DAFTAR ISI
BAB I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1.1. URAIAN UMUM
BAB II
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
I. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA, BATA RINGAN DAN PARTISI
1.1. KETERANGAN ...................................................................................................... II - 1
1.2. BAHAN-BAHAN...................................................................................................... II - 1
1.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN .......................................................................... II - 2
1.4. DINDING PARTISI ............................................................................................... II - 4
1.5. DINDING PEMISAH CUBICAL TOILET............................................................. II - 4
1.6. DINDING SANDWICH PANEL............................................................................. II - 5
Daftar Isi
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Daftar Isi
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Daftar Isi
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
BAB III
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
3.1. URAIAN PEKERJAAN DAN SITUASI ................................................................ III - 1
3.2. UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK ....................................................... III - 1
3.3. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN ............................... III - 2
3.4. OBSTACLE ............................................................................................................. III - 2
3.5. PEKERJAAN PERBAIKAN KONDISI TANAH GALIAN/URUGAN ................ III - 2
3.5.1. LINGKUP PEKERJAAN .......................................................................... III - 2
3.5.2. PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMADATAN FILL........................... III - 3
3.5.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH
PEMADATAN CUT.................................................................................. III - 3
3.6. PEKERJAAN PEMBUATAN SUB BASE COURSE & BASE COURSE ....... III - 4
3.6.1. LINGKUP PEKERJAAN .......................................................................... III - 4
3.6.2. PEMBUATAN SUB BASE COURSE & BASE COURSE ................... III - 4
3.7. PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG...................................................... III - 6
3.7.1. UMUM......................................................................................................... III - 6
3.7.2. MATERIAL.................................................................................................. III - 6
3.7.3. PEMANCANGAN...................................................................................... III - 8
3.7.4. LAPORAN................................................................................................... III - 9
3.7.5. GANGGUAN-GANGGUAN...................................................................... III - 9
3.7.6. PENGAMBILAN DAN PENGUJIAN SILINDER BETON..................... III - 9
3.7.7. TANGGUNG JAWAB PELAKSANA PEKERJAAN.............................. III - 9
3.7.8. PENGUJIAN PEMBEBANAN.................................................................. III - 10
3.8. PEKERJAAN BETON SITE MIX.......................................................................... III - 17
3.8.1. UMUM ........................................................................................................ III - 17
3.8.2. REFERENSI DAN STANDAR ................................................................ III - 18
3.8.3. PENYERAHAN ......................................................................................... III - 19
3.8.4. PERCOBAAN BAHAN DAN CAMPURAN BETON ............................ III - 19
3.8.5. BAHAN / PRODUK .................................................................................. III - 21
3.9. PELAKSANAAN BETON READY - MIXED ....................................................... III - 23
3.9.1. UMUM ....................................................................................................... III - 23
3.9.2. PENGECORAN DAN PEMADATAN BETON ..................................... III - 25
3.9.3. PENGHENTIAN / KEMACETAN PEKERJAAN ................................ III - 27
3.9.4. SIAR PELAKSANAAN ........................................................................... III - 28
3.9.5. PERAWATAN BETON .......................................................................... III - 28
3.9.6. TOLERANSI PELAKSANAAN ............................................................. III - 29
3.9.7. PENYELESAIAN DARI PLAT .............................................................. III - 29
3.9.8. CACAT PADA BETON .......................................................................... III - 29
3.9.9. PERLINDUNGAN DARI KERUSAKAN AKIBAT CUACA ................ III - 30
3.9.10. PEKERJAAN PENYAMBUNGAN BETON ......................................... III - 31
3.9.11. PENYELESAIAN STRUKTUR BETON .............................................. III - 31
3.9.12. PERLINDUNGAN TERHADAP MEKANIK DAN KERUSAKAN......... III - 35
3.10. PEKERJAAN BETON BERTULANG................................................................... III - 36
3.10.1. LINGKUP PEKERJAAN........................................................................... III - 36
3.10.2. REFERANSI DAN STANDAR................................................................. III - 37
3.10.3. PENYERAHAN-PENYERAHAN............................................................. III - 38
Daftar Isi
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
BAB IV
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL,
ELEKTRIKAL, PLUMBING
Daftar Isi
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Daftar Isi
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
BAB V
PENUTUP
Daftar Isi
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
BAB I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1.1.1. PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini adalah Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah
Palembang.
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang,
buruh dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c. Pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS,
Gambar-gambar Rencana, Bill of Quantity (BoQ), Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan serta Addenda yang disampaikan selama pelaksanaan.
e. Metode Pembayaran mengacu pada kontrak unit price (harga satuan) yaitu kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap, untuk setiap satuan/unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat
sementara, pembayarannya didasarkan Pada hasil pengukuran bersama atas volume
Pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.
a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Konsultasi No. 07/PRT/M/2011 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat RI No. 22/PRT/M/2018 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Konsultasi No. 28/PRT/M/2016 tentang
Standar dan Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang PU
g. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
Bab 1 - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
b. Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS dan dokumen kontrak lainnya yang
berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-sesuaian antara RKS, gambar-
gambar pelaksanaan dan BoQ, atau antara gambar satu dengan lainnya, Kontraktor
wajib untuk memberitahukan/melaporkannya kepada Konsultan MK / Konsultan
Manajemen Konstruksi .
Pada prinsipnya antara dokumen yang satu dengan yang lainnya adalah saling
melengkapi.
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka
gambar detail yang diikuti.
2. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka
yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan
menyebabkan ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan MK lebih dahulu.
3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bila
hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan MK.
4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap
sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah
mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan
pekerjaan.
6. Bill of Quantity (BoQ) hanya sebagai acuan dalam penawaran yang mengikat dalam
pelaksanaan adalah gambar dan RKS.
Bab 1 - 2
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Bab 1 - 3
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
f. Pekerjaan lain-lain
Pekerjaan yang jelas terkait langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa dipisahkan
dengan pekerjaan utama sesuai dengan gambar dan RKS
Bab 1 - 4
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Air
Bab 1 - 5
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton dan
penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak mengandung minyak, garam,
asam dan zat organik lainnya yang telah dikatakan memenuhi syarat, sebagai air
untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh laboratorium tidak lagi diperlukan
rekomendasi laboratorium.
Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari kotoran,
lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri atas.
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim disebut pasir
urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian terbesar
adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim dipasarkan disebut
pasi pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya mendapat
rekomendasi dari laboratorium.
