Anda di halaman 1dari 14

BAB V

TINJAUAN LOKASI

A. Acuan Dasar Perancangan Makro

1. Acuan Pemilihan Lokasi

Sesuai dengan fungsi bangunan sebagai kawasan peruntukan olahraga, untuk

menunjang dalam penentuan lokasi ada beberapa kriteria yang harus

diperhatikan:

a. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Enrekang

yang berlaku.

b. Lokasi perancangan berada di pusat kegiatan lokal promosi yang disebut

PKLp yaitu pusat kegiatan yang dipromosikan agar dapat berfungsi untuk

melayani beberapa kecamatan.

c. Lokasi perancangan berada dekat dengan poros kabupaten dan dekat dengan

fasilitas umum, dan fasilitas penunjang lainnya.


Gambar: Peta Kabupaten Enrekang
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang

2. Analisa Pemilihan Tapak

a. Data Tapak

Pemilihan tapak merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam

perencanaan guna menghubungkan bangunan dengan lokasi sekitar, maka

diperlukan dasar pertimbangan dan kriteria pemilihan tapak.

Dasar pertimbangan pemilihan tapak, yaitu :

1) Sesuai dengan RTRW Kabupaten Enrekang

2) Tersedianya jaringan utilitas

3) Adanya lahan yang cukup untuk pembangunan stadion mini

Lokasi perancangan berada di Belajen, Kelurahan Kambiolangi, Kecamatan

Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, berbatasan dengan:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan tanah kosong.

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor Camat Alla dan rumah

penduduk.

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah penduduk.

4) Sebelah Barat berbatasan dengan SDN 112 Belajeng, lading pertanian

penduduk dan rumah penduduk.


Gambar: Kecamatan Alla
Sumber: https://docplayer.info/

Gambar: Lokasi Tapak


Sumber: google maps

Luas keseluruhan tapak lokasi perancangan yaitu 11.391 m² (1,1 Ha).

b. Batasan Tapak

Sisi utara dibatasi oleh tanah kosong, batas Timur Kantor Camat Alla

dan rumah penduduk, bagian Selatan tapak dibatasi oleh rumah penduduk,

sementara bagian barat tapak dibatasi oleh SDN 112 Belajen, Ladang
pertanian penduduk dan rumah penduduk. Lebih jelasnya dapat dilihat dari

gambar dibawah,

Gambar: Batas Site


Sumber: Dokumentasi pribadi 2021

3. Analisa Pengolahan Tapak

a. Analisa Entrance dan Sirkulasi

Analisa:

Jalanan berada disekeliling tapak yaitu Jalan Kambiolangi, Kecamatan Alla.


Gambar: Analisa Entrance dan Sirkulasi
Sumber: Analisa Penulis 2021

Gagasan/Ide:

Pencapaian main entracen dan exit dibuat mengelilingi bangunan untuk

menghindari timbulnya kemacetan, dan exit berada di sisi utara dan selatan

tapak.

Gambar: Ide/Gagasan Entrance dan Sirkulasi


Sumber: Analisa Penulis 2021

b. Orientasi Matahari dan Arah Angin


Dua elemen pencahayaan dan penghawaan sangat penting dilakukan

secara benar, dengan tujuan agar ruang-ruang di dalam mendapat

pencahayaan dan penghawaan alami cukup, agar memberi kenyamanan

pemakai dalam melakukan aktifitas.

Analisa:

Unsur positif dari matahari adalah penerangan alami terutama di siang, unsur

negative dari matahari adalah terik yang menyilaukan yang berbahaya ini

disebut dengar sinar UV.

Gambar: Analisa Orientasi Matahari dan Arah Angin


Sumber: Analisa Penulis 2021

Gagasan/Ide:

1) Penambahan vegetasi pada area yang terpancar matahari berlebihan

sehingga dapat meredam panas dan menyejukkan udara.

2) Orientasi bangunan dibuat mengarah ke selatan.


Gambar: Gagasan/Ide Orientasi Matahari dan Arah Angin
Sumber: Analisa Penulis 2021

c. View

Memaksimalkan view dari luar tapak ke stadion mini, makanya perlu

penataan tapak dengan membuat bangunan dan landscape yang indah.

Sehingga terlihat lebih menarik dan mempunyai identitas yang kuat.

Analisa:

View yang terdapat pada lokasi tapak merupakan view jalan di sekeliling

tapak.

Gambar: Analisa View


Sumber: Analisa Penulis 2021
Gagasan/Ide:

View kedalam tapak yaitu dengan perencanaan fasad yang dapat

mencerminkan fungsi bangunan tersebut.

Gambar: Gagasan/Ide View


Sumber: Analisa Penulis 2021

d. Kebisingan

Analisa:

1) Sumber kebisingan sedang berada di sisi utara, timur, dan selatan tapak.

2) Sumber kebisingan rendah di sisi barat tapak.


Gambar: Analisa Kebisingan
Sumber: Analisa Penulis 2021

Konsep:

1) Tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari jalan raya dapat diredam salah

satunya dengan mengusahakan keberadaan vegetasi pepohonan.

2) Bangunan Stadion Mini harus meminimalisirkan kebisingan yang keluar

dengan memundurkan bangunan agar tidak dekat dengan jalan.

Gambar: Ide/Gagasan Kebisingan


Sumber: Analisa Penulis 2021
4. Sistem Zonasi

Penataan zona perlu dilakukan untuk mendapatkan efesiensi dalam

memanfaatkan lahan guna menghindari rancangan yang tidak sesuai dengan

tapak. Penataan zona pada bangunan stadion mini dilakukan berdasarkan

karakter dan lokasi dari kelompok kegiatan yang ada, yaitu:

B. Acuan Kebutuhan Ruang

1. Acuan Kebutuhan Ruang

Memenuhi kebutuhan ruang dengan kapasitas yang memadai kegiatan tiap

kelompok dengan menetapkan pengguna, jumlah pengguna serta aktifitas yang

dilakukan oleh pengguna stadion mini, agar nantinya pengguna dapat menikmati

kebutuhan ruang yang telah ditentukan.

Kebutuhan ruang permandian alam lereng hijau Bulu Dua terdiri dari:

Kelompok Ruang Jenis Ruang


Stadion 1. Lapangan
2. Ruang pemansan
3. Team Benches dan technical Area
4. Ruang ganti pemain
5. Ruang pelatih
6. Ruang wasit
7. Ruang doping
8. Ruang medis
9. Ruang inspektur pertandingan dan match
official
10. Ruang rapat
11. Ruang anak gawang
12. Ruang control
13. Gudang
14. Ruang technical study group
15. Ruang media
16. Tribun media
17. Ruang konferensi pers
18. Mixed zone
19. Tribun regular
20. Tribun VIP
21. Tribun VVIP
22. Tribun Disabel
23. Toilet
1. Lobby
2. Ruang CEO (Owner)
3. Ruang rapat
4. Ruang manager
Kantor
5. Ruang staff
6. Pantry
7. Ruang komunal
8. Toilet
1. Teras
2. Garasi
3. Ruang komunal
4. Kamar tidur
5. Kamar mandi
Mess Tim 6. Ruang rekreasi
7. Ruang makan
8. Dapur
9. Ruang cuci
10. Ruang sholat
11. Ruang strategi
Tempat Latihan 1. Lobby
2. Koridor
3. Ruang Gym
4. Ruang kelas
5. Ruang serba guna
6. Ruang ganti
7. Ruang pemanasan
8. Ruang Latihan indoor
9. Ruang staff pelatih
10. Ruang video analisis
11. Lapangan outdoor
12. Rooftop (area pantau)
13. Gudang peralatan
14. Kamar mandi
1. Pos Keamanan
2. Ruang generator
3. Toilet
4. Ruang pompa air
Ruang Service 5. Ruang panel induk
6. Unit pengolahan limbah air hujan
7. Ruang sampah
8. Gudang
9. Koridor Service
1. Kolam retensi
2. Taman aktif
3. Taman pasir
Lanscape 4. Area parkir umum
5. Area parkir staff dll
6. Sirkulasi kendaraan
7. Sirkulasi pejalan kaki

2. Besaran Ruang

Untuk mendapatkan besaran ruang didapatkan pada pola aktivitas dan

peralatan yang digunakan oleh pelaku dalam ruang/area tersebut. Selain itu,

berdasarkan pula pada pertimbangan.

a. Jenis dan Fungsi Ruang


b. Jenis Pemakaian Ruang

c. Jumlah Pelaku Kegiatan

Standar ruang yang digunakan adalah :

a. Neufert Architect Data ( NAD)

b. Time Saver Standart Fot Buildings Types (TSS)

c. Standar-standar ruang untuk bangunan-bangunan dalam sebuah objek

wisata (SBW)

d. Asumsi berdasarkan studi peralatan dan ruang gerak (ASM)

e. Studi Banding (SB)

Standar- standar tersebut merupkan dasar perhitungan besaran ruang.

Dalam perencanaan, luasan yang ditetapkan dapat disesuaikan kembali dengan

luasan yang tersedia dan nilai-nilai estetika serta kenyamanan dan keleluasaan

pemakai ruang.

Adapun perincian kebutuhan ruangnya adalah sebagai berikut :

Prediksi jumlah pengunjung objek wisata permandian alam Lereng Hijau

Bulu Dua 10 tahun kedepan (2030) diasumsikan adalah sebesar 1.267 orang,

diambil dari jumlah pengujung tahun terakhir dan presentasi pertumbuhan

penduduk pertahun. Untuk mengakomodasi kebutuhan pengunjung akan sarana

wisata permandian alam dengan jumlah tersebut maka direncanakan objek

wisata resort dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

a. Kelompok Kegiatan Utama

b.
3. ssdd

C.

Anda mungkin juga menyukai