NIM: 4120210020
NAMA: Asmara Aditia Rifky
KELOMPOK 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari judul Perancangan Shopping Mall dengan Pendekatan
High Technology di Bintaro merupakan berupa konsep tertulis tentang rancangan pada
pusat perbelanjaan atau shopping mall di Bintaro yang memiliki pendekatan High
Technology dengan berpusat pada penggabungan bangunan shopping mall dengan
perkembangan teknologi yang akan diterapkan pada gubahan massa bangunan, pengolahan
fasad dalam mencapai penerapan “high tech”, pengolahan ruang-ruang pada pusat
perbelanjaan agar lebih menarik dan efisien untuk memberikan kemudahan kepada para
pengunjung, serta mewujudkan pengalaman berbelanja yang lebih menarik dengan
menerapkan sistem virtual reality untuk mencoba barang-barang pada display pusat
perbelanjaan saat berbelanja. Konsep tertulis ini juga dilengkapi dengan peta-peta, gambar-
gambar dan sketsa-sketsa, serta bagan-bagan yang dapat mendukung dalam proses
perancangan pada bangunan shopping mall di tahap Studio Tugas Akhir.
Pada lingkungan tapak tersebut terdapat dua jalan yang menghubungkan dengan
tapak tersebut, yaitu Jalan Permadani Utama dan Jalan Nusa Jaya. Gambar peta area
perancangan dapat dilihat dalam peta Gambar 1.
Gambar 1
Gambar Lokasi Tapak Jalan Permadani Utama-Jalan Nusa Jaya
Sumber gambar: Google Earth [4], 2022.
Pada situasi visual di lingkungan tapak area perancangan tersebut dapat digambarkan
suasana kawasan yang cukup ramai dan dapat dibangun sebuah shopping mall, karena
terletak dekat dengan salah satu area perdagangan di Bintaro, berdekatan dengan Bintaro
Creative Distrik serta Mal Bintaro Plaza. Selain itu berdekatan dengan akses ke stasiun
Pondok Ranji. Gambaran suasana atau situasi visual pada area sekitar tapak dapat dilihat
oleh Gambar 2, Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5.
6
Gambar 2 Gambar 3
Gambar (2) Suasana Jalan Permadani Utama, Gambar (3) Suasana Jalan Permadani Utama
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi, 2023.
Gambar 4 Gambar 5
Gambar (4) Suasana di Jalan Nusa Jaya, Gambar (5) Suasana di Jalan Nusa Jaya
Sumber gambar: Google Earth [4], 2022.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mendukung terkait gaya hidup. Luas area pada tipe pusat perbelanjaan tersebut sekitar
100.000 – 200.000 kaki persegi [7].
Berdasarkan klasifikasi menurut Ma’ruf (2005) tipe-tipe pusat perbelanjaan atau
shopping mall dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu Mall terbuka (The Open Centre),
Mall Tertutup (The Closed Mall Centre), dan Gabungan antara Mall Terbuka dan Mall
Tertutup (The Composite Mall Centre). Mall terbuka (The Open Centre), dapat dibedakan
atas 3 (tiga) jenis, yaitu Full Mall, Transit Mall dan Semi Mall. Full Mall dihasilkan oleh
jalan yang tertutup yang dulunya digunakan oleh lalu-lintas kendaraan dan kemudian
mengembangkan pedestrian atau plaza dengan paving blok, pohon-pohon, tempat duduk,
penerangan dan kenyamanan-kenyamanan lainnya seperti sculpture dan batu-batuan.
Transit Mall dikembangkan dari pemindahan lalu-lintas automobil dan truk pada site jalan
dan hanya membiarkan lalu-lintas publik seperti bus dan taxi. Parkir pada jalan dilarang,
jalur pejalan kaki diperlebar dan asesoris lainnya ditambahkan. Pada Semi Mall jumlah
lalu-lintas dan parkir dikurangi. Pengembangan area pedestrian yang akan dihasilkan akan
dilengkapi dengan pepohonan, tempat duduk, penerangan dan asesoris lainnya [8].
Pada Mall Tertutup terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan.
Magnet/anchor berupa supermarket atau fasilitas rekreasi lainnya seperti bioskop, food
court/restoran, playground. Tenant Mix yakni pengaturan dari pihak-pihak penyewa yang
akan menempati retail-retail shop dan anchor, ditempatkan sesuai dengan tingkat ekonomi
mayoritas pengunjung dan selera dari pengunjung. Kriteria desain Lay Out dari shopping
mall dibuat secara sederhana, mudah diidentifikasikan serta tidak mem-bosankan.
Gabungan Mall Terbuka dan Tertutup (The Composite Mall Center). Unsur-unsur
pembentuk lay out (tampilan) pusat perbelanjaan dan hiburan yaitu paths (jalur sirkulasi
atau jalur pergerakan manusia) dan nodes (pusat dari aktivitas) [8].
ditunjang oleh elemen-elemen arsitektur dan interior), decorative lighting (penerang buatan
tambahan), skylight roof (tipe jendela yang menempel pada atap bangunan sebagai sumber
pencahayaan) dan toilet (terbagi atas toilet pria dan toilet wanita) [6].
- Steel structure and cable structure yaitu penggunaan elemen material baja dan
diaplikasikan dengan struktur kabel. Pada mengaplikasikan material tersebut
diperlihatkan secara transparan pada dalam bangunan.
- Inovation planning, pendekatan arsitektur high tech merupakan harapan di masa
yang akan dating, sesuai dengan konsep modern, penggunaan warna, dan lain-lain.
Penggabungan konsep high technology dengan shopping mall merupakan salah satu
bentuk inovasi dalam dunia arsitektur dan desain interior. Konsep high technology yang
menekankan penggunaan teknologi canggih dan modern, dapat diaplikasikan pada
berbagai aspek dalam pembangunan shopping mall, seperti:
16
- Fasad bangunan yang futuristik dan modern dengan menggunakan material dan
teknologi yang terkini.
- Sistem pencahayaan dan pengaturan suhu yang canggih dan dapat dikontrol secara
otomatis.
- Integrasi teknologi dalam fasilitas dan fitur di dalam shopping mall, seperti adanya
virtual reality, yang dapat memudahkan pengunjung dalam berbelanja dan
berinteraksi dengan mall.
- Penerapan smart building technology, yaitu penggunaan teknologi dalam mengelola
dan mengoptimalkan penggunaan energi, air, dan sumber daya lainnya
- Implementasi sistem keamanan yang modern, seperti penggunaan CCTV, facial
recognition, dan teknologi lainnya untuk memastikan keamanan pengunjung dan
barang-barang yang ada di dalam mall.
Gambar 6
Gambar Pusat Perbelanjaan Neo Soho
Sumber gambar: Neo Soho Jakarta [14]; Neo Soho Mall [15].
17
Neo Soho Mall merupakan ikon dalam pusat perbelanjaan dari Agung Podomoro
Land dengan konsep “Store within a Store” yang berjumlah 8 lantai dengan luas lahan 22
hektar dan luas area yang dapat disewakan 44.931,43 m2. Neo Soho terletak di Jalan
Letjen S. Parman, Grogol, Jakarta Barat. Mall tersebut terhubung dengan Central Park
Mall melalui Eco Sky Walk (jembatan penyeberangan). Kawasan Neo Soho Mall dapat
dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7
Gambar Peta Lokasi Neo Soho Mall, Grogol, Jakarta Barat
Sumber gambar: Google Maps [16], 2023.
Pada proyek shopping mall ini terdapat beberapa perusahaan yang berpartisipasi
dalam proses pembangunannya yaitu DP Architects dari Singapura sebagai konsultan
utama, konsultan arsitektur dan konsultan desain interior. Bennitt Design Group dari
Amerika Serikat sebagai konsultan lansekap, dan PT Nusa Raya Cipta sebagai kontraktor
utama [14]. Desain Neo Soho mengusung konsep futuristik dan industrial yang terlihat dari
fasad bangunan dengan bentuk yang unik dan berbeda dari pusat perbelanjaan lainnya.
Bangunan Neo Soho memiliki bentuk yang futuristik dan dihiasi dengan detail-detail
seperti lampu neon, kaca-kaca besar, dan logam yang terlihat kokoh dan modern yang
dapat dilihat pada Gambar 8. Interior dari Neo Soho juga didesain dengan konsep yang
sama, yaitu modern dan futuristik dengan dominasi warna-warna metalik dan perpaduan
bahan seperti kaca, beton, dan kayu.
18
Gambar 8
Gambar Detail Fasad dan Layout pada Neo Soho Mall
Sumber gambar: Neo Soho Mall [15]; Neo Soho Jakarta [14].
Secara keseluruhan, desain Neo Soho menjadi salah satu contoh desain pusat
perbelanjaan yang mengusung konsep high technology dan futuristik yang berhasil
menghadirkan pengalaman berbelanja yang berbeda dan unik bagi para pengunjungnya.
Gambar 9
Gambar Pusat Perbelanjaan Ashta District
Sumber gambar: Ashta [17]; Google Maps [18], 2022.
Gambar 10
Gambar Peta Lokasi Pusat Perbelanjaan Ashta District
Sumber gambar: Google Maps [18], 2022.
Proyek pembangunan Ashta District dilakukan oleh Agung Sedayu Group sebagai
developer utama, dan melibatkan sejumlah konsultan dan kontraktor seperti PT BDP
Indonesia, PT Duta Cermat Mandiri, dan PT PP Properti Tbk [20]. Ashta District
menawarkan beragam tenant dari berbagai bidang, seperti kuliner, fashion, kesehatan, dan
kecantikan. Selain itu, Ashta District juga menawarkan berbagai fasilitas pendukung,
seperti area parkir yang luas, area rekreasi, dan ruang serbaguna untuk berbagai acara.
Bangunan Ashta dirancang dengan konsep modern minimalis yang elegan dan
futuristik. Ashta District memiliki arsitektur yang unik dengan struktur bangunan yang
terlihat seperti sebuah kubah besar. Fasad bangunan terdiri dari panel-panel baja yang
disusun dengan rapi dan membentuk pola geometris yang menarik (Gambar 11). Selain itu,
Ashta juga dilengkapi dengan teknologi canggih, seperti sistem kontrol iklim dan
pencahayaan yang terintegrasi, serta jaringan internet yang cepat dan stabil.
Gambar 11
Gambar Pusat Perbelanjaan Ashta District
Sumber gambar: Ashta [17].
20
DAFTAR PUSTAKA
JUDUL : Perancangan Youth Centre dengan pendekatan arsitektur biofilik di Kawasan Bintaro,
Jakarta Selatan
1. 2. RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana Rancangan Youth Centre dapat menjadi wadah atau sarana kegiatan bagi
para remaja, organisasi maupun komunitas untuk mengembangkan bakat kelompok
ataupun individu mereka
• Sejauh mana mereka bisa menikmati sarana dan fasilitas yang telah disediakan didalam
Youth Centre
• Bagaimana penerapan Arsitektur Biofilik pada Rancangan Youth Centre di Bintaro
1. 3. TUJUAN PERANCANGAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, dapat diketahui tujuan
dari Perancangan Youth Centre, yaitu :
• Membuat rancangan yang dapat mewadahi hobi kelompok atau individu para remaja
Jakarta sehingga benar – benar menjadi tempat yang bermanfaat bagi perkembangan
usia remaja.
• Membuat rancangan Kawasan yang menjadi sarana pusat kegiatan remaja dan
komunitas di Jakarta pada bidang non – akademik.
1. MANFAAT BAGI PENULIS :
• Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai sarana / prasarana serta fasilitas pada
perancangan Youth Centre di Bintaro.
• Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai hakikat pusat kegiatan remaja atau Youth
Centre.
• Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pengaplikasian prinsip – prinsip arsitektur
Biofilik pada pusat kegiatan remaja atau Youth Centre.
2. MANFAAT BAGI MASYARAKAT
• Sebagai contoh gambaran mengenai lingkungan sosial yang terjadi pada remaja di
Jakarta.
• Sebagai gambaran mengenai prilaku dan kegiatan – kegiatan di luar lingkungan
Pendidikan.
3. MANFAAT BAGI AKADEMISI
• Sebagai literatur rancangan dengan objek pusat kegiatan remaja atau Youth Centre di
Jakarta.
• Sebagai literatur rancangan dengan menerapkan Arsitektur Biofilik.
• Sebagai literatur perancangan dengan lokasi tapak berada di Kawasan Bintaro, Jakarta
Selatan [3].
1. 4. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari judul Perancangan Youth Centre di Kawasan Bintaro adalah
sebuah konsep tertulis dari perancangan yang dikembangkan sebagai pusat atau wadah bagi para
remaja untuk menyalurkan hobi posisitif mereka dengan menerapkan prinsip untuk membimbing
serta memberikan pendidikan seperti membina hubungan positif antara manusia dan alam sekitar
dengan arsitektur serta memiliki tujuan untuk meningkatkan mental maupun fisik seseorang
dengan cara sederhana yaitu mengintegrasikan alam baik dengan penerapan bahan material yang
alami maupun bentuk – bentuk alami ke dalam desain itu sendiri.
1. 5. BATASAN PERANCANGAN
Dalam perancangan Youth Centre ini nantinya akan dirancang ulang, dikarenakan lahan
yang diambil adalah lahan kosong dan batasan objek pada perancangan ini terbagi menjadi 2
bagian, diantaranya adalah Batasan substansi serta Batasan perancangan.
1. 5. 1. BATASAN SUBSTANSI
Pada perancangan Youth Centre ini meliputi Batasan substansi yang dimana meliputi
penyusunan data, mulai dari analaisis wilayah, analisis kultur dan budaya setempat, analisis site,
data tersebut nantinya diperlukan dalam untuk tahap berikutnya yang merupakan konsep
rancangan dan dalam rancangan diperlukan lagi data dalam pengguna bangunan, zonasi ruangm
data terhadap aktivitas pada bangunan, kebutuhan ruang, aksesibilitas bangunan, selain aspek
tersebut untuk memenuhi konsep dalam rancangan, maka diperlukan lagi data tentang vegetasi
yang baik.
1. 5. 2. BATASAN PERANCANGAN
Area ini terletak di Jalan Taman Bintaro Dalam RT.5/RW.11, Bintaro, Kec. Pesanggrahan,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota dan berada pada jalan utama Bintaro Selatan. Area
ini memiliki luas lahan ±2 hektar. Gambaran lokasi dan situasi visual area perancangan dapat
dilihat dalam peta pada Gambar 1.
Gambar 1
Gambaran Lokasi Kawasan Bintaro
Sumber gambar: [4] Google Maps, 2020.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. JUDUL PERANCANGAN
Judul yang diajukan adalah Perancangan Youth Centre dengan pendekatan arsitektur
biofilik di Kawasan Bintaro. Biofilik merupakan sebuah konsep yang memiliki prinsip untuk
membina hubungan manusia dan alam dengan menggunakan metode arsitektur dan bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia secara mental maupun fisik [5]. Jadi tujuan
digunakannya pendekatan biofilik adalah untuk menerjemahkan pemahaman biofilia ke desain
lingkungan binaan, sehingga hubungan yang terjadi antara manusia dengan alam ke dalam
bangunan bisa terwujud [6]. Selain itu, menurut peraturan pemerintah yaitu Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 2/PRT/M/2015 tentang bangunan Gedung hijau,
bahwa bangunan dengan kompleksitas dan ketinggian tidak sederhana serta mengkonsumsi energi
dan air yang besar harus menggunakan konsep bangunan Gedung hijau [7]
Sedangkan, Youth Centre yang ada di berbagai dunia memiliki karakteristik serta ciri khas
yang berbeda – beda, tentu secara garis besar, Youth Centre memiliki tujuan yang sama, yaitu
mensejahterakan pemuda dari segi kehidupan pribadi, pendidikan dan profesi. Pada tujuan akhir,
remaja diharapkan dapat mengenyam kesejahteraan hidup sekaligus dapat berperan penting baik
dalam kehidupan bersosial maupun berbudaya [8].
2. 2. TEMA PERANCANGAN
Kawasan Bintaro merupakan sebuah Kawasan yang sangat ramai didatangi banyak orang,
sehingga dapat menjadi Kawasan yang lebih aktif dan memiliki potensi besar dalam bidang
kreatif. Terlihat dari beberapa remaja, aktifitasnya dapat menjadi salah satu aktifitas yang mampu
menarik minat masyarakat untuk menghidupkan lokasi – lokasi di tempat tersebut. Tidak hanya
aktifitas remaja, tempat ini juga dapat menjadi wadah aktualisasi diri bagi remaja maupun
masyarakat setempat dengan dimunculkannya ide – ide creative space dan dapat menjadi co –
working space yang dimana pada saat ini tempat – tempat seperti itu sangat dibutuhkan untuk
menjadi tempat baru bagi kalangan muda.
2. 2. 1. Creative Space
Creative Space merupakan tempat yang diminati oleh banyak orang, terutama kalangan
muda yang dimana tempat itu digunakan untuk menyalurkan minat, bakat, serta hobby nya
bersama keluarga ataupun teman – temannya. Selain itu, Creative Space juga bisa menjadi wadah
yang tepat untuk berkumpul dan bermain karena dapat bermanfaat dan bis menimbulkan hasil
positif. Tempat seperti ini dibilang masih cukup sedikit karena baru berkembang beberapa tahun
terakhir.
Menurut Creative HubKit British Council Creative Economy, Hub kreatif memiliki
berbagai tujuan yaitu : (1) untuk memberikan dukungan melaluin layanan dan fasilitas untuk ide,
proyek, organisasi dan bisnis yang diselenggarakannya, baik dalam jangka panjang atau jangka
pendek, termasuk acara, pelatihan keterampilan, meningkatkan kapasitas dan peluang global; (2)
untuk memfasilitasi kolaborasi dan jaringan diantara komunitasnya; (3) untuk menjangkau pusat
penelitian dan pengembangan, ilustrasi, industri kreatif dan non kreatif; (4) untuk berkomunikasi
dan terlibat dengan audiens yang lebih luas, mengembangkan strategi komunikasi aktif, serta (5)
untuk memperjuangkan dan merayakan bakat yang muncul; mengeksplorasi batas – batas praktik
kontemporer dan mengambil risiko menuju inovasi [9].
2. 2. 2 Co – Working Space
Co – Working Space merupakan ruang yang dipakai terutama pada industri kecil dan
pekerja mandiri, dengan pertumbuhan Co – Working Space yang semakin pesat, mempengaruhi
pendorongan perubahan pada gaya bekerja tradisional. Co – Working Space juga merupakan
sebuat tempat yang sering melibatkan individu untuk bekerja dilingkungan secara bersama – sama
dan memiliki perbedaan latar belakang namun masih bisa terhubung dengan usaha kecil untuk
membangun ekonomi yang inovatif dan kreatif dalam komunitas mereka dan global [10].
Sedangkan, menurut kamus Oxford, Co – Working Space adalah lingkup kerja yang
digunakan oleh orang – orang yang bekerja sendiri atau usaha yang tidak memiliki kantor secara
resmi. Co – Working Space pada umumnya dibuat untuk para pengusaha yang fleksibel dalam
menjalankan usahanya, takut dengan perasaaan terisolasi, tidak dapat berinteraksi antara manusia
sehingga mencoba mencari peluang dan bersosialisasi. Karena setiap wilayah tertentu pasti ada
seseorang yang ingin bekerja dan berusaha namun tidak memiliki tempat atau wadah untuk
menciptakan sesuatu [11].
2. 3. STUDI PRESEDEN
2. 3. 1. Youth Centre Mlati, Sleman, Daaerah Istimewa Yogyakarta
Bermula dari kesadaran Pemerintah tentang pemuda DIY yang tidak semua bisa
menyelesaikan pendidikannya, hal itu bisa terjadi karena beberapa faktor seperti dari segi
pembiayaan, faktor lingkungan, dll. Hal tersebut menyadarkan Pemerintah Daerah DIY bahwa
tanggungjawab tersebut harus diselesaikan agar pemuda DIY bisa mendapatkan bekal tambahan
melalui sarana pengembangan generasi muda yang dinamakan Youth Centre. Harapan dan tekad
Pemerintah Daerah DIY, tempat tersebut memiliki banyak fungsi, diantaranya : [12]
• Sebagai sarana penampungan calon pelajar atau mahasiswa yang datang ke DIY
• Memberikan bekal bagi generasi muda
• Menjadikan pusat pengembangan generasi muda
• Sebagai pusat informasi dan distribusi pemuda dalam perannya.
• Sebagai wahana penumbuhan jatidiri pemuda
• Youth Centre sebagai Self Financing Instituation.
Gambar 2
Youth Centre Mlati, Sleman
Sumber: www.google.com ; kata kunci: Youth Centre Mlati Sleman
Gambar 3
Youth Centre Mlati, Sleman
Sumber: www.google.com ; kata kunci: Youth Centre Mlati Sleman
Gambar 3
Bagindo Aziz Chan Youth Centre
Sumber: www.google.com ; kata kunci: Bagindo Aziz Chan Youth Centre, Padang
Gambar 3
Bagindo Aziz Chan Youth Centre
Sumber: www.google.com ; kata kunci: Bagindo Aziz Chan Youth Centre, Padang
2. 4. KESIMPULAN
Dari beberapa preseden tersebut, dapat disimpulkan bahwa ruang kreatif untuk remaja
memang sudah pernah diciptakan, namun masih membutuhkan ekspos dan partisipasi dari
masyarakat banyak untuk turut serta berpartisipasi dalam ruang – ruang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
[1] PERANCANGAN GELANGGANG REMAJA (YOUTH CENTER) DI KOTA PADANG
DENGAN PENDEKATAN SENSE OF PLACE
http://retpo.bunghatta.ac.id/10344/2/ii.%20BAB%20PENDAHULUAN.pdf
[3] Perancangan pusat kegiatan remaja/komunitas (youth center) di kota Pekanbaru dengan
pendekatan arsitektur high tech http://etheses.uin-malang.ac.id/18607/1/16660046.pdf
[4] https://earth.google.com/web/search/Didalam+bintaro,+Jl.+Taman+Bintaro+Dalam,+RT.5%
2fRW.11,+Bintaro,+Kota+Jakarta+Selatan,+Daerah+Khusus+Ibukota+Jakarta/@-
6.27429648,106.75787674,30.52425439a,735.21741733d,35y,87.59161438h,0t,0r/data=Cigi
JgokCbe29hYUFxnAEXxsU0lRHhnAGfpwWHvwr1pAIQy3mzb_rlpA
[7] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 02/PRT/M.2015. 2015.
Bangunan Gedung Hijau. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
ABSTRAK
Sebuah buku skripsi yang lengkap harus diawali dengan abstrak. Abstrak merupakan suatu
ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis atau disusun guna membantu para
pembaca agar dapat melihat tujuan dan arah dari penulisan Anda dengan mudah, cepat, dan
sesuai dengan kebutuhan pembaca. Jumlah kata dalam abstrak pada tugas Proposal ini dibatasi
antara 350 hingga 450 kata. Tidak boleh kurang, tidak boleh lebih. Jumlah halaman abstrak
adalah maksimal 1 (satu halaman), tidak boleh lebih! Abstrak ditulis dengan huruf huruf miring
(italic), Times New Roman ukuran 12, dengan jarak antar baris 1,5 (satu setengah) spasi. Abstrak
hanya terdiri dari 1 (satu) paragraf dan bagian awal paragrafnya tidak menggunakan alinea
masuk beberapa ketuk karakter ke arah dalam badan teks seperti pada bagian awal penulisan
paragraf isi karya ilmiah. Dalam perkuliahan Kajian dan Seminar Arsitektur mahasiswa dilatih
dan dibimbing dalam menyusun Proposal Pra Tugas Akhir atau Proposal Skripsi. Latihan
menyusun proposal ini dimaksudkan agar mahasiswa telah benar-benar siap ketika mengajukan
judul Skripsi Pra Tugas Akhir kepada Program Studi Arsitektur pada semester yang akan datang.
Karena tugas mahasiswa pada pembelajaran Kajian dan Seminar Arsitektur masih sebatas pada
penyusunan proposal, maka isi abstrak yang akan ditulis nanti juga terbatas hingga bagian sangat
awal dari proses analisis. Pada saat masih belajar menyusun BAB I Pendahuluan, mahasiswa
belum diminta menulis abstrak. Abstrak dikerjakan ketika mahasiswa mulai mengerjakan BAB II
Tinjauan Pustaka. Abstrak sudah harus tersedia ketika mahasiswa mengumpulkan tugas UTS,
dengan isi abstrak sebatas uraian pada BAB I dan BAB II saja. Setelah UTS mahasiswa akan
melanjutkan belajar menyusun BAB III Metode Perancangan dan bagian paling awal saja dari
BAB IV Analisis Perancangan. Artinya ketika mengumpulkan tugas UAS isi abstrak tugas Anda
juga hingga sebatas bagian paling awal dari BAB IV. Walaupun tugas yang dibabankan pada
mahasiswa masih berupa proposal, tidak berarti isinya sekadar asal ada saja, namun harus sudah
dapat menggambarkan secara rinci gagasan yang akan dikembangkan dalam Studio Tugas Akhir
nanti. Jika uraian dalam template tugas Kajian dan Seminar ini dirasa masih belum jelas,
mahasiswa dapat bertanya langsung pada Dosen Pembimbing masing-masing. Contoh Abstrak ini
terdiri dari tepat 350 (tiga ratus lima puluh kata).
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat
dan karunia-Nya kajian perancangan ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Adapun
judul dari kajian ini adalah Perancangan Hotel Resosrt di Uluwatu, Bali. Tujuan dibuatnya
kajian ini merupakan syarat untuk memenuhi rangkaian tugas mata kuliah Kajian dan
Seminar Arsitektur.
Selama penulisan kajian ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang memberi
bantuan dan dukungan sehingga kajian ini dapat terselesaikan. Segala bentuk bantuan dan
dukungan moril serta materil sangat membantu penulis dalam proses pengerjaan kajian ini
sampai selesai. Oleh karena itu, penulis mengucapkaan terima kasih dengan ketulusan hati
kepada segala pihak yang telah bersedia untuk membantu dan membimbing penulis selama
penulisan kajian ini, yaitu kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan kajian perancangan ini.
2. Agus Surya Sadana W,ST.MM, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi arahan kepada penulis.
3. Ibu Rian dan Bapak Iwan, selaku orang tua dari penulis yang telah memberikan
dukungan moril maupun materil kepada penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan kajian ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat penulis
terima untuk membuat kajian ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iv
Penomoran halaman menggunakan sistem angka romawi kecil: i, ii, iii, dan seterusnya
pada bagian Kata Pengantar dan Daftar Isi. Penomoran halaman pada bagian isi proposal:
(AB I, BAB II, dan seterusnya, menggunakan angka arab: 1, 2, 3, dan seterusnya. Bagi
mahasiswa yang kesulitan mengatur penomoran halaman, dapat membaca petunjuknya
pada URL Link berikut ini:
https://www.caratutorial.com/2015/04/membuat-nomor-halaman-romawi-dan-angka.html
Selamat belajar.
iv
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
- Perancangan hotel resort yang dapat memanfaatkan potensi alam dan tetap
memperhatikan keamanan lingkungannya.
1.3. TUJUAN PERANCANGAN
Berdasarkan masalah-masalah yang teridentifikasi dalam rumusan masalah diatas,
maka tujuan dari Perancangan Hotel Resosrt di Uluwatu, Bali adalah sebagai berikut:
- Menyediakan tempat penginapan bagi para wisatawan mancanegara maupun dalam
negeri yang memadai.
- Merancang Hotel Resort yang dapat memanfaatkan keindahan alam sekitar serta
dapat memanfaatkan lahan terbuka hijau yang tersedia dengan teetap
melestarikannya.
1.4. KELUARAN
Keluaran yang akan dihasilkan dari judul Perancangan Hotel Resort di Uluwatu, Bali
adalah berupa konsep tertulis tentang desain Hotel Resort yang mengusung pendekatan
Metafora. Pendekatan arsitektur metafora dipilih dengan harapan dapat menghasilkan
desain yang unik dan memiliki daya tarik yang tinggi. Pendekatan arsitektur metafora
sendiri merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang mengambil
inspirasi dari sebuah kisah atau konsep tertentu, kemudian diterapkan ke dalam desain
bangunan. Konsep tertulis ini juga dilengkapi dengan peta-peta, gambar-gambar dan
sketsa-sketsa, serta bagan-bagan atau diagram yang mendukung proses perancangan
terminal bus ini di tahap Studio Tugas Akhir.
1.5. BATASAN PERANCANGAN
1.5.1. Batasan Substansi
Batasan substansi dalam Perancangan Hotel Resort di Uluwatu, Bali adalah meliputi
penyusunan data, pustaka, studi banding, analisis, hingga konsep rancangan yang
mendukung kebutuhan desain ruang dan bangunan untuk mendukung aktivitas-aktivitas
yang terjadi di dalam tapak dan bangunan Hotel Resort di Uluwatu, Bali. Selain itu juga
dibahas aspek-aspek penunjang seperti system struktur bangunan, sistem selubung
bangunan, sistem pembuangan, pola massa bangunan, pola sirkulasi, dan fasilitas yang
dapat diakses dalam tapak perancangan sehingga Hotel Resort ini dapat menjadi tempat
penginapan yang dapat memberikan pengalaman liburan yang lebih berkesan dan
memuaskan bagi para wisatawan yang berkunjung.
1.5.2. Batasan Area Perancangan
Area perancangan Hotel Resort di Uluwatu, Bali terletak tepat di atas Tebing pantai
Nyang-Nyang dan bersebelahan dengan Faro Restaurant Bar & Longue, berada di
3
lingkungan Jalan Pantai Nyang-Nyang, dengan luas ± 1,6 hektar. Terdapat dua jalan utama
yang menghubungkan kawasan ini dengan kawasan lainnya, yaitu Jalan Nyang-Nyang, dan
Jalan Batu Lesung. Gambaran lokasi dan situasi visual area perancangan dapat dilihat
dalam peta pada Gambar 1.
Gambar 1
Gambaran Lokasi Kawasan Hotel Resort
Sumber gambar: [2] Google Maps, 2023.
Situasi visual pada area perancangan menggambarkan bahwa kawasan ini adalah
kawasan pariwisata. Pada kawasan ini terdapat beberapa tempat rekreasi, restoran dan juga
penginapan. Sehingga kawasan ini cocok untuk perancangan Hotel Resort terlebih lagi
memiliki pemandangan alam yang indah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sedangkan menurut Fred Lawson dalam bukunya yang berjudul “Hotels, Motels,
and Condominius: Design, Planning, and Maintenance” jika diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia yaitu “Hotel adalah sarana tempat tinggal yang dapat dimanfaatkan oleh
para wisatawan dengan beberapa fasilitas pelayanan seperti jasa kamar, jasa penyedia
makanan dan minuman, dan jasa akomodasi lainnya dengan syarat berupa imbalan ataupun
pembayaran”.
Pengertian Hotel Resort adalah hotel yang biasanya terletak di luar kota, di
pegunungan, di tepi pantai, di tepi danau atau di daerah tempat berlibur dalam jangka
waktu relatif lama. Fasilitas yang disediakan agak beragam, lebih rileks, informal dan
menyenangkan (Darmadjati, 2001). Dari pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa
Hotel Resort adalah sebuah hotel yang terletak dikawasan wisata, yang secara langsung
menyediakan berbagai fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Serta tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan
perubahan dari rutinitas sehari-harinya
5
1. Segmen Pasar
Sasaran pengunjung resort hotel adalah wisatawan yang bertujuan untuk
berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu luang, dan melupakan rutinitas kerja
sehari-hari yang membosankan. Untuk tujuan tersebut, mereka membutuhkan hotel
yang dilengkapi fasilitas yang bersifat rekreatif dan memberikan pola pelayanan
yang memuaskan.
2. Lokasi
Umumnya resort hotel berlokasi di tempat-tempat yang mempunyai potensi
wisata yang baik, misalnya tempat-tempat dengan pemandangan alam yang indah
seperti pantai, pegunungan, tepi sungai, tepi danau, ataupun tempat-tempat khusus
yang tidak dirusak oleh keramaian kota sebagai daya tariknya.
3. Fasilitas
Secara umum fasilitas yang disediakan pada resort hotel terdiri dari 2 kategori
utama, yaitu:
- Fasilitas umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti akomodasi,
pelayanan, hiburan, relaksasi. Semua tipe resort menyediakan fasilitas ini.
- Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan
memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada tapak dan sekitarnya untuk
kegiatan rekreasi yang lebih spesifik dan dapat menggambarkan kealamian
resort.
4. Arsitektur dan Suasana
Wisatawan pengunjung resort hotel lebih cenderung memilih penampilan
bangunan dengan tema alami atau tradisional dengan motif dekorasi interior yang
bersifat etnik dan atau ruang luar dengan sentuhan etnik. Rancangan bangunan
lebih disukai yang mengutamakan pembentukan suasana khusus daripada efisiensi.
Beragamnya daerah pariwisata yang ada di dunia ini mempengaruhi variasi resort
hotel yang ada. Berdasarkan letak dan fasilitasnya, hotel resort juga dapat
diklasifikasikan seperti:
- Beach Resort Hotel
Resort ini terletak di daerah pantai, mengutamakan potensi alam dan
laut sebagai daya tariknya. Pemandangan yang lepas ke arah laut,
keindahan pantai, dan fasilitas olahraga air seringkali dimanfaatkan sebagai
pertimbangan utama perancangan bangunan. Contoh beach resort hotel
adalah Amari Trang Beach Resort Hotel.
- Marina Resort Hotel
Resort ini terletak di kawasan marina (pelabuhan laut). Oleh karena
terletak di kawasan marina, rancangan resort ini memanfaatkan potensi
utama kawasan tersebut sebagai kawasan perairan. Biasanya respon
rancangan resort ini diwujudkan dengan melengkapi resort dengan fasilitas
dermaga serta mengutamakan penyediaan fasilitas yang berhubungan
6
dengan aktivitas olahraga air dan kegiatan yang berhubungan dengan air.
Contoh resorit ini adalah Mauritius Hotel.
- Mountain Resort Hotel
Resort ini terletak di daerah pegunungan. Pemandangan daerah
pegunungan yang indah merupakan kekuatan lokasi yang dimanfaatkan
sebagai ciri rancangan resort ini. Fasilitas yang disediakan lebih ditekankan
pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan alam dan rekreasi yang
bersifat kultural dan natural seperti mendaki gunung, hiking, dan aktivitas
lainnya.
- Health Resorts and Spas
Resort hotel ini dibangun di daerah-daerah dengan potensi alam
yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, misalnya melalui
aktivitas spa. Rancangan resort semacam ini dilengkapi dengan fasilitas
untuk pemulihan kesegaran jasmani, rohani, maupun mental serta kegiatan
yang berhubungan dengan kebugaran. Contoh resort jenis ini adalah thermal
hotel di Aquicium, Budapest; The Cangkringan Spa & Villas Hotel.
- Rural Resort and Country Hotels
Adalah resort hotel yang dibangun di daerah pedesaan jauh dari area
bisnis dan keramaian. Daya tarik resort ini adalah lokasinya yang masih
alami, diperkuat dengan fasilitas olahraga dan rekreasi yang jarang ada di
kota seperti berburu, bermain golf, tenis, berkuda, panjat tebing, memanah,
atau aktivitas khusus lainnya. Contoh resort ini adalah Village Equestre de
Pompadour, Correze, France.
- Themed Resorts
Resort jenis ini dirancang dengan tema tertentu, menawarkan atraksi
yang spesial sebagai daya tariknya. Contoh resort ini adalah Grosvenor
Resort in Walt Disney World Resort Hotel, Lake Buena Vista Florida.
- Condiminium, time share, and residental development
Resort ini mempunyai strategi pemasaran yang menari. Sebagian
dari kamar resort ini ditawarkan untuk disewa selama periode waktu yang
telah ditentukan dalam kontrak, biasanya dalam jangka panjang. Tentunya
penghitungan biaya sewanya berbeda dengan biaya sea harian dari kamar-
kamar tersebut. Sistem ini dapat dilakukan sebagai daya tarik untuk
memfasilitasi serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan di resort tersebut.
Dalam operasionalnya, perlu dilakukan pembedaan area dalam fasilitas
publik resort tersebut seperti entrance, lobby, dan elevator, harus dipisahkan
untuk penggunaan residen dan tamu hotel yang biasa.
- All-suites hotels
Resort jenis ini terholong resort mewah yang semua kamar
disewakan dalam hotel tersebut tergolong ke dalam kelas suite. Contoh
resort ini adalah Conrad Hotel yang terletak di pelabuhan New Chelsea,
London. Hotel ini memiliki 160 kamar suote dengan beberapa desain.
- Sight-seeing Resort Hotel
7
- Winter Resort Hotel, merupakan resort yang dibuka hanya pada musim
dingin, biasanya karena potensi wisatanya memang hanya menonjol di
musim dingin, misalnya resort hotel di kawasan-kawasan wisata ski.
- Summer Resort Hotel, merupakan resort yang dibuka hanya pada musim
panas saja, biasanya karena potensi wisata di daerah tersebut hanya
menonjol di musim panas. Contoh resort ini adalah Sharm El Sheikh resort
Hotel yang terletak di tepi pantai.
- Year Round Hotel, merupakan resort yang dibuka sepanjang tahun.
dengan sub-sub judul Green Building. Maka tuliskan point 2.2.5. Green Building pada
tulisan Anda. Contoh cara mengutip dan mencantumkan sumber kutipan dilihat pada
paragraph berikut ini:
2.2.3. … … Sub-sub Judul Ditulis Dengan Kombinasi Huruf Besar dan Kecil
2.2.4. … … Sub-sub Judul Menguraikan Pustaka Dan Preseden Secara Fokus Dan
Rinci
2.2.6. ... ... dst dst ... ... seperlunya tergantung kebutuhan
2.3.1. Studi Preseden Kawasan Pantai Losari Makassar (Ini Hanya Contoh)
Makassar adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota
besar yang terletak di tepi pantai. Kawasan pantai Losari merupakan ruang kota yang
cantik dengan deretan pertokoan, hotel dan permukiman penduduk yang menghadap laut.
Tidak jauh dari pantai terdapat area perdagangan pusat belanja oleh-oleh Sulawesi Selatan.
Banyak warga kota dan wisatawan yang mengunjungi area tepi pantai dan area tempat
belajna oleh-oleh. Area belanja oleh-oleh terletak di Jalan Somba Opu.
Gambar 2
10
Kawasan pantai Losari Makassar merupakan kawasan pantai yang berada di pusat
kegiatan kota Makassar dan telah ditata dengan baik. Salah satu elemen penting kawasan
ini adalah ruang publik Pantai Losari. Dalam suatu Kajian Kementrian Pekerjaan Umum
[7] pembangunan ruang publik pantai Losari dilakukan kebutuhan ruang publik bagi
masyarakat di area pesisir kota Makassar. Ruang publik pantai Losari dibangun dengan
tiga buah anjungan dan menghasilkan ruang publik yang nyaman. Ruang publik pantai
Losari merupakan sebagian dari kawasan Pantai Losari. Secara keseluruhan kawasan
pantai Losari memiliki luas … … … hektar, yang meliputi … … dst dst … … kalimat
anda sendiri … … … Batas kawasan pantai Losari dapat dilihat dalam Gambar 3.
Gambar 3
Batas Kawasan Studi Preseden Kawasan Pantai Losari Makassar
Sumber gambar: [8] Google Maps, 2020.
[1] Lektur.id. 7 Arti Kata Keluaran di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Online di
https://lektur.id/arti-keluaran/; Diakses pada 17 Maret 2021. (Times New Roman
12, Normal; 1 spasi; Jarak antar baris + 6 pt).
[2] Google Maps, Online di: https://www.google.com/maps/place/BOGOR+STATION/@
-6.59416,106.7891759,16.25z/data=!4m5!3m4!1s0x2e69c5b321c55f13:0xa3092b9
eb944b114!8m2!3d-6.5944139!4d106.7898231; Diakses pada 19 Maret 2020.
[3] KBBI Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Online di: https://kbbi.kemdikbud.
go.id/entri/penataan; https://kbbi.web.id/tata; Diakses pada 25 Maret 2021.
11
[4] Sucipto, Taufiq Lilo Adi., et. al. Kajian Penerapan Green Building Pada Gedung Bank
Indonesia Surakarta. JIPTEK, Vol. VII No.2, Juli 2014. Online di:
https://www.researchgate.net/publication/318764519; Diakses pada 24 Maret 2021.
[5] Clark, R.H. dan Pause, M. Precedents in Architecture: Analytic Diagrams, Formative
Ideas, and Partis. 4th ed. John Wiley & Sons: New Jersey, 2012.
[6] Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Online di: http://
disbudpar.sulselprov.go.id/opd/index/pariwisata; Diakses pada 17 Maret 2020.
[7] Meitharisha Fakhdiyar Hasani, Kajian Dampak Sosial Ekonomi Pengembangan
Reklamasi Pantai Untuk Kawasan Ruang Publik. Karya tulis, dikumpulkan untuk
Puslitbang Sosekling. Jakarta: Badan Litbang Pekerjaan Umum, 2020. Online di:
http://pkpt.litbang.pu.go.id/assets/files/KTI-Meitharisha_F_H_.pdf; Diakses pada
19 Maret 2020.
[8] Google Maps, Online di: https://www.google.com/maps/place/Pantai+Losari/@-5.142
5908,119.4038962,15z/data=!4m5!3m4!1s0x2dbf1d52ea30d089:0x6101a2ac09b61
0 90!8m2!3d-5.1436198!4d119.4074821; Diakses pada 20 Maret 2020.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Lektur.id. 7 Arti Kata Keluaran di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Online di
https://lektur.id/arti-keluaran/; Diakses pada 17 Maret 2021. .
[2] Google Maps, Online di: https://www.google.com/maps/place/BOGOR+STATION/@
-6.59416,106.7891759,16.25z/data=!4m5!3m4!1s0x2e69c5b321c55f13:0xa3092b9
eb944b114!8m2!3d-6.5944139!4d106.7898231; Diakses pada 19 Maret 2020.
[2] Gehl, Jan., et. al., Places For People. Copenhagen: Gehl Architects Urban Quality
Consultants 2004. Online di: https://is.cuni.cz/studium/predmety/index.php?do=
download&did=35338&kod=JMMZ108; Diakses pada 26 Juni 2018.
12
[2] Gehl, Jan., et. al., Places For People. Copenhagen: Gehl Architects Urban Quality
Consultants 2004. Online di: https://is.cuni.cz/studium/predmety/index.php?do=
download&did=35338&kod=JMMZ108; Diakses pada 26 Juni 2018.
[3] Grigg, Neil S., Infrastructure Engineering and Management. John Wiley & Sons,
1988.
[4] Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Online di: http://
disbudpar.sulselprov.go.id/opd/index/pariwisata; Diakses pada 17 Maret 2020.
[5] Google Maps, Online di: https://www.google.com/maps/@-5.1400947,119.406439
,3a,90y,166.18h,82.49t/data=!3m6!1e1!3m4!1soPszreUSJ8MXHH_vcBl5uA!2e0!7
i13312!8i6656; Diakses pada 18 Maret 2020.
[6] Meitharisha Fakhdiyar Hasani, Kajian Dampak Sosial Ekonomi Pengembangan
Reklamasi Pantai Untuk Kawasan Ruang Publik. Karya tulis, dikumpulkan untuk
Puslitbang Sosekling. Jakarta: Badan Litbang Pekerjaan Umum, 2020. Online di:
http://pkpt.litbang.pu.go.id/assets/files/KTI-Meitharisha_F_H_.pdf; Diakses pada
19 Maret 2020.
[7] Google Maps, Online di: https://www.google.com/maps/place/Pantai+Losari/@-5.142
5908,119.4038962,15z/data=!4m5!3m4!1s0x2dbf1d52ea30d089:0x6101a2ac09b61
0 90!8m2!3d-5.1436198!4d119.4074821; Diakses pada 20 Maret 2020.
KAJIAN DAN SEMINAR ARSITEKTUR KELAS A
NIM: 4120210019
NAMA: Sabilah Azmi Putera Herawan
KELOMPOK 4
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar tradisional adalah jenis pasar yang telah ada selama berabad-abad dan
memiliki akar budaya yang dalam di masyarakat tempat mereka beroperasi. Juga dikenal
sebagai pasar rakyat, biasanya berlangsung di ruang publik, seperti alun-alun kota, jalan
atau bangunan pasar tertutup, dan biasanya melibatkan penjualan barang dan jasa oleh
penjual, petani, pengrajin, dan pengrajin independen. Tidak seperti supermarket atau pusat
perbelanjaan modern, pasar tradisional seringkali bersifat informal, tanpa kios tetap atau
ruang khusus untuk pedagang. Alih-alih, penjual menyiapkan barang dagangan mereka di
atas meja, terpal, atau pajangan darurat, sering kali menjual produk yang mereka tanam,
besarkan, atau hasilkan sendiri.
ketika beberapa pasar tradisional di Indonesia mungkin terpelihara dengan baik dan
bersih, yang lain mungkin bermasalah dengan kebersihan dan sanitasi bahkan tertinggal
tidak terawat. Dalam beberapa kasus, vendor mungkin tidak memiliki akses ke air bersih
atau fasilitas sanitasi yang layak, yang dapat menyebabkan masalah keamanan dan
kebersihan makanan. Pasar tradisional di Indonesia kerap tidak nyaman dikunjungi karena
identik dengan tempat kotor, berbau tidak sedap, becek, dan pengap. Selain itu juga
2
menjadi tempat perkembangbiakan binatang penular penyakit, seperti kecoa, lalat dan
tikus. Informasi dari berbagai otoritas kesehatan mencatat ada lebih dari 250 jenis penyakit
ditularkan melalui makanan yang tidak aman. Pasar yang tidak sehat tentu berdampak pada
dijajakannya makanan yang tidak aman. Data tahun 2005 menunjukkan, 60% masyarakat
Indonesia memperoleh bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari lainnya dari pasar
tradisional[1]. Selain itu, suasana pasar tradisional yang ramai dapat menyulitkan untuk
menjaga kebersihan, karena pedagang dan pelanggan dapat menghasilkan limbah dan
puing dalam jumlah besar, hal ini lah yang membuat pasar modern jauh lebih unggul.
Jakarta Barat adalah salah satu dari lima kota administratif yang membentuk Jakarta,
ibu kota Indonesia. terletak di bagian barat kota dan merupakan rumah bagi banyak
lingkungan yang semarak, area komersial, dan atraksi budaya. Ini adalah rumah bagi
beberapa landmark dan atraksi penting seperti Museum Nasional Indonesia, Museum
Sejarah Jakarta, dan Taman Mini Indonesia Indah. Salah satu keunikan Jakarta Barat
adalah pasar tradisionalnya. Mereka adalah tujuan populer bagi penduduk lokal dan turis
dan memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan sehari-hari warga Jakarta.
3
Namun sayang, turis yang berkunjung selalu memiliki satu komplain yang sama
mengenai Pasar Tradisional di Indonesia. Turis yang datang ke Indonesia untuk
berkunjung ke Pasar Tradisionalnya tidak memiliki pengalaman yang bagus dari sisi
kebersihan dan kenyamaanan pengalaman berbelanja. Potensi risiko keselamatan dan
kesehatan kerja kedua di Pasar Siteba adalah dalam aktivitas jual beli. Jalur sempit antar
lapak pedagang bisa menjadi potensi resiko pencopetan bagi pengunjung. Potensi resiko
kedua adalah kelelahan yang dialami pengunjung akibat tidak adanya zonasi pedagang
sehingga pengunjung harus bolak-balik mencari kebutuhannya. Pedagang menyatakan
tidak ada ketegasan dari petugas pasar, ketidakdisiplinan pedagang menjadi penyebab tidak
berjalannya zonasi pedagang [2].
1.4. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari judul Perancangan Pasar Tradisional Jatipulo
Palmerah Jakarta Barat adalah berupa konsep tertulis tentang rancangan bangunan
perdagangan Pasar Tradisional yang mengintegrasikan desain Biophilia. Perancangan akan
berfokus menggabungkan elemen alami ke dalam lingkungan binaan, seperti cahaya alami,
tanaman, dan fitur air, untuk menciptakan ruang hidup atau kerja yang lebih nyaman dan
4
sehat. Konsep desain akan menentukan bentuk fasade bangunan hingga material bangunan
nantinya. Konsep tertulis ini juga dilengkapi dengan peta-peta, gambar-gambar dan sketsa-
sketsa, serta bagan-bagan atau diagram yang mendukung proses perancangan penataan
kawasan ini di tahap Studio Tugas Akhir.
Situasi visual pada area perancangan menggambarkan bahwa kawasan ini terbilang
strategis untuk diletakan Kawasan perdagangan. Tapak memiliki Sub-Zonasi K-2
(Perdangangan dan Jasa) dengan bentuk tapak linear yang memanjang lurus dari Barat
Laut ke tenggara.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kios atau toko adalah tempat melakukan kegiatan dagang keperluan penjual dan
konsumen di pasar.
b. Los adalah banguann tetap yang berada di dalam lingkungan pasar, berbentuk
memanjang tanpa dinding.
c. Bedak adalah bangunan di lingkungan pasar yang beratap, antara satu bedak
dengan yang lain terpisah dinding mulai dari lantai sampai plafond yang
dipergunakan untuk usaha dagang.
d. Pelataran adalah suatu tempat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah yang
bersifat terbuka, seperti halaman, jalan, gang dan lain lain di dalam lingkungan
pasar atau pada tempat tertentu diluar kawasan pasar yang dipergunakan untuk
memasarkan dagangan.
e. Pedagang adalah perorangan atau badan usaha yang melakukan kegiatan dagang
secara terus menerusa dengan tujuan memperoleh keuntungan.
f. Pedagang tidak tetap adalah seseorang yang melakukan kegiatan perdagangan
tetapi tidak memiliki tempat yang tetap, sehingga memasarkan barang atau jasanya
pada tempat seperti pelataran, jalan, gang, dan lain lain dalam lingkungan pasar.
Contohnya adalah PKL atau Pedagang Kaki Lima.
Sarana pendukung menurut Peraturan Menteri no.20 tahun 2012 antara lain :
8
a. Areal parkir;
b. Kantor pengelola;
c. Tempat pembuangan sampah sementara/sarana pengelolaan sampah;
d. Air bersih;
e. Tempat ibadah;
f. Sanitasi/drainase;
g. Pos keamanan;
h. Toilet umum;
i. Hidran dan fasilitas pemadam kebakaran;
j. Tempat pengelolaan limbah/Instalasi Pengelolaan Air Limbah;
k. Penteraan;
l. Sarana komunikasi; dan
m. Area bongkar muat dagangan.
a. Ruang Dagang Ruang dagang terdiri atas toko/kios, los dan jongko/konter/pelataran
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Toko/kios dibuat tidak menutupi arah angin.
2. Los harus dibuat modular.
3. Jongko/konter/pelataran berada pada area yang sudah ditentukan yang tidak
mengganggu akses keluar masuk pasar dan tidak menutupi pandangan toko/kios atau
los
b. Aksesibilitas dan zonasi Aksesibilitas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
9
1. Seluruh fasilitas harus bisa diakses dan dimanfaatkan oleh semua orang, termasuk
penyandang cacat, dan lansia.
2. Akses kendaraan bongkar muat barang, harus berada di lokasi yang tidak
menimbulkan kemacetan.
3. Pintu masuk dan sirkulasi harus disediakan untuk menjamin ketercapaian semua
fasilitas di dalam pasar, baik ruang dagang maupun fasilitas umum, termasuk untuk
menanggulangi bahaya kebakaran.
1. Dikelompokkan secara terpisah untuk bahan pangan basah, bahan pangan kering,
siap saji, non pangan, dan tempat pemotongan unggas hidup.
2. Memiliki jalur yang mudah diakses untuk seluruh konsumen dan tidak
menimbulkan penumpukan orang pada satu lokasi tertentu.
3. Tersedia papan nama yang menunjukkan keterangan lokasi zonasi.
Koridor/gangway harus dapat memberikan kemudahan untuk sirkulasi pedagang
dan pembeli, termasuk penyandang cacat, dalam melakukan kegiatan transaksi dan
keluar masuk barang dari area bongkar muat ke toko/kios, los, maupun
jongko/konter/pelataran.
Tema yang akan digunakan pada Perancangan Pasar Tradisional Jatipulo Palmerah
Jakarta Barat ini adalah desain biophilia. Desain biofilia merupakan sebuah pendekatan
desain arsitektur dan interior yang mencoba memasukkan unsur natural ke dalam
lingkungan yang dirancang. Istilah "biophilia" mengacu pada hubungan bawaan manusia
dengan alam. desain biophilia bertujuan untuk menciptakan ruang yang meningkatkan
kesejahteraan fisik dan emosional dengan membawa elemen alam ke dalam ruang.
memasukkan pola dan bentuk alami dalam elemen desain. Desain biofilik dapat digunakan
di berbagai tempat, termasuk rumah, kantor, dan ruang publik, dan telah terbukti memiliki
banyak manfaat, termasuk peningkatan produktivitas, perbaikan suasana hati, dan
penurunan tingkat stres.
denah, 7) gambar tampak, 8) gambar potongan, 9) gambar detail (jika dibutuhkan misalnya
untuk menjelaskan preseden detail struktur atau tema perancangan tertentu), dan 10)
beberapa gambar perspektif eksterior dan suasana interior yang mengungkapkan
bagaimana tema perancangan dalam karya preseden tersebut.
Hal terpenting dalam studi preseden adalah memahami bagaimana sang arsitek
mewujudkan gagasan tema rancangannya terhadap karya arsitekturnya. Studi preseden
juga dilakukan untuk belajar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai hal
terkait perancangan karya arsitektur yang menjadi preseden, antara lain: bagaimana
pemrograman organisasi ruang tapak dan denahnya sebagai bangunan berfungsi campuran
(mixed use); bagaimana bentuk massa dan tampak bangunannya menampilkan gaya
arsitektur tertentu; bagaimana strukturnya atau mekanikal elektrikalnya menampilkan tema
bangunan hijau; bagaimana suasana yang diciptakan secara eksterior dan interior
menampilkan tema placemaking. Studi preseden diakhiri dengan membuat simpulan hal-
hal apa dari studi preseden yag menjadi pembelajaran atau dapat diterapkan dalam
rancangan tugas akhir.
Pada studi preseden kawasan, Anda mungkin tidak tahu nama Arsitek atau tim ahli
perancang kawasan tersebut. Jika Anda tidak mengetahui siapa perancanganya tidak perlu
khawatir. Pada prinsipnya jelaskan saja hal-hal positif atau keistimewaan yang ada pada
kawasan tersebut, sehingga membuat kawasan tersebut layak dijadikan contoh dalam studi
preseden. Contoh menyusun studi preseden dapat dilihat dalam point Sub-sub Bab 2.3.1.
berikut ini:
2.3.1. Studi Preseden Kawasan Pantai Losari Makassar (Ini Hanya Contoh)
Makassar adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota
besar yang terletak di tepi pantai. Kawasan pantai Losari merupakan ruang kota yang
cantik dengan deretan pertokoan, hotel dan permukiman penduduk yang menghadap laut.
Tidak jauh dari pantai terdapat area perdagangan pusat belanja oleh-oleh Sulawesi Selatan.
Banyak warga kota dan wisatawan yang mengunjungi area tepi pantai dan area tempat
belajna oleh-oleh. Area belanja oleh-oleh terletak di Jalan Somba Opu.
15
Gambar 2
Gambaran Suasana Pantai Losari Kota Makassar
Sumber gambar: [6] Dinas Kebudayaan Sulawesi Selatan; [7] Google Maps, 2020.
Kawasan pantai Losari Makassar merupakan kawasan pantai yang berada di pusat
kegiatan kota Makassar dan telah ditata dengan baik. Salah satu elemen penting kawasan
ini adalah ruang publik Pantai Losari. Dalam suatu Kajian Kementrian Pekerjaan Umum
[7] pembangunan ruang publik pantai Losari dilakukan kebutuhan ruang publik bagi
masyarakat di area pesisir kota Makassar. Ruang publik pantai Losari dibangun dengan
tiga buah anjungan dan menghasilkan ruang publik yang nyaman. Ruang publik pantai
Losari merupakan sebagian dari kawasan Pantai Losari. Secara keseluruhan kawasan
pantai Losari memiliki luas … … … hektar, yang meliputi … … dst dst … … kalimat
anda sendiri … … … Batas kawasan pantai Losari dapat dilihat dalam Gambar 3.
Gambar 3
Batas Kawasan Studi Preseden Kawasan Pantai Losari Makassar
Sumber gambar: [8] Google Maps, 2020.
16
DAFTAR PUSTAKA
[1] “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.”
https://www.kemkes.go.id/article/view/1657/pasar-sehat-upaya-cegah-penularan-
penyakit.html (diakses 30 Maret 2023).
[2] A. Gusti dan F. Fitriyani, “Safety and health risk assessment of a traditional Indonesian
market,” Public Health of Indonesia, vol. 8, no. 3, hlm. 82–88, Sep 2022, doi:
10.36685/phi.v8i3.604.
[3] “Arti kata pasar - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.” https://kbbi.web.id/pasar
(diakses 31 Maret 2023).
[6] PERDA-NOMOR-6-TAHUN-2016-TTG-PENGELOLAAN-PASAR-TRADISIONAL.
[7] “SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM
NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012.”
[11] W. Zhong, T. Schröder, dan J. Bekkering, “Biophilic design in architecture and its
contributions to health, well-being, and sustainability: A critical review,” Frontiers of
Architectural Research, vol. 11, no. 1, hlm. 114–141, Feb 2022, doi:
10.1016/J.FOAR.2021.07.006.
[12] “Sustainable Architectures: Cultures and Natures in Europe and North America - Google
Books.”
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=4oCTAgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR7&ots=M
TRbCqMqhP&sig=23NzEeJWXkcTYSfHoDisSce_saE&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
(diakses 6 April 2023).