Anda di halaman 1dari 2

NAMA : A. MUH.

DAFFA SUYUTI ZULKIFLI

NIM : M011171520

KELAS :KPWH D

Ringkasan materi KPWH

Tujuan pembuatan jalan hutan:

Tujuan PWH yang hanya untuk mengekploitasi hutan alam semurah dan secepat
mungkin yang banyak dilakukan sebelumnya, pada saat ini sudah tidak dapat di toteril lagi,
karena sangat merusak lingkungan dan tidak dapat menjamin pengelolaan hutan yang lestari.
Ciri-ciri tujuan PWH yang hanya untuk mengeksploitasi hutan adalah sebagai berikut:

- Tujuan mengeluarkan kayu dari hutan semurah mungkin.

- PWH yang dirancang hanya untuk tindakan jangka pendek yaitu pada waktu akan diadakan
eksploitasi hutan dan prasarana yang dibangun pada umumnya berkualitas rendah.

Pembuatan tikungan/belokan (curve) harus direncanakan sesuai dengan keperluan


pemakai tikungan tersebut, yaitu menjamin keselamatannya. Terdapat tiga masalah yang perlu
diperhatikan pada saat menikung:

a. Kestabilan kendaraan pada saat menikung.

b. Jarak pandang di tikungan.

c. Kemampuan kendaraan/pengemudi menghadapi tikungan.

Beberapa pembuatan jalan:

1. Jalan utama ( main roads_


2. Jalan cabang
3. Jalan ranting

Jaringan jalanan hutan


1. Access road : jalan keluar masuk hutan atau juga untuk transportasi kayu dari
hutan ke tempat processing atau terminal
2. Main roads : titik temu access road
3. Secondary roads : jalan penghubung antara main road dengan tempat kegiatan
4. Skidding roads : jalan yang dipergunakan untuk jalanan traktor ban karet atau
crawler untuk kegiatan penyaradan.
Parameter jalan

1. Keadaan topografi
2. Jenis alat yang dipakai untuk menyarad
3. Potensi tegakan
4. Biaya pembuatan jalan
5. Biaya pemeliharaan jalan

Drainase

Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang
terbentuk secara alami maupun dibuat manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk
pada parit di permukaan tanah atau gorong – gorong dibawah tanah. Drainase berperan penting
untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir.

Drainase memiliki banyak jenis dan jenis drainase tersebut dilihat dari berbagai aspek.
Adapun jenis-jenis saluran drainase dapat dibedakan sebagai berikut (Hasmar, 2012:3) :

1. Menurut Sejarah Terbentuknya


a. Drainase Alamiah (Natural Drainage)
Yakni drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-
bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu / beton,
gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh gerusan air yang
bergerak karena gravitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang
permanen seperti sungai.
b. Drainase Buatan (Artificial Drainage)
Drainase ini dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga
memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan batu / beton,
gorong- gorong, pipa-pipa dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai