Anda di halaman 1dari 7

Term of Reference (TOR) Tugas

STUDIO ARSITEKTUR IV
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
Fakultas Arsitektur dan Desain
Unika Soegijapranata Semarang
2018

SPA BANGUNAN UMUM LOW-RISE 4-5 Lantai

PROJECT : KANTOR PUSAT INDUSTRI KREATIF DI KOTA


SEMARANG
(Semarangan Creative Hub)

I. LATAR BELAKANG

Perkembangan industri kreatif pada dasawarsa terakhir, memberikan ruang tersendiri


bagi para pelaku industri yang tengah bermain dalam era pasar bebas. Terlebih ketika
dibukanya perdagangan pasar bebas Asia yang mulai digalakkan pada sektor industri kreatif
yang merambah pangsa pasar anak muda kekinian yang berbasis teknologi ICT (Information,
Communication, Technology).
Salah satu peran utama dari pemerintah adalah dengan mendukung para pelaku
industri kreatif tersebut untuk membentuk komunitas dan jejaring yang bertujuan melakukan
berbagai inovasi melalui kegiatan – kegiatan workshop, paparan temuan, pelatihan
entrepreunership bagi kalangan pelaku industri kreatif pemula dan kalangan mahasiswa.
Harapan dari terbentuknya komunitas tersebut adalah
Sebagaimana yang telah dicanangkan oleh pemerintah, dengan membentuk lembaga
nonpemerintah (NGO) berupa Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf), yang membawahi ke-14
bidang industri kreatif yang meliputi :
1. Advertising / Periklanan
2. Arsitektur / Interior
3. Benda Seni (Art)
4. Kerajinan (Craft)
5. Desain
6. Film, Animasi dan Fotografi

1
7. Fashion
8. Musik
9. Interactive Gaming Industry
10. Performing Arts / Seni Pertunjukan
11. Penerbitan dan Percetakan
12. Layanan ICT, Komputer (Hardware), Jaringan, Piranti lunak
13. R & D (Riset dan Pengembangan)
14. Broadcasting

Semarang merupakan salah satu kota metropolitan yang terbesar kelima di Indonesia.
Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, Semarang telah bertransformasi menjadi kota yang
memiliki dinamika pertumbuhan ekonomi, yang tentunya tidak terlepas dari keberadaan
industri kreatif yang berkembang, dimana generasi muda jaman now menjadi pelaku yang
mendominasi. Meningkatnya ide – ide serta pemikiran para generasi muda kota Semarang
juga menelurkan ragam kreatifitas untuk produksi, sosialisasi, packaging dan pemasaran.
Demi menyikapi peran utama NGO tersebut sebagai salah satu faktor penggerak roda
perekonomian dari sektor industri kreatif, maka digagas sebuah rancangan proyek bangunan
perkantoran bagi industri kreatif, yang mewadahi maksimal 5 (lima) bidang industri kreatif,
pusat pelatihan, berikut perwadahan untuk workshop dan eksebisi.
Bangunan yang akan dirancang harus mencerminkan ciri khas bangunan tropis, yang
dipadukan dengan aspek rancangan dan teknologi kekinian, sehingga perlu untuk
diperhatikan aspek bentuk, tata ruang, dan teknologi struktur yang menaungi.

II. LINGKUP BATASAN PERANCANGAN

1. Rancangan Bangunan merupakan Bangunan Umum bertingkat rendah (Low-rise)


dengan jumlah lantai maksimal 5 lantai (on-ground). Lantai basement hanya
diperuntukkan bagi ruang parkir.
2. Wujud Arsitektur yang direncanakan merupakan sebuah pengejawantahan Arsitektur
Nusantara yang menjadi spirit dalam bangunan dikembangkan ke dalam bentuk
analogi kekinian dan prinsip eco-Arsitektur dengan penampilan citra dan teknologi
Arsitektur dua musim.
3. Eksplorasi bentuk yang direncanakan merupakan penggabungan antara form-finding
dengan hasil akhir pernaungan yang dipadukan dengan aspek programatik ruang.
4. Dimasukkannya unsur teknologi berupa prinsip – prinsip green Arsitektur, passive
design, serta sistem struktur yang tahan gempa.

2
5. Wujud dari kawasan bangunan kantor kreatif yang direncanakan merupakan bagian
dari issue influence of urban context, yakni merupakan sebuah bentuk entitas yang
tidak terpisahkan dalam suatu wilayah perkotaan.
6. Mahasiswa bebas memilih jenis industri kreatif yang akan ditempatkan pada
rancangan bangunan. Jenis industri kreatif yang dimasukkan maksimal 5 (lima) industri
kreatif. Perlu diperhatikan bahwa setiap industri kreatif memiliki ciri khas yang
berbeda untuk dieksplor. Bentuk dari creative office yang direncanakan sejatinya
merupakan suatu bentuk business incubator, yang disewakan bagi pelaku industri
kreatif yang secara rutin berinovasi secara berkala dan menyediakan wadah rutin
untuk workshop dan open house dengan khalayak.
7. Total luasan lantai keseluruhan +3.000 m2, dengan distribusi fungsi tiap lantai
menyesuaikan. Lantai basement maksimal 1, diperuntukkan untuk parking area.
8. KDB 40%, KLB 3, ketinggian bangunan 4 – 5 lantai.
9. Site terletak di Kota Semarang. Setiap mahasiswa bebas memilih tapak, boleh berada
di dalam satu wilayah BWK Kota Semarang, namun tidak boleh sama dalam satu
kelompok. Luasan tapak minimal lantai dasar menyesuaikan dengan programatik
lantai dasar yang direncanakan.

III. Kebutuhan Ruang

III.a. Fungsi Utama, meliputi :

1). 5 (Lima) buah Ruang Creative Office (jenis dipilih dengan bebas)
- 1 Ruang Manajemen (1 Kepala dan 1 Sekretaris)
- Ruang Staff Kreatif (Produksi), jumlah staff dan persyaratan ruang menyesuaikan
dengan hasil studi peserta
- Ruang meeting
- Ruang makan / istirahat karyawan
- Ruang Lab / Workshop kerajinan / digital
- Ruang Arsip / Perpustakaan
- Toilet
2). Ruang Conference / Seminar, yang terdiri dari :
- 1 Ruang Conference besar, berkapasitas 150 orang
- 3 Ruang Conference kecil, berkapasitas 50 orang
3). Main Hall Serbaguna (display, pameran, workshop)
4). Receiptionist dan Ruang Pemasaran

III.b. Fungsi Pendukung, meliputi :


1). Ruang Cafetaria (Pujasera), kapasitas 8 tenant, ruang makan menyesuaikan

3
2). ATM Center (4 ATM)
3). Ruang Building Manager (kapasitas 1 kepala, 3 teknisi), Ruang Rapat
4). Ruang Satuan Perawatan Bangunan dan OB (kapasitas 1 kepala, 5 staff)
5). Ruang CCTV dan security
6). Gudang
7). Area Parkir Mobil & Motor (dihitung menyesuaikan KDB, dapat menggunakan
basement)

III.c. Fungsi Pendukung, meliputi :


1). Ruang Cafetaria (Pujasera), kapasitas 10 tenant, ruang makan menyesuaikan
2). Ruang Building Manager (kapasitas 1 kepala, 3 teknisi), Ruang Rapat
3). Ruang Satuan Perawatan Bangunan dan OB (kapasitas 1 kepala, 5 staff)
4). Toilet
Catatan :
- Ruang – ruang lain dapat ditambahkan sesuai dengan konteks dan
peruntukkannya.
- Perhatikan ruang sirkulasi keseluruhan, 20% X luasan netto
- Luas lantai bangunan = luas netto + sirkulasi

IV. Tata Kala Evaluasi Studio SPA 4

IV.a. Tahap I - Pre- Design & Programming

No. Evaluasi Hari/Tanggal Target Materi Bobot Skor

1 Evaluasi Kamis/6 September Data/Informasi Tapak 25 %


Pertama 2018 terpilih, disertai hasil studi
bentuk awal pernaungan
(Form Finding, Rhino-grass,
atau Metode studi massa
yang lain)
2 Evaluasi Kamis /13 Pemrograman Ruang, Hasil 25%
Kedua September 2018 Studi Analisa Kebutuhan
dan Persyaratan Ruang
3 Pengumpulan Kamis/20 September - Data Tapak, Lokasi, 50%
Produk Pre- 2018 Sunpath, wind, kontur,
Design & Penerjemahan KDB, KLB,
Programming GSB, KDH, dsb.

4
- Penerjemahan Konsep
Desain (Bentuk hasil
Form Finding yang
digabungkan dengan
hasil analisa tapak dan
pemrograman) dalam
bentuk Skematik design
4 Display dan Kamis/20 September Penilaian Produk Pre-Design
Presentasi 2018 & Programming
Karya

Ketentuan tahap Pre-Design dan Programming :


1). Site dan Pemrograman dikerjakan secara berkelompok, terdiri atas 4 – 5 mahasiswa.
2). Pemilihan Tapak Harus berbeda antar kelompok satu dengan yang lain.
3). Media penyajian dikerjakan pada kertas A2 berwarna putih dengan kop Standar
4). Dalam tahap Pre-Eliminary Design akan dilakukan 2 kali evaluasi, dan di dalam setiap
evaluasi, seluruh anggota di dalam kelompok tersebut diwajibkan untuk hadir. Apabila
tidak hadir, maka nilai evaluasi = 0
5). Berkas Pre-Eliminary Design dijilid dengan rapih, diberi cover berwarna Biru Muda
(Judul Tugas, Nama Peserta dan Pembimbing)

IV.b. Tahap II - Pre-Eliminary Design & Design Development

No. Evaluasi Hari/Tanggal Target Materi Bobot Skor

1 Evaluasi Kamis/4 Oktober Konsep Desain, Studi 25 %


Pertama 2018 eksplorasi Bentuk massa
dan skematik design
(disesuaikan dengan
peraturan dan ketentuan
tapak)
Maket (dicicil tiap minggu)
2 Evaluasi Kamis /18 Oktober Situasi, rencana tapak dan 25%
Kedua 2018 denah
3 Evaluasi Kamis / 25 Oktober Denah pengembangan 20%
Ketiga 2018

5
4 Evaluasi Kamis / 1 November Tampak dan Potongan 20%
Keempat 2018
5 Evaluasi Kamis / 8 November Detail Arsitektural, 3D 10%
Kelima 2018 Perspektif Suasana
Eksterior dan Interior

Ketentuan tahap Pre-Eliminary Design dan Design Development :


1. Desain dikerjakan secara perorangan, berdasarkan hasil produk UTS (form finding
dan pemrograman)
2. Media penyajian dikerjakan pada kertas A2 berwarna putih dengan kop Standar,
dijilid spiral
3. Konsep dan skematik desain bebas boleh dikerjakan dengan menggunakan sketsa
maupun digital, atau gabungan antar keduanya.
4. Maket dikerjakan dengan media bebas. Bagi yang ingin tetap menerapkan form
finding dengan menggunakan 3D Printing, hanya diberlakukan bagi pernaungan
bangunan saja, atau secondary skin, bagian lain pada bangunan tetap
menggunakan material bebas manual. Ukuran menyesuaikan.

Produk Desain Evaluasi Tahap - II

1. Konsep, Diagram Form Finding, Skematik & Pre-Eliminary Design


2. Situasi (tapak dengan lingkungan sekitar) skala 1 : 200
3. Rencana Tapak/Site Plan, disertai Notasi ukuran dan skala batang skala 1 : 100
4. Denah Tiap Lantai skala 1 : 100
5. Tampak 4 Sisi (Penyajian dengan rendering dan pembayangan) skala 1 : 100
6. Potongan 2 – 3 bangunan utama, disertai notasi dan ukuran skala 1 : 100
7. Detail Arsitektural, denah, tampak dan potongan (skala menyesuaikan)
8. Perspektif Interior (Main Lobby / Office / Workshop / Cafetaria)
9. Perspektif Eksterior (Bird Eye), besar menyesuaikan dengan media
10. Maket ; media alas 60 x 60 (skala menyesuaikan)
11. CD, yang berisi softcopy produk – produk rancangan dalam format PDF dan PPtx

IV. Daftar Pustaka

Agkhatidis, Asterios (2015). Generative Design. Form-Finding Techniques in Architecture.


Laurence King Publishing Ltd.
High Design Publishing (ed.). Office Building Now II. Dalian University of Technology Press.

6
Jiasi, Hu (ed.). International Competition. Design Media Publishing Ltd.
Oxman, Rivka (2010). AD Series July – Aug 2010. The New Structuralism – Design,
Engineering & Architcetural Technologies. Wiley Ltd.
White, Edward T (1983). Site Analysis; Diagramming Information for Architectural Design.
Architectural Media Ltd.
Unknown Author. 50 Awarded Architecture

Semarang, 23 Agustus 2018

Tim Dosen SPA IV Gasal 2018

Anda mungkin juga menyukai