Anda di halaman 1dari 60

Ade Putra

SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau dalam beberapa tahun ini mengalami
pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, begitu pula dengan tingkat perekonomian
penduduknya, dalam beberapa tahun ini terjadi kenaikan pendapatan perkapita yang
signifikan, sebagai acuan pada tahun 2011 saja tingkat pertumbuhan ekonomi kota
Pekanbaru mencapai 9,3% sedangkan untuk pendapatan perkapita penduduk pada tahun
2009 adalah Rp 7.917.229,49 dan pada tahun 2011 menigkat menjasi Rp 15.030.223,44
dalam waktu hanya tiga tahun mengalami kenaikan hampir 2 kali lipat ( sumber : Pekanbaru
Dalam Angka 2012, BPS).
Dengan meningkatnya pendapatan perkapita penduduk tentu akan meningkatkan
berbagai macam kebutuhan dasar dari masyarakat kota Pekanbaru, diantaranya adalah
kebutuhan kebutuhan akan mobilitas, dan kebutuhan akan mobilitas ini dapat terpenuhi
dengan memiliki kendaraan bermotor dan salah satunya adalah mobil .
Di kota Pekanbaru sendiri terdapat berbagai macam merk mobil, salah satunya
adalah merk mobil Toyota, yang merupakan market leader kendaran roda empat di
Indonesia, dan merupakan penyumbang terbanyak kendaraan mobil di kota Pekanbaru,
Toyota menyumbang hampir 25% dari total keseluruhan kendaraan mobil di Pekanbaru
dilanjutkan dengan daihatsu dan mitshubisi masing-masing sebesar 18% dan 9% ( sumber :
market Showroom Toyota Agung Automall Pekanbaru), namun demikian untuk merek
mobil toyota misalnya hanya terdapat di satu buah showroom dan bengkel dimana
showroom dan bengkel ini menampung seluruh kebutuhan pengguna mobil merk toyota,
sehingga untuk saat ini showroom dan bengkel ini dirasa kurang memadai sedangkan grafik
penjualan mobil merk toyota terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Karena itulah dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan mobilitas dan
sarana pendukungnya dibutuhkanlah sebuah showroom dan bengkel yang tidak hanya
sebagai showroom dan bengkel namun juga terdapat fasilitas-fasilitas yang lain, mulai dari
penjualan dan

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 1


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

penggantian suku cadang, perbaikan dan pengecatan, pengurusan asuransi, pengurusan


kredit, dan didukung oleh fasilitas menunggu yang nyaman dan rekreatif seperti restaurant,
café, pool and bilyard, sehingga showroom dan bengkel ini nantinya menjadi pusat
pelayanan satu atap yang dapat memenuhi segala kebutuhan pengguna mobil. Berangkat
dari pemikiran ini maka direncanakanlah Auto Mobil Trade Center.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud :

Maksud yang hendak dicapai yaitu terumus kannya pokok-pokok pikiran sebagai
suatu landasan konseptual perencanaan dan perancangan Auto Mobil Trade Center di
Pekanbaru menjadi suatu wadah yang representatif dan akomodatif dalam memenuhi
kebutuhan konsumen terhadap produk dan jasa.

Tujuan :

Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok (dasar) perencanaan dan perancangan


Auto mobil trade center di Pekanbaru berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan
(design guide lines aspect) yang berguna sebagai acuan/pedoman dalam penyusunan
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan arsitektur.

1.3 Identifikasi Masalah

Pada display area and receptionist yang ada pada showroom yang telah di survey
kurang menarik jika hanya terdapat meja dengan perlengkapan kursi. tanpa mengeksplor
pennainan cahaya dan warna corporate. Bahkan tingkat estetika pada lantai.dindiug dan
ceiling untuk menjadikan konsumen sebagai raja (terhonnat) tidak menonjol. Tema yang
diusung saat ini modern. dan sernua terlihat pada bentukan arsitektur. furniture serta
fasilitas. Pembagian tempat resepsionisnya juga kurang mendapat perhatian konsumen
karena letaknya yang terdapat di pinggir ruangan dan tidak terlihat sebagai point of view
yang secara bahasa dan kesan adalah menyapa. memperhatikan serta mempersilahkan
konsumen unrnk memilih ataupun hanya sekedar melihat mobil. Padahal. jika suasana yang
ada saat ini tetap diterapkan. para konsumen pun kurang memaksimalkan fasilitas
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 2
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

yang disediakan. Selain para pengunjung yang datang menyervis mobil, melihat
mobil dan membeli mobil pada tema baru yang akan diterapkan. tetapi tetap saja
kebutuhan dan kepuasan mereka terjawab jika suasana. perletakan area dan fasilitas dikelola
dengan baik. sehingga menjadi tingkat kepuasan tersendiri.
Pada waiting area hanya menambahkan fasilitas dan memaksimalkan permainan
cahaya yang ditujukan pada konsumen untuk tidak terlalu jenuh. Sedangkan pada area
playground yang kurang mendapat perhatian. karena hanya terdapat alas dan mainan tanpa
sekat yang memperjelaskan bahwa area tersebut tempat bermain anak. Selain itu pandangan
yang kurang leluasa dan kurang nyaman terjadi di area tersebut yang berada di belakang
jajaran display mobil. Ragamjenis mainan pun juga kurang menarik. karena hanya berupa
toy bricks. Selain ini unnik penambahan kebutuhan pendulang. test drive yang berada diarea
showroom bersifat kurang nyarnan.

1.4 Lingkup Batasan


Pada showroom yang akan dirancang Lighting dan Color. Serta sedikit
pengolahan tata ruang agar lebih terasa aman dan nyaman. Sehingga sebagai batasan
masalah adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan ruang yang sebelumnya telah disediakan tidakdihilangkan. tetapi
penambahan dengan detail menjadi prioritas utailla dalam sebuah desain.
2. Segmentasi konsumen berusia antar 15-55 tahun dan kalangan menegah keatas.
3. Dalam pengaplikasian konsep Pencahayaan “. diusahakan tidak banyak
menggunakan energy listrik, hanya yang menggunak untuk yang dipamer saja.
4. Pemilihan sisteni lighting disesuaikan dengan kebutuhan ruang dan setiap aktifitas
dengan terapan konsep futurist,
5. ‘Warna yang diberikan mewakili kemewahan dan elegan.
6. Tema “Pencahayaan. menyesuaikan dengan kebutuhan eksisting serta fungsi dan
ruang yang ada dalam area tersebut. Terkecuali dengan penambahan ruang yang
telah disebutkan.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 3


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

1.5 Ruang Lingkup


Secara substansial, mencakup perencanaan dan perancangan bangunan massa jamak
pada bangunan showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru, pembahasan materi berdasarkan
pada aktifitas di bidang otomotif dan hal lain yang berhubungan dalam perencanaan dan
perancangan kemudian dianalisa dengan menggunakan pendekatan aspek-aspek yang ada
dalam arsitektur, yaitu aspek kontekstual, aspek fungsional, aspek arsitektural, aspek teknis
dan aspek kinerja.
Secara spasial, perencanaan dan perancangan showroom dan bengkel mobil di
Pekanbaru ini direncanakan berada pada kawasan kota Pekanbaru Provinsi Riau.

1.6 Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berkenaan dengan judul Showroom dan bengkel mobil
di Pekanbaru ini adalah melalui metode deskriptif. Metode ini memaparkan, menguraikan
dan menjelaskan mengenai design requirement (kebutuhan desain) dan design determinant
(penentu desain) terhadap perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di
Pekanbaru. Adapun design requirement dan design determinant yang berkaitan dengan
perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru adalah pemilihan
lokasi dan tapak serta program ruang.
Berdasarkan design requirement dan design determinant inilah nantinya akan
ditelusuri data-data apa saja yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan
Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru. Dan yang terkumpul kemudian akan dianalisa
lebih mendalam dengan bahan, alat dan cara penganalisaan sesuai dengan kriteria yang akan
dibahas. Dari hasil penganalisaan inilah nantinya akan didapat suatu kesimpulan, batasan
dan juga anggapan secara jelas mengenai perencanaan dan perancangan Showroom dan
bengkel mobil di Pekanbaru.
Hasil kesimpulan keseluruhan nantinya merupakan konsep dasar yang digunakan
dalam perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru sebagai
landasan dalam Desain Grafis Arsitektur. Dalam pengumpulan data, akan diperoleh data
yang kemudian akan dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu :

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 4


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

1. Penekanan Desain Arsitektur


Pembahasan mengeani penekanan desain arsitektur dilakukan dengan terlebih
dahulu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan aspek arsitektural dalam
perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru. Data yang
diperoleh dilakukan dengan observasi lapangan melalui studi banding pada Showroom dan
bengkel lain serta dengan standar/literatur mengenai perencanaan dan perancangan
Showroom dan bengkel Mobil kaitannya dengan persyaratan Showroom dan bengkel mobil.
Adapun data yang dimaksud adalah sebagi berikut :
a. Data Primer, aspek kontekstual pada lokasi dan tapak terpilih dengan
pertimbangan keberadaan bangunan sekitarnya.
b. Data Sekunder, literatur/standar perencanaan dan perancangan Showroom dan
bengkel mobil.
Data yang diperoleh kemudian akan dianalisa dengan menggunakan bahan, alat dan
cara yang nantinya akan diperoleh suatu kesimpulan berupa program ruang yang digunakan
dalam perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di Pekanbaru, adapun
bahan, alat dan cara yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Bahan, studi banding pada Showroom dan bengkel lain, kondisi kontekstual lokasi
dan tapak perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil di
Pekanbaru.
b. Alat, standar perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil.
c. Cara, pemenuhan standar perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel
mobil yang dikeluarkan oleh Toyota ( Pedoman Standarisasi Outlet Toyota ).

Dari hasil analisa terhadap aspek arsitektural akan diperoleh pendekatan arsitektural
yang digunakan pada perencanaan dan perancangan Showroom dan bengkel mobil
di Pekanbaru.

1.6 Sistematika Pembahasan


Secara garis besar, sistematika dalam penyusunan Landasan Program
Perencanaan
dan Perancangan Arsitektur Showroom dan bengkel di Pekanbaru ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 5
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Membahsa tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat,


ruang
lingkup, metode, dan sistematika pembahasan.
BAB II DESKRIPSI PERANCANGAN
Berisi uraian mengenai keadaan lahan, program ruang, kebutuhan
ruang, dan studi banding Showroom Mobil
BAB III TEMA
Berisi uraian mengenai interpretasi tema, dan studi banding tema
sejenis
BAB IV ANALISIS
Pada bab ini, berisi analisis secara khusus antara lain: analisis secara
fungsional, kondisi lingkungan, sistem struktur, utilitas, dan
kesimpulan analisis.
BAB V KONSEP RANCANGAN
Berisi penjelasan proses pembentukan ide, dan juga konsep
rancangan sesuai dengan data terkait sesuai dengan hasil pendekatan
analisa.
BAB VI LAMPIRAN
Pada bab ini, berisi hasil desainl sesuai dengan kejaian teori dan juga
analisa site, pada lampiran gambar ini berisi denah, tampak,
potongan, detail dll

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 6


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

BAB II
Umum
2.1 Pemilihan Site

Beberapa alternatif pemilihan lokasi perancangan yang berada di Jalan Soekarno


Hatta (Site A),site di jalan Nangka/ Tuanku Tambusai (Site B) , dan jalan SM Amin (Site
C) yang ditunjuk pada gambar dibawah ini adalah tiga alternatife lokasi perancangan Auto
Mobil Trade Center.

Gambar 2.1Peta Lokasi Site


Sumber (www.google.com)
Lokasi A
Site A terletak di Jalan Soekarno Hatta yang merupakan daerah yang
berpotensial untok bangunan komersil.Disepanjang jalan Soekarno-Hatta
terdapat pusat perbelanjaan, hotel-hotel, rumah sakit, dan sekolah. Kondisi lahan
pada lokasi B ini memiliki tanah datar.

Gambar 2.2Peta Lokasi Site di Jalan Soekarno Hatta


Sumber (www.google.com)

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 7


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Gambar 2.3Foto Udara Site Usulan A


Sumber (www.google.com)
Site B
Site B terletak di jalan Nangka yang berpotensial untuk pengembangan bisnis
Di sepanjang Jalan Nangka terdapat pertokoan sekolah dan pusat perbelanjaan.
kondisi lahan site B datar.

Gambar 2.4Peta Lokasi Site di Jalan Nangka Ujung


Sumber (www.google.com)

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 8


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Gambar 2.5Foto Udara Site Usulan B


Sumber (www.google.com)
Lokasi C
Lokasi B terletak di Jalan Mr. SM Amin daerah ini juga mempunyai potensial
untuk peluang usaha karena jalan ini salah satu jalan lintas Sumatra kondisi lahan
pada site B ini datar tetapi agak bergambut.

Gambar 2.6Peta Lokasi Site di Jalan Mr SM Amin


Sumber (www.google.com)

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 9


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Gambar 2.7Foto Udara Site Usulan B


Sumber (www.google.com)

Kriteria Site A Site B Site


Pencapaian Kendarraan umum Kendaraan umum seperti Kendarraan umum
seperti Taksi = 1 seperti
Taksi = 1 Bus trans = 1 Taksi = 1
Bus trans = 1 Motor = 1 Bus trans = 1
Motor = 1 Mobil = 1 Motor = 1
Mobil = 1 Truck = 1 Mobil = 1
Truck = 1 Ojek = 1 Truck = 1
Ojek =1 Pejalan kaki = 1 Ojek =1
Pejalan kaki = 1 Pejalan kaki = 1

Point = 7 Point = 7 Point = 7


Fasilitas Bangunan Fasilitas air bersih Fasilitas air bersih baik Fasilitas air bersih baik
kurang baik (Point 1) (Point 2) (Point 1)
Listrik baik (Point 2) Listrik baik (Point 2) Listrik baik (Point 2)
keamanan baik (Point 2) Keamanan baik (Point 2) keamanan baik (Point 2)

Point = 5 Pint = 6 point = 5


Peruntukan lahan Kawasan umum (Point 2) Kawasan perdagangan Kawsan perdagangan
Kawasan Pendidikan (point 2) (point 1)
Kawasan Pendidikan (point
(point 2 ) Kawasan pendidikan
2)
(point 1)
Kawasan Umum (point 1)
Kawasan perkantoran
Kawasan perkantoran (point
(poin 1)
1)

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 10


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Point = 4 Point = 6 Point = 3


Kondisi lahan anah keras (1) Tanah Subur (2) Tanah rawa (0)
Jauh dari sungai (2) Jauh dari sungai (2) Dekat sungai (1)
Jalan sedikit Jalan baik (3) Jalan banyak
bergelombang (2) bergelombang (1)

Point 5 Point 7 Point 3


Kebisingan Sedang (1) Rendah (2) Sedang (1)

Point =1 Point =2 Point =1


Sirkulasi Padat Kendaraan (1) Sedikit Kendaraan (3) Padat Kendaraan (1)

Point =1 Point =3 Point = 2


Kepadatan Sedang (2) Padat (1) Padat (1)

Penduduk
Point 2 Point 1 Point 1
Skor Poin 25 32 19

Tabel. 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi


(Sumber : Analisis)

Berdasarkan penilaian potensi kawasan terhadap 3 alternatif site dengan


berbagai pertimbangan atas dasar kriteria pemilihan siteperancangan maka siteA
yang terletak di Jl. Soekarno-Hatta, Kecamatan Tampan yang paling sesuai
dijadikan sebagai Site PlanAuto Mobil Trade Centrbeberapa alasan :
Kriteria pemilihan lokasi perancangan sebagai berikut :
a. Lokasi berada dalam perencanaan kawasan komersil
b. Lokasi dapat dengan mudah dicapai dari pusat kota
c. Kondisi tanah dan lingkungan sangat mendukung

2.2 Program Kegiatan

Kegiatan yang ada pada showroom mobil bekas ini antara lain adalah :
a. Pameran
Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk
dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran
merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang mempertemukan
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 11
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih jauh adalah suatu
kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi,
perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon
relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah : show, exhibition, expo,
pekan raya, fair, bazaar.
Pada showroom ini mobil – mobil yang akan di pamerkan menurut
penyajian tata letak benda koleksi yaitu :
a. Diletakkan tampa penutup
b. Ditutup dalam lemari kaca
c. Diatas suatu perletakan (platform)
d. Di gantung atau di tempel
ketika pada saat pameran di setiap stand ada beberapa orang sales yang
menjaga stan tersebut, jadi jika ada yang ingin membeli atau hanya sekedar
bertanya ada yang menjelaskan kepada konsumen sehingga konsumen tidak
susah untuk mencari informasi tentang mobil yang dipamerkan tersebut.
b. Jual Beli
1. Penjualan
Secara umum definisi penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha
atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik
itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai
sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau
laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan
pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tidak akan
dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen,
pedagang dan tenaga pemasaran. Jika konsumen ingim membeli mobil yang
diinginkan dia bias langsung menghubungi resepsionis ataupun sales, setelah
itu dia langsung negosiasi.
Setelah selesai melakukan transaksi jual beli dan melakukan
pembayaran konsumen akan melakukan serah terima dan balik nama,
kemudian pihak showroom akan memeriksa kondisi mobil apakah sudah
lengkap aksesorisnya atau belum, dalam proses pengecekan kondisi mobil

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 12


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

konsumen di minta untuk menunggu paling lama 1 (satu) jam kemudian


konsemen bisa membawa langsung mobil yang sudah dibelinya atau bisa
juga diantar oleh pihak showroom ke alamat pembeli.
2. Pembelian
Pembelian ini adalah bagaimana cara konsumen untuk membeli
mobil yang ada di showroom ini dimana jikan konsumen ingin membel
mobil dia harus menyelesaikan syarat – syarat administraasinya terlebih
dhulu.
c. Café
Cafe dan coffee shop adalah restoran informal yang menyajikan hidangan
hangat dan sandwich yang telah siap saji. Hampir semua cafe menggunakan sistem
Table Service. Cafe juga terkadang menawarkan hidangan untuk sarapan. Banyak
cafe juga menawarkan suasana tempat duduk outdoor. Pada Showroom ini café
diletakkan diantara Ruang Pamer dan bengkel, karena biasanya konsumen selau
bosan menunggu lama – lama saat mobilnya dalam perbaikan atau sedang di servis.
Café ini tidak hanya berada dalam ruangan (Indor) tetapi juga ada café yang berda di
luar ruangan (Outdor) .

Untuk café yang ada di dalam ruangan atau (Indoor) fasilitasnya lebih dari
pada fasilitas yang ada di luar ruangan (Outdor), pada café yang di dalam ruangan
disediakan sofa, AC, dan Wi-Fi.

d. Bengkel :
a. Tempat memperbaiki mobil
b. Pabrik kecil tempat tukang – tukang bekerja
c. Tempat melakukan suatu kegiatan dengan arah dan tujuan yang pasti.

Penentuan fasilitas pada bangunan bengkel mobil disesuaikan dengan


tuntutan kebiasaan pengunjung. Seluruh fasilitas yang dibangun hendaknya mampu
untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung. Ditinjau dari pengguna fasilitas
tersebut, maka penentuan jenis fasilitas yang akan dibangun didasarkan atas

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 13


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

kebutuhan dari seluruh pelaku dalam bangunan ini. Pengelompokkan fasilitas pada
bangunan tersebut didasarkan pada sifat dan karakteristik dari fasilitas tersebut.

2.3. Kebutuhan Ruang

2.3.1.Pameran
Dalam menata sebuah pameran mobil terdapat tiga macam bagian yaitu :
1. Tata pemeran menurut metode peragaan yaitu
a. Secara esetik, dimana metode tersebut menampilkan dari segi keindahan
benda
b. Secara tematik (intelektual/konsektual) dimana metode ini memberikan
imformasi tentang arti, fungsi dan ilmu pengetahuan tentang benda.
c. Secara romantic dimana metode ini mengungkap atau mengungah
suasana yang berhubungan dengan benda.
2. Tata pameran menurut sistematika penyajian yaitu :
a. Kronologis berdasarkan urutan waktu contohnya: benda berurutan
berdasarkan tahun pembuatan. Seperti pada area museum mobil.

Gambar. 2.10 Sistematika Penyajian Secara Kronologis


( Sumber : www.topspeed.com )

Fungsi, berdasarkan kegunaan yang serupa, contohnya: kumpulan


peralatan perang dan kumpulan mobil balap. Jenis, berdasarkan jenis yang serupa,
contohnya: koleksi keramik.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 14


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Bahan (materi), berdasarkan bahan yang sama, contohnya: kumpulan benda


terbuat dari perak, batu dll.

Gambar. 2.11 Display Mobil-Mobil VW Pada Automuseum


(Sumber : www.topspeed.com)

3 . Tata pameran museum menurut tata penyajiannya, yaitu:


Tata letak benda koleksi:
1. diletakkan tanpa penutup
2. ditutup dalam lemari kaca
3. diatas suatu perletakan (platform)
4. digantung atau ditempel
Bila dilihat dari penjabaran di atas, maka terdapat faktor-faktor teknis dalam
penyajian yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Penentuan ukuran panil
2. Penentuan cahaya
3. Penataan/pengaturan pengamanan
4. Penanaman atau labeling
5. Pemasaran media penunjang seperti foto

2.3.2. Jual - beli


Pada tempat untuk transaksi jualbeli yang akan direncanakan diusahakan
bisa membuat konsumen merasa aman. Ruangan yang direncanakan
menggunakan bahan material kaca dengan sistem one way. Kemudian pada
ruangan ini juga disediakan Bank sehingga lebih memudahkan konsumen untuk
melakukan transaksi.
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 15
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

2.3.3. café
Pada area café yang direncanakan untuk café yang ada di dalam ruangan
atau (Indoor) fasilitasnya lebih dari pada fasilitas yang ada di luar ruangan
(Outdor), dan mengunakan permainan pada lightinyang berwarna kuning
kemerahan sehingga ruangan ini miliki kesan hangat. café yang di dalam ruangan
disediakan sofa, yang tidak meresap air untuk mengatasi adanya insiden seperti
minuman atau makan yang tumpah sehingga mudah untuk perawatannya. Dan
material lantai yang digunakan juga tidak terlalu licin untuk mengatasi
kecelakaan seperti terpeleset.
Kemudian untuk café yang ada di luar ruangan Cuma memgunakan tenda
seperti tenda payung. Dan untuk tempat duduknya tidak menggunakan sofa
melaikan menggunak kursi biasa posisi café yang ada di luar ruangan diletakkan
diantara bengkel dan showroom. Sehingga memudahkan konsumen atau
pelanggan showroom dan bengkel untuk pergi ke café tersebut.

2.3.4. Bengkel
Untuk bengkel ini didesain berdasarkan atas kebutuhan yang diperlukan
oleh bengkel itusendiri, diantaranya adalah ruang servis dimana ruang servis ini
di desain dengan bangunan tampa plafond dan atapnya tinggi, supaya ruangan ini
tidak panas, material lantai yang digunakan pada ruang servis ini tidak terlalu
licin dan pencahayaan yang dipakai untuk ruangan servis ini juga berbeda
dibandingkan dengan ruangan yang lainnya pada ruangan dibtuhkan cayaha yang
sangat terang sesuai dengan kebutuhan masing pekerjaan.
Selainn ruang servis bengkel ini juga memiliki ruang suku cadang, ruang
suku cadang ini juga memiliki stand untuk memamerkan suku cadangnya pada
stan ini di beri pencahayaan dengan warna yang terang sehingga menarik klien
atau owner untuk melihat serta membelinya.
Ruang tunggu yang disediakan hendaknya bias membuat pengunjug atau
orang yang memperbaiki mobil menjadi nyaman, karenaitu desain yang dibuat
untuk ruang tunggu pada bengkel cat pada dindingnya dipilih warna yang biru

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 16


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

supaya terasa kesannya ruangannya terang, dan untuk pencahayaanya


menggunakan lampu downlight. Diarea ruang tunggu ini juga menyediakan
spac untuk ruang bermain anak.

BAB III
TEMA
3.1 PENGERTIAN

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 17


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan


lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia.
Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang
dikerjakannya secara jelas dan cepat.
Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi :
1. Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.
Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat
membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang
diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6
daripada luas lantai.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan
penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap,
sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu:
a. Variasi intensitas cahaya matahari
b. Distribusi dari terangnya cahaya
c. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
d. Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
2. Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya
selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit
dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi
pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang
dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail
serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat.
b. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman.
c. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja.
d. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata,
tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang..

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 18


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

e. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.

Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat


dibedakan atas 3 macam yakni :
1. Sistem Pencahayaan Merata
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan.
Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk
melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara
teratur di seluruh langilangit.
2. Sistem Pencahayaan Terarah
Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah
tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan
tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek
tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui
mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem
pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin
ditimbulkan oleh pencahayaan merata.
3. Sistem Pencahayaan Setempat
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya
tempat kerja yang memerlukan tugas visual. Untuk mendapatkan pencahayaan yang
sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai
dengan kebutuhannya. Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat
dibedakan menjadi 5 macam yaitu:

1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)


Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu
diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada
kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu,
baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang
optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada didalam ruangan perlu
diberi warna cerah agar tampak menyegarkan

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 19


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)


Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu
diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan sistem
ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-
langit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean pemantulan 90%,
sedangkan apabila dicat putih efisien pemantulan antara 5-90%.

3. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)


Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu
disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng. Dalam pencahayaan
sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke
bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih
ditemui.

4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)


Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal
disarankan langitlangit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada
sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

5. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)


Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langit-
langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang
baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan
sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh pada permukaan
kerja.

Penggunaan tiga cahaya utama adalah hal umum yang berlaku di dunia film dan
photography. Pada presentasi arsitektural penggunaannya akan sedikit berbeda,

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 20


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

walaupun masih dalam kerangka pemikiran yang sama. Agar pembaca lebih mudah
memahami topik ini, saya menyertakan ilustrasi-ilustrasi gambar di bawah ini. Harap
diingat bahwa topik ini tidak terkait dengan penggunaan software apapun, baik 3D
Studio MAX, Lightwave, Maya, Softimage, ataupun software lainnya. Salah satu cara
mudah untuk melakukan pencahayaan adalah dengan membuat warna seragam pada
seluruh material pada 3D scenes. Teknik pecahayaan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Cahaya Utama (Key Light)
Key Light merupakan pencahayaan utama dari gambar kita, dan
merepresentasikan bagian paling terang sekaligus mendefiniskan bayangan
pada gambar. Key Light juga merepresentasikan pencahayaan paling dominan
seperti matahari dan lampu interior. Meski demikian peletakannya tidak harus
persis tepat pada sumber pencahayaan yang kita inginkan. Key light juga
merupakan cahaya yang paling terang dan menimbulkan bayangan yang paling
gelap. Biasanya Key Light diletakkan pada sudut 450 dari arah kamera karena
akan menciptakan efek gelap, terang serta menimbulkan bayangan.
2. Cahaya pengisi (Fill light)
Fungsi fill light adalah melembutkan sekaligus mengisi bagian gelap
yang diciptakan oleh key light. Fill Light juga berfungsi menciptakan kesan
tiga dimensi. Tanpa fill light ilustrasi kita akan berkesan muram dan misterius,
seperti yang biasa kita lihat pada film X-Files dan film-film horor (disebut
sebagai efek film-noir). Keberadaan fill light menghilangkan kesan seram
tersebut, seraya memberi image tiga dimensi pada gambar. Dengan demikian
penciptaan bayangan (cast shadows) pada fill light pada dasarnya tidak
diperlukan. Rasio pencahayaan pada fill light adalah setengah dari key light.
Meskipun demikian rasio pencahayaan tersebut bisa disesuaikan dengan tema
ilustrasi. Tingkat terang Fill light tidak boleh menyamai Key Light karena akan
membuat ilustrasi kita berkesan datar. Pada dasarnya fill light diletakkan pada
arah yang berlawanan dengan key light, karena memang berfungsi mengisi
bagian gelap dari key light. Pada gambar di bawah key light diletakkan pada
bagian kiri kamera dan fill light pada bagian kanan. Fill light sebaiknya
diletakkan lebih rendah dari key light.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 21


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

3. Cahaya Latar (Back Light)


Back Light berfungsi untuk menciptakan pemisahan antara objek utama
dengan objek pendukung. Dengan diletakkan pada bagian belakang benda back
light menciptakan "garis pemisah" antara objek utama dengan latar belakang
pendukungnya. Pada ilustrasi di atas back light digunakan sebagai pengganti
cahaya matahari untuk menciptakan "garis pemisah" pada bagian ranjang yang
menjadi fokus utama dari desain. Karena cahaya matahari pada sore hari
menjelang matahari terbenam bernuansa jingga, maka diberikan warna jingga
pada back light tersebut. Selain itu back light juga menyebabkan timbulnya
bayangan sehingga bagian cast-shadow pada program 3D sebaiknya diaktifkan.
Pada dasar-dasar pencahayaan, selain tiga pencahayaan utama terdapat
dua pencahayaan lain yang mendukung sebuah karya menjadi terlihat nyata
yang disebut cahaya tambahan. Cahaya tambahan terdapat 2 macam yaitu :
1. Cahaya Aksentuasi (Kickers light)
Kickers berfungsi untuk memberikan penekanan (aksentuasi) pada objek-
objek tertentu. Lampu spot adalah yang terbaik digunakan karena mempunyai
kemiripan dengan sifat lampu spot halogen yang biasa dipergunakan sebagai
elemen interior. Intensitas cahaya aksentuasi tidak boleh melebihi key light
karena akan menciptakan "overexposure" sehingga hasil karya jadi terlihat
seperti photo yang kelebihan cahaya.
2. Cahaya Pantul (Bounce light)
Setiap benda yang terkena cahaya pasti akan memantulkan kembali
sebagian cahayanya. Misalnya cahaya matahari masuk melalui jendela dan
menimbulkan "pendar" pada bagian tembok dan jendela. Warna pendaran
cahaya tersebut juga harus disesuaikan dengan warna material yang
memantulkan cahaya. Semakin tingga kadar reflektifitas suatu benda, seperti
kaca misalnya, semakin besarlah "pendar" cahaya yang ditimbulkannya. Hal
yang perlu diperhatikan ialah :
1. Performa visual
Bagaimana pencahayaan dapat menunjang kegiatan manusia pada interior.
Peran pencahayaan pada ruang antara lain fungsi secara fingsional dan estetika.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 22


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

2. Kenyamanan Visual
Bagaimana cahaya dapat menunjang kegiatan manusia dengan memberikan
kenyamanan tanpa silau. Teknik pencahayaan dan arah cahaya yang benar akan
memberikan kenyamanan visual bagi pengguna ruang.
3. Pleasantness ( rasa senang )
Pencahayaan pada ruang selain berfungsi menunjang kegiatan juga
memounyai efek psikologis kepada pengguna ruang
4. Energi dan biaya yang efektif
Penghematan konsumsi energy yang juga penghematan biaya pada
pencahayaan dapat dilakukan tanpa mengurangi standart kualitas yang
diinginkan dengan desain penvahayaan yang efektif.

Gambar 3.1 Pencahayaan


pada exhibition

Tingkat Pencahayaan Lingkungan Kerja


JENIS TINGKAT
KEGIATA PENCAHAYAAN KETERANGAN
N MINIMAL (LUX)
Pekerjaan 100 Ruang
kasar dan penyimpanan &
tidak terus – ruang
menerus peralatan/instalasi
yang memerlukan
pekerjaan yang
kontinyu

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 23


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

JENIS TINGKAT
KEGIATA PENCAHAYAAN KETERANGAN
N MINIMAL (LUX)
Pekerjaan 200 Pekerjaan dengan
kasar dan mesin dan
terus – perakitan kasar
menerus

Pekerjaan 300 Ruang


rutin administrasi, ruang
kontrol, pekerjaan
mesin &
perakitan/penyusun

Pekerjaan 500 Pembuatan gambar


agak halus atau bekerja
dengan mesin
kantor, pekerjaan
pemeriksaan atau
pekerjaan dengan
mesin
Pekerjaan 1000 Pemilihan warna,
halus pemrosesan teksti,
pekerjaan mesin
halus & perakitan
halus

Pekerjaan 1500 Mengukir dengan


amat halus Tidak tangan,
menimbulkan pemeriksaan
bayangan pekerjaan mesin
dan perakitan yang
sangat halus
Pekerjaan 3000 Pemeriksaan
terinci Tidak pekerjaan,
menimbulkan perakitan sangat
bayangan halus
Sumber: KEPMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 24


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

United Nations Environment Programme (UNEP) dalam Pedoman Efisiensi


Energi untuk Industri di Asia mengklasifikasikan kebutuhan tingkat pencahayaan
ruang tergantung area kegiatannya.
Penerangan untuk membaca dokumen lebih tinggi dari pada penerangan untuk melihat
komputer, karena tingkat penerangan yang dianjurkan untuk pekerja dengan komputer
tidak dapat berdasarkan satu nilai dan sampai saat ini masih kontroversial. Grandjean
menyusun rekomendasi tingkat penerangan pada tempat-tempat kerja dengan komputer
berkisar antara 300-700 lux seperti berikut.
Rekomendasi Tingkat Pencahayaan Pada Tempat Kerja Dengan Komputer
Tingkat
Keadaan Pekerja Pencahayaan
(lux)
Kegiatan Komputer dengan sumber dokumen 300
yang terbaca jelas 400-500
Kegiatan Komputer dengan sumber dokumen 500-700
yang tidak terbaca jelas
Tugas memasukan data

Sumber: Grandjean

3.2 INTERPRETASI TEMA


Kenyamanan visual memiliki hubungan yang sangat kuat
denganpencahayaan. Kenyamanan visual dalam sebuah bangunan dipengaruhi
olehpencahayaan dalam bangunan tersebut. Pencahayaan merupakan salah
satupertimbangan arsitek terhadap sebuah desain. Cahaya merupakan
jembatanpenghubung antara manusia dengan objek di sekitarnya. Tanpa
cahaya manusiatidak dapat melihat objek-objek di sekitarnya. Namun
pencahayaan yangberlebihan akan menimbulkan glare atau silau yang dapat
mengganggu aktivitasmanusia.
Dalam bidang arsitektur, pencahayaan dibagi menjadi 2 jenis
yaitupencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami berasal
darisinar matahari, dan merupakan energi yang tak terbatas dan tidak dapat

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 25


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

habis.Namun karena bumi berotasi terhadap matahari, suatu daerah di muka


bumihanya dapat menikmati cahaya matahari kurang lebih selama dua belas
jamsehari. Karena itu, diperlukan penggunaan pencahayaan buatan
untukmendukung aktivitas manusia, terutama pada saat pencahayaan alami
dirasasudah tidak cukup untuk membantu menerangi aktivitas manusia.Secara
prinsipnya, pencahayaan buatan digunakan untuk menggantikan /penunjang
pencahayaan alami (baik sunlighting atau skylighting ). Pada umumnya,
pencahayaan buatan digunakan untuk menciptakan faktor-faktor:
1. Perhatian.Menarik perhatian, menimbulkan aksentuasi. Mengekspresikan
karakter.Mendefinisikan bentuk. Memberikan sebuah ciri / efek-efek tertentu
padasebuah benda / bangunan / tempat dan membangun eksistensi
2. Keindahan.
Membangun image / pengalaman estetis dari suatu hasil karya
Arsitektur /lingkungan sekitarnya, dan memberikan kenyamanan visual bagi
pengamatnya.
3. Kesatuan.
Membangun unity / harmoni dari berbagai obyek visual dengan obyek
yang lain atau lingkungan sekitarnya.
4. Keamanan & keselamatan.
Membangun suasana, memandu / menuntun arah, mengantisipasi
timbulnyakecelakaan / tindakan kriminal.
Pencahayaan buatan sudah ditemukan sejak zaman purba. Manusia
purbamenggunakan api sebagai pencahayaan buatan untuk membantu
aktivitas merekadi malam hari. Namum seiring dengan berjalannya zaman,
pencahayaan alamidan buatan bukan hanya menjadi sumber cahaya untuk
visual saja, namun jugauntuk memperindah suatu objek dan ruangan, dengan
berbagai teknik yangberagam untuk memberikan efek visualisasi yang
berbeda.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 26


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Se

Gambar 3.2. Pencahayaan Buatan Zaman Purba Gambar 3.3. Pencahayaan Zaman Sekarang
Sumber: http://wotaindo.wordpress.com Sumber: http://wotaindo.wordpress.com

Semuamua bangunan membutuhkan pencahayaan baik pencahayaan


alamimaupun buatan, namun setiap jenis bangunan membutuhkan
pencahayaandengan kualitas dan intensitas yang berbeda. Hal ini tergantung
pada kegiatanyang dilakukan dalam bangunan tersebut.
Salah satu bangunan yang membutuhkan kenyamanan visual yang
baikadalah bangunan showroom material bangunan. Seiring dengan
perkembanganzaman dan teknologi, material bangunan terus berkembang dari
segi jenis, warna,kualitas dan unsur estetika lainnya. Dalam memamerkan
material-materialbangunan tersebut di dalam sebuah showroom membutuhkan
pencahayaan yangmemenuhi standart kualitas dan kuantitas pencahayaan
untuk tercapainyakenyamanan visual bagi para pengunjungnya.
Dalam mencapai kenyamanan visual dalam bangunan, teknologi
bangunanseperti peralatan elektrik memiliki peranan penting. Teknologi
bangunan dapatmembantu desainer untuk merancang tata cahaya yang sesuai
dan juga efisien.
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kenyamanan visual yaitu
kontrasdan silau. Kontras dengan kekuatan terang tertentu dapat membantu
untukmenonjolkan bentuk dan tekstur suatu objek yang dilihat. Sedangkan
silau dapatmengganggu penglihatan sesorang dalam melihat suatu objek. Ada
beberapapenyebab yang dapat menimbulkan kesilauan, akan tetapi penyebab
penyebabkesialuan dapat ditanggulangi dengan berbagai cara.
Cahaya dan warna merupakan unsur penting dalam penciptaan efek
psikovisual. Kenyamanan psiko-visual tidak dapat diukur dan diamati dengan
pasti.Efek yang dihasilkan yaitu mempengaruhi emosi manusia seperti
senang, tenang,nyaman, betah dan bersemangat. Setiap warna memiliki

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 27


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

karakterisitik psiko visualyang berbeda beda.


House of Roman Semarang merupakan salah satu showroom
materialkeramik yang cukup ternama di kota Semarang. House of Roman
berusahamemberikan kenyamanan visual bagi pengunjungnya dengan
penataan displaymaterial dan sistem pencahayaan yang baik. Visualisasi yang
baik dan indah akanmenarik perhatian pengunjung. Perpaduan penggunaan
cahaya alami dan buatandalam ruang pamer menciptakan harmonisasi ruang
dengan objek pamer.

BAB IV

ANALISIS PERANCANGAN

4.1 Analisis Fungsional

4.1.1 Analisis Pengguna

Perancangan Automobil Trade Center bertujuan untuk mewadahi seluruh kegiatan


pengguna Showroom yaitu kegiatan jual – beli , kegiatan perbaikan, kegiatan seminar,
pameran.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 28


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Berdasarkan kegiatan pada showroom ini maka pengguna bangunan showroom ini
meliputi :
A. Konsumen
Konsumen merupakan pengguna utama dari showroom yang harus
diperhatikan kebutuhannya. Konsumen yang diwadahi di Showroom ini yaitu
berumur 20 tahun hingga 50 tahun. Pada umum nya yang datang ke showroom ini
adalah orang – orang yang memiliki ekonomi menengah keatas.

Kebutuhan pelanggan/konsumen dapat didefinisikan sebagai barang atau jasa


yang dibutuhkannya untuk mencari mobil,menjual mobil atau tujuan tertentu.
Pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda tingkatannya dan pengharapan
pelanggan biasanya dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, iklan, pemasaran, serta
bentuk komunikasi lain, baik dari sales maupun sumber-sumber lainnya.

Kebutuhan maupun pengharapan pelanggan / konsumen ditentukan


melalui wawancara, survey, perbincangan, penggalian data, dan metode - metode
pengumpulan informasi lainnya. Pelanggan mungkin tidak memiliki pemahaman
jelas mengenai kebutuhannya. Bantuan untuk menentukan kebutuhan dapat menjadi
suatu layanan yang berharga bagi pelanggan. Pada proses ini, pengharapan dapat
diatur atau disesuaikan dengan kemampuan produk atau jasa tertentu.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada showroom agung automal
Pekanbaru ,dan beberapa showroom mobil bekas yang ada di pekanbaru bahwa
untuk ruang showroom terdiri dari 15 – 20 orang pengunjung. Ruangan untuk
showroom 15 x 3 meter. Pengunjung diasumsikan menunggu seperempat menunggu
dalam ruangan tunggu, sebagian diruang pameran, sebagian di parkiran. Sehingga di
asumsikan yang menunggu diruanng tunggu yaitu 25 orang.
B. Pengunjung
Pengunjung adalah orang yang dating dengan tujuan hanya untu melihat –
lihat mobil yang dipamerkan, pengunjug yang dating ke showroom diperkirakan
berusia muai dari 20 hingga 5 tahun. pengunjung beda dengan konsumen, kalo
konsumen datang dengan tujuan untuk membeli mobil ataupun untuk mebeli spare-

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 29


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

part, sedangkan pengunjung hanya datang untuk melihat – lihat dan kadang
pengunjung Cuma datang satu kali saja.

C. Pengelola
Pengelola meliputi kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan penjualan
dan kegiatan administrasi showroom dan juga masalah keuangan showroom. Dalam
hal ini meliputi pekerja sesuai dengan bidangnya yang bekerja di ruang administrasi.
Adapun pengelola ini mulai dari tamatan terakhir SMA hingga S1. Yang memahami
bidang yang berhubungan dengan admistrasi.
Agar pelaksanaan kegiatan pada showroom berjalan lancar dan baik,
sebaiknya pengelola berada dalam 1 kawasan berbeda dengan ruang berbeda sesuai
dengan bidangnya. Kepala bagian 3 orang, bagian keuangan atau administrasi 3
orang, bagian arsip 2 orang, bagian imformasi 3 orang, dan 3 orang staf pembantu.
Sehingga diasumsikan 8 orang untuk bagian pengelola, dengan bagian keuangan
dan administrasi berada pada ruang terpisah, sehingga diasumsikan membutuhkan 4
ruang dalam 1 zona.

D. Mekanik
Mekanik adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari fungsi dan pelaksanaan
mesin, alat atau benda yang seperti mesin.mekanika merupakan bagian yang sangat
penting dalam perbaikan kegiatannya meliputi sekitaran zona bengkel. Kegiatan
dalam bengkel meliputi kegiatan perbaikan mesin mobil ataupun pengganttian
sukucadang. Adapun tenaga mekanik ini mulai dari SMK,D3, S1, yang mana batas
pensiun tidak di tentukan. Tenaga mekanik ini diharuskan memiliki keterampilan
dalam memperbaiki mnyervis dan mengganti suku cadang.
Untuk melayani keluhan pelanggan dibutuhkan 3 orang ruang kabag bengkel
2 orang kepala mekanik 2 orang untuk ruang istirahat mekanik 10 orang, sehingga
total karyawan dan mekanik yang ada pada bengkel adalah berjumlah 17 orang.

E. Sales

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 30


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Sebagai tenaga sales product, saat ini terdapat bagian pemasaran langsung
yang menawarkan produk maupun sample product. Bagian ini biasanya dikenal
sebagai sales promotion, dan karena adanya karakter gender maka terdapat sales
promotion girls dan sales promotion boys. tugas Sales adalah untuk memasarkan
suatu produk aktivitas yang melibatkan berbagai sumber daya.
Pada showroom ini diperlukan sales untuk melayani pelanggan dan
pengunjung dengan masing masing tugas yang berbeda berjumlah 30 orang. dengan
keterampilan yang berbeda – beda.

F. Penjaga cafe
Penjaga cafe meliputi pedagang yang berjualan di sekitar area cafe
showroom yang melayani seluruh karyawan showroom ataupun pengunjung yang
dating ke showroom tersebut.
Karena karyawan bekerja dari pagi sampai sore maka café ini menyediakan
makanan berat dan juga cemilan. Dan untuk cafe ini juga melayani pengunjung
karyawan ataupun konsumen yang menperbaiki mobilny di sini . Sehingga di
asumsikan memiliki 1 café yang besar, dengan penjaga masing-masing 5 – 10
orang.
G. Penjaga howroom
Penjaga shoeroom merupakan pekerja yang mengontrol, menjaga dan
memeriksa kegiatan showroom berlangsung aman dan lancar. Penjaga showroom ini
meliputi Tukang kebun, satpam, dan bagian kebersihan Showroom.
Diasumsikan untuk menjaga keamanan dan kenyaman showroom,
dibutuhkan 5 orang satpam, dengan 2 orang menjaga pada bagian depan 2 orang
menjaga bagian dalam showroom agar tetap aman,dan 2 orang berkeliling. 3 orang
tukang kebun, dan 5 orang petugas kebersihan. Dan 2 offic boy.

4.1.2 Program Ruang

Program ruang pada perancangan Showroom di Pekanbaru yaitu


sebagai berikut :

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 31


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang Showroom


No Ruang Fungsi Kapasitas Sumber Standar Luas
1 R. Display Mobil Memamerkan 5 Mobil SR 5 x 3 = 15 75 m2
type - type Mobil m2
2 R. Penjualan Tempat Penjualan 1 Unit Asumsi 5 x 5 = 25 25 m2
Mercendise Sauvenir mobil m2
3 R. Stoek Mobil Tempat Menyimpan 20 Mobil SR 5 x 3 = 15 300 m2
stoek mobil m2
4 R. Administrasi Mengatur 3 Orang NAD 6 m2 / 18 m2
- Counter casir Pembayaran Orang
R. Arsip 2 Orang NAD 12 m2
R. Fotocopy Menyimpan Berkas 1 Unit SR 6 m2 / 6 m2
Memfotocopy Orang
Keperluan 6 m2 /
Orang
5 Front Desk
- Counter Sales Melayani Pengunjung 4 Orang NAD 6 m2 / 18 m2
-Imformation Memberi Imformasi 3 Orang NAD Orang 16 m2
6 m2 /
Orang
6 R. Kabag R. Kerja Kabag 3 Orang NAD 6m2 / Orang 16 m2
Pemasaran
7 Loding Dock Tempat Bongkar 2 Truck TSSP 3,6 x 10,5 = 75,6 m2
Muat 37,8 m2
8 WC Tempat Buang Air 2 Unit NAD 0.9 x 1.45 = 2,61 m2
besar atau kecil 1,305 m2
Luas 564,21 m2
Sirkulasi 30 % 150,763 m2
Total 714,973 m2 = 715 m2
Tabel 4.1. Kebutuhan Ruang showroom
(Sumber : Analisis 2013)

Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Bengkel


N Ruang Fungsi Kapasita Sumber Standar Luas
o s
1 Faundeck Melayani 3 orang NAD 6 m2 /Orang 18 m2
- Counter - keluhan konsumen
Penerima
2 Imformation -Memberikan 2 Orang NAD 6 m2 / Orang 12 m2
imformasi kepada
pengunjung

3 R. Kabag Bengkel R. Kerja Kabag 2 Orang NAD 6 m2 / Orang 12 m2


Auto Mobil Trade Center Pekanbru 32
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

dan modifikasi
4 R. Kepala R. Kerja Kepala 2 Orang NAD 6 m2 / Orang 12 m2
Mekanik Mekanik
5 R. Mekanik
- R. Istirahat Istirahat Mekanik 10 Orang NAD 6 m2 / Orang 60 m2
- R. Ganti + Loker R. Ganti Kostum 5 Unit NAD 6 m2 / Orang 20 m2
- kamar mandi Kamar Mandi 4 Unit NAD 0.9 x 1.45 = 5,22 m2
Mekanik 1,305 m2
6 Bengkel
- Area Tempat Mengecek 4 Mobil SR 5 x 3 = 15 60 m2
Pengecekan Keluhan Dari m2
Costemer
Tempat Memperbaiki 10 Mobil SR 150 m2
- Area Perbaikan dan merawat Mobil 5 x 3 = 15
dan Perawatan Tempat Melakukan m2
Modifikasi 6 Mobil SR 90 m2
-Area Modifikasi Tempat Cuci Mobil
Setelah Diperbaiki 5 Mobil SR 5 x 3 = 15 75 m2
-Area Cuci Mobil Tempat Mobil m2
setelah diperbaiki 8 Mobil SR 120 m2
-Area Mobil Baik 5 x3 = 15 m2

5 x 3 = 15
m2
7 R. General Tols Tempat Menyimpan 1 Unit Asumsi 3 x 4 = 12 12 m2
Alat – Alat Perbaiki m2
mobil
8 R. Spesial tools Tempat Menyimpan 1 Unit Asumsi 3 x 4 = 12 12 m2
Alat – alat Khusus m2
untuk memperbaiki
Mobil
9 WC Tempat Buang Air 2 Unit NAD 0.9 x 1.45 = 2,61 m²
besar atau kecil 1,305 m2
Luas 600,83 m²
Sirkulasi 30 % 18,024 m²
Total 618,854 m²
=619,000 m²

Tabel 4.2. Kebutuhan Ruang showroom


(Sumber : Analisis 2013)

Tabel 2.3 Fasilitas Penjualan Suku Cadang


No Ruang Fungsi Kapasitas Sumber Standar Luas
1 Front desck Melayani keluhan 3 Orang NAD 6 Orang / m² 18 m²
Counter Coustemer
Penerimaan Melayani Keluhan 2 Orang NAD 6 Orang / m² 12 m²
Imformasi Costemer
Imformation

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 33


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

2 R. Administrasi Melayani 3 Orang NAD 6 Orang / m² 18 m²


- Counter Kasir Pembayaran
- R. Arsip 2 Orang NAD 6 Orang / m² 12 m²
Menyimpan Arsip
3 R. Kabag spare R. Kerja Kabag 2 Orang NAD 6 Orang / m² 32 m²
part & acsecorice
4 R. Area Display
- Spare Part Memamerkan Spare 1 Unit Asumsi 4 x 4 = 16 m² 16 m²
- acsecoris Part
Memamerkan 1 Unit Asumsi 4 x 4 = 16 m² 16 m²
acsecoris
5 R. Pemjualan
Perlengkapan
Mobil Memamerkan 1 Unit Asumsi 5 x 10 = 50 50 m²
- Area Display Perlengkapan Mobil m²
Tempat 1 Unit Asumsi 50 m²
- Gudang stok Penyimpanan stok 5 x 10 = 50
penjualan m²

6 Gudang Stok
- Sperpart Tepat menyimpan 1 Unit Asumsi 5 x 10 = 50 50 m²
sparpart m²
- Accecoris Tempat Menyimpan 1 Unit Asumsi 50 m²
accesoris 5 x 10 = 10

7 Loding Dock Area bongkar muat 2 Truck TSSP 3,6 x 10,5 = 75,61
spare part dan 37,8 m² m²
accecoris
8 Wc Tempat buang air 2 Unit NAD 0.9 x 1.45 = 2,61 m²
besar dan air kecil 1,305 m²
Luas 402,22 m²
Sirkulasi 30 % 103, 23 m²
Total 505.45 m² = 555,00 m²
Tabel 4.3. Kebutuhan Ruang Suku Cadang
(Sumber : Analisis 2013)
Tabel 2.4 Cafe dan Ruang Tunggu

No Ruang Fungsi Kapasitas Sumber Standar Luas

1 R. Administrasi

- Caunter Casir Melayani 2 Oran NAD 6 m² / Orang 18 m²


Pembayaran
- R. Arsip 2 Orang NAD 6 m² / Orang
Tempat Menyimpan

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 34


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Arsip sparpart 12 m²

2 R. Tunggu Tempat untuk 15 Orang Asumsi 2 m² / Orang 30 m²


menunggu dan
santai

3 Mini bar Tempat Khusus 10 Orang Asumsi 2 m² / Orang 20 m²


minum

4 Area Prtunjukan Tempat pertunjukan 15 Orang Asumsi 2 m² / Orang 30 m²


hiburan

5 Dapur Mempersiapkan 1 Unit Asumsi 5 x 5 = 25 m² 25 m²


Makanan & masak

6 Internet Fasilitas internet 5 Unit Asumsi 1,5 x 2 = 3 15 m²


gratis m²

7 Area Makan Area makan 250 Orang CCEF 2 m² / Orang 500 m²


Restaurant

8 Wc Tempat buag air 4 Unit NAD 0,9 x 1,45 m² 5,22 m²


kecil air besar = 1,305

9 Gudang Stok Tempat menyimpan 1 Unit Asumsi 3 x 4 m² = 12 12 m²


Bahan bahan makanan m²
untuk restaurant

Luas 667.22 m²
Sirkulasi 30 % 198,483 m²
Total 865,703 m² = 865,75

Tabel 4.4. Kebutuhan Ruang Café dan Ruang Tunggu


(Sumber : Analisis 2013)

Total Luas Yang dibutuhkan

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 35


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

No Zona Ruang Luas m2

1 Ruang Showroom 714,973 m2

2 Bengkel 619,000 m²

3 Suku Cadang 555,00 m²

4 Café dan Ruang Tunggu 865,75 m²

Total : 2754.723

Tabel 4.5. Total Jumlah Ruang


(Sumber : Analisis 2013)

Keterangan:
NAD : Neufrat Architect Data
TSS : Time Saver Standard
NM : New Matrik Handbook
MUNP: Museum Negri Propinsi
TSS : Time Saver Standar
HD : Human Dimension
BP & DS : Building Planing and Data Standar
SR : Studi Ruang
Asumsi : Jumlah yang diasumsikan Perancang
AS : Asumsi
SB : Studi Banding
PMPN : Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Jadi dari data kebutuhan ruang didapat bahwa total luas yang diperlukan adalah
2.754hektar, atau 2754.723 meter.

4.1.3 Organisasi Ruang

Merupakan pembagian kebutuhan ruang didalam objek perancangan yang


membentuk sebuah alur antar ruang - ruang dalam kelompok ruang. Dimana

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 36


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

nantinya didalam pengorganisasian ruang ini dapat terlihat hubungan antara ruang
yang satu dengan yang lain. Dalam organisasi ruang ini terbagi dalam beberapa
organisasi ruang diantaranya :
1. Fasilitas Pelayanan Umum

Diagram 4.1. Organisasi Ruang Fasilitas Pelayanan Umum


(Sumber : Penulis 2013)

Terlihat pada diagram diatas bahwa zona-zona awal yang terbentuk yaitu
adanya main enterance, Parkir, Pos Keamanan, R. imfoemasi mempunyai
hubungan langsung, sedangkan Toko souvenir berdekatan dengan panggung
pertunjukan namun tidak berhubungan langsung, mengakibatkan secara tidak
langsung orang yang berada di area imformasi memiliki batasan gerak sampai
keruang cafe, sehingga tidak mengganggu kegiatan di Area slalom.

2. Fasilitas Pameran.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 37


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Diagram 4.2. Organisasi Ruang Fasilitas Pameran


(Sumber : Analisis 2013)

Pada diagram di atas terkihat bahwa organisasi ruang untuk fasilitas pameran dimana
galeri mobil baru berhubungan langsung dengan konsep mobil, dan galeri mobil modifikasi
sedangkan untuk mobil bersejarah tidk berhubungan langsung dengan modifikasi, konsep
dan mobil baru atau seken.

3. Fasilitas Perbaikan

Diagram 4.3. Organisasi Ruang Fasilitas Perbaikan


(Sumber : Analisis 2013)

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 38


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Pada fasilitas perbaikan bisa dilihat pada diagram di atas bahwa ruang
tunggu dan ruang administrasi atau ruang keuangan berhubungan langsung.
Tetapi ruangan tersebut tidak berhubngan langsung dengan ruang perbaikan,
perawatan. Sehingga tidak menggangu para mekanik yang sedang bekerja, untuk
ruang gudabg dan ruang generator letaknya jauh dari ruangan tunggu dan ruang
kepala bagian service.

4. Fasilitas Klub

Diagram 4.4. Organisasi Ruang Fasilitas Klub


(Sumber : Analisis 2013)

Pda organisasi ruang fasilitas klub dapat di lihat pada diagram di atas dimana
ruang – ruang yang ada di dalamnya seprti Ruang administrasi, Ruang imformasi,
Ruang Rapat dan Ruang baca, semuanya memiliki ruang tersendiri. Dimana ruang
administrasi dan ruang imformasi berdekatan atau tidk memiliki hubungan yang
jauh, sementara untuk ruang baca dan santai berdekatan dengan ruang rapt. Akan
tetapi ruang santai dan ruang administrasi , ruang imformasi mempunyai jarak yang
jauh, atau tidak memiliki hubungan ruang yang dekat.

5. Fasilitas Gedung Pengelola

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 39


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Diagram 4.5. Organisasi Gedung Pengelola


(Sumber : Analisis 2013)

Untuk organisasi ruang fasilitas pengelola seperti pada diagram di atas


sebenarnya sama dengan fasilitas klub akan tetapi disini terdapat kantor pengelola,
ruang tunggu, ruang staf, ruang sekretaris dan ruang direktur. Pada dasrnya ruang
direktur selalu berdekatan dengan ruang sekretaris, karena yang menyiapkan
semua keperluan direktur atau yang mengurus jadwal direktur adalah seretaris.

Sementara untuk ruang rapat dan ruang arsip didekatkan karena jika perlu
document sewaktu rapat sedang belangsung tidak jauh untuk mengambil document
tersebut. Dan ruang tunggu di buat dekat dengan ruang administrasi.

6. Fasilitas Suku Cadang

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 40


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Diagram 4.6. Organisasi Ruang Fasilitas Suku Cadang


(Sumber : Analisis 2013)
Pada organisasi ruang untuk suku cadang ini dimana yang pertama di lewati
adalah loading dock berdekatan dengan ruang counter penerima dan lobby. Sementara
untuk ruanga staf gedung suku cadang, ruang administrasi dan gudang itu jaraknya
tidak begitu jauh dari ruang – ruangan trsebut semua itu dapat dilihat pada diagram di
atas.

7. Fasilitas Area Service

Diagram 4.7. Organisasi Ruang Fasilitas Service


(Sumber : Analisis 2013)
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 41
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Untuk organisasi ruang pada fasilitas area service dimana ruangan penyimpanan
diletakkan di tengah diantara ruangan mesin AC, Ruang Genset dengan ruanga travo,
pln dan AHU. Karena untuk memudahkan pergerakan pekerja untu membersihkan atau
mengontrol area tersebut.

Dari organisasi di dalam pengelompokan massa yang telah dijabarkan di atas


didapat zona-zona ruang yang akan diterpakan pada perancangan Showroom ini yaitu
sebagai berikut :

Diagram 4.7. Penzoningan


(Sumber : Analisis 2013)

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 42


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Pada gambar di atas terlihat hubungan antar zona, dan ruang-ruang dalam
masing-masing zona yaitu Area depan showroom akan berhubungan langsung
dengan ruang tunggu, dimana area depan showroom terdiri dari gerbang
showroom, pos jaga, parkir. depan showroom yang berhubungan langsung
dengan ruang tunggu ini, juga memilki ruang-ruang pada zona nya, yaitu ruang
pameran sebelum sampai ruang tunggu, lobby, toilet, yang menjadi batas masuk
pengunjung. Kemudian zona lobby dan ruang pamer akan menuju kezona
pengelola yang dihubungkan oleh ruang rapat, sedangkan ruang-ruang ini akan
berhubungan langsung dengan toilet dan berdekatan dengan mushola.

Zona pengelola dimaksudkan dapat memantau zona ruang, walaupun tidak


berhubungan langsung, yaitu dihubungkan oleh ruang klub didalamnya yaitu
ruang administrasi, ruang informasi,ruang rapat ruang baca dan ruang santai.

Untuk zona pameran organisasi ruang untuk fasilitas pameran dimana galeri
mobil baru berhubungan langsung dengan konsep mobil, dan galeri mobil
modifikasi sedangkan untuk mobil bersejarah tidk berhubungan langsung dengan
modifikasi, konsep dan mobil baru atau seken.

Dari area pameran akan berhubungan langsung dengan Pada fasilitas


perbaikan bisa dilihat pada diagram di atas bahwa ruang tunggu dan ruang
administrasi atau ruang keuangan berhubungan langsung. Tetapi ruangan
tersebut tidak berhubngan langsung dengan ruang perbaikan, perawatan.
Sehingga tidak menggangu para mekanik yang sedang bekerja, untuk ruang
gudabg dan ruang generator letaknya jauh dari ruangan tunggu dan ruang kepala
bagian service.

Sehingga dapat terlihat jelas, bagaimana hubungan anatar ruang yang akan
diaplikasikan kedalam perancangan showroom ini.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 43


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

4.2 Analisa Kondisi Lingkungan

4.2.1 Lokasi dan Batas Tapak

a. Lokasi

Lokasi tapak berada dijalan Soekarno Hatta, kecamatan Tampan,


Pekanbaru. Dengan data-data fisik sebagai berikut :

Luas Lahan : 3.5 hektar


Koefisien Lantai bangunan : Maksimal 70%
Koefisien dasar bangunan : Maksimal 50%
Kontur : Relatif datar
Kondisi eksisting : merupakan lahan kosong
Suhu : 250C - 320C
Pemiliki : swasta

Gambar 4.1Lokasi Objek Perancangan


(Sumber : Google Maps)

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 44


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

b. Batas tapak

Adapun Batas – Batas yang bersebelahan langsung dengan site terdiri dari
Batas Utara Site berdekatan langsung dengan Olgaria Hotel.

1. Sebelah Selatan
Sebelah selatan site berbatasan dengan lahan kosong

Gambar 4.2.Lokasi Objek Perancangan


(Sumber : Survey 2013)
2. Sebelah Timur berbatasan langsung dengan jalan Soekarno Hatta. Dan juga Blue
bird.

Gambar 4.3.Lokasi Objek Perancangan


(Sumber : Survey 2013)
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 45
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

3. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan lahan kosong

Gambar 4.4.Lokasi Objek Perancangan


(Sumber : Survey 2013)
4. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan lahan kosong

Gambar 4.5.Lokasi Objek Perancangan


(Sumber : Survey 2013)

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 46


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

4.2.2 Peraturan

Berdasarkan SK Menteri Pekerjaan Umum No. 640/KPTS/1997 dan


Permendagri No. 59 Tahun 1988, serta berdasarkan DPMB dan Ditjen Cipta Karya,
pengaturan KDB untuk bangunan komersil seperti gedung kesenian, GOR, ataupun
rumah sakit, dikategorikan kedalam bangunan Showroom VII dengan KDB 40% -
60%.

4.2. Iklim
Iklim di Indonesia adalah beriklim tropis sehingga tidak heran jika kota
pekanbaru memiliki tingkat suhu yang tinggi. Berdasarkan hasil survey pada bulan
oktober 2013 di dapat suhu pada pukul 06.00 WIB yaitu 22 0 C pada pukul 10.00 WIB
yaitu 26 0 C dan pada pukul 16.00 WIB yaitu 32 0 C. Jadi, pada pagi hari suhu udara
pada site cukup dingin, dan semakin siang maka suhu semakin tinggi, namun tidak
begitu panas, dan suhu paling panas di rasakan pada sore hari mencapai 32 0 C.

4.2.1 Analisis Pemandangan (view)


a. View ke dalam tapak
Berdasarkan hasil survey, disekitar site dipenuhi oleh ilalang dan
semak – semak. tanah kuning, karena tidak adanya perawatan disekitar
kawasan ini.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 47


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Gambar 4.5.Lokasi Objek Perancangan


(Sumber : Survey 2013)

4.2.3. Analisa Tapak

a. Bangunan Sekitar
Lokasi perancangan disini berada terletak di wilayah perumahan, perdagangan dan pusat
perelanjaan, didekat area ini juga terdapat sekolah dan rumah sakit.
1. ViewPenentuan view atau arah hadap objek perancangan ini berdasarkan pada
potensi – potensi yang ada dari lingkungan sekitar yang dapat yang dapat
mendukung site dari lokasi perancangan.

Gambar 4.6.View Perancangan


(Sumber : Survey 2013)

Maka arah hadap atau view dari objek perancangan nantinya menghadap kea
rah barat, yakni menghadap arah jalan Soekarno Hatta.
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 48
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

2. Kebisingan
Faktor kebisingan yang terjadi disekitar site memiliki tingkat kebisingan
yang relative sedang bahkan kurang, hal ini terlihat dari tingkat kepadatan arus
lalulintas yang ada di sekitar site.
Pada jalan Soekarno Hatta memiliki tingkat kepadatan arus lalu lintas yang
yang sedang, selain itu tingkat kebisingan yang relative sedang tersebut pada
lingkungan sekitar site juga tidak adanya pabrik atau aktifitas yang menimbulkan
kebisingan.

Gambar 4.7.View Perancangan


(Sumber : Survey 2013)
Solusi untuk kebisingan yang ada pada area tersebut yakni dengan adanya
vegetasi buatan.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 49


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Gambar 4.7.Solusi terhadap potensi kebisingan


(Sumber : Analisis 2013)
3. Pergerakan angin bergerak dari arah tenggara kebarat daya ( Pada musim Panas )
dari arah barat daya ke tenggara ( Pada musim Panas ). Maka Untuk dapat
memaksimalkan penghawaan alami bukaan serta orientasi dari objek perancangan
sebaiknya menghadap arah barat daya atau tenggara.

Gambar 4.8.Analisis Pergerakan Angin


(Sumber : Analisis 2013)
Untuk mengurangi kecepatan angin yang terlalu tinggi, maka diperlukan sebuah
penghambat angina ( Wind Break ). Wind Break disini berupa pohon – pohon yang dapat
mengurangi kecepatan angina.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 50


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Gambar 4.9.Proses Kerja Wind Break


(Sumber : Analisis 2013)

4. Pergerakan Matahari
Dimana dalam penganalisan tersebut untuk mengetahui arah gerak matahari
sebagai pertimbanga didalam objek perancangan.

Gambar 4.10.Pergerakan matahari


(Sumber : Analisis 2013)

Maksimalkan bukaan – bukaan yang menghadap arah barat – selatan. Hal ini
dimasukkan untuk memaksimalkan pemanfaatan terang langit sebagai sebagai
pencahayaan alami pada pbjek perancangan.sehingga meminimalkan pemakaiin
tenaga listrik untuk ruangan tertentu pada siang hari.

4.3. Analisis Sistem Struktur Dan Konstruksi

4.3.1 Struktur Konstruksi

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 51


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Sistem struktur dan konstruksi adalah bagaimana struktur bangunan


gedung dilaksanakan (masalah kekuatan, sambungan-sambungan per
elemen/bagian yang disambung secara detail)

Ciri-ciri yang paling penting untuk suatu struktur adalah struktur yang
mampu mananggung beban terutama beban tekan dan beban sisi , selain dare
ketahanan terhadap beban kemudahan terhadap pembentukan bahan struktur
juga menjadi bahan pertimbangan, dimana estetika bangunan juga menjadi hal
yang pentinga dalam suatu arsitektur bangunan.

a. Struktur Dasar
Pondasi yang digunakan pada struktur bangunan adalah pondasi dalam
yang digunakan pada kondisi tanah stabil lebih dari kedalaman 3 meter,
pondasi dalam membutuhkan pengeboran dalam karena lapisan tanah yang
baik ada di kedalaman, biasanya digunakan oleh bangunan besar, jembatan,
dan struktur lepas pantai.
Jenis pondasi dalam ada 2 yaitu : pondasi tiang pancang yang bisa
berisi besi, beton, pipa dan baja , serta pondasi bored pile.
Struktur dasar yang digunakan untuk pondasi bangunan adalah tiang
pancang, karena tanah yang banyak menyimpan banyak air, sehingga tiang
pancang lebih cepat, aman, cocok, dan hemat untuk tanah yang tidak keras.
Jika menggunakan pondasi bored pile tidak cocok untuk digunakan
dalam tanah berjenis ini, sedangkan pondasi rakit, lebih difungsikan jika
adanya perancangan basement, sedangkan pada perancangan showroom ini
tidak ada perencanaan pembuatan basement. Karena basement digunakan
untuk dapat menampung banyak kendaraan, dan pada lahan yang sempit..
Sehingga pondasi tiang pancang menjadi pilihan dalam perancangan
Showroom ini.
Untuk tiang pancang berukuran 25x25 dapat menahan beban hingga 50
ton atau sekitar 2-3 lantai bangunan, atau menggunakan tiang pancang
berukuran 50 x 50 yang dapat menahan beban hingga 500 ton, dan ini
biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan tinggi.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 52


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

b. Struktur Bangunan
Bahan-bahan untuk struktur bangunan ada beberapa jenis diantaranya
(lilik setiawan,2013) yaitu:
1. Batu alam dan batu buatan
Batu alam adalah bahan tertua yang dipakai manusia sejak mulai
membangun rumah dan bangunan pada zaman dahulu.
2. Kayu
Kayu adalah bahan konstruksi sejak zaman dahulu , kayu juga
digunakan sebagai bahan penghias interior.
3. Baja
Baja adalah bahan bangunan yang sangat diperlukan sekali baik
untuk struktur utama maupun sebagai pendukung tambahan dalam
beton bertulang.
4. Alumunium
Campuran alumunium sampai sekarang masih belum dapat
mengambil alih semua macam baja sebagai struktur bangunan
5. Beton
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit
yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk
paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri
dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Dalam perancangan struktur bangunan showroom ini, struktur beton


adalah struktur bangunan yang menjadi pilihan dengan pertimbangan
struktur beton lebih aman dan dapat diperkirakan lama mutu struktur ini,
sehingga cukup aman dalam membangun sebuah showroom, bangunan
yang ditempati banyak karyawan, selain itu struktur ini mudah didapat,
mudah dalam pengerjaan, dan dapat dibentuk sesuai dengan desain yang
telah direncanakan dan dirancang sebelumnya.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 53


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Struktur beton menjadi struktur utama pada bangunan showroom ini,


namun sebagian akan ada massa semi terbuka, seperti digunakan menjadi
area belajar bermain, dan area duduk. Hal ini menjadi pertimbangan pada
bagian masa tertentu menggunakan struktur kayu. Kayu merupakan
bahan bangunan yang banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan
maupun kekuatan. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan kaku
walaupun bahan kayu tidak sepadat bahan baja atau beton. Kayu mudah
dikerjakan – disambung dengan alat relatif sederhana. Bahan kayu
merupakan bahan yang dapat didaur ulang. Karena dari bahan alami, kayu
merupakan bahan bangunan ramah lingkungan.
Kelebihan kayu adalah dalam hal estetika, lebih mendekat ke alam
sehingga akan menciptakan suasana asri, tenang dan warna nya lebih
menarik. Lebih mudah dibentuk dan cocok untuk massa dengan bentukan
semi terbuka. Walaupun mempunyai kekurangan terhadap kekuatan bahan,
dan ketahanan terhadap air, yang diperlukan pada konstruksi kayu ini
adalah perawatan dan pemilihan jenis kayu yang akan menjadi pilihan
konstruksi.

4.4. Utilitas

Infrastruktur kota yang ada di wilayah lokasi obyek perancangan meliputi :


a. Jaringan Listrik.
Jaringan listrik yang ada pada wilayah perancangan yaitu Saluran
Udara Tinggi ( SUTT ) yang melintasi Jalan Soekarno Hatta.
b. Jaringan Telepon.
Jaringan telepon yang melayani wilayah lokasi perancangan adalah
mengambil dari Stasiun Telkom.
c. Air Bersih.
Jaringan pemipaan air bersih pada wilayah lokasi perancangan berasal
dari pemipaan PDAM dari Stasiun Rumbai.
d. Penanganan Sampah

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 54


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Produksi sampah pada wilayah lokasi perancangan ditangani


menggunakan metode pengumpulan pada TPS yang telah disediakan oleh
pengembang maupun pemerintah kota untuk kemudian diangkut menuju ke
tempat pembuangan akhir.

e. Penangkal Petir..
Instalasi penangkal petir ialah instalasi atau komponen-komponen dan
peralatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir
dan menayalurkannya ke tanah sehingga semua bagian dari bangunan beserta
isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran
petir.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem
penangkal petir:
- Keamanan secara teknis.
- Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan.
- Ketahanan mekanis.
- Ketahanan terhadap korosi.
- Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi.
- Faktor ekonomis.
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem penangkal sangkar
Faraday .

e. Sistem Transportasi
Untuk bangunan bertingkat menggunakan tangga yang dilengkapi dengan
bordes, mengingat yang menggunakan jagaada wanita, selain itu dilengkapi
oleh ramp sebagai fasilitas bagi orang yang menggunan kursi roda.

f. Sistem Keamanan
Sistem keamanan dalam bangunan ini dilakukan dengan menyediakan
fasilitas pengamatan dan pencegahan, antara lain:
1) Sistem CCTV (Central Circuit Television), untuk memonitor segala penjuru

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 55


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

bangunan yang diperkirakan dapat menjadi tempat terjadinya kriminalitas,


seperti pencurian, perkelahian antar dan sebagainya.
3) Satuan pengamanan (Satpam) yang bertugas dibagian depan gerbang, di
lobby, dan di sekeliling Showroom.

VI.5 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan pada showroom ini maka pengguna bangunan


showroom ini meliputi konsumen Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada
showroom agung automal Pekanbaru ,dan beberapa showroom mobil bekas yang
ada di pekanbaru bahwa untuk ruang showroom terdiri dari 15 – 20 orang
pengunjung. Ruangan untuk showroom 15 x 3 meter. Pengunjung diasumsikan
menunggu seperempat menunggu dalam ruangan tunggu, sebagian diruang pameran,
sebagian di parkiran. Sehingga di asumsikan yang menunggu diruanng tunggu yaitu
25 orang.

No Zona Ruang Luas m2

1 Ruang Showroom 714,973 m2

2 Bengkel 619,000 m²

3 Suku Cadang 555,00 m²

4 Café dan Ruang Tunggu 865,75 m²

Total : 2754.723

Untuk organisasi ruang adalah hubungan ruang dengan site


dengan membuat perkembangan penzoningan ruang. Sehingga didapat
organisasi ruang untuk kelompok massa pada Ruang Showroom, Bengkel,
Suku Cadang, Café dan Ruang Tunggu.

Sedangkan Lokasi tapak akan dirancangnya banguna untuk


showroom ini yaitu berada dijalan Soekarno Hatta, kecamatan Tampan,
Pekanbaru. Dengan batas tapak adalah sebagai berikut :

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 56


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Sebelah selatan site berbatasan dengan lahan kosong.


Sebelah Timur berbatasan langsung dengan jalan Soekarno Hatta. Dan juga
Blue bird.
Sebelah Barat berbatasan langsung dengan lahan kosong
Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Olgaria Hotel

BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1. Konsep Dasar
Perkembangan dunia otomotif Indonesia, khususnya di Pekanbaru kini menjadi
semakin baik, sejalan dengan perkembangan teknologi, maka produksi kendaraan bermotor
menjadi ikut meningkat. Pekanbaru salah satu kota yang memiliki potensi di dunia otomotif
yang tidak ketinggalan oleh kota-kota lain yang lebih maju dan besar. Perancangan Auto
Mobil Trade Center di Pekanbaru yang difungsikan sebagai bangunan pusat otomotif, yang
dikhususkan untuk dunia mobil. Konsep perancangan Auto Mobil Trade Center pekanbaru
ini menekankan pada Warna Pencahayaan setiap ruang dan pada display mobil yang akan di
pamerkan.
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan
yang amandan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang
baik memungkinkanorang dapat melihat objek-objek yang dipamerkan secara jelas dan
cepat hal ini di buat untuk menarik pelanggan pada showroom ini.

5.2. Rancangan Tapak


a. Tata Letak
Memuat konsep tanggapan tentang rancangan penanganan bagian-bagian tapak,
termasuk tata letak ruang di dalam tapak.

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 57


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

b. Permintakatan
c. Gubahan Masa
Bangunan Auto mobil Trade center merupakan wadah kegiatan yang berhubungan
dengan otomotif, sehingga harus menampilkan bentuk massa yang sesuai dengan
kegiatan yang diwadahinya. Bentuk mobil mengacu pada bentuk “aero dinamis”, yang
menampilkan bentuk lengkung. Selain itu mobil juga mengacu pada bentuk
“diagonal”.
1. Bentuk Dasar Massa
Kriteria penentuan bentuk dasar massa yang komunikatif, rekreatif dan
promotif adalah sebagai berikut :
a. Adanya suatu analogi tertentu yang dijadikan filosofi bentuk dasar seperti
peralatan atau komponen otomotif.
a. Bentuk dasar massa dinamis yaitu merupakan komposisi dari bentuk –
bentuk dasar geometris (persegi, segi tiga dan lingkaran).

Gambar 5.2.Bentuk Dasar Masa


(Sumber : Analisis 2013)

2. Gubahan Masa
Auto Mobil Trade Center Pekanbru 58
Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Pemilihan bentuk massa yaitu Terdiri dari beberapa unit massa yang digubah
susunannya dan digabung menjadi satu massa.bentuk ini di dapat sesuai dengan
program ruang yan telah di buat.

Gambar 5.2.Gubahan Masa


(Sumber : Analisis 2013)
d. Pencapaian
e. Hirarki ruang
f. Sirkulasi dan parker
g. Lansekap ( Tata Hijau )
h. Pencahayaan
5.3. Bangunan
a. Bentuk
b. Fasade
c. Fungsi
d. Sirkulasi
e. Struktur dan konstruksi
f. Material
g. Rancangan Interior
h. Ultilitas
i. Pencegahan Bahaya Kebakaran
j. Pentahapan Pembangunan

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 59


Ade Putra
SEMINAR ARSITEKTUR
0907136163

Auto Mobil Trade Center Pekanbru 60

Anda mungkin juga menyukai