Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN DAN PERANCANGAN

PALEMBANG OFFICE PARK (POP)


SUMATERA SELATAN

LAPORAN PRA/PERANCANGAN TUGAS AKHIR


Program Studi Sarjana Arsitektur

Oleh
KHAIRO NISA
03061381621073

Program Studi Arsitektur


Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Semester Ganjil Tahun 2019-2020

1
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Didalam menghadapi arus globalisasi yang berkembang secara signifikan sangat
mempengaruhi persaingan usaha yang ada dimasyarkat, sehingga akhirnya
mengakibatkan perubahan dari berbagai aspek. Perkembangan Kota Palembang,
Sumatera Selatan yang berlangsung sangat cepat baik dibidang fisik dan non fisik
seperti sarana-sarana penunjang baik berupa Sarana Pelayananan Masyarakat,
Pariwisata, Kesehatan, Bisnis (Usaha) maupun Edukasi (Pendidikan) sehingga
membutuhkan fasilitas penunjang yang nyaman dan memadai. Dengan peran dan
fungsi yang sangat vital dan strategis yang dimiliki oleh Kota Palembang baik
diskala Lokal (Kota,Kabupaten dan Provinsi), Nasional maupun Internasional, serta
memiliki daya Tarik investor dalam dan luar negeri yang menjadi salah satu target
pengembangan bisnis dan ekonomi baik secara mikro dan makro, maka sudah
sewajarnya perkembangan fasilitas sebagai salah satu penunjang dalam mendukung
kegiatan-kegiatan tersebut harus sangat diperhatikan dari segala bidang.

Meningkatnya tuntutan perkembangan di segala aspek, terutama dibidang inovasi


usaha baik kegiatan maupun wadah yang salah satunya peningkatan fasilitas berupa
sebuah perkantoran yang menjadi fasilitas pendukung dalam kegiatan usaha.
Sebagai salah satu indikasi kebutuhan perkantoran untuk peningkatan
kewirausahaan sebagai pemicu perkembangan maka harus adanya sebuah Office
Park sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan penunjang yang dibutuhkan
dengan pemasalahan yang ada dan akan sangat menambah daya Tarik
pengembangan usaha di Palembang, Sumatera Selatan.

Dengan permasalahan keterbatasan lahan yang dimiliki serta pesatnya pertumbuhan


diberbagai aspek salah satunya bisnis (usaha) maka peningkatan kebutuhan ruang
usaha ini merupakan latar belakang adri Perencanaan dan perancangan Palembang
Office Park. Tingginya permintaan terhadap ruang yang tidak dapat diimbangi
karena keterbatasan lahan. Hal ini memicu peningkatan nilai jual lahan yang
meningkat drastis, terutama di lokasi-lokasi strategis.

2
Kondisi tersebut memicu perkembangan bangunan secara vertikal sebagai upaya
pemaksimalan ruang terhadap keterbatasan lahan, dengan pemilihan lokasi yang
tepat sesuai aturan dan kebutahan akan menjadi solusi dalam permasalahann
perkembangan usaha yang pesat serta kebutuhan wadah usaha dengan lahan yang
terbatas. Dengan memberikan tempat atau wadah bagi perkembangan usaha maka
akan meningkatkan nilai usaha dan mempermudahkan serta memaksimalkan
kegiatan bagi pengusaha dan konsumen.

Dilihat dari sudut pandang arsitektur maka Perencanaan dan Perancangan


Palembang Office Park (POP), Sumatera Selatan adalah sebuah pemecah
permasalahan seperti, kebutuhan lahan yang meningkat tidak sepadan dengan lahan
yang ada, sehingga mengakibatkan nilai jual lahan melambung tinggi akan
memberatkan pelaku usaha yang semakin menngkat. Kebutuhan tempat yang
nyaman, menyenangkan, tidak monoton menumbuhkan pemikiran kreatif baik dari
pelaku usaha sehingga dapat menghadirkan suasana yang baru dan akan menjadi
daya tarik bagi konsumen.

I.2 Masalah Perancangan


Dengan uraian dari susunan latar belakang maka disusunlah beberapa Masalah
Perancangan, adapun susunannya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Palembang Office Park dapat menjadi sebuah wadah yang mampu
menjadikan sarana pusat kegiatan antara pengusaha dan konsumen dengan fasilitas –
fasilitas pendukung yang memadai.
2. Bagaimana cara menyediakan wadah untuk sarana pengembangan sumber daya
manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan kewirausahaan dengan
penyediaan Palembang Office Park.
3. Bagaimana cara meyediakan wadah perniagaan berupa sebuah Palembang Office Park
yang dapat berfungsi sebagai penunjang, menampung dan pengembangan pertumbuhan
ekonomi di Palembang, Sumatera Selatan.
4. Bagaimana cara memilih lokasi yang tepat dan menjadikan Palembang Office Park
sebagai wadah perniagaan yang strategis sehingga mudah diakses dan memberikan
suasana yang nyaman dan selalu memberikan motivasi dan inspirasi untuk menciptakan
terobosan-terobosan baru dibidang usaha.

3
I.3 Tujuan dan Sasaran
I.3.1. Tujuan
Tujuan dari Perencanaan dan Perancangan Palembang Office Park antara lain
sebagai berikut :
1. Menciptakan bangunan yang dapat memfasilitasi seluruh kegiatan antara pengusaha
dan konsumen (klien).
2. Sarana aktifitas bekerja sebagai salah satu identitas baru wadah perkantoran yang peduli
lingkungan.
3. Diharapkan dapat membangkitkan sensitivitas pada pembangunan yang
memperhatikan lingkungan di kawasan objek kajian sekaligus dapat memenuhi
kebutuhan fungsional dalam kawasan maupun bangunan.
4. Menciptakan bangunan yang informatif, komunikatif, inovatif dan interaktif dengan
berbagai jenis sarana dan prasarana yang mengkomunikasikan suatu informasi atau
berita.

I.3.2. Sasaran
Dari tujuan yang ada maka ada beberapa Sasaran dari Perencanaan dan Perancangan
Palembang Office Park, antara lain :

1. Pada proses dalam merencanakan dan merancang Palembang Office Park ini
diutamakan untuk memenuhi kebutuhan aktifistas usaha yang menjadi identitas baru
terhadap perkantoran yang memanfaatkan lahan minim dengan fasilitas yang
memenuhi kebutuhan.
2. Dengan desain yang Informatif, Komunikatif, Inovatif dan Interaktif maka akan
menambah nilai jual perkantoran sehingga akan memberikan dampak positif terhadap
kegiatan kewirausahaan.

I.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pada Perencanaan dan Perancangan Palembang Office Park dalam
Perancangan Arsitektural, antara lain :
1. Dalam pencapaian dengan konsep yang diterapkan pada desain ini yaitu arsitektur
Green Arsitektur dapat terwujud dalam tampilan bangunan yang harmonis dengan
lingkungan dan iklimnya. Selain itu iklim tropis di Indonsia menuntut pemilihan bahan
yang awet dan tahan terhadap cuaca, tidak terlepas dari konsep Green arsitektur,

4
pemilihan bahan juga harus fleksibel terhadap perubahan. Memudahkan pemasangan
dan perawatan material yang dipilh seharusnya dapat digunakan kembali.
2. Memberikan suasana pada ruang yang interaktif dengan fasilitas yang megembangkan
media penyampaian informasi baik secara tertulis, audio, video, dua dimensi atau tiga
dimensi.
3. Memberikan sebuat tempat atau wadah sebagai salah satu fasilitas yang
mengakomodasi kegiatan kewirausahaan dalam mencari dan mendapatakan
pemenuhan informasi di bidang usaha yang dibutuhkan.
4. Memiliki 2 kelompok fasilitas yang memberikan pemenuhan informasi kepada
masyarakat, yaitu kelompok area bangunan utama ( Pusat Bisnis, Informasi dan
Teknologi) dan kelompok area bangunan penunjang ( Retail-Retail, Resto atau Cafe,
Area Parkir dan Area Servis).

I.5 Sistematika Pembahasan


Sistematika pembahasan dalam Perencanaan dan Perancangan Multimedia di
Palembang Office Park terbagi menjadi 2, yaitu :

I.5.1. Metodologi Penulisan


Metodologi yang digunakan adalah dengan pengumpulan data primer dan data
sekunder yang akhirnya di analisis sehingga memperoleh dasar program
perencanaan dan perancangan. Metode yang digunakan antara lain:
1.Metode Deskripsi
Dengan cara mengumpulkan data-data yang didapatkan dari buku-buku terkait
dengan tujuan perencanaan dan perancangan.

2.Metode Komparasi
Dengan cara melakukan survei lapangan ke museum-museum terkait sebagai bahan
preseden dalam melakukan perencanaan dan perancangan.

3.Metode Wawancara
Dengan cara melakukan wawancara melalui tanya jawab secara sistematis kepada
pihak-pihak yang berhubungan dengan proyek guna mendapatkan masukan dalam
proses perancangan.

5
4.Metode Pengolahan Data
Proses penyusunan data melalui empat langkah sebelumnya, yang kemudian
dianalisis dan dievaluasi sebagai konsep yang dijadikan dasar bagi perancangan
umum.

I.5.2. Pendekatan Perancangan


Perancangan yang dilakukan melalui pendekatan perancangan meliputi 3 aspek
utama yaitu :
1. Pendekatan pada site dan area sekitar site dengan cara survei lokasi dengan
melakukan analisis tapak lokasi dan keadaan sekitarnya.
2. Pendekatan dengan konsep Green Arsitektur sehingga dapat meminimalkan
kerusakan dan memaksimalkan peningkatan lingkungan sekitarnya namun
tidak lepas dari pemenuhan kebutuhan fungsional bangunan. memberikan
fasilitas dari segala bentuk aktivitas yang berkaitan dengan pusat multimedia.
3. Pendekatan terhadap obejek yang dilakukan dengan dua tahap yaitu identifikasi
tipe dan pengolahan tipe yang bertujuan untuk mendapatkan informasi
pendekatan Perancangan Palembang Office Park.

I.6 Sistematika Penulisan


Kerangka bahasan laporan Perencanaa dan Perancangan Tugas Akhir dengan Judul
Perencanaan dan Perancangan Palembang Office Park, Sumatera Selatan dalam
Perancangan arsitektur adalah sebagi berikut :

Bab 1 Pendahuluan
Membahas secara umum mengenai:
1. Latar belakang permasalahan
2. Rumusan masalah
3. Tujuan dan sasaran perancangan
4. Ruang Lingkup perancangan
5. Sistematika Pembahasan
6. Sistematika Penulisan

6
Bab II Tinjauan Pustaka
Berisikan literatur yang berkaitan dengan judul : Perencanaan dan Perancangan
Palembang Office Park dalam Perancangan arsitektur

Bab III Metode Perancangan


Berisikan tentang pembahasan metode dalam pencangan dan pembahasan dasar
teori-teori yang digunakan sebagai cara-cara untuk menyelesaikan permasalahan
dan mencapai tujuan desain objek perencanaan dan perancangan, serta hubungan
dan penerapan tema kedalam objek perancangan arsitektur.

Bab IV Analisis Perancangan


Berisikan analisis mengenai objek yang akan dirancang, Menguraikan
Tentang dasar pendekatan konsep melalui analisis-analisis yang meliputi anilisis
fungsional, analisis spasial, analisis kontekstual, analisis arsitektural, dan analisis
struktur dan utilitas.

Bab V Sintesa dan Konsep Perancangan


Membahas mengenai konsep yang akan diusung dalam rancangan, dimana konsep
tersebut didapatkan dari hasil analisis perencanaan dan perancangan.

7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pemahaman Proyek


Yang menjadi objek perancangan adalah “Perencanaan dan Perancangan
Palembang Office Park (POP), Sumatera Selatan”. Berikut ini adalah beberapa
definisi dan penjelasan tentang objek perancangan.

II.1.1. Definisi Objek


Adapun pengertian Office Park secara etimologis dan asal-usul kata yang
menbentuknya antara lain sebagi berikut :
1. Office, menurut kamus bahasa Inggris adalah kantor. Kantor berasal dari
bahasa Belanda kantoor, sendirinya dari bahasa Perancis comptoir yang adalah
sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang
dijalankan secara rutin. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kantor adalah
balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan (perusahaan dan
sebagainya), tempat bekerja.

2. Park, dalam kamus bahasa Inggris adalah taman. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, taman adalah kebun yang ditanami dengan bunga-bunga dan
sebagainya (tempat bersenang-senang), tempat (yang menyenangkan dan
sebagainya), tempat duduk pengantin perempuan (yang dihiasi dengan bunga-
bunga dan sebagainya). Taman berasal dari kata gard yang berarti menjaga dan
eden yang berarti kesenangan. Jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah
tempat yang digunakan untuk kesenangan yang dijaga keberadaannya.

Dari hasil kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Palembang
Office Park adalah sebuah kawasan perkantoran yang memiliki fasilitas-fasilitas
penunjang dan ruang tebuka hijau atau taman.

8
II.1.2. Kantor (Office)
 Definisi Kantor
Berikut ini adalah definisi kantor dari berbagai referensi, diantaranya: menurut
Moekijat (1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apa pun juga tempat tersebut
mungkin diberikan. Menurut Prajudi Atmosudirdjo (1982:5), kantor adalah unit
organisasi yang terdiri atas tempat, staf personel, dan operasi ketatausahaan, guna
membantu pimpinan. Menurut Kallaus dan Keeling (1991:2), office is a function,
where interdependent systems of technology, procedures, and people are at work to
manage one of the firm’s most vital resources information.

Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kantor adalah tempat
diselenggarakannya kegiatan tata usaha dimana terdapat ketergantungan sistem
antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani data dan informasi mulai
dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkannya.

 Tujuan dan Fungsi Kantor


Menurut Mills (1984:9), tujuan kantor didefinisikan sebagai pemberian pelayanan
komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut, Mills memperluas menjadi
fungsi kantor (pekerjaan yang
dilakukan) yakni sebagai berikut.
a. Menerima informasi (to receive information)
b. Merekam dan menyimpan data-data serta informasi (to record information),
c. Mengatur informasi (to arrange information),
d. Memberi informasi (to give information)
e. Melindungi aset (to safeguard assets)

Kelima fungsi diatas harus dilaksanakan dalam setiap organisasi. Di dalam


perusahaan kecil yang hanya dikendalikan oleh satu orang, pelayanan kantor secara
terpisah (desentralisasi) mungkin tidak diperlukan. Akan tetapi, didalam
perusahaan yang lebih besar dan kompleks, direktur pengelola tidak dapat
menangani secara pribadi semua fakta yang berhubungan dengan perusahaan. Jadi,

9
dalam hal ini kantor harus memenuhi fungsi tersebut. Kantor adalah pelayanan dari
manajemen. Selain lima fungsi diatas, kantor masih memiliki empat fungsi lain,
yaitu:
a. Pusat syaraf administrasi dan perencanaan kebijaksanaan,
b. Perantara,
c. Koordinator,
d. Penghubung dengan publik.

 Ruangan Kantor
Tujuan utama lingkungan perkantoran adalah untuk mendukung penghuninya
dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan biaya serendah mungkin dan tingkat
kepuasan setinggi mungkin. Mengingat beragamnya pekerja dan tugas yang
dikerjakan, tidaklah selalu mudah untuk memilih ruang kantor yang cocok. Guna
membantu pengambilan keputusan desain ruang kerja dan kantor, dapat dibedakan
tiga jenis ruang kantor:

1. Ruangan Kerja (work spaces)


Ruangan kerja dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan kantor yang lazim, seperti membaca, menulis, dan pekerjaan dengan
computer. Ada Sembilan jenis generik ruangan kerja, masing-masing mendukung
aktivitas-aktivitas yang berbeda, yaitu kantor terbuka, ruangan tim, kubikel,
ruangan privat, kantor berbagi, kamar tim, booth belajar, work lounge, dan touch
down.

2. Ruangan Pertemuan (meeting spaces)


Ruangan pertemuan dalam sebuah kantor biasanya digunakan untuk proses
interaktif, dapat berupa percakapan singkat atau pertukaran pendapat brainstorm
intensif. Ada enam jenis generik ruangan pertemuan, masing-masing mendukung
aktivitas-aktivitas yang berbeda yaitu, kamar pertemuan kecil, kamar pertemuan
besar, ruang pertemuan kecil, ruang pertemuan besar, brainstorm room, meeting
point.

10
3. Ruangan Pendukung (support spaces)
Ruangan pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk aktivitas
sekunder seperti pengarsipan dokumen atau beristirahat. Ada dua belas jenis
generik ruangan pendukung, masingmasing mendukung aktivitas-aktivitas yang
berbeda yaitu, ruang arsip, ruang simpanan, ruang printer dan fotokopi, ruang surat,
dapur, ruang istirahat, ruang ganti, ruang merokok, perpustakaan, ruang bermain,
ruang tunggu, dan ruang sirkulasi.

II.1.3. Taman (Park)


Laurie (1986) mengemukakan pendapatnya mengenai taman. Bahwa asal mula
pengertian kata taman (garden) dapat ditelusuri pada bahasa Ibrani ‘gan’ yang
berarti melindungi dan mempertahankan, menyatakan secara tidak langsung hal
pemagaran atau lahan berpagar, dan ‘oden’ atau ‘eden’ yang berarti kesenangan
atau kegembiraan. Jadi dalam bahasa Inggris kata garden memiliki gabungan dari
kedua kata-kata tersebut, yang berarti sebidang lahan berpagar yang digunakan
untuk kesenangan dan kegembiraan.

Namun secara umum diketahui bahwa taman merupakan sebuah area yang
berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama
lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya
sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi menjadi dua,
yaitu taman alami dan taman buatan. Dalam skala kota taman merupakan ruang
terbuka (open space), dimana terjadi sebuah aktivitas di dalamnya. Taman menjadi
pilihan yang menarik bagi masyarakat kota sebagai tempat bersenang-senang atau
bersantai.

Pada awal abad ke-19, disaat negara-negara Eropa merupakan negara industri,
taman dijadikan sebagai tempat refreshing melepas kepenatan bagi para masyarakat
kota di tengah kesibukan industri. Namun dewasa ini, taman tidak lagi hanya
sebagai tempat bersantai, namun telah berubah menjadi lebih kompleks, berbagai
macam tipe taman memberikan pola-pola aktivitas yang berbeda. Dalam
perancangan taman perlu dilakukan pemilihan dan penataan secara detail elemen-

11
elemennya, agar taman dapat fungsional dan estetis. Elemen taman dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan jenis dasar elemen:
a. Elemen alami
b. Elemen non alami (buatan)
2. Berdasarkan kesan yang ditimbulkan:
a. Elemen lunak (soft material) seperti tanaman, air dan satwa.
b. Elemen keras (hard material) seperti paving, pagar, patung, pergola,
bangku taman, kolam, lampu taman, dan sebagainya.
3. Berdasarkan kemungkinan perubahan:
a. Taman dalam skala besar (dalam konteks lansekap), memiliki
elemen perancangan yang
b. lebih beragam yang memiliki perbedaan dalam hal kemungkinan
dirubah.

II.2 Tinjauan Fungsional


Pengguna objek rancangan pada dasarnya tebagi kedalam tiga kategori utama,
yaitu:
1. Pengelola, yaitu pihak yang mengatur, mengurus administrasi dan sistem
pengoperasian objek, serta bertanggung jawab akan kelancaran sirkulasi baik
barang maupun manusia.
2. Pihak Retailer Perkantoran, yaitu individu maupun perusahaan-perusahaan yang
memanfaatkan ruang-ruang untuk dijadikan tempat bekerja yang telah disediakan
pada objek rancangan.
3. Pengunjung, yaitu masyarakat kota Palembang, Sumatera Selatan dan sekitarnya
yang datang untuk melihat dan menggunakan fasilitas pendukung yang telah
disediakan.

Berdasarkan pada studi terhadap pengguna objek rancangan, maka ragam aktivitas
pada Perancangan Palembang Office Park ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Kegiatan Pengelola, yang meliputi Kegiatan administrasi, memberikan


informasi, menjaga,melayani, mengawasi, memperbaiki, melakukan kegiatan
operasional.

12
2. Kegiatan Retailer Perkantoran, yang meliputi bekerja, mengadakan
pertemuan/rapat, bertemurelasi, mengelola administrasi perbankan, melayani,
memberi informasi, transaksi keuangan, promosi.
3. Kegiatan Pengunjung, yaitu membeli kebutuhan, melihat-lihat, melayani.

Berdasarkan pada analisis program dasar fungsional mengenai pengguna objek


rancangan dan ragam aktivitasnya, maka dirumuskan program kebutuhan ruang dan
fasilitas sebagai berikut.
1. Fasilitas Pengelola: Kantor Pengelola, ruang service, tempat pembuangan
sampah
2. Fasilitas Perkantoran: Ruang pengelola fasilitas perkantoran, Unit Kantor, Ruang
Pertemuan, Bank.
3. Fasilitas Pendukung: Food Court, coffe shop, fitness center, Ruang Pameran,
ATM Gallery, bookstrore, Salon, Retail, Bar & Lounge, Medical Center,
Supermarket, Jogging & Cycle Track, Cullinary Outdoor.
4. Taman
5. Kolam Buatan
6. Parkir Kendaraan

II.3 Tinjauan Obyek Sejenis


Dalam merancang suatu bangunan, maka dibutuhkan tinjauan objek sejenis guna
untuk mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip yang digunakan pada bangunan
lain yang sejenis. Berikut ini adalah beberapa studi preseden sesuai dengan objek
rancangan.

1. 18 Office Park Simatupang

13
Berada dikawasan yang sangat strategis 18 Office Park Simatupang sangat
memiliki daya tarik bangi pengusaha untuk memiliki perkantoran premium
dijakarta, 18 Office Park Simatupang belokasi di area kawasan pasar minggu,
Jakarta Selatan dan dikembangkan oleh PT. Kalma Propertindo Jaya dengan
menggandeng beberapa pihak dibalik pembangunannya seperti Ridwan Kamil dari
PT. Urbane Indonesia sebagai Arsitek dari 18 Office Park Simatupang, PT Design
Phea Indonesia dari sisi interiornya dan PT Lawang Ijo Lanscape untuk desain
lanskapnya. 18 Offce Park Simatupang mulai beroperasi sejak kuartal kedua tahun
2014

18 Office Park termasuk golongan gedung elit berkelas A di wilayah CBD, Jakarta.
Luas bangunannya mencapai 40.000 meter persegi dengan luas per lantai 1.800
meter persegi. Sebuah area yang luas untuk menunjang semangat dan produktivitas
bekerja. Ditambah lagi, serangkaian fasilitas memadai juga akan Anda nikmati,
yaitu 10 lift penumpang (low zone dan high zone), sebuah service lift, sebuah
executive lift, ATM, food court, restaurant, mini market, bank, akses keamanan
selama 23 jam, serta lahan parkir yang mampu menampung hingga 514 unit
kendaraan.

14

Anda mungkin juga menyukai