SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163
BAB I
PENDAHULUAN
Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau dalam beberapa tahun ini mengalami
pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, begitu pula dengan tingkat perekonomian
penduduknya, dalam beberapa tahun ini terjadi kenaikan pendapatan perkapita yang
signifikan, sebagai acuan pada tahun 2011 saja tingkat pertumbuhan ekonomi kota
Pekanbaru mencapai 9,3% sedangkan untuk pendapatan perkapita penduduk pada tahun
2009 adalah Rp 7.917.229,49 dan pada tahun 2011 menigkat menjasi Rp 15.030.223,44
dalam waktu hanya tiga tahun mengalami kenaikan hampir 2 kali lipat ( sumber : Pekanbaru
Dalam Angka 2012, BPS).
Dengan meningkatnya pendapatan perkapita penduduk tentu akan meningkatkan
berbagai macam kebutuhan dasar dari masyarakat kota Pekanbaru, diantaranya adalah
kebutuhan kebutuhan akan mobilitas, dan kebutuhan akan mobilitas ini dapat terpenuhi
dengan memiliki kendaraan bermotor dan salah satunya adalah mobil .
Di kota Pekanbaru sendiri terdapat berbagai macam merk mobil, salah satunya
adalah merk mobil Toyota, yang merupakan market leader kendaran roda empat di
Indonesia, dan merupakan penyumbang terbanyak kendaraan mobil di kota Pekanbaru,
Toyota menyumbang hampir 25% dari total keseluruhan kendaraan mobil di Pekanbaru
dilanjutkan dengan daihatsu dan mitshubisi masing-masing sebesar 18% dan 9% ( sumber :
market Showroom Toyota Agung Automall Pekanbaru), namun demikian untuk merek
mobil toyota misalnya hanya terdapat di satu buah showroom dan bengkel dimana
showroom dan bengkel ini menampung seluruh kebutuhan pengguna mobil merk toyota,
sehingga untuk saat ini showroom dan bengkel ini dirasa kurang memadai sedangkan grafik
penjualan mobil merk toyota terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Karena itulah dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan mobilitas dan
sarana pendukungnya dibutuhkanlah sebuah showroom dan bengkel yang tidak hanya
sebagai showroom dan bengkel namun juga terdapat fasilitas-fasilitas yang lain, mulai dari
penjualan dan
Maksud :
Maksud yang hendak dicapai yaitu terumus kannya pokok-pokok pikiran sebagai
suatu landasan konseptual perencanaan dan perancangan Auto Mobil Trade Center di
Pekanbaru menjadi suatu wadah yang representatif dan akomodatif dalam memenuhi
kebutuhan konsumen terhadap produk dan jasa.
Tujuan :
Pada display area and receptionist yang ada pada showroom yang telah di survey
kurang menarik jika hanya terdapat meja dengan perlengkapan kursi. tanpa mengeksplor
pennainan cahaya dan warna corporate. Bahkan tingkat estetika pada lantai.dindiug dan
ceiling untuk menjadikan konsumen sebagai raja (terhonnat) tidak menonjol. Tema yang
diusung saat ini modern. dan sernua terlihat pada bentukan arsitektur. furniture serta
fasilitas. Pembagian tempat resepsionisnya juga kurang mendapat perhatian konsumen
karena letaknya yang terdapat di pinggir ruangan dan tidak terlihat sebagai point of view
yang secara bahasa dan kesan adalah menyapa. memperhatikan serta mempersilahkan
konsumen unrnk memilih ataupun hanya sekedar melihat mobil. Padahal. jika suasana yang
ada saat ini tetap diterapkan. para konsumen pun kurang memaksimalkan fasilitas
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 2
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163
yang disediakan. Selain para pengunjung yang datang menyervis mobil, melihat
mobil dan membeli mobil pada tema baru yang akan diterapkan. tetapi tetap saja
kebutuhan dan kepuasan mereka terjawab jika suasana. perletakan area dan fasilitas dikelola
dengan baik. sehingga menjadi tingkat kepuasan tersendiri.
Pada waiting area hanya menambahkan fasilitas dan memaksimalkan permainan
cahaya yang ditujukan pada konsumen untuk tidak terlalu jenuh. Sedangkan pada area
playground yang kurang mendapat perhatian. karena hanya terdapat alas dan mainan tanpa
sekat yang memperjelaskan bahwa area tersebut tempat bermain anak. Selain itu pandangan
yang kurang leluasa dan kurang nyaman terjadi di area tersebut yang berada di belakang
jajaran display mobil. Ragamjenis mainan pun juga kurang menarik. karena hanya berupa
toy bricks. Selain ini unnik penambahan kebutuhan pendulang. test drive yang berada diarea
showroom bersifat kurang nyarnan.
1.6 Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berkenaan dengan judul Showroom dan bengkel mobil
di Pekanbaru ini adalah melalui metode deskriptif. Metode ini memaparkan, menguraikan
dan menjelaskan mengenai design requirement (kebutuhan desain) dan design determinant
(penentu desain) terhadap perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di
Pekanbaru. Adapun design requirement dan design determinant yang berkaitan dengan
perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru adalah pemilihan
lokasi dan tapak serta program ruang.
Berdasarkan design requirement dan design determinant inilah nantinya akan
ditelusuri data-data apa saja yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan
Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru. Dan yang terkumpul kemudian akan dianalisa
lebih mendalam dengan bahan, alat dan cara penganalisaan sesuai dengan kriteria yang akan
dibahas. Dari hasil penganalisaan inilah nantinya akan didapat suatu kesimpulan, batasan
dan juga anggapan secara jelas mengenai perencanaan dan perancangan Showroom dan
bengkel mobil di Pekanbaru.
Hasil kesimpulan keseluruhan nantinya merupakan konsep dasar yang digunakan
dalam perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru sebagai
landasan dalam Desain Grafis Arsitektur. Dalam pengumpulan data, akan diperoleh data
yang kemudian akan dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu :
Dari hasil analisa terhadap aspek arsitektural akan diperoleh pendekatan arsitektural
yang digunakan pada perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil
di Pekanbaru.
BAB II
Umum
2.1 Pemilihan Site
Penduduk
Point 2 Point 1 Point 1
Skor Poin 25 32 19
Kegiatan yang ada pada showroom mobil bekas ini antara lain adalah :
a. Pameran
Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk
dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran
merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 11
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163
antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih jauh adalah suatu
kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi,
perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon
relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah : show, exhibition, expo,
pekan raya, fair, bazaar.
Pada showroom ini mobil – mobil yang akan di pamerkan menurut
penyajian tata letak benda koleksi yaitu :
a. Diletakkan tampa penutup
b. Ditutup dalam lemari kaca
c. Diatas suatu perletakan (platform)
d. Di gantung atau di tempel
ketika pada saat pameran di setiap stand ada beberapa orang sales yang
menjaga stan tersebut, jadi jika ada yang ingin membeli atau hanya sekedar
bertanya ada yang menjelaskan kepada konsumen sehingga konsumen tidak
susah untuk mencari informasi tentang mobil yang dipamerkan tersebut.
b. Jual Beli
1. Penjualan
Secara umum definisi penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha
atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik
itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai
sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau
laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan
pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tidak akan
dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen,
pedagang dan tenaga pemasaran. Jika konsumen ingim membeli mobil yang
diinginkan dia bias langsung menghubungi resepsionis ataupun sales, setelah
itu dia langsung negosiasi.
Setelah selesai melakukan transaksi jual beli dan melakukan
pembayaran konsumen akan melakukan serah terima dan balik nama,
kemudian pihak showroom akan memeriksa kondisi mobil apakah sudah
lengkap aksesorisnya atau belum, dalam proses pengecekan kondisi mobil
Untuk café yang ada di dalam ruangan atau (Indoor) fasilitasnya lebih dari
pada fasilitas yang ada di luar ruangan (Outdor), pada café yang di dalam ruangan
disediakan sofa, AC, dan Wi-Fi.
d. Bengkel :
a. Tempat memperbaiki mobil
b. Pabrik kecil tempat tukang – tukang bekerja
c. Tempat melakukan suatu kegiatan dengan arah dan tujuan yang pasti.
kebutuhan dari seluruh pelaku dalam bangunan ini. Pengelompokkan fasilitas pada
bangunan tersebut didasarkan pada sifat dan karakteristik dari fasilitas tersebut.
2.3.1.Pameran
Dalam menata sebuah pameran mobil terdapat tiga macam bagian yaitu :
1. Tata pemeran menurut metode peragaan yaitu
a. Secara esetik, dimana metode tersebut menampilkan dari segi keindahan
benda
b. Secara tematik (intelektual/konsektual) dimana metode ini memberikan
imformasi tentang arti, fungsi dan ilmu pengetahuan tentang benda.
c. Secara romantic dimana metode ini mengungkap atau mengungah
suasana yang berhubungan dengan benda.
2. Tata pameran menurut sistematika penyajian yaitu :
a. Kronologis berdasarkan urutan waktu contohnya: benda berurutan
berdasarkan tahun pembuatan. Seperti pada area museum mobil.
2.3.3. café
Pada area café yang direncanakan untuk café yang ada di dalam ruangan
atau (Indoor) fasilitasnya lebih dari pada fasilitas yang ada di luar ruangan
(Outdor), dan mengunakan permainan pada lightinyang berwarna kuning
kemerahan sehingga ruangan ini miliki kesan hangat. café yang di dalam ruangan
disediakan sofa, yang tidak meresap air untuk mengatasi adanya insiden seperti
minuman atau makan yang tumpah sehingga mudah untuk perawatannya. Dan
material lantai yang digunakan juga tidak terlalu licin untuk mengatasi
kecelakaan seperti terpeleset.
Kemudian untuk café yang ada di luar ruangan Cuma memgunakan tenda
seperti tenda payung. Dan untuk tempat duduknya tidak menggunakan sofa
melaikan menggunak kursi biasa posisi café yang ada di luar ruangan diletakkan
diantara bengkel dan showroom. Sehingga memudahkan konsumen atau
pelanggan showroom dan bengkel untuk pergi ke café tersebut.
2.3.4. Bengkel
Untuk bengkel ini didesain berdasarkan atas kebutuhan yang diperlukan
oleh bengkel itusendiri, diantaranya adalah ruang servis dimana ruang servis ini
di desain dengan bangunan tampa plafond dan atapnya tinggi, supaya ruangan ini
tidak panas, material lantai yang digunakan pada ruang servis ini tidak terlalu
licin dan pencahayaan yang dipakai untuk ruangan servis ini juga berbeda
dibandingkan dengan ruangan yang lainnya pada ruangan dibtuhkan cayaha yang
sangat terang sesuai dengan kebutuhan masing pekerjaan.
Selainn ruang servis bengkel ini juga memiliki ruang suku cadang, ruang
suku cadang ini juga memiliki stand untuk memamerkan suku cadangnya pada
stan ini di beri pencahayaan dengan warna yang terang sehingga menarik klien
atau owner untuk melihat serta membelinya.
Ruang tunggu yang disediakan hendaknya bias membuat pengunjug atau
orang yang memperbaiki mobil menjadi nyaman, karenaitu desain yang dibuat
untuk ruang tunggu pada bengkel cat pada dindingnya dipilih warna yang biru
BAB III
TEMA
3.1 PENGERTIAN
Penggunaan tiga cahaya utama adalah hal umum yang berlaku di dunia film dan
photography. Pada presentasi arsitektural penggunaannya akan sedikit berbeda,
walaupun masih dalam kerangka pemikiran yang sama. Agar pembaca lebih mudah
memahami topik ini, saya menyertakan ilustrasi-ilustrasi gambar di bawah ini. Harap
diingat bahwa topik ini tidak terkait dengan penggunaan software apapun, baik 3D
Studio MAX, Lightwave, Maya, Softimage, ataupun software lainnya. Salah satu cara
mudah untuk melakukan pencahayaan adalah dengan membuat warna seragam pada
seluruh material pada 3D scenes. Teknik pecahayaan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Cahaya Utama (Key Light)
Key Light merupakan pencahayaan utama dari gambar kita, dan
merepresentasikan bagian paling terang sekaligus mendefiniskan bayangan
pada gambar. Key Light juga merepresentasikan pencahayaan paling dominan
seperti matahari dan lampu interior. Meski demikian peletakannya tidak harus
persis tepat pada sumber pencahayaan yang kita inginkan. Key light juga
merupakan cahaya yang paling terang dan menimbulkan bayangan yang paling
gelap. Biasanya Key Light diletakkan pada sudut 450 dari arah kamera karena
akan menciptakan efek gelap, terang serta menimbulkan bayangan.
2. Cahaya pengisi (Fill light)
Fungsi fill light adalah melembutkan sekaligus mengisi bagian gelap
yang diciptakan oleh key light. Fill Light juga berfungsi menciptakan kesan
tiga dimensi. Tanpa fill light ilustrasi kita akan berkesan muram dan misterius,
seperti yang biasa kita lihat pada film X-Files dan film-film horor (disebut
sebagai efek film-noir). Keberadaan fill light menghilangkan kesan seram
tersebut, seraya memberi image tiga dimensi pada gambar. Dengan demikian
penciptaan bayangan (cast shadows) pada fill light pada dasarnya tidak
diperlukan. Rasio pencahayaan pada fill light adalah setengah dari key light.
Meskipun demikian rasio pencahayaan tersebut bisa disesuaikan dengan tema
ilustrasi. Tingkat terang Fill light tidak boleh menyamai Key Light karena akan
membuat ilustrasi kita berkesan datar. Pada dasarnya fill light diletakkan pada
arah yang berlawanan dengan key light, karena memang berfungsi mengisi
bagian gelap dari key light. Pada gambar di bawah key light diletakkan pada
bagian kiri kamera dan fill light pada bagian kanan. Fill light sebaiknya
diletakkan lebih rendah dari key light.
2. Kenyamanan Visual
Bagaimana cahaya dapat menunjang kegiatan manusia dengan memberikan
kenyamanan tanpa silau. Teknik pencahayaan dan arah cahaya yang benar akan
memberikan kenyamanan visual bagi pengguna ruang.
3. Pleasantness ( rasa senang )
Pencahayaan pada ruang selain berfungsi menunjang kegiatan juga
memounyai efek psikologis kepada pengguna ruang
4. Energi dan biaya yang efektif
Penghematan konsumsi energy yang juga penghematan biaya pada
pencahayaan dapat dilakukan tanpa mengurangi standart kualitas yang
diinginkan dengan desain penvahayaan yang efektif.
JENIS TINGKAT
KEGIATA PENCAHAYAAN KETERANGAN
N MINIMAL (LUX)
Pekerjaan 200 Pekerjaan dengan
kasar dan mesin dan
terus – perakitan kasar
menerus
Sumber: Grandjean
Se
Gambar 3.2. Pencahayaan Buatan Zaman Purba Gambar 3.3. Pencahayaan Zaman Sekarang
Sumber: http://wotaindo.wordpress.com Sumber: http://wotaindo.wordpress.com
BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN
Berdasarkan kegiatan pada showroom ini maka pengguna bangunan showroom ini
meliputi :
A. Konsumen
Konsumen merupakan pengguna utama dari showroom yang harus
diperhatikan kebutuhannya. Konsumen yang diwadahi di Showroom ini yaitu
berumur 20 tahun hingga 50 tahun. Pada umum nya yang datang ke showroom ini
adalah orang – orang yang memiliki ekonomi menengah keatas.
part, sedangkan pengunjung hanya datang untuk melihat – lihat dan kadang
pengunjung Cuma datang satu kali saja.
C. Pengelola
Pengelola meliputi kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan penjualan
dan kegiatan administrasi showroom dan juga masalah keuangan showroom. Dalam
hal ini meliputi pekerja sesuai dengan bidangnya yang bekerja di ruang administrasi.
Adapun pengelola ini mulai dari tamatan terakhir SMA hingga S1. Yang memahami
bidang yang berhubungan dengan admistrasi.
Agar pelaksanaan kegiatan pada showroom berjalan lancar dan baik,
sebaiknya pengelola berada dalam 1 kawasan berbeda dengan ruang berbeda sesuai
dengan bidangnya. Kepala bagian 3 orang, bagian keuangan atau administrasi 3
orang, bagian arsip 2 orang, bagian imformasi 3 orang, dan 3 orang staf pembantu.
Sehingga diasumsikan 8 orang untuk bagian pengelola, dengan bagian keuangan
dan administrasi berada pada ruang terpisah, sehingga diasumsikan membutuhkan 4
ruang dalam 1 zona.
D. Mekanik
Mekanik adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari fungsi dan pelaksanaan
mesin, alat atau benda yang seperti mesin.mekanika merupakan bagian yang sangat
penting dalam perbaikan kegiatannya meliputi sekitaran zona bengkel. Kegiatan
dalam bengkel meliputi kegiatan perbaikan mesin mobil ataupun pengganttian
sukucadang. Adapun tenaga mekanik ini mulai dari SMK,D3, S1, yang mana batas
pensiun tidak di tentukan. Tenaga mekanik ini diharuskan memiliki keterampilan
dalam memperbaiki mnyervis dan mengganti suku cadang.
Untuk melayani keluhan pelanggan dibutuhkan 3 orang ruang kabag bengkel
2 orang kepala mekanik 2 orang untuk ruang istirahat mekanik 10 orang, sehingga
total karyawan dan mekanik yang ada pada bengkel adalah berjumlah 17 orang.
E. Sales
Sebagai tenaga sales product, saat ini terdapat bagian pemasaran langsung
yang menawarkan produk maupun sample product. Bagian ini biasanya dikenal
sebagai sales promotion, dan karena adanya karakter gender maka terdapat sales
promotion girls dan sales promotion boys. tugas Sales adalah untuk memasarkan
suatu produk aktivitas yang melibatkan berbagai sumber daya.
Pada showroom ini diperlukan sales untuk melayani pelanggan dan
pengunjung dengan masing masing tugas yang berbeda berjumlah 30 orang. dengan
keterampilan yang berbeda – beda.
F. Penjaga cafe
Penjaga cafe meliputi pedagang yang berjualan di sekitar area cafe
showroom yang melayani seluruh karyawan showroom ataupun pengunjung yang
dating ke showroom tersebut.
Karena karyawan bekerja dari pagi sampai sore maka café ini menyediakan
makanan berat dan juga cemilan. Dan untuk cafe ini juga melayani pengunjung
karyawan ataupun konsumen yang menperbaiki mobilny di sini . Sehingga di
asumsikan memiliki 1 café yang besar, dengan penjaga masing-masing 5 – 10
orang.
G. Penjaga howroom
Penjaga shoeroom merupakan pekerja yang mengontrol, menjaga dan
memeriksa kegiatan showroom berlangsung aman dan lancar. Penjaga showroom ini
meliputi Tukang kebun, satpam, dan bagian kebersihan Showroom.
Diasumsikan untuk menjaga keamanan dan kenyaman showroom,
dibutuhkan 5 orang satpam, dengan 2 orang menjaga pada bagian depan 2 orang
menjaga bagian dalam showroom agar tetap aman,dan 2 orang berkeliling. 3 orang
tukang kebun, dan 5 orang petugas kebersihan. Dan 2 offic boy.
dan modifikasi
4 R. Kepala R. Kerja Kepala 2 Orang NAD 6 m2 / Orang 12 m2
Mekanik Mekanik
5 R. Mekanik
- R. Istirahat Istirahat Mekanik 10 Orang NAD 6 m2 / Orang 60 m2
- R. Ganti + Loker R. Ganti Kostum 5 Unit NAD 6 m2 / Orang 20 m2
- kamar mandi Kamar Mandi 4 Unit NAD 0.9 x 1.45 = 5,22 m2
Mekanik 1,305 m2
6 Bengkel
- Area Tempat Mengecek 4 Mobil SR 5 x 3 = 15 60 m2
Pengecekan Keluhan Dari m2
Costemer
Tempat Memperbaiki 10 Mobil SR 150 m2
- Area Perbaikan dan merawat Mobil 5 x 3 = 15
dan Perawatan Tempat Melakukan m2
Modifikasi 6 Mobil SR 90 m2
-Area Modifikasi Tempat Cuci Mobil
Setelah Diperbaiki 5 Mobil SR 5 x 3 = 15 75 m2
-Area Cuci Mobil Tempat Mobil m2
setelah diperbaiki 8 Mobil SR 120 m2
-Area Mobil Baik 5 x3 = 15 m2
5 x 3 = 15
m2
7 R. General Tols Tempat Menyimpan 1 Unit Asumsi 3 x 4 = 12 12 m2
Alat – Alat Perbaiki m2
mobil
8 R. Spesial tools Tempat Menyimpan 1 Unit Asumsi 3 x 4 = 12 12 m2
Alat – alat Khusus m2
untuk memperbaiki
Mobil
9 WC Tempat Buang Air 2 Unit NAD 0.9 x 1.45 = 2,61 m²
besar atau kecil 1,305 m2
Luas 600,83 m²
Sirkulasi 30 % 18,024 m²
Total 618,854 m²
=619,000 m²
6 Gudang Stok
- Sperpart Tepat menyimpan 1 Unit Asumsi 5 x 10 = 50 50 m²
sparpart m²
- Accecoris Tempat Menyimpan 1 Unit Asumsi 50 m²
accesoris 5 x 10 = 10
m²
7 Loding Dock Area bongkar muat 2 Truck TSSP 3,6 x 10,5 = 75,61
spare part dan 37,8 m² m²
accecoris
8 Wc Tempat buang air 2 Unit NAD 0.9 x 1.45 = 2,61 m²
besar dan air kecil 1,305 m²
Luas 402,22 m²
Sirkulasi 30 % 103, 23 m²
Total 505.45 m² = 555,00 m²
Tabel 4.3. Kebutuhan Ruang Suku Cadang
(Sumber : Analisis 2013)
Tabel 2.4 Cafe dan Ruang Tunggu
1 R. Administrasi
Arsip sparpart 12 m²
Luas 667.22 m²
Sirkulasi 30 % 198,483 m²
Total 865,703 m² = 865,75
m²
2 Bengkel 619,000 m²
Total : 2754.723
Keterangan:
NAD : Neufrat Architect Data
TSS : Time Saver Standard
NM : New Matrik Handbook
MUNP: Museum Negri Propinsi
TSS : Time Saver Standar
HD : Human Dimension
BP & DS : Building Planing and Data Standar
SR : Studi Ruang
Asumsi : Jumlah yang diasumsikan Perancang
AS : Asumsi
SB : Studi Banding
PMPN : Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Jadi dari data kebutuhan ruang didapat bahwa total luas yang diperlukan adalah
2.754hektar, atau 2754.723 meter.
nantinya didalam pengorganisasian ruang ini dapat terlihat hubungan antara ruang
yang satu dengan yang lain. Dalam organisasi ruang ini terbagi dalam beberapa
organisasi ruang diantaranya :
1. Fasilitas Pelayanan Umum
Terlihat pada diagram diatas bahwa zona-zona awal yang terbentuk yaitu
adanya main enterance, Parkir, Pos Keamanan, R. imfoemasi mempunyai
hubungan langsung, sedangkan Toko souvenir berdekatan dengan panggung
pertunjukan namun tidak berhubungan langsung, mengakibatkan secara tidak
langsung orang yang berada di area imformasi memiliki batasan gerak sampai
keruang cafe, sehingga tidak mengganggu kegiatan di Area slalom.
2. Fasilitas Pameran.
Pada diagram di atas terkihat bahwa organisasi ruang untuk fasilitas pameran dimana
galeri mobil baru berhubungan langsung dengan konsep mobil, dan galeri mobil modifikasi
sedangkan untuk mobil bersejarah tidk berhubungan langsung dengan modifikasi, konsep
dan mobil baru atau seken.
3. Fasilitas Perbaikan
Pada fasilitas perbaikan bisa dilihat pada diagram di atas bahwa ruang
tunggu dan ruang administrasi atau ruang keuangan berhubungan langsung.
Tetapi ruangan tersebut tidak berhubngan langsung dengan ruang perbaikan,
perawatan. Sehingga tidak menggangu para mekanik yang sedang bekerja, untuk
ruang gudabg dan ruang generator letaknya jauh dari ruangan tunggu dan ruang
kepala bagian service.
4. Fasilitas Klub
Pda organisasi ruang fasilitas klub dapat di lihat pada diagram di atas dimana
ruang – ruang yang ada di dalamnya seprti Ruang administrasi, Ruang imformasi,
Ruang Rapat dan Ruang baca, semuanya memiliki ruang tersendiri. Dimana ruang
administrasi dan ruang imformasi berdekatan atau tidk memiliki hubungan yang
jauh, sementara untuk ruang baca dan santai berdekatan dengan ruang rapt. Akan
tetapi ruang santai dan ruang administrasi , ruang imformasi mempunyai jarak yang
jauh, atau tidak memiliki hubungan ruang yang dekat.
Sementara untuk ruang rapat dan ruang arsip didekatkan karena jika perlu
document sewaktu rapat sedang belangsung tidak jauh untuk mengambil document
tersebut. Dan ruang tunggu di buat dekat dengan ruang administrasi.
Untuk organisasi ruang pada fasilitas area service dimana ruangan penyimpanan
diletakkan di tengah diantara ruangan mesin AC, Ruang Genset dengan ruanga travo,
pln dan AHU. Karena untuk memudahkan pergerakan pekerja untu membersihkan atau
mengontrol area tersebut.
Pada gambar di atas terlihat hubungan antar zona, dan ruang-ruang dalam
masing-masing zona yaitu Area depan showroom akan berhubungan langsung
dengan ruang tunggu, dimana area depan showroom terdiri dari gerbang
showroom, pos jaga, parkir. depan showroom yang berhubungan langsung
dengan ruang tunggu ini, juga memilki ruang-ruang pada zona nya, yaitu ruang
pameran sebelum sampai ruang tunggu, lobby, toilet, yang menjadi batas masuk
pengunjung. Kemudian zona lobby dan ruang pamer akan menuju kezona
pengelola yang dihubungkan oleh ruang rapat, sedangkan ruang-ruang ini akan
berhubungan langsung dengan toilet dan berdekatan dengan mushola.
Untuk zona pameran organisasi ruang untuk fasilitas pameran dimana galeri
mobil baru berhubungan langsung dengan konsep mobil, dan galeri mobil
modifikasi sedangkan untuk mobil bersejarah tidk berhubungan langsung dengan
modifikasi, konsep dan mobil baru atau seken.
Sehingga dapat terlihat jelas, bagaimana hubungan anatar ruang yang akan
diaplikasikan kedalam perancangan showroom ini.
a. Lokasi
b. Batas tapak
Adapun Batas – Batas yang bersebelahan langsung dengan site terdiri dari
Batas Utara Site berdekatan langsung dengan Olgaria Hotel.
1. Sebelah Selatan
Sebelah selatan site berbatasan dengan lahan kosong
4.2.2 Peraturan
4.2. Iklim
Iklim di Indonesia adalah beriklim tropis sehingga tidak heran jika kota
pekanbaru memiliki tingkat suhu yang tinggi. Berdasarkan hasil survey pada bulan
oktober 2013 di dapat suhu pada pukul 06.00 WIB yaitu 22 0 C pada pukul 10.00 WIB
yaitu 26 0 C dan pada pukul 16.00 WIB yaitu 32 0 C. Jadi, pada pagi hari suhu udara
pada site cukup dingin, dan semakin siang maka suhu semakin tinggi, namun tidak
begitu panas, dan suhu paling panas di rasakan pada sore hari mencapai 32 0 C.
a. Bangunan Sekitar
Lokasi perancangan disini berada terletak di wilayah perumahan, perdagangan dan pusat
perelanjaan, didekat area ini juga terdapat sekolah dan rumah sakit.
1. ViewPenentuan view atau arah hadap objek perancangan ini berdasarkan pada
potensi – potensi yang ada dari lingkungan sekitar yang dapat yang dapat
mendukung site dari lokasi perancangan.
Maka arah hadap atau view dari objek perancangan nantinya menghadap kea
rah barat, yakni menghadap arah jalan Soekarno Hatta.
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 48
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163
2. Kebisingan
Faktor kebisingan yang terjadi disekitar site memiliki tingkat kebisingan
yang relative sedang bahkan kurang, hal ini terlihat dari tingkat kepadatan arus
lalulintas yang ada di sekitar site.
Pada jalan Soekarno Hatta memiliki tingkat kepadatan arus lalu lintas yang
yang sedang, selain itu tingkat kebisingan yang relative sedang tersebut pada
lingkungan sekitar site juga tidak adanya pabrik atau aktifitas yang menimbulkan
kebisingan.
4. Pergerakan Matahari
Dimana dalam penganalisan tersebut untuk mengetahui arah gerak matahari
sebagai pertimbanga didalam objek perancangan.
Maksimalkan bukaan – bukaan yang menghadap arah barat – selatan. Hal ini
dimasukkan untuk memaksimalkan pemanfaatan terang langit sebagai sebagai
pencahayaan alami pada pbjek perancangan.sehingga meminimalkan pemakaiin
tenaga listrik untuk ruangan tertentu pada siang hari.
Ciri-ciri yang paling penting untuk suatu struktur adalah struktur yang
mampu mananggung beban terutama beban tekan dan beban sisi , selain dare
ketahanan terhadap beban kemudahan terhadap pembentukan bahan struktur
juga menjadi bahan pertimbangan, dimana estetika bangunan juga menjadi hal
yang pentinga dalam suatu arsitektur bangunan.
a. Struktur Dasar
Pondasi yang digunakan pada struktur bangunan adalah pondasi dalam
yang digunakan pada kondisi tanah stabil lebih dari kedalaman 3 meter,
pondasi dalam membutuhkan pengeboran dalam karena lapisan tanah yang
baik ada di kedalaman, biasanya digunakan oleh bangunan besar, jembatan,
dan struktur lepas pantai.
Jenis pondasi dalam ada 2 yaitu : pondasi tiang pancang yang bisa
berisi besi, beton, pipa dan baja , serta pondasi bored pile.
Struktur dasar yang digunakan untuk pondasi bangunan adalah tiang
pancang, karena tanah yang banyak menyimpan banyak air, sehingga tiang
pancang lebih cepat, aman, cocok, dan hemat untuk tanah yang tidak keras.
Jika menggunakan pondasi bored pile tidak cocok untuk digunakan
dalam tanah berjenis ini, sedangkan pondasi rakit, lebih difungsikan jika
adanya perancangan basement, sedangkan pada perancangan showroom ini
tidak ada perencanaan pembuatan basement. Karena basement digunakan
untuk dapat menampung banyak kendaraan, dan pada lahan yang sempit..
Sehingga pondasi tiang pancang menjadi pilihan dalam perancangan
Showroom ini.
Untuk tiang pancang berukuran 25x25 dapat menahan beban hingga 50
ton atau sekitar 2-3 lantai bangunan, atau menggunakan tiang pancang
berukuran 50 x 50 yang dapat menahan beban hingga 500 ton, dan ini
biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan tinggi.
b. Struktur Bangunan
Bahan-bahan untuk struktur bangunan ada beberapa jenis diantaranya
(lilik setiawan,2013) yaitu:
1. Batu alam dan batu buatan
Batu alam adalah bahan tertua yang dipakai manusia sejak mulai
membangun rumah dan bangunan pada zaman dahulu.
2. Kayu
Kayu adalah bahan konstruksi sejak zaman dahulu , kayu juga
digunakan sebagai bahan penghias interior.
3. Baja
Baja adalah bahan bangunan yang sangat diperlukan sekali baik
untuk struktur utama maupun sebagai pendukung tambahan dalam
beton bertulang.
4. Alumunium
Campuran alumunium sampai sekarang masih belum dapat
mengambil alih semua macam baja sebagai struktur bangunan
5. Beton
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit
yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk
paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri
dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
4.4. Utilitas
e. Penangkal Petir..
Instalasi penangkal petir ialah instalasi atau komponen-komponen dan
peralatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir
dan menayalurkannya ke tanah sehingga semua bagian dari bangunan beserta
isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran
petir.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem
penangkal petir:
- Keamanan secara teknis.
- Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan.
- Ketahanan mekanis.
- Ketahanan terhadap korosi.
- Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi.
- Faktor ekonomis.
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem penangkal sangkar
Faraday .
e. Sistem Transportasi
Untuk bangunan bertingkat menggunakan tangga yang dilengkapi dengan
bordes, mengingat yang menggunakan jagaada wanita, selain itu dilengkapi
oleh ramp sebagai fasilitas bagi orang yang menggunan kursi roda.
f. Sistem Keamanan
Sistem keamanan dalam bangunan ini dilakukan dengan menyediakan
fasilitas pengamatan dan pencegahan, antara lain:
1) Sistem CCTV (Central Circuit Television), untuk memonitor segala penjuru
VI.5 Kesimpulan
2 Bengkel 619,000 m²
Total : 2754.723
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1. Konsep Dasar
Perkembangan dunia otomotif Indonesia, khususnya di Pekanbaru kini menjadi
semakin baik, sejalan dengan perkembangan teknologi, maka produksi kendaraan bermotor
menjadi ikut meningkat. Pekanbaru salah satu kota yang memiliki potensi di dunia otomotif
yang tidak ketinggalan oleh kota-kota lain yang lebih maju dan besar. Perancangan Auto
Mobil Trade Center di Pekanbaru yang difungsikan sebagai bangunan pusat otomotif, yang
dikhususkan untuk dunia mobil. Konsep perancangan Auto Mobil Trade Center pekanbaru
ini menekankan pada Warna Pencahayaan setiap ruang dan pada display mobil yang akan di
pamerkan.
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan
yang amandan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang
baik memungkinkanorang dapat melihat objek-objek yang dipamerkan secara jelas dan
cepat hal ini di buat untuk menarik pelanggan pada showroom ini.
b. Permintakatan
c. Gubahan Masa
Bangunan Auto mobil Trade center merupakan wadah kegiatan yang berhubungan
dengan otomotif, sehingga harus menampilkan bentuk massa yang sesuai dengan
kegiatan yang diwadahinya. Bentuk mobil mengacu pada bentuk “aero dinamis”, yang
menampilkan bentuk lengkung. Selain itu mobil juga mengacu pada bentuk
“diagonal”.
1. Bentuk Dasar Massa
Kriteria penentuan bentuk dasar massa yang komunikatif, rekreatif dan
promotif adalah sebagai berikut :
a. Adanya suatu analogi tertentu yang dijadikan filosofi bentuk dasar seperti
peralatan atau komponen otomotif.
a. Bentuk dasar massa dinamis yaitu merupakan komposisi dari bentuk –
bentuk dasar geometris (persegi, segi tiga dan lingkaran).
2. Gubahan Masa
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 58
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163
Pemilihan bentuk massa yaitu Terdiri dari beberapa unit massa yang digubah
susunannya dan digabung menjadi satu massa.bentuk ini di dapat sesuai dengan
program ruang yan telah di buat.