c. Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian dari kawasan lindung
atau taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa;
d. Bukan merupakan kawasan yang berbatasan atau dijadikan acuan batas wilayah
dengan daerah/negara lain.
Ada tiga tujuan dari program reklamasi adalah:
a. Untuk mendapatkan kembali tanah yang hilang akibat terjangan gelombang laut;
b. Untuk memperoleh tanah baru di kawasan depan garis pantai untuk mendirikan
bangunan yang akan difungsikan sebagai benteng perlindungan garis pantai;
c. Untuk alasan ekonomis, pembangunan atau untuk mendirikan konstruksi bangunan
dalam skala lebih besar.
Kawasan perkotaan yang berada di tepi pantai cenderung mengalami perubahan
yang cukup pesat yang berimbas pada daerah sekitarnya termasuk kawasan reklamasi
pantai yang dilakukan menimbulkan berbagai masalah yang membawa dampak negatif dan
dampak positif di lingkungan perkotaan.
Dampak reklamasi pantai adalah hal yang patut dikaji dan diperhatikan dalam
lingkungan perkotaan yang berkelanjutan sehingga kedepannya manusia tidak mengulangi
kesalahan yang sama. Lingkungan perkotaan yang berkelanjutan mempengaruhi pola
perilaku manusia yang ada didalamnya. Hubungan timbal balik manusia dengan
lingkungan perkotaan merupakan proses dua arah yang konstruktif, didukung baik oleh ciri
citra (image) lingkungan maupun ciri sifat kegiatan dan kejiwaan manusia.
Kota kota besar di Indonesia merupakan kota kota yang berada di tepi pantai
dengan jumlah penduduk yang besar dan kegiatan perekonomian yang pesat, tetapi
seringkali lahan yang tersedia tidak mendukung laju pertumbuhan dan perkembangan
wilayah yang berlangsung di suatu kota.
Kota Manado adalah salah satu kota yang melakukan reklamasi pantai. Adanya
pembangunan reklamasi di Kota Manado, yang dikembangkan menjadi kawasan
industrialisasi dengan pola super blok dan mengarah pada terbentuknya Central Business
District (CBD), mengakibatkan adanya wajah kota pada daerah pesisir pantai yang secara
tidak langsung mempengaruhi lingkungan perkotaan yang ada. Pertumbuhan dan
perkembangan Kota Manado menjadi lebih condong ke arah pantai atau laut sehingga
Kawasan Boulevard dan sekitarnya lebih terbuka menjadi salah satu bagian kota yang
berorientasi ke laut. Adapun beberapa kawasan reklamasi pantai di kota Manado yaitu
kawasan Bahu Mall, Lion Plaza Hotel, Manado Town Square, Megamass, M-Walking dan
Marina Plaza.
Pada dasarnya unsur pembentuk lingkungan perkotaan di berbagai tempat, relatif
sama tetapi susunannya berlainan, sehingga bentuk, struktur dan pola lingkungan yang
dipahami dan dicerna manusia pada tiap lingkungan kota senantiasa berbeda-beda.
Oleh karena itu analisa dampak reklamasi pantai terhadap lingkungan perlu dilakukan
guna dijadikan bahan pertimbangan terhadap tindakan reklamasi yang akan dilakukan
Analisa Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall
kedepan sehingga segala kemungkinan kemungkinan yang baik dan buruk sudah dapat
dipikirkan dan menjadi acuan guna keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan alam
yang terjaga.
Bab 2 Pembahasan
Analisa Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall
Dalam penulisan ini, penulis akan membahas analisa dampak reklamasi pantai
kawasan Bahu Mall terhadap lingkungan. Kawasan tepi pantai Bahu Mall dibangun pada
akhir tahun 1990-an. Bahu Mall adalah nama kawasan hasil reklamasi pantai di ujung
barat jalan Boulevard. Kawasan ini bertumbuh cepat dengan hadirnya berbagai fasilitas
diantaranya pusat perbelanjaan freshmart, hotel berbintang, restoran, rumah sakit dan
berbagai fasilitas pendukung lainnya. Sehingga menjadikan kawasan ini sebagai pusat
perdagangan dan jasa yang ada di wilayah kelurahan Bahu kecamatan Malalayang.
Ada dua hal yang akan dikaji dalam pembahasan ini yaitu data lingkungan
reklamasi dan analisa dampak reklamasi pantai terhadap lingkungan sekitar.
a. Data Lingkungan Reklamasi (berdasarkan data kelurahan Bahu kecamatan
Malalayang Tahun 2012 dan 2013)
1. Batas Wilayah
Teluk Manado
III
I
II
IV
S. Utara
:
Kel. Sario Tumpaan, Kec. Sario
VI
VII
S. Selatan
Kel.
Batu
Malalayang
VIII
Teluk Manado
:
Kota,
Kec.
