PROSES PERENCANAAN
STUDI KASUS
(ANALISIS LOKASI PUSAT PERBELANJAAN DHOHO PLAZA)
DI KOTA KEDIRI
DISUSUN OLEH :
Nama : DANINDRA IQBAL ARROSYID
NIM : 5161511028
BAB I PENDAHULUAN
Perkembangan pusat perbelanjaan saat ini kian meningkat tanpa kendali. Hadirnya
banyak pusat perbelanjaan kini seakan-akan tidak terbendung lagi. Pusat perbelanjaan baru
dapat dengan mudahnya dibangun/didirikan. Hal ini menimbulkan kemungkinan yang
mengkhawatirkan, yakni terlalu fokusnya untuk mendirikan pusatpusat kegiatan baru tersebut
yang akan berdampak pada semakin berkurangnya ruang terbuka (open space) di kota.
Apabila kecenderungan di atas tetap berlanjut tanpa kontrol, bukan tidak mungkin pada suatu
kota mengalami pembangunan yang berlebih (over-built) dan juga semakin cepat dalam
mangalami kejenuhannya atau yang biasa disebut over-capacity.
Kondisi pusat perbelanjaan yang sudah terorganisasi secara rapi pada mulanya adalah
didirikan sebagai fasilitas yang memudahkan para konsumen untuk mengakses sektor
perdagangan dan jasa di kawasan kota. Keberadaan pusat perbelanjaan sekarang ini sudah
tersebar di seluruh kota di Indonesia, tak terkecuali di kota-kota kecil dan terpencil di mana
(paling tidak) telah ada pusat perbelanjaan berupa toko waralaba/minimarket. Oleh karena itu,
untuk mengantisipasi adanya over capacity dalam perkembangan suatu kota diperlukan
analisis lokasi terhadap penentuan pusat perbelanjaan sehingga tercipta keberlanjutan
(sustainability) dalam pembangunannya.
5161511028
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu pertanyaan permasalahan sebagai
berikut.
1. Bagaimana relevansi dan keterkaitan antara pemilihan lokasi pusat perbelanjaan
dengan konsep teori lokasi?
2. Bagaimana implikasi teori terhadap lokasi pusat perbelanjaan?
1.3 Tujuan
Kawasan pusat perbelanjaan daerah masjid Agung yaitu, sekitar alun-alun(Jl. Jenderal
Sudirman, Jl. Urip Sumoharjo, Jl.MT Haryono, Jl. Banjar Ngadim ) Kecamatan Kota, Kota
Kediri.
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Analisa penentuan teori lokasi
terhadap lokasi pusat perbelanjaan.
1.5 Metodologi
Dalam menyusun makalah ini dilakukan metode pengumpulan data berupa Survey
Sekunder. Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan studi pustaka dan
tinjauan media, antara lain:
a. Tinjauan Pustaka
5161511028
Data-data dapat diperoleh dari referensi-referensi buku-buku perpustakaan dan materi-
materi yang terkait dengan pembahasan, slide-slide materi dosen dan slide-slide kelompok
presentasi mahasiswa, serta buku literature lainnya.
b. Tinjauan Media
Perolehan data dapat pula diperoleh dari media elektronik, internet dan sebagainya
yang dapat digunakan sebagai informasi-informasi dalam menyusun makalah ini.
Teori Lokasi industri dari August Losch melihat persoalan dari sisi permintaan (pasar).
Losch mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang
dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena
biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung
menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar.
Losch menyatakan bahwa lokasi optimum adalah tempat laba maksimum, dimana
kelebihan penerimaan atas biaya adalah yang terbesar. Dalam pernyataannya, Locsh mencoba
memasukkan faktor permintaan dalam teori lokasi dengan memperhitungkan luas optimum
pasar. Terdapat beberapa asumsi:
a. Tidak ada perbedaan khusus dalam distribusi inpur faktor bahan baku, tenaga kerja, dan
modal pada wilayah yang homogen.
b. Kepadatan penduduk seragam dan selera konstan.
c. Tidak ada interdepedensi lokasional antara perusahaan-perusahaan.
Terdapat faktor kunci dalam pemilihan tapak untuk lokasi pusat perbelanjaan.
1. Situasi
5161511028
Luas jangkauan pasar ditentukan oleh banyaknya jumlah rumah tangga penduduk atau
populasi yang dikombinasikan dengan fungsi jarak (yang bisa didapat dari sensus, foto udara,
studi perencanaan, dan informasi kode pos).
b. Perubahan Temporal
d. Pesaing
Hal lain yang perlu diwaspadai dalam pemilihan lokasi yaitu seberapa banyak
pesaing dilokasi dan seberapa jauh jaraknya. Keberadaan pesaing pada suatu cluster yang
sama akan mempengaruhi kinerja dari suatu pusat perbelanjaan.
e. Penetrasi Pasar
Suatu pendekatan penetrasi pasar, lebih relevan untuk fasilitas eceran yang
mempunyai operasi tunggal yang mengharapkan untuk meningkatkan penjualan dengan
memperluas area perdagangannya pada suatu ruang atau dengan menarik satu proporsi rumah
tangga yang lebih besar didalam area perdagangan yang ada.
Analisis ini memperlukan dua macam data yaitu pertama, daftar pelanggan yang
dapat dialokasikan diwilayah hunian dan yang kedua, untuk satuan unit ruang yang sama,
informasi acuan atas total jumlah rumah tangga atau pelanggan potensi.
2. Lokasi
a. Batasan lokasi
5161511028
Pada lokasi terdapat suatu batasan terkait fisik yaitu bentuk dari tapak. Kemudian
terdapat batasan lain yang perlu diperhatikan dalm pemilihan tapak yaitu pembatasan zonasi,
area penjualan, dan biaya lahan.
Dalam menjangkau lokasi maka perlu diperhatikan mengenai akses yang mampu
menjangkau lokasi tersebut. Aksesibilitas ini dapay diukur dari volume lalu lintas, kecepatan,
lalu lintas pejalan kaki, dan spot-spot pemberhentian angkatan umum.
4. Parkir
Parkir merupakan hal penting dalam menjamin konsumen untuk berkunjung dalam
pusat perbelanjaan.untuk pengunjung yang lebih suka menggunakan kendaraan pribadi
makadiperlkan sebuah lahan parkir yang cukup luas dan perhitungan jarak terhadap bangunan
mempengaruhi keputusan pengunjung.
5. Visibilitas
Tanda-tanda seperti reklame tanda arah menuju lokasi akan menarik konsumen untuk mau
berkunjung pada suatu lokasi tertentu.
6. Atraksi terdekat
Keberadaan land use disekitar lokasi pusat perbelanjaan yang menarik seperti terdapat cluster
perdagangan lain mampu meningkatkan daya tarik suatu zona perdagangan.
Berikut beberapa atribut lokasi yang sangat berpengaruh pada pemilihan lokasi, yaitu:
1. Lokasi
Lokasi yang baik memiliki wilayah sekitar yang bersifat kondusif dalam mendukung
pusat perbelanjaan. Lokasi yang baik adalah lokasi dengan arus kunjung tinggi
.
2. Kemudahan Akses
5161511028
Kemudahan akses memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk keluar masuk
pusat perbelanjaan. Fokus kemudahan akses mencakup pola jalan raya, kondisi, hambatan,
dan transportasi publik. Pola jalan raya mencakup hubungan dengan jalan raya utama, serta
akses masuk dan keluar ke jalan raya utama. Transportasi publik merujuk pada saran
transportasi yang melayani masyarakat umum menuju lokasi, serta jaraknya ke tempat
pemberhentian, stasiun, dan tempat pergantian.
3. Visibilitas
4. Bangunan
Lahan parkir sangat penting bagi pusat perbelanjaan yang tidak memiliki akses sarana
transportasi publik memadai, sehingga para pembelanja diperkirakan harus mengendarai
mobil pribadi, misalnya untuk pusat ritel yang berada di pinggir kota. Lahan parkir yang tidak
memadai atau jauh akan menurunkan minat pembelanja untuk mengunjungi pusat
perbelanjaan.
Pada dasarnya site pusat perbelanjaan bisa berada di dalam kawasan Central
Bussiness District (CBD) atau pusat kota, dan bisa pula terletak di luar CBD atau Sub Urban.
Adapun beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi pusat perbelanjaan, antara lain:
1. Perletakan
Lokasi harus berada di kawasan perdagangan sesuai dengan peruntukan lahan (tata
guna lahan);
Letak lokasi strategis sehingga mendukung fungsi dan tuntutan bangunan yang
direncanakan
5161511028
2. Pencapaian
Kondisi topografi pada lokasi harus bisa mendukung perencanaan dari segi konstruksi
dan ekonomi.
BAB III
GAMBARAN UMUM
Pusat Perbelanjaan Dhoho Plaza Kediri berlokasi di pusat Kota Kediri Kawasan pusat
perbelanjaan daerah masjid Agung yaitu, sekitar alun-alun(Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Urip
Sumoharjo, Jl.MT Haryono, Jl. Banjar Ngadim ) Kecamatan Kota, Kota Kediri.
Keberadaanya yang mengambil sebagian dari wilayah alun-alun Kota Kediri menjadi polemik
di kalangan masyarakat kota Kediri pasalnya bangunan ini sebelumnya merupakan lapangan
tenis alun-alun Kediri.
5161511028
b. Kondisi pusat perbelanjaan
BAB IV
ANALISA
Lokasi penelitian sebagai wilayah studi secara umum ialah Kota Kediri. Sedangkan
wilayah secara khusus adalah pusat perbelanjaan (Dhoho Plaza) dan sekitarnya. Keseluruhan
pusat perbelanjaan yang dijadikan sebagai lokasi penelitian merupakan pusat perbelanjaan
(shopping centre) dan department store dengan skala pelayanan kota.
5161511028
2. Skala pelayanan pusat perbelanjaan kota atau regional
Salah satu teori yang relevan dan mewakili kondisi Dhoho Plaza di Kota Kediri adalah teori
Neo dan Wing (2005). Berikut adalah analisis implikasi teori terhadap lokasi Dhoho Plaza.
a. Lokasi
b. Kemudahan Akses
d. Bangunan
Bangunan pusat perbelanjaan harus memiliki parkir dan ruang untuk bongkar muat barang.
a. Lokasi
5161511028
Dhoho Plaza berada di Kecamatan Klojen, Kediri yang sangat menunjang sebagai
pusat perbelanjaan dan berarus kunjung tinggi karena terletak di tengah kota dengan jalur
utama penghubung antarwilayah.
b. Kemudahan Akses
- Lokasi Dhoho Plaza berada di jalan utama (arteri primer) dari dan ke Surabaya.
- Kondisi jalan baik
c. Visibilitas
Penunjuk arah telah ada banyak di jalan-jalan utama. Selain itu, pada jalan masuk
menuju Dhoho Plaza juga terdapat papan reklame dan penunjuk arah untuk memudahkan
menuju lokasi.
d. Bangunan
Satu hal yang kurang di pusat-pusat perbelanjaan Kota Kediri adalah sistem
perparkirannya. Karena lokasinya yang berada di jantung kota sehingga banyak keluar
masuknya kendaraan dari arah timur,utara dan selatan
5161511028
1. ISI DARI STUDI KASUS
Secara garis besar, lokasi Dhoho Plaza memiliki relevansi/ kesesuaian dengan
teoriteori lokasi yang ada (Teori Neo dan Wing, Teori Simmons, Teori August Losch,
dan teori Lokasi Pusat Perbelanjaan).
Fasilitas lahan parkir yang kurang cukup luas menyebabkan beberapa kendaraan
terpaksa parkir secara on street ketika arus pengunjung ramai.
Dalam menentukan suatu lokasi harus memperhatikan beberapa hal penting yang
mempengaruhi perkembangan usaha yang dibangun khususnya lokasi pusat
perbelanjaan (Dhoho Plaza), kelas konsumen (pemasaran) serta jarak dengan lokasi
pusat perbelanjaan lain.
5161511028
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah: Konsep dan Teori. Edisi 1. Graha
Ilmu.Yogyakarta.
Robinson, Tarigan. 2005. Ekonomi Regional: Teori Dan Aplikasi. Edisi Revisi. PT. Bumi
Aksara.Jakarta.
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kediri
http://wongkediri.net/bangunan/dhoho-plaza.htm
Loch, August. 1968. The Economic of Location. John wiley and Sons. New york.
5161511028