Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing
Mirzal Yacub, S.T., M.Sc
Sistem bangunan pintar adalah suatu konsep yang mengintegrasikan empat unsur
bangunan secara erat yaitu 1) sistem komunikasi, 2) sistem otomasi perkantoran, 3) sistem
otomasi bangunan meliputi; sistem menejemen bangunan, sistem penghemat energi, sistem
keamanan bangunan, 4) sistem perencanaan bangunan, meliputi sistem perencanaan lingkungan
dan enginering bangunan.
Dari penjelasan yang telah ada dapat diuraikan bahwa sistem bangunan pintar mengarah
kepada salah satu unsur bangunan yang penting yaitu dibagian fasilitas yang menunjang
kebutuhan aktivitas pengguna di bangunan tersebut. Sistem bangunan pintar ini akan terus
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dalam sarana prasarana
terhadap 4 konsep bangunan pintar itu sendiri. Sistem bangunan pintar menerapkan sistem
pengaturan otomatis terhadap sebuah bangunan yang diatur dengan algoritma yang terstruktur
hampir dibagian atau komponen yang bisa dikelola secara otomatis yang disebut Building
Automation System atau BAS.
Sistem bangunan pintar berkembang pesat yang disebabkan oleh perkembangan
teknologi yang semakin maju baik dalam penunjang aktivitas berupa fasilitas maupun utilitas
bangunan, sistem penggunaan dan penghemat energi, sistem keamanan dan pencegahan
kecelakaan, dan sistem pemantauan di sudut bangunan. Perkembangannya tidak hanya dibagian
kebutuhan pengguna saja tetapi juga berdampak kepada faktor penggunaan energi di ruang
lingkup bangunan dan pengaruh bangunan terhadap lingkungan sekitar. Contoh dari
perkembangan ini seperti sistem keamanan yang dulunya menggunankan kunci untuk mengunci
pintu sekarang bisa berupa sistem otomatis dengan memasukan angka kode dan juga terdapat
sistem kunci pintu otomatis untuk meningkatkan keamanan pada bangunan. Contoh lain dari
perkembangan sistem keamanan berupa kamera CCTV yang diletakan disudut ruangan untuk
memantau keadaan yang terjadi di dalam maupun di luar bangunan yang bisa meningkatkan
keamanan pada saat malam hari.
Dari perkembangan yang telah terjadi sistem bangunan pintar mempunyai banyak faktor
yang mempengaruhi bangunan yang menjadikan bangunan tersebut bisa dikatakan sebagai
bangunan pintar. Faktor yang mempengaruhi sistem bangunan pintar berkembang dari kebutuhan
yang ada pada bangunan yang dapat memenuhi dan menunjang kegiatan agar lebih efisien dan
bisa menghemat sumber daya, serta memberikan dampak yang baik utuk bangunan, pengguna
dan lingkungan sekitar. Ada beberapa faktor yang menjadi target terhadap bangunan yang dapat
dikatakan bangunan pintar (smart building).
Energi
Sistem hemat air
Sistem pencahayaan
Sistem penghawaan
Sistem pencegah kebakaran
Sistem transportasi bangunan
Pemantauan bangunan Sistem keamanan
Sistim elektrikal
1. Energi
Semakin besar bangunan tentu semakin besar pula kebutuhan energi yang diperlukan dalam
suatu bangunan yang mencakup fasilitas dan kebutuhan bangunan itu sendiri. Apabila pihak
pengelola masih mengelola secara manual memungkinkan adanya faktor yang terlewat sehingga
menjadikan penggunaan energi pada bangunan semakin boros. Banyak komponen bangunan
yang menggunakan energi listrik seperti pencahayaan, pompa, dispenser, komputer, televisi dan
berbagai alat elektronik lainnya yang ada dalam bangunan.
Prinsip kerja elektrical current(CT)sensor pada bangunan pintar adalah memperhitungkan
penggunaan energi yang bisa di terapkan pada sebuah sirkuit, zona, atau level mesin. Dengan
adanya sensor energi pada sistem bangunan pintar kita bisa mengetahui adanya pemborosan
sehingga penghematan energi bisa dimaksimalkan.
Faktor yang menyebabkan kebutuhan energi ini adalah perkembangan teknologi yang
digunakan sebagai sarana memenuhi kebutuhan yang dulunya dari penggunaan perangkat
elektronik yang sedikit dan sekarang penggunaan alat elektornik semakin banyak. Dengan
adanya sensor energi pada sistem bangunan pintar maka penghematan energi bisa di
maksimalkan ketika kita mengetahui tingkat penggunaan energi secara normal. Maka kita bisa
mengetahui apabila ada penggunaan energi yang berlebihan sehingga bisa di perbaiki atau
melakukan perawatan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
2. Sistem pencahayaan
Pencahayaan atau penerangan termasuk komponen instalasi pada sistem bangunan pintar
yang sangat penting untuk bangunan baik itu pencahayaan alami maupun pencahayaan buatan.
Prinsip kerjanya yang saat hari cerah mengoptimalkan penggunaan pencahayaan alami untuk
kebutuhan dalam bangunan dan menggunakan pencahayaan buatan disaat minimnya
pencahayaan alami. Optical sensor adalah sensor bangunan pintar lampu otomatis apabila
pencahayaan kurang dalam suatu bangunan atau ruangan, tingkat pencahayaan juga bisa di atur
lebih detail ketika jam operasional bangunan berakhir.
Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah peningkatan kenyaman dalam bangunan
sehingga memerlukan sistem lapu otomatis untuk meningkatkan efisiensi kinerja dalam
bangunan untuk memenuhi kebutuhan berupa pencahayaan yang cukup pada ruangan.
Penggunaan pencahayaan otomatis ini juga memudahkan di bagian keamanan yang apabila di
dalam bangunan masih ada petugas maka optical sensornya berfungsi untuk meningkatkan
kewaspadaan.
5. Sistem elektrikal
Setiap bangunan tentunya memerlukan pasokan energi listrik dan minim biaya perawatan
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dalam bangunan. Sistem yang dimaksud adalah
memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya, sistem elektrikal ini mengacu pada penggunaan
hemat daya listrik dengan menghasilkan listrik sendiri agar tidak terlalu boros dalam penggunaan
listrik. Contohnya adalah sistem apa yang akan digunakan untuk pembangkit listrik apakah
sistem pembangkit listrik tenaga uap, air, disel, nuklir dan lain lain
Faktor yang mempengaruhi hal ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam suatu bangunan
yang tidak terpaku pada sumber energi yang sudah ada tetapi untuk mencari sumber energi
alternatif yang rmah lingkungan dan bisa memenuhi kebutuhan elektrikal dalam suatu bangunan
tersebut. Sistem elektrikal sangat besar perananya dalam operasional bangunan.
9. Sistem keamanan
Sistem keamanan menjadikan bangunan lebih aman dengan Adanya CCTV,door lock
danvalaram yang terintegrasi, menjadikan bangunan lebih aman mulai dari menggunakan sidik
jari,QR code, baracode dan yang lainnya. Sistem keamanan yang banyak digunakan adalah
CCTV untuk memantau keadaan bangunan di malam hari. Sistem keamanan otomatis seperti
pintu dengan metode baracode meningkatkan keamanan di dalam suatu bangunan itu.
Faktor yang mempengaruhi sistem keamanan adalah faktor keamanan di dalam rumah itu
sendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang memberikan pelayanan keamanan
yang baik.