1.3.1. SITUASI/LOKASI
a. Lokasi proyek berada Di dalam lingkungan pengembangan RSK Dr. Rivai
AbdullahPalembang Jl. Sungai Kundur Kel. Mariana, Kec. Banyuasin, Kab
Banyuasin – Sumatera Selatan 30763. Halaman proyek akan diserahkan kepada
Kontraktor. Kontraktor hendaknya mengadakan penelitian dengan seksama mengenai
keadaan tanah halaman proyek tersebut.
b. Halaman proyek akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana keadaannya waktu
Rapat Penjelasan. Kontraktor hendaknya mengadakan penelitian dengan seksama
mengenai keadaan tanah halaman proyek tersebut.
c. Kekurang-telitian atau kelalaian dalam mengevaluasi keadaan lapangan, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan
klaim/tuntutan kepada pihak manapun.
Bab 1 - 6
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
b. Kontraktor harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sendiri sementara yang
dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan lainnya dalam
melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini harus memenuhi
persyaratan yang berlaku. Kontraktor harus mengatur dan menjaga agar jaringan dan
peralatan listrik tidak membahayakan para pekerja di lapangan. Kontraktor harus pula
menyediakan penangkal petir sementara untuk keselamatan.
Kontraktor harus selalu membersihkan dan menjaga keamanan kantor tersebut beserta
peralatannya.
Dengan seijin Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen, Kontraktor dapat
menggunakan Direksi Keet yang sudah ada dengan diadakan penyempurnaan dan
perlengkapan peralatan jika dianggap perlu.
Bab 1 - 7
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
bangunan dari atas yang membahayakan baik pekerja maupun aktivitas lain disekitar
bangunan.
Bab 1 - 8
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
BAB II
PERESYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
I. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA DAN DINDING PARTISI
1.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat dari batu
bata disusun ½ bata dan satu bata, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan
peralatan untuk pekerjaan ini.
1.2. BAHAN
a. Batu bata (bata merah)
Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam
negeri eks daerah setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran 5 x
10,5 x 22 cm yang dibakar dengan baik, warna merah merata, keras
dan tidak mudah patah, bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau
mengandung kotoran.
Meskipun ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin
tidak sama dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya
ukuran bata yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang.
Kualitas bata harus sesuai dengan pasal 81 dari A.V. 1941
Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada Pengawas
/Konsultan MK. Pengawas /Konsultan MK berhak menolak bata dan
menyuruh bongkar pasangan bata yang tidak memenuhi syarat. Bahan-
bahan yang ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan.
b. Bata Ringan
Batu bata ringan yang dipakai adalah produksi setara Powerblock,
Celcon atau Grand Elephant ukuran 20 x 60 tebal 10 cm, atau 8,3 buah per
m2. Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada
Pengawas /Konsultan MK. Pengawas /Konsultan MK berhak menolak bata
ringan yang tidak memenuhi syarat. Bahan-bahan yang ditolak harus
segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan.
c. Mortar/Plester
Adukan terdiri dari bahan Dry-Mix dan air dipakai untuk pemasangan
dinding batu bata ringan. Komposisi adukan sesuai dengan yang
disyaratkan oleh Fabrikan.
Bahan Dry-Mix yang dipakai adalah produk Powerbond, Drymix, GE
Mortar, Multi Mortar.
d. Adukan
Adukan terdiri dari semen, pasir dan air dipakai untuk pemasangan
dinding batu bata. Komposisi adukan adalah 1 pc : 5 pasir untuk dinding
biasa, 1 Pc :
3 pasir untuk tasram
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik
Gresik, Tiga Roda atau produk daerah setempat yang mempunyai
kualitas standar konstruksi).
Bab 2 - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Adukan harus dibuat dalam alat tempat mencampur, diatas permukaan yang
keras, bukan langsung diatas tanah. Bekas adukan yang sudah mulai
mengeras tidak boleh digunakan kembali.
1.3. PELAKSANAAN
Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan
menurut masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
a. Sloof, kolom praktis dan ringbalk
Ukuran rangka penguat dinding bata (non struktural) : sloof 15 x 20 cm,
kolom praktis 10 X 12, ringbalk 10 X 15 dan balok latai 10 x 15 cm. Kolom
praktis, balok latai dan ringbalk diplester sekaligus dengan dinding bata
sehingga mencapai tebal 12 cm dan 12 cm untuk bata ringan. Bekisting
terbuat dari kayu terentang/kayu hutan lainnya dengan tebal minimum 2 cm
yang rata dan berkualitas papan baik.
Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah-celah papan harus
rapat sehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh
dibongkar setelah beton mengalami proses pengerasan.
Kecuali ditentukan lain pemasangan balok latai dipasang tepat diatas kusen
pintu maupun jendela.
Bab 2 - 2
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
BAB III
PERSYARATAN TEKNIS STRUKTURAL
3. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam uraian
pekerjaan dan syarat-syarat gambar bestek dan detail gambar konstruksi serta
keputusan Pengawas Lapangan.
4. Situasi
Kontraktor harus menyediakan pekerja yang ahli dalam cara-cara pengukuran alat penyipat
datar, slang plastik, alat penyiku, prisma silang, segitiga siku-siku dan alat-alat penyipat tegak
lurus dan peralatan lain yang diperlukan guna ketetapan pengukuran.
Bab 3 - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Semua benda dan permukaan seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-rintangan
bangunan beserta pondasinya dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah
pembangunan yang tercantum dalam gambar harus dibersihkan dan dibongkar kecuali untuk
hal-hal di bawah ini :
1. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang tidak
mudah rusak yang letaknya minimum ± 1 meter di bawah dasar pondasi.
3. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali lubang-lubang bekas pepohonan dan
lubang-lubang lain harus diurug kembali dengan bahan-bahan yang baik dan dipadatkan.
3.4. OBSTACLE
1. Kriteria obstacle berupa konstruksi beton pasangan batu kali, pasangan dinding tembok besi-
besi tua dan lain-lain. Bekas perlindungan maupun bekas kontruksi bangunan lama (bila ada)
yang cara pembongkarannya memerlukan metoda khusus dengan menggunakan peralatan
yang lebih khusus pula (misalnya : concrete breaker, compressor, mesin potong) dibandingkan
dengan peralatan yang digunakan pada pekerjaan galian tanah.
2. Semua barang dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing galian dan lain-lain
harus segera dikeluarkan dari tapak dan dibuang ke tempat yang ditentukan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi. Semua peralatan yang diperlukan pada paket pekerjaan ini harus
tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai.
3. Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan diarea pekerjaan dan disekitarnya yang diakibatkan
oleh semua kegiatan pekerjaan ini serta menjaga keutuhan terhadap material/barang-barang
yang sudah terpasang (existing)
Yang termasuk pekerjaan perbaikan kondisi tanah adalah semua pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan tanah meliputi :
Land Screeding
Pemadatan Tanah
Penggalian, perataan, pengurugan ( Pematangan lahan)
Bab 3 - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Penimbunan dilakukan sampai pada peil dan kemiringan yang ditentukan sesuai Gambar
Kerja.
Sebelum penimbunan, daerah kawasan harus dibersihkan dari semua kotoran, rumput,
humus dan akar tanaman serta dilakukan pengupasan lumpur.
Penimbunan baru dilakukan setelah tanah yang selesai dibersihkan itu dipadatkan
mencapai 90% kepadatan maksimum modified proctor.
Pelaksanaan pemadatan dilakukan lapis demi lapis, tiap lapisan tidak boleh lebih dari 20
cm tebal sebelum dipadatkan atau 15 cm setelah dipadatkan.
Tanah yang dipadatkan harus mencapai 90 % kepadatan maksimum yang dapat dicapai
pada kadar air optimum yang ditentukan dengan Modified AASHTO T-99, kecuali tanah
setebal 30 cm di bawah sub base course harus mencapai 90% compacted (dari modified
proctor).
Selama pemadatan harus dikontrol terus kadar airnya, sebelum pemadatan kadar air dari
fill material harus sama dengan kadar air optimum dari hasil test Compaction Modified
Proctor dari contoh fill material.
Apabila kadar air bahan timbunan/fill material lebih kecil dari bahan optimum, maka fill
material harus diberi air sehingga menyamai kadar air optimum. Sebaliknya bila kadar air
bahan timbunan/fill material lebih besar dari kadar air optimum, maka fill material harus
dikeringkan terlebih dahulu atau ditambah dengan bahan timbunan yang lebih kering.
Pemadatan harus dilakukan pada cuaca baik, bila hujan dan air tergenang, pemadatan
dihentikan. Diusahakan air dapat mengalir dengan membuat saluran-saluran drainage
sehingga daerah pemadatan selalu kering.
Setiap lapis dari daerah yang dipadatkan harus ditest dengan 'Field Dry Density Test'
untuk mengetahui kepadatan tanah yang dicapai serta Moisture Content. Satu test untuk
setiap 400 m2 untuk tanah yang dipadatkan.
Apabila tanah yang dipadatkan < 1,6 ton/m3, maka tanah tersebut harus diganti dengan
tanah lain atau dicampur pasir sehingga tanah tersebut menjadi >1,6 ton/m3.
Apabila tanah yang dipadatkan telah mencapai nilai 90% compacted dari modified proctor
(untuk lapisan sub grade setebal 30 cm di bawah base) tetapi tidak mencapai soaked
CBR minimum = 4, maka tanah (sub grade) tersebut harus diganti dengan fill material
yang pada 90% maksimum compacted mencapai nilai soaked CBR = 4.
Bab 3 - 2
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Yang termasuk pekerjaan ini ialah semua pekerjaan dalam kawasan bangunan tersebut, meliputi :
Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan pembuatan sub base course dan base course ialah pembuatan
lapisan sirtu yang terdiri dari agregat kasar (kerikil keras dan batu-batu bulat) yang bercampur
dengan pasir clay, sesuai Gambar Kerja serta Persyaratan Pelaksanaan dan Uraian Pekerjaan.
Persyaratan Umum
- Semua bahan-bahan yang dipergunakan harus memenuhi peraturan-peraturan / normalisasi-
normalisasi yang berlaku di Indonesia seperti PUBB, PBI, PMI dan lain-lain.
- Sirtu dipergunakan dalam lapisan sub base course dan base course ini harus disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi /Perencana.
- Agregat-agregat sub base course harus mempunyai persyaratan gradasi sebagai berikut :
Ukuran Saringan % Berat Yang Melewati
------------------------- --------------------------------
1,25" 100 %
0,75" 75 -- 85 %
0,50" 65 -- 85 %
No. 4 65 -- 85 %
No. 10 50 -- 65 %
No. 40 35 -- 50 %
No. 100 10 -- 18 %
No. 200 5 -- 12 %
Agregat kasar
Bab 3 - 3
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipergunakan bila jumlah butir-
butir pipih tersebut tidak melebihi 20 % dari berat agregat seluruhnya.
Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal artinya tidak mudah pecah atau hancur oleh
pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan. Agregat kasar tidak mengandung lumpur
lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat kering). Yang dimaksud dengan lumpur adalah
bagian-bagian yang dapat melalui ayakan/saringan 0,63 mm.
Apabila kadar lumpur melebihi 1%, maka agregat kasar harus dicuci terlebih dahulu, agregat
kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang merusak beton seperti zat-zat yang reaktif alkali.
- Sirtu harus disebarkan secara merata dengan mempergunakan blade graders, kemudian
setelah mencapai kedalaman 15 cm dipadatkan dengan menggunakan rollers yang beratnya
8 ton sampai dengan 10 ton atau pneumatic rollers lainnya yang setara dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
- Setiap luas 400 m2 per lapis pemadatan harus dilakukan field test untuk mengetahui CBR
yang tercapai akibat pemadatan yang dilakukan.
- Untuk mencapai minimal kepadatan yang diinginkan (CBR 30) dipakai rollers dengan berat
10 ton atau lainnya yang setaraf dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
/Perencana. Kecuali untuk daerah-daerah sempit diantara yang tidak dapat dilalui oleh rollers,
pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper/compactor dengan kapasitas 2 ton atau
yang setaraf dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi.
- Agregat harus disebarkan secara merata dengan mempergunakan blade graders agar didapat
campuran yang uniform.
Tebal tiap lapisan 10 cm, dipadatkan dengan '3 wheel power rollers' berat 8 ton sampai
dengan 10 ton atau pneumatic rollers lainnya yang setara dan disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi.
- Permukaan tiap lapisan harus dijaga kebersihannya dari rumput-rumput/ akar/humus sampai
diletakkan lapisan berikutnya.
- Pemadatan base course harus mencapai nilai minimal CBR 80 untuk jalan dan CBR 60 untuk
lantai.
- Setiap luas 400 m2 per lapis pemadatan harus dilakukan field test untuk mengetahui CBR
yang tercapai akibat pemadatan yang dilakukan.
- Pemadatan base course untuk daerah-daerah yang tidak dapat dilalui oleh rollers 8 sampai
10 ton, sehingga tidak akan mencapai nilai CBR 80 dan CBR 60, maka bahan base course
tersebut diganti dengan beton tumbuk mutu K-125 yang tebalnya 25 cm, ukuran sesuai
dengan Gambar Kerja.
- Untuk daerah-daerah lain yang masih dapat dilalui rollers yang beratnya 8 ton sampai
10 ton, bahan base course adalah tetap seperti point pertama di atas dan harus mencapai
nilai minimal CBR 80 untuk jalan dan CBR 60 untuk lantai dengan ketebalan sesuai Gambar
Kerja.
