Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PALEMBANG

OFFICE PARK

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar


Sarjana Teknik Arsitektur

KHAIRO NISA
03061381621073

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019-2020
BAB 5
SINTESIS DAN KONSEP PERANCANGAN

5.1 Sintesis Perancangan


Pada bab ini berisikan rangkuman serta kesimpulan berasal dari seluruh hasil
analisis yang sudah dilakukan sebelumnya dan berkaitan satu sama lain dan
menjadi kesatuan yang utuh. Sintesis ini memuat alternatif yang berasal dari
analisis terkait.

5.1.1 Sintesis Perancangan Tapak

Berikut merupakan sintesis mengenai perancangan tapak yaitu :


1. Jalur akses menuju site terletak di jalan utama yakni jalan Gub. H. Bastari
yang merupakan lokasi strategis sehingga menjadi akses kendaraan masuk-
keluar tapak serta mempertimbangkan jalur sirkulasi kendaraan yang
mementingkan efektivitas agar tidak membingungkan baik pengunjung
maupun pegewai dan menghindari hambatan pada sirkulasi di dalam tapak.
2. Pedestrian terletak di sepanjang jalan utama di depan site, sehingga sirkulasi
pejalan kaki dapat diarahkan langsung menuju ke bangunan dalam tapak,
serta bila perlu menyediakan drop-off agar lebih mudah mengakses ke
bangunan dalam tapak dan menghindari pencapaian terlalu jauh.
3. Orientasi bangunan berpotensi menghadap ke jalan utama agar mendapat
view in sesuai dan juga menghindari cahaya matahari langsung.
4. Pada bagian belakang tapak ditanami vegetasi sebagai peneduh terhadap
cahaya matahari langsung dan juga memberikan vegetasi disekitar tapak
sebagai pembatas, pengarah, dan juga sebagai estetika sekitar bangunan.

5.1.2 Sintesis Perancangan Arsitektur

1. Geometri dasar perancangan Palembang office park ini memperhatikan


fungsi, ruang serta aturan. Berdasarkan hasil analisa sebelumnya bahwa
objek perancangan harus memenuhi kebutuhan dan organisasi ruang yang
cukup sederhana tetapi juga menghasilkan bangunan perkantoran yang
Nyaman bagi pengguna.
2. Bangunan terdiri atas dua bangunan yang mana memisahkan sebagai fungsi
bangunan kantor sewa serta fasilitas penunjang dengan perletakan
bangunan bersebelahan.
3. Memisahkan 2 bangunan ini bertujuan agar dapat memfokuskan fungsi
bangunan dan juga dapat menjaga area privasi dalam ruang perkantoran
dengan fasilitas penunjang.
4. Bentuk dasar yang diambil berupa bentuk bulat dengan mengalami
tranformasi baik berupa pengurangan, penambahan dan pemisahan bentuk
yang menyesuaikan kebutuhan ruang, selain karena bentuk bulat yang
dinamis juga memiliki jangkauan yang sama sehingga jarak satu tenant ke
area service (core) menjadi sama rata.

5.1.3 Sintesis Perancangan Struktur

Terdapat tiga aspek yang mesti harus menjadi pertimbangan dalam pemilihan
sistem struktur pada perancangan bangunan yaitu kemampuan struktur dalam
menahan beban bangunan, serta ketahanan struktur terhadap api, kemudahan
konstruksi, keamanan, serta ketersedian bahan dan ekonomi.

A. Sistem struktur bagian bawah (sub structure)

Tipe struktur bawah atau pondasi bangunan menggunakan jenis pondasi tiang bor
(bore pile). pemilihan pondasi ini dianggap tepat serta berdasarkan pertimbangan
keselamatan dan keamanan bagi pengguna bangunan. Hal ini dikarenakan
perancangan bangunan office park ini merupakan bangunan tinggi serta memiliki
beban mati dan beban hidup yang cukup berat.

B. Sistem Struktur bagian tengah bangunan (Midle Structure)


1. Tipe Sistem Struktur yang akan digunakan pada objek perancangan ini
adalah Two Way Rib yang terdiri dari balok induk dan balok anak.
2. Struktur bangunan menyesuaikan ruang dapat berupa bangunan berkolom
dan juga bebas kolom.

C. Sistem Struktur Atap (Upper Structure)


Struktur atap sebagai pembentuk elemen pelindung fisik pada bangunan bagian
atas dapat berupa jenis atap datar, melengkung dan miring.. Pada perancangan
struktur atap office park ini yang menjadi pertimbangan kemampuan struktur atap
dalam menopang instalasi system green roof (atap hijau) agar lebih menekankan
nuansa taman pada bagian atap sesuai pendekatan tema yaitu green architecture
serta dapat menahan panas agar tidak dapat masuk ke bangunan.

5.1.4 Sintesis Perancangan Utilitas

Terdapat system utilitas yang harus dipertimbangkan pada perancangan bangunan


office park ini antara lain :

1. Sistem Penghawaan udara


Pada Sistem Penghawaan yang diterapkan pada perencanaan bangunan ini
menerapkan system hemat energy sehingga menggunakan udara luar
sebagai pengahawaan udaranya. Tidak banyak bangunan disekitar tapak
sehingga tidak menghalangi hembusan sirkulasi udara secara horizontal
yang masuk kedalam bangunan.

2. System pencahayaan
System pencahayaan pada perancangan ini menggunakan pencahayaan
alami yang mendominasi dibanding pencahayaan buatan. Hal tersebut
dapat menghemat penggunaan energy pada siang hari selain itu juga
pencahyaan alami tersedia melimpah dan tidak ada habisnya (terbarukan).
3. Distribusi listrik
Pada bangunan office park ini, listrik diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pada bangunan. Sumber listrik berasal dari PLN didistribusikan
melalui gardu induk yang terdapat disekitar tapak. Sedangkan untuk
sumber listrik cadangan disediakan genset.

4. System Utilitas air


Pada perancangan office park ini terdapat system utilitas air yang terdiri
dari system utilitas air bersih dan sistem utilitas air kotor, pada sistem
utilitas air bersih bersumber dari saluran air PDAM dengan menggunakan
sistem down feed yaitu dengan cara mengalirkan air yang ditempatkan di
atas bangunan dan mengandalkan gravitasi bumi dengan bantuan pompa
hal ini berdasarkan pertimbangan pada bangunan. Sedangkan untuk sistem
utilitas air kotor berasal dari kloset, wastafel, dan floor drain menggunakan
sistem pembuangan IPAL (isntalasi pembuangan air limbah) yang
nantinya akan ditampung dan melewati beberapa proses kemudian akan
disalurkan menuju saluram pembuangan roil kota.

5. Transportasi
Sistem transportasi pada perancangan bangunan ini menggunakan lift dan
elevator untuk kenyamanan pengguna kantor sebagai transportasi mekanik
sedangkan transportasi manual terdiri dari tangga dan ramp.

6. Sistem Proteksi kebakaran


Proteksi kebakaran yang dapat digunakan pada bangunan ini
menggunakan hydrant box (kotak hydrant) pada lokasi titik tertentu untuk
mengantisipasi terjadinya kebakaran serta pemasangan alarm, springkler,
dan smoke detector untuk mencegah api agar tidak menyebar luas.

7. Penangkal petir
Sistem penangkal petir yang tepat digunakan pada perancangan bangunan
ini adalah sistem radioaktif dengan pertimbangan bangunan tinggi dan
memiliki jangkauan cukup besar.

Anda mungkin juga menyukai