Anda di halaman 1dari 4

Organizing

Pengorganisasian merupakan fungsi dalam manajemen pembangunan yang juga mempunyai peranan
penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya
yang di miliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunanya secara efektif
dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sebagai pihak swasta,
pembangunan kawasan Polder Tawang ini harus mampu mendatangkan profit bagi pihak swasta itu
sendiri dan bagi masyarakat yang ada di kawasan tersebut.
Kawasan Polder Tawang terdiri dari berbagai aspek, seperti aspek lingkungan, infrastruktur dan juga
penyediaan kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang ada di dalamnya. Semua aspek tersebut tidak
dapat terpenuhi apabila tidak ada pihak-pihak yang bertanggung jawab. Oleh sebab itu, atasan dari
pihak swasta (Presdir Direktur Manajer) memberikan tugas pengembangan dan pembangunan
kepada tiap-tiap departemen yang ada sesuai dengan bidangnya. Departemen-departemen tersebut
harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada para atasan pihak swasta (Presdir, Direktur,
Manajer). Dalam melaksanakan pembangunan tersebut, masing-masing Departemen membutuhkan
koordinasi antara pihak Konsultan dan Kontraktor (pelaksana/implementer). Selama proses
pembangunan dan pengembangan tersebut, kinerja pihak swasta mulai dari Atasan, Departemen
hingga Konsultan dan Kontraktor akan diawasi oleh Auditor. Auditor ini berfungsi untuk mengawasi
semua proses yang ada baik secara administratif ataupun secara finansial/keuangan.
Berikut adalah bagan dari struktur kelembagaan pengembangan kawasan Polder Tawang:

Berdasarkan bagan pada Gambar 4.13, merupakan pihak mana saja yang terlibat dalam pembangunan
dan pengembangan kawasan Polder Tawang. Pihak yang terlibat, yaitu:
A. Stakeholder Primer
Stakeholder primer adalah pihak di mana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak
dapat bertahan. Berikut ini merupakan stakeholder primer pada pihak swasta yang terdapat pada
kawasan Polder Tawang.
Presdir
Presiden Direktur bertanggungjawab untuk memberi komando kepada Direktur dan Manajer hingga
sampai kepada departemen yang ada, membuat rencana pengembangan jangka pendek serta jangka
panjang, memonitor kinerja dari staff yang ada di bawahnya dan melakukan hubungan dengan pihak
luar, misalnya dengan pihak Pemerintah.
Direktur
Direktur bertanggungjawab untuk menjalankan komando dari Presiden Direktur dan meneruskannya
kepada Manajer, mengendalikan pengadaan serta peralatan perlengkapan dan sebagai delegasi dari
pihak swasta tersebut pada saat ada pertemuan dengan pihak luar.
Manajer
Manajer bertanggungjawab untuk menjalankan komando dari atasan dan meneruskan hingga ke
departemen yang ada di bawahnya, mengkoordinasikan seluruh departemen, memonitori kinerja dari
masing-masing departemen dan melaporkan hasil kerja Departemen kepada Direktur dan Presiden
Direktur.
Departemen Perawatan Lingkungan
Departemen Perawatan Lingkungan bertanggung jawab untuk membuat rencana jangka pendek dan
panjang bagi perawatan lingkungan sekitar, menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat terkait
lingkungan seperti penyediaan RTH dan melaporkan hasil kinerja kepada Manajer secara rutin.
Departemen Pengelolaan Air
Departemen Pengelolaan Air bertanggung jawab untuk membuat rencana jangka pendek dan panjang
bagi penyediaan dan pengelolaan air di kawasan Polder Tawang tersebut, menyediakan berbagai
kebutuhan masyarakat terkait penyediaan pasokan air serta pengelolaannya dan melaporkan hasil
kinerja kepada Manajer secara rutin.
Departemen Pemeliharaan Infrastruktur
Departemen Pemeliharaan Infrastruktur bertanggung jawab untuk membuat rencana jangka pendek
dan panjang bagi pemeliharaan infrastruktur yang ada di kawasan pengembangan, menyediakan
berbagai kebutuhan masyarakat terkait infrastruktur seperti pemeliharaan jaringan jalan serta
jaringan drainase dan melaporkan hasil kinerja kepada Manajer secara rutin.
Departemen Perizinan
Departement Perizinan bertanggung jawab untuk membuat perizinan terkait pembangunan dan
pengembangan kawasan tersebut, melakukan lobbying dengan sejumlah pihak terkait dan
melaporkan hasil kinerja kepada Manajer secara rutin.

B. Stakeholder Sekunder
Stakeholder sekunder merupakan stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara
langsung dengan suatu kebijakan, program dan proyek. tetapi mereka juga ikut berpengaruh dan
juga memiliki peran penting dalam proses pelaksanaan program atau proyek tertentu. Berikut ini
merupakan stakeholder sekunder pada kawasan Polder Tawang.
Konsultan
Konsultan bertanggung jawab untuk memberikan arahan dan rekomendasi dalam perencanaan dan
pengembangan kawasan Polder Tawang agar dapat terealisasi secara efektif dan efisien. Selain itu,
Konsultan juga harus melakukan koordinasi dengan kontraktor.
Kontraktor
Kontraktor bertanggung jawab dalam proses pembangunan dan konstruksi semua bangunan yang
berada di kawasan Polder Tawang. Selain itu, kontraktorjuga harus melakukan koordinasi dengan
Konsultan.

C. Stakeholder Independent
Stakeholder Independent merupakan stakeholder yang tidak memiliki keterkaitan dengan pihak
manapun dan bersifat netral. Stakeholder ini dapat juga berfungsi sebagai pengawas karena dianggap
objektif.
Auditor
Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan menjalankan audit. Audit ini bertujuan untuk
memastikan apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji material, yang disebabkan oleh
kesalahan ataupun kecurangan. Selain itu auditor juga bertanggung jawab untuk memantau dan
mengawasi kegiatan pembangunan serta pengembangan agar sesuai dengan rencana akhir dan
ketentuan yang ada. Auditor juga berhak untuk memberikan peringatan apabila ada prosedur yang
tidak sesuai.

Actuating
Fungsi dari Actuating dalam manajemen pengembangan kawasan Polder Tawang adalah usaha untuk
menciptakan kerjasama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisai dapat tercapai
secara efektif dan efisien. Berikut elemen pengarahan dalam managemen pengembangan kawasan
Polder Tawang:
1. Coordinating (Koordinasi)
Koordinasi dalam pengembangan kawasan Polder Tawang berupa koordinasi antara Departemen-
departemen yang ada di PT. KAI sebagai organ swasta yang terdiri atas Departemen Perawatan
Lingkungan, Departemen Pengelolaan Air, Departemen Pemeliharaan Infrastruktur, dan Departemen
Perizinan. Kemudian koordinasi juga terjalin antara konsultan dan kontraktor yang merupakan
organisasi swasta yang terlibat dalam pengembangan kawasan Polder Tawang. Koordinasi antar
Departemen merupakan koordinasi dalam rangka perencanaan dan pengelolaan kawasan beserta
barang-barang yang ditawarkan sepeti Taman Kota, perdagangan dan jasa. Sedangkan koordinasi yang
terjalin antara konsultan dan kontraktor berupa koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan dan
pengembangan kawasan Polder Tawang. Koordinasi yang terjalin bermanfaat bagi Presdir PT. KAI
dalam mewujudkan KISS (Koordinasi, Integrasi, Singkronisasi dan Simplifikasi) agar tujuan organisasi
tercapai secara efektif dan efisien. Bentuk-bentuk koordinasi yang terjadi dalam proses
pengembangan kawasan Polder Tawang diantaranya adalah:
a. Koordinasi operasional yang terjalin antara Presdir, DIrektur dengan manager dalam
pembuatan kebijakan dan pelaporan terkait kinerja program yang sedang berjalan.
b. Koordinasi ketenagakerjaan yang terjalin antara kontraktor dengan konsultan dalam
melakukan desain Kawasan Simpang Lima Kedua seperti pada program pembangunan
rekayasa jalan. Melakukan kontrol terhadap anggota tim di lapangan dan memberikan arahan
kepada ketua tim pelaksana kegiatan (Mandor). Koordinasi ketenagakerjaan juga terjalin
antara keempat Departemen seperti dalam pengembangan kawasan komersil dan RTH aktif
di Kawasan Simpang Lima Kedua.
2. Motivating (Motivasi)
Motivating atau unsur memotivasi para pelaku yang terlibat dalam manajemen pengembangan
kawasan Polder Tawang berupa pemberian reward kepada para pelaku sesuai dengan kinerja
kerjanya. Reward yang diberikan berupa pemberian fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup sehingga
kegiatan pengembangan kawasan Polder Tawang berjalan dengan optimal. Fasilitas yang diberikan
dapat berupa Asuransi Jiwa terutama bagi Tim Kontraktor yang bekerja di Lapangan. Selain fasiltas
dan gaji, bentuk reward yang dapat diberikan adalah seperti kontrak berlanjut bagi kontraktor jika
kinerjanya memuaskan dan pemberian sertifikat penghargaan. Pemberian barang konsumsi juga
dapat diberikan kepada Tim Kontraktor seperti sepatu safety dan kacamata safety. Bagi anggota-
anggota dalam Departemen yang terlibat reward yang dapat diberikan dapat berupa gaji, tunjangan,
dan bonus/intensif sebagai penghargaan finansial sedangkan penghargaan non finansialnya dapat
berupa promosi untuk menaikkan jabatan.
3. Communication (Komunikasi)
Komunikasi yang terjalin antara pemimpin dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dengan menjalin komunikasi maka akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif di
perusahaan dan akan menumbuhkan kerjasama (teamwork) yang bagi berbagai kegiatan perusahaan.
Komunikasi yang terjalin berkaitan pengarahan mengenai tugas apa yang harus dikerjakan oleh setiap
tim, tugas apa saja yang ada hubunganya dengan tugas tersebut, bagaimana ruang lingkup tugasnya,
tujuan tugas dan pemberian perintah.
4. Commanding (Komando)
Pemberian komando atau perintah dalam manajemen pengembangan kawasan Polder Tawang
berasal dari Presdir PT. KAI kemudian menuju ke Direktur lalu dari Direktur ke Manajer. Dari manajer
memberikan komando kepada 4 Departemen di bawahnya kemudian dari keempat Departemen
tersebut bersama-sama memberikan perintah kepada kontraktor dan konsultan untuk memulai
proses pengembangan kawasan Polder Tawang.

Controlling (ISI YA TY)


Tahap Controlling merupakan suatu sistem kegiatan teknis yang digunakan sebagai acuan teknis
pengelolaan dari hasil pembangunan suatu proyek atau kawasan sehingga menciptakan pengelolaan
yang berkelanjutan. Berikut ini penjabaran dari pengendalian dan pengelolaan Kawasan Polder
Tawang.
A. Implementasi Kawasan Polder Tawang
Akan di implementasikan pada kawasan Polder Tawang dengan beberapa program sebagai berikut:
(isiin ya ty)
1) Pembangunan Taman Edukatif di Rencana Kawasan Simpang Lima Kedua,
2) pembangunan Jalur Hijau di Sepanjang Koridor Rencana Kawasan Simpang Lima Kedua,
3) pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Taman,
4) penataaan Kawasan Komersil,
5) pembangunan dan Relokasi Pusat Komersial,
6) pembangunan dan Relokasi Pelayanan Jasa,
7) pengembangan Kawasan Perdagangan dan Jasa, dan
8) rekayasa transportasi.
B. Prosedur Operasional
Hasil implementasi yang telah direncanakan akan dikelola dan difungsikan menurut prosedur
operasional sebagai berikut.
Perdagangan dan jasa

Anda mungkin juga menyukai