Bab 3 - 4
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
3.7.1. UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pemasangan tiang pancang menggunakan sistem Hidrolic, atau diesel
hamer , semua bahan dan pekerjaan harus memenuhi syarat-syarat yang terdapat
dalam syarat-syarat dalam bagian ini . Penggunaan tiang pancang siap pakai harus
dikonsultasikan kepada Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
3.7.2. MATERIAL
a. Bahan-bahan :
Beton yang dipakai untuk pembuatan tiang beton cetak harus mempunyai mutu beton
minimal K-500.
Penulangan tiang menggunakan besi beton D 16 mm sebagai tulangan utama dengan
mutu minimal U-42 dan Ø 8 - 15 cm (minimal) untuk penulangan sengkang dengan
mutu baja U-24. (atau sesuai dengan spesifikasi A2)
Ukuran Tiang Pancang 40 X 40 Cm
b. Portland Cement
Digunakan portland cement jenis Type I menurut ASTM atau minimal memenuhi menurut
ketentuan yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.Semen yang digunakan harus
keadaan Fresh dan tidak terdapat gumpalan-gumpalan.Merek yang dipakai tidak boleh
ditukar-tukar kecuali mendapat persetujuan dari Konsultan MK dan Konsultan Perencana.
c. Agregates
Agregates kasar batu pecah (split) dengan diameter max 3 cm. Agregates halus (pasir)
beton biasa dengan kebersihan yang memenuhi KETENTUAN YANG BERLAKU Dalam
hal gradasi,dapat sedikit menyimpang dari kriteria normal menurut PERSYARATAN
BETON STRUKTURAL UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI 2847 : 2013).dengan catatan
beton harus massif (padat, tanpa rongga, pori-pori).
d. Besi Beton
Besi beton biasa (normalround steel bars ),dimana besi yang digunakan mengacu pada
ASTM A 706M,1993.Pada jenis besi yang digunakan ini pada masa produksinya
mengandung elemen paduan (alloys) yaitu niobium dan Vanadium yang dimaksudkan
untuk menambah kemampuan kuat leleh dan tidak getas. Untuk jenis BJTD 40 untuk
diameter diatas 13 mm dan BJTP 24 untuk diameter dibawah 13 mm, harus masuk dalam
percobaan lengkung 180 derajat tidak menunjukkan tanda-tanda getas .Pelaksana harus
melaksanakan Pengujian tarik dan lengkung untuk setiap 25 ton besi di laboratorium yang
disetujui pihak Konsultan MK. Disamping itu harus menyerahkan jaminan /sertifikat kwalitas
besi yang dikeluarkan oleh Pabrik.
Bab 3 - 5
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Persyaratan Beton
a. Beton
Tiang pancang beton harus dibuat di pabrik (prefabricated) oleh Pabrik Tiang Pancang
yang berpengalaman yang telah memiliki sertifikat ISO 9001/9002.
Untuk pekerjaan ini digunakan tiang pancang 40 x 40 cm dengan mutu beton minimal K-
500 atau sesuai ketentuan pada gambar.
Bab 3 - 6
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Spesifikasi bahan :
Spesifikasi teknik sesuai dengan Brosur
Penulangan tiang menggunakan besi beton D 16 mm sebagai tulangan utama dengan mutu minimal
U-42 dan Ø 8 - 15 cm (minimal) untuk penulangan sengkang dengan mutu baja U-24. (atau sesuai
dengan spesifikasi A2)
Momen Break 8,25 (ton.m)
Allowable Compression 121,1 (ton)
Mutu beton K-500 (Semen tipe I)
3.7.3. PEMANCANGAN
a. Berdasarkan data-data karakteristik tanah yang ada , lihat hasil Boring Test Terlampir
b. Pelaksana pekerja harus memberikan jaminan dengan cara yang menyakinkan bahwa
ketentuan tersebut diatas telah dipenuhi, antara lain dengan memberikan contoh hasil
pengeboran, jika menggunakan pre borring yang diambil masing-masing pada :
Setiap perubahan lapisan tanah
Ujung pengeboran
0.5 meter sebelum ujung
1 meter sebelum ujung
1.5 meter sebelum ujung
c. Kwalitas Beton yang digunakan untuk Tiang pancang sesuai spesifikasi bahan diatas.
3.7.4. LAPORAN
Laporan dari pelaksanaan pembetonan harus meliputi :
Nomor tiang,dimensi tiang pancang
Jenis alat, dimensi alat bor jika dengan pre boring
Dalamnya lubang ,dalamnya Casing
Dimulainya dan selesainya pembetonan
Pembesian yang terpasang
Ketebalan lumpur sebelum pengecoran
Slump dan kwalitas beton
Jam keberangkatan Truk mixer
Volume adukan yang masuk untuk setiap truk mixer
Tinggi pembetonan yang dicapai tiap satu truk mixer
Bab 3 - 7
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
3.7.5. GANGGUAN-GANGGUAN
a. Jika terjadi kerusakan pada bangunan sekitarnya sebagai akibat pelaksanaan bore-piles dan
soldier pile ,seluruhnya menjadi tanggungjawab Pelaksana.
b. Jika ada gangguan dalam pelaksanaan bore-piles atau soldier pile yang dari segi
pelaksanaan tidak bisa diatasi menurut pertimbangan Pengawas Lapangan/ Konsultan MK,
maka dimintakan satu atau lebih Tiang tambahan berdasarkan evaluasi konsultant
perencana. Penambahan ini akan diperhitungkan sebagai kerja tambah.
b. Semua tiang yang dinyatakan gagal oleh Konsultan MK, harus diganti dengan tiang baru atas
biaya pelaksana. Posisi tiang pengganti harus mendapat persetujuan Konsultan Perencana.
c. Jika setelah penggalian Tiang Pancang terjadi adanya pembengkakan permukaan tanah,
maka kewajiban kontraktor untuk memperbaiki dengan di bobok dan diratakan kembali. Jika
setelah diadakan ekskavasi dan pembobokan Tiang Pancang ternyata.
Posisi as Tiang Pancang melebihi batas toleransi yang diperkenankan
Sampai pada elevasi Cut off level belum ditemukan beton yang masif
Sampai pada elevasi Cut off level jumlah besi yang ditemukan kurang dari jumlah
sebelumya.
Maka segala konsekwensi biaya untuk mengatasi hal tersebut diatas tetap menjadi
tanggungjawab Pelaksana.
Bab 3 - 8
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
2. Kontraktor harus memastikan bahwa semua alat pengukur beban harus benar-benar
duduk dengan posisi yang baik , sehingga pada saat beban bekerja tetap dalam kondisi
stabil. Semua alat penguji yang digunakan harus dilengkapi dengan sertifikat kalibrasi
yang menyatakan bahwa alat tersebut masih memenuhi syarat untuk digunakan. Alat
yang digunakan harus sesuai dengan besarnya beban yang akan digunakan sehingga
akurasi pengujian dapat dipertanggungjawabkan.
3. Peralatan untuk pengadaan dan penerapan beban tekan yang diketahui besarnya
terhadap tiang pancang, harus dibuat sedemikian rupa hingga beban dapat bekerja
aksial menurut sumbu tiang guna menghindari pembebanan eksentris.
Suatu test plate baja dengan tebal minimum 2,5 cm sesuai beban yang bersangkutan,
harus dipasang diatas pile cap/poer guna mendapatkan dukungan penuh. Ukuran test
plate tidak boleh lebih kecil dari pada ukuran kepala tiang pancang dan juga tidak boleh
lebih kecil dari pada dasar Jackram hidrolis.
Test plate tersebut diatas harus dipasang diatas pile cap dengan grout berkekuatan
tinggi yang cepat mengeras. Test plate harus dipasang secara centris terhadap tiang
pancang dan tegak lurus pada sumbu memanjang tiang.
Ram jack hidrolis harus diletakkan sentris pada test plate dengan suatu bearing plate
baja diantara bidang atas jack ram dan bidang dasar test beam. Bearing plate harus
mempunyai ukuran cukup untuk menampung ram jack serta mendukung bidang dasar
test beam sebaik-baiknya.
4. Dengan dipergunakan jack hidrolis untuk beban percobaan, maka jacking systemnya
yang terdiri dari ram hidrolis, coupling, pompa hidrolis dan pressure gauge harus
dikalibrasi terlebih dahulu, sehingga pembebanan dapat dikontrol dalam batas 5 % dari
pada beban total.
Semua alat ukur seperti dial gauges dan pressure gauges harus dikalibrasi oleh
badan/instansi pemerintah yang berwenang.
Sertifikat kalibrasi hanya berlaku untuk satu proyek dan untuk waktu satu bulan.
Kapasitas dial gauges yang digunakan minimum 50 mm dengan ketelitian 0,01 mm.
Pompa Jack hidrolis harus mempunyai pengatur otomatis untuk menjaga tetapnya besar
beban pada waktu terjadi penurunan tiang.
5. Reference Beam
Semua reference beam harus ditunjang secara mandiri dengan dukungan yang kokoh
didalam tanah. Jarak bebas antara kaki Reference Beam dengan tiang percobaan harus
lebih besar atau sama dengan 2,5 meter. Salah satu kaki dari tiap reference beam harus
fixed (dilas), dan yang lainnya harus bebas memuai dan menyusut. Reference beam
Bab 3 - 9
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
harus cukup kaku untuk mencegah lendutan yang berlebihan dan harus ada hubungan
melintang untuk menambah kekakuan.
6. Dial Gauge
Untuk mengukur penurunan aksial tiang percobaan, dipergunakan alat pengukur
berupa dial gauge.
Dua buah reference beam, masing-masing pada setiap sisi tiang percobaan, harus
ditempatkan sedemikian rupa hingga searah dengan test beam.
Harus ditempatkan atau dipasang 4 buah dial gauge yang ditempatkan pada tiang
percobaan secara diametral. Masih dibutuhkan 2 buah dial gauge untuk mengukur
gerakan horizontal, yang ditempatkan tegak lurus satu dari yang lain.
Pada pengujian pembebanan statik, kecuali sudah lebih dulu terjadi keruntuhan, pengujian
tiang harus dilakukan untuk beban maksimum 200% dari beban desain berdasarkan pada
standard prosedur pembebanan pada ASTM D3966.
f. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Prosedur pengujian harus sesuai dengan ASTM D 1143-81.
Untuk pengujian ini disyaratkan mempergunakan set-up system Tiang Jangkar (Ground
Anchors), dengan urut-urutan beban seperti tercantum di bawah.
Bab 3 - 10
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
2. Prosedur Pembebanan
Resultant beban-beban percobaan harus segaris dengan sumbu memanjang tiang
pancang Jika hal tersebut belum terpenuhi maka pembebanan tidak boleh dilakukan,
karena akan menimbulkan eksentrisitas pada tiang bor yang diuji.
Bab 3 - 11
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
III 125 A
150 B
100 60
50 60
0 720
Dst...
Keterangan :
A = Minimum 1 jam dengan ketentuan penurunan lebih kecil atau sama dengan 0,25 mm/jam;
dan maximum 2 jam.
B = Minimum 12 jam dengan ketentuan penurunan lebih kecil atau sama dengan 0,25
mm/jam terakhir atau 24 jam kecuali kalau sudah longsor.
Bab 3 - 12
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
10 Qu
Settlement (mm)
20 X A
B
30
40
C
50
Bab 3 - 13
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
- Tarik sebuah garis lurus melalui tiap titik perpotongan. Jika garis tersebut
diperpanjang akan memotong sumbu vertikal dimana Qu adalah titik
perpotongan tersebut.
Qu
P (ton)
100
0
10 20 30 40 50
S e ttle m e n t (m m )
Qu
10
Settlement (mm)
20
30
40
50
c1
Q u = 1 / c1
0
10 20 30 40 50
S e ttle m e n t (m m )
Bab 3 - 14
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
3. Pengujian Lateral
Seperti yang dilakukan untuk evaluasi atas pengujian aksial, maka untuk pengujian
lateral juga akan digunakan metode yang berlaku umum. Dan jika tidak dijumpai
penyimpangan, maka secara umum dapat ditentukan bahwa daya dukung lateral izin
ditentukan berdasarkan pergeseran lateral sebesar 6,25 mm pada beban 200 % dari
gaya horisontal izin.
k. LAPORAN TEKNIS
Laporan mengenai hasil loading test harus mencakup hal-hal sebagai berikut
Nomor Referensi Tiang pancang
Kedalaman ujung Tiang pancang
Nomor referensi lubang pemboran penyelidikan tanah terdrkat.
Tanggal pengecoran tiang pancang
Kedudukan akhir dari tiang pancang
Data tentang lapisan pendukung yang dapat diperkirakan.
Grafik beban/lendutan pampat (settlement).
Grafik beban waktu.
Grafik lendutan pampat (settlement)/waktu.
Beban kerja yang disyaratkan untuk tiang pancang
Lendutan pampat (settlement) total pada ujung tiang bor akibat beban kerja (dari data
pengujian).
Lendutan pampat (settlement) sisa pada ujung tiang bor akibat beban kerja (dari data
pengujian).
Faktor keamanan terhadap kegagalan geser umum (dari data pengujian).
Faktor keamanan terhadap lendutan pampat (settlement) sisa tertentu (dari data
pengujian).
Laporan teknis percobaan beban tiang hanya dapat diterima apabila ditandatangani oleh
seorang Ahli Geoteknik yang bersertifikat.
3.8.1. UMUM
Pekerjaan yang termasuk meliputi :
1. Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalasi
konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan
mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan
pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya dengan itu, lengkap
sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukannya.
Bab 3 - 15
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Bab 3 - 16
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
3.8.3. PENYERAHAN-PENYERAHAN
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilaksanakan oleh Kontraktor kepada Direksi
Lapangan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui untuk menyerahkan dan dengan
segera sehingga tidak menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan sendiri maupun
pada pekerjaan kontraktor lain.
Gambar pelaksanaan
Merupakan gambar tahapan pelaksanaan yang harus diserahkan oleh Kontraktor
kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan ijin.
Penyerahan harus dilakukan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum
jadwal pelaksanaan pekerjaan beton.
Data dari pabrik/sertifikat
Untuk mendapat jaminan atas mutu beton ready-mix, maka sebelum pengiriman;
Kontraktor harus sudah menyerahkan kepada Direksi Lapangan sedikitnya 5 hari
kerja sebelum pengiriman; hasil-hasil percobaan laboratorium, baik hasil
percobaan bahan maupun hasil percobaan campuran (Mix Design dan Trial Mix)
yang diperuntukan proyek ini.
Harus diajukan minimal 2 (dua) supplier beton ready-mix untuk memperlancar
pelaksanaan dan mendapat persetujuan Direksi Lapangan sebelum memulai
pengecoran.
Bab 3 - 17
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Adukan/campuran beton
Adukan beton harus didasarkan pada trial mix dan mix design masing-masing
untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28 hari yang didasarkan pada minimum 20 hasil
pengujian atau lebih sedemikian rupa sehingga hasil uji tersebut dapat disetujui
oleh Direksi Lapangan.
Ukuran-ukuran
Untuk perincian minimum dan maximum slump untuk setiap jenis dan kekuatan
dari berat normal beton, dibuat empat (4) adukan campuran dengan memakai
nilai faktor air-semen yang berbeda-beda.
Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji silinder
beton diameter 15 cm x tinggi 30 cm sesuai PBI 1971, ACI Committee - 304,
ASTM C 94-98.
Benda uji (setiap pengambilan terdiri dari 3 buah dengan pengetesan dilakukan
pada hari yang tercantum pada item 6) dari satu adukan dipilih acak yang
mewakili suatu volume rata-rata tidak lebih dari 10 m3 atau 10 adukan atau 2
truck drum (diambil yang volumenya terkecil). Disamping itu jumlah maximum
dari beton yang dapat terkena penolakan akibat setiap satu keputusan adalah 30
m3, kecuali bila ditentukan lain oleh Direksi Lapangan.
Pengujian bahan dan beton harus dilakukan dengan cara yang ditentukan
dalam Standard Industri Indonesia (SII) dan PBI'71 NI-2 atau metoda uji
bahan yang disetujui oleh Direksi Lapangan.
Bab 3 - 18
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Rekaman lengkap dari hasil uji bahan dan beton harus disediakan dan
disimpan dengan baik oleh tenaga pengawas ahli, dan selalu tersedia untuk
keperluan pemeriksaan selama pelaksanaan pekerjaan dan selama 5 tahun
sesudah proyek bangunan tersebut selesai dilaksanakan.
Pengujian slump
Percobaan tambahan
3.8.5. BAHAN-BAHAN/PRODUK
Bab 3 - 19
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan dengan peraturan-
peraturan Indonesia.
1. SEMEN
a. Mutu semen
b. Penyimpanan Semen
Curah semen harus disimpan di dalam konstruksi silo secara tepat untuk
melindungi terhadap penggumpalan semen dalam penyimpanan.
Semua semen harus baru, bila dikirim setiap pengiriman harus disertai
dengan sertifikat test dari pabrik.
Semen harus diukur terhadap berat untuk kesalahan tidak lebih dari 2,5 %.
"Kontraktor" harus hanya memakai satu merek dari semen yang telah
disetujui untuk seluruh pekerjaan. "Kontraktor" tidak boleh mengganti merk
semen selama pelaksanaan dari pekerjaan, kecuali dengan persetujuan
tertulis dari Direksi Lapangan.
2. AGREGAT
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80
"Mutu dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak tercakup dalam SII 0052-80, maka
harus memenuhi spesifikasi agregat untuk beton.
a. Agregat halus (Pasir)
Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari : butir-butir tajam, keras,
bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan organis.
Bab 3 - 20
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Agregat halus harus terdiri dari distribusi ukuran partikel-partikel seperti yang
ditentukan di pasal 3.5. dari NI-2. PBI '71.
Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil desintegrasi alami dari
batu-batuan atau batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, dengan besar
butir lebih dari 5 mm sesuai PBI 71 bab 3.4.
Mutu koral : butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu pecah jumlah butir-
butir pipih maksimum 20 % bersih, tidak mengandug zat-zat alkali, bersifat kekal,
tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (terhadap berat kering) yang
diartikan lumpur adalah bagian-bagian yang melalui ayakan 0.063 mm apabila
kadar lumpur melalui 1 % maka agregat kasar harus dicuci.
Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang dapat merusak beton.
Ukuran butir : sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat; sisa diatas ayakan 4
mm, harus berkisar antara 90 % dan 98 %, selisih antara sisa-sisa kumulatif di
atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60 % dan minimum 10 %
berat.
Penyimpanan kerikil atau batu pecah harus sedemikian rupa agar terlindung
dari pengotoran bahan-bahan lain.
3. AIR
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton serta baja tulangan atau jaringan kawat baja. Untuk mendapatkan
kepastian kelayakan air yang akan dipergunakan, maka air harus diteliti pada
laboratorium yang disetujui oleh Direksi Lapangan.
Bab 3 - 21
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Admixture harus sesuai dengan ACI 212.2R-71 dan ACI 212 2R-64. Segala macam
admixture yang akan digunakan dalam pekerjaan harus disetujui oleh Direksi
Lapangan. Admixture yang mengandung chloride atau nitrat tidak boleh dipakai.
Pile Cap, Pelat ,Kolom,Balok : K-300 (f’c = 25 MPa) dengan ready mix. Untuk
semua beton non-struktural seperti lantai kerja dan sebagainya harus minimal K-300.
b. Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang sesuai
dengan yang telah diuji di laboratorium, serta secara konsisten harus dikontrol
bersama-sama oleh kontraktor dan supplier beton ready-mixed. Kekuatan beton
minimum yang dapat diterima adalah berdasarkan hasil pengujian yang diadakan
di laboratorium.
c. Pemeriksaan.
Bagi Direksi Lapangan diadakan jalan masuk ke proyek dan ketempat
pengantaran contoh atau pemeriksaan yang dapat dilalui setiap waktu. Denah
dan semua peralatan untuk pengukuran, adukan dan pengantaran beton harus
diperiksa oleh Direksi Lapangan sebelum pengadukan beton.
d. Persetujuan.
Periksa areal dan kondisi pada mana pekerjaan di bawah bab ini yang akan
dilaksanakan. Perbaiki kondisi yang terusak oleh waktu dan
perlengkapan/penyelesaian pekerjaan. Jangan memproses sampai keadaan
perbaikan memuaskan. Jangan memulai pekerjaan beton sampai hasil
percobaan, adukan beton dan contoh-contoh benda uji disetujui oleh Direksi
Lapangan. Lagipula, jangan memulai pekerjaan beton sampai semua
penyerahan disetujui oleh Direksi Lapangan.
Bab 3 - 22
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
h. Kendaraan Pengangkut
Kendaraan pengangkut beton ready-mix harus dilengkapi dengan peralatan
pengukur air yang tepat.
i. Pelaksanaan Pengadukan
Pelaksanaan pengadukan dapat dimulai dalam jangka waktu 30 menit setelah
semen dan agregat dituangkan dalam alat pengaduk.
j. Penuangan Beton
Proses pengeluaran beton ready-mix di lapangan proyek dari alat pengaduk di
kendaraan pengangkut harus sudah dilaksanakan dalam jangka waktu 1,5 jam
atau sebelum alat pengaduk mencapai 300 putaran. Dalam cuaca panas, batas
waktu tersebut di atas harus diperpendek sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
k. Keadaan Khusus
Apabila temperatur atau keadaan lainnya yang menyebabkan perubahan slump
beton maka Kontraktor harus segera meminta petunjuk atau keputusan Direksi
Lapangan dalam menentukan apakah adukan beton tersebut masih memenuhi
kondisi normal yang disyaratkan. Tidak dibenarkan untuk menambah air ke
dalam adukan beton dalam kondisi tersebut.
l. Penggetaran
Penggetaran beton agar diperoleh beton yang padat harus sesuai dengan ACI
309R-87 (Recommended Practice for Consolidation of Concrete). Sedapat
mungkin penggetaran beton dilakukan dengan concrete-vibrator (engine/electric).
Dalam segala hal, beton tidak boleh ditimbun di galian manapun, kecuali bila
galian tertentu telah bebas air dan lumpur.
Bab 3 - 23
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar perencanaan,
dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi teknis ini.Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan
atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyarat-kan pada
pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Sistem Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) dari Sumber Air Sungai
b. Pengadaan dan pemasangan Sistem Penyediaan Air Bersih secara lengkap
sehingga sistem dapat bekerja secara baik
c. Pekerjaan Sistem Penyaluran Air-kotor dan Air Bekas dalam bangunan sampai
dengan Bak Kontrol Sewage Pit, yang selanjutnya dipompakan menuju
pengolahan limbah (IPAL) jika alirannya tidak bisa dilakukan secara gravitasi.
d. Pekerjaan Instalasi air hujan dari Atap bangunan dan Kawasan
e. Peralatan bantu dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk kesempurnaan
kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas atau
terinci di dalam Gambar Perencanaan dan Persyaratan Teknis.
f. Testing dan Commissioning seluruh sistem hingga berjalan dengan baik dan
sempurna sesuai dengan spesifikasi teknis.
Bab 4 - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
Bab 4 - 2
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang
BAB V
PENUTUP
1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi didalam
pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah ada perintah
tertulis dari Pemimpin Proyek dan akan diperhitungkan dalam pekerjaan tambahan.
2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana perlu
dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi menurut
pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi dilaksanakan,
maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan dan akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.
3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran Biaya,
maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih dahulu untuk
mendapatkan kepastian.
Bab 5 - 1
OUTLINE SPESIFIKASI MATERIAL
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN TERPADU
RS KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG
PEKERJAAN STRUKTUR
c. Kawat Pengikat
Dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng.
4 DINDING PARTISI
9 PINTU AUTOMATIC Original Daun pintu 2 set, uk. 900 x 2150 mm, stailess steel Manusa,Besam, Tormax
hairline finished dengan window glass standar untuk masing-
masing pintu lengkap dengan handle
11 PINTU ENGINEERING 1. Rangka finger joint laminated board lebar 10 cm dan tebal 30 HI GARD DOOR, HANADOOR, DAIKEN
mm
2. Isi dalam honeycomb core
3. lapis short dan long core 5 mm
4. lapis HPL sekelas TACO
13 PENUTUP DAN PENGISI CELAH Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan IKA Glazing Acrylic
penutup dan pengisi celah termasuk diantaranya, tetapi tidak
terbatas pada hal – hal berikut :
Celah antara kusen pintu / jendela dengan dinding.
Celah antara dinding dengan kolom bangunan.
Celah antara peralatan dengan dinding, lantai atau langit –
langit.
Celah antara langit – langit dan dinding.
Dan celah – celah lainnya yang memerlukannya, seperti
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis terkait.
14 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Produk yang sesuai daerah tropis, ketebalan minimal 9 mm, Jaya Board, Knauff, Gyproc
plafond dan 12 mm ,untuk dinding dan ukuran modul sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja, atau setara.
Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan
Rangka : buatan Jof Metal, Buman, Jayabord
AS 2588, BS 1230 atau ASTM C 36.
GRC Board
Papan GRC untuk plafond kamar mandi/toilet/area basah Rangka : buatan Jof Metal, Buman, Jayabord
15 LANGIT-LANGIT AKUSTIK / GYP TILE Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah Gyp-Tile dengan Produk Jaya Board, Knauf
ukuran 600 x 600 sesuai pada gambar perencanaan
Rangka plafond menggunakan sistem metal furing dan cross tee Rangka plafond menggunakan sistem metal
main tee terbuat dari bahan galvalume tebal 0,55 mm sesuai furing dan cross tee main tee produk
gambar rancangan pelaksanaan Jayaboard, Jaindo Metal.
16 LANGIT – LANGIT AKUSTIK METAL / METAL CEILING Gyp-Tile dengan ukuran 600 x 600 sesuai pada gambar produk Dampa Tiles atau setara yang
perencanaan memenuhi ketentuan SNI.
10 x 30 cm, 30 x 60 cm, 60 x 60 cm atau ditentukan lain dalam Nero Assoluto, Serpegiante, Imperial Red atau
4 Granite/marmer
Gambar Kerja. setara ex Itali.
3 Batu Alam Marmer / Marble 30 x 30 cm, 30 x 60 cm Nero Assoluto, Serpigiante, Imperial red
Batu Andesit. 20 x 20cm
Batu Goa . 20 x 20 cm
PVDF resin base metal coating tebal 4 mm dengan aluminium
4 Alumunium Composite /ACP skin ticknes 0,5 mm untuk exterior dengan kualitas aluminium Alcomex, Larson, Seven
grade minimal 5005
19 PEKERJAAN CAT
1 Cat Eksterior Weatherbond, Solvent Base, Special Effect Paint Nippon Paint, Mowilex, Jotun
2 Cat Interior Acrylic Emulsion Water Base / Stopless Nippon Paint, Mowilex, Jotun
3 Cat Besi / Kayu Syntetic Enamel / Thinner Nippon Paint, Mowilex, Jotun
5 Cat Epoxy Epoxy Enamel / Dust Proof Paint Nippon Paint, Mowilex, Jotun
20 PEKERJAAN KACA
1 Pintu Kaca Tempered Glass 12 mm (clear) Asahimas, Mulia, MAGI
21 PEKERJAAN SANITAIR
1 Water Closet Duduk Bahan porselen, lengkap dengan stop kran dan peralatan TOTO type CW 702J/SW784JP atau
lain (warna standard) American Standart
2 Water Closet Jongkok Bahan porselen, lengkap dengan stop kran dan peralatan TOTO type CE 9/TV 150 NWV12 atau
lain (warna standard) American Standart
3 Wastafel Meja Porselen lengkap dengan keran, siphon dan perlengkapan TOTO tipe L 521 V1A, L 830 V3,
lain (warna standard) American Standart, Kohler
4 Wastafel Gantung Porselen lengkap dengan keran, siphon dan perlengkapan TOTO tipe L 237 V1B, American Standart,
Kohler
lain (warna standard)
2 Exhaust / Intake fan Centrifugal,/Axial type (sesuai gambar Perencanaan) S & P, CKE, Kruger, KDK,
Panasonic
A.2 Pekerjaan Ducting :
1 Ducting w/ Insulated Pre Insulated / Poly Urethane, Density 50 + 2 kg/m3 TD, TDI Duct
Ducting w/o Insulated Galvanized Sheet metal (BJLs) Lockfom
2 Suply Air Diffuser, Return Air Grille Aluminium finish cat bakar Ijen,Kencana Indah atau setara
B. PEKERJAAN PLAMBING :
1 Pipa :
- Air Bersih Polyprophylene (PPr) PN-10 (air dingin), PN-20 (Air panas) GF, SD, WAVIN, TORO
- Air Kotor / Bekas PVC Class 10 kG/cm2 (AW class) Wavin, Rucika, Vinilon, TORO
- Air Hujan PVC Class 10 kG/cm2 (AW class) Wavin, Rucika, Vinilon, TORO
3 Diafragma Tank Kapasitas 250 liter
Tekanan kerja 10 Kg/cm
Jenis Diafragma
4 Roof Tank Module FRP system Multitech, Induro
8 Pompa Booster ( Packaged Booster pump) Kapasitas : sesuai gambar perencanaan Equal, Ebara, Grunfos
Head : sesuai gambar perencanaan
Shaft Sealing : Mechanical Seal
Start Pressure : 2.5 KgF/cm2
Stop Pressure : 4.4 KgF/cm2
Matrial Pompa
- Casing : Cast Iron
- Impeller : Bronze
- Shaft : 403 Stainless Steel
Motor Output : sesuai gambar perencanaan
Jumlah : 1 (Satu) Set
Kelengkapan Komponen
-Pump & Elektromotor (2)
-Diaphragm Tank
-Quick Closing Check Valve
-Control Panel
-Pressure Gauge
-Pressure Switch
-Flow Switch
-Gate Valve
Sistem Two Pump. Paralel alternate
dilengkapi Inverter frequency
9 Pompa Air Kotor (Sumppit) Kapasitas : sesuai gambar perencanaan Equal, Ebara, Grunfos
Head : sesuai gambar perencanaan
Putaran : 1500 rpm
Matrial Pompa
- Casing : Cast Iron
- Impeller : Cast Iron
- Shaft : 403 Stainless Steel
Motor Output : sesuai gambar perencanaan
Jenis : Submersible
Lengkap Panel Kontrol
2 Zone valve
- Box Zone Valve Lengkap dengan shut off Valve Beacon Medaes, Draeger, Medimax
dan pressure gauge,Valve dengan
tekanan 18 Kg/cm2
Tebal plat 1,6mm
3 Out Let Gas Medis Conector : Pin Index type Beacon Medaes, Draeger, Medimax
-
4 Pipa tembaga Standard ASTM B88 Type L Kemla, Crane Enfield, Mueller
pipa tidak boleh mengandung oli Lawton
dan phospor
5 Bed Head Medical Service Bahan Alumunium Extraxion, Powder Coating BEDHEADWALL atau setara
Finished, Alumunium Thickness 2mm
4 Temperatur Kerja 75 oC
-
2 Panel Maker Tebal Plat 2mm (LVMDP), 1,6 Mm (PP/LP), Finish Cat Bakar Simetri, Siemen, CRT
Komponen Panel TR w/ Powder Coating
- ACB,LCB,MCCB,MCB Rating sesuai gambar perencanaan ABB, MG, Legrand, Siemens
5 Saklar dan Stop Kontak : Multi color Berker, MK, Clipsal, Legrand
9 Capasitor Bank Tebal Plat 2mm, Finish Cat Bakar Powder Coating Simetri, EPCOS
12 Lightening Protection Electro Static, Coverage area sesuai gambar perencanaan EF, LPI, Viking
13 Automatic Closed Transition Transfer Switch (ACTS/ATS) Sesuai gambar perencana ASCO, Onan, Thomson.
H. PEKERJAAN TELEPON :
1 PABX Kapasitas sesuai gambar perencanaan Alcatel,NEC,Siemen, Panasonic
Jenis : Hybrid type
2 Hand Set Telepon Non Disply Alcatel,NEC,Siemen, Panasonic
3 Master Key Telepon C/W disply dan DSS Alcatel,NEC,Siemen, Panasonic
4 Unintrrupptible Power Supply (UPS) Sealed Lead Acid AROS, SIEMENS
K. PEKERJAAN MATV :
A Peralatan Utama
- Antena Parabola dia. 6 feet Venus Galvanis
- Antena UHF PF Digital
- LNBF VH Antena Vertical / Horizontal Matrix, Venus
- Devider Matrix
Modulator Matrix, Venus
- TV Monitor Sonny,Toshiba atau setara
Active Combiner Matrix, Venus
B Peralatan Penunjang
- Splitter Matrix, Venus
- Booster Facom
- Out Let TV
- Kabel instalasi RG 6 / RG 11 Belden USA