PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Permasalahan
Kebutuhan akan Gedung Pameran Dagang di Indonesia semakin
meningkat setiap tahunnya, karena semakin banyaknya perusahaan yang
bergerak dibidang industri baik dari Indonesia maupun dari negara-negara
lainnya yang mengadakan operasionil produksinya di Indonesia untuk
memperkecil biaya opersional perusahaan mereka dan adapun kebutuhan
masyarakat yang memerlukan gedung Pameran Dagang ini seperti acara
pernikahan,acara ulang tahun maupun acara keluarga lainnya. Hal ini
disebabkan karena Indonesia merupakan salah satu negara yang
strategis di Asia untuk dunia bisnis maupun perkembangan perekonomian
semakin tinggi sehingga kebutuhan gedung Pameran Dagang sangat
tinggi.
Menurut Kepres 53 pasal 1 ayat 1 tahun 1989 kawasan industri
adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana, dan fasilitas penunjang yang
disediakan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri. Gedung
Pameran Dagang merupakan salah satu fasilitas pendukung yang
termasuk dalam prasarana dalam pengertian kawasan industri ini.
Pengertian Gedung Pameran Dagang adalah suatu bangunan yang
dapat digunakan oleh umum untuk berbagai macam kegiatan sesuai
dengan kapasitas bangunannya. Pengadaan Gedung Pameran Dagang
dalam perencanaan pembangunan d Mamuju Provinsi Sulewesi Barat
dinilai sebagai suatu kebutuhan yang perlu diadakan. Hal ini untuk
mendapatkan dampak-dampak yang positif secara intern maupun ekstern
dari Gedung Pameran Dagang ini.
Secara intern pengadaan Gedung Pameran Dagang mempunyai
dampak positif, antara lain :
Mendukung
kegiatan
perusahaan-perusahaan
industri
yang
Seminar.
Resepsi.
Pameran
Tahun 2012 kegiatan yang memerlukan gedung Pameran Dagang
mencapai jumlah 100 kali event/tahun kurangnya fasilitas yang ada maka
event-event selalu dilakukan di bukan tempatnya seperti lapangan
merdeka yang diperuntuhkan untuk kegiatan olahraga, dan pantai
manakaraa,adapun gedung pameran dagang yang ada hanya ada 1
bangunan yang masih berfungsi yaitu gedung Pemuda,namun pesatnya
perkembangan industry dan perekonomian masyarakat gedung tersebut
tidak mampu menampung segala aktifitas yang ada.
Kondisi tersebut menghasilkan suatu fenomena bahwa di Mamuju
membutuhkan sarana pewadahan aktifitas pengaktualisasian kegiatan ini
dengan wadah yang memadai serta sebagai sarana rekreasi untuk
menetralisir ketegangan hidup di Mamuju, dan sebagai kebutuhan hidup
tambahan masyarakat disamping kebutuhan primer dan sekunder yang
sudah terpenuhi.
B. Rumusan Masalah
1. Non Arsitektur
-
sebagai
suatu
wadah
yang
dapat
menunjang
masyarakat
melalui
kegiatan
seperti:
2. Sasaran
Secara keseluruhan pembahasan diarahkan kepada studi dan
analisa Gedung Pameran Dagang yang dimaksudkan untuk
mendapatkan persyaratan dan kriteria kriteria perencanaan
tapak, tata fisik, sirkulasi, sistem struktur, utilitas, dan penampilan
bangunan
D. Lingkup dan Batasan Pembahasan
1. Lingkup Pembahasan
Pembahasan lebih difokuskan dengan mengungkapkan suatu
wadah
yang berorientasi
pada
dagang,
bila
ditinjau
direncanakan mewadahi
dan
dibahas
pada
acuan
perancangan
yang
materi
pembahasan
dalam
ruang
lingkup
yang
Tahap Keenam :
Merupakan konsep perancangan yang meliputi konsep makro dan
mikro sebagai acuan perancangan Gedung Pameran Dagang di
Mamuju.