Anda di halaman 1dari 22

BAB I

1.1 UMUM

Perencanaan kekuatan semua struktur di dalam proyek ini berdasarkan system rangka pemikul momen
khusus, SRPMK, beban gravitasi dan beban lateral ditahan oleh system rangka.

1.2 GAMBARAN PROYEK

Proyek pembangunan tempat usaha 2 lantai menggunakan konstruksi struktur baja. Denah, tampak dan
potongan dari proyek ini ditunjukkan pada gambar berikut, secara berturut-turut adalah Gambar Denah
dan tampak potongan adalah :

a. Tampak Bangunan
b. Denah Bangunan
c. Potongan
1.3 DASAR – DASAR PERENCANAAN
1.3.1 Peraturan

Perencanaan struktur Gedung ini mengikuti semua ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia,
khususnya yang di tetapkan dalam peraturan berikut :

1. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan Gedung dan non-gedung
(SNI 1726 : 2019)
2. Persyaratan beton struktural untuk bangunan Gedung dan penjelasan (SNI 2847 : 2019)
3. Persyaratan beton struktural untuk bangunan Gedung (SNI 2847 : 2013)
4. Beban desain minimum dan kriteria terkkait untuk perancangan bangunan gedung dan struktur
lain (SNI 1727 : 2020)
5. Spesifikasi untuk bangunan Gedung baja struktural (1729 : 2015)
6. Beton tulangan baja (SNI 2052 : 2014)

1.3.2 Spesifikasi Bahan

Tabel 1.2 Spesifikasi Bahan

NO MEMBER MATERIAL MUTU


Beton Fc 25
1. Plat Lantai
Baja Tulangan BJTS 240
Baja WF Fy 370
2. Kolom
Baja WF Fy 370
3. Ring Balok
Baja WF Fy 370
4. Rangka Atap
Genteng Metal 0,35 mm
5. Atap

1.4 SISTEM STRUKTUR


1.4.1 Sistem Struktur Atas

Sistem struktur atas adalah dual system baja structural terdiri dari kolom dan balok.

1.4.2 Sistem Struktur Bawah

Dengan melihat data tanah yang ada, maka jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi
tapak.
1.5 LANGKA PERENCANAAN
1.5.1 Perencanaan Struktur Utama

Struktur atas dianalisa dengan menggunakan program software dan dimodelkan sebagai Dual Sistem
dimana kekuatan semua struktur di dalam proyek ini berdasarkan sistem rangka pemikul momen khusus
penaham beban gravitasi dan beban lateral

Definisi :

Balok 200 x 100

Baja Canopi (CNP) C 150

Kolom H Beam 200 x 100

Rafter WF 200 x 100

Wmd Brace (Tul. 16)


BAB II

PEMODELAN LAYOUT GEOMETRI STRUKTUR

2.1 URAIAN

Struktur atas dimodelkan sebagai struktur rangka pemikul momen khusus dengan balok dan kolom
sebagai penahan beban gravitasi dan lateral dengan mekanisme lentur.

2.2 PEMODELAN DENAH STRUKTUR DENGAN PROGRAM SOFTWARE

Denah dan Sloof, Beam + Pelat Assigment Struktur

Ring Balok
Tampak Samping
Tampak Depan
Tampak 3 Dimensi
BAB III

KONSEP DESAIN

3.1 PEMBEBANAN
3.1.1 Beban Mati

Beban mati merupakan berat sendiri seluruh bangunan, struktur maupun non strukturr yang selalu ada
dan bekerja pada bangunan ini`

Beban mati tersebut sangat tergantung dari dimensi serta berat jenis struktur yang digunakan. Sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Indonesia., berat jenis dari elemen—elemen sruktur adalah sebagai
berikut :

Beton bertulang = 2400 Kg/m3


Baja struktural = 7850 Kg/m3
Dinding = 250 Kg/m3
Mortar = 2000 Kg/m3

Beban mati ini harus diperhitungkan 100% dalam setiap Analisa struktur

3.1.2 BEBAN HIDUP

Beban hidup adalah berat tambahan di luar beban mati yang bekerja pada waktu-waktu tertentu, baik
secara terus menerus maupun sementara.

Besarnya beban hidup ditentukan oleh peruntukan bangunan, dengan harga minimun sesuai dengan
SNI 1727 : 2019

Ruang Makan dan Restoran


(harus dirancang untuk beban yang lebih 100 (4,79)
berat jika diperlukan)

Mengingat beban hidup tidak bekerja secara bersamaan, maka untuk Analisa portal maupun gempa ada
suatu faktor reduksi, yang bergantung pada jenis peruntukan bangunan dan jumlah tingkat
3.1.3 Beban gempa

Beban gempa yang diterapkan dalam perencanaan ini menggunakan skema beban dinamik, yaitu
menggunkan fungsi resspone spectrum (25, lokasi perencanaan berada dikota medan. Penentuan data
parameter telah didapat dengan menggunakan bantuan komputasi melalui aplikasi spektrum respons
desain Indonesia 2021 yang telah dibuat oleh kementrian pupr

Gudang Penyimpanan masuk dalam kategori resiko II dengan faktor keutamaan gempa = 1

Penyelidikan tanah yang dilakukan adalah sondir/CPT, sesuai SNI 1726:2019 tentang klasifikasi situs
: apabila tidak tersedia data tanah yang spesifik pada situs sampai kedalaman 30M, maka sifat-sifat
tanah harus diestimasi oleh seorang ahli geoteknik yang memiliki sertifikat/ izin keahlian dengan
menyiapkan laporan penyelidikan tanah berdasarkan kondisi geotekniknya. Jika sifat tanah yang
memadai tidak tersedia untuk penentuan kelas situs, maka kelas stus adalah SE atau tanah lunak.

Untuk respon spectra diambil dari data

Batasan system struktur dan Batasan tinggi struktur, kategori desain seismik (TB)
• Faktor keutamaan (Ie) : 1
• Faktor modifikasi respon (R) : 8
• Acceleration (g): 9,81 m/s2
Jenis Pemanfaatan Kategori Resiko
Gedung dan nongedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk,
antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan perikanan
I
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya

Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori
risiko I,III,IV termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah kantor
II
- Pasar
- Gedung perkantoran
- Gedung apartemen/ rumah susun
- Pusat Perbelanjaan/mall
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik

Kelas = SD (Tanah Sedang )

PGA = 0,3208 (g)

Ss = 0,7086 (g)
S1 = 0,3855 (g)

TL = 20 Detik

To = 0,17

Ts = 0,84

Sds = 0,58

Sd1 = 0,49

1.) Untuk periode yang lebih kecil dari T0, spektrum respons percepatan desain, Sa, harus
diambil dari persamaan;

2.) Untuk periode lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil dari atau sama
dengan Ts, spektrum respons percepatan desain, Sa, sama dengan SDS;

Sa = SDs

3.) Untuk periode lebih besar dari Ts tetapi lebih kecil dari atau sama dengan TL, respons
spektral percepatan desain, Sa, diambil berdasarkan persamaan:

RESTAURANT M IE GACO AN
0,600

0,500

0,400
Sa (g)

0,300

0,200

0,100

0,000
0 5 10 15 20 25
T (detik)
3.1.4 Pembebanan Angin

Berdasarkan hasil yang didapat melalui analisis terhadap struktur Gedung telkomsel
telecommunication center, ditentukan penggunaan parameter dasar untuk beban angin pada
SPBAU dan K&K.

Wind Speed
Serviceability design, V = 32 m/s = 115 km/ jam : W = 65 kg/m2
Ultimate design, V = 39,1 m/s = 140 km/jam : 95 kg/m2
There is no wind map in Indonesia, base on TPKB, wind speed can be taken by Vs = 39,1 m/s
for strength design and Vs = 32 m/s for serviceability design.
Berdasarkan hasil studi dari AS bahwa kecepatan angin rata-rata yang dapat ditentukan
adalah 40 m/s

Faktor arah angin, Kd


Tipe Struktur Faktor Arah Angin Kd
Bangunan Gedung
Sistem Penahan Beban Angin Utama 0,85
Komponen dan Klading Bangunan Gedung 0,85

Kategori Eksposur
Eksposur B : Untuk bangunan gedung atau struktur lain dengan tinggi atap rata-rata kurang
dari atau sama dengan 30 ft (9,1m), Eksposur B berlaku bilamana kekerasan permukaan tanah,
sebagaimana ditentukan oleh Kekerasan Permukaan B, Berlaku diarah melawan angin untuk
jarak yang lebih besar dari 1.500 ft (457m). untuk bangunan Gedung atau struktur lain dengan
tinggi atap rata-rata lebih besar dari 30 ft (9,1m), Eksposur B berlaku bilamana Kekerasan
Permukaan B berada dalam arah melawan angin untuk jarak lebih besar dari 2.600 ft (792 m)
atau 20 kali tinggi bangunan atau struktur, dipilih yang terbesar
Eksposur C : Eksposur C berlaku untuk semua kasus di mana Eksposur B atau Eksposur D
tidak berlaku

PENGECUALIAN : Eksposur menengah di antara kategori-kategori sebelumnya boleh


digunakan di zona transisi, asalkan itu ditentukan oleh metode analisis rasional yang diperlukan
dalam literatur yang diakui.
Faktor topografi (kzt), kondisi situs dan lokasi Gedung dan struktur struktur bangunan lain
tidak memenuhi semua kondisi yang di syaratkan, maka kzt = 1,00

Faktor efek hembusan angin, factor efek hembusan angin untuk suatu bangunan Gedung dan
struktur lain yang kaku boleh diambil sebesar 0,85

3.1.5 Kombinasi Pembebanan

Gudang binjai adalah Gudang bengkel sederhana beban yang bekerja adalah beban mati yakni berat
sendri struktur, dinding dan atap

Adapun kombinasi beban yang bekerja adalah

1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau R)
3. 1,2D + 1,6 (Lr atau R) + (1,0 atau 0,5 W)
4. 1,2D + 1,0W + 1,0L + 0,5 (Lr atau R)
5. 1,2D + 1,0E + 1,0L
6. 0,9D + 1,0W
7. 0,9D + 1,0E

3.2 Input pembebanan kedalam software

Pendefenisian spesifikasi material (satuan = kN.m.C)


BAB IV

HASIL ANALISA

4.1 Beban Axial, Momen Lentur, Gaya Geser, Torsi

4.1.1 Beban Axial

4.1.2 Momen Lentur


4.1.3 Gaya Geser

4.1.4 Torsi
BAB V

PERENCANAAN PONDASI

Pada bagian ini dilakukan perencanaan pondasi, diamana dilakukan pengecejan terhadap daya dukung
baik terhadap beban service, 1 DL dan beban kombinasi ultimate baik dengan maupun tanpa faktor kuat
lebih. Kombinasi untuk pengecekan pondasi adalah sebagai berikut :

Kombinasi service :

1. 1DL + 1LL + 1SDL

Pondasi yang digunakan adalah pondasi tapak

Gaya Aksial Pondasi = 721,03 kN = 72 ton.


DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL (Qi)

Keda S-1 S-2 S-3


laman
CR Qi CR Qi CR Qi
m (Kg/Cm2) (T/m2) (Kg/Cm2) (T/m2) (Kg/Cm2) (T/m2)

0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

0,20

0,40

0,60

0,80 3 1,00 6 2,00 5 1,67

1,00 4 1,33 10 3,33 4 1,33

1,20 4 1,33 15 5,00 5 1,67

1,40 5 1,67 20 6,67 7 2,33

1,60 7 2,33 22 7,33 7 2,33

1,80 6 2,00 25 8,33 8 2,67

2,00 6 2,00 25 8,33 9 3,00

2,20 7 2,33 27 9,00 10 3,33

2,40 6 2,00 30 10,00 12 4,00

2,60 5 1,67 35 11,67 12 4,00

2,80 7 2,33 25 8,33 15 5,00

3,00 8 2,67 20 6,67 17 5,67

3,20 10 3,33 10 3,33 20 6,67

3,40 15 5,00 15 5,00 21 7,00

3,60 30 10,00 18 6,00 19 6,33

3,80 40 13,33 30 10,00 21 7,00

4,00 38 12,67 32 10,67 20 6,67

4,20 35 11,67 35 11,67 20 6,67

4,40 20 6,67 30 10,00 18 6,00


4,60 15 5,00 27 9,00 21 7,00

4,80 20 6,67 25 8,33 18 6,00

5,00 25 8,33 27 9,00 20 6,67


PERENCANAAN PONDASI DANGKAL
Project GUDANG 2 LANTAI
Design Pondasi Keliling Bangunan Tanggal 15 Juni 2022
Sub design Dimensi dan tebal tapak pondasi
● Dimensi Tapak Pondasi parameter :
2
s tanah = 11,67 t/m
2
q1 = 10,7199 t/m P= 55,1 t
2
< 11,67 t/m M= 0,8 tm
OK B= 2,4 m
2
q2 = 10,0254 t/m L= 2,4 m
2
< 11,67 t/m htapak = 0,3 m
OK t= 0,6 m
btiang = 0,4 m
● Tebal Tapak Pondasi ltiang = 0,4 m
ttiang = 1,3 m
2
q4 = 10,34 t/m W= 4,6464 t
2
tbpm = 15 kg/cm
2
q3 = 10,55 t/m l= 1m

2
qnetto = 10,44 t/m

2
tbpm = 56,89109 t/m
5,689109 kg/cm2
< 15 kg/cm2
OK

● Momen pada Tapak

2
q5 = 10,31 t/m

M2-2 = 5,06 tm

Anda mungkin juga menyukai