Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 4

Valentino Totar Siagian


Raka Satria Pratama
Yoga Utama
Yugo Thataq Rubedho
M.Yuda Thobrizi Shokisa
M. Farrell Farhan A
Galang Arbie T.R

KEPELABUHAN
KEPELABUHANAN merupakan sesuatu yang
berhubungan atau berkaitan dengan segala kegiatan
penyelenggaraan pelabuhan serta kegiatan yang lain
untuk melaksanakan fungsi pelabuhan untuk
menunjang kelancaran pelabuhan tersebut.
Termasuk untuk kelancaran arus lalu lintas kapal,
para penumpang dan barang, keselamatan disaat
berlayar, Mendorong peningkatan perekonomian
nasional dan suatu daerah serta tidak kalah
pentingnya adalah keamanan dan ketertiban
pelabuhan itu sendiri.

Pelabuhan Laut adalah pelabuhan


umum yang melayani kegiatan angkutan
laut di dalam perairan pelabuhan.
Hal-hal yang penting agar pelabuhan
dapat
berfungsi:
1.Adanya
kanal-kanal laut yang cukup dalam
(minimum 12 meter)
2.Perlindungan dari angin, ombak, dan petir
3.Akses ke transportasi penghubung seperti kereta
api dan truk

Fungsi Pelabuhan
1. LINK (Mata Rantai)
Merupakan bagian atau salah satu segmen dari seluruh
rangkaian sistem tranportasi.
2. INTERFACE (Titik Temu)
Mempertemukan moda transportasi darat dengan moda
transportasi laut
3. GATEWAY (Gerbang)
Sebagai pintu utama melalui dimana arus keluar masuknya
barang perdagangan dari dan ke daerah belakang
(hinterland) pelabuhan.
4. INDUSTRIAL ENTITY (Industrial Estate)
Untuk pengembangan industri dalam daerah pelabuhan
yang berorientasi ekspor

1. BERDASARKAN FUNGSI PELABUHAN TERDIRI DARI :

A. PELABUHAN UTAMA (Trunk Port) yaitu pelabuhan yang dapat

melayani angkutan laut dalam jumlah besar dengan wilayah


pelayaran yang luas.

B.

PELABUHAN PENGUMPAN (Feeder Port) yaitu pelabuhan


yang dapat melayani angkutan laut dalam jumlah relatif kecil
dengan wilayah pelayaran yang relatif kecil.
Pelabuhan ini adalah pelabuhan yang mendukung
pelabuhan utama.

A. PELABUHAN UTAMA (Trunk Port) terdiri dari:


PELABUHAN UTAMA PRIMER adalah pelabuhan utama
yang berfungsi khususnya melayani kegiatan dan alih muat
angkutan laut nasianal dan internasional dalam jumlah besar
dan jangkauan pelayaran yang sangat luas serta merupakan
simpul dalam jaringan transportasi laut internasional.
PELABUHAN UTAMA SEKUNDER adalah pelabuhan
utama yang berfungsi khususnya melayani kegiatan dan alih
muat angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah
besar dan jangkauan pelayaran yang luas dan lebih besar
perannya pada sistem jaringan transportasi nasional.
PELABUHAN UTAMA TERSIER adalah pelabuhan utama
yang berfungsi khususnya melayani kegiatan dan alih muat
angkutan laut nasianal dan internasional dalam jumlah
menengah dan jangkauan pelayaran yang menengah.

B. PELABUHAN PENGUMPAN (Feeder Port)


PELABUHAN PENGUMPAN REGIONAL adalah pelabuhan
pengumpan yang berfungsi khususnya melayani kegiatan dan
alih muat angkutan laut dalam jumlah kecil dan jangkauan
pelayaran yang relatif dekat serta merupakan pengumpan
untuk pelabuhan utama.
PELABUHAN PENGUMAPAN LOKAL adalah pelabuhan
pengumpan yang berfungsi khususnya melayani kegiatan dan
alih muat angkutan laut dalam jumlah kecil serta merupakan
pengumpan untuk pelabuhan utama dan pelabuhan
pengumpan regional.

2. Berdasarkan Status Pelabuhan


Terdiri Dari :
A.

PELABUHAN LAUT/ PELABUHAN YANG TERBUKA bagi


perdagangan luar negeri melayani perdagangan dengan luar negeri
sesuai ketetapan pemerintah dan mempunyai fasilitas karantina,
imigrasi dan beacukai.

B. PELABUHAN PANTAI / PELABUHAN YANG TIDAK


TERBUKA bagi perdagangan luarnegeri tidak melayani
angkutan untuk perdagangan luar negeri sehingga tidak
dilengkapi dengan fasilitas karantina,
imigrasi dan beacukai.

3. Berdasarkan Pelayanannya Terdiri Dari:


1. Pelabuhan Umum, diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat
yang secara teknis dikelola oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
2. Pelabuhan Khusus,dikelola untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kegiatan tertentu, baik instansi pemerintah, seperti TNI
AL dan Pemda Dati I/Dati II, maupun badan usaha swasta seperti,
pelabuhan khusus PT BOGASARI yang digunakan untuk bongkar
muat tepung terigu.

4. Berdasarkan Wilayah Pengawasan


Bea Cukai, Pelabuhan Terdiri dari :
1. Custom port, adalah wilayah dalam pengawasan bea
cukai.
2. Free port. adalah wilayah pelabuhan yang bebas diluar
pengawasan bea cukai.

Pelabuhan Udara adalah kawasan di


daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu yang digunakan
sebagai tempat pesawat udara
mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang, dan
tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi, yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas
pokok dan fasilitas penunjang lainnya

Jenis Pelabuhan Udara


1.

Bandar Udara Domestik,Merupakan


sebuah bandar udara yang hanya
menangani penerbangan domestik atau
penerbangan di negarayang sama.
Bandara domestik tidak memiliki
fasilitas bea cukai dan imigrasi dan
tidak mampu menangani penerbangan
menuju atau dari bandara luar negeri

2. Bandar Udara Regional, Merupakan


sebuah bandar udara yang melayani lalu
lintas di daerah geografi berpopulasi relatif
kecil. Sebuah bandara regional umumnya
tidak memiliki fasilitas bea
cukai dan imigrasi untuk memproses lalu
lintas antarnegara.

3.
Bandar Udara Internasional, Merupakan
sebuah bandar udara yang dilengkapi dengan
fasilitas Bea dan Cukai dan imigrasi untuk
menangani penerbangan internasional
menuju dan dari negara lainnya. Bandara
sejenis itu umumnya lebih besar, dan sering
memiliki landasan lebih panjang dan fasilitas
untuk menampung pesawat besar yang
sering digunakan untuk perjalanan
internasional atau antarbenua.

Pelabuhan darat adalah suatu kawasan di


daerah pedalaman yang berfungsi sebagai
pelabuhan laut yang khusus untuk
angkutan dengan menggunakan
petikemas.Pelabuhan darat walaupun
lokasinya terletak didaerah pedalaman
namun status nya merupakan kepanjangan
dari pelabuhan laut,sehingga fungsinya
sama dengan pelabuhan laut dimana
segala sesuatu yang ada di pelabuhan
tersedia pula di pelabuan darat.

INSTANSI PEMERINTAHAN
TERKAIT KEGIATAN
KEPELABUHAN

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.26 Tahun


1998, Bab VII tentang Pelaksana Kegiatan di Pelabuhan laut,
dalam Pasal 14 disebutkan bahwa pelaksana kegiatan di
pelbuhan laut terdiri dari instansi pemerintah yang merupakan
pemegang fungsi :
1. Keselamatan Pelayaran (ADPEL)
2. Bea dan Cukai
3. Imigrasi
4. Karantina
5. Keamanan dan Ketertiban

Administrator Pelabuhan
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.67 Tahun
1999, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Administrasi
Pelabuhan Bab I, Pasal 1 :
1) Kantor Administrator Pelabuhan adalah unit organik dibidang
keselamatan pelayaran dipelabuhan yang diselenggarakan oleh
Badan Usaha Pelabuhan di Lingkungan Departemen
Perhubungan.
2) Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I ( Utama ) berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Laut dan Kantor Administrator Pelabuhan lainnya
berada dibawah dan tanggung jawab kepada Kepala Kantor
Wilayah Departemen Perhubungan.
3) Kantor Administrator Pelabuhan dipimpin oleh Kepala Kantor.

Bea dan Cukai


Sesuai dengan UU Republik Indonesia No. 10/1995
tentang Kepabeanan, Direktorat Bea Cukai yang
berada dibawah Departemen Keuangan mengatur
dan mengawasi kepabeanan diseluruh wilayah
Indonesia. Jadi, secara umum, tugas Bea dan Cukai
adalah mengenakan pajak cukai terhadap barang
atau muatan yang masuk keluar daerah dimana
pemerintah telah mengenakan kewajiban untuk
membayar bea.

Tugas Bea dan Cukai


Insatansi Bea dan Cukai di Pelabuhan memiliki tugas :
1.Mengadakan pemeriksaan terhadap keluar/masuknya barang
di daerah Bea dan cukai
2.Pemeriksaan terhadap barang-barang muatan dikapal
maupun di gudang
3.Menetapkan besarnya bea masuk sesuai tarif untuk jenis
barang berdasarkan tarif yang ditetapkan pemerintah
4.Mengawal barang yang belum terkena bea masuk dari
pelabuhan ke enterport atau sebaliknya
5.Mengawal barang dari kawasan pedalaman yang dinyatakan
daerah bea dan cukai kepelabuhan atau sebaliknya.

Syahbandar
Syahbandar adalah badan yang melaksanakan port
clerance, yaitu pemeriksaaan surat-surat kapal, agar
kapal dapat keluar masuk pelabuhan. Syahbandar
adalah penegak hukum dalam ketertiban bandar dan
pengawas keselamatan pelayaran. Kapal kapal
harus memiliki dokumen yang menyatakan bahwa
kapal layak laut berlayar serta telah memenuhi syarat
dan ketentuan keselamatan pelayaran.

Imigrasi
Direktorat Imigrasi adalah badan yang berada di bawah
Departemen Kehakiman. Di pelabuhan, instansi ini
mempunyai tugas untuk :
1. Mengawasi keluar masuknya orang sesuai ketentuan
dari keimigrasian .
2. Memeriksa penumpang dan awak kapal, dalam hal
penumpang asing yang hendak masuk atau keluar
daerah hukum indonesia.
3. Dalam hal ini akan diperiksa paspornya apakah sudah
memenuhi ketentuan.
4. Memeriksa paspor ABK (anak buah kapal).
5. Memberikan immigration clearance.

Karantina dan Kesehatan


Sesuai dengan KM. 26/1998, Dinas Karantina
disatukan dengan Dinas Kesehatan. Adapaun
tugas Dinas Karantina di pelabuhan adalah:
1. Melakukan pelayanan kesehatan.
2. Memeriksa dan meneliti buku kesehatan, derating
certificate, daftar awal kapal dan penumpang
3. Memberikan health certificate dan health
clearance.
4. Mengawasi tumbuh tumbuhan dan hewan yang
dibawa keluar masuk pelabuhan melalui kapal.
5. Bila perlu melakukan karantina.

Keamanan dan
Ketertiban

Kesatuan Penjaga laut dan Pantai


(KPLP) merupakan penjaga keamanan
perairan pelabuhan dan pantai
sekitarnya. Polisi yang bertugas di
pelabuhan adalah polisi khusus yang
Dinamakan Kesatuan Penjaga dan
Keamanan Pelabuhan (KP3).

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai