 tipikal permasalahan dan tantangan sebagai
berikut:
1. Kebutuhan teknologi bangunan konvensional untuk memenuhi kebutuhan dasar
infrastruktur.
2. Kebutuhan teknologi sederhana/ tepat guna yang dapat langsung digunakan oleh
masyarakat awam.

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
3. Kebutuhan teknologi untuk meningkatkan durabilitas/ usia rencana hasil
pembangunan konstruksi
4. Kebutuhan teknologi untuk meningkatkan pelayanan sesuai dengan peningkatan
kebutuhan masyarakat.
5. Kebutuhan teknologi untuk menjawab tantangan keterbatasan ruang terbuka di
perkotaan
6. Kebutuhan teknologi untuk menjawab tantangan kondisi dan bentang alam
7. Kebutuhan teknologi untuk menunjukkan ciri-ciri khusus komunitas: negara/ daerah/
kawasan
8. Kebutuhan teknologi untuk menjawab persaingan pasar konstruksi antar negara di
masa depan.
Permasalahan dan tantangan dalam rangka memenuhi kebutuhan teknologi di atas,
tergantung pada beberapa aspek yang terkait dengan ketersediaan sumber daya,
identifikasi kebutuhan dan penyediaannya, tingkat efisiensi dan efektifitasnya, dan
konsistensi dalam penerapannya.
Sumber daya alam atau buatan yang paling sering dibutuhkan dalam konstruksi
adalah material. Penerapan teknologi sederhana dan tepat guna diupayakan untuk
menggunakan material lokal. Namun tidak selamanya hal ini dapat dilakukan. Diperlukan
teknologi tertentu untuk memperbaiki sifat-sifat material. Walaupun teknologi pelaksanaan
konstruksinya sederhana namun pengembangan teknologi materialnya memerlukan
penguasaan ilmu yang cukup maju.
Pemilihan teknologi dalam penyelenggaraan konstruksi harus didasarkan pada nilai
efektifitas dan efisiensi. Efektifitas mencakup antara lain fungsi konstruksi, layanan rencana
yang akan membebaninya, dampak terhadap lingkungan disekitarnya, dan keberlanjutan
pemanfaatan fungsi konstruksi tersebut. Efisiensi mencakup aspek penggunaan material,
metoda konstruksi, biaya konstruksi termasuk pra dan pasca dan ketepatan waktu
perencanaan dan pelaksanaan.
Hanya pada kondisi tertentu, pemilihan konstruksi tidak dimulai dari nilai-nilai
efektifitas dan efisiensi, tetapi ada faktor lain nonteknis sehingga ditetapkan suatu konstruksi
tertentu. Namun demikian akan selalu tersedia berbagai pilihan teknologi yang paling
optimal untuk mendukung pelaksanaan konstruksi yang sudah ditetapkan tersebut.

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
Untuk mencapai nilai-nilai yang efektif dan efisien, pemilihan teknologi konstruksi
dilakukan melalui proses sebagai berikut:
 Setiap penyelenggaraan konstruksi tentu memiliki tujuan tertentu. Konstruksi yang
dibangun harus dapat berfungsi sesuai dengan tujuan tersebut. Perencana yang baik
harus mampu mengidentifikasi fungsi-fungsi konstruksi yang diharapkan oleh pemilik
proyek.
 Selanjutnya berdasarkan pemahaman atas fungsi-fungsi konstruksi, dapat diidentifikasi
jenis dan besaran beban layan yang akan dipikul.
 Sebelum melakukan pemilihan teknologi perlu dilakukan proses identifikasi kondisi tanah
dan lingkungan.
 Kemudian dilakukan pemilihan konstruksi dan tenologinya mencakup:
• Pemilihan struktur konstruksi
• Pemilihan material yang sesuai
• Pemilihan sistem fondasi
• Pemilihan metode konstruksi
• Pemilihan sistem modelling
• Manajemen konstruksi

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup konstruksi dan kebutuhan teknologinya sebagai berikut:


 Pemanfaatan teknologi dalam industri konstruksi sangat luas.Disamping teknologi masa
depan, teknologi konvensional, sederhana dan tepat guna akan selalu dibutuhkan.
Konstruksi konvensional adalah konstruksi yang sudah biasa dilaksanakan dan
sudah banyak tersedia penyedia jasa konstruksi yang mampu merencanakan dan
melaksanakannya. Dalam jangka panjang konstruksi konvensional akan tetap
diperlukan karena fungsi konstruksi ini langsung menyentuh kebutuhan dasar manusia
untuk menunjang segala kegiatannya.
Teknologi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan konstruksi konvensional adalah
untuk meningkatkan efisiensi dan durabilitasnya. Salah satu yang menjadi
kecenderungan saat ini dan mungkin sampai jauh ke masa depan adalah teknologi

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
untuk mendukung industri konstruksi yang menghasilkan secara massal material siap guna,
misalnya beton pracetak, paving block, dan rangka atap dan penutupnya. Karena dihasilkan
dengan skala industri, harga material konstruksi siap guna tersebut lebih bersaing dan
kualitasnya lebih terjamin. Konstruksi konvensional mencakup:
 Di bidang sumber daya air antara lain: bendungan, waduk, sungai, irigasi, rawa, pantai.
 Di bidang transportasi antara lain: jalan dan jembatan, rel kereta api, terminal darat,
udara dan laut.
 Di bidang permukiman dan perumahan atau keciptakarryaan antara lain: air minum,
sanitasi, limbah, sampah, gedung dan perumahan,
 Konstruksi pembangkit dan transmisi elektrik
 Konstruksi pipa dan tunnel
Teknologi konstruksi sederhana adalah teknologi yang sering digunakan pada
penyelenggaraan konstruksi dengan fungsi yang terbatas atau hanya memikul beban layan
yang relatif ringan. Karena fungsinya terbatas konstruksi ini sering diselenggarakan oleh
masyarakat secara swakelola. Namun sayang kualitas penyelenggaraannya sering
diabaikan.
Lingkup pasar penyelenggaraan konstruksi sederhana sangat luas. Ketidakpahaman
masyarakat sebagai pelaku konstruksi terhadap kualitas menghasilkan produk yang
substandar. Secara kumulatif di tingkat nasional, kerugian akibat substandar ini
menimbulkan kerugian yang nilainya sangat besar. Oleh karena itu, mulai sekarang
pengembangan untuk mendukung penerapan teknologi konstruksi sederhana perlu
mendapatkan prioritas.
Teknologi konstruksi sederhana di masa depan akan diperlukan dalam penyelenggaraan
konstruksi di bidang:
 Jalan desa dan pemukiman perumahan.
 Jembatan bentang pendek dan jembatan gantung untuk pejalan kaki/ sepeda motor.
 Bangunan sederhana tahan gempa dan ramah lingkungan.
 Pengolahan air minum dan limbah di perdesaan dan permukiman perumahan yang
belum terjangkau oleh layanan pemerintah.
 Konservasi sumber daya air pada kawasan terbatas, irigasi untuk berbagai keperluan
pertanian, perikanan dan perternakan.

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
 Pemilihan teknologi konstruksi perlu didukung sistem informasi yang handal
Peningkatan durabilitas atau umur layanan konstruksi adalah cita-cita setiap pelaku
penyelenggaraan konstruksi yang seharusnya diterapkan pada seluruh aspek.
penyelenggaraan konstruksi termasuk konstruksi konvensional, sederhana dan khusus.
Peningkatan durabilitas layanan konstruksi dapat dilakukan dengan menerapkan
teknologi software ataupun hardware pada setiap tahap penyelenggaraan konstruksi.
Akurasi hasil perencanaan dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi
informasi untuk mengkompilasi dan menganalisis data sehingga data yang dijadikan
dasar analilsis lebih lengkap dan bervariasi dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Teknologi konstruksi dalam proses pelaksanaan sudah banyak dikembangkan untuk
berbagai keperluan kegiatan. Pengendalian kualitas pada tahap pelaksanaan yang
sebelumnya terasa sulit karena dilakukan secara manual menjadi lebih mudah.
Kemudahan di sini terjadi karena didukung oleh tenaga ahli di bidangnya. Dalam
tahap pascapelaksanaan pun teknologi konstruksi sudah berkembang sedemikian rupa
baik untuk keperluan pemeliharaan maupun untuk mendukung operasioanl dan sistem
pengendaliannya.
Sebagaimana kita ketahui sistem pengendalian operasional pemanfaatan konstruksi
yang sifatnya terbuka dan karakteristik keruntuhannya berdasarkan fatiq selalu menjadi
masalah besar di Indonesia.
Apabila terjadi suatu jembatan atau gedung runtuh, sistem pengendalian setelah
kejadian tersebut lebih mudah diterapkan karena perhatian masyarakat terfokus pada
peristiwa tersebut, Namun untuk jaringan jalan, apabila terjadi keruntuhan konstruksi
yang disebabkan beban berulang yang berebihan kurang mendapatkan perhatian.
Padahal pengabaian dalam sistem pengendalian ini telah menyebabkan kerugian yang
sangat tinggi yang akhirnya dibebankan kepada rakyat juga sebagai pembayar pajak.
Teknologi informasi yang sudah berkembang pesat dapat dimanfaatkan untuk
mendukung sistem pengendalian yang sifatnya real time sehingga penanganan
terhadap gejala keruntuhan dapat segera dilakukan.Ke depan, teknologi konstruksi
yang diperlukan untuk meningkatkan durabilitas layanan konstruksi dapat diterapkan
pada aspek sebagai berikut:

