Anda di halaman 1dari 5

PENGAJUAN JUDUL

“PERANCANGAN TERMINAL TIPE B

DI KOTA WATANSOPPENG KABUPATEN SOPPENG

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU”

NAMA : WINDYA RIZKY WULANDARI

NIM : 45 17 043 031

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kabupaten Soppeng adalah sebuah daerah yang mempunyai destinasi wisata yang cukup
banyak dan beragam. Objek wisata di Kabupaten Soppeng tersebar di seluruh wilayah, baik
itu wisata budaya maupun wisata alam yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan
domestik maupun manca negara. Selain segi pariwisata, Kabupaten Soppeng juga merupakan
daerah yang cukup berkembang dalam segi ekonomi dan memiliki mobilitas manusia yang
cukup tinggi. Maka dari itu keberadaan terminal sangat berperan penting sebagai prasarana
transportasi.
Kehadiran terminal sebagai salah satu sarana transportasi daerah, sekaligus meningkatkan
akomodasi perkotaan terutama kepentingan mobilitas penumpang di luar Kabupaten Soppeng
maupun penumpang dalam daerah. Pengertian dari terminal menurut Departemen
Perhubungan (1996) adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai
fungsi utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan
dan menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ke tujuan akhir suatu perjalanan,
juga sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus
angkutan penumpang dan barang, disamping juga berfungsi untuk melancarkan arus
angkutan penumpang atau barang.
Terdapat dua terminal di Kabupaten Soppeng yaitu terminal Cabbenge, Kecamatan
Lilirilau, dan terminal Takalala, Kecamatan Marioriwawo. Jauhnya jarak kedua terminal dari
pusat Kota Soppeng menjadi permasalahan penumpang dalam daerah Kota Soppeng yang
ingin melakukan perjalanan ke luar daerah.
Awalnya terdapat terminal di tengah-tengah pusat Kota Soppeng yang terletak di Jalan
Pemuda. Namun pada tahun 2018 telah dibongkar lalu di tata ulang menjadi pusat pertokoan
Kota Soppeng. Pembongkaran ini dimaksudkan untuk memberikan akses lebih mudah bagi
para pengunjung pusat pertokoan serta adanya faktor lokasi terminal yang harus berada di
luar kawasan pusat kota atau terletak di kawasan pinggir kota. Akibat dari pembongkaran
terminal tersebut adalah terjadinya kemacetan di sekitar pusat pertokoan karena mobil
penumpang parkir di badan jalan Pemuda.
Perencanaan terminal di Kota WatanSoppeng merupakan solusi dari pembongkaran
terminal lama yang telah di alih fungsikan menjadi pusat pertokoan. Terminal yang
direncanakan berada tidak jauh dari pusat Kota Soppeng sehingga memudahkan penumpang
dalam daerah melakukan perjalanan.
Dalam perancangan terminal ini ditekankan pada arsitektur hijau, dimana arsitektur hijau
digunakan sebagai strategi desain perencanaan dan perancangan guna mengatasi
permasalahan tersebut dan untuk meningkatkan kesadaran pengguna akan pentingnya rasa
peduli terhadap lingkungan.
Dari uraian diatas, maka Kota Watansoppeng membutuhkan terminal tipe B yang baru
dengan letak yang strategis yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memadai. Maka
terminal baru tersebut harus dapat memberikan tingkat pelayanan yang optimal dalam
menciptakan transportasi yang tertib, lancar dan nyaman.

B. Rumusan Masalah
1. Non Arsitektur
a. Bagimana mewujudkan kebutuhan ruang dengan kapasitas yang memadai terminal di
Kota Watansoppeng sehingga aktifitas penumpang dan kendaraan dapat berjalan
dengan lancar?

2. Arsitektur
a. Bagaimana mendesain terminal tipe B yang dapat memudahkan pelayanan terhadap
pengguna dan pengunjung terminal di Kota Watansoppeng?
b. Bagaimana penerapan konsep arsitektur hijau pada terminal tipe B di Kota
Watansoppeng?

C. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Mewujudkan konsep perencanan dan perancangan Terminal Tipe B di
Watansoppeng, dengan pendekatan arsitektur hijau, sehingga aktivitas yang terdapat
didalamnya dapat berjalan dengan lancar serta memberikan kemudahan dalam hal
transportasi.

2. Sasaran
Merencanakan sistem sirkulasi serta program ruang yang tepat serta bentuk
bangunan yang dapat menunjukkan segala kegiatan yang ada di dalam terminal
Watansoppeng dengan penekanan pada konsep Arsitektur Hijau.

D. Lingkup Pembahasan
1. Tinjauan terminal dengan batasan terminal tipe B
2. Di dalam perancangan Terminal tipe B Watansoppeng ini harus tetap memperhatikan
fungsi dan tata guna lahan yang ada, sehingga bangunan ini nantinya benar-benar
fungsional dan keberadaannya nanti tidak mengganggu lingkungan sekitar

E. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan adalah dengan metode deskriptif dengan pendekatan
dedukatif, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dengan landasan teori
yang terkait.

1. Menentukan Ide Dasar Perancangan Tahap pertama yaitu proses pencarian ide
berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi sebagai berikut:
a. Belum tersedianya terminal baru setelah pembongkaran terminal di Kota
Watansoppeng yang di alihkan menjadi pusat pertokoan.
b. Kebutuhan program perencanaan dan perancangan terminal tipe B dari berbagai
aspek yang dibutuhkan.
2. Pengumpulan Data Tahap selanjutnya yaitu data yang didapatkan melalui studi literatur
dan referensi yang berkaitan dengan perancangan bangunan terminal. Studi literatur yang
dilakukan pada hal ini adalah dengan melakukan kajian dari berbagai sumber pustaka
seperti (1) buku; (2) jurnal ilmiah; (3) artikel; (4) penelitian sebelumnya; dan (5)
preseden.
3. Pengolahan Data adalah proses analisis yang meliputi analisis pelaku kegiatan, analisis
peruangan, analisis lokasi dan site, analisis bentuk dan tampilan, analisis struktur dan
utilitas Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis melalui pendekatan programatik
perancangan, yaitu dengan menggunakan teori-teori perancangan arsitektur yang
berkaitan dengan perancangan terminal tipe B di Watansoppeng.
4. Sintesa/Kesimpulan yaitu konsep yang merupakan hasil analisis yang nantinya akan
menjadi pedoman dalam merancang objek yang direncanakan. Konsep ini meliputi
konsep pelaku kegiatan dan kebutuhan ruang, konsep site, konsep bentuk dan tampilan
bangunan serta konsep struktur dan utilitas.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan ini dimaksudkan untuk dapat memberikan sedikit gambaran mengenai
isi Makalah secara ringkas dan jelas, sehingga antara bab satu dengan bab lain akan saling
berhubungan. Adapun perincian sistematika penyusunan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab Pendahuluan ini terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
dan Sasaran, Lingkup Pembahasan, Metode Pembahasan serta Sistematika
Penulisan.
BAB II Tinjaun Pustaka

Bab ini berisi tentang tinjauan literatur dan studi-studi terkait mengenai subtansi
materi, metode perancangan yang digunakan serta elemen perancangan terkait
untuk mendukung kemudahan didalam perancangan objek.

BAB III Pembahasan


Merupakan bab mengenai pembahasan tentang teori umum Kota Soppeng serta
mengenai Judul penulisan ini sendiri, yaitu Perancangan Terminal Tipe B di Kota
Watansoppeng dengan pendekatan Arsitektur Hijau.
BAB IV Kesimpulan
Merupakan bab yang berisi tentang kesimpulan bab I, bab II, bab III.

Anda mungkin juga menyukai