Anda di halaman 1dari 2

PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

Pendapat Tentang Jatuhnya Nilai Rupiah Terhadap Dollar

DISUSUN OLEH :

MOHAMMAD YUDA THOBRIZI SHOKISA


NPM 3301180202
KELAS 3-4
DIPLOMA III KEPABEANAN DAN CUKAI ALIH PROGRAM

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
Nilai tukar rupiah menurun???why?!

Hal yang pertama kali saya lakukan ketika mendengar berita tentang turunnya nilai
rupiah terhadap dollar adalah menyinyir pemerintah atas ketidakbecusan dalam
mempertahankan stabilitas rupiah. Akan tetapi, setelah saya cari tahu lebih dalam terkait berita
tersebut ternyata ada banyak factor penyebab terdepresiasinya nilai rupiah yang memang
sepenuhnya bukan kesalahan pemerintah. Trus salah siapa? Ya, sebagian besar kita sebagai
masyarakat lebih ingin tahu “siapa yang salah”, bukan “apa yang salah”. Tetapi penting bagi
kita untuk mengetahui terlebih dahulu apa penyebabnya dibanging langsung menghakimi
pelakunya.
Usut punya usut faktor utama penyebab terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah
disebabkan tingginya defisit neraca perdagangan, yakni besarnya defisit transaksi berjalan
dibandingkan transaksi modal dan finansial untuk menutupinya, sehingga menjadi sumber
utama pelemahan kurs di tengah interest rate terhadap dollar AS yang terus meningkat.
Tingginya permintaan impor barang di tengah terbatasnya pangsa ekspor yang salah satu
penyebabnya adalah perang dagang antara AS dan China yang menyebabkan ketidakpastian
global dimana kedua Negara tersebut juga bagian dari pangsa ekspor indonesia. Menurut saya
Pemerintah dalam hal ini perlu untuk mengambil tindakan untuk meredam derasnya nilai impor
sehingga nilai tukar rupiah tidak semakin terpuruk. Pembangunan infrastruktur dalam negeri
juga turut menyumbang stress pada nilai rupiah karena sebagian besar bahan diimpor dari luar
negeri maka dari itu pemerintah saya rasa perlu menunda sebagian besar kegiatan
pembangunan infrastruktur hingga pasar global kembali stabil. Disamping itu pemerintah juga
perlu mengambil kebijakan untuk membantu dan mempermudah perusahaan dalam negeri
untuk melakukan kegiatan ekspor sehingga dapat mendulang dollar untuk meningkatkan
pendapatan devisa.
Saat ini nilai tukar rupiah masih belum bisa diprediksi apakah bisa kembali menguat
atau terus mengalami penurunan sebab selain faktor internal, faktor eksternal juga
mengintervensi turunnya nilai tukar rupiah. Selain perang dagang antara AS-CN, krisis
ekonomi Turki dan Argentina saat ini menyebabkan tingkat kepercayaan investor terhadap
negara berkembang menurun. Hal tersebut berdampak pada arus modal ke Indonesia yang akan
tersendat apalagi Indonesia dikategorikan sebagai Negara berkembang yang tengah mengalami
defisit transaksi berjalan current account defisit.
Saat ini wajar apabila masyarakat mengkambinghitamkan pemerintah karena dianggap
gagal dalam mengambil kebijakan dan memperediksi perekonomian domestik sehingga
terjadinya defisit neraca perdagangan. Saya berharap pemerintah dapat membuat paket-paket
kebijakan baru untuk mempertahankan nilai rupiah sehingga tidak terus tenggelam dalam
ketidakpastian perekonomian global. Saya yakin apabila Indonesia dapat comeback dalam
keadaan saat ini akan berdampak baik pada tingkat kepercayaan diri atas rupiah untuk bersaing
dipasar global dimasa depan.

Anda mungkin juga menyukai