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
 Peningkatan kualitas perencanaan
 Peningkatan kualitas pelaksanaan
 Pengendalian operasi dan pemeliharaan
 Analisis hasil monitoring dan evaluasi sebagai umpan balik dalam penyelenggaraan
konstruksi
 Pengembangan penggunaan material dan metoda pelaksanaan disesuaikan dengan
karakteristik beban yang akan diterimanya.

 Teknologi Konstruksi dalam rangka Peningkatan Layanan


Dua isu penting yang terkait dengan peningkatan layanan konstruksi adalah tuntutan
konstruksi yang lebih aman dan nyaman, dan pemenuhan atas kebutuhan mobilitas
hasil industri.
Kebutuhan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan mencakup
permasalahan antara lain: pekuatan konstruksi yang sudah ada atau yang mengalami
kerusakan, rekayasa material sesuai dengan kebutuhan fungsi konstruksi, dan
peningkatan kapasitas jaringan jalan di perkotaan melalui peningkatan fungsi bundaran
dan persimpangan tidak sebidang. Banyak jembatan di jalur pantura Pulau Jawa
mengalami degradasi, khususnya jembatan yang terbuat dari rangka baja. Malahan
sudah terjadi pada beberapa jembatan yang mengalami keruntuhan struktur. Dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan, penyebab keruntuhan
pada rangka baja tersebut selain oleh beban berlebih juga akibat terjadinya vibrasi yang
yang menyebabkan resonansi pada struktur jembatan tersebut. Ke depan diperlukan
teknologi perkuatan yang tentu saja harus mencakup kedua pembebanan tersebut,
yaitu perkuatan untuk mengurangi deformasi struktur rangka jembatan dan meninggikan
kondisi frekuensi resonansi struktur agar tidak sama dengan frekuensi kendaraan berat
yang sedang berhenti di atas jembatan tersebut. Selain itu tentu saja perlu dilakukan
pencegahan dengan manjemen lalu lintas agar dapat dihindari atau dikurangi
kendaraan berat berhenti di atas jembatan rangka.
Kebutuhan teknologi untuk meningkatkan kelancaran mobilitas hasil industri
mencakup teknologi konstruksi untuk membuat rangka atap pergudangan dengan
bentang yang lebih besar, peningkatan kapasitas terminal dan pelabuhan, dan

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
peningkatan kapasitas jalan dan jembatan. Salah satu teknologi konstruksi yang
diperlukan yang saat ini sudah banyak dimanfaatkan adalah teknologi kantilever dan
material buatan yang memilikik karakteristik kekuatan yang tinggi dan ringan.

 Teknologi Konstruksi untuk Mengatasi Keterbatasan Ruang di Perkotaan


Karena nilai lahan di perkotaan sangat tinggi dan adanya kecenderungan kebutuhan
penghuni kota untuk dekat ke tempat pekerjaannya yang biasanya berada di pusat kota,
teknologi yang dipilih untuk menjawab tantangan tersebut biasanya bersifat hightech
atau teknologi maju. Pemilihan ini menjadi lebih mudah karena pembiayaan
penyelenggaraan konstruksi melibatkan pihak swasta.
Di masa depan kebutuhan teknologi konstruksi untuk mengatasi keterbatasan ruang
terbuka di perkotaan mencakup antara lain:
 Gedung bertingkat tinggi untuk permukiman dan perkantoran
 Basement untuk ruang parkir dan bisnis
 Reklamasi rawa dan pantai untuk perluasan wilayah yang saat ini teknologinya
sudah diterapkan antara lain di Teluk Jakarta, Bandar Lampung, Manado, dan
Makasar. Ke depan pemanfaatan teknologi konstruksi ini perlu dikaji kembali dengan
seksama mengingat ancaman tsunami yang sudah kita rasakan berdampak luar
biasa sebagaimana terjadi di NAD, Nias, dan pantai Selatan Jawa.
 Jalan dan rel layang, subway untuk kelancaran transportasi.

 Teknologi Konstruksi untuk Mengatasi Kondisi dan Bentang Alam


Kebutuhan teknologi konstruksi di masa depan mencakup penyelenggaraan konstruksi
antara lain:
• Perbaikan tanah dasar di daerah rawa dan tanah bermasalah lainnya
• Bangunan pengaman erosi, longsor, abrasi
• Tunnel di daerah pegunungan dan di bawah laut
• Rumah pompa, pipa dan tunnel
• Bendungan besar
• Jembatan bentang panjang: cantilever, girder box, gantung, cable stayed.

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
 Teknologi Konstruksi untuk Memberikan Identitas Daerah dan Komunitas
Kebutuhan teknologi konstruksi terkait dengan arsitektur yang cukup banyak
memberikan sentuhan seni dalam konstruksi. Ke depan kebutuhan teknologi ini
mencakup penyelenggaraan konstruksi yang mencakup:
 Gedung pencakar langit dengan berbagai bentuk untuk menunjukkan identitas
 Menara, patung, gerbang
 Cable stayed, arch bridge
 Penerapan teknologi perlu didukung sistem manajemen konstruksi dan proyek yang
handal.
 Teknologi akan tumbuh dengan baik apabila pasar jasa konstruksi berkembang dengan
sehat dan kokoh.

B. SEJARAH PENGGUNAAN DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI


BAHAN KONSTRUKSI

Teknik Sipil (dan Lingkungan) adalah suatu cabang ilmu teknik yang mempelajari
bagaimana merancang, membangun dan memelihara tidak hanya gedung dan infrastruktur,
tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Merupakan cabang
ilmu teknik tertua setelah Teknik Militer (military engineering).
Sejarah
 Sejak 4000 – 2000 SM : manusia mulai menetap disuatu tempat, rumah (Mesir dan
Mesopotamia)
 2700 – 2500 SM : pembangunan pyramid (Mesir)
 312 SM : pelabuhan, jembatan(Romawi)
220 SM : tembok Cina
 Abad 15 : supply air (Bavaria)
 1756 : Eddystone Lighthouse (Inggris)
 1818 : dibentuk Institution of Civil Engineer di London
 1828 : teknik sipil menjadi sebuah profesi
 Pertengahan abad 19 : sistem pembuangan air (London)
 Abad 20 : Burj Dubai, Petronas

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
Cabang-cabang Teknik Sipil
 Teknik Struktur
 mempelajari masalah struktural dan sifat dari material yang digunakan untuk
bangunan.
 Material bangunan: baja, beton, kayu, kaca dll.
 Bangunan: gedung, jalan, jembatan, terowongan dsb.
 Geoteknik
Mempelajari struktur dan sifat tanah sebagai penopang bangunan (fondasi)
ataupun sebagai material bangunan (tanggul, infrastruktur pertanian, dinding
penahan dsb.)
 Teknik Sumberdaya Air
Mempelajari masalah pengadaan, distribusi dan pengendalian air mencakup:
hidrologi (berkenaan dengan siklus air); hidrolika (berkenaan dengan sifat dan
pergerakan air) dan bangunan air (saluran, perpipaan, bendungan, waduk dsb.)
 Teknik Lingkungan
Mempelajari permasalahan kesehatan dan keselamatan manusia serta
lingkungan mencakup penyediaan sarana dan prasarana air bersih, pengelolaan
limbah padat dan air, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik
penyehatan
Permasalahan/Issues yang berkaitan dengan teknik sipil serta teknologinya antara lain :
 Populasi semakin meningkat
– Perlu tambahan struktur dan infrastruktur
– Kebutuhan pangan, energi, air minum bertambah
– Limbah bertambah
 Taraf hidup meningkat
– Perlu peningkatan kualitas struktur, infrastruktur dan lingkungan
 Perubahan iklim global
– Perlu adaptasi terhadap struktur, infrastruktur dan lingkungan

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
Pengetahuan yang diperlukan dalam Teknik Sipil antara lain :
 Prinsip-prinsip ilmiah: fisika, matematika, mekanika, perencanaan (design),
manajemen proyek dan topik-topik spesifik (seperti: pengetahuan bahan, struktur,
hidrologi, lingkungan)
 Seni (art) untuk analisis dan sintesis
 Keterampilan utk kerja dalam tim, kepemimpinan
Sejarah penggunaan dan perkembangan bahan konstruksi
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana,
prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun
peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana
telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik
bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia
dalam perjalanan sejarahnya.
Bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam
perjalanannya, manusia memerlukan ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan atau
yang menunjang dalam membuat suatu bangunan. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak
terlepas dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan
bangunan. Penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan
yang diduga digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Pada masa
sekarang, bangunan-bangunan berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan
peradaban manusia.
Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana
dan prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan
gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-
bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Setelah ditemukan
bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang
menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan
alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia
membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-
bahannya bakunya diambil dari alam.

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
Komponen – komponen pekerjaan konstruksi bangunan dan bahan – bahan bangunan yang
mendukung pekerjaan konstruksi bangunan tersebut antara lain :
1. Komponen Pondasi Bangunan
Merupakan komponen kaki yang bertugas mendukung berdirinya bangunan di atas
lokasi tanah yang dikehendaki. Bahan-bahan yang diperlukan, yaitu:
a. Semen
b. Kapur
c. Pasir
d. Air
e. Beton
2. Komponen Kolom-Balok-Dinding
Merupakan komponen konstruksi yang saling memperteguh struktur/kerangka
bangunan diatas pondasi.
Ø Untuk Kolom dan Balok :
a. Kayu
b. Besi/ logam lain (plat baja, baja strip, aluminium)
c. Fasternes (Pengikat)
d. Kawat
e. Beton bertulang (Besi Beton)
Ø Untuk Dinding :
a. Dinding Batu Bata
b. Dinding Batako
c. Dinding Bata Ringan
d. Dinding Kayu
e. Dinding lembaran (Cladding)
f. Partisi {rangka partisi, penutup partisi (plywood, formica, wall paper, tirai dll)}
g. Pelengkap partisi
Ø pintu,
Ø jendela,
Ø Kaca, merupakan materi bening dan transparan (tembus pandang) yang
biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida (SiO2), yang

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
secara kimia sama dengan kuarsa (bahasa Inggris: kwarts). Biasanya dibuat dari
pasir. Suhu lelehnya adalah 2000 derajat Celsius.
Ø kaca naco,
Ø kunci,
Ø alat penggantung
3. Komponen Lantai Bangunan
Merupakan komponen tempat kaki berpijak yang menjadi alas setiap ruangan
yang terjadi baik di dalam maupun di luar bangunan. Lantai merupakan salah satu
unsur pembentuk rumah dan menentukan identitas suatu rumah. Jenisnya pun
sangat beragam dengan harga yang beragam pula sesuai dengan desain dan
kebutuhan.Secara umum bahan penutup lantai yang ada di pasaran dapat
dibenakan menjadi 2 kategori yaitu jenis lantai alami dan buatan. Bebatuan yang
dipotong seperti marmer, granit dan limestone merupakan lantai alami. Sedangkan
semen, keramik, dan vinyl dikatagorikan sebagai lantai buatan. Bahan Penutup
Lantai (Ubin PC/Tegel, teraso, keramik, vinyl, marmer, granit, karpet, raised floor).
4. Komponen Atap
Merupakan komponen bangunan yang melindungi bangunan dari gangguan
atau ancaman iklim seperti panas matahari, hujan, angin, dsb. Atap berfungsi untuk
melindungi bangunan yang ada dibawahnya dari pengaruh cuaca maupun benda-
benda yang menggangu. Keaneka ragaman material memberikan pertimbangan
kepada anda untuk memilih bahan untuk konstruksi atap. Jenis- jenis yang umum
adalah sebagai berikut :
o Rangka Kayu
o Rangka atap Baja Ringan
o Bahan penutup atap :
Ø Genteng press mesin,
Ø Genteng metal/baja,
Ø Genteng beton/semen,
Ø asbes,
Ø kaca,
Ø bambu, alang-alang, ijuk, rumbia dll.

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
5. Komponen Perlengkapan Interior
Merupakan komponen bangunan untuk mengubah ruang dalam, mengisi dan
memperlengkapi bangunan. Antara lain : tempat tidur, lemari makan, lemari pakaian,
lemari buku, meja tulis dan kursi, meja makan dan kursi, meja tamu dan kursi, lemari
buffet, sofa, dapur, tempat mencuci,dan pigura dinding. Kayu yang biasa dipakai di
Indonesia untuk furniture adalah kayu jati, kayu nyatoh, dan kayu sungkai dan beberapa
jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan cedar.
6. Komponen Perlengkapan Exterior
Merupakan komponen bangunan untuk mengubah sisi luar dari bangunan.
· Pertamanan (landscaping)
· Interblock-paving stone- grass block (pengerasan halaman)
· Jenis pipa (besi, baja, aluminium, paralon(pvc), asbest, beton, tanah(hong),
keramik, tembaga, kuningan, karet/plastic(slang),
· Kelas pipa paralon/PVC
· Aspal
7. Komponen Perlengkapan Penunjang
Merupakan komponen bangunan bidang perencanaan lain yang menunjang
operasional bangunan.
· Instalasi Listrik dan Komunikasi
· Instalasi Mekanis (Lift, escalator, AC, dll)
· Instalasi Plumbing (Air bersih, air panas, sanitari, pemadam kebakaran dll)
8. Komponen Pengakhiran/Finishing.
Merupakan pekerjaan penyempurnaan terakhir untuk memperhalus/memperindah
penyelesaian komponen yang telah terpasang.Pengecatan:
9. Komponen Bahan-Bahan Khusus
Merupakan komponen bangunan yang digunakan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas, melindungi atau menjadi katalisator terhadap bahan bangunan.
· Bahan kimia pencampur
· Aquaproof

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sejarah
Penggunaan dan Perkembangan Teknologi
Bahan Konstruksi
Aquaproof adalah waterproofing coating yang terbuat dari Acrylic dan berbahan
dasar air. Aquaproof sangat cocok digunakan untuk dinding samping rumah agar lebih indah
dan terlindungi dari kebocoran yang akan mengganggu estetika ruangan disebelah
dalamnya. Aquaproof lebih elastis, lebih kedap air, lebih tahan leleh dan lebih tahan lama.
Kesimpulan yang dapat diambil pada pembahasan di atas ini, yaitu:
a. Setiap konsep pembangunan memiliki spesifikasi bahan material yang berbeda-beda,
sesuai dengan kebutuhannya.
b. Lokasi penggunaan bahan material mempengaruhi jenis dari bahan material itu sendiri.
c. Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang anda inginkan, ada baiknya anda mengenal
jenis bahan-bahan bangunan beserta kelebihan dan kekurangannya secara keseluruhan
sebelum memutuskan untuk memilih atau menggunakannya dalam proses konstruksi.

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Ilmu Bahan Bangunan, Kanisius, 1999.
2. Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, Rachmat Purwono, itspress, 2005.
3. Seni Konstruksi, Mario Salvadori, Pakar Raya, 2009.
4. Teknik Bangunan, Daryanto, Rineka Cipta, 2009.
5. Teknologi Beton, Tri Mulyono, Andi Offset, 2009.
6. Konstruksi Kayu, Daryanyo, Satu Nusa, 2010.

‘15 Teknologi Bahan Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Retna Kristiana, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai