PENDAHULUAN
I-1
Pendahuluan I-2
kaitannya dengan magnet primer (crowd dan ruang publik terbuka) sebagai daya
tarik utama dalam pusat perbelanjaan tersebut.
d. Koridor Merupakan ruang yang digunakan untuk berjalan kaki. Koridor terbagi
menjadi dua macam, antara lain :
1. Koridor Utama yang merupakan orientasi dari toko-toko yang ada di
sepanjang toko- toko tersebut dengan lebar sekitar 15 meter untuk koridor
outdoor.
2. Koridor Tambahan (Sekunder) yang merupakan koridor yang terletak pada
sepanjang koridor utama dengan lebar minimal untuk koridor sekunder
adalah 6 meter untuk koridor outdoor. e. Street Furniture Merupakan elemen
desain yang melengkapi keberadaan suatu jalan, yang berintegrasi dengan
pohon, antara lain berupa lampu jalan, patung, desain grafik, kolam, tempat
duduk, pot taman, tempat sampah dan lain-lain.
Lokasi Mall Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa lokasi
merupakan kunci sukses suatu pusat perbelanjaan termasuk mall sehingga dengan
demikian pemilihan lokasi harus benar- benar diperhatikan. Pemilihan Lokasi
Marlina (2008:204) menyatakan bahwa pilihan tujuan berbelanja akan tergantung
pada nilai keuntungan yang didapat konsumen bila berbelanja ke tempat yang
ditujunya. Pada sumber yang sama juga dijelaskan teori tentang berbelanja
tersebut. Berikut rangkuman dari teori tersebut :
a. Spatial Interaction Theory (Teori Interaksi Ruang) Jarak pengunjung ke
lokasi mall merupakan faktor penghambat sementara daya tarik mall
merupakan faktor pendorong sehingga dapat dianalisa ketentuan antara
jarak dan daya tarik.
b. Behaviour Theory (Teori Perilaku Individu) Keputusan konsumen dalam
memilih dipengaruhi oleh keadaan konsumen tersebut terhadap fasilitas
yang ada. Setiap konsumen memiliki karakter yang berbeda sehingga perlu
dianalisa karakter-karakter konsumen yang akan berkunjung. Berdasarkan
sumber ini, maka dapat dikatakan bahwa sem akin jauh jarak mall dengan
pusat keramaian maka semakin banyak pula hal/fasilitas menarik yang harus
disediakan untuk menarik pengunjung atau dengan menyediakan potongan
harga yang cukup menjanjikan. Namun bukan berarti karena jaraknya dekat
menjadikan mall minim fasilitas dan fitur menarik lainnya.
Pemilihan Tapak Marlina (2008:208) menjelaskan pertimbangan pemiilihan
tapak untuk sebuah pusat perbelanjaan dapat dilakukan berdasarkan kriteria sebagai
berikut :
a. Tapak yang dipilih memungkinkan untuk dibangun dan terletak di dalam
kawasan perdagangan yang direkomendasikan dalam analisis pasar.
b. Tapak yang dipilih mempunyai ukuran yang cukup luas dan bentuk yang sesuai
untuk rancangan area perdagangan dengan segala kelengkapannya, termasuk
ruang parkir yang cukup.
c. Aturan-aturan pemanfaatan ruang pada lahan yang dipilih tidak menghambat
pembangunan yang akan dilakukan.
d. Lokasi tapak mudah dicapai, terutama dari fasilitas umum seperti bandara dan
stasiun.
e. Harga tanah harus disesuaikan dengan jumlah modal dan uang sewa yang
mungkin diperoleh.
f. Ketersediaan jaringan utilitas yang memadai sesuai jenis pusat perbelanjaan
yang direncanakan.
g. Kondisi geologi dan hidrologi tanah untuk analisis jenis pondasi yang
digunakan.
Berdasarkan sumber ini maka dapat disimpulkan bahwa persyaratan lokasi
yang terbaik adalah kedekatan dengan pemukiman yang juga berimbas pada
akses.Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
pembangunan gedung.
Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing harus sesuai
dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri. Dengan
memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian konstruksi
gedung serta peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut yang termasuk ke
dalam sistem plambing. Yang termasuk ke dalam sistem plambing adalah alat
plambing (fixture), peralatan (equipment) dan aksesorisnya. Selain itu, desain atau
rancangan instalasi dan pemeliharaan juga termasuk dalam sistem plambing.
Fungsi dari sistem plambing dan alat plambing adalah pertama untuk
menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang
cukup dan yang kedua membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa
mencemari bagian penting lainnya. Fungsi pertama dilaksanakan oleh sistem
penyediaan air bersih dan sistem kedua oleh sistem pembuangan.
Pada masa lalu, tujuan sistem penyediaan air adalah untuk menyediakan air
yang cukup berlebihan. Tetapi pada masa kini pembatasan dalam jumlah air yang
dapat diperoleh karena pertimbangan penghematan energi dan adanya keterbatasan
sumber air.
Meskipun sistem plambing adalah sarana yang paling tepat dan dikenal
banyak orang tetapi bukan tidak mungkin untuk merancang dan melaksanakannya
tanpa menggunakan bahan komputer. Walaupun demikian kesalahan dalam
perancangan, pemasangan dan perawatan dari peralatan plambing dapat
membahayakan jiwa manusia. Kenyataannya banyak kecelakaan yang fatal telah
terjadi dan banyak yang terkena penyakit akibat ke-salahan pemasangan instalasi
plambing. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instalasi plambing tidaklah
semudah sebagaimana tampaknya dari luar, sehingga dibuat undang-undang
peraturan pedoman pelaksanaan (code of practice) standar dan sebagainya.