Anda di halaman 1dari 31

PANDANARAN SHOPPING MALL DI KOTASEMARANG

Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Hijau

Kustriawan1), M. Maria Sudarwani2), Iwan Priyoga3),


Universitas Pandanaran
Jl. Banjarsari Barat No. 1, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
1)
wawanunpand@gmail.com
2)
maria@unpand.ac.id
3)
iwan.priyoga@unpand.ac.id

ABSTRAK

Kegiatan komersial di kota Semarang banyak didominasi kegiatan perdagangan dan jasa yang
tersebar dibeberapa bagian kota dan ditunjang pula dengan lingkungan perdagangan yang
merupakan sub-sub pusatnya. Dengan melihat ketersediaan prasarana dan sarana
perdagangan dan jasa komersial lain merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk
menunjang perekonomian kota Semarang dimana Semarang sendiri sebagi pusat kota. Aktifitas
penduduk cukup beragam dan menyebarnya fasilitas kota tanpa adanya pemisahan fungsi
secara tegas dan pemanfaatan lahan yang tidak optimal, maka perlu untuk wilayah pusat kota
untuk mempunyai nilai ruang atau lahan yang tinggi, oleh karena itu intensifikasi lahan kota
sebagai alternative pemecahannya dengan mengembangkan horisontal kota maupun
pemanfaatan lahan secara maksimal dan pengembangan vertical,memang dalam keragaman
kegiatan kota menumbuhklan kompleksitas, kekayaan dan perbedaan kehidupan kota yang pada
akhirnya akan menuntut adanya fasilitas kota yang mampu mendukungnya.

Kata kunci : Pandanaran Shopping Mall di Kota Semarang

PENDAHULUAN Dasar pendekatan perencanaan dan


Perancangan ini dibuat sebagai tindak perancangan arsitektur ini di maksudkan
lanjut dari penyusunan Landasan Program sebagai acuan yang dipakai untuk menyusun
Perencanaan dan Perancangan Arsitektur landasan program perencanaan dan
dengan judul Pandanaran Shopping Mall di perancangan Pandanaran Shopping Mall di
Semarang.Berisikan garis besar pemikiran- Kota Semarang. Dasar pendekatan tersebut
pemikiran dan konsep perancangan fisik adalah:
dengan didasarkan pedoman perancangan 1. Pendekatan aspek fungsional
yang meliputi Tujuan dan Sasaran 2. Pendekatan aspek teknis
Perancangan, Faktor Penentu Perancangan, 3. Pendekatan aspek kinerja
Kegiatan dan Pelaku Kegiatan, serta Dasar 4. Pendekatan aspek arsitektural
Filosofi. 5. Pendekatan aspek kontekstulal
Berasarkan pedoman perancangan Dari rumusan di atas diharapkan
dilakukan eksplorasi desain untuk terwujud perancangan sebuah Shopping Mall
memperoleh alternatif desain terbaik dan yang mampu memenuhi kebutuhan
konsepsi perancangan diuraikan dalam : masyarakat dan segala fasilitas
- Perancangan tapak meliputi pencapaian penunjangnya.
dan sirkulasi.
- Perancangan bangunan meliputi bentuk Maksud
massa bangunan, penampilan bangunan,
- tata ruang dalam dan luar, struktur dan Menyediakan pusat perbelanjaan dan
bahan bangunan. hiburan di kota Semarang sebagai ikon dari
- Perlengkapan bangunan, yang meliputi fasilitas publik yang diharapkan dapat
persyaratan fisik dan utilitas bangunan.

1
meningkatkan citra Semarang sebagai kota Adapun faktor penentu Perancangan
hiburan dan perdagangan dalam pendekatan ini adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan dilakukan dengan prediksi
sampai dengan 10 (sepuluh) tahun
Tujuan dan Sasaran mendatang, disesuaikan dengan periode
Menggali dan merumuskan rencana pengembangan Kota Semarang.
permasalahan tentang Shopping Mall yang 2. Mengorganisasikan ruang secara optimal
ada di kota Semarang , sebagai landasan yang terdiri dari berbagai aktivitas yang
penyusun program perencanaan dan ada, sehingga tercipta hubungan antar
perancangan Shopping Mall di kota kelompok ruang yang efektif, efisien dan
Semarang yang sesuai dengan standar yang mempunyai fleksibilitas tinggi serta
telah ditentukan, sehingga dari hasil riset saling menunjang antara fungsi yang satu
tersebut dapat diperoleh judul Tugas Akhir dengan yang lain.
yang jelas dan layak, dengan suatu 3. Pandanaran Shopping Mall harus bisa
penekanan desain yang spesifik sesuai mengakomodir segala kegiatan yang
karakter/keunggulan judul dan citra yang berkitan dengan dunia hiburan dan
dikehendaki atas judul yang diajukan perbelanjaan.
tersebut.
KEGIATAN DAN PELAKU
KEGIATAN
Batasan dan Anggapan
Ada beberapa Kegiatan dan Pelaku
Dalam perencanaan Pandanaran kegiatan yang ada Pandanaran Shopping
Shopping Mall di kota Semarang terdapat Mall di kota Semarang yaitu sebagai berikut
hal-hal di luar kemampuan dan wewenang :
perencanaan,agar pendekatan-pendekatan 1. Pengunjung Shoping Mall adalah orang
dalam memecahkan masalah dapat yang mengunjungi Pandanaran
dilakukan, maka digunakan batasan-batasan Shopping Mall ini untuk melihat-lihat
yang relevan. display yang ada juga yang membeli
a. Perencanaan dan perancangan Shopping barang kebutuhannya.
Mall di kota Semarang ini dibangun 2. Pengunjung Bengkel. Merupakan
dengan prediksi sampai dengan tahun pengunjung yang bertujuan untuk
2035 menservise atau maintenance mobilnya.
b. Perencanaan dan Perancangan hanya 3. Pengunjung Fasilitas Penunjang Selain
ditekankan pada aspek-aspek sebagai tempat perbelanjaan ada pula
arsitektural. fasilitas penunjang yang mendukung
c. Dampak sosial yang berkaitan dengan seperti resto, lounge, cafeteria dan
pembangunan Shopping Mall ini tidak sebagainya, yang mana tempat tempat
termasuk dalam lingkup pembahasan. tersebut berfungsi sebagai tempat
d. Permasalahan mengenai kondisi lahan, hiburan bagi masyarakat kota
struktur tanah, daya dukung tanah, tidak Semarang.
dibahas secara mendetail. 4. Pengelola, yaitu kelompok individu/
personel yang mempunyai tugas
mengelola, mengurusi dan
TINJAUAN TEORI
mengoperasikan kegiatan yang ada.
FAKTOR PERANCANGAN
Faktor penentu perancangan ini FILOSOFI
berdasarkan pendekatan dan ketentuan
perencanaan Pandanaran Shopping Mall di Bangunan yang dirancang ini sesuai
Kota Semarang. Pendekatan perencanaan dan dengan fungsinya sebagai bangunan yang
perancangan ini merupakan pedoman untuk diperuntukan untuk pusat perbelanjaan dan
mencapai landasan program perencanaan dan hiburan maka bangunan Pandanaran shopping
perancangan Pandanaran Shopping Mall di mall ini dirancang dengan tema sebuah
Kota Semarang. bangunan yang aerodinamis. Pada
perancangan ini digunakan pendekatan

2
Arsitektur Hijau yang mampu menunjukkan Pendekatan Aspek Psikologis
karya baru yang berwawaskan lingkungan. Aspek psikologis menyangkut kejiwaan
Bentuk desain dari elemen struktur : yang dipengaruhi oleh suasana, sirkulasi
Dinamis, massa bangunan merupakan antar ruang, kebutuhan privasi, skala dan
penggabungan bentuk-bentuk asimetris proporsi, dan warna.
tanpa banyak detail.
Grid, Penggunaan sistem grid dalam Pendekatan Perilaku
struktur bangunannya, Pendekatan perilaku Pandanaran
Rotasi ditujukan untuk mendapatkan Shopping Mall adalah perilaku pengunjung
orientasi serta titik tangkap suatu dan pengelola.
bangunan dengan lingkungan sekitarnya
Desain struktur sering mengeksport tangga Pendekatan Struktur Organisasi
sebagai sitem sirkulasi yang dinamis Struktur organisasi Pandanaran
melalui tangga Eskalator dan Lift Shopping Mall mempunyai 4 bagian penting
yaitu:
METODOLOGI 1. Bagian penjualan dan pameran
2. Bagian umum yang menunjang bagian
Dalam perancangan Pandanaran bagian lainya.
Shopping Mall di Kota Semarang diperlukan
landasan konseptual yang akan melandasi
perancangan fisik bangunan. Adapun konsep Pendekatan Pelaku Kegiatan
tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: Terbagi dalam 3 macam pelaku kegiatan
Pandanaran Shopping Mall ini merupakan yaitu:
penggabungan dari beberapa retail yang 1. Pengunjung
merupakan brand-brand berbeda menjadi
Berdasarkan kepentingan pengunjung
satu dengan segala fasilitas penunjangnya. dapat dibedakan dalam beberapa
Lingkup kegiatan meliputi pameran dan kategori yaitu; pengunjung pusat
penjualan perbelanjaan dan pengunjung pusat
Acuan yang dipakai untuk menyusun hiburan.
landasan program perencanaan dan 2. Staf karyawan
perancangan Pandanaran Shopping Mall di a. Tenaga penjualan.
Kota Semarang adalah dasar pendekatan b. Tenaga penunjang, seperti cleaning
perencanaan dan perancangan arsitektur. servise dan security.
Dasar pendekatan tersebut adalah sebagai
berikut:
Pendekatan Kelompok Kegiatan
Dimaksudkan untuk mengelompokkan
Pendekatan Aspek Fungsional
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
Dasar pendekatan fungsional bertitik Pandanaran Shopping Mall, yaitu Kelompok
tolak pada pelaku aktivitas, jenis aktivitas, kegiatan pelayanan penjualan, kelompok
proses aktivitas, jenis fasilitas, kapasitas dan kegiatan dan kelompok kegiatan pengelola
besaran ruang guna menciptakan wadah serta administrasi.
yang fungsional dan efektif untuk
menampung semua kegiatan dan persyaratan
bangunan. Pendekatan Hubungan Ruang Ditentukan
untuk dapat memperoleh letak dan kedekatan
antara ruang satu dengan lainnya. Hubungan
Pendekatan Aspek Fisiologis ruang ditentukan berdasarkan organisasi
Pendekatan perancangan Pandanaran ruang dan sirkulasi ruang pelaku kegiatan
Shopping Mall dalam kaitannya sebagai (pengunjung, dan karyawan).
bangunan pusat perbelanjaan.

3
Pendekatan Kapasitas Dan Besaran alamiah minimum 15% dari luas
Ruang lantai.
Ditentukan untuk memperoleh kapasitas - Bila ventilasi alamiah tidak dapat
jumlah retail yang ditampung dan penentuan menjamin adanya pergantian
jenis barang. Besaran ruang ditentukan udara dengan baik, ruang harus
berdasarkan kebutuhan ruang untuk kegiatan dilengkapi dengan penghawaan
pameran, kegiatan pengelola dan buatan /mekanis
administrasi, serta kegiatan penunjang lainya. - Penggunaan ventilasi buatan
/mekanis harus disesuaikan
dengan peruntukan ruangan
IV. HASIL PEMBAHASAN d. Atap
4.1 KONSEP ASPEK TEKNIS - Atap harus kuat, tidak bocor, dan
Aktivitas utama yang berlangsung tidak menjadi tempat perindukan
dalam Pandanaran Shopping Mall adalah serangga, tikus, dan binatang
aktivitas penjualan dan promosi serta penganggu lainnya.
hiburan, oleh karena itu perlu adanya suatu - Atap yang lebih tinggi dari 10
pendekatan sistem struktur dan modul serta meter harus dilengkapi penangkal
pemilihan bahan bangunan yang cocok untuk petir
aktivitas tersebut. e. Langit-langit
1. Rencana Struktur, berkaitan dengan - Langit-langit harus kuat,
fungsi, massa dan estetika bangunan berwarna terang, dan mudah
yang akan diciptakan sebagai struktur dibersihkan
yang kuat, yaitu dengan penataan massa - Langit-langit tingginya minimal
bangunan dengan denah memutar dan 3,00 meter dari lantai
dilatasi untuk bangunan dengan beda - Kerangka langit-langit harus kuat
ketinggian. dan bila terbuat dari kayu harus
2. Rencana Bahan Bangunan, Dalam anti rayap
pemilihan jenis bahan bangunan pada f. Konstruksi. beranda dan talang harus
bangunan Pandanaran Shopping Mall sedemikian sehingga tidak terjadi
perlu memperhatikan syarat-syarat genangan air.yang dapat menjadi
sebagai berikut: tempat perindukan nyamuk Aedes.
a. Lantai g. Pintu harus kuat, cukup tinggi, cukup
- Lantai harus terbuat dari bahan lebar, dan dapat mencegah masuknya
yang kuat, kedap air, permukaan serangga, tikus, dan binatang
rata, tidak licin, warna-terang, dan pengganggu lainnya.
mudah dibersihkan.
- Lantai yang selalu kontak dengan 4.2 KONSEP ASPEK KINERJA
air harus mempunyai kemiringan
yang cukup ke arah saluran Pandanaran Shopping Mall memerlukan
suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang
pembuangan air limbah.
digunakan untuk menunjang tercapainya
- Pertemuan lantai dengan dinding
unsur-unsur kenyamanan, keselamatan,
harus berbentuk konus/lengkung
kemudahan, komunikasi dan mobilitas dalam
agar mudah dibersihkan.
bangunan. Oleh karena itu perlu pendekatan
b. Dinding. Permukaan dinding harus
kuat, rata, berwarna terang dan sistem utilitas bangunan.
1. Rencana Persyaratan Ruang Rencana
menggunakan cat yang tidak luntur
persyaratan ruang meliputi persyaratan
serta tidak menggunakan cat yang
fisik, penghawaan, pencahayaan serta
mengandung logam berat.
akustik ruang
c. Ventilasi
2. Rencana Sirkulasi Perancangan
- Ventilasi alamiah harus dapat Pandanaran Shopping Mall untuk
menjamin aliran udara di dalam hubungan sirkulasi dilakukan secara
dengan baik. - Luas ventilasi vertical dan horizontal. Sirkulasi dan
komunikasi yang dilakukan di dalam

4
Pandanaran Shopping Mall harus  Jaringan pemadam kebakaran 
secepat mungkin dengan meminimalkan Jaringan penangkal petir.
gangguan yang terjadi.
4.3 Rencana Aspek Arsitektural 1.
3. Rencana Utilitas Rencana Arsitektural Sebagai wadah
 Sistem jaringan listrik , menggunakan aktivitas skala besar, maka aspek arsitektural
tenaga listrik utama dari PLN, bangunan yang akan ditampilkan Pandanaran
candangan dari standby emergency Shopping Mall adalah mencerminkan
power / genset. kemajuan teknologi namun tetap
 Sistem jaringan air bersih, memperhatikan masalah kontekstual.
menggunakan jaringan air bersih dari 2. Rencana Massa Bangunan Tipe massa
PDAM dan sumur artetis. Penyaluran bangunan yang dipilih adalah tipe melingkar
dengan cara Down Feed Distribution. pada satu bangunan utama, sehingga
 Sistem penghawaan / pengkodisian memberikan kesan yang dinamis dan
udara, menggunkan penghawaan asimetris. 3. Rencana Tata Ruang Luar
alami dan buatan, kecuali koridor Penataan lansekap Pandanaran
luar dan bagian-bagian tertentu yang Shopping Mall mempertimbangkan
hanya menggunakan penghawaan suasana dan kenyamanan yang mampu
alami. memberikan ketenangan dengan
 Jaringan penerangan / pencahayaan, menggunakan element unsur perkerasan
dalam bangunan menggunakan berupa aspal /paving block, dinding,
penerangan alami dan buatan buatan, lantai dan unsur pelembutan berupa

Total Luasan Terbangun


Gedung Luas
Pusat Perbelanjaan 45.030
Pusat Hiburan 37.525
Penghubung antar Gedung 7.776
Area Servise 7.505
Jumlah 97.836
Sirkulasi 40 % 39.134
Total 136.930
 Sistem komunikasi, menggunakan tanah dan tumbuhan, serta penegasan
telekomunikasi ekstern dan intern. alur sirkulasi.
 Jaringan air kotor, menggunakan
saluran langsung ke saluran kota 4.4 Konsep Lokasi Dan Tapak
untuk kegitan yang menghasilkan Digunakan untuk menghitung kebutuhan
limbah bersih. Instalasi Pengolahan tapak dan pendekatan lokasi tapak yang tepat
Air Limbah (IPAL) untuk limbah untuk Pandanaran Shopping Mall di Kota
yang terkontaminasi oli dan Semarang. Faktor yang menentukan
sebagainya dari limbah bengkel, pendekatan lokasi adalah Kesesuaian
menggunkan sistem Waste Kebijakan Tata Guna Lahan Pemerintah
Oxidation Ditch Treatment System Kota Semarang, Tingkat Aksesibilitas,
(kolam oksidasi limbah). Fasilitas Pendukung dan Jaringan Utilitas
 Pengelolaan sampah, kota.
pemisahan sampah organik dan non
organik

5
Utara : Jl.Pekunden Tengah,
permukiman,perkantoran dan pertokoan
Lokasi dan tapak Pandanaran Shopping Timur : Jl.Mh.Thamrin,Perkantoran
Mall yang dipilih di kota semarang.
Berdasarkan hasil analisa dan penilaian Selatan : Jl.Pandanaran,pertokoan
tapak, Lokasi yang direncanakan untuk Barat : Pertokoan
mendirikan bangunan Pandanaran Shopping
Mall di Kota Semarang berada di Jalan Peraturan bangunan setempat di tapak jalan
Pandanaran Pandanaran Semarang adalah sebagai berikut
Tepatnya dilokasi rumah makan KFC saat ini. :
Kawasan ini merupakan kawasan komersial Luas lahan : 25.820 m2
dan area perdagangan. Di sepanjang jalan GSB jalan Pandanaran : 10 m
Pandanaran terdapat banyak bangunan
komersial yang bergerak di bidang GSB jalan Mh.Thamrin :7m
showroom, toko, bengkel, mall perbankan
dan lain - lain. KDB : 60 %
KLB : 0.6
Tinggi maksimal lantai : 12 lantai
Batas – batas wilayah

1. Gambar Site Plan

6
2. Gambar Denah Basement

7
3. Gambar Denah Lantai 1

8
4. Gambar Denah Lantai 2

9
5. Gambar Denah lantai 3

10
6. Gambar Denah Lantai 4

11
7. Gambar Denah Lantai 5

12
8. Gambar Denah Lantai 6

13
9. Gambar Denah Lantai 7

14
10. Gambar Denah Lantai 8

15
11. Gambar Denah Lantai 9

16
12. Gambar Denah Lantai 10

17
13. Gambar Denah Lantai 11

18
14. Tampak Selatan

19
15. Tampak Utara

20
16. Potongan A-A

21
17. Potongan B-B

22
18. Gambar 3 Dimensi

23
19. Gambar 3 Dimensi

24
20. Gambar 3 Dimensi

25
21. Gambar 3 Dimensi

26
22. Gambar Interior

27
23. Gambar Interior

28
24. Gambar Interior

29
25. Gambar Interior

30
V. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
Dari beberapa uraian tersebut diatas Neufert, Ernets,1996, Data Arsitek Jilid 1,
dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Penerbit Erlangga, Jakarta
Pandanaran Shopping Mall di Kota Semarang Neufert, Ernets,1996, Data Arsitek Jilid 2,
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan Penerbit Erlangga , Jakarta
masyarakat kota Semarang dalam hal tempat
hiburan dan pusat perbelanjaan, sehingga bisa
menjadikan Kota Semarang lebih maju dan
berkembang

31

Anda mungkin juga menyukai