MODUL PRAKARYA
ECOPRINT
TIM PENYUSUN
SMAN 3 PALU
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Dasar
D. Materi Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membuat perencanaan produk
kerajinan
B. Uraian Materi
Telah kita ketahui bersama bahwa batik merupakan warisan nenek moyang yang
tak ternilai harganya. Dalam sejarah keberadaannya yang mengalami pasang surut,
batik menjadi sandaran bagi sebagian masyarakat Indonesia untuk mencari nafkah,
menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang menghidupi banyak orang. Seiring dengan
perkembangan jaman, maka tuntutan kebutuhan pun berkembang pula, sehingga
memerlukan pemenuh kebutuhan tersebut.
Pada awalnya batik yang berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat yang
mecakup sandang atau busana tradisional dan keperluan upacara adat daur hidup
kini berkembang sebagai busana sehari-hari (busana modern), barang- barang
fashion atau elemen interior, bahkan batik menjadi pendukung utama sektor
pariwisata yang sangat potensial baik sebagai cenderamata ataupun menjadi acara
kunjungan wisata batik dimana wisatawan yang berkunjung ketempat kegiatan
produksi batik dapat ikut mempraktekkan cara pembuatan batik.
dengan cara menguraikan kekuatan kelemahan peluang dan ancaman dari luar dari
produk kerajinan yang telah dibuat, proses produksi proses pemasaran dan distribusi
serta pasar sasaran.
A. Proposal Usaha
Proposal usaha adalah dokumen yang dibuat oleh pengusaha untuk menarik
investor agar bersedia menanamkan modalnya pada bisnis tersebut. Hal-hal yang
wajib termuat di dalamnya yakni gambaran riil mengenai usaha, analisis faktor
internal dan eksternal melalui sistem SWOT, serta prospeknya di masa depan.
Hal yang harus diperhatikan ketika menyusun proposal usaha adalah penjabaran
informasi secara lengkap dan menarik terkait bisnis tersebut, mulai dari jenis,
latar belakang, pendanaan, sasaran, dan sebagainya. Mengingat dokumen tersebut
tidak bisa ditulis dalam waktu singkat, para pengusaha disarankan untuk mulai
membuatnya ketika masa-masa awal saat akan merintis perusahaan. Selain itu,
pastikan uraian dalam proposal usaha merupakan hal-hal yang realistis sehingga
investor tidak akan meragukannya.
Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal
perusahaan. Analisis SWOT pada usaha (produk kerajinan) didasarkan pada
asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), serta meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats).
Streanghts ( Weekness (
Kekuatan) Kelemahan)
1. Totebag yang di produksi 1. Waktu yang dibutuhkan
dapat didesain oleh untukproduksi barang
konsumen sesuai cukup memakan waktu
keinginannya, sehingga yang lama.
satu Totebag dengan yang lainnya 2. Kuota bahan baku tidak tetap.
mempunyai keunikan atas
desainnya masing – masing.
2. Bahan kanvas dan blacu merupakan
bahan berkualitas tinggi, yang
memilikiumur pemakaian yang
relatif lama.
3. Harga yang ditawarkan masih
dalamkisaran harga dipasaran,
sehingga terjangkau oleh semua
kalangan.
Opportunity * Threat ( Ancaman)
peluang )
1. Keinginan anak muda akan 1. Dijaman era digital dewasa
sesuatu barang yang simple dan ini, membuat pesaing dapat
tidak ribet. dengan mudah melihat
2. Banyak orang yang produk.
menginginkan barang dengan 2. Banyak pesaing yang
desainnya sendiri. menjualproduk yang
3. Banyaknya brand sejenis sama.
dengan kualitas produk
kurang baik.
Gambar 2. Analisis produk kerajinan,
http://radenrhyt.blogspot.com/2018/01/proposal-usaha-utilis-store-danlir.html
yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M, yakni
Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method
(cara kerja), dan Market (pasar).
a) Man (manusia)
Wirausaha kerajinan berdasarkan produk kerajinan kebutuhan dan keinginan
yang berhasil adalah apabila berhasil mengelola sumber daya manusia yang
terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha. Pengelolaan sumber
daya manusia juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif dalam kerajinan
berdasarkan kebutuhan atau keinginan yang dapat bermanfaat baik untuk
perkembangan produk dan maupun usaha secara umum
b) Money dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran
uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha kerajinan
berdasarkan kebutuhan dan keinginan tersebut. Kemampuan pengelolaan
uang termasuk kemampuan mengelola keuntungan yang diperoleh untuk
pengembangan usaha agar menjadi lebih besar.
c) Material,
Bahan Baku untuk membuat kerajinan kebutuhan dan keinginan adalah
bahan- bahan yang berkualitas tinggi yang akan kita proses untuk menjadi
satu produkyang akan kita tawarkan.
d) Machine (Mesin)
faktor yang menentukan efektifitas dan maksimalitas suatau usaha dalam hal
produksi.
e) Method (Metode/Cara) yang dimaksud adalah Cara menjalankan Produksi,
Cara Pemasaran, Cara Pengorganisasian,dan lain-lain. Kemampuan
wirausahawan dalan mengelola produksi yang efektif dan efsien dapat
menghasilkan keuntungan wirausaha yang lebih besar.
f) Market
Menentukan pasar sasaran dari produk kerajinan yang dihasilkan mengingat
produk sebagian masyarakat belum mengenal dan jarang menggunakan.
Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar,
dengan demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset
tentang pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar
tersebut. Posisi suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh
wirausahawan agar dapat memenangkan persaingan. Persaingan yang terjadi
dapat mempengaruhi rancangan produk yang akan dibuat serta keputusan
penetapan harga jual produk.
Ecoprint adalah sebuah teknik pengolahan kain dengan menggunakan bahan alami
seperti daun, kulit kayu, akar, batang untuk membuat motif pada kain atau media yang kita
inginkan. Untuk media cetak, tidak hanya kain, namun juga bisa berupa kulit, kertas,
maupun permukaan yang memungkinkan lainnya.
Teknik pounding ini adalah salah satu metode sederhana dari ecoprint. Caranya adalah
dengan meletakkan daun di atas media kain, kemudian daun tersebut dipukul secara
perlahan-lahan dan merata sehingga zat warna dari daun menempel pada media kain yang
kita inginkan.
Teknik steaming ini dilakukan dengan cara contact-printing dimana media kain di-press
dengan bahan ecoprint kemudian dikukus dengan tujuan mengeluarkan zat warna pada
daun yang akan kita cetak pada kain. Pada pelatihan bimtek ecoprint ini, kita akan
memfokuskan pada Teknik steaming / kukus.
Daun jati
Daun jarak
Daun lanang
Kain (kain yang bisa digunakan sebaiknya yang mempunyai serat katun yaitu kain
katun, rayon, sutra, mori, atau kaos)
Soda abu
Tawas bubuk
Kapur
Cuka biang
Tunjung
Plastik roll
Jenis daun ecoprint yang dapat digunakan selain daun yang disebutkan di atas adalah
daun talok, daun jambu, dan lainnya. Daun yang digunakan adalah daun yang masih muda
karena masih memiliki zat warna yang relatif banyak, dibandngkan daun tua yang zat
warnanya sudah mulai habis. Daun yang tidak bisa digunakan adalah daun yang terlalu kaku
atau daun yang terlalu lemas misalnya daun sayuran kangkung, bayam, dan lain sebagainya.
Bahan-bahan seperti soda abu, tawas bubuk, TRO, kapur, cuka biang, dan tunjung bisa
Anda dapatkan di toko penyedia bahan batik, toko kimia, dan beberapa toko besi yang
menyediakan.
SMA Negeri 3 Palu 8
Modul P R A K A R Y A D A N K E W I R A U S A H A A N K E L A S X I I
Setelah kain diproses post-mordanting dan masih dalam keadaan sedikit basah,
susun daun jati, daun jarak, daun lanang, dan daun lainnya ke atas permukaan media
kain. Silakan susun sesuai selera, tidak ada patokan baku dalam penyusunan daun
ecoprint. Anda bebas berkreasi sekreatif mungkin. Yang perlu diperhatikan adalah
sebaiknya tidak ada daun yang menggulung karena dapat mengakibatkan pencetakan
ecoprint menjadi tidak sempurna.
Setelah daun tertata pada media kain, selanjutnya tutup kain dengan plastik roll dan
lipat seukuran panjang pipa. Pastikan semua permukaan kain sudah tertutup dengan
plastik, jika tidak maka warna daun dapat melebar kemana-mana sehingga motif yang
kita inginkan menjadi tidak terbentuk.
Gulung kain yang telah dilapisi dengan plastik menggunakan bantuan pipa. Gulung
dengan perlahan dan kuat sehingga didapatkan gulungan yang kuat dan rapat untuk
meminimalisir terjadinya kebocoran. Setelah itu gulungan diikat dengan tali dengan
kuat pula.
Proses ini adalah inti dari proses ecoprint metode steaming, dimana warna daun
akan tercetak pada media kain yang diinginkan. Caranya adalah siapkan dandang besar
dan kompor kemudian tuang air dalam dandang cukup banyak karena gulungan kain
ecoprint akan dikukus selama 2-2,5 jam. Setelah selesai dikukus, gulungan kain dapat
dibuka dan dibentangkan supaya teroksidasi dengan udara. Diamkan hingga kering dan
kain pun siap untuk tahap selanjutnya yaitu fiksasi.
4. Proses Fiksasi
Fiksasi adalah proses penguncian warna alami ke dalam serat kain. Untuk bahan utama
fiksasi, Anda dapat memilih diantara bahan-bahan berikut :
Tawas
Tunjung
Kapur
Silakan pilih salah satu dari bahan di atas. Untuk takarannya adalah 4 liter air
dicampur dengan 20 gram dari salah satu bahan di atas. Larutan fiksasi tersebut
digunakan untuk 1-2 meter kain. Celupkan kain ke dalam larutan tersebut sambil
diremas-remas dan rendam selama 5 menit. Setelah itu angkat dan bilas dengan air
bersih dan kain siap untuk dikeringkan. Setelah kering, kain ecoprint sudah jadi dan
siap untuk dilakukan proses produksi selanjutnya.
A. Kemasan Produk
Kemasan untuk produk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari benturan
dan cuaca serta memberikan kemudahan membawa. Kemasan juga berfungsi untuk
menambah daya tarik dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi
kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat.
Material yang digunakan untuk kemasan beragam bergantung dari produk yang akan
dikemas. Produk kerajinan yang muda rusak harus menggunakan kemasan yang
memiliki material berstruktur. Kemasan yang ingin memperlihatkan keindahan produk
didalamnya dapat memanfaatkan material yang transparan. Pemilihan material juga
disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Produk hiasan yang
ingin dikenali sebagai produk alami akan menggunakan material kemasan yang alami
pula. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat
ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi
dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau
brand.
B. Label Produk
Label adalah salah satu bagian dari produk berupa keterangan baik gambar maupun
kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual. Label
umumnya berisi informasi berupa nama atau merek produk, bahan baku, bahan
tambahan komposisi, informasi gizi, tanggal kedaluwarsa, isi produk dan keterangan
legalitas.
Untuk membangun citra atau branding di mata konsumen sesuai pada apa yang
diinginkan.
Untuk mengubah tingkah laku dan juga pendapat konsumen terhadap suatu
produk.
Jenis-Jenis Promosi
tertentu juga mempunyai target pasar tertentu seperti acara yang diadakan di area
perkantoran, sekolah, kampus, dan lain sebagainya.
dalam melakukan promosi penjualan di media digital agar calon konsumen tertarik
pada produk yang ditawarkan.