Executive Summary
Bab I Pendahuluan
Pada Bab ini dijelaskan secara garis besar saja, hal-hal terkait dengan proyek yang terdiri dari Latar
Belakang, Tujuan dan Ruang Lingkup. Detail tentang hal-hal tersebut diatas akan dibahas pada Bab-
bab selanjutnya.
Bab ini berisi kajian urgensi kebutuhan dan bagaimana Pemda akhirnya berkesimpulan bahwa
dengan kondisi yang ada saat ini maka Pembangunan / Pengembangan / relokasi pasar merupakan
solusi dari semua permasalahan yang ada. Hal-hal yang akan dibahas dalam Bab ini adalah:
Sedangkan jika proyek ini adalah proyek relokasi atau pengembangan/rehabilitasi pasar
maka untuk melihat potensi pedagang yang mau pindah atau direlokasi maka harus
dilakukan suatu Real Demand Survey (RDS) yang minimal harus bisa menjawabapakah para
pedagang sudah mengetahui rencana pemindahan pasar, setuju atau menolak atas
rencana pemindahan, kesanggupan pedagang dalam memenuhi kewajiban di tempat yang
baru misalnya dengan mekanisme membeli atau menyewa, jumlah hari berdagang di
tempat yang baru, jenis barang dagangan dan penghasilan pedagang per hari. RDS
dilaksanakan setelah sosialisasi Kepala Daerah kepada para pihak terkait pembangunan /
pengembangan/ relokasi pasar. RDS minimal berisi:
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-penyusunan-fs-pasar 1/5
8/17/2019 Panduan Penyusunan FS Pasar
c. Alternatif solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh daerah dengan mengacu pada
keterkaitan antara gambaran umum pasar di daerah dengan kajian kebutuhan
pembangunan/pengembangan/relokasi pasar. Rekomendasi solusi yang dipilih dan nilai
lebih yang didapatkan dengan melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan yang ada serta dampak jika rencana tersebut tidak dilaksanakan.
Bab ini berisi review / kajian kelayakan dari segi karakteristik Pemda sebagai debitur. Bab ini akan
menunjukan peran strategis PEMDA dalam menyelesaikan atau menjawab permasalahan yang
muncul pada Bab II dan dampak yang akan muncul jika permasalahan tersebut dilaksanakan oleh
pihak selain PEMDA. Peran strategis menggambarkan PEMDA sebagai bagian dari solusi terkait
rencana untuk melakukan pembangunan/pengembangan/relokasi pasar. Peran strategis yang
dilakukan oleh PEMDA dapat dikaitkan dengan:
1. Risiko-risiko terkait peningkatan pelayanan pasar yang bersih dan memadai bagi masyarakat
yang hanya dapat dimitigasi dengan kehadiran Pemda sebagai pelaku pelaksana
pembangunan/pengembangan pasar tersebut.
2. Pemda telah melakukan perencanaan atas pelaksanaan proyek ini sesuai dengan RPJMD
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa proyek ini merupakan prioritas Pemda.
Dalam Bab ini juga akan disampaikan rencana PEMDA sebagi bagian solusi untuk mendukung
pelaksanaan proyek terkait dengan permasalahan yang dihadapi diantaranya mencakup arah
kebijakan yang diambil terkait dengan pelaksanaan proyek (misal sosialisasi Kepada Daerah kepada
Pedagang); kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan; kebijakan lain yang terkait dengan
operasional pasar (misal kebijakan tarif).
jawaban atas permasalahan yang ada pada bab II. Review Business plan meliputi aspek sebagai
berikut:
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-penyusunan-fs-pasar 2/5
8/17/2019 Panduan Penyusunan FS Pasar
dalam persaingan. Konsultan juga akan mempelajari dan menyajikan secara detail
perkembangan industri secara global, serta berbagai hal penting lain dalam industri yang akan
mempengaruhi kinerja pasar.
Hasil review digunakan untuk mengevaluasi business plan yang telah dibuat oleh pengelolaan
pasar, dan akan menjadi dasar untuk menilai ketepatan dalam pemilihan asumsi dari proyeksi
keuangan proyek dan menarik kesimpulan atas kesinambungan pasar dalam menjalankan
operasional pasar.
Bab ini berisi review/kajian kelayakan proyek dari segi teknis konstruksi/ pembangunannya yang
memuat antara lain:
1. Pemilihan lokasi proyek untuk pasar baru yang akan dibagun atau direlokasi, lokasi pasar
sementara jika akan dibangun pada lokasi lama, tambahan lokasi untuk pasar yang
dikembangkan.
2. Spesifikasi detail proyek berdasarkan RAB yang disusun sesuai dengan standar biaya umum
setempat dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
3. Tahapan Pelaksanaan proyek (kurva S) mencakup rencana tahapan pembangunan pasar,
rencana persiapan lokasi sementara dan strategi pemindahan pedagang sementara (untuk
pasar yang dibagun pada lokasi lama)
Bab ini berisi review / kajian kelayakan proyek dari segi legal dan perijinan yang memuat antara lain:
a. Peraturan tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional pusat perbelanjaan dan toko
modern
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-penyusunan-fs-pasar 3/5
8/17/2019 Panduan Penyusunan FS Pasar
b. Peraturan Kementerian Perdagangan tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar
tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.
c. Peraturan Kementerian Dalam Negeri tentang pengelolaan dan Pembinaan Pasar
Tradisional
Bab ini berisi review / kelayakan keuangan dari dua hal yaitu PEMDA sebagai pelaku dan kelayakan
keuangan Proyek itu sendiri.
hutang pajak PPn/PPh). Disamping itu, tingkat kemandirian dapat juga dibaca sebagai
indikator tingkat partisipasi masyarakat lokal terhadap pembangunan daerah, indikator
perkembangan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakatnya.
b. Proyeksi APDB selama masa pinjaman
Proyeksi atas APBD merupakan prediksi dari kondisi keuangan daerah yang minimal
meliputi Pendapatan dan Belanja Daerah selama masa pinjaman. Proyeksi dilakukan untuk
melihat kemampuan pemerintah daerah apakah nantinya memiliki kemampuan keuangan
yang memadai selama masa pinjaman.
Proyeksi dapat dilakukan dengan cara:
1) Menggunakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk
memperhitungkan proyeksi pendapatan dan belanja dengan mengacu pada proyeksi
keuangan jangka menengah serta kebijakan pembangunan jangka menengah
Pemda.
2) Menggunakan trend data historis (realisasi anggaran minimal 5 tahun terakhir)
sebagai dasar asumsi perhitungan proyeksi.
c. Kesesuaian dengan PP nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah yang memuat
antara lain:
1) Batas Maksimum Pinjaman
2) Perhitungan Rasio DSCR selama masa pinjaman
d. Batas Maksimal Defisit APBD yang disesuaikan dengan PMK Nomor 127/PMK.07/2011
2. Kelayakan Keuangan Proyek terdiri atas:
a. Studi perhitungan nilai wajar proyek, yaitu studi hasil perhitungan kelayakan nilai wajar
proyek, yaitu studi hasil perhitungan kelayakan nilai wajar harga bahan baku berdasarkan
RAB yang disusun sesuai dengan standar biaya umum setempat dan peraturan menetri
teknis dan Owner Estimates.
b. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan analisis keuangan yang berisi baseline
data yang menjadi dasar atas perhitungan cash in serta cash out project. Baseline data bisa
berupa data eksisting pemasukan dan pengeluaran riil pasar yang kemudian dijadikan
dasar perhitungan proyeksi atau jika pasar baru, berdasarkan hasil benchmarking pasar
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-penyusunan-fs-pasar 4/5
8/17/2019 Panduan Penyusunan FS Pasar
d. Proyeksi cash flow selama masa ekonomis proyek baik dengan asumsi optimis, moderat,
dan pesimis yang disertai dengan proyeksi cash flow dengan menggunakan analisis
sensitivitas yang mempertimbangan faktor kenaikan harga, jangka waktu dll. (dalam
penyusunan cash flow proyek harus memasukkan komponen pinjaman ke PIP beserta
pengembalian pokok dan bunga pinjaman ke SMI)
e. Rencana penarikan dan pengembalian pinjaman. Rencana penarikan pinjaman disesuaikan
dengan progres proyek yang mengacu pada kurva S untuk asumsi penarikan, sedangkan
untuk pengembalian pinjaman kepada SMI didasarkan atas cashflow proyek.
3. Hal hal lain yang perlu dimasukkan dalam Bab ini adalah terkait hal-hal sebagai berikut:
a. Skema pembiayaan; merupakan penjelasan seberapa besar porsi pembiayaan yang dapat
dibiayai melalui APBD dan berapa porsi yang diusulkan melalui fasilitas pembiayaan
infrastruktur daerah dari SMI. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan gambaran mengenai
seberapa optimal pembiayaan yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah sehingga tidak
membebani keuangan daerah.
b. Skema pembagian risiko; merupakan penjelasan pembagian risiko yang mungkin timbul
akibat rencana pembangunan/pengembangan infrastruktur daerah, sehingga diperlukan
adanya jaminan untuk dapat memastikan bahwa kegiatan pembangunan pengembangan
infrastruktur dapat berjalan sesuai dengan yang telah disepakati.
c. Skema pengembalian dana; merupakan penjabaran mengenai rencana pengelolaan
fasilitas pembiayaan sesuai dengan proyeksi kemampuan keuangan daerah. Skema
pengembalian dana disusun berdasarkan kemampuan keuangan daerah dengan
mempertimbangkan lama masa konstruksi.
Penutup berisi kesimpulan dari pelaksanaan Studi Kelayakan yang telah dilakukan yang menyatakan
bahwa proyek ini layak/tidak layak untuk ditindaklanjuti
Akhir setiap FS menampilkan profil konsultan penyusun FS secara umum, mencakup profil team
konsultan yang terlibat dalam penyusunan FS, pengalaman konsultan dalam penyusunan FS
proyek lain.
http://slidepdf.com/reader/full/panduan-penyusunan-fs-pasar 5/5