Anda di halaman 1dari 10

ISSN: 1411-8912

http://siar.ums.ac.id/

PENERAPAN KONSEP EKOLOGI ARSITEKTUR PADA BANGUNAN PUSAT


PERBELANJAAN DI JAKARTA
(STUDI KASUS: PASIFIC PLACE MALL, FX SUDIRMAN & MALL GRAND
INDONESIA)
Rifa’ih ABSTRAK
Arsitektur, Universitas Agung Podomoro Mall atau pusat perbelanjaan adalah suatu bentuk bangunan modern
rifaih@podomorouniversity.ac.id dari pasar tradisional yang berfungsi sebagai tempat untuk
beraktivitas secara bebas mulai dari bercanda, berbincang dan
Alran Rinaldho
tempat untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari. Pusat
Universitas Pertahanan Republik Indonesia
perbelanjaan dapat menerapkan sistem senyum terhadap kehidupan
Agus Afrianto yang berarti dan harus berdampak positif untuk masyarakat dan
Institute Teknologi Indonesia lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif karena penelitian ini berisikan tentang fakta akurat dengan
Zody Hirkuto menggunakan narasi untuk menjelaskan gambar. Penerapan yang
Politeknik Keuangan Negara STAN akan digunakan yaitu aspek tapak, aspek sirkulasi dan aksesibilitas,
aspek material dan aspek pencahayaan. Tujuan dari penelitian ini
adalah menjadi acuan dalam mendesain pusat perbelanjaan dengan
memberikan dampak positif ke alam dan lingkungan dan menjadi
inspirasi dalam pembuatan mall dengan ramah lingkungan. Hasil dan
kesimpulan dari penelitian ini adalah Pacific Place Mall, FX Sudirman
dan Mall Grand Indonesia sudah menerapkan beberapa aspek ekologi
arsitektur dari pencahayaan alami, penggunaan material alami,
penempatan sirkulasi yang tepat dan tapak bangunan.
KEYWORDS: Ekologi; Ekologi Arsitektur; Pusat Perbelanjaan; Mall

PENDAHULUAN arsitektur. Ada 3 objek pusat perbelanjaan


Pada sebuah konsep perencanaan dan dalam penelitian ini, yaitu: Pacific Palce Mall,
perancangan yang baik dalam pembangunan FX Sudirman & Mall Grand Indonesia. Ketiga
akan memikirkan aspek konsep positif atau bangunan pusat perbelanjaan akan dikaitkan
negatif untuk lingkungan. Dalam proses dengan konsep ekologi arsitektur apakah
merancang bangunan sering kali tidak bangunan tersebut masuk kriteria arsitektur
memperhatikan keselarasan pada alam. ekologi atau tidak yang dinilai dari beberapa
Penyebab pemanasan global salah satunya aspek dalam konsep ekologi yang dapat
yang paling besar diakibatkan oleh sektor diterapkan pada bangunan, yakni: aspek tapak
energi, terutama energi listrik dalam bangunan, aspek penataan bangunan, aspek
pemborosan energi. Untuk itu proses atau material bangunan dan aspek fasad bangunan.
bagian rancangan arsitektur berkontribusi Perumusan masalah dari penelitian ini
dalam mengurangi pemanasan global dalam meliputi apa saja yang dapat dinilai dan
pembangunan terutama bangunan pusat diterapkan dalam aspek ekologi arsitektur
perbelanjaan. Karena itu pembangunan pada banguna pusat perbelanjaan yaitu: Pacific
dengan sebuah jasa dapat mengetahui gejala Place Mall, FX Sudirman & Mall Grand
gejala yang mendukung atau tidak dengan Indonesia.
alam melalui data dan sebuah analisis yang Tujuan dan manfaat penelitian ini
mendukung. meliputi
Pada penelitian ini akan membahas 1. Menjadi acuan dalam mendesain pusat
tentang bangunan pusat perbelanjaan yang perbelanjaan dengan memberikan
ada di DKI Jakarta dengan konsep ekologi dampak positif bagi lingkungan.

SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 603


PENERAPAN KONSEP EKOLOGI ARSITEKTUR PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DI JAKARTA
(STUDI KASUS: PASIFIC PLACE MALL, FX SUDIRMAN & MALL GRAND INDONESIA)

2. Memberikan rekomendasi untuk redesain berbagai macam fasilitas seperti kamar mandi,
atau renovasi penerapan konsep ekologi tempat parkir, bank, bioskop, restoran dan
arsitektur. banyak lagi. Pada tahun 1922 mall pertama kali
3. Memberikan pengetahuan tentang ditemukan oleh J.C. Nichols Company yang
penerapan aspek ekologi arsitektur. diberi nama Country Club Plaza yang terletak di
4. Menambah ilmu pengetahuan khusus kota Kansas, Missouri. Pada waktu itu mall
yang berkaitan dengan arsitektur ekologi dibangun sebagai tempat atau wadah melayani
pada pusat perbelanjaan. orang orang yang datang dengan mengendarai
kendaraan.
Pada tahun 1956 mall South-dale
Center di Edina, Minnesota adalah mall yang
menerapkan konsep tertutup dalam
konsepnya terdapat pertokoan dan
pengaturan suhu ruangan yang diisi hampir 75
toko di dua tingkat ruang retail. Seiring
perkembangan konsep mall mengalami
Gambar 1. Pacific Palce Mall Jakarta. kemajuan yang signifikan salah satunya
(Sumber: https://www.smallwood-us.com/work/case- perkembangan mall di Amerika Serikat yang
study/pacific-place-jakarta, diakses 2022)
meningkat drastis. Tak hanya sebagai pusat
perbelanjaan, mall juga menjadi pusat dari
berbagai gaya hidup dan menjadi sebuah
tempat rekreasi bagi seseorang atau keluarga
untuk menghilangkan penat diimbangi dengan
fasilitas yang terus berkembang.
Selain Amerika Serikat di beberapa
negara mulai memiliki pusat perbelanjaan
masing masing. Tak dapat dipungkiri beberapa
negara menjadi salah satu kebanggaan serta
Gambar 2. FX Sudirman.
menjadikan mall sebagai ciri khas negara
(Sumber: https://findrate.blogspot.com/2022)
tersebut karena kemewahannya. Dubai adalah
salah satu kota yang terkenal memiliki
aquarium raksasa dan air mancur dalam mall.
Dubai dinobatkan sebagai mall atau pusat
perbelanjaan terbesar di dunia yang paling
sering dikunjungi. Di Indonesia mall
pertama adalah Sarinah yang merupakan pusat
perbelanjaan. Pada tahun 1967 mall tersebut
diresmikan oleh Presiden Soekarno.
Gambar 3. Mall Grand Indonesia.
(Sumber: https://www.cermati.com/mall/grand-
indonesia-shopping-town, diakses 2022)

SEJARAH PUSAT PERBELANJAAN


Pusat perbelanjaan yang dikenal
dengan nama mall adalah suatu bentuk
bangunan modern dari pasar tradisional.
Dalam sebuah mall terdapat banyak retail atau
toko yang disusun dan dibangun serta
dipelihara oleh lembaga atau manajemen yang
Gambar 4. Mall Sarinah Jakarta
terpisah sesuai unit masing-masing. Selain toko
dalam sebuah mall juga dilengkapi dengan (Sumber: https://travelingyuk.com/diakses 2022).

604 | SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR


Rifa’ih, Arlan Rinaldho, Agus Arfianto, Zody Hirkuto 8

Pada tahun 2020 Pakuwon Mall dinobatkan Dalam proses merancang bangunan
sebagai mall terbesar di Indonesia yang berada tidak dapat mengelak dari kerusakan alam,
di kota Surabaya. namun arsitektur ekologi dapat menjadi solusi
terhadap permasalahan yang terjadi karena
Perkembangan Pusat Perbelanjaan di dalam proses desain dirancang dengan
Indonesia memperhatikan setiap aspek meliputi aspek
Pada tahun 1967 pusat perbelanjaan iklim, aspek lingkungan ekosistem, dan aspek
pertama di Indonesia adalah Sarinah. Pusat bahan material bangunan yang dipakai. Konsep
perbelanjaan atau ritel merupakan industry ekologi arsitektur merupakan konsep dengan
paling dinamis pada saat itu. Dalam kondisi potensi dan pendekatan terhadap penataan
social, ekonomi, demografi dan perubahan lingkungan, konsep tersebut didasari dengan
gaya hidup merupakan factor yang terjadinya teknologi yang ramah. Pada pola pikir konsep
sebuah pergeseran dalam konsep dan tema tersebut melalui perencanaan dan
industry ritel. Seiring dengan perubahan perancangan arsitektur ekologi yaitu:
keadaan ekonomi, berbagai macam pusat a) Menggunakan energi dalam material
perbelanjaan telah bermunculan di Indonesia. bangunan yang digunakan secara efektif
Sebelum tahun 1980 pasar tradisional, ruko dengan cara-cara:
dan toko berdiri sendiri yang merupakan • Penerapan dan penggunaan teknologi
konsep dan bentuk utama dari industri ritel di dengan memperhatikan lingkungan
Jakarta. Perkembangan ekonomi yang cukup sekitar.
baik pada masa itu adalah Gajah Mada Plaza • Memperhatikan setiap aspek cuaca
dan Ratu Plaza yang telah memiliki dan iklim setempat.
kejayaannya.
• Penggunaan dan penerapan material
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
yang dapat menghemat energi.
akibat deregulasi perbankan di akhir tahun
1980 ditambah dengan meningkatnya usaha • Subsitasi, dengan meminimalkan dan
mengoptimalkan penggunaan sumber
dan kemakmuran masyarakat mengakibatkan
pembangunan pusat perbelanjaan meningkat energi yang tidak dapat diperbaharui.
dan berkembang pesat. Pengelola atau pemilik b) Elemen-elemen dalam konsep arsitektur
pusat perbelanjaan harus mampu mampu melindungi bangunan dari sinar
mengantisipasi perubahan yang akan terjadi panas, angin dan hujan.
dalam suatu pasar dengan mengadaptasi ke Arsitektur ekologi dapat diartikan sebagai
dalam sebuah pusat perbelanjaan dengan tempat yang dipenuhi dengan kebutuhan.
perkembangan gaya hidup dan kebiasaan Kebutuhan terhadap kegiatan fisik maupun
berbelanja dari target pengunjung. Hubungan psikologis manusia yang mempertimbangkan
kerjasama antara pengembang, operator, timbal balik terhadap kelestarian alam.
desainer, pengelola, serta toko harus memiliki Pendekatan konsep ekologi arsitektur yang
kerjasama yang baik dan hal tersebut sangatlah merupakan konsep bangunan dengan
penting untuk menjaga dan menciptakan menyadarkan dan memperhatikan pentingnya
keberhasilan pusat perbelanjaan. keberlangsungan ekosistem dalam
pembangunan mengurangkan efek negatif
terhadap bangunan dan lingkungan.
DEFINISI EKOLOGI ARSITEKTUR
Ekologi Arsitektur merupakan sebuah ASPEK EKOLOGI ARSITEKTUR
konsep yang memadukan ilmu lingkungan dan Aspek ekologi arsitektur dapat merujuk
ilmu arsitektur. Ekologi Arsitektur memiliki pada teori arsitektur dan dikaitkan dengan
orientasi utama pada model pembangunan berbagai aspek seperti estetika, struktur dan
dengan memperhatikan keseimbangan fungsi. Aspek ekologi arsitektur dapat
lingkungan alam dan lingkungan buatan yang menentukan dalam proses membangun yang
harmonis antara lingkungan, manusia dan mempertimbangkan sisi positif agar tidak
bangunan. menimbulkan kerusakan terhadap ekosistem

SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 605


PENERAPAN KONSEP EKOLOGI ARSITEKTUR PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DI JAKARTA
(STUDI KASUS: PASIFIC PLACE MALL, FX SUDIRMAN & MALL GRAND INDONESIA)

dan lingkungan sekitar. Aspek ekologi arsitektur bangunan tersebut digolongkan sebagai
meliputi: berikut:
a. Aspek Tapak Bangunan • Bahan bangunan yang dapat
Aspek tapak bangunan pada penerapan ekologi dibudidayakan kembali.
arsitektur meliputi pola penataan ruang dan • Bahan bangunan alam yang dapat
masa bangunan yang merupakan suatu aspek digunakan kembali.
dengan pembahasan tentang ruang luar pada • Bahan bangunan buatan yang dapat
tapak, seperti: didaur ulang.
• Zonasi
• Bahan bangunan alam mengalami
Dalam sistem zonasi tapak dibedakan menjadi transformasi sederhana.
beberapa bagian yaitu privat, semi privat,
• Bahan bangunan yang mengalami
public, semi public dan service.
beberapa tingkat perubahan
• Orientasi Bangunan
transformasi.
Pembahasan pada orientasi bangunan
• Bahan bangunan komposit.
mengarah pada peletakan massa bangunan
dengan arah matahari. Dalam orientasi
bangunan juga berdampak pada pencahayaan d. Aspek Fasad Bangunan
dan radiasi matahari yang masuk. Menurut Chrisnesa dan Shellyn (2017)
• Aksebilitas dan Sirkulasi mengenai pembentukan massa bangunan
Aksebilitas dan sirkulasi dengan membedakan memperhatikan segala sesuatu pada iklim dan
dan menandai sikulasi main entrance, second lingkungan sekitar. Dari aspek orientasi
entrance dan servis. bangunan dari radiasi matahari, melindungi
• Keselarasan dengan Lingkungan ruang utama dapat menimbulkan panas serta
Keselarasan dengan lingkungan membahas bukaan untuk penyegaran udara
pada unsur desain bangunan yang berkarakter • Perlindungan terhadap radiasi
ekologi arsitektur beserta vegetasi dengan matahari.
memberikan keseimbangan pada lingkungan • Perlindungan terhadap radiasi pada
melalui pengoptimalan view serta pengalaman fasad dapat menambahkan kanopi
visual yang berarti penghuni dapat merasakan atau penghalang lainnya. Selain itu,
kegiatan menyatu dengan alam. juga dapat diterapkan dengan
b. Aspek Penataan Bangunan menggunakan sistem kaca pintar dan
Pada prinsip sebuah bangunan memiliki aspek penghalang sinar matahari (sun
tatanan ruang terbagus menjadi dua bagian shading).
yaitu: • Pencahayaan-pencahayaan pada
• Single Loaded bangunan dengan memaksimalkan
Single loaded adalah sirkulasi dengan 1 jalur cahaya matahari. Dengan begitu, harus
akses di mana pada bagian sisi lain langsung memperhatikan terbit dan
menghadap jendela atau ruang luar. terbenamnya matahari.
• Double Loaded
Double loaded adalah sirkulasi dengan satu METODE PENELITIAN
jalur akses tetapi diapit oleh kedua sisi. Penelitian menggunakan metoda
c. Aspek Material Bangunan kualitatif dapat digunakan untuk meneliti objek
Penerapan konsep ekologi arsitektur pemilihan pada kondisi alamiah. Peran peneliti sebagai
material bangunan merupakan peranan pelengkap kunci teknik pengumpulan data
penting dalam kenyamanan terhadap menerapkan triangulasi, analisis data bersifat
penghuni. Dalam pemilihan material yang induktif dan hasil penelitian lebih menekankan
tepat akan menciptakan bangunan yang makna daripada penalaran untuk membentuk
berkualitas bahkan ramah lingkungan. Tingkat kesimpulan. Penelitian deskriptif kualitatif
teknologi dalam hal ini sangat berpengaruh untuk mendeskripsikan gambar dan fenomena,
terhadap ekologi dan kesehatan. Bahan baik bersifat alamiah maupun fiksi, lebih

606 | SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR


Rifa’ih, Arlan Rinaldho, Agus Arfianto, Zody Hirkuto 8

mengamati mengenai karakteristik, kualitas, memenuhi kriteria ekologi arsitektur dan tidak
keterkaitan antar aktivitas. memenuhi. Ditahap ini harus didasar prinsip
Tahapan untuk melakukan penelitian arsitektur ekologi agar terjadi kecocokan
disusun dengan baik dengan beberapa dengan studi kasus.
tahapan. Tahapan tersebut disusun secara
sistematis seperti:
• Menentukan judul penelitian Tahap 3
• Menjabarkan latar belakang
1
• Mencari rumusan masalah • Membuat Kesimpulan
• Analisis
2 • Melakukan surei dan observasi
• Menentukan studi kasus SISTEMATIKAN DAN ISI
• Membuat kesimpulan Pada Bangunan Pusat Perbelanjaan
3
(Studi Kasus: Pacific Palce Mall, FX Sudriman &
Gambar 5. Tahapan Penelitian Mall Grand Indonesia) dilakukan dengan survei
(Sumber: Dokumen Pribadi, 2022) atau observasi langsung ke lokasi. Hasil dan
Dari gambar 5 dijabarkan dalam proses dan pembahasan dari observasi pada penerapan
tahapan dalam melakukan penelitian ini, sebagai konsep ekologi arsitektur adalah sebagai
berikut: berikut:
Tahap 1
1. Aspek Tapak/Orientasi Bangunan
• Menentukan Judul Penelitian
Dalam penentuan judul penelitian ini adalah kajian Orientasi bangunan secara umum yang
ekologi terhadap bangunan pusat perbelanjaan di menghadap ke arah timur sangat baik terhadap
Jakarta. Proses kajian ini untuk dapat mengetahui pencahayaan sinar matahari. Sinar matahari
elemen-elemen ekologi yang terdapat di pusat pada pagi hari sangat baik untuk kesehatan dan
perbelanjaan yang sudah terbangun. pada siang hari matahari tidak menyilaukan
• Menjabarkan Latar Belakang karena matahari berada diatas bangunan. Pada
Permasalahan tersebut dalam suatu bangunan siang harisinar matahari panas dan
tidak banyak mempertimbangkan lingkungan dan mengandung radiasi, sehingga matahari siang
tidak memikirkan apa dampak negatif serta tidak baik untuk kesehatan.
positifnya jika dibangun bangunan di lingkungan
Dalam orientasi bangunan terdiri dari 4 arah
tersebut. Dengan adanya penelitian ini dapat
yaitu utara, timur, selatan dan barat. Bagian
memahami elemen apa saja yang dapat
barat adalah tempat terbenamnya matahari
mendukung lingkungan. Serta elemen apa saja
dan akan sangat silau serta mengandung
yang dapat membuat penghuni merasakan
radiasi. Karena itu pada sisi tersebut harus
kenyamanan dan kesehatan.
ditanami pepohonan yang tinggi sebagai
• Menentukan Rumusan Masalah penghalang radiasi dan menghambat silaunya
Tahap 2 matahari secara langsung. Pada bagian timur
• Pencarian Data dan Analisis merupakan tempat matahari terbenam di pagi
• Melakukan Survei dan Observasi hari dan bagus untuk kesehatan tetapi jika
Sebelum menentukan studi kasus, yang akan terlalu banyak matahari yang masuk akan
dilakukan adalah melakukan studi literatur. menimbulkan panas pada bangunan. Di bagian
Melakukan studi literatur untuk mencari utara terdapat arah angin yang sangat tinggi
informasi bangunan pusat perbelanjaan apa serta minimnya sinar matahari dapat
saja yang cocok untuk konsep ekologi. menyebabkan kelembaban bangunan. Pada
• Menentukan Studi Kasus bagian tersebut diperlukan upaya pemilihan
Dalam menentukan studi kasus harus dengan material bangunan yang harus diperhatikan
survei lapangan. Ada beberapa pusat secara detail. Berikut orientasi bangunan pada
perbelanjaan yang disurvei, dari yang 3 studi kasus:

SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 607


PENERAPAN KONSEP EKOLOGI ARSITEKTUR PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DI JAKARTA
(STUDI KASUS: PASIFIC PLACE MALL, FX SUDIRMAN & MALL GRAND INDONESIA)

Gambar 7. Studi Kasus 2 Orientasi Bangunan FX


Sudirman
(Sumber: Google Maps, 2022)
Gambar diatas adalah orientasi bangunan studi
kasus 2 yaitu FX Sudirman, pada orientasi
bangunan FX Sudirman memiliki 1 titik pintu
masuk yang berada di tenggara.

Gambar 6. Studi Kasus 1 Orientasi Bangunan Pacific


Place Mall
(Sumber: Google Maps, 2022)
Gambar di atas adalah orientasi bangunan
studi kasus 1 yaitu Pacific Place Mall, pada
orientasi bangunan Pacific Place memiliki 3 titik
pintu masuk yang berada di sisi timur, selatan
dan barat.

Gambar 8. Studi Kasus 3 Orientasi Bangunan Mall


Grand Indonesia
(Sumber: Google Maps, 2022)
Gambar di atas adalah orientasi bangunan
studi kasus 3 yaitu Mall Grand Indonesia, pada
orientasi bangunan Mall Grand Indonesia
memiliki 2 titik pintu masuk yang berada di
barat dan timur.

2. Sirkulasi dan Aksebilitas


Gambaran sirkulasi dan aksebilitas dalam studi
kasus 1 yaitu:

608 | SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR


Rifa’ih, Arlan Rinaldho, Agus Arfianto, Zody Hirkuto 8

mengunjungi atau menuju bangunan pada


area selatan atau tenggara dapat diakses
dengan berjalan kaki, kendaraan mobil,
kendaraan motor dan kendaraan umum
seperti MRT, KRL, busway dan lainnya. Area
parkir untuk kendaraan motor dan mobil ada di
dalam bangunan. Untuk penataan sirkulasi
sekitar mall pepohonan berupa taman hanya
ada di depan lobby sekaligus penutup antara
jalan utama dengan lobby mall. Studi kasus 3
sebagai berikut:
Gambar 9. Studi Kasus 1 Akses dan Sirkulasi dalam
Tapak Pacific Place Mall
(Sumber: Google Maps dan Pribadi, 2022)
Sirkulasi Pacific Place Mall mudah diakses
karena berdekatan dengan jalan Tulodong Atas
2 dan jalan Jenderal Sudirman yang berada di
kawasan elit. Jika baru pertama kali berkunjung
dapat memasuki 3 lobby yang berada di barat,
timur dan selatan. Untuk parkir mobil ada di
dalam gedung tersebut sedangkan untuk parkir
motor harus ke gedung lain dulu. Untuk
penataan sirkulasi sekitar mall pepohonan
berupa taman berada di area depan yang
menjadi pembatas antara jalan utama dengan
mall, pepohonan tersebut juga tidak terlalu Gambar 11. Studi Kasus 3 Akses dan Sirkulasi dalam
Tapak Mall Grand Indonesia.
banyak karena terbatasnya lahan untuk area
(Sumber: Google Maps dan Pribadi, 2022)
hijau taman dan pohon terletak di setiap lobby Sirkulasi pada Mall Grand Indonesia mudah
mall dan masing-masing mudah diakses untuk diakses karena berdekatan dengan jalan utama
menuju bangunan. Untuk studi kasus 2 sebagai dan berada di sekitar bundaran HI. Untuk
berikut: mengunjungi atau menuju bangunan pada
area pintu masuk berada pada sisi barat dan
timur sehingga mudah dan dapat diakses
dengan berjalan kaki, kendaraan mobil,
kendaraan motor dan kendaraan umum
seperti MRT, KRL, busway dan lainnya. Area
parkir untuk kendaraan motor dan mobil ada di
dalam bangunan dan luar bangunan.
Untuk penataan sirkulasi sekitar mall
pepohonan berupa taman hanya ada di sisi kiri
dan kanan lobby sekaligus penutup antara
jalan utama dengan lobby mall.

3. Aspek Material Bangunan


Aspek material pada studi kasus sebagai
Gambar 10. Studi Kasus 2 Akses dan Sirkulasi dalam berikut:
Tapak FX Sudirman a. Mall Pacific Place
(Sumber: Google Maps dan Pribadi, 2022). Aspek material pada studi kasus 1 yaitu Mall
Sirkulasi pada FX Sudirman mudah diakses Pacific Place. Bangunan ini mempunyai luas
karena berdekatan dengan jalan utama dan 72.000 m2, termasuk sebuah Department
berada di sekitar Glora Bung Karno. Untuk Store pada jangkar utama. Terdapat juga

SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 609


PENERAPAN KONSEP EKOLOGI ARSITEKTUR PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DI JAKARTA
(STUDI KASUS: PASIFIC PLACE MALL, FX SUDIRMAN & MALL GRAND INDONESIA)

supermarket, berbagai toko-toko khusus, 4. Pencahayaan Pada Bangunan


delapan layar cineplex dan taman permainan. Arah pencahayaan pada bangunan terhadap 3
Material lantai menggunakan pemakaian studi kasus meliputi
material granit atau homogenus tile biasa a. Pacific Place Mall
digunakan karena memiliki ketahanan yang Pencahayaan pada Pacific Place Mall
baik terhadap minuman atau makanan yang menggunakan sky light pada area atas dan
mungkin saja jatuh karena memiliki tingkat kaca pada sisi façade bangunan sehingga
penyerapan yang rendah sehingga mudah memanfaatkan energi matahari dan juga LED-
dibersihkan. light pada area dalam. Penggunaan sky light
Material padded wall di sekitar area tersebut seperti gambar di bawah ini:
masuk untuk meredam suara. Padded wall
biasanya diaplikasikan pada dinding dengan
berbagai motif dan ukuran. Material yang
digunakan untuk plafon secara umum adalah
gypsum dan multipleks. Material yang dipakai
dalam bangunan ini adalah material bangunan
daur ulang sehingga ramah terhadap
lingkungan dan sudah mendapatkan sertifikasi
platinum dari GBCI (Green Building Council Gambar 12. Sky Light Mall Pacific Place
Indonesia) (Sumber: https://thumb.viva.co.id//, Diakses 2022)
b. FX Sudirman
Material bangunan dari FX Sudirman pada b. Fx Sudirman
fasad menggunakan ACP dan kaca, fungsi kaca Pencahayaan pada FX Sudirman
adalah sebagai pencahayaan alami dan menggunakan LED-light dan cahaya dari luar
pemandangan sekitar Sudirman dan Glora bangunan yang terlihat dari penggunaan
Bung Karno, untuk material bangunan ini façade kaca pada sisi dinding terlihat pada
belum tersertifikasi oleh GBCI. gambar di bawah ini:
c. Mall Grand Indonesia
Material bangunan pada Mall Grand
Indonesia menggunakan kualitas yang mewah
dari segi material, fasad hingga desain exterior
dan interiornya. Luasan bangunan yang lebih
kurang 120.000 meter dengan menempati 8
lantai. Lebih dari 108.000 m2 ruang sewa.
Bangunan dengan konsep multy use building.
Grand Indonesia Shopping Town juga
memberikan sejumlah fasilitas pendukung
gaya hidup ramah lingkungan seperti Gambar 13. Pencahayaan Alami FX Sudirman
penambahan parkir sepeda, shower bagi pe- Sumber: https://sewakantorjakarta.asia/, Diakses 2022)
sepeda untuk membersihkan badan,
penambahan aerator pada wastafel, alat c. Mall Grand Indonesia
pengukur kualitas udara, pelatihan internal Pencahayaan pada Mall Grand
bagi penghuni gedung, pengukuran real Indonesia adalah penggunaan lampu memakai
performance chiller, pengolahan air bekas LED-light emitting diode mampu menghemat
wudhu sebagai bahan outdoor AC. Penggunaan listrik hingga 70% dibandingkan lampu lain
kaca ganda (double glazing) pada permukaan berdaya sama, dan memasang lampu tabung
luar gedung menghemat beban AC dan T5 yang dilengkapi sensor cahaya untuk
pemanas. Achievement green building Grand mengukur tingkat pencahayaan saat ruangan
Indonesia meraih nilai 98 sehingga berhak gelap atau terang dan penggunaan lampu
mendapatkan sertifikat Platinum Green hemat energi juga meringankan kerja penyejuk
Building udara atau AC, karena suhu ruangan tidak

610 | SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR


Rifa’ih, Arlan Rinaldho, Agus Arfianto, Zody Hirkuto 8

bertambah dari panas cahaya lampu. Seperti Kesimpulan pembahasan aspek material sudah
gambar di bawah ini: menerapkan material bangunan alami dan
ditambah dengan penanaman vegetasi pada
bangunan sekitar. Penambahan vegetasi akan
berdampak pada penghawaan di dalam
bangunan. Selain itu material atap juga
menggunakan spandek Lysaght untuk
mengurangi dampak radiasi matahari serta
mudah dibentuk walaupun untuk desain yang
rumit
4. Pencahayaan pada Bangunan
Pencahayaan bangunan dari ketiga bangunan
tersebut menggunakan cahaya buatan dan
alami seperti penggunaan skylight dan dinding
Gambar 14. Pencahayaan Pada Bangunan Mall Grand kaca/fasad kaca sebagai cahaya alami.
Indonesia Dari aspek tersebut disimpulkan penerapan
(Sumber: https://thumb.viva.co.id//, Diakses 2022)
ekologi arsitektur dari ketiga studi kasus
tersebut sudah memenuhi konsep tersebut.
KESIMPULAN
Dalam menerapkan konsep ekologi pada UCAPAN TERIMA KASIH
bangunan pusat perbelanjaan yang sudah
dibangun. beberapa cara untuk menerapkan Ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:
dan mengkaji beberapa aspek ketiga studi 1. Pengelola Pacific Place Mall
kasus. Dengan beberapa penerapan di 2. Pengelola FX Sudirman
pembahasan dapat menjadikan bangunan 3. Penglola Mall Grand Indonesia
hemat energi dan ramah lingkungan serta 4. Putera Indonesia Banten
berdampak positif pada bangunan dan
lingkungan. Penerapan yang dilakukan adalah DAFTAR PUSTAKA
orientasi bangunan, bahan material yang
digunakan dan bukaan pencahayaan alami. Barry Maitland (1985), Shopping Mall: Planning
Pada penelitian ini aspek-aspek yang dapat and Design, Langman Group Limited,
menjadi acuan konsep ekologi arsitektur terdiri New York, p 1 -36.
dari aspek tapak bangunan, sirkulasi dan Bahan paparan Green Building Bahan paparan
aksesibilitas, aspek material bangunan dan Green Building oleh bp Ristono, Grand
aspek pencahayaan bangunan. Dari ketiga Indonesia, Maret 2017.
studi kasus tersebut dapat disimpulkan: Baskara, M. F., & Sari, Y. (2021). Penerapan
1. Aspek Tapak dan Orientasi Bangunan Ekologi Arsitektur Pada Bangunan Aeon
Kesimpulan pembahasan aspek tapak Mall Dan Bintaro Jaya Xchange. Jurnal
bangunan, pada sisi timur dan barat sudah Linears, 3(2), 79–87.
diterapkan bukaan pencahayaan alami pada https://doi.org/10.26618/j-
fasad. Oleh sebab itu, cahaya matahari dapat linears.v3i2.4320.
masuk secara optimal, untuk penanganan Chrisnesa JS (2017) Gedung Resepsi Pernikahan
radiasi matahari sudah ditambahkan bahan Paripurna dengan Pendekatan Arsitektur
material alami yang dapat menghambat radiasi Ekologis di Yogyakarta. Yogyakarta:
matahari. Pada aspek ini semua studi kasus Universitas Atma Jaya
menerapkan hal tersebut. Yogyakarta142142142.
2. Sirkulasi dan Aksesbilitas Efisiensi Energi Pada Manajemen Opersional
Kesimpulan aspek ini adalah memiliki sirkulasi Gedung (2014)
dan akses yang baik terhadap pejalan kaki, http://blog.gbcindonesia.org/effisiensi-
kendaraan dan lainnya. energi-pada-operation-maintenance
3. Aspek Material gedung-di-jakarta.html.

SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 611


PENERAPAN KONSEP EKOLOGI ARSITEKTUR PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DI JAKARTA
(STUDI KASUS: PASIFIC PLACE MALL, FX SUDIRMAN & MALL GRAND INDONESIA)

Guantio, R. R., & Pribadi, S. B. (2020). Pengaruh Indonesia, makalah Pada konferensi
Fasad Terhadap Pengehematan Energi nasional Wahana Teknik ke 2.
Pada High Rise. Imaji, 9(5), 521–530.
Kasus, S. (n.d.). Grand Indonesia adaiah sebuah
bangunan dengan konsep multy use
Dengan tipe bangunan high rise building ,
bangunan yang.
Mediastika (2013), Hemat Energi dan Lestari
Lingkungan Melalui Bangunan,
Yogyakarta.
Metallinou V (2006) Ecological propriety and
architecture. WIT Transactions on the
Built Environment Vol. 86: Hal. 15–22.
Myayuliani. (2019). Bangunan Ramah
Lingkungan Di Indonesia.
https://myayuliani.blogspot.com/2019/
11/bangunan-ramah-lingkungan-di-
indonesia-1.html.
Pynkyawati T, Alpi M, Herdarsyah R, and Amhar
F (2012) Kajian Desain Sirkulasi Ruang
Luar dan Ruang dalam Bagi Penyandang
Cacat pada Kawasan Bangunan Ciwalk
(Cihampelas Walk). JURNAL ARSITEKTUR
Vol. 3, No. 1.
Suhada IA (2018) Penerapan Prinsip Eko-
Arsitektur Studi Kasus Perencanaan
Kawasan Kampung Wisata Ponggok
Ciblon: Universitas Islam
Indonesia141141141.
Sukmadinata NS. (2005) Metode penelitian
pendidikan. Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia dengan
PT Remaja Rosdakarya.
Syifaaulia. Stupa 5 Mix Use Building (Mall &
Apartement) , Diakses 2022.
https://www.scribd.com/document/479
997293/STUPA-5.
Titisari EY, Triwinarto J, and Suryasari N (2012)
Konsep ekologis pada arsitektur di Desa
Bendosari. RUAS (Review of Urbanism
and Architectural Studies) Vol. 10, No. 2:
Hal. 20-31.
Utami AD, Yuliani S, and Mustaqimah U (2017)
Penerapan Arsitektur Ekologis Pada
Strategi Perancangan Sekolah
Menengah Kejuruan Pertanian di
Sleman. ARSITEKTURA Vol. 15, No. 2: Hal.
340-348.
Wulfram (2015), Inplementasi Green
Construction Sebagai Upaya Mencapai
Pembangunan Berkelanjutan Di

612 | SIAR IV 2023 : SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR

Anda mungkin juga menyukai