Anda di halaman 1dari 6

BANGUNAN PINTAR

PERKEMBANGAN SISTEM BANGUNAN PINTAR

Disusun Oleh :

FUJI FIKRI RAMA


(180 160 104)

Dosen Pembimbing
Mirzal Yacub, S.T., M.Sc

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
KAJIAN TERHADAP PERKEMBANGAN SISTEM BANGUNAN PINTAR

Sistem bangunan pintar adalah suatu konsep yang mengintegrasikan empat unsur
bangunan secara erat yaitu 1) sistem komunikasi, 2) sistem otomasi perkantoran, 3) sistem
otomasi bangunan meliputi; sistem menejemen bangunan, sistem penghemat energi, sistem
keamanan bangunan, 4) sistem perencanaan bangunan, meliputi sistem perencanaan lingkungan
dan enginering bangunan.
Dari penjelasan yang telah ada dapat diuraikan bahwa sistem bangunan pintar mengarah
kepada salah satu unsur bangunan yang penting yaitu dibagian fasilitas yang menunjang
kebutuhan aktivitas pengguna di bangunan tersebut. Sistem bangunan pintar ini akan terus
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dalam sarana prasarana
terhadap 4 konsep bangunan pintar itu sendiri. Sistem bangunan pintar menerapkan sistem
pengaturan otomatis terhadap sebuah bangunan yang diatur dengan algoritma yang terstruktur
hampir dibagian atau komponen yang bisa dikelola secara otomatis yang disebut Building
Automation System atau BAS.
Sistem bangunan pintar berkembang pesat yang disebabkan oleh perkembangan
teknologi yang semakin maju baik dalam penunjang aktivitas berupa fasilitas maupun utilitas
bangunan, sistem penggunaan dan penghemat energi, sistem keamanan dan pencegahan
kecelakaan, dan sistem pemantauan di sudut bangunan. Perkembangannya tidak hanya dibagian
kebutuhan pengguna saja tetapi juga berdampak kepada faktor penggunaan energi di ruang
lingkup bangunan dan pengaruh bangunan terhadap lingkungan sekitar. Contoh dari
perkembangan ini seperti sistem keamanan yang dulunya menggunankan kunci untuk mengunci
pintu sekarang bisa berupa sistem otomatis dengan memasukan angka kode dan juga terdapat
sistem kunci pintu otomatis untuk meningkatkan keamanan pada bangunan. Contoh lain dari
perkembangan sistem keamanan berupa kamera CCTV yang diletakan disudut ruangan untuk
memantau keadaan yang terjadi di dalam maupun di luar bangunan yang bisa meningkatkan
keamanan pada saat malam hari.
Dari perkembangan yang telah terjadi sistem bangunan pintar mempunyai banyak faktor
yang mempengaruhi bangunan yang menjadikan bangunan tersebut bisa dikatakan sebagai
bangunan pintar. Faktor yang mempengaruhi sistem bangunan pintar berkembang dari kebutuhan
yang ada pada bangunan yang dapat memenuhi dan menunjang kegiatan agar lebih efisien dan
bisa menghemat sumber daya, serta memberikan dampak yang baik utuk bangunan, pengguna
dan lingkungan sekitar. Ada beberapa faktor yang menjadi target terhadap bangunan yang dapat
dikatakan bangunan pintar (smart building).

 Energi
 Sistem hemat air
 Sistem pencahayaan
 Sistem penghawaan
 Sistem pencegah kebakaran
 Sistem transportasi bangunan
 Pemantauan bangunan  Sistem keamanan

 Sistim elektrikal
1. Energi
Semakin besar bangunan tentu semakin besar pula kebutuhan energi yang diperlukan dalam
suatu bangunan yang mencakup fasilitas dan kebutuhan bangunan itu sendiri. Apabila pihak
pengelola masih mengelola secara manual memungkinkan adanya faktor yang terlewat sehingga
menjadikan penggunaan energi pada bangunan semakin boros. Banyak komponen bangunan
yang menggunakan energi listrik seperti pencahayaan, pompa, dispenser, komputer, televisi dan
berbagai alat elektronik lainnya yang ada dalam bangunan.
Prinsip kerja elektrical current(CT)sensor pada bangunan pintar adalah memperhitungkan
penggunaan energi yang bisa di terapkan pada sebuah sirkuit, zona, atau level mesin. Dengan
adanya sensor energi pada sistem bangunan pintar kita bisa mengetahui adanya pemborosan
sehingga penghematan energi bisa dimaksimalkan.
Faktor yang menyebabkan kebutuhan energi ini adalah perkembangan teknologi yang
digunakan sebagai sarana memenuhi kebutuhan yang dulunya dari penggunaan perangkat
elektronik yang sedikit dan sekarang penggunaan alat elektornik semakin banyak. Dengan
adanya sensor energi pada sistem bangunan pintar maka penghematan energi bisa di
maksimalkan ketika kita mengetahui tingkat penggunaan energi secara normal. Maka kita bisa
mengetahui apabila ada penggunaan energi yang berlebihan sehingga bisa di perbaiki atau
melakukan perawatan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

2. Sistem pencahayaan
Pencahayaan atau penerangan termasuk komponen instalasi pada sistem bangunan pintar
yang sangat penting untuk bangunan baik itu pencahayaan alami maupun pencahayaan buatan.
Prinsip kerjanya yang saat hari cerah mengoptimalkan penggunaan pencahayaan alami untuk
kebutuhan dalam bangunan dan menggunakan pencahayaan buatan disaat minimnya
pencahayaan alami. Optical sensor adalah sensor bangunan pintar lampu otomatis apabila
pencahayaan kurang dalam suatu bangunan atau ruangan, tingkat pencahayaan juga bisa di atur
lebih detail ketika jam operasional bangunan berakhir.
Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah peningkatan kenyaman dalam bangunan
sehingga memerlukan sistem lapu otomatis untuk meningkatkan efisiensi kinerja dalam
bangunan untuk memenuhi kebutuhan berupa pencahayaan yang cukup pada ruangan.
Penggunaan pencahayaan otomatis ini juga memudahkan di bagian keamanan yang apabila di
dalam bangunan masih ada petugas maka optical sensornya berfungsi untuk meningkatkan
kewaspadaan.

3. Sistem pencegah kebakaran


Tindakan pencegahan sangat di perlukan di dalam bangunan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan berupa kebakaran untuk meminimalisir kebakaran semakin besar, maka diperlukan
sistem pencegah kebakaran yang efektif dalam suatu bangunan. Sistem sprinkler adalah sistem
instalasi pemadam kebakaran yang terpasang secara permanen di dalam gedung untuk
memadamkan kebakaran secara otomatis dengan menyemburkan air di lokasi terjadinya
kebakaran.
Faktor yang menyebabkan perkembangan sistem kebakaran ini adalah untuk meningkatkan
pencegahan terjadinya kebakaran dalam bangunan yang di pengaruhi oleh perkembangan
teknologi yang mana dulunya diperlukan orang untuk memadamkan titik api dengan alat
pemadam api ringan. Tetapi dengan sistem otomatis pencegahan dapat dilakukan saat bangunan
sedang beroprasi maupun sedang tidak beroprasi di malam hari.
4. Pemantauan bangunan
Building monitoring system atau sistem pemantauan bangunan merupakan sistem kontrol
berbasis komputer yang digunakan bangunan untuk memantau penggunaan energi dan aktivitas
dalam bangunan. Pemantauan yang dapat dilakukan adalah energi, pendeteksi kebakaran fasilitas,
power, cuaca, ac can ventilasi udara ,suhu kelembapan, sistem keamanan dan lain lain.
Pengaplikasiannya sebagian besar berada di gedung perkantoran, mall, pabrik dan sebagainya
yang menggunakan sesor otomatis atau detektor yang terhubung dengan komputer yang
mengirim perubahan tersebut melalui data ke komputer dan komputer akan menampilkan
pemantauan secara langsusng.
Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah peningkatan keamanan apabila terjadi
kendala di dalam bangunan di mana saat terjadi kendala dibangunan maka kita tidak perlu lagi
mencari tahu dimana letak permasalahannya. Teknologi sangat berpengaruh dalam bidang
pemantauan dimana sistem akan terbaca melalui data apabila terjadi masalah di dalam bangunan
dan sistem akan menyala dengan otomatis dan memonitoring keadaan suatu bangunan.
Contohnya berupa sistem alaram kebakaran, power monitoring yang memantau penggunaan
energi listrik pada bangunan.

5. Sistem elektrikal
Setiap bangunan tentunya memerlukan pasokan energi listrik dan minim biaya perawatan
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dalam bangunan. Sistem yang dimaksud adalah
memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya, sistem elektrikal ini mengacu pada penggunaan
hemat daya listrik dengan menghasilkan listrik sendiri agar tidak terlalu boros dalam penggunaan
listrik. Contohnya adalah sistem apa yang akan digunakan untuk pembangkit listrik apakah
sistem pembangkit listrik tenaga uap, air, disel, nuklir dan lain lain
Faktor yang mempengaruhi hal ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam suatu bangunan
yang tidak terpaku pada sumber energi yang sudah ada tetapi untuk mencari sumber energi
alternatif yang rmah lingkungan dan bisa memenuhi kebutuhan elektrikal dalam suatu bangunan
tersebut. Sistem elektrikal sangat besar perananya dalam operasional bangunan.

6. Sistem hemat air


Sistem Sumber air apa yang akan digunakan bangunan yang menunjang kebutuhan bangunan,
apakah apakah air yang bersumber dari PDAM atau sumber galian air bawah tanah. Sistem
hemat air ini meminimalisir penggunaan air yang berlebihan dan memanfaatkan air tersebut serta
pengolahannya di dalam suatu bangunan. Contohnya pengolahan air buangan yang masih bisa di
olah airnya dengan menyaring sumber air seperti pemanfaatan penggunaan kembali. Pengolahan
air hujan, bagaimana air ini akan diolah dengan membuat penampung air hujan sebagai cadangan
sumber air di musim kemarau untuk kebutuhan bangunan.
Faktor yang mempengaruhi hal ini adalah kelangkaan sumber daya air yang memenuhi
kebutuhan bangunan dan mencari alternatif agar kebutuhan tersebut dapat tercapai.sistem hemat
air sangat di perlukan untuk bangunan yang berskala besar maka pengolahan air bersih dan air
kotornya harus lebih efisien. Contohnya pemanfaatan air hujan sebagai cadangan sumber air
apakah akan diteruskan ke bawah tanah sebagai sumber air sumur bor atau di tampung dalam
sebuah wadah. Pengolahan air kotor juga berfungsi untuk menghemat air seperti air bekas
watafel yang di hubungkan dengan air siraman toilet juga sangat efektif dalam menghemat air.
7. Sistem penghawaan
Sistem penghawaan bangunan pintar adalah gedung yang memberikan lingkungan produktif
dan efektif melalui empat optimasi unsur bangunan yaitu bentuk, sistem pelayanan, manajemen,
serta kesaling terkaitan antar unsur tersebut. Tergantung dengan sisstem penghawaaan apa yang
digunakan apakah penghawaan alami atau penghawaan buatan, penghawaan alami dipengaruhi
oleh faktor panas yang masuk dan penghawaan buatan sebagai penunjang penghawaan dalam
bangunan yang memenuhi kebutuhan penghawaan dalam ruangan.
Faktor yang mempengaruhi penghawaan ini adalah faktor kenyamanan dalam suatu bangunan
ataupun ruangan terhadap sistem apa yang digunakan baik berupa pengoptimalan penghawaan
alami berupa ventilasi ataupun yang buatan yang berupa AC. Contohnya dalam peggunaan AC
yang baik, yang tidak menyebabkan ketidaknyamanan penggunanya dan lingkungan sekitar.
Seperti tidak menggunakan AC split yang berlebihan yang dapat menyebabkan udara luar
menjadi semakin panas.

8. Sistem transportasi bangunan


Sistem transportasi bangunan pada bangunan pintar yaitu pengalokasian lift yang tidak
berjarak jauh dari atas hingga basemen namun ada pembagian jarak jarak tertentu untuk
mengefisiensi kerja lift dan waktu tunggu. Sistem transportasi padabangunan tidak hanya pada
lift sja tetapi juga pada tangga sebagai penghubung antar lantai dan sebagai sarana evakuasi
apabila terjadi bencana dengan menggunakan tangga darurat.
Sistem transportasi pada bangunan di pengaruhi oleh faktor keefisiensi dan sarana untuk
menuju bagian lain bangunan dengan mudah. Sistem transportasi pada bangunan tidak hanya lift
saja tetapi juga termasuk tangga, akses tiap ruangan, lift barang ,escalator dan konveyor.
Penggunaan jenis lift dan peletakan nya sangat berpengaruh pada keefisienan kinerja dalam
bangunan.

9. Sistem keamanan
Sistem keamanan menjadikan bangunan lebih aman dengan Adanya CCTV,door lock
danvalaram yang terintegrasi, menjadikan bangunan lebih aman mulai dari menggunakan sidik
jari,QR code, baracode dan yang lainnya. Sistem keamanan yang banyak digunakan adalah
CCTV untuk memantau keadaan bangunan di malam hari. Sistem keamanan otomatis seperti
pintu dengan metode baracode meningkatkan keamanan di dalam suatu bangunan itu.
Faktor yang mempengaruhi sistem keamanan adalah faktor keamanan di dalam rumah itu
sendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang memberikan pelayanan keamanan
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai