Anda di halaman 1dari 7

Universitas Mercu Buana Bagus Sardiyanto – 41215120002

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Wayfinding didefinisikan sebagai proses bernavigasi dan berorientasi dari


satu lokasi untuk menuntun individu lain mencapai suatu tempat tujuan tertentu.
Menurut Passini (1984) menjelaskan tentang proses Wayfinding untuk
memecahkan masalah dengan 3 bagian penting di antaranya ialah pemrosesan
informasi, pengambilan keputusan dan tindakan aksi. Sehingga diperlukan
kemampuan kognitif untuk mencapai tujuan ini.

Dalam beraktifitas diluar bangunan, manusia akan mengandalkan


petunjuk yang ia peroleh supaya dapat melakukan kegiatannya dengan lancar
dan efektif. Pada sebuah luar bangunan Pusat Perbelanjaan yang sudah tercipta
sering kali masih mempunyai kekurangan untuk bisa memandu pengunjung
kedalam Pusat Perbelanjaan untuk menuju suatu tempat, khususnya penataan
Ruang Luar (Landscape). Dalam menata ruang luar pada bangunan tersebut
membutuhkan elemen arsitektur terhadap wayfinding untuk mengarahkan
pengunjung menuju kedalam bangunan.

Gambar 1.1 Contoh Elemen Arsitektur di Ruang Luar


Sumber : Data Pribadi, 2019

Wayfinding di Pusat Perbelanjaan banyak yang mengarah kepada aktivitas


yang dilakukan oleh para pengunjung tetapi tidak berfungsi secara maksimal
dalam memberi kemudahan dalam mengakses dan menemukan tempat pada
ruang luar tersebut.

Pengaruh Elemen Arsitektur Ruang Luar Sebagai Penunjang Wayfinding Pada 1


Tata Ruang Luar Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong
Universitas Mercu Buana Bagus Sardiyanto – 41215120002

Dalam Arsitektur Ruang dibagi menjadi 2, pertama Ruang dalam (Interior)


dan kedua Ruang luar (Landscape). Ruang luar adalah sebuah ruang yang
terbentuk oleh batas vertikal/bidang tegak (massa bangunan atau vegetasi) dan
batas horizontal bawah (bentang alam) atau pelingkup lainnya (Ashihara, Y.
(1986)).

Ruang luar (Landscape) pada dasarnya sebuah wadah yang dapat


menampung aktivitas tertentu dari masyarakat secara individual ataupun
berkelompok. Bentuk dari Ruang luar ini sangat dipengaruhi oleh pola dan
susunan massa bangunan. Contoh ruang terbuka adalah : Jalan atau jalur
sirkulasi, Pedestrian, Taman, Plaza, Parkiran, Portal tiket, dan sebagainya.
Proses berorientasi dan menemukan jalan juga terkait dengan beberapa faktor
yang mempengaruhi yaitu :
• Kemampuan individu manusia
• Proses kognisi dan peta kognisi yang terbangun dalam pikiran individu
• Environmental Information (Informasi Lingkungan) yang mencakup
Architectural Wayfinding Element, Signage System, Other Sensory
Information

Gambar 1.2 Kerangka Teori Proses Wayfinding and Orientation


Sumber : Passini, 1984

Pengaruh Elemen Arsitektur Ruang Luar Sebagai Penunjang Wayfinding Pada 2


Tata Ruang Luar Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong
Universitas Mercu Buana Bagus Sardiyanto – 41215120002

Meskipun wayfinding diluar bangunan merupakan kriteria penting untuk


perilaku lingkungan, penelitian tentang masalah ini tetap terbatas dan
masalahnya tidak dipertimbangkan secara memadai selama proses
perancangan. Faktor yang mempengaruhi perilaku wayfinding di Pusat
Perbelanjaan menjelaskan bagaimana perilaku mereka dipengaruhi oleh faktor
seperti konfigurasi bangunan, aksesibilitas visual, sistem sirkulasi, dan signage
(Mandel, L.H, (2018)). Dalam studi ini yang akan dibahas yaitu tentang proses
pengaruh elemen arsitektur ruang luar sebagai penunjang wayfinding pada
Ruang Luar (Landscape) Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong.

1.2 Rumusan Permasalahan

Bagaimanakah Pengaruhnya Elemen Arsitektur Ruang Luar Sebagai


Penunjang Wayfinding Pada Tata Ruang Luar Pusat Perbelanjaan
Summarecon Mall Serpong ?

1.3 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji Ruang Luar Pusat
Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong. Summarecon Mall Serpong
merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di wilayah Serpong
Tangerang dengan luas Lahan 17 ha dan total luas bangunan 150.000 m2

Sejak terbangunnya pada tahun 2007 dan mengalami pengembangan


pada tahun 2011, Banyak kalangan masyarakat yang datang mengunjungi
pusat perbelanjaan Summarecon Mall Serpong pada tahun 2017 dan 2018 rata
-rata kunjungan pengunjung mencapai 24 juta, sehingga menarik untuk di
jadikan studi kasus pada penelitian ini.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari elemen
arsitektur ruang luar sebagai penunjang Wayfinding pengunjung pada tata
ruang luar pusat perbelanjaan Summarecon Mall Serpong.

Pengaruh Elemen Arsitektur Ruang Luar Sebagai Penunjang Wayfinding Pada 3


Tata Ruang Luar Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong
Universitas Mercu Buana Bagus Sardiyanto – 41215120002

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh


elemen arsitektur ruang luar (Landscape) sebagai penunjang wayfinding pada
tata ruang luar pusat perbelanjaan Summarecon Mall Serpong. Secara teori pada
penelitian tersebut untuk menambah wawasan tentang wayfinding yang
mempengaruhi orientasi terhadapat aktivitas di Ruang Luar (Landscape) Pusat
Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong. Dan secara prakteknya adalah untuk
dapat memberikan masukan yang bermanfaat terhadap elemen arsitektur yang
sudah ada di Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong. Manfaat lainnya
bagi peneliti maupun pihak dari pusat perbelanjaan yaitu :

• Manfaat bagi Peneliti :


- Menambah pengetahuan, memperluas wawasan serta meningkatkan
dalam perencanaan elemen arsitektur dan sistem kerja terhadap
wayfinding pada kawasan Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall
Serpong.
- Diharapkan penelitian ini akan bermanfaat untuk menjadi acuan pada
penelitian selanjutnya dalam membahas wayfinding di pusat
perbelanjaan yang terkait dengan elemen arsitektur.

• Manfaat bagi pihak Pusat Perbelanjaan yaitu :


- Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak Pusat Perbelanjaan
Summarecon Mall Serpong dalam menggunakan dan menyajikan
wayfinding terhadap elemen arsitektur di Ruang Luar (Landscape).
- Menjaga kenyamanan pengunjung sebagai elemen arsitektur yang
terintegrasi di dalam kompleks bangunan Pusat Perbelanjaan
Summarecon Mall Serpong.
- Memberikan masukan bagi pengelola Pusat Perbelanjaan
Summarecon Mall Serpong untuk meningkatkan keefektifan
perencanaan elemen arsitektur dan sistem kerja terhadap wayfinding.
- Sebagai sarana yang membantu mengarahkan seseorang ke tempat
tujuan dan membantu pengguna dalam mengingat Ruang Luar
(Landscape) dan jalan melalui peran objek wayfinding.

Pengaruh Elemen Arsitektur Ruang Luar Sebagai Penunjang Wayfinding Pada 4


Tata Ruang Luar Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong
Universitas Mercu Buana Bagus Sardiyanto – 41215120002

1.6 Sistematika Pembahasan

Dalam hal untuk memahami lebih jelas penelitian ini, maka penulisan
dilakukan dengan cara mengelompokan beberapa materi menjadi beberapa
bab dan sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang, rumusan masalah,
Maksud penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika
pembahasan, kerangka pikir penelitian dan definisi operasional.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


Bab ini menjelaskan dasar pemikiran atau landasan teori dengan
pendekatan teori yang digunakan sesuai dengan rumusan permasalahan
penelitian, Kajian teoritis atau teori dari jurnal buku yang digunakan sesuai
rumusan permasalahan penelitian. Serta kerangka teoritis atau rangkuman teori
yang digunakan dalam penelitian berupa kerangka.

BAB III. METODE PENELITIAN


Bab ini menjelaskan pendekatan metode penelitian yang digunakan
dalam wayfinding (kualitatif/kuantitatif/gabungan), setelah itu tahapan
penelitian, lalu sampling penelitian ( kriteria pemilihan objek penelitian, deskripsi
umum dan data fisik objek penelitian, kriteria penentuan sample dan jumlah
sample yang digunakan),Metode pengumpulan data dan Metode analisa data.

BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisikan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian
yang meliputi pengambilan data, pengolahan data serta hasil dan kesimpulan

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Bab ini menjelaskan penyusunan kesimpulan dan hasil penelitian yang
sudah dilakukan, penyusunan rekomendasi – rekomendasi penelitian.
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab ini berisi tentang pencantuman referensi yang digunakan dalam
penelitian.

Pengaruh Elemen Arsitektur Ruang Luar Sebagai Penunjang Wayfinding Pada 5


Tata Ruang Luar Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong
Universitas Mercu Buana Bagus Sardiyanto – 41215120002

1.7 Kerangka Pikir Penelitian


Latar Belakang Permasalahan
Dalam beraktifitas di Ruang Luar (Landscape),
pengunjung mengandalkan petunjuk atau elemen arsitektur
untuk kearah bangunan yang sudah tercipta dan sering kali
masih mempunyai kekurangan untuk bisa memandu
pengunjung dalam Pusat Perbelanjaan untuk menuju suatu
tempat.

Pernyataan Masalah Tujuan Penelitian


Seberapa berpengaruh elemen berstategi dalam proses wayfinding
arsitektur ruang luar sebagai terkait kemudahan mencari tujuan serta
penunjang terhadap wayfinding di memahami kualitas lokalitas signifikan
Ruang Luar (Landscape) pada terkait dengan kemudahan terhadap
Pusat Perbelanjaan Summarecon Ruang Luar di Pusat Perbelanjaan
Mall Serpong ? Summarecon Mall wayfinding.

Kajian Pustaka
Wayfinding,Ruang Luar,Jalan atau

Feedback
jalur sirkulasi, Pedestrian, Taman,
Plaza, Parkiran, dan Portal tiket.

Menyusun Rencana Perumusan Metode

Metode Penelitian
Cara mendapatkan
data, cara analisis data

Pengumpulan Data

Hasil Pembahasan

Kesimpulan dan Rekomendasi

Gambar 1.3 (Kerangka Pikir)


Sumber : Data Pribadi, 2019

Pengaruh Elemen Arsitektur Ruang Luar Sebagai Penunjang Wayfinding Pada 6


Tata Ruang Luar Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong
Universitas Mercu Buana Bagus Sardiyanto – 41215120002

1.8 Definisi Operasional

Arsitektur Ruang Luar (Landscape) adalah korelasi antara alam dan kegiatan
aktivitas manusia untuk mengatur dan mengendalikan serta menciptakan ruang
ruang.

Elemen adalah bagian-bagian dasar yang mendasari sesuatu, sedangkan


dalam arsitektur nya elemen penyusun ruang merupakan komponen-komponen
yang melekat dan menjadi satu dengan ruang dan berfungsi membatasi ruangan
tersebut sekaligus menandakan batas masuk/keluar ruangan tersebut. Elemen
penyusun ruang tidak hanya berupa komponen padat (solid) tetapi juga bisa
berupa rongga-rongga (void).

Wayfinding adalah kunci visual yang memungkinkan orang untuk


menavigasi melalui ruang dengan menyediakan informasi untuk membantu
mereka menemukan cara bekerja bagaimana mereka bisa sampai ke tujuan yang
mereka inginkan. Apa pun definisi yang dikatakan oleh para ahli, tetapi wayfinding
memang memiliki fungsi untuk menuntun orang agar mencapai tempat tujuan
tertentu. Wayfinding merupakan elemen penting dalam sebuah kota atau pun
tempat, karena akan sangat membantu orang banyak.

Pusat Perbelanjaan adalah suatu kompleks bangunan komersil yang


dirancang dan direncanakan beserta retail-retail dan fasilitas pendukungnya untuk
memberikan kenyamanan dalam aktifitas perdagangan yang diwadahinya.

Pengaruh Elemen Arsitektur Ruang Luar Sebagai Penunjang Wayfinding Pada 7


Tata Ruang Luar Pusat Perbelanjaan Summarecon Mall Serpong

Anda mungkin juga menyukai