Anda di halaman 1dari 14

Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

MODUL PRAKARYA

ECOPRINT

PRAKARYA KELAS XII

TIM PENYUSUN
SMAN 3 PALU

SMA Negeri 3 Palu 1


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

PENDAHULUAN

A. Identitas Modul

Mata Pelajaran : Prakarya


Kelas : XII IPA/IPS
Judul Modul : ECOPRINT

B. Kompetensi Dasar

C. Deskripsi Singkat Materi

Ecoprint adalah teknik mencetak, mewarnai dan membuat produk dengan


menggunakan bahan-bahan alami. Dalam dunia fashion, ecoprint adalah teknik yang
membutuhkan banyak media berupa tumbuhan, seperti daun, bunga dan ranting
hingga akar.

D. Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat


uraian materi

Pertama : Pembuatan Proposal Kewirausahaan


Kedua : Pembuatan motif kerajinan menggunakan teknik Ecoprint

SMA Negeri 3 Palu 2


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

PERENCANAAN USAHA KERAJINAN (PROPOSAL)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membuat perencanaan produk
kerajinan

B. Uraian Materi
Telah kita ketahui bersama bahwa batik merupakan warisan nenek moyang yang
tak ternilai harganya. Dalam sejarah keberadaannya yang mengalami pasang surut,
batik menjadi sandaran bagi sebagian masyarakat Indonesia untuk mencari nafkah,
menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang menghidupi banyak orang. Seiring dengan
perkembangan jaman, maka tuntutan kebutuhan pun berkembang pula, sehingga
memerlukan pemenuh kebutuhan tersebut.

Pada awalnya batik yang berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat yang
mecakup sandang atau busana tradisional dan keperluan upacara adat daur hidup
kini berkembang sebagai busana sehari-hari (busana modern), barang- barang
fashion atau elemen interior, bahkan batik menjadi pendukung utama sektor
pariwisata yang sangat potensial baik sebagai cenderamata ataupun menjadi acara
kunjungan wisata batik dimana wisatawan yang berkunjung ketempat kegiatan
produksi batik dapat ikut mempraktekkan cara pembuatan batik.

Disisi lain,batik harus berhadapan dengan tuntutan dan dinamika selera


masyarakat masa kini, batik harus berhadapan dengan permintaan atau tuntutan
masyarakat akan produk-produk baru yang dapat memenuhi keinginan mereka.
Tidak hanya kebutuhan untuk fashion dan perangkat interior yang selalu
berkembang tetapi juga kebutuhan karya – karya yang dapat memberi kepuasan
batin. Dengan demikian diperlukan ciptaan – ciptaan baru yang kreatif dan inovatif
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan pasar.

Wirausaha dapat dibagi menjadi tiga tahapan:


Tahapan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi. Tahapan
Tahapan perencanaan produksi ini disebut juga tahapan research and development
atau dikenal dengan rnd. Tahapan perencanaan produksi ini disebut juga tahapan
research and development atau dikenal dengan r&d
Tahapan kedua adalah produksi hingga penjualan kelompok wirausaha melakukan
produksi kerajinan sesuai dengan target produksi dan melakukan upaya pemasaran
sesuai dengan target penjualan. Tahapan ini disebut dengan production and
distribution.
Tahapan ketiga adalah evaluasi dari seluruh kegiatan wirausaha yang telah
dilakukan. Evaluasi dilakukan mengetahui kekurangan dan melakukan perencanaan
perbaikan agar wirausaha dapat berkembang menjadi lebih baik proses evaluasi
dapat menggunakan metode analisis Word weakness opportunities dan threats

SMA Negeri 3 Palu 3


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

dengan cara menguraikan kekuatan kelemahan peluang dan ancaman dari luar dari
produk kerajinan yang telah dibuat, proses produksi proses pemasaran dan distribusi
serta pasar sasaran.

A. Proposal Usaha
Proposal usaha adalah dokumen yang dibuat oleh pengusaha untuk menarik
investor agar bersedia menanamkan modalnya pada bisnis tersebut. Hal-hal yang
wajib termuat di dalamnya yakni gambaran riil mengenai usaha, analisis faktor
internal dan eksternal melalui sistem SWOT, serta prospeknya di masa depan.
Hal yang harus diperhatikan ketika menyusun proposal usaha adalah penjabaran
informasi secara lengkap dan menarik terkait bisnis tersebut, mulai dari jenis,
latar belakang, pendanaan, sasaran, dan sebagainya. Mengingat dokumen tersebut
tidak bisa ditulis dalam waktu singkat, para pengusaha disarankan untuk mulai
membuatnya ketika masa-masa awal saat akan merintis perusahaan. Selain itu,
pastikan uraian dalam proposal usaha merupakan hal-hal yang realistis sehingga
investor tidak akan meragukannya.

Tujuan Proposal Usaha


1. Menarik Donatur Maupun Investor
2. Melihat Kelayakan Ide Bisnis
3. Membuat Rencana Bisnis yang Mudah Dikelola dan Lebih Efektif
4. Mengamankan Pendanaan
5. Mengungguli Kompetitor.

Manfaat proposal Usaha


Proposal usaha adalah dokumen yang mampu membantu perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan sehingga dapat terus maju dan
menghasilkan produk berkualitas baik. Selain itu, pengusaha dapat lebih
mengenali iklim industri, persaingan pasar, strategi marketing, dan berbagai hal
yang bisa membantu memperkuat fondasi usaha.
Manfaat penting lain proposal usaha adalah membantu pengusaha untuk
mengevaluasi apakah bisnisnya sesuai dengan perkembangan saat itu dan apa
saja hal penting yang harus ditambahkan. Penambahan tersebut tentu juga
membutuhkan modal, oleh karenanya kedudukan dokumen ini menjadi penting
guna membantu menambah investor

Cara Membuat Proposal Usaha


1. Berikan Informasi Terkait Usaha
Unsur terpenting pada proposal usaha adalah alamat fisik, latar belakang, dan
pengantar mengenai bisnis yang dijalankan. Bagian ini juga dapat berisi visi,
misi, dan penjabaran mengenai prospek ke depannya.

SMA Negeri 3 Palu 4


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

2. Jabarkan Kelebihan Bisnis


Cara agar usaha dipandang lebih unggul dibanding kompetitor adalah dengan
menjelaskan kelebihan dari segi efisiensi, produksi, maupun hasil. Tuliskan
juga pengalaman, prestasi, atau testimoni pelanggan jika ada.
3. Berikan Penawaran
Jangan lupa untuk memberikan penawaran produk dengan mencantumkan
keterangan mengenai pembagian keuntungan dan benefit apa saja yang akan
diperoleh investor.
4. Periksa Kelengkapan Struktur Proposal Usaha
Setelah merancang proposal usaha, lakukan pengecekan kembali dan pastikan
dokumen tersebut telah mencantumkan unsur-unsur berikut.
1) Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan dan manfaat
2) Halaman pengesahan
3) Profil usaha
4) Pembuatan produk, meliputi bahan, alat, dan proses pembuatan
5) Perhitungan biaya
6) Analisia SWOT
7) Penutup

Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal
perusahaan. Analisis SWOT pada usaha (produk kerajinan) didasarkan pada
asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), serta meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats).

Analisis SWOT dapat menentukan strategi pengembangan usaha ( produk


kerajinan ) dalam jangka panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan
jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara tepat

Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu


dilakukan dalam pengembangan usaha (produk kerajinan) sebagai alat
penyusun strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat
menimbulkan kelemahan dan ancaman.
Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai pengusaha (kerajinan)
dengan menggunakan kuisioner. Hal-hal yang perlu diwawancarai seperti aspek
sosial, ekonomi, dan teknik produksi untuk mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis
peluang usaha. Perhatikan bagan berikut!

SMA Negeri 3 Palu 5


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

Streanghts ( Weekness (
Kekuatan) Kelemahan)
1. Totebag yang di produksi 1. Waktu yang dibutuhkan
dapat didesain oleh untukproduksi barang
konsumen sesuai cukup memakan waktu
keinginannya, sehingga yang lama.
satu Totebag dengan yang lainnya 2. Kuota bahan baku tidak tetap.
mempunyai keunikan atas
desainnya masing – masing.
2. Bahan kanvas dan blacu merupakan
bahan berkualitas tinggi, yang
memilikiumur pemakaian yang
relatif lama.
3. Harga yang ditawarkan masih
dalamkisaran harga dipasaran,
sehingga terjangkau oleh semua
kalangan.
Opportunity * Threat ( Ancaman)
peluang )
1. Keinginan anak muda akan 1. Dijaman era digital dewasa
sesuatu barang yang simple dan ini, membuat pesaing dapat
tidak ribet. dengan mudah melihat
2. Banyak orang yang produk.
menginginkan barang dengan 2. Banyak pesaing yang
desainnya sendiri. menjualproduk yang
3. Banyaknya brand sejenis sama.
dengan kualitas produk
kurang baik.
Gambar 2. Analisis produk kerajinan,
http://radenrhyt.blogspot.com/2018/01/proposal-usaha-utilis-store-danlir.html

Setelah menganalisis produk berdasarkan analisis SWOT maka akan


memunculkan peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ide
bagi individu atau kelompok dalam memulai atau merencanakan sebuah
usaha.
Untuk memastikan peluang produk kerajinan menjadi produk dengan
harga yang tinggi harus dipastikan dengan melakukan riset pasar terhadap
minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan mendasari proses
perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud
melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya
manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya

SMA Negeri 3 Palu 6


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni
Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method
(cara kerja), dan Market (pasar).
a) Man (manusia)
Wirausaha kerajinan berdasarkan produk kerajinan kebutuhan dan keinginan
yang berhasil adalah apabila berhasil mengelola sumber daya manusia yang
terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha. Pengelolaan sumber
daya manusia juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif dalam kerajinan
berdasarkan kebutuhan atau keinginan yang dapat bermanfaat baik untuk
perkembangan produk dan maupun usaha secara umum

b) Money dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran
uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha kerajinan
berdasarkan kebutuhan dan keinginan tersebut. Kemampuan pengelolaan
uang termasuk kemampuan mengelola keuntungan yang diperoleh untuk
pengembangan usaha agar menjadi lebih besar.
c) Material,
Bahan Baku untuk membuat kerajinan kebutuhan dan keinginan adalah
bahan- bahan yang berkualitas tinggi yang akan kita proses untuk menjadi
satu produkyang akan kita tawarkan.
d) Machine (Mesin)
faktor yang menentukan efektifitas dan maksimalitas suatau usaha dalam hal
produksi.
e) Method (Metode/Cara) yang dimaksud adalah Cara menjalankan Produksi,
Cara Pemasaran, Cara Pengorganisasian,dan lain-lain. Kemampuan
wirausahawan dalan mengelola produksi yang efektif dan efsien dapat
menghasilkan keuntungan wirausaha yang lebih besar.
f) Market
Menentukan pasar sasaran dari produk kerajinan yang dihasilkan mengingat
produk sebagian masyarakat belum mengenal dan jarang menggunakan.
Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar,
dengan demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset
tentang pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar
tersebut. Posisi suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh
wirausahawan agar dapat memenangkan persaingan. Persaingan yang terjadi
dapat mempengaruhi rancangan produk yang akan dibuat serta keputusan
penetapan harga jual produk.

SMA Negeri 3 Palu 7


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

PEMBUATAN KERAJINAN ECOPRINT

Ecoprint adalah sebuah teknik pengolahan kain dengan menggunakan bahan alami
seperti daun, kulit kayu, akar, batang untuk membuat motif pada kain atau media yang kita
inginkan. Untuk media cetak, tidak hanya kain, namun juga bisa berupa kulit, kertas,
maupun permukaan yang memungkinkan lainnya.

Ada 2 teknik dalam pembuatan ecoprint, yaitu :

1. Teknik pounding (pukul)

Teknik pounding ini adalah salah satu metode sederhana dari ecoprint. Caranya adalah
dengan meletakkan daun di atas media kain, kemudian daun tersebut dipukul secara
perlahan-lahan dan merata sehingga zat warna dari daun menempel pada media kain yang
kita inginkan.

2. Teknik Steaming (kukus)

Teknik steaming ini dilakukan dengan cara contact-printing dimana media kain di-press
dengan bahan ecoprint kemudian dikukus dengan tujuan mengeluarkan zat warna pada
daun yang akan kita cetak pada kain. Pada pelatihan bimtek ecoprint ini, kita akan
memfokuskan pada Teknik steaming / kukus.

A. Bahan-bahan yang Dibutuhkan

 Daun jati
 Daun jarak
 Daun lanang
 Kain (kain yang bisa digunakan sebaiknya yang mempunyai serat katun yaitu kain
katun, rayon, sutra, mori, atau kaos)
 Soda abu
 Tawas bubuk
 Kapur
 Cuka biang
 Tunjung
 Plastik roll

Jenis daun ecoprint yang dapat digunakan selain daun yang disebutkan di atas adalah
daun talok, daun jambu, dan lainnya. Daun yang digunakan adalah daun yang masih muda
karena masih memiliki zat warna yang relatif banyak, dibandngkan daun tua yang zat
warnanya sudah mulai habis. Daun yang tidak bisa digunakan adalah daun yang terlalu kaku
atau daun yang terlalu lemas misalnya daun sayuran kangkung, bayam, dan lain sebagainya.

Bahan-bahan seperti soda abu, tawas bubuk, TRO, kapur, cuka biang, dan tunjung bisa
Anda dapatkan di toko penyedia bahan batik, toko kimia, dan beberapa toko besi yang
menyediakan.
SMA Negeri 3 Palu 8
Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

B. Alat-alat yang Dibutuhkan


 Dandang besar
 Panci
 Kompor
 Ember
 Tali kenur / raffia
 Pipa pvc ukuran 1” (bisa diganti dengan gagang sapu, atau yang lain)

C. Cara Membuat Ecoprint (Tahapan dalam membuat ecoprint)


1. Proses Mordanting
Proses mordanting bertujuan untuk membuang zat yang masih menempel pada kain
sisa hasil produksi pabrik. Selain itu, proses ini bertujuan agar kain menjadi lemas dan
membuka pori-pori kain sehingga dapat menguatkan warna daun yang tercetak pada
media kain.

Proses mordanting dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :


a. Proses Pre-mordanting
Siapkan panci kemudian isi dengan air sekitar 4 liter kemudian tambahkan dengan 1
sdm soda abu. Takaran tersebut digunakan untuk 1-2 meter kain. Selanjutnya siapkan
kompor lalu rebus air yang telah dicampur dengan soda abu hingga medidih, kemudian
masukkan kain. Rebus selama kurang lebih 1 jam kemudian diamkan hingga dingin.
b. Proses Mordanting
Siapkan ember kemudian isi dengan 2 liter air. Masukkan 150 gram tawas bubuk, 20
gram TRO, dan 1 sdm cuka biang ke dalam air. Aduk hingga rata. Takaran tersebut
digunakan untuk 1-2 meter kain. Silakan sesuaikan dengan ukuran bahan kain yang
Anda gunakan.
Masukkan kain ke dalam larutan tersebut lalu direndam hingga selama 1-2 jam. Setelah
itu kain di peras dan ditiriskan.
c. Proses Post-mordanting
Siapkan ember kemudian isi dengan 4 liter air. Masukkan ½ sdm tunjung lalu aduk
hingga rata. Takaran tersebut digunakan untuk 1-2 meter kain. Rendam kain selama
kurang lebih 5 menit. Setelah itu kain diperas dan tiriskan.

2. Proses Penyusunan Daun dan Penggulungan

Setelah kain diproses post-mordanting dan masih dalam keadaan sedikit basah,
susun daun jati, daun jarak, daun lanang, dan daun lainnya ke atas permukaan media
kain. Silakan susun sesuai selera, tidak ada patokan baku dalam penyusunan daun
ecoprint. Anda bebas berkreasi sekreatif mungkin. Yang perlu diperhatikan adalah
sebaiknya tidak ada daun yang menggulung karena dapat mengakibatkan pencetakan
ecoprint menjadi tidak sempurna.

Setelah daun tertata pada media kain, selanjutnya tutup kain dengan plastik roll dan
lipat seukuran panjang pipa. Pastikan semua permukaan kain sudah tertutup dengan

SMA Negeri 3 Palu 9


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

plastik, jika tidak maka warna daun dapat melebar kemana-mana sehingga motif yang
kita inginkan menjadi tidak terbentuk.

Gulung kain yang telah dilapisi dengan plastik menggunakan bantuan pipa. Gulung
dengan perlahan dan kuat sehingga didapatkan gulungan yang kuat dan rapat untuk
meminimalisir terjadinya kebocoran. Setelah itu gulungan diikat dengan tali dengan
kuat pula.

3. Proses Steaming (Pengukusan)

Proses ini adalah inti dari proses ecoprint metode steaming, dimana warna daun
akan tercetak pada media kain yang diinginkan. Caranya adalah siapkan dandang besar
dan kompor kemudian tuang air dalam dandang cukup banyak karena gulungan kain
ecoprint akan dikukus selama 2-2,5 jam. Setelah selesai dikukus, gulungan kain dapat
dibuka dan dibentangkan supaya teroksidasi dengan udara. Diamkan hingga kering dan
kain pun siap untuk tahap selanjutnya yaitu fiksasi.

4. Proses Fiksasi

Fiksasi adalah proses penguncian warna alami ke dalam serat kain. Untuk bahan utama
fiksasi, Anda dapat memilih diantara bahan-bahan berikut :

 Tawas
 Tunjung
 Kapur

Silakan pilih salah satu dari bahan di atas. Untuk takarannya adalah 4 liter air
dicampur dengan 20 gram dari salah satu bahan di atas. Larutan fiksasi tersebut
digunakan untuk 1-2 meter kain. Celupkan kain ke dalam larutan tersebut sambil
diremas-remas dan rendam selama 5 menit. Setelah itu angkat dan bilas dengan air
bersih dan kain siap untuk dikeringkan. Setelah kering, kain ecoprint sudah jadi dan
siap untuk dilakukan proses produksi selanjutnya.

SMA Negeri 3 Palu 10


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

PENGEMASAN DAN PELABELAN PRODUK ECOPRINT

A. Kemasan Produk

Kemasan untuk produk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari benturan
dan cuaca serta memberikan kemudahan membawa. Kemasan juga berfungsi untuk
menambah daya tarik dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi
kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat.
Material yang digunakan untuk kemasan beragam bergantung dari produk yang akan
dikemas. Produk kerajinan yang muda rusak harus menggunakan kemasan yang
memiliki material berstruktur. Kemasan yang ingin memperlihatkan keindahan produk
didalamnya dapat memanfaatkan material yang transparan. Pemilihan material juga
disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Produk hiasan yang
ingin dikenali sebagai produk alami akan menggunakan material kemasan yang alami
pula. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat
ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi
dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau
brand.

B. Label Produk

Label adalah salah satu bagian dari produk berupa keterangan baik gambar maupun
kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual. Label
umumnya berisi informasi berupa nama atau merek produk, bahan baku, bahan
tambahan komposisi, informasi gizi, tanggal kedaluwarsa, isi produk dan keterangan
legalitas.

Menurut Kotler (2000:478), fungsi label adalah sebagai berikut:


1. Label mengidentifikasi produk atau merek.
2. Label menentukan kelas produk.
3. Label menggambarkan beberapa hal mengenai produk (siapa pembuatnya, dimana
dibuat, kapan dibuat, apa isinya, bagaimana menggunakannya, dan bagaimana
menggunakan secara aman).
4. Label mempromosikan produk lewat aneka gambar yang menarik.
Adapun tujuan label adalah sebagai berikut:
1. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka
kemasan.
2. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-hal
yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut, terutama hal-hal yang
kasat mata atau tak diketahui secara fisik.
3. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang
optimum.
4. Sarana periklanan bagi produsen.
5. Memberi rasa aman bagi konsumen.
SMA Negeri 3 Palu 11
Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

PEMASARAN (PROMOSI) PRODUK ECOPRINT

Promosi penjualan adalah sebuah usaha untuk menyebarluaskan atau


menawarkan sebuah produk atau jasa dengan tujuan menarik para calon konsumen
untuk membelinya. Sebuah bisnis usaha atau sebuah distributor akan mendapatkan
angka penjualan dengan adanya sebuah promosi tepat yang dijalankan dengan baik
dan benar. Adapun beberapa tujuan dari penjualan antara lain:

 Untuk menyebarluaskan informasi sebuah produk kepada calon konsumen yang


dianggap potensial.

 Untuk memperoleh konsumen baru dan menjaga loyalitas konsumen.

 Untuk menaikkan omzet penjualan dan juga keuntungan/laba.

 Untuk memberitahukan keunggulan suatu produk dibandingkan produk


kompetitor.

 Untuk membangun citra atau branding di mata konsumen sesuai pada apa yang
diinginkan.

 Untuk mengubah tingkah laku dan juga pendapat konsumen terhadap suatu
produk.

Jenis-Jenis Promosi

Promosi penjualan memiliki banyak jenis dan cara dalam menyebarluaskan


informasi tentang produk. Berikut adalah beberapa jenis promosi yang sering dilihat
sehari-hari:

1. Promosi Secara Fisik


Sebuah promosi yang biasanya diadakan langsung di lingkungan fisik terjadi
pada acara-acara tertentu pada suatu tempat seperti sebuah pameran, festival, bazar,
konser, dan acara-acara lainnya. Sering kali, para penjual membuka semacam kedai
atau stand atau booth untuk melakukan display produk dan menawarkannya kepada
calon konsumen yang hadir di acara tersebut.
Promosi penjualan secara fisik atau langsung ini memberikan keuntungan
untuk dapat menjangkau para calon konsumen secara langsung karena pelaku bisnis
dapat melakukan demonstrasi secara langsung terhadap produk yang ditawarkan. Di
sisi lain, para calon konsumen juga bisa terlibat secara interaktif dalam menanyakan
beberapa hal mengenai produk yang dijual. Kondisi bertemu langsung secara kontak
fisik ini bisa digunakan oleh pelaku bisnis untuk merayu atau membujuk para calon
konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan di saat itu juga dengan
menggunakan interaksi yang sedang berlangsung.
Kelemahan dari promosi penjualan secara fisik adalah terbatasnya jumlah
calon konsumen yang hadir dalam acara tersebut. Hal ini dikarenakan sebuah acara

SMA Negeri 3 Palu 12


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

tertentu juga mempunyai target pasar tertentu seperti acara yang diadakan di area
perkantoran, sekolah, kampus, dan lain sebagainya.

2. Promosi Melalui Media Tradisional


Promosi penjualan melalui media tradisional adalah sebuah promosi
penjualan yang menggunakan media cetak maupun media elektronik sebagai tempat
untuk menyebarluaskan informasi terkait produk yang ditawarkan atau dijual.
Promosi penjualan jenis ini memiliki keuntungan untuk menjangkau calon
konsumen lebih luas daripada melakukan promosi penjualan secara fisik. Hal ini
dikarenakan jangkauan media yang memang cukup luas. Di sisi lain, kelemahan dari
promosi penjualan jenis ini adalah biaya besar yang harus dikeluarkan untuk
melibatkan media terkait seperti televisi, radio, brosur, telepon, dan lain-lain.

3. Promosi Melalui Media Digital


Promosi penjualan melalui media digital adalah sebuah promosi yang
menggunakan media internet dan media sosial sebagai penyebar informasi tentang
produk yang dijual. Banyak para pelaku usaha yang menggunakan media digital
sebagai strategi promosi penjualan dikarenakan media digital sedang marak
digunakan di masyarakat sehingga sangat efektif untuk menjangkau konsumen
setiap hari. Promosi penjualan melalui media digital memiliki keuntungan untuk
dapat menjangkau konsumen secara sangat luas dengan waktu dan biaya yang
efisien. Sedangkan, kekurangan dari promosi penjualan melalui media digital adalah
jumlah kompetitor yang banyak sehingga para pelaku bisnis harus lebih kreatif

SMA Negeri 3 Palu 13


Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I

dalam melakukan promosi penjualan di media digital agar calon konsumen tertarik
pada produk yang ditawarkan.

SMA Negeri 3 Palu 14

Anda mungkin juga menyukai