S. Timur
:
Kel. Kleak, Kec. Malalayang
S. Barat
:
Kel. Malalayang I Timur, Kec.
Malalayang
IXIII
II
IV
V
VI
2. Lokasi Reklamasi
Terletak di Lingkungan I, II dan III Kelurahan Bahu, Kecamatan Malalayang.
VII
VIII
IX
22%
4%
0%
11%
60%
3%
Pemukiman
Kuburan
Pekarangan
Taman
Perkantoran
Prasarana Umum
Tahun 2003 : lahan reklamasi masih kelihatan kosong, hanya di beberapa spot
saja terlihat bangunan, ruang terbuka masih kelihatan mendominasi
lahan;
Tahun 2008 : lahan reklamasi sudah mulai terisi dengan bermunculan bangunanbangunan lainnya, ruang terbuka masih kelihatan mendominasi
lahan;
Tahun 2010 : lahan reklamasi sudah mulai padat dengan bangunan-bangunan,
ruang terbuka dan bangunan menunjukkan perbandingan yang
hampir sama;
Tahun 2014 : lahan reklamasi sudah terlihat padat dengan bangunan-bangunan,
terdapat perbedaan perbandingan antara ruang terbuka dan bangunan
yaitu kepadatan bangunan sudah terlihat jelas sedangkan ruang
terbuka sudah mulai berkurang.
b. Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall terhadap Lingkungan Sekitar
(lingkungan I, II dan III) meliputi:
1. Dampak Sosial
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk tahun 2012:
- Lingkungan I
: 738 jiwa
- Lingkungan II
: 952 jiwa
- Lingkungan III
: 435 jiwa
Total
: 2.145 jiwa
Jumlah penduduk tahun 2013:
-
Lingkungan I
: 748 jiwa
Lingkungan II
Lingkungan III
Total
: 969 jiwa
: 463 jiwa
: 2.180 jiwa
= 2.180
Po
= 2.145
= 2013 2012 = 1
r=
2.18
0
1
1 - 1
2.14
1
= (1.01631701631)
1
= 0.01631701631
= 1.63 %
Laju pertumbuhan penduduk 1.63% atau 0.33% di atas standar
nasional.
*Standar nasional diangka 1.3%
Tingkat Pendidikan
53.86%
50.00%
40.00%
30.00%
26.24%
20.00%
10.00%
9.05%
0.97%0.63%1.39%
0.00%
SD SLTP SLTA D1
D2
D3
5.50%
S1
1.39%0.90%0.07%
S2
S3 SLBA
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
21.67%
20.00%
10.00% 8.10%
0.00%
7.55%
0.86%0.55%2.27%
0.80%0.80%0.06%
SD SLTP SLTA D1
D2
D3
S1
S2
S3 SLBA
Mata pencaharian
10
Pola Hidup
Wisata Bahari
Restoran
11
Lagoon
Formosa Hotel
Condotel
Perspektif
Big Fish Restoran
Kawasan
Freshmart
Supermarket
2. Dampak Ekonomi
Penghasilan per bulan
12
20.55%
19.45%
7.27%
6.55%
0.00%
500.000 s.d 1.000.000
Gambar 2.10 Grafik Presentase Penghasilan per Bulan Tahun 2012 2013
Sumber : Data kel. Bahu kec. Malalayang
JUMLAH
(unit)
1
NO.
FASILITAS
1.
Mall
2.
Supermarket
3.
Minimarket
4.
Ruko
10
5.
Hotel
6.
Kantor
7.
9.
Rumah makan
10
10
Rumah tinggal
11.
Tenaga Kerja
13
14
Meningkatnya
nilai
jual
lahan;
Peralihan fungsi lahan. Lahan
yang dulunya berfungsi sebagai
lahan rumah tinggal kini
berlalih fungsi menjadi lahan
bangunan rumah took (ruko);
Penambahan fungsi rumah.
Rumah
yang
dulunya
difungsikan sebagai rumah
tinggal kini sebagiannya sudah
berfungsi sebagai tempat kos
dan ada pula yang berfungsi
menjadi rumah makan;
Meningkatnya
kepadatan
bangunan yang ada di sekitar
kawasan reklamasi.
15
Aksesibilitas
Pemandangan
16
17
Langgam Arsitektur
18
Bila ditinjau dari objek bangunan, tipologi terbagi atas tiga hal pokok,
yaitu tapak bangunan, bentuk bangunan dan organisasi bagian bagian
bangunan tersebut. Tipologi merupakan konsep untuk mendeskripsikan
kelompok objek berdasarkan atas kesamaan sifat sifat dasar, dengan cara
memilah atau mengklasifikasikan keragaman bentuk dan kesamaan jenis.
Dalam konsep physiognomy yang diperkenalkan oleh Quatreme de
Quincy menyatakan bahwa tipologi dilihat sebagai aktivitas pengelompokkan
yang berdasarkan langgam (style), karena tiap objek memiliki tipenya
masing masing sesuai dengan fungsi serta kebiasaan masyarakat dalam
memakai objek tertentu. Menurut Frederick A. Jules, langgam (style) berada
diantara dua koridor, antara dunia pengalaman dan kesadaran manusia.
Dengan demikian, langgam (style) bergantung kepada situasi, kondisi dan
kontradiksi yang terjadi pada kehidupan masyarakat.
Langgam arsitektur pada bangunan di kawasan reklamasi Bahu Mall
mengandung unsur unsur geometri segi empat, segitiga dan lingkaran. Yang
mengalami penggabungan dan pengulangan satu dengan lainnya. Langgam
arsitektur pada bangunan bangunan yang ada di kawasan tersebut,
cenderung mengarah ke langgam arsitektur modern. Karena ornament yang
ada pada bangunan sangatlah minim. Bangunan yang ada di kawasan ini
lebih mengutamkan fungsi daripada bentuk, ukuran dan bahan. Bentuk
bangunan cenderung monoton, sederhana dan memiliki bidang bidang kaca
yang lebar. Langgam arsitektur nusantara tidak begitu nampak pada
bangunan yang ada. Kalaupun nampak hanya sebagian kecil saja yaitu atap
menara berundak yang ada pada hotel Formosa dan restaurant Wisata Bahari.
Hal ini tidaklah cukup untuk mewakili langgam arsitektur nusantara pada
kawasan tersebut.
19
Bab 3 Penutup
a. Kesimpulan
Kajian Analisa Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall memberikan
manfaat positif terhadap lingkungan perkotaan untuk dapat memahami dan bermanfaat
dalam menjawab masalah masalah yang ada.
Berdasarkan kajian tersebut di atas, dalam melakukan proses reklamasi
pemerintah kota dan pihak reklamator belum dapat mengimplementasikan secara
maksimal pedoman pedoman atau aturan aturan tentang tata ruang dan
pengelolaan kawasan reklamasi pantai. Dampak positif maupun dampak negatif
berimbas pada aspek kehidupan masyarakat dan lingkungan perkotaan.
Dampak positif yang ditimbulkan antara lain:
1. Memberikan peluang usaha bagi para pengusaha;
2. Meningkatkan penghasilan masyarakat;
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
4. Meningkatkan pendapatan daerah;
Analisa Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall
20
21
3. Bagi Masyarakat
- Lebih bijak lagi dalam menghadapi perkembangan zaman yaitu dengan
kesadaran terhadap kebersihan lingkungan sekitar;
- Belajar untuk menerapkan pola hidup tidak konsumtif;
Saran yang diuraikan diharapkan kedepannya tercipta kerja sama yang baik
antara pihak pemerintah kota, reklamator / pihak swasta dan masyarakat dalam
mewujudkan pembangunan berkelanjutan meliputi:
1. Keberlanjutan pertumbuhan ekonomi: mengelola lingkungan hidup dan sumber
daya alam secara efektif dan efisien dengan yang berkeadilan perimbangan modal
masyarakat, pemerintah dan dunia usaha;
2. Keberlanjutan sosial budaya: pembentukan nilai-nilai sosial budaya baru serta
peranan pembangunan yang berkelanjutan terhadap iklim politik dan
stabilitasnya;
3. Keberlanjutan kehidupan lingkungan (ekologi) manusia dan segala eksistensinya:
keselarasan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Daftar Pustaka
Atmanti, Dwi Hastarini. 2005. Investasi Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan.
Dinamika Pembangunan Vol. 2 No. 1, Juli 2005 : 30 39.
Anonimous. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 40/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai; Jakarta.
Anonimous. 2007. Undang Undang Republik Indonesia No. 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil; Jakarta.
Anonimous. 2012. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 122 Tahun 2012 tentang
Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil; Jakarta.
Anonimous. 2012. Profil Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang; Manado.
Anonimous. 2013. Profil Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang; Manado.
Departemen Kelautan dan Perikanan, 2001, Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-pulau
Kecil yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat, Jakarta: Ditjen Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil.
Frederick A. Jules. Basic Perception For Architecture Design dalam James C. Snyder &
Anthony J. Catanesse. 1979. Intoduction To Architecture. Mc. Graw Hill Book Co.
Analisa Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall
22
Ekonomi.
http://www.
Perencanaan Kota Indonesia. Perencanaan Kota Indonesia, Teori, Konsep dan Perencanaan
Kota Serta Permasalahan Kota Kota di Indonesia. 07 Juli 2014.
http://perencanaankota.blogspot.com/2013/12/manfaat-dan-dampak-reklamasi-pantai.html
Bahu
Mall
07
Juli
2014.